Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PRAKTIKUM
PROSES PRODUKSI

Kelompok : I (Satu)
Disusun oleh :
Dimas Kurniawan (19044000027)
Bekerja sama dengan :
1. Geraly Arifin Nim 19044000006
2. Immanuel Felix Ondang Nim 19044000009
3. Berlian Arsy Tiara Nisa Nim 19044000015
4. Fuad Abdul Hamid Nim 19044000019
5. Nadia Rizky Febianza Nim 19044000025

Tim Dosen Pembimbing Pratikum


Proses Produksi

Ir. Rusdiyanto, MM

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2020
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama Benda Kerja : Spesimen Uji Impak


Dikerjakan oleh : Dimas Kurniawan
NIM : 19044000027
Kelompok : I (Satu)
Tanggal praktikum : 27 Juli 2020

Malang, 27 Juli 2020

Mengetahui :
Kepala Laboratrium Menyetujui :
Proses Produksi Dosen pembimbing

Ir. I Made Sunada, Msc Ir. Rusdiyanto, MM

i
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Laporan Praktikum Proses Produksi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah praktikum proses manufaktur. Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang proses produksi bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-


besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Rusdijanto ST.MT. selaku Pembimbing praktikum uji impak


2. Bapak Ir. I Made Sunada M.Sc. selaku Kepala Laboratorium Proses
Produksi
3. Rekan-rekan dalam kelompok yang telah membantu demi
kelancarannya pembuatan laporan ini

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini.

Malang, 27 Juli 2020

Penulis

ii
Daftar isi

Contents
Kata Pengantar.........................................................................................................ii

Daftar isi.................................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

Spesifikasi Mesin Dan Prosedur Pembuatan Benda Kerja......................................1

1.1 Definisi Mesin...........................................................................................1

1.2 Prinsip Kerja..............................................................................................2

1.3 Spesifikasi mesin yang digunakan............................................................2

1.4 Gambar dan alat-alat yang digunakan.......................................................3

1.5 Gambar benda kerja yang dibuat...........................................................6

1.6 Prosedur dan perencanaan pembuatan benda kerja...................................6

BAB II......................................................................................................................8

Perhitungan Pembuatan Benda Kerja......................................................................8

2.1 Rumus-rumus yang dipergunakan.............................................................8

2.2 Rekapitulasi hasil praktikum...................................................................10

BAB III..................................................................................................................12

Penutup...................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan..............................................................................................12

3.2 Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
iv
BAB I
Spesifikasi Mesin Dan Prosedur Pembuatan Benda Kerja

1.1 Definisi Mesin

Mesin (machine) adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau


mengubah energi untuk melakukan atau alat membantu mempermudah pekerjaan
manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pemicu, mengirim
energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang
telah disetel.
Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum adanya
catatan tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau pesawat
sederhana adalah sumber tenaga dan mungkin pengoperasian yang bebas. Istilah
mesin biasanya menunjuk ke bagian yang bekerja bersama untuk melakukan
kerja. Biasanya alat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan,
mengubah arah gaya, atau mengubah suatu bentuk gerak atau energi ke bentuk
lainnya.
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan
alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang
pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau
tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar
sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh
operator mesin frais (Rasum, 2006).

1
Mesin sekrap (Shaping Machine) adalah mesin perkakas yang mempunyai gerak
utama bolak-balik horizontal dan vertikal yang berfungsi untuk merubah bentuk
dan ukuran benda kerja sesuai dengan yang dikehendaki. (Amstead, 1955).

1.2 Prinsip Kerja

a) Prinsip Kerja Mesin Frais


Prinsip kerja dari mesin frais yaitu alat pahat potong/pemotong melakukan
gerak rotasi, sedangkan benda kerjanya bergerak mendatar atau melintang secara
perlahan. Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah
menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik. Gerakan utama tersebut akan
diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel
mesin milling.

b) Prinsip Kerja Mesin Sekrap

Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau
dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemuian pahat bergerak lurus
bolak balik atau maju mundur melakukan penyayatan. Dalam proses penyayatan
menggunakan mesin sekrap, ada beberapa faktor yang ikut berperan, yakni :
derajat kehalusan, kapasitas mesin, kepadatan bahan yang dikerjakan, kekerasan
bahan yang dibentuk. Jika semua faktor tersebut terpenuhi dengan baik, maka
mesin sekrap akan bekerja secara optimal dalam memahat.

2
1.3 Spesifikasi mesin yang digunakan

Mesin Sekrap B6050

Bentuk panjang : 500 mm

Jarak maksimal dari tepi bawah ram ke meja : 370 mm

Panjang maksimal meja makan (horisontal) : 500 mm

Panjang maksimal meja makan (vertikal) : 300 mm

Gerak vertikal tool head : 110 mm

Frekuensi ram stroke : 15, 24, 37, 51, 64, 80, 102, 126, 158 waktu/menit

Pawl naik lebih dari 1 roda gigi : (vertikal : 0,0845 mm)

(horisontal : 0,133 mm)

Pawl naik lebih dari 10 roda gigi : (vertikal : 0,0845 mm)

(horisontal : 0,133 mm)

Motor : 3kw 1420r/min

Ukuran vice (lebar, kedalaman, mak. Pembukaan) : 240 x 64 x 215 mm

Dimensi keseluruhan (LxWxH) : 1943 x 1160 x 1533 mm

Ukursn kemasan (LxWxH) : 2150 x 1340 x 1470 mm

Berat bersih : 1800 kg

Berat kotor : 2100 kg

3
1.4 Gambar dan alat-alat yang digunakan
1. Water pass

2. Gergaji besi

3. Alat kikir

4. Jangka sorong

4
5. Palu

6. Kikir segitiga

7. Oli

5
8. Kikir bulat

9. Amplas

10. Kunci mesin sekrap

6
1.5 Gambar benda kerja yang dibuat

1.6 Prosedur dan perencanaan pembuatan benda kerja


a. Ukur panjang dan lebar benda kerja
b. Setelah diukur letakkan benda kerja pada ragum dan pastikan benda kerja
itu rata/sejajar dengan menggunakan water pas.
c. Keraskan ragum hingga benda kerja tidak dapat bergeser
d. Kemudian nyalakan mesin, lalu sesuaikan pahat di benda kerja
e. Setelah pahat disesuaikan, lakukan pengefraisan benda kerja dari tebal 13
mm menjadi 10,8 mm
f. Setelah benda kerja berukuran 10,8 mm, amplas benda kerja agar menjadi
ukuran 10,5 mm.

7
g. Setelah benda kerja selesai disekrap dan diamplas, potong benda kerja
dengan ukuran panjang 55 mm
h. Selanjutnya cari titik tengah dan kikir berbentuk setengah lingkaran
menggunakan kikir segitiga dengan sudut 45°dengan kedalaman takik 3
mm dan lebar 4 mm
i. Setelah itu, lakukan proses finishing dengan menggunakan kikir dan
amplas halus agar benda kerja rapi.
j. Benda kerja selesai dibuat

8
BAB II
Perhitungan Pembuatan Benda Kerja

2.1 Rumus-rumus yang dipergunakan

Diket:
La = Langkah pengakhiran : 10,5 mm
Lv = Langkah pengawalan : 13 mm
Lw = Panjang pemotongan benda kerja : 130 mm
Lt = Panjang pemesinan : La+ Lv + Lw = 10,5+13+130 = 153,5 mm
K r = Sudut potong utama : 90°
γ 0 = Sudut Geram : 45 °
f = Gerak makan : 0,2 mm/langkah
w = Lebar pemotongan benda kerja : 12 mm x 3 = 36 mm
R s = Perbandingan kecepatan : 0,71
a = Kedalam potong : 1 mm
np = Jumlah langkah per menit : 45 langkah/menit

1. Kecepatan Potong / Cutting Speed (CS)

n p x l t x (1. Rs )
V́ = ; ( m/menit )
2 x 1000

45 .153.5 (1.0,71)
¿
2000

¿ 2,452 m/min ¿ 245,2 mm/min

9
Keterangan :

D = Diameter Pahat( mm )

n = Putaran Spindel ( RPM )

2. Kecepatan Pemakanan ( Vf )

Vf =f x n ; ( mm/menit )

¿ 0,2 . 45

¿ 9 mm /menit

Keterangan :

f = Gerak Makan ( mm / putaran )

n = Putaran Spindel ( RPM )

3. Waktu Pemotongan ( tc )

tc= ¿ ; ( menit )
Vf

36 mm
¿
9 mm/menit

¿ 4 menit

Terdiri atas : t 1= Setting pahat

t 2 = Setting benda kerja

t 3 = Finishing

t total=t 1+t 2 +t 3 +t c

¿ 1+6+55+ 4

= 66 menit

4. Kecepatan Penghasil Geram ( Z )

10
z=a . f . v ; ( mm 3 /menit )

¿ 1 .0,2 . 245,2

mm3
¿ 49,043
min

Keteragan :

a = Kedalaman Pemotongan( mm )

w = Ketebalan Pemotongan( mm )

5. Daya Pemotongan (Nc)

N c =F v x V rata−rata /60.000

9 x 245,2
¿
60.000

¿ 0,037 kW

6. Energi Pemotongan Spesifik

Esp= ( Nz ) x 60.000
c

0,037
¿ ( 49,043 ) x 60.000
¿ 45,2664 J /mm3

2.2 Rekapitulasi hasil praktikum

Kecepatan rata-rata ( v ) = 245,2 mm/menit


Kecepatan makan ( Vf ) = 9 mm/menit
Kecepatan penghasilan geram ( Z ) = 49,043 mm3/menit
Waktu pemotongan = 66 menit
Daya pemotongan ( Nc ) = 0,037 kW
Energi pemotongan spesifik = 45,2664 J/mm3

11
2.3 Pembahasan
Pada proses pemesinan sekrap diperoleh hasil perses pembuatan suatu
benda kerja dengan kecepatan rata-rata (v) yaitu 245,2 mm/menit, kecepatan
makan (Vf) 9 mm/menit, kecepatan penghasil geram (Z) 49,043 mm 3/menit,
waktu pemotongan 66 menit, daya pemotongan (Nc) 0,037 kW, dan potongan
spesifik 45,2664 J/mm3. Proses pemesinan sekrap dalam gerak potong bergerak
maju mundur dan benda kerja bergerak feeding. Benda kerja dipasang pada meja
sementara pahat dipasang oleh pemegangnya. Kedalaman potong dapat diatur
dengan menyesuaikan tuas dengan skala yang diinginkan. Gerak pemakanan dapat
dipilih sehingga dapat menyesuaikan meja pada pahat. Panjang langkah pemotong
(lt) diatur sesuai dengan panjang benda kerja (lw) ditambah dengan jarak
perawalan (lv) dan jarak pengakhiran (ln). Apabila hal tersebut ditetapkan maka
perbandingan kecepatan (Rs) menjadi tertentu harganya tergantung pada kontruksi
mesinnya. Kecepatan mundur non produktif harus lebih tinggi dari kecepatan
majunya. Dan kecepatan potong rata-rata dan kecepatan makan dapat diatur
dengan langkah per menit (np) yang dipilih dan diatur pada mesin tersebut.

12
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Mesin sekrap adalah mesin dengan gerak utama yang berjalan maju
mundur secara horizontal atau vertikal. Sebelum melakukan proses sekrap
harus terlebih dahulu mengeset gerak makan dan kedalaman potong yang
terdapat pada mesin sekrap. Dalam proses menyekrap benda kerja bergerak
kearah kiri dan kanan sedangkan pahat bergerak maju mundur.  Waktu yang
diperlukan tergantung dari kecepatan langkah dan besarnya langkah yaitu
langkah sebelum memakan, langkah saat memakan, dan langkah sesudah
pemakanan. Semakin besar langkah maka semakin lama waktu yang
diperlukan.

Prinsip kerja mesin sekrap adalah benda kerja dijepit pada ragum
kemudian pahat akan bergerak lurus bolak balik atau maju mundur secara
horizontal maupun vertical dalam hal pengerjaan benda kerja tergantung
dari kecepatan langkah dan besarnya langkah.

3.2 Saran
1. Periksa peralatan yang akan digunakan sebelum memulai pekerjaan.
2. Peserta pratikum harus memperhatikan dengan baik saat diberi pengarahan
oleh pembimbing pratikum dan membaca seksama buku panduan pratikum
yang diberi.
3. Mahasiswa harus terlebih dahulu mengenali mesin yang akan di gunakan
supaya terhindar dari kecelakaan yang tidak di inginkan.
4. Utamakan keselamatan kerja saat kejadian apapun saat proses.

13
DAFTAR PUSTAKA

Libratama.com. (16 Oktober 2012). Pengertian & Cara Kerja Mesin Sekrap.
Diakses pada 31 Juli 2020, dari http://libratama.com/pengertian-cara-kerja-mesin-
sekrap/#:~:text=Mesin%20sekrap%20(Shaping%20Machine)%20adalah,a.

Mesin Frais. (20 April 2012). Mesin Frais. Diakses pada 28 Juli 2020, dari
https://fariedpradhana.wordpress.com/tag/mesin-frais/

Wikipedia. (25 Desember 2019). Mesin. Diakses pada 28 Juli 2020, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin#:~:text=Mesin%20(bahasa%20Inggris
%3Amachine),melakukan%20tugas%20yang%20telah%20disetel.

YPM Engineering. (29 April 2015). Prinsip Kerja Mesin Skrap. Diakses pada 28
Juli 2020, dari http://pemesinan1.blogspot.com/2015/04/prinsip-kerja-mesin-
sekrap.html

14

Anda mungkin juga menyukai