Anda di halaman 1dari 79

PENGENDALIAN MUTU

FATEPA-UNRAM

STATISTIKA PENGENDALIAN MUTU

PRODUK

BERKUALITAS

Memenuhi kepuasan
konsumen
KUALITAS :
Karakteristik fisik/non fisik (yang membentuk produk/jasa) yang
dapat membedakan suatu produk dari produk lainnya yang berasal
dari saingannya atau grade dari suatu produk yang sama untuk
membedakan dengan grade lainnya

Pengertian Kualitas

Perspektif Produsen

Produksi

Perspektif Konsumen

Penyesuaian
Kualitas

Desain Kualitas

Penyesuaian untuk
spesifikasi Biaya

Karakteristik
kualitasHarga

Pemasaran

Kesesuaian untuk digunakan


konsumen

QUALITY

Quality Control

Quality Assurance

Total Quality Control

Total Quality Management

Quality Control
Sistem di mana kualitas produk/jasa yang dihasilkan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen dihasilkan
dari proses produksi yang ekonomis

Quality Assurance
Jaminan mutu suatu produk sehingga konsumen
dapat membeli produk dengan yakin dan percaya,
serta menggunakan produk tersebut untuk jangka
waktu tertentu

Total Quality Control


Sistem yang efektif untuk mengintegrasikan pengembangan, pemeliharaan dan peningkatan kualitas yang

dilakukan beberapa kelompok dalam organisasi dalam


memenuhi kebutuhan konsumen

Total Quality Management

Filosofi dan prinsip yang merupakan dasar peningkatan


kinerja organisasi

Pengujian mutu dilakukan untuk :


1. Pemeriksaan mutu (quality inspection)
2. Analisis mutu (quality anayses)

Dilakukan trhdp sebagian populasi contoh

Tujuan pemeriksaan mutu : menetapkan status atau


kelas mutu produk
contoh : pemeriksaan mutu sejumlah contoh gabah
yang akan dibeli oleh BULOG untuk menetapkan
status mutunya ditolak/diterima atau menetapkan
status kelas mutunya untuk menentukan harganya
Petugas khusus pemeriksaan mutu produk untuk pembelian
disebut penaksir mutu (quality inspector)

Analisis mutu bertujuan untuk mengukur sifat-sifat


mutu produk untuk tujuan menguji apakah mutu
produk yang dianalisis sesuai dengan pernyataan
mutu (quality statment) dalam labelnya atau sesuai
dengan perjanjian dalam transaksi.
Petugas khusus yang melaksanakan analisis mutu
biasanya disebut analis mutu (quality analyst)

1.POPULASI : seluruh individu produk atau seluruh materi yang


menjadi fokus perhatian/ cakupan/ tanggung jawab/ lingkup
untuk dinilai.
ex: - produksi per batch/angkatan produksi
- produksi sehari
Bagi bagian pembelian (purchasing) populasi adalah bahan
mentah yang dibeli untuk bahan mentah industri
Bagian pemasaran populasinya adalah produk yang akan
dipasarkan baik per hari maupun per batch produk yang akan
dipasarkan
Populasi dapat pula produk tanpa batas (infinite population) .
Misalnya produksi suatu perusahaan dalam jangka panjang yang
meliputi produksi suatu perusahaan dalam jangka panjang yang
meliputi produksi masa lalu, sekarang dan yang akan datang.

2. CONTOH (sample): sebagian populasi yang diambil


dengan cara tertentu agar mewakili keseluruhan
populasi
Sah/benar

Mewakili populasi
contoh

Palsu
Tidak mewakili populasi
ex: contoh dipilih yang bagus-bagus
saja untuk dikirimke instansi
pengujian mutu

Metode pengambilan contoh tidak sama melainkan


bervariasi tergantung oleh struktur populasi,
tujuan pengujian mutu dan kondisi produk.
Contoh pada pemeriksaan mutu biasanya tidak
rusak karena hanya diamati visual, setelah
pemeriksaan contoh masih dapat dikembalikan
kepada populasi
Contoh untuk analisis mutu setelah dipergunakan
seringkali rusak sebagian atau seluruhnya.
Pengambilan contoh untuk analisis mutu akan
merugikan ukuran contoh harus ditentukan

Pengambilan contoh (sampling) sistem


atau metoda untuk menarik sebagian
populasi yang dapat mewakili keseluruhan
populasi.
Pemerintah menyediakan lembaga khusus
yang ditugasi menarik contoh. Petugas yang
ditugasi mengambil contoh disebut petugas
penarik contoh (sampling officer, sampler).

3. Cuplikan (speciment) yaitu materi yang diambil


dari populasi atau dari contoh.
cuplikan dari contoh tidak dapat mewakili mutu
namun dapat digunakan sekedar menunjukkan
bentuk komoditas dari mana cuplikan itu diambil.
Cuplikan dari populasi disertakan dalam transaksi
jual beli dengan masksud untuk mewakili
penampakan produk atau komoditas yang
ditangani

Cuplikan dari contoh digunakan untuk analisis mutu.


Biasanya tidak seluruh contoh dianalisa,
terutama jika ukuran contoh cukup besar
sedangkan ukuran untuk analisa kecil.
Misal : dalam analisa kadar air dari contoh beras,
contoh itu diaduk dengan alat khusus
kemudian diambil sejumlah tertentu contoh
beras yang sudah diaduk untuk dimasukkan
dalam alat pengukur kadar air.

Penarikan contoh acak


Pengambilan contoh dimana pada tiap
pengambilan tiap-tiap anggota memiliki
peluang yang sama

Penarikan contoh terpilih


Dilakukan terhadap produk pangan yang tidak
merata susunannya /populasinya tidak seragam

Ex: undian, pengambilan contoh cairan


encer/curah maka pengambilan contoh diawali
dengan pengadukan

Ex; analisis mikroba patogen contoh diambil


secara selektif pada bagian tertentu yang paling
besar ditumbuhi mikroba patogen

Penarikan
contoh

Penarikan contoh aseptik


Penarikan contoh menggunakan cara dan
peralatan yang bebas kontamisasi mikroba
biasnya dalam analisa mutu mikrobiologi.
Ex: pengambilan contoh yang akan dianalisa
mikrobiologik

Penarikan contoh transaksi


Bertujuan untuk menerima atau menolak seluruh
populasi komoditas yang akan dibeli

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Fishbone diagram
Flowcharts
Check sheets
Pareto analysis
Histograms
Scatter diagrams
Control charts

Diagram Sebab-Akibat (juga dikenal sebagai


Diagram Tulang Ikan) merupakan alat analisa
yang dapat Anda gunakan untuk :
Mengkategorikan berbagai sebab potensial dari
suatu masalah atau pokok persoalan dengan cara
yang rapi
Menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi
dalam suatu proses
Mengajarkan kepada tim dan individu tentang
proses serta prosedur saat ini atau yang baru

Bagan Arus Proses merupakan suatu alat


perencanaan dan analisis yang digunakan untuk :
Mendefinisikan dan menganalisis proses
manufaktur, perakitan atau jasa
Menyusun gambar proses tahap-demi-tahap untuk
tujuan analisis, diskusi, atau komunikasi
Mendefinisikan, membakukan, atau menemukan
wilayah-wilayah perbaikan dalam proses

Gunakan Lembar Periksa sebagai alat pengumpuldata dan interpretasi bila Anda bermaksud untuk :
Membedakan antara opini dan fakta
Mengumpulkan data mengenai seberapa sering
suatu persoalan terjadi
Mengumpulkan data mengenai jenis persoalan
yang terjadi

Bagan Pareto merupakan grafik batang khusus


yang dapat digunakan sebagai alat interpretasi
dalam :
Menentukan frekuensi atau tingkat kepentingan
relatif dari berbagai persoalan atau sebab
Memfokuskan pada pokok persoalan vital dengan
cara mengurutkan berdasarkan kepentingan

Histogram adalah bagan batang jenis khusus yang


dapat Anda gunakan untuk :
Menyampaikan informasi mengenai variasi dalam
suatu proses
Mengambil keputusan dengan memusatkan
perhatian pada upaya perbaikan

Diagram Tebar merupakan alat interpretasi data


yang akan digunakan untuk :
Menguji seberapa kuat hubungan antara dua
variable (misalnya, hubungan antara biaya iklan

dengan penjualan, lama pengalaman dengan


kinerja karyawan, dll.)
Memastikan firasat akan hubungan sebab-akibat

langung antara jenis-jenis variabel


Menentukan jenis hubungan (positif, negatif, dll.)

KEGUNAAN BKM (Vincent, 1998)


Menentukan apakah proses berada dalam
pengendalian statistik.
Memantau terus menerus sepanjang waktu
agar proses tetap stabil secara statistikal dan
hanya mengandung variasi penyebab umum.
Menentukan kemampuan proses (proses

capability)

~ MANFAAT :
mengarahkan diskusi faktor sebab dominan
petunjuk pengumpulan dan pencatatan data
menunjukkan kemampuan pekerja

Menggambarkan hubungan sebab~akibat


~ GUNA

menganalisa kondisi aktual


perbaikan mutu
efisiensi sumber daya
biaya
eliminasi kondisi ~ cacat / keluhan konsumen
standarisasi

TAHAPAN
1. Kelompok analisa masalah
2. Anak panah
3. tulang penyebab
sebelah kanan masalah mutu

4. Identifikasi
5. evaluasi

26

CONTOH
Sangat sulit mengontrol kualitas pada saat proses
berlangsung karena banyak sekali faktor yang
mempengaruhi kualitas dan faktor-faktor tersebut saling
terkait
IDE
Cari hubungan antar faktordengan cara mencari
hubungan sebab akibatnya dengan tanda panah sbb :
Steam pressure (P)
Reaction Liquid
temperature (t)

Moisture content (m)

Yield (y)

1.

Yield (y) dipengaruhi oleh moisture content m.

2.

The content m dipengaruhi oleh reaction liquid temp. (t).

3.

The temperature t dipengaruhi oleh steam pressure P.


27

Cara membuat CE Diagram


Step 1. Tentukan karakteristik

Yield (y)
Step 2. Tuliskan pada sebelah kanan. Gambarkan panah dari

arah kiri ke arah kanan.

Yield (y)
Step 3. Buatlah daftar semua faktor yang mempengaruhi
karakteristik tersebut ( di lembar kertas lain)
(Brain Storming)
Temp. of solution

Crystalization hours
Moisture content
Step 4. Temukan hubungan sebab akibat antar faktor. (relation
of perents-children).
Ex. Temp. of solution effects reaction.

28

Step 5. Tulis faktor utama yang menyebabkan terjadinya


karakteristik tersebut. Biasanya per tahapan proses.
Raw material

Raw material

Raw material

Raw material

Yield (y)
Catalyzer

Transportation

Moisture content

Step 6. Pada setiap cabang tulis secara rinci faktor yang


mempengaruhi terjadinya karakteristik tersebut.

Raw material

Raw material

Raw material

Raw material

Yield (y)
Temp.
Steam Pressure
Catalyzer

Transportation

Moisture content

29

Step 7. Lanjutkan langkah 6 sampai semua sebab


terjadinya karakteristik tersebut tergambar pada
diagram
Step 8. Lihat kembali dan tambahkan bila perlu faktor lain
yang belum ada padadiagram

30

Measurement
Faulty testing equipment
Incorrect specifications
Improper methods

Inaccurate
temperature
control

Human

Environment

Out of adjustment

Poor supervision
Lack of concentration

Tooling problems
Old/worn

Inadequate training

Quality
Problem
Defective from vendor
Not to specifications

Dust and Dirt

Machines

Materialhandling problems

Materials

Poor process design


Ineffective quality
management
Deficiencies
in product design

Process

Tempat

Prosedur
Tidak ada prosedur
yang tetap

Tidak ada tempat


gabungan untuk
meletakkan informasi

Prosedur tidak mengikuti

Jumlah kompuetr
yang ada tidak
cukup

Terlalu lambat
Data
terlambat
Tidak jalan

Rumit

Sistem

Terlalu lambat

Data terlambat

Tidakbertanggun
g jawab
Sistem
mati

Laporan
anggaran akhir
bulan terlambat

Prosedur tidak
mengikuti
Tidak ada kebijakan
yang tetap

Kebijakan

Data tidak lengkap

Manusia

Penyusunan Bagan Arus Proses terdiri dari empat


langkah utama :
Langkah 1 : Menyiapkan sesi Bagan Arus Proses
Langkah 2 : Mengidentifikasi tugas-tugas proses
utama
Langkah 3 : Menggambarkan Bagan Arus Proses
Langkah 4 : Menganalisis Bagan Arus Proses

3. Lembar Periksa (Check Sheet)


Lembar periksa adalah suatu alat sederhana yang
digunakan untuk mencatat dan mengklasifikasi data
yang telah diamati.
Tujuan :
Memudahkan proses pengumpulan data terutama
untuk mengetahui bagaimana sesuatu masalah
sering terjadi.
Memilah data ke dalam kategori yang berbeda
seperti penyebab-penyebab, masalah-masalah dan
lain-lain.
Menyusun data secara otomatis, sehingga data itu
dapat dipergunakan dengan mudah.
Memisahkan antara opini dan fakta.

Fungsi
Menyajikan data yang berhubungan dgn :
Distribusi proses produksi

Defective item
Defective location

Defective cause
Check up confirmation

Penyusunan Lembar Periksa terdiri dari lima langkah utama :


Langkah 1 : Memperjelas sasaran pengukuran Anda
Langkah 2 : Mengidentifikasi apa yang Anda ukur
Langkah 3 : Menentukan waktu atau tempat yang akan
diukur
Langkah 4 : Mengumpulkan data
Langkah 5 : Menjumlahkan data

Langkah 1 :
Memperjelas sasaran pengukuran
Apa masalahnya?
Mengapa data harus dikumpulkan?
Siapa yang akan menggunakan informasi yang
dikumpulkan dan informasi yang sebenarnya
mereka inginkan?
Siapa yang mengumpulkan data?
Langkah 2 :
Mengidentifikasikan apa yang akan diukur
Judul : Keluhan pelanggan bulan juni
kategori : pengiriman terlambat, pengemudi yang
kasar, penagihan yang tidak sesuai, dll.

Langkah 3:
Menentukan Waktu Atau Tempat Yang Akan Diukur
Informasi berdasarkan waktu dan / tempat.
Langkah 4:
Mengumpulkan Data
Catat setiap peristiwa langsung pada lembar
periksa.
Dilarang : menunda mencatat informasi hingga
akhir hari atau hingga beristirahat, dikhawatirkan
lupa.
Langkah 5: Menjumlahkan Data
Menjumlahkan semua kejadian (misalnya, berapa
banyak terlambat mengirim minggu ini, berapa
banyak penagihan yang tidak sesuai, dll)

Keluhan pelanggan minggu pertama bulan juni


Jenis
Keluhan

Senin
1/6/00

Selasa
2/6/00

Rabu
3/6/00

Kamis
4/6/00

Jumat
5/6/00

Sabtu
6/6/00

II

Pengiriman
terlambat

II

Pengemudi
Kasar

II

III

Penagihan
tidak sesuai

IIII

IIIII

IIII

III

IIIII

Salah Kirim

III

II

III

III

10

11

Total

Total

8
7

III

24

12
5

Contoh check sheet dalam produksi nata de coco


Product

Nata de coco

Tanggal :

14/05/2007

Shift :

Supervisor :

Agus

Line :

Tanda tangan :

Jumlah/Batch :

100

Jenis kerusakan

Jumlah

Total

Isi kurang

IIII

Bocor

II

Posisi tutup miring

III

Cembung

Keterangan :
Terjadi pada akhir batch

41

~ MANFAAT :
mencari penyebab utama faktor kualitas
memisahkan data (kategorisasi) sesuai dengan
kelompok datanya
memudahkan pengambilan keputusan peta kontrol
mempelajari secara menyeluruh masalah yang dihadapi

42

kategorisasi

Stratifikasi

Mencari faktor penyebab utama

Mud stratum

Ilustrasi :

Sand stratum
Stone stratum

Rock

43

Contoh : analisa produk cacat distratifikasi berdasarkan penemuan


operatornya.
N=200
Operators

Production (in pieces)

Defectives (Pieces)

Defective Percentage

Tanaka

75

20

26.7 %

Sato

62

12

19.4 %

Kohmo

63

12.7 %

Total

200

40

20.0 %

Statify the defectives by the material suppliers


Suppliers

Production (in pieces)

Defectives (Pieces)

Defective Percentage

Asahi
chemical
Co.

124

26

21.0 %

Yuhi
Chemical
Co

76

14

18.4 %

Total

200

40

20.0 %
44

Menentukan frekuensi relatif dan urutan


pentingnya masalah-masalah. yaitu
memprioritaskan sebab-sebab dari yang paling
penting hingga ke yang paling tidak penting).
Memfokuskan perhatian pada isu-isu kritis dan
pentingnya melalui pembuatan ranking terhadap
masalah-masalah atau penyebab dari masalah itu
dalam bentuk yang signifikan.

Tim perlu mengevaluasi upaya perbaikan yang telah


dibuat (untuk menunjukkan apakah benar-benar
meningkat atau tidak).

Membawa suatu visual impact, memperlihatkan


golongan kecil karakteristik vital yang
membutuhkan perhatian.
Contoh dari golongan kecil vital adalah :
konsumen menghitung untuk banyaknya sisa atau
rework biaya
nonkompromis menghitung mayoritas konsumen
complain,
pemasok yang menghitung mayoritas bagian yang
rusak,
menghitung banyaknya proses yang downtime,
menghitung tingginya biaya penyimpanan
(Besterfield, 1995).

Menyusun Bagan Pareto meliputi lima langkah utama :


Langkah 1 : Mengidentifikasi kategori masalah atau sebab
yang akan dibandingkan
Langkah 2 : Memilih suatu satuan pengukuran standar
dan periode waktu untuk dipelajari
Langkah 3 : Mengumpulkan dan meringkas data
Langkah 4 : Menggambarkan sumbu horizontal dan
vertikal
Langkah 5 : Memetakan batang-batang Bagan Pareto

70

(64)

Percent from each cause

60
50

40
30
20
(13)
10

(10)
(6)

(3)

Causes of poor quality

(2)

(2)

Pareto Diagram
Catatan produk cacat
Date :

Jumlah yang diinspeksi N = 2160

Defective Item

Number of Defectives

Per cent Defective

Per cent of Compodition

Head defective (Hd)

99

4.6 %

47.4 %

Material defectives (Md)

13

0.6 %

6.2 %

Bolt defectives (Bd)

52

2.4 %

24.9 %

Corner defectives (Cd)

0.4 %

4.3 %

Length defectives (Ld)

36

1.7 %

17.2 %

209

9.7 %

99.9 %

(jumlah)

100 (%)

200

75
100

50
25

Hd Bd Ld Md Cd

0
49

Contoh :
Ringkasan Masalah Kerusakan Bahan baku pada pabrik pakan

Jenis kerusakan

Frekuensi

Persentase dari total (%)

Benda asing

33.33

Tepung

10

41.67

Kutu

4.17

Lemak rendah

16.67

Warna

4.17

Total

24

100

Lembar data untuk pembuatan Daigram pareto.

Urutan jenis
Kerusakan

Frekuensi

Frekuensi
Kumulatif

Persentase
Persentase
Dari
total Kumulatif
(%)
(%)

Tepung

10

10

41.67

41.67

Benda asing

18

33.33

75

Lemak rendah

22

16.67

91.67

Kutu

23

4.17

95.84

Warna

24

4.17

100

Total

24

100

Langkah 1 : Mengidentifikasikan kategori masalah


Langkah 2 : Memilih suatu satuan pengukuran standar dan
periode waktu untuk dipelajari
Periode waktu yang akan diukur adalah minggu pertama
bulan April 2004.
Langkah 3 : Mengumpulkan dan meringkas data
Ringkasan daftar kerusakan produk pakan ternak seperti
Tabel
Langkah 4 : Menggambar sumbu horizontal dan vertikal
Garis vertikal :
Garis vertikal sebelah kiri : buatkan pada garis ini skala dari
nol sampai total keseluruhan dari kerusakan (dalam kasus
di atas skalanya 0-24).
Garis vertikal sebelah kanan : buatkan garis ini skala dari 0
% sampai 100%.
Garis Horizontal :
Membagi garis ini ke dalam banyaknya interval sesuai dengan
banyaknya item yang diklasifikasikan.
Langkah 5 : memetakan batang-batang diagram pareto.

12

120

10

100

80

60

40

20

0
1

Frekuensi
Persentase
Kumulatif (%)

5. Histogram
Gambar yang menunjukkan :
(1) distribusi dari pengukuran, dan
(2) frekuensi dari setiap pengukuran.
Histogram dapat dipergunakan sebagai alat untuk :
(1) mengkomunikasikan informasi tentang variasi

dalam proses
(2) membantu menajemen dalam membuat keputusan
yang berfokus pada usaha perbaikan terus

menerus

Histogram adalah suatu alat yang meringkas grafik data


yang membolehkan kita untuk :
(1) mengelompokkan pengamatan data di dalam sel, atau
mendefinisikan kembali kategori, dalam order untuk
menutupi lokasi data dan karakteristik dispersi
(2) mampu memperkirakan kapabilitas proses dan
menghubungkan spesifikasi dengan target,
(3) memperkirakan bentuk populasi dan menandakan jika ada

beberapa gap dalam data.


(4) memeriksa mutu suatu proses atau pekerjaan

Penyusunan Histogram terdiri dari enam langkah utama :

Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 6

:
:
:
:
:
:

Mengumpulkan dan mentabulasi


Menghitung kisaran dan lebar interval
Menggambar sumbu horizontal dan vertikal
Mentabulasi data menurut interval
Memetakan data
Menganalisis Histogram

1. Guna : menyajikan data secara visual sehingga lebih


mudah dilihat oleh pelaksanaan
2. Mekanisme :
1.

Kumpulkan data pengamatan (N)


data : minimum rumus statistik
tentukan
2. Pilih harga maksimum & minimum
a) Susun data dalam baris & kolom
b) Pilih angka max. Tiap baris
c) Pilih angka min. tiap baris
d) Tentukan max & min dari keseluruhan
3. Hitung range ( R ) = max min
4. Tentukan jumlah kelas ( K )
K = f(R) = 1 + 3.3 log R
Atau
K= N
atau
K = 10 ~ tentukan
57

5.

Tentukan kelas interval ( KI)


KI = R/K

6.

Tentukan batas bawah KI terendah


BB = min KI/2

7.

Tentukan BB, batas atas dan setiap nilai kelas


KI

K?
min

NT

max

8.

Kelompok data setiap kelas = f(data) nyatakan tally mark

9.

Hitung f ( frekwensi )

X (minus, 0, plus)
10. Hitung rata-rata (x) & standar deviasi

n> 30

n<30

Gambarkan histogram dari data berikut ini :


Data

max

min

12

11

12.5

14

13.5

14

11

11

11.5

12

18

19

19

11.5

11

12

12

11.5

13

13

11

14

15

12

11

18

18

11

13

12

14.5

13.5

14.5

14.5

11.5

10.5

9.5

10.5

11

11

10

11

12

13

14

14

10

14

13.5

15

16

17

17

13.5

11

12

12

11.5

10

12

10

15

14
12

12

12

12

12

15

R = max min = 19 9 (19 9 = 10)


K =

= 50 7,.

KI = R/K = 10/7 = 13/7 1.5


BB = 9 1.5/2 = 8.25
BA = 8.25 + KI dst untuk setiap kelas.

Batas Kelas

NT

Tallies

frekuensi

8.25 9.75

II

9.75 11.25

10.5

IIII IIII

11.25 12.75

12

12.75 14.25

NT x f

|Xi- X |

18

3,78

10

105

2,28

17

204

0,78

13.5

11

148,5

0,72

14.25 15.75

15

75

2,22

15.75 17.25

16,5

33

3,72

17.25 18.75

18

36

5,22

18.75 20.25

19.5

19,5

6,72

639

50
X

f
17
Nilai tengah = NT =Xi

10

11
5

8.25

10

1
20.25

= 12.78 , SD = 2.31
60

~ MANFAAT :
mengarahkan diskusi faktor sebab dominan
petunjuk pengumpulan dan pencatatan data
menunjukkan kemampuan pekerja

Melihat hubungan antar faktor

61

Menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variabel,

Menentukan jenis hubungan dari dua variabel itu, apakah


positif, negatif dan tidak ada hubungan.

Data variabel yang ditunjukkan dalam diagram tebar, dapat


berupa :

Karakteristik kualitas dan faktor yang mempengaruhinya.

Dua karakteristik kualitas yang saling berhubungan.

Dua faktor yang saling berhubungan yang pengaruhi


karakteristik kualitas

Diagram Tebar terdiri dari empat langkah utama :


Langkah 1 : Mengumpulkan data
Langkah 2 : Menggambarkan sumbu horizontal
dan vertikal
Langkah 3 : Memetakan data pada diagram
Langkah 4 : Menginterpretasikan Diagram Tebar

No.

Reaction Temperature

Yield Y (%)

72.5

91.1

73.8

90.8

73.2

90.8

72.1

91.3

73.0

91.0

73.0

90.6

74.3

90.6

71.5

91.6

72.9

91.2

10

73.6

90.8

11

74.2

90.8

12

74.9

90.3

13

73.7

91.0

14

72.1

91.5

15

74.3

90.5

16

74.5

90.7

17

72.8

91.4

18

73.7

90.5

19

72.8

90.9

20

72.0

91.3

21

73.1

91.4

22

73.5

91.2

64

Control Chart merupakan sejenis grafik garis yang digunakan


sebagai alat analisis untuk :

Mengumpulkan dan menginterpretasikan data


Membuat gambar atas apa yang terjadi dalam situasi yang
Anda analisis
Menemukan pola yang menghasilkan pengetahuan atau
pengertian yang bernilai
Membandingkan data satu periode dengan periode lain,
untuk memeriksa perubahan yang terjadi

~ MANFAAT :
mengendalikan proses
kecenderungan proses
identifikasi kebutuhan konsumen

pH

67

27
24

UCL = 23.35

Number of defects

21

c = 12.67

18
15
12

9
6
LCL = 1.99

10

12

Sample number

14

16

Grafik yang dilengkapi garis-garis kendali


~garis kendali atas (UCL)
~garis pusat (CL)
~garis kendali bawah (LC)
Grafik kendali X R
Grafik kendali P

GRAFIK KENDALI ~ proses normal / tidak normal


semua titik terkendali
tidak ada bentuk khas

RUN
trend
periodicity
hugging of the control line

69

GRAFIK KENDALI X - R
1.

Kumpulkan data
~100 sampel dibagi dalam sub group

2.

Hitung nilai rata-rata setiap sub group (X1Xn) nilai ratarata semua sub group (X).
Contoh :
X1 = 200 + 210 + 202 + 206 = 204.5
4

X = 204.5 + 200.3 + + 201.8


25
= 202.4

3.

Hitung kisaran (X terbesar terkecil) untuk setiap subgroup


(R1 Rk) dan kisaran semua sub group (R).
R1 = 210 200 = 10.0
R = 10.0 + 16.0 + +6.0
25
= 10.8

70

4. Hitung batas kendali atas dan bawah untuk grafik


kendali X dan R
Untuk grafik X :
UCL = X + A2R
LCL = X A2R

Untuk grafik R :
UCL = D4R
LCL = D3R

Untuk grafik X :
UCL = 202.4 + (0.729 * 10.8) = 210.3
LCL = 202.4 (0.729 * 10.8) = 194.5

Untuk grafik :
UCL = 2.282 * 10.8
= 24.6
LCL = -

71

TABEL
N

A2

D4

D3

1.880

3.267

1.023

2.575

0.729

2.282

0.577

2.115

0.483

2.004

0.419

1.924

72

5. Buat grafik kendali x (a, UCL, LCL)


X = Sub group
Y = Nilai suhu
6. Buat grafik kendali R (a, UCL,LCL)

X = Sub group
Y = Nilai suhu
7. Lengkapi keterangan

e.g : CL ~ garis penuh


UCL, LCL ~ garis putus-putus
dll.

73

Grafik kendali X dengan range 3 sigma

X,

CL,

UCL,

LCL

215
210
205

200
195
190

3 4 ..

Subgroup

25

74

X,

CL,

UCL

45.0
40.0
35.0
23.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0

3 4 ..

Subgroup

30

75

GRAFIK KENDALI P
Fraksi cacat
TAHAP :
1. Kumpukan data jumlah sampel yang diperiksa (n), dan jumlah
sampel yang cacat (pn) min 20 subgroup.
2. Hitung fraksi cacat (p) = Pn/n untuk setiap subgroup.
~ mis : P = 5/200 = 0.025

76

3. Hitung nilai rata-rata fraksi cacat


P = Pn / n = 153 / 7715 = 0.020
Nilai P = nilai CL
4. Hitung nilai batas atas dan bawah untuk setiap subgroup.
UCL = P + 3 P (1-P)/n
LCL = P - 3 P (1-P)/n
5. Buat grafik kendali P.

77

X,

CL,

UCL,

LCL

0.045
0.040
0.035
0.035
0.020
0.015
0.020
0.005
0.000

3 4 ..

Subgroup
Gambar 2. Grafik kendali P

30

78

Anda mungkin juga menyukai