Dimas Editiya
14.22
Kontrol
Bismillah,
Kali ini mau nulis tentang Sistem Pengendalian Proses. Mata kuliah ini memang
didapatkan oleh mahasiswa energi ketika semester 3 dan 4. Di energi, lebih
diarahkan kepada pengendalian proses-proses utama di industri. Lebih jauh, bisa
disimak tulisan saya tentang ini. (Sumber:Falsafah Dasar Sistem Pegendalian Proses
- Frans Gunterus)
Pengendalian Tekanan
Pengendalian Temperatur
Pengendalian Flow
Pengendalian Level
Pengendalian yang saya sebutkan di atas adalah pengedalian yang ada pada
industri dengan berbagai macam instrumentasinya. Sebagai contoh, Pengendalian
Level dan Temperatur digunakan di proses industri susu kemasan (misal: Ultrajaya) .
Tanpa adanya pengendalian ini, bayangkang gimana kalo tangki yang berisi susu
terlalu penuh sehingga meluap? atau terlalu panas? ya itulah contoh pengendalian
di industri. Sedangkan di Industri pengendalian tersebut tidaklah berdiri sendiri,
saling terikat dan bergantung kepada instrumentasi lainnya. Hal ini disebut dengan
sistem. nah itulah Sistem Pengendalian Proses.
Controller
o Set point : Nilai yang kita inginkan
o Junction ( elemen pembanding ) : Elemen ini akan memberikan sinyal eror yang
mana, merupakan selisih dari set point (SP) dikurang umpan balik (MV)
o Unit kendali : ini yang akan mengendalikan proses. outputnya akan diteruskan
menuju elemen koreksi.
Elemen Koreksi
o Converter : menerjemahkan sinyal keluaran unit kendali sehingga bisa dimengerti
oleh aktuator.
o Aktuator : inilah yang akan menjalankan proses yang dibutuhkan. proses tersebut
sesuai dengan perintah unit kendali.
o Final control element: masih bagian dari elemen koreksi yang merupakan bagian
memiliki pengaruh langsung pada perubahan variabel proses.
Elemen pengukuran
o Sensor : bagian ini merupakan bagian yang bertugas merasakan (sensing) proses
yang kita kontrol. sebagai contoh, dalam mengendalikan AC, kita membutuhkan
sensor temperatur untuk menentukan putaran fan pada AC.
o Transmiter : menerjemahkan sinyal keluaran sensor agar dimengerti oleh elemen
kendali.
Elemen pengukuran
Elemen pembanding
Elemen kendali
Elemen koreksi
Proses
Gambar 2 pengendalian
servo
Regulator
Pengendalian ini berfungsi menangani disturbance rejection (regulasi). disturbance
rejection adalah Yaitu ketika suatu pengendali (controller) mengubah suatu variabel
proses (process variable) menuju kembali ke variabel proses sesuai dengan setpoint
semula.
Kesimpulan
Apa yang bisa kita dapatkan?
Nah sekian dulu tulisan kali ini. semoga bermanfaat. ditunggu komentar ya
agar saya mendapat feedback yang bisa membangun.
http://jurnaldimas.blogspot.co.id/2014/11/sistem-pengendalian-proses.html