PARAF
Flow control merupakan mekanisme dalam komunikasi data yang digunakan untuk
mengatur laju aliran data antara dua komponen sistem.Adapun fungsi utamanya, yaitu :
2. Mengoptimalkan kinerja
Mekanisme flow control pada dasarnya adalah metode untuk mengontrol laju aliran
atau kecepatan proses pada suatu sistem. Flow control umumnya digunakan untuk mengontrol
aliran gas, fluida, atau uap pada suatu industri. Salah satu contoh flow control adalah pada
sistem perpipaan yaitu pada kendali bukan valve.
Sistem pengendali manual yaitu suatu sistem yang mana faktor manusia sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan sistem tersebut. Sehingga, sistem pengendalian manual
sangat bergantung pada siapa pelakunya.
Sistem pengendali otomatis tidak lagi bergantung pada siapa pelakunya seperti pada
sistem pengendali manual. Sistem pengendalian dikendalikan oleh sistem yang telah diprogram
secara otomatis.
B. RUMUSAN MASALAH
Basic flow controll merupakan suatu dasar dari pengendalian proses pada pengendalian
aliran. Dalam hal ini, valve sebagai salah satu media controller dari aliran memiliki banyak
indikator yang dapat mempengaruhi aliran yang dihasilkan.
Salah satu faktornya adalah ukuran bukaan valve, hilang tekan, pengaruh laju alir,
amplitudo, efek PV dan OP noise, kondisi steady state atau dynamics, yang akan
mempengaruhi banyak faktor pada aliran yang dihasilkan.
Dengan memvariasikan STD Ideal liq vol flow dari 0-400 m3/h dan tekanan 300-450
kpa pada feed system serta bukaan valve dari 0-100%, dapat berpengaruh terhadap beberapa
hal, diantaranya :
1. Pengaruh bukaan valve dan hilang tekan terhadap ukuran valve (Cv), temperature outlet,
iiiiiiiiidan fraksi uap outlet
3. Pengaruh kondisi steady state dan dynamics pada stream masuk dan keluar
C. STRATEGI PENYELESAIAN
Dalam penyelesaian simulasi flow controll, akan dilakukan beberapa tahapn untuk
menyelesaikan simulasi ini. Algoritma penyelesaian simulasi ini dapat dilihat pada gambar
berikut :
\ Mulai
Menyesuaikan kondisi
operasi
Seles
ai
Simulasi proses basic flow controll dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
hysys. Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam simulasi ini, yaitu :
Pada simulasi ini, bukaan valve dan hilang tekan dilakukan dengan menentukan bukaan
valve sebesar 50% dan hilang tekan sebesar 0.7 bar. Aplikasi hysys memiliki tools yang dapat
digunakan untuk mengatur bukaan valve dan hilang tekan.
2. Laju alir
Laju alir dilakukan dengan menentukan laju alir sebesar 2 kalinya dan setenganya.
Aplikasi hysys memiliki tools yang dapat digunakan untuk menentukan nilai laju alir.
Kondisi aliran dilakukan dengan menentukan kondisi aliran steady state dan dynamics.
Aplikasi hysys memiliki tools yang memiliki menu bar dynamics asisten dan dynamics mode
yang digunakan untuk menentukan kondisi aliran.
Tekanan dan bukaan valve dilakukan dengan menentukan tekanan dan bukaan valve
yang divariasikan. Aplikasi hysys memiliki tools yang dapat digunakan untuk mengatur
tekanan dan bukaan valve.
5. TRF
TRF dilakukan dengan melakukan variasi skenario gangguan berupa amplitudo, PV,
dan OP, serta pengaktifan dan penon0aktifan gangguan. Aplikasi hysys memiliki tools yang
dapat digunakan uuntuk mengatur variasi skenario gangguan.
E. PEMBAHASAN
Secara keseluruhan rangkaian peralatan flow controll didesain dengan membuat aliran
feed yang dimasukan pada valve kemudian dikeluarkan menuju aliran keluar. Desain tersebut
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2. Rangkaian alat basic flow controll
Kondisi operasi pada aliran feed atau input yang dialirkan dari feed dibuat dengan
kondisi sebagai berikut :
1. Analisa pengaruh bukaan valve dan hilang tekan terhadap ukuran valve (Cv),
iiiiiiiiiiitemperature outlet, dan fraksi uap outlet
Bukaan valve dan nilai hilang tekan menentukan nilai dari ukuran valve (Cv),
temperature outlet, dan fraksi uap outlet. Dengan menentukan seberapa besar bukaan valve dan
nilai hilang tekan yang diinginkan dapat menentukan juga nilai melalui perhitungan simulasi
untuk ukuran valve (Cv), temperature outlet, dan fraksi uap outlet. Nilai yang didapat pada
kondisi bukaan valve sebesar 50% dengan nilai hilang tekan diinginkan sebesar 0,7 bar
menghasilkan nilai ukuran valve (Cv) sebesar 2316 USGPM(60F, 1psi), temperature outlet
sebesar 8.138 0C, dan fraksi uap outlet sebesar 0.247. Berikut gambar terlampir pada simulasi
tersebut :
Gambar 4. Simulasi penentuan nilai bukaan valve dan hilang tekan terhadap nilai ukuran
valve (Cv), temperature outlet, dan fraksi uap outlet
Pengaruh kondisi steady state dan dynamics pada stream masuk dan keluar sangat
terlihat pada saat kondisi dynamics diaktifkan. Gambarannya dapat dilihat pada gambar
berikut :
Pada gambar dapat dilihat bahwa tidak ada perubahan yang terjadi pada stream 1 dan
stream 2. Hal ini dikarenakan belum adanya pengaruh apapun sehingga kondisi operasi masih
sama, sehingga tidak adanya perubahan kondisi yang terjadi pada stream 1 dan stream 2.
Pengaruh tekanan dan bukaan valve terhadap kondisi operasi dapat dilihat dengan
memvariasikan kondisi tekanan feed, tekanan keluar, dan bukaan valve. Dengan kondisi
tekanan feed dan tekanan keluaran konstan dengan bukaan valve divariasikan 25%, 50%, dan
75% didapatkan hasil sebagai berikut :
Gambar 7. Pengaruh bukaan valve terhadap kondisi operasi
Pada gambar dapat dilihat pengaruh bukaan valve terhadap kondisi operasi berpengaruh
cukup besar pada flow rate aliran, dimana semakin besar bukaan valve semakin besar flow rate
yang dihasilkan.
Sedangkan dengan kondisi tekanan keluaran dan bukaan valve konstan dengan tekanan
feed divariasikan 3 bar dan 4 bar didapatkan hasil sebagai berikut :
Pada gambar dapat dilihat pengaruh tekanan feed terhadap kondisi operasi sangat
berpengaruh terhadap flow rate yang ketika tekanan feed dinaikan temperatur outlet mengalami
penurunan sedangkan flowratenya meningkat.
Sedangkan dengan kondisi tekanan feed dan bukaan valve konstan dengan tekanan
keluaran divariasikan 3,5 bar dan 4,5 bar didapatkan hasil sebagai berikut :
Gambar 9. Pengaruh tekanan keluaran terhadap kondisi operasi
Pada gambar dapat dilihat pengaruh tekanan keluaran terhadap kondisi operasi sangat
berpengaruh terhadap flow rate yang ketika tekanan keluaran dinaikan flowratenya akan
menurun.
5. Analisa pengaruh TRF terhadap profil tekanan dan laju alir sistem
Pengaruh TRF atau gangguan terhadap kondisi operasi mengakibatkan kurva yang
menggambarkan kondisi operasi mengalami kurva yang fluktuatif. Ketika skenario dibuat
dengan variasi amplitudo dan periode menghasilkan kurva yang disajikan pada gambar berikut :
Gambar 10. Pengaruh amplitode dan periode terhadap kondisi operasi
Pengaruh lainnya ketika mencoba menambahkan pengaruh efek PV dan Op maka kurva
yang terlihat semakin menunjukan kurva yang lebih tidak beraturan, kurva tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut :
Pada gambar dapat dilihat ketika dinonaktifkan disturbancenya, kurva terlihat stabil,
sedangkan ketika diaktifkan kurvanya menunjukan kefluktuaktifan.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa-analisa yang telah dilakukan dapat dibuat kesimpulan yaitu bukaan
valve dan hilang tekan mempengaruhi nilai ukuran valve (Cv), temperature outlet, dan fraksi
uap outlet. Pengaruh laju alir terhadap tekanan downstream yaitu tidak berpengaruh, dimana
ketika laju alirnya dinaikan maka tekanan downstream tidak berpengaruh sama sekali.
Pengaruh kondisi steady state dan dynamics pada stream masuk dan keluar yaitu tidak
berpengaruh karena belum adanya pengaruh disturbance. Pengaruh tekanan dan bukaan valve
terhadap flow rate yaitu berbanding lurus untuk tekanan feed dan bukaan valve, yaitu ketika
semakin tinggi maka semakin tinggi juga nilai flow ratenya, sedangkan untuk tekanan keluaran
berbanding terbalik, sehingga ketika tekanannya ditinggikan maka flowratenya semakin rendah.
Pengaruh TRF terhadap profil tekanan dan laju alir sistem yaitu terkait kefluktuatifan kurva
kondisi operasi, Semakin banyak disturbance yang diberikan, maka akan semakin fluktuatif
kurva yang didapatkan.
G. DAFTAR PUSTAKA
Çalişkan H; Balkan T; Platin B. (2009, Oktober 12). Hydraulic position control system with
variable speed pump. 1-8.