Anda di halaman 1dari 26

Diagram

Pengendalian Mutu
Produksi
Kelompok 4

Nama :
Dwi Indah L.
(061440420821)
Maulana
(061440420829)
Rizka Nurdianti (061440420830)

Teknologi Kimia
Industri

Pengendalian Mutu
Menurut Feigendbaum,, Pengendalian mutu adalah pengukuran
kinerja produk, membandingkan dengan standar dan spesifikasi
produk, serta melakukan tindakan koreksi bila ada
penyimpangan.
Tiga langkah utama dalam pengendalian mutu adalah :
1. Menetapkan standar
2. menilai kesesuaian (mengukur dan membandingkan dengan
standar)
3. Melakukan tindakan koreksi bila diperlukan

7 Alat Pengendalian Mutu

Bagan Pengendalian Mutu


Bagan
pengendalian
mutu
digunakan
untuk
mengendalikan kualitas suatu penelitian atau
pengujian terhadap variabel roses, seperti waktu
yang digunakan untuk memproses pengerjaan
produk dan ukuran produk (diameter, panjang, berat
atau isi). Kesesuaian dengan standar mutu dinilai
dari 2 sudut penilaian, yaitu ukuran rata-rata sampel
serta daya jangkau (range) dari ukuran sampel yang
diteliti. Keakuratan proses dipelihara dengan
mempergunakan bagan X. Sedangkan presisi ukuran
produk (precise) ditelusuri melalui bagan R.

Manfaat Penerapan
Pengendalian Mutu
1. Kualitas produk yang lebih beragam
2. Memberikan informasi kesalahan lebih awal
3. Mengurangi besarnya bahan yang terbuang sehingga
menghemat

biaya bahan
4. Meningkatkan kesadaran perlunya pengendalian kualitas
5. Menunjukkan tempat terjadinya permasalahan dan kesulitan

Peta Kendali Mutu


Peta kendali adalah peta yang menunjukkan batas-batas yang
dihasilkan oleh suatu proses dengan tingkat tertentu. Control chartatau
peta kendali adalah peta yang digunakan untuk mempelajari
bagaimana proses perubahan dari waktu ke waktu. Data di-plotdalam
urutan waktu. Peta kendali digunakan untuk membantu mendeteksi
adanya penyimpangan dengan menetapkan batas-batas kendali :
A.) Batas Kendali Atas (UPL) : Garis batas kendali untuk penyimpangan
yang masih ditoleransi
B.) Garis Pusat (CL): garis yang melambangkan tak adanya
penyimpangan dari karakteristik sampel
C.) Batas Kendali Bawah (LCL) : garis batas kendali untuk
penyimpangan dari karakteristik suatu sample

Diagram kendali juga disebut diagram kendali proses atau


diagram kendali mutu. Diagram kendali pada dewasa ini
digunakan dengan sangat luas yaitu untuk mendeteksi variasi
yang terkendali dan variasi yang tidak terkendali.
Sehingga sekaligus dapat memonitor suatu proses.
Diagram kendali adalah suatu tampilan grafik (graphic display)
yang membandingkan data yang dihasilkan oleh proses yang
sedang berlangsung saat ini terhadap suatu batas-batas
kendali yang stabil yang telah ditentukan dari data-data unjukkerja (performance data) sebelumnya. Diagram kendali
berfungsi sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan
informasi mengenai unjuk kerja sebuah proses antara
kelompok produksi antara supplier atau antara operator mesin

Pengendalian Proses secara Statistik (Statistical process control = SPC)


kerap kali disebut juga sebagai Control Chart (Peta kendali). tujuan
utama dari Control Chart yaitu: Menjaga proses tetap terkendali.
Tujuan pengendalian kualitas statistikal antara lain (1) Memperoleh
jaminan kualitas (quality Assuran-ce) dapat dilakukan dengan rencana
sampel penerimaan. (2) Menjaga konsistensi Kualitas, dilaksanakan
dengan Control Chart.
Dengan penerapan pengendalian kualitas statistikal perusahaan akan
mendapat manfaat atau keuntungan antara lain 1). Untuk mempertinggi
kualitas atau mengurangi biaya. 2). Menjaga kualitas lebih uniform. 3).
Penggunaan alat produksi lebih efisien. 4). Mengurangi rework dan
pembuangan. 5). Inspeksi yang lebih baik. 6). Memperbaiki hubungan
produsen-konsumen. 7). Spesifikasi lebih baik.

Jenis-Jenis
Bagan
Pengendalian

JENIS-JENIS DIAGRAM KENDALI


Beberapa jenis diagram kendali antara lain adalah:
1. Diagram kendali untuk nilai atau pengamatan
individual
2. Diagram kendali rata-rata (mean) dari sub
kelompok (subgroups)
3. Diagram kendali kisaran (range) dari sub kelompok
4. Diagram kendali proporsi cacat (proportion of
defects) dalam sub-sub kelompok

Grafik pengendali atau diagram kontrol digunakan untuk:


1. Menentukan apakah suatu proses berada dalam pengendalian

statistik. Dengan demikian diagram kontrol digunakan untuk mencapai


suatu keadaan terkendali secara statistik.
2. Memantau proses terus menerus sepanjang waktu agar proses tetap

stabil secara statistik dan hanya mengandung variasi penyebab


umum.
3. Menentukan kemampuan proses ( procces capability ). Batas-batas

dari

variasi

proses

pengendalian Statistik.

ditentukan

setelah

proses

berada

dalam

P-Chart
Jika unit yang cacat
dapat dinyatakan sebagai
proporsi dari banyaknya
barang yang tidak sesuai
yang ditemukan dalam
pemeriksaan
terhadap
total
barang,
maka
pengendalian
mutunya
dapat dilakukan dengan
memakai bagan-p.

Bagan-p memiliki rumus batas kendali mutu sebagai


berikut :

C-Chart
Model
Pengendalian
bagan C dipakai untuk
melakukan pengendalian
atribut dalam bentuk
cacat permukaan. Cacat
permukaan ini misalnya
tenunan jarang pada
pabrik tekstil, lubang
dan permukaan tipis
pada produksi kertas

Bagan-p memiliki rumus batas kendali mutu sebagai


berikut :

X-R Chart

Bagan pengendalian mutu digunakan untuk pengendalian


kualitas melalui penelitian atau pengujian terhadap variabel
proses, seperti waktu yang digunakan Untuk memproses
pengerjaan produk dan ukuran produk (diameter, panjang,
beratatau isi). Kesesuaian dengan standar mutu dinilai dari 2
sudut penilaian, yaitu ukuran rata-rata sampel serta daya
jangkau (range) dari ukuran sampel yang diteliti.

Keakuratan proses dipelihara dengan daya menggunakan


bagan X. Sedangkan Presisi produk ditelusuri melalui bagan R.

Lampiran : Tabel Nilai Konstanta


Sample Zise
(n)

0,337X dan R Chart


A2

D3

D4

1,880

3,267

1,023

2,574

0,729

2,282

0,577

2,114

0,483

2,004

0,419

0,076

1,924

0,373

0,136

1,864

0,337

0,184

1,816

10

0,308

0,223

1,777

Untuk menyusun grafik pengendali proses statistik


diperlukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Menentukan sasaran yang akan dicapai.
2. Menentukan banyaknya sampel dan banyaknya
observasi.
3. Mengumpulkan data
4. Menentukan garis tengah dan batas-batas
pengendali.
5. Merevisi garis tengah dan batas-batas pengendali.

Menurut Gryna (2001), terdapat beberapa langkah dalam


menyusun peta pengendali proses atau control chart, yaitu:
1. Memilih karakteristik yang akan direncanakan.
2. Memilih jenis peta pengendali.
3. Menentukan garis pusat (central line) yang merupakan
rata-rata masa lalu atau rata- rata yang dikehendaki.
4. Pemilihan sub kelompok.
5. Penyediaan sistem pengumpulan data

Cara Membuat Bagan Kendali dan


Contoh Soal

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai