Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUGAS

PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES


TEKNIK KIMIA

BASIC FLOW CONTROL

NAMA: MUHAMMAD FATHI NIM: 3335200108


RIZQILLAH
KELOMPOK: D
TGL 15/03/2023

PARAF

DIKUMPULKAN REVISI PENGUMPULAN


REVISI
JURUSAN TEKNIK KIMIA-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
A. PENDAHULUAN

Flow control merupakan mekanisme dalam komunikasi data yang digunakan untuk
mengatur laju aliran data antara dua komponen sistem.Adapun fungsi utamanya, yaitu :

1. Mencegah buffer overflow

2. Mengoptimalkan kinerja

3. Mencegah kehilangan data

Mekanisme flow control pada dasarnya adalah metode untuk mengontrol laju aliran
atau kecepatan proses pada suatu sistem. Flow control umumnya digunakan untuk mengontrol
aliran gas, fluida, atau uap pada suatu industri. Salah satu contoh flow control adalah pada
sistem perpipaan yaitu pada kendali bukan valve.

Jenis-jenis pengendalian control diantaranya (Çalişkan H; Balkan T; Platin B, 2009) :

1. Sistem Pengendali Manual

Sistem pengendali manual yaitu suatu sistem yang mana faktor manusia sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan sistem tersebut. Sehingga, sistem pengendalian manual
sangat bergantung pada siapa pelakunya.

2. Sistem Pengendali Otomatis

Sistem pengendali otomatis tidak lagi bergantung pada siapa pelakunya seperti pada
sistem pengendali manual. Sistem pengendalian dikendalikan oleh sistem yang telah diprogram
secara otomatis.

3. Sistem Pengendali Kontinyu

Sistem pengendali kontinyu merupakan sistem pengendalian yang berlangsung secara


kontinyu. Sinyal yang masuk akan ditangkap oleh kontroller yang mengaktifkan suatu proses.
Hasil dari proses tidak sepenuhnya dilepas, melainkan sebagian kembali menuju kontroller
untuk diproses secara berulang atau kontinyu.

4. Sistem Pengendalian Digital

Sistem pengendalian digital sebenarnya hampir sama dengan sistem pengendalian


otomatis. Hanya saja, pada transmiter pada alat kontroller memiliki visual yang lebih mudah
dipahami karena berbentuk digital
5. Sistem Pengendalian Adaptive

Sistem pengendalian adaptive merupakan sistem yang dapat menyesuaikan dengan


perubahan lingkungan sekitarnya

6. Sistem Pengendalian Diskrit

Sistem pengendalian diskrit merupakan sistem yang tidak berjalan terus-menerus,


melainkan berjalan ketika pada waktu cupliknya.

Sistem pengendalian controll dapat dipelajari dengan melakukan simulasi


menggunakan suatu model pendekatan dari aplikasi hysys. Beberapa hal dapat dipelajari,
seperti pengaruh tekanan, laju alir, temperature dan lain-lain yang dapat mempengaruhi satu
sama lain.

B. RUMUSAN MASALAH

Basic flow controll merupakan suatu dasar dari pengendalian proses pada pengendalian
aliran. Dalam hal ini, valve sebagai salah satu media controller dari aliran memiliki banyak
indikator yang dapat mempengaruhi aliran yang dihasilkan.

Salah satu faktornya adalah ukuran bukaan valve, hilang tekan, pengaruh laju alir,
amplitudo, efek PV dan OP noise, kondisi steady state atau dynamics, yang akan
mempengaruhi banyak faktor pada aliran yang dihasilkan.

Dengan memvariasikan STD Ideal liq vol flow dari 0-400 m3/h dan tekanan 300-450
kpa pada feed system serta bukaan valve dari 0-100%, dapat berpengaruh terhadap beberapa
hal, diantaranya :

1. Pengaruh bukaan valve dan hilang tekan terhadap ukuran valve (Cv), temperature outlet,
iiiiiiiiidan fraksi uap outlet

2. Pengaruh laju alir terhadap tekanan downstream

3. Pengaruh kondisi steady state dan dynamics pada stream masuk dan keluar

4. Pengaruh tekanan dan bukaan valve terhdap kondisi operasi

5. Pengaruh TRF terhadap profil tekanan dan laju alir sistem


Maka perlu dikaji dengan menggunakan simulasi hysys terkait pengaruh-pengaruh yang
terdapat pada pada parameter di atas.

C. STRATEGI PENYELESAIAN

Dalam penyelesaian simulasi flow controll, akan dilakukan beberapa tahapn untuk
menyelesaikan simulasi ini. Algoritma penyelesaian simulasi ini dapat dilihat pada gambar
berikut :

\ Mulai

Study literatur dan


Pengumpulan data

Penyususnan konfigurasi Penentuan kondisi operasi


peralatan proses

Menyesuaikan kondisi
operasi

Variasi berbagai kondisi


operasi

Analisa Hasil simulasi

Seles
ai

Gambar 1. Algoritma penyelesaian masalah basic flow controll


D. PENDEKATAN SIMULASI

Simulasi proses basic flow controll dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
hysys. Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam simulasi ini, yaitu :

1. Bukaan valve dan hilang tekan

Pada simulasi ini, bukaan valve dan hilang tekan dilakukan dengan menentukan bukaan
valve sebesar 50% dan hilang tekan sebesar 0.7 bar. Aplikasi hysys memiliki tools yang dapat
digunakan untuk mengatur bukaan valve dan hilang tekan.

2. Laju alir

Laju alir dilakukan dengan menentukan laju alir sebesar 2 kalinya dan setenganya.
Aplikasi hysys memiliki tools yang dapat digunakan untuk menentukan nilai laju alir.

3. Kondisi steady state dan dynamics

Kondisi aliran dilakukan dengan menentukan kondisi aliran steady state dan dynamics.
Aplikasi hysys memiliki tools yang memiliki menu bar dynamics asisten dan dynamics mode
yang digunakan untuk menentukan kondisi aliran.

4. Tekanan dan bukaan valve

Tekanan dan bukaan valve dilakukan dengan menentukan tekanan dan bukaan valve
yang divariasikan. Aplikasi hysys memiliki tools yang dapat digunakan untuk mengatur
tekanan dan bukaan valve.

5. TRF

TRF dilakukan dengan melakukan variasi skenario gangguan berupa amplitudo, PV,
dan OP, serta pengaktifan dan penon0aktifan gangguan. Aplikasi hysys memiliki tools yang
dapat digunakan uuntuk mengatur variasi skenario gangguan.

E. PEMBAHASAN

Secara keseluruhan rangkaian peralatan flow controll didesain dengan membuat aliran
feed yang dimasukan pada valve kemudian dikeluarkan menuju aliran keluar. Desain tersebut
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2. Rangkaian alat basic flow controll

Kondisi operasi pada aliran feed atau input yang dialirkan dari feed dibuat dengan
kondisi sebagai berikut :

Gambar 3. Komposisi input

Berdasarkan kondisi diatas dibuatlah analisa-analisa pengaruh indikator pada flow


controll, yaitu sebagai berikut :

1. Analisa pengaruh bukaan valve dan hilang tekan terhadap ukuran valve (Cv),
iiiiiiiiiiitemperature outlet, dan fraksi uap outlet

Bukaan valve dan nilai hilang tekan menentukan nilai dari ukuran valve (Cv),
temperature outlet, dan fraksi uap outlet. Dengan menentukan seberapa besar bukaan valve dan
nilai hilang tekan yang diinginkan dapat menentukan juga nilai melalui perhitungan simulasi
untuk ukuran valve (Cv), temperature outlet, dan fraksi uap outlet. Nilai yang didapat pada
kondisi bukaan valve sebesar 50% dengan nilai hilang tekan diinginkan sebesar 0,7 bar
menghasilkan nilai ukuran valve (Cv) sebesar 2316 USGPM(60F, 1psi), temperature outlet
sebesar 8.138 0C, dan fraksi uap outlet sebesar 0.247. Berikut gambar terlampir pada simulasi
tersebut :
Gambar 4. Simulasi penentuan nilai bukaan valve dan hilang tekan terhadap nilai ukuran
valve (Cv), temperature outlet, dan fraksi uap outlet

2. Analisa pengaruh laju alir terhadap tekanan downstream

Pengaruh laju alir terhadap tekanan downstream menunjukan ketidakpengaruhan. Laju


alir disimulasikan menggunakan nilai yang berbeda-beda. Yaitu dengan nilai awal 200 m3/h
kemudian dikalikan 2 dan dibagi dua untuk menilai pengaruhnya terhadap tekanan downstream.
Hasilnya tekanan downstream tidak berubah sedikitpun meski laju alir diubah nilainya menjadi
2 kalinya dan dibagi setengahnya. Berikut merupakan hasil simulasi dari pengaruh laju alir
terhadap tekanan downstream dengan memvariasikan laju alirnya.

Gambar 5. Simulasi pengaruh laju alir terhadap tekanan downstream


3. Analisa pengaruh kondisi steady state dan dynamics pada stream masuk dan keluar

Pengaruh kondisi steady state dan dynamics pada stream masuk dan keluar sangat
terlihat pada saat kondisi dynamics diaktifkan. Gambarannya dapat dilihat pada gambar
berikut :

Gambar 6. Pengaruh kondisi aliran terhadap stream 1 dan stream 2

Pada gambar dapat dilihat bahwa tidak ada perubahan yang terjadi pada stream 1 dan
stream 2. Hal ini dikarenakan belum adanya pengaruh apapun sehingga kondisi operasi masih
sama, sehingga tidak adanya perubahan kondisi yang terjadi pada stream 1 dan stream 2.

4. Analisa pengaruh tekanan dan bukaan valve terhdap kondisi operasi

Pengaruh tekanan dan bukaan valve terhadap kondisi operasi dapat dilihat dengan
memvariasikan kondisi tekanan feed, tekanan keluar, dan bukaan valve. Dengan kondisi
tekanan feed dan tekanan keluaran konstan dengan bukaan valve divariasikan 25%, 50%, dan
75% didapatkan hasil sebagai berikut :
Gambar 7. Pengaruh bukaan valve terhadap kondisi operasi

Pada gambar dapat dilihat pengaruh bukaan valve terhadap kondisi operasi berpengaruh
cukup besar pada flow rate aliran, dimana semakin besar bukaan valve semakin besar flow rate
yang dihasilkan.

Sedangkan dengan kondisi tekanan keluaran dan bukaan valve konstan dengan tekanan
feed divariasikan 3 bar dan 4 bar didapatkan hasil sebagai berikut :

Gambar 8. Pengaruh tekanan feed terhadap kondisi operasi

Pada gambar dapat dilihat pengaruh tekanan feed terhadap kondisi operasi sangat
berpengaruh terhadap flow rate yang ketika tekanan feed dinaikan temperatur outlet mengalami
penurunan sedangkan flowratenya meningkat.

Sedangkan dengan kondisi tekanan feed dan bukaan valve konstan dengan tekanan
keluaran divariasikan 3,5 bar dan 4,5 bar didapatkan hasil sebagai berikut :
Gambar 9. Pengaruh tekanan keluaran terhadap kondisi operasi

Pada gambar dapat dilihat pengaruh tekanan keluaran terhadap kondisi operasi sangat
berpengaruh terhadap flow rate yang ketika tekanan keluaran dinaikan flowratenya akan
menurun.

5. Analisa pengaruh TRF terhadap profil tekanan dan laju alir sistem

Pengaruh TRF atau gangguan terhadap kondisi operasi mengakibatkan kurva yang
menggambarkan kondisi operasi mengalami kurva yang fluktuatif. Ketika skenario dibuat
dengan variasi amplitudo dan periode menghasilkan kurva yang disajikan pada gambar berikut :
Gambar 10. Pengaruh amplitode dan periode terhadap kondisi operasi

Pengaruh lainnya ketika mencoba menambahkan pengaruh efek PV dan Op maka kurva
yang terlihat semakin menunjukan kurva yang lebih tidak beraturan, kurva tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut :

Gambar 11. Pengaruh PV dan OP noise terhadap kondisi operasi

Pengaruhnya dapat kita bandingkan ketika mengaktifkan disturbance dan ketika


menon-aktifkan disturbance tersebut, kurvanya dapat dilihat menunjukan hasil yang sangat
berbeda dan dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 12. Pengaruh disturbance terhadap kondisi operasi

Pada gambar dapat dilihat ketika dinonaktifkan disturbancenya, kurva terlihat stabil,
sedangkan ketika diaktifkan kurvanya menunjukan kefluktuaktifan.

F. KESIMPULAN

Berdasarkan analisa-analisa yang telah dilakukan dapat dibuat kesimpulan yaitu bukaan
valve dan hilang tekan mempengaruhi nilai ukuran valve (Cv), temperature outlet, dan fraksi
uap outlet. Pengaruh laju alir terhadap tekanan downstream yaitu tidak berpengaruh, dimana
ketika laju alirnya dinaikan maka tekanan downstream tidak berpengaruh sama sekali.
Pengaruh kondisi steady state dan dynamics pada stream masuk dan keluar yaitu tidak
berpengaruh karena belum adanya pengaruh disturbance. Pengaruh tekanan dan bukaan valve
terhadap flow rate yaitu berbanding lurus untuk tekanan feed dan bukaan valve, yaitu ketika
semakin tinggi maka semakin tinggi juga nilai flow ratenya, sedangkan untuk tekanan keluaran
berbanding terbalik, sehingga ketika tekanannya ditinggikan maka flowratenya semakin rendah.
Pengaruh TRF terhadap profil tekanan dan laju alir sistem yaitu terkait kefluktuatifan kurva
kondisi operasi, Semakin banyak disturbance yang diberikan, maka akan semakin fluktuatif
kurva yang didapatkan.

G. DAFTAR PUSTAKA

Çalişkan H; Balkan T; Platin B. (2009, Oktober 12). Hydraulic position control system with
variable speed pump. 1-8.

Anda mungkin juga menyukai