TEKNIK KIMIA
RIZQILLAH
KELOMPOK: D
TGL 16/03/2023
PARAF
Sistem pengendali manual yaitu suatu sistem yang mana faktor manusia
sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan sistem tersebut. Sehingga, sistem
pengendalian manual sangat bergantung pada siapa pelakunya.
2
Sistem pengendali kontinyu merupakan sistem pengendalian yang
berlangsung secara kontinyu. Sinyal yang masuk akan ditangkap oleh kontroller
yang mengaktifkan suatu proses. Hasil dari proses tidak sepenuhnya dilepas,
melainkan sebagian kembali menuju kontroller untuk diproses secara berulang atau
kontinyu.
2. Mengoptimalkan kinerja
3
B. RUMUSAN MASALAH
Basic flow controll merupakan suatu dasar dari pengendalian proses pada
pengendalian aliran. Dalam hal ini, valve sebagai salah satu media controller dari
aliran memiliki banyak indikator yang dapat mempengaruhi aliran yang dihasilkan.
Salah satu faktornya adalah ukuran bukaan valve, hilang tekan, pengaruh
laju alir, amplitudo, efek PV dan OP noise, kondisi steady state atau dynamics,
yang akan mempengaruhi banyak faktor pada aliran yang dihasilkan.
Dengan memvariasikan STD Ideal liq vol flow dari 0-400 m3/h dan tekanan
300-450 kpa pada feed system serta bukaan valve dari 0-100%, dapat berpengaruh
terhadap beberapa hal, diantaranya :
1. Bagaimana pengaruh bukaan valve dan hilang tekan terhadap ukuran valve
(Cv), temperature outlet, dan fraksi uap outlet ?
3. Bagaimana pengaruh kondisi steady state dan dynamics pada stream masuk
dan keluar ?
5. Bagaimana pengaruh TRF terhadap profil tekanan dan laju alir sistem ?
C. STRATEGI PENYELESAIAN
4
Gambar 1. Algoritma penyelesaian masalah basic flow controll
5
D. PENDEKATAN SIMULASI
Pada simulasi ini, bukaan valve dan hilang tekan dilakukan dengan
menentukan bukaan valve sebesar 50% dan hilang tekan sebesar 0.7 bar. Aplikasi
hysys memiliki tools yang dapat digunakan untuk mengatur bukaan valve dan
hilang tekan.
2. Laju alir
Laju alir dilakukan dengan menentukan laju alir sebesar 2 kalinya dan setenganya.
Aplikasi hysys memiliki tools yang dapat digunakan untuk menentukan nilai laju
alir.
5. TRF
6
TRF dilakukan dengan melakukan variasi skenario gangguan berupa
amplitudo, PV, dan OP, serta pengaktifan dan penonaktifan gangguan. Aplikasi
hysys memiliki tools yang dapat digunakan uuntuk mengatur variasi skenario
gangguan.
E. PEMBAHASAN
Kondisi operasi pada aliran feed atau input yang dialirkan dari feed dibuat
dengan kondisi sebagai berikut :
7
Berdasarkan kondisi diatas dibuatlah analisa-analisa pengaruh indikator
pada flow controll, yaitu sebagai berikut :
1. Pengaruh bukaan valve dan hilang tekan terhadap ukuran valve (Cv),
temperature outlet, dan fraksi uap outlet
Bukaan valve dan nilai hilang tekan menentukan nilai dari ukuran valve
(Cv), temperature outlet, dan fraksi uap outlet. Dengan menentukan seberapa besar
bukaan valve dan nilai hilang tekan yang diinginkan dapat menentukan juga nilai
melalui perhitungan simulasi untuk ukuran valve (Cv), temperature outlet, dan
fraksi uap outlet.
Nilai yang didapat pada kondisi bukaan valve sebesar 50% dengan nilai
hilang tekan diinginkan sebesar 0,7 bar menghasilkan nilai ukuran valve (Cv)
sebesar 2316 USGPM(60F, 1psi), temperature outlet sebesar 8.138 0C, dan fraksi
uap outlet sebesar 0.247. Berikut gambar terlampir pada simulasi tersebut :
Gambar 4. Simulasi penentuan nilai bukaan valve dan hilang tekan terhadap nilai
ukuran valve (Cv), temperature outlet, dan fraksi uap outlet
Pengaruh bukaan valve dan hilang tekan terhadap nilai temperatur outlet
disebabkan oleh semakin rendahnya nilai laju alir, yang diberikan oleh fluida akan
memperbesar perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi pada fluida, dimana
ketika bukaan valve semakin besar maka nilai laju alir juga akan semakin besar.
Peningkatan temperatur pada fluida ini juga akan mengakibatkan penurunan kadar
air dari fluida yang berarti fraksi uap pada outlet juga akan semakin besar (Rosidi,
Juarsa, Haryanto, & Antariksawan, 2018).
8
2. Analisa pengaruh laju alir terhadap tekanan downstream
3. Analisa pengaruh kondisi steady state dan dynamics pada stream masuk
dan keluar
9
Pengaruh kondisi steady state dan dynamics pada stream masuk dan keluar
sangat terlihat pada saat kondisi dynamics diaktifkan. Gambarannya dapat dilihat
pada gambar berikut :
Pada gambar dapat dilihat bahwa tidak ada perubahan yang terjadi pada
stream 1 dan stream 2. Hal ini dikarenakan belum adanya pengaruh apapun
sehingga kondisi operasi masih sama, sehingga tidak adanya perubahan kondisi
yang terjadi pada stream 1 dan stream 2 (Irhsan, Azhar, & Kamal, 2018).
Pengaruh tekanan dan bukaan valve terhadap kondisi operasi dapat dilihat
dengan memvariasikan kondisi tekanan feed, tekanan keluar, dan bukaan valve.
Dengan kondisi tekanan feed dan tekanan keluaran konstan dengan bukaan valve
divariasikan 25%, 50%, dan 75% didapatkan hasil sebagai berikut :
10
Gambar 7. Pengaruh bukaan valve terhadap kondisi operasi
Pada gambar dapat dilihat pengaruh bukaan valve terhadap kondisi operasi
berpengaruh cukup besar pada flow rate aliran, dimana semakin besar bukaan valve
semakin besar flow rate yang dihasilkan. Sedangkan dengan kondisi tekanan
keluaran dan bukaan valve konstan dengan tekanan feed divariasikan 3 bar dan 4
bar didapatkan hasil sebagai berikut :
Pada gambar dapat dilihat pengaruh tekanan feed terhadap kondisi operasi
sangat berpengaruh terhadap flow rate yang ketika tekanan feed dinaikan
temperatur outlet mengalami penurunan sedangkan flowratenya meningkat.
11
Sedangkan dengan kondisi tekanan feed dan bukaan valve konstan dengan tekanan
keluaran divariasikan 3,5 bar dan 4,5 bar didapatkan hasil sebagai berikut :
5. Analisa pengaruh TRF terhadap profil tekanan dan laju alir sistem
12
Gambar 10. Pengaruh amplitode dan periode terhadap kondisi operasi
13
Gambar 11. Pengaruh PV dan OP noise terhadap kondisi operasi
14
diberikan, maka semakin sulit untuk menebak kondisi operasi yang berlangsung
(Irhsan, Azhar, & Kamal, 2018). Hal inilah yang mengakibatkan kefluktuatifan
kurva yang didapat pada simulasi kali ini.
F. KESIMPULAN
1. Bukaan valve dan hilang tekan mempengaruhi nilai ukuran valve (Cv),
temperature outlet, dan fraksi uap outlet.
2. Pengaruh laju alir terhadap tekanan downstream yaitu tidak berpengaruh,
dimana ketika laju alirnya dinaikan maka tekanan downstream tidak
berpengaruh sama sekali.
3. Pengaruh kondisi steady state dan dynamics pada stream masuk dan keluar
yaitu tidak berpengaruh karena belum adanya pengaruh disturbance.
4. Pengaruh tekanan dan bukaan valve terhadap flow rate yaitu berbanding
lurus untuk tekanan feed dan bukaan valve, yaitu ketika semakin tinggi
maka semakin tinggi juga nilai flow rate-nya, sedangkan untuk tekanan
keluaran berbanding terbalik, sehingga ketika tekanannya ditinggikan maka
flowrate-nya semakin rendah.
5. Pengaruh TRF terhadap profil tekanan dan laju alir sistem yaitu terkait
kefluktuatifan kurva kondisi operasi, Semakin banyak disturbance yang
diberikan, maka akan semakin fluktuatif kurva yang didapatkan, dimana
kurva tersebut menggambarkan kondisi operasi pada sistem tersebut.
15
G. DAFTAR PUSTAKA
Azhim, F., Prasetya, H. E., & Tridianto, E. (2019). Rancang Bangun Control Valve
untuk Sistem Pengendalian pada Tangki Peyimpanan. Jurnal Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur.
Caliskan, H., Balkan, t., & Platin, B. (2009). Hydraulic Position Controll System
With Variable Speed Pump. 1-8.
Dharma, U. S., & Prasetyo, G. (2012). Pengaruh Perubahan Laju Aliran Terhadap
Tekanan dan Jenis Aliran yang Terjadi pada Alat Uji Praktikum Mekanika
Fluida. Jurnal Program Studi Teknik Mesin.
Irhsan, M., Azhar, & Kamal, M. (2018). Studi Pengendalian Flow Liquid pada
Scrub Tower C-4501 di PT Perta Arun Gas. JURNAL TEKTRO.
Rosidi, A., Juarsa, M., Haryanto, D., & Antariksawan, A. (2018). STUDI AWAL
KARAKTERISTIK Temperatur dan Tekanan Pada Aliran Sirkulasi Alam
di Fasilitas Uji Untai FASSIP-02 Menggunakan Simulasi CFD. Poros.
16