Anda di halaman 1dari 26

Bagan Kendali untuk

Bagian yang Ditolak


Oleh :
Allissa Rahman
Dinda Oktavia Endratno
Fitria Dwi Wulandari
Nurlia Hidayanti
Outline 01 Keterbatasan Bagan Kendali
Variabel

02 Bagan Kendali untuk Atribut

03 Bagan
Ditolak
Kendali untuk Bagian yang

04 Binomial sebagai Hukum Probabilitas yang


menentukan fluktuasi dari daerah yang
ditolak

05 Batas Pengendali untuk Bagan P

06 Permasalahan yang Ditimbulkan oleh


Keragaman Ukuran Subgrup
Keterbatasan Bagan Kendali Variabel
1

Bagan 𝑋ത dan R merupakan bagan untuk variabel. Tetapi banyak


karakteristik mutu yang hanya dapat diamati sebagai atribut.

Data Atribut adalah semua karakteristik mutu yang dikelompokkan


dalam kesesuaian atau ketidaksesuaiannya (Data yang hanya memiliki
2 nilai atau pilihan) terhadap spesifikasi yang ada, seperti baik atau
jelek, bagus atau cacat dan lain-lain

Contoh data atribut yaitu Jumlah unit yang Gagal Produksi (Reject),
Jumlah ketidakhadiran karyawan, Jumlah Komponen yang defective
dan lain sebagainya.
2

Untuk kebanyakan karakteristik mutu yang dapat diukur pun,


penggunaan Bagan 𝑋ത dan R tidak praktis dan juga tidak ekonomis.
Bagan Kendali untuk Atribut
Ada beberapa jenis bagan kendali untuk atribut

Bagan p Bagan np Bagan c Bagan u

Bagan untuk bagian Bagan kendali Bagan kendali Bagan kendali


yang ditolak karena yang berfungsi untuk untuk banyaknya
taksesuai terhadap mengukur jumlah banyaknya ketaksesuaian
spesifikasi atau defective ketaksesuaian per satuan
bagan yang (kegagalan/cacat)
berfungsi untuk pada produksi
mengukur proporsi
defective
(kegagalan/cacat)
pada produksi.
Bagan 𝑝 digunakan
untuk mengetahui
apakah cacat produk
yang dihasilkan
masih dalam batas
yang disyaratkan
atau tidak. Bagan c dan u dibahas dalam Bab 8
Biaya pengumpulan data untuk bagan Biaya menghitung dan membuat
atribut kemungkinan akan lebih sedikit bagannya juga mungkin lebih sedikit.
dari biaya pengumpulan data bagan 𝑋ത Karena satu bagan atribut dapat
dan R, Karena pada umumnya bagan diterapkan pada sejumlah
atribut menggunakan data yang 1 2 karakteristik mutu yang diamati pada
sudah dikumpulkan untuk keperluan stasiun pemeriksaan, sedangkan
lain, sedangkan bagan 𝑋ത dan R bagan 𝑋ത dan R yang terpisah
sebaliknya memerlukan pengukuran diperlukan bagi setiap karakteristik
khusus untuk keperluan bagan mutu yang diukur.
kendali.

Kelebihan
Bagan Atribut

Dimana hal tersebut dapat berguna


dalam kontrak kerja, misalnya dengan Penggunaan bagan kendali atribut
pihak pemerintah. Informasi semacam melengkapi manajemen dengan
itu mungkin diperlukan untuk catatan yang berguna mengenai
memperlihatkan kemampuan 4 3 sejarah mutu tentang catatan lampau
memenuhi persyaratan sebelum proses produksi.
mendapatkan kontrak.
.
Bagan Kendali untuk Bagian yang Ditolak
Bagan 𝑝, bagan untuk bagian yang ditolak karena taksesuai
terhadap spesifikasi (cacat) atau bagan yang berfungsi untuk
mengukur proporsi defective (kegagalan/cacat) pada
produksi.

Bagan tersebut dapat diterapkan untuk karakteristik mutu


yang dapat diamati hanya sebagai atribut.

Bagian yang ditolak, p, dapat didefinisikan sebagai rasio dari


banyaknya barang yang taksesuai yang ditemukan dalam
pemeriksaan terhadap total barang yang diperiksa.

Persen yang ditolak adalah 100p, yaitu, 100 kali bagian yang
ditolak. Untuk membuat bagan dan untuk pengujian umum
dari hasil tersebut kehadapan karyawan, bagian tersebut
umumnya dikonversikan ke persen.
Binomial sebagai Hukum Probabilitas yang
Menentukan Fluktuasi dari Daerah yang Ditolak
Contoh Kasus

 Terdapat 10.000 manik-manik berukuran dan memiliki densitas yang sama


ditempatkan dalam sebuah container. 9500 berwarna putih dan 500 berwarna
merah. Warna putih merepresentasikan barang yang sesuai spesifikasi, sedangkan
warna merah merepresentasikan barang yang tak sesuai.
 Tarik lah secara random sampel berukuran 50 manik-manik dari wadah ini.
 Jika ke-50 manik-manik tersebut ditempatkan kembali setelah setiap sampel ditarik
dan semua manik-manik diaduk merata sebelum penarikan selanjut- nya, teori
probabilitas memungkinkan kita menghitung dalam jangka panjang frekuensi relatif
untuk memperoleh persis 0, 1, 2,3,4, 5, butir manik-manik merah, dan seterusnya,
Seperti sudah dijelaskan dalam Bab 6, binomial menghasilkan pendekatan yang
amat baik ke probabilitas-probabilitas ini. Jika wadah tersebut menyimpan sejumlah
manik-manik yang takterhingga, 5 % di antaranya merah, binomial akan berlaku
dengan tepat
Setiap sampel manik-manik yang ditarik dari wadah tersebut adalah sebuah sampel
dari sejumlah besar manik-manik dengan 5 % diantaranya berwarna merah. Secara
kebetulan, keragaman (variasi) dalam jumlah manik-manik merah tidak bisa dielakkan
dari satu sampel ke sampel yang lain.
Melalui cara yang sama, kita dapat memikirkan produksi satu hari (atau lot lainnya)
dari barang atau komponen yang dibuat sebagai sebuah sampel dari jumlah yang lebih
besar dengan beberapa bagian yang tidak diketahui yang tidak memenuhi spesifikasi.

Populasi bagian yang taksesuai yang tidak diketahui ini tergantung pada sehimpunan
sebab yang rumit yang mempengaruhi operasi produksi dan pemeriksaan. Secara
kebetulan, bagian yang taksesuai dalam sampel tersebut dapat cukup beragam. Sejauh
bagian yang taksesuai dalam populasi tetap tidak berubah, frekuensi relatif dari bagian
yang taksesuai dalam sampel-sampel tersebut dapat diharapkan akan mengikuti
hukum binomial.
Batas Pengendali untuk Bagan P
Model bagan kendali Shewhart dengan batas 3-
sigma dapat dinyatakan sebagai :

UCLy = E(y) + 3σ𝑦


Garis pusat y = E(y)
LCLy = E(y) - 3σ𝑦

ഥ:
Bagan kendali untuk 𝑿

𝑈𝐶𝐿𝑋ത = μ𝑋ത + 3σ𝑋ത


Garis pusat 𝑋ത = μ𝑋ത
𝐿𝐶𝐿𝑋ത = μ𝑋ത − 3σ𝑋ത

Dimana :
σ𝑋ത = σ/ 𝑛
3-sigma limit untuk bagan p adalah :

𝑝(1−𝑝) 𝑝(1−𝑝)
UCLp = p + 3 =p+3
𝑛𝑖 𝑛𝑖
𝑝(1−𝑝) 𝑝(1−𝑝)
LCLp = p - 3 =p-3
𝑛𝑖 𝑛𝑖
Untuk subgroup i

Kasus : jika nilai standar tak digunakan, maka :

ҧ
𝑝(1− 𝑝)ҧ ҧ
𝑝(1−𝑝)ҧ
UCLp = 𝑝ҧ + 3 = 𝑝ҧ + 3
𝑛𝑖 𝑛𝑖
ҧ
𝑝(1− 𝑝)ҧ ҧ
𝑝(1−𝑝)ҧ
LCLp =𝑝ҧ - 3 = 𝑝ҧ - 3
𝑛𝑖 𝑛𝑖
Membuat Bagan Kendali P
Langkah langkah membuat bagan p

1. Tentukan proporsi masing-masing subgroup

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑢𝑏𝑔𝑟𝑢𝑝


𝑝=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑢𝑏𝑔𝑟𝑢𝑝

2. Hitung nilai rata rata bagian yang ditolak 𝑝ҧ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘


𝑝ҧ =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎

3. Hitung UCL dan LCL


ҧ
𝑝(1− 𝑝)ҧ
UCLp = 𝑝ҧ + 3
𝑛𝑖
ҧ
𝑝(1− 𝑝)ҧ
LCLp =𝑝ҧ - 3
𝑛𝑖
Langkah langkah membuat bagan p

4. Buat peta kendali p-chart


5. Koreksi bagan kendali tersebut
Bagan Kendali P
1. Untuk ukuran subgroup yang konstan
2. Untuk ukuran subgroup yang bervariasi
• Menggunakan peta pengendali model harian
• Menggunakan peta pengendali model rataan
• Menggunakan peta kendali berdasarkan pertimbangan perusahaan
CONTOH
Data Produk Cacat Karton Kotak Makan Duplex Periode Januari – Maret 2012
• Hitung nilai pത

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 8040


𝑝ҧ = = = 0.0386
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎 208200

• Hitung nilai Proporsi masing-masing subgrup


(sudah dihitung dalam tabel)

• Hitung nilai UCL dan LCL


(sudah dihitung dalam tabel)
• Akan dibuat bagan kendali p

• Dari gambar dapat dilihat bahwa ada 5


titik yang melebihi batas kendali atas
(UCL)

• Titik-titik tersebut adalah titik 8, 15,


28, 42, dan 55 yang merupakan
produksi pada tanggal 11 Januari
2012, 19 Januari 2012, 04 Februari
2012, 21 Februari 2012, serta 07
Maret 2012.
• Bagan kendali p yang telah direvisi

• Hilangkan titik-titik yang berada di luar


batas kendali, yaitu titik 8, 15, 28, 42, dan 55

• Hitung nilai pത yang direvisi


7374
𝑝ҧ 𝑟𝑒𝑣𝑖𝑠𝑖 = = 0.03781
195020
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai