Statistik
Untuk Data Atribut
Fahmi Alfa Muslimu
Dedi Karunia Rohman
Tatu Rahmawati Pertiwi
Atribut
Besterfield (1998) atribut digunakan apabila ada pengukuran yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan,
Atribut :
- goresan
- kesalahan
- warna
- bagian yang hilang
Control atribut
2.
Distribusi binomial
np-chart
(banyaknya ketidaksesuain)
Peta
Control Atribut
Distribusi Poisson
c-chart
(ketidaksesuain dlm unit
Yg diinspeksi)
u-chart
(bila ukuran sampel
bervariasi)
2.
3.
Mengumpulkan data
4.
5.
Peta Kontrol p
Dimana :
p = proporsi kesalahan dalam setip sempel
x = banyaknya produk yg salah dalam setiap sampel
n = banyaknya sampel yg diambil dalam inspeksi
Peta Kontrol p
GP p =
Dimana :
p = garis pusat peta pengendali proporsi kesalahan
pi = proporsi kesalahan setiap sampel/sub kelompok dalam
setiap observasi
n = banyaknya sampel yg diambil setiap kali observasi
g = banyaknya observasi yg dilakukan Peta kontrol
Peta kontrol p
Pengendali Bawah
Peta Kontrol np
np = n p atau GP np = n p 3
Dimana :
n p = garis pusat untuk peta pengendali banyaknya kesalahan
xi = banyaknya kesalahan dalam setip sampel atau dalam setiap
kaliobservasi
g = banyaknya observasi yg dilakukan
CONTOH SOAL
Dimana :
Pi = proporsi kesalahan setiap sampel pada setiap kali
observasi
xi = banyaknya kesalahan setiap sampel pada setiap kali
observasi
ni = banyaknya sampel yang diambil pada setiap kali
observasi yang selalu bervariasi
g = banyaknya observasi
n
n
n
n
Bentuk
Menentukan Batas Pengendali Atas (BPA) dan Batas Pengendali Bawah (BPB)
Dimana:
C = garis pusat
ci = banyaknya kesalahan pada tiap unit sampel
g = banyaknya observasi yang dilakukan
Rumus :
Dimana n adalah
banyaknya sampel untuk
setiap kali observasi
Garis pusat:
= garis pusat
ci = banyaknya kesalahan setiap unit produk
setiap kali observasi
g = banyaknya observasiyang dilakukan
n = ukuran sampel
Rumus
Dimana:
ui = kesalahan perunit setiap kali observasi
ci = banyaknya kesalahan setiap unitproduk
N = banyaknya sampel
Batas Pengendali Atas (BPA) dan Batas Pengendali Bawah (BPB)
Garis Pusat
Manfaat C-Chart
1.
2.
3.
Dimana U adalah cacat yang setiap kali observasi. Sehingga garis pusat yang peta
pengendali kesalahan per unit produk denagn variasi kesalahan adalah :
u w1u1 w2u 2 w3u 3
Dimana u1, u 2 , u 3 adalah rata rata banyaknya kesalahan per unit produk pada masing
masing kelas atau golongan.
w12 u1 w2 2 u 2 w3u3
U
n
Oleh karena itu batas pengendali atas dan batas pengendali bawah yang peta pengendali
banyaknya kesalahan per unit produk dengan variasi kesalahan ini adalah :
BPA U = u 3 U
BPB U = u 3 U
Yang dapat memahami dan menerapkan peta pengendali banyaknya kesalahan per unit
produk dengan variasi kesalahan.
CONTOH:
Suatu perusahaan ingin mengadakan pengendalian mutu produk dengan melihat
pada cacat atau kesalahan yang dilakukannya, setelah dikumpulkan ternyata ada
3 macam kesalahan yang terjadi, yaitu berat, sedang dan ringan. Perusahaan
melakukan 20 kali pengamatan dengan mengambil 10 unit sebagai sampelnya.
Bobot masing-masing kesalahan adalah 50 yang kesalahan berat, 10 yang
kesalahan sedang, dan 1 yang kesalahan ringan. Hasil pengamatan yang dilakukan
adalah :
OBS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
TOTAL
CACAT
CACAT
CACAT
CACAT
CACAT PER
BERAT (C1) SEDANG (C2) RINGAN (C3) TOTAL (D) UNIT (U)
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
2
0
0
1
0
0
1
0
0
9
4
3
5
2
6
0
7
1
3
4
5
0
0
6
12
5
1
2
5
3
74
2
8
10
5
2
8
5
1
2
12
3
2
9
8
10
7
1
5
6
8
114
92
38
60
75
62
8
75
61
82
52
103
102
9
68
180
57
11
75
56
38
9,2
3,8
6
7,5
6,2
0,8
7,5
6,1
8,2
5,2
10,3
10,2
0,9
6,8
18
5,7
1,1
7,5
5,6
3,8
Sehinga perhitungannya:
Peta Pengendali banyaknya kesalahan per Unit produk dengan variasi kesalahan sebelum revisi
CL
LCL
Karena ada yang berada diluar batas kendali karena assignable cause,
maka harus dilakukan revisi sebagai berikut :
Peta Pengendali banyaknya kesalahan per Unit produk dengan variasi kesalahan setelah revisi
CL
LCL
Good
Bye!!
THANK YOU