Click
2/30
Bagan Kendali Atribut
Proses pengumpulan data (paling sedikit 25 sampel)
adalah sama, baik untuk bagan kendali atribut maupun
variabel (lihat kembali pertemuan sebelumnya). Perbedaan hanya
terletak pada tipe datanya (atribut vs. variabel) dan
ukuran sampel yang diperlukan. Bagan Kendali atribut
umumnya memerlukan ukuran sampel yang lebih besar
(30 – 100+). Interpretasi atas sinyal yang diberikan oleh
bagan kendali atribut sama seperti pada bagan kendali
variabel.
Pertama-tama akan dibahas bagan kendali p dan np
yang didasari pada sebaran binomial.
Click
3/30
Proporsi Unit Cacat (Defective) atau Bagan -
p
Bagan p digunakan untuk mengendalikan proporsi
item cacat pada sebuah sampel yang diambil dari
suatu proses. Pada bagan p ukuran sampel boleh
tidak sama, tetapi untuk membuat agar batas kendali
sama untuk setiap sampel, maka sebaiknya ukuran
sampelnya dibuat sama.
Rata-rata proporsi cacat pada 25-30 sampel yang
diambil dari suatu proses tertentu digunakan untuk
menghitung batas-batas kendali, dinotasikan dengan
Click
Proporsi Kecacatan (Defective) atau
Bagan - p
Click
Teladan Bagan - p
Click
Jumlah Unit Cacat atau
Bagan - np
Bagan – np digunakan untuk mengendalikan jumlah
item yang cacat pada suatu sampel yang berukuran
tetap, yang diambil dari suatu proses.
Rata-rata banyaknya cacat (dinotasikan dengan ) dari
25-30 sampel yang diambil dari suatu proses untuk
mendapatkan batas-batas kendali, dihitung dengan
rumus berikut
Click
Jumlah Cacat atau
Bagan - np
Click
Bagan Kendali Atribut untuk Cacat-
cacat (Defects)
Tipe kedua dari bagan atribut yang akan dibahas disini
adalah bagan-c dan u, yang didasari pada sebaran
Poisson. Kedua bagan kendali ini digunakan untuk
memantau cacat-cacat (defects) bukan unit-unit cacat
(defective units)
Perhatikan kasus berikut: Suatu proses dipan-tau
dengan menggunakan bagan p dan np. Pelanggan
dianggap akan menerima produk yang dihasilkan bila
mengandung tidak lebih dari 4 cacat minor (cacat-cacat)
pada produk itu
Click
Bagan Kendali Atribut untuk Cacat-
cacat (Defects)
Misalkan dari sampel pertama yang diambil ternyata
rata-rata jumlah cacat-cacat=0. Maka 0 diplot pada
bagan-p. Sampel kedua rata-rata jumlah cacat-cacat =1
tetapi tak satupun produk pada sampel tersebut
mengandung lebih dari 4 cacat-cacat (karena itu p= 0).
Maka 0 juga diplot pada bagan-p. Sampel ketiga,
keempat dan kelima berturut-turut rataan jumlah
cacat-cacatnya adalah 2, 3, dan 4. Karena itu juga
diplot 0 pada bagan-p
Dapat diamati bahwa rata-rata jumlah cacat-cacat
cendrung terus meningkat, tetapi bagan-p tidak
Click memberikan indikasi kecendrungan ini
11/30
Bagan - c
Click
12/30
Bagan - c
Click
13/30
Teladan Bagan - c
Click
14/30
Bagan - u
Click
15/30
Bagan - u
Click
Click