I. PENDAHULUAN
1 of 20
INSTRUMENT – KPC
2 of 20
INSTRUMENT – KPC
3 of 20
INSTRUMENT – KPC
4. Set Point
Set Point adalah nilai acuan yang diberikan oleh operator, dengan tujuan
agar variable proses selalu berusaha menyamakan ke nilai tersebut.
5. Controller Variable
Controller Variable adalah besaran proses yang dikendalikan. Besaran ini
diukur dari kondisi atau hasil proses, sehingga disebut juga Process
Variable (PV).
6. Manipulated Variable
Manipulated Variable adalah variable masukan suatu proses (atau
keluaran dari pengendali) yang besarnya dapat diubah-ubah atau
dimanipulasi agar keluaran proses sama besarnya dengan acuannya (Set
Point).
7. Disturbance
Disturbance atau gangguan proses ini merupakan besaran yang tidak kita
kehendaki, yang dapat menyebabkan berubahnya keluaran proses pada
kondisi set point tetap.
Didalam sistem pengendalian, istilah gangguan ini biasa juga disebut
dengan load atau beban.
8. Sensing Element
Elemen ini merupakan bagian ujung paling depan pada suatu sistem
pengukuran yang fungsinya mengubah besaran-besaran fisik menjadi
besaran-besaran lainnya (pneumatik, elektrik) agar mudah dilakukan
pengukuran. Bagian ini biasa juga disebut sensor atau primary element.
Contoh : thermocouple, orifice dan lain-lain.
9.Transmitter
Transmitter adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing
element, dan mengubahnya menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh
controller.
4 of 20
INSTRUMENT – KPC
10. Transducer
Transducer adalah alat pengalih atau pengubah sinyal. Istilah ini sangat
umum pemakaiannya, dan biasanya rancu dengan istilah transmitter.
Transducer disini digunakan untuk mengartikan sebagai alat pengubah
besaran yang satu ke besaran yang lainnya.
Sebagai contoh : I/P transducer adalah alat pengubah dari besaran arus
listrik ke tekanan udara, yang merupakan kelengkapan sebuah control
valve.
11. Control valves
Control valve adalah alat untuk mengatur besaran proses dengan cara
membuka atau menutup dengan menggunakan penngerak angin
instrument atau elektrik yang diatur dengan controller. Untuk control valve
dengan penggerak angin instrument ada dua jenis control valve yaitu
ATO/FC( Air To Open/Failure Closed) dan ATC/FO ( Air To Closed/Failure
Open)
12. Positioner
Alat yang berfungsi sebagai buffer atau penguat agar kerja dari control
valve lebih cepat .
5 of 20
INSTRUMENT – KPC
Nilai PV bisa lebih besar atau bisa juga lebih kecil dari SP, oleh karena
itu error nilainya bisa positif dan bisa juga negatif. Berdasarkan
6 of 20
INSTRUMENT – KPC
7 of 20
INSTRUMENT – KPC
Contoh aplikasi 1 :
3-2
Contoh aplikasi 2 :
Menjaga kestabilan level, dengan pengendalian pada keluaran
proses.
3-3
8 of 20
INSTRUMENT – KPC
Contoh aplikasi 3 :
Menjaga kestabilan level, dengan pengendalian pada masukan
proses
3-4
9 of 20
INSTRUMENT – KPC
3-5
Aplikasi Cascade control adalah seperti terlihat pada gambar 4.6 diatas, yaitu
digunakan untuk mengantisipasi adanya perubahan flow rate pada steam
inlet, dimana Temperature Controller merupakan Primary loop, sedangkan
PressureController sebagai Secondary Loop
10 of 20
INSTRUMENT – KPC
1. PENGENDALI PROPORSIONAL
Pengendali proporsional pada dasarnya adalah penguat biasa, dimana
salah satu ciri pengendali proporsional adalah tak dapat menghilangkan
kemelesetan (offset) pada kondisi tunak. Komponen proportional gain
memberikan kontribusi dalam membentuk respons transient sistem
pengendalian, makin tinggi gain makin cepat respons sistem, tetapi
kecenderungan menjadi osilasi juga semakin tinggi.
Pengendali Proporsional mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Tanggapan awal cepat.
- Dalam keadaan statik, offset selalu ada (tidak pernah nol).
- Komponen P berfungsi menekan error untuk melakukan koreksi,
sehingga sistem bisa menghasilkan kesalahan yang lebih kecil lagi
11 of 20
INSTRUMENT – KPC
12 of 20
INSTRUMENT – KPC
4. PENGENDALI GABUNGAN
Dari ke tiga sifat pengendali diatas, kita telah mengenal kelemahan
serta keunggulan masing-masing komponen pengendali tersebut. Karena
itu dalam aplikasinya, seringkali kita tidak hanya menggunakan salah satu
komponen saja, tetapi merupakan gabungan yang digunakan bersama
dengan tujuan untuk memperbaiki tanggapan sistem yaitu dengan
memanfaatkan kelebihan masing-masing komponen pengendali tersebut.
Kombinasi pengendali gabungan yang biasa dipakai adalah :
- Proporsional (P) saja.
- Proporsional + Integral (PI).
- Proporsional + Diferensial (PD).
- Proporsional + Integral + Diferensial (PID).
Pemilihan dari kombinasi tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu :
1. Jenis atau sifat proses yang dikendalikan.
2. Kemelesatan yang diperkenankan.
3. Kecepatan tanggapan awal yang diinginkan.
4. Lewatan (overshoot) yang diperbolehkan/diinginkan.
Keempat faktor tersebut akan sangat mempengaruhi dalam menentukan
fungsi alih dari masing-masing komponen pengendali yaitu :
- Fungsi alih komponen P berupa penguatan (gain).
- Fungsi alih komponen I berupa konstanta integrasi.
- Fungsi alih komponen D berupa konstanta diferensial.
Karena fungsi alih dari masing-masing komponen pengendali tersebut
akan ikut mempengaruhi hasil kerja dari sistem pengendalian secara
keseluruhan, maka pada penentuan nilai yang tidak tepat dapat
mengakibatkan beberapa hal, yaitu :
- Lewatan (overshoot) yang terlampau besar.
- Pencapaian keadaan stabil yang terlampau lama.
- Terjadinya osilasi (cycling), dan sebagainya.
13 of 20
INSTRUMENT – KPC
Jenis peralatan safe guard yang dipasang pada peralatan kilang bermacam
macam dan pemasangannya akan disesuaikan dengan kebutuhan proses.
14 of 20
INSTRUMENT – KPC
Pada peralatan yang digerakkan dengan motor, safe guard yang dipasang
adalah switch untuk memutus arus listrik penggerak motor, sedangkan untuk
aliran proses dipasang TSO (Tight Shut Off) valve untuk mengamankan unit
proses dengan cara menutup penuh atau membuka penuh secara otomatis.
Pada peralatan tertentu , ada juga control valve yang dipasang safe guard ,
tetapi masih dibatasi dengan bukan minimum ( minimum stop ). Jenis/ model
safe guard seperti ini dapat dipasang di dapur, agar apabila terjadi low flow
media yang dipanasi, dapur masih menyala dengan kondisi nyala minimum.
Safe guard sistem biasanya dilengkapi dengan fasilitas bypass( Override)
yang berfungsi untuk menonaktifkan safe guard pada saat dilakukan
pengecekan atau perbaikan peralatan dan pada waktu start up unit, sehingga
tidak menyebabkan plant shut down.
Kegagalan interlock system / safe guard bisa disebabkan adanya kerusakan
pada relay, actuator, serta pada sensor.
Pemeriksaan secara berkala/periodik diperlukan untuk menjaga kehandalan
fungsi safe guard / Interlock system.
15 of 20
INSTRUMENT – KPC
Figure 5-2
16 of 20
INSTRUMENT – KPC
17 of 20
INSTRUMENT – KPC
18 of 20
INSTRUMENT – KPC
19 of 20
INSTRUMENT – KPC
9. Sebelum Start Up unit sebaiknya peralatan instrumentasi perlu dilakukan dibawah ini,
kecuali :
A. Kalibrasi transmiter.
B. Chek safe guard.
C. Restroke control valve.
D. Cascade control
10. Jika salah satu flow indikator ada penyimpangan dan perlu dilakukan kalibrasi untuk
menghindari lonjakan aliran sebaiknya dilakukan :
A. Cascade control.
B. Harus di override.
C. Posisi control harus di manual.
D. Ketiga jawaban salah
11. Control minimum stop di dapur berfungsi untuk :
A. Menjaga temperature dapur tetap stabil.
B. Menjaga agar temperature dapur tidak run way.
C. Menjaga control valve dapur pada posisi bukaan minimum tapi burner masih
nyala.
D. Menjaga control valve dapur pada posisi minimum burner tidak nyala.
12. Bagaimana kerja control valve jenis TSO yang terpasang di dapur :
A. Berkerjanya hanya full close dan full open.
B. Bisa 50 %, bisa 100%.
C. Tergantung input dari controller.
D. Selalu full open.
13. Jika terjadi low flow feed didapur tetapi control valve fuel tidak menutup sebutkan
penyebabnya :
A. Control valve fuel masih diberi input.
B. Control valve fuel posisi masih di override.
C. Control valve posisi auto.
D. Tidak ada hubungan antara control feed dan control fuel.
14. Pada level column atau vessel yang bertekanan tinggi dan dialirkan ke vessel lain
yang bertekanan rendah biasanya dipasang pengaman :
A. Press indikator untuk melihat pressure.
B. Level indikator untuk melihat level.
C. Temperatur indikator untuk melihat temperatur.
D. Level Switch Low untuk menghindari transfer pressure.
15. Hands control yang di pasang pada bejana yang bertekanan berfungsi untuk :
A. Mengatur tekanan pada normal operasi.
B. Mengatur tekanan pada kondisi emergency.
C. Menurunkan tekanan pada kondisi emergency.
D. Menurunkan tekanan pada normal operasi.
20 of 20