Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN FRAIS

Disusun Oleh :
BAGUS ARDIANTO
19641033
PRODI : D4 MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA


JURUSAN TEKNIK MESIN
2020

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, kita dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan
benar sesuai dengan perintah.

Dan perlu diketahui bahwa Praktek kerja mesin frais ini adalah salah satu
mata kuliah yang ada di jurusan D4 Teknik Mesin Produksi & Perawatan
Politeknik Negeri Samarinda. Laporan ini disusun dalam rangka untuk memenuhi
nilai tambah praktek. Adapun pembuatan laporan ini bertujuan untuk merangkum
hal-hal yang berkaitan dengan kerja mesin frais sehingga dapat menambah
pengetahuan kita semua. Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat
bantuan baik moril maupun materil serta saran dan petunjuk dari berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan
dukungannya dalam penyusunan laporan ini.

Maka dari itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada: Bapak Hariadi, ST., MT selaku dosen pengajar yang telah memberi
kesempatan kepada kami untuk belajar dan melaksanakan praktek komputasi.
Akhirnya penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun
orang lain yang membacanya dan tentunya laporan ini bisa diterima oleh dosen
pembimbing.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang


kami lakukan pada saat Praktek maupun pada saat penyusunan laporan.Maka dari
itu dosen pengajar memberikan saran dan pesan kepada penulis supaya untuk
kedepanya kita bisa lebih maksimal dan pastinya lebih baik lagi.

Samarinda, 15 Juni 2020

I
II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................I
DAFTAR ISI.....................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1       Latar Belakang.................................................................................................1
1.2      Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3      Tujuan Praktikum............................................................................................1
BAB II DASAR TEORI...................................................................................................2
2.1 Pengertian Mesin Frais....................................................................................2
2.2 Prinsip Kerja Mesin Frais................................................................................2
2.3 Jenis Pahat Potong  pada Mesin Frais.............................................................3
2.4 Toleransi............................................................................................................3
2.5 Keselamatan Kerja...........................................................................................6
BAB III LANGKAH KERJA..........................................................................................8
3.1    Alat dan Bahan..................................................................................................8
3.2   Langkah Kerja...................................................................................................8
BAB IV PENUTUP........................................................................................................10
4.1 Kesimpulan......................................................................................................10
4.2 Saran................................................................................................................10

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Proses manufaktur merupakan satu mata kuliah yang harus di kuasai oleh
mahasiswa teknik. Oleh karenanya melakukan praktikum proses manufaktur harus
dilakukan demi didapatnya suatu penguasaan umum terhadap proses pembuatan
suatu produk.

Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat


untuk menghasilkan satu atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan
menggunakan satu atau lebih alat potong. Benda kerja dipegang dengan aman
pada meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat pemegang khusus yang
dijepit atau dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja dikontakkan
dengan pemotong yang bergerak maju mundur. Mesin frais merupakan mesin
potong yang dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti
pengoperasian benda datar dan permukaan yang memiliki bentuk yang tidak
beraturan, roda gigi dan kepala baut, boring, reaming.

Laporan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa di


dalam praktek maupun teori pembubutan sehingga kelak dapat menunjang
keterampilan dan kemampuan mahasiswa di dalam dunia teknik pemesinan.

1.2      Rumusan Masalah

1.   Apa yang dimaksud dengan proses frais ?

2.   Alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam proses frais ?

3.   Bagaimana melakukan teknik frais yang benar ?

4. Apa saja alat pelindung diri yang digunakan dalam praktikum frais ?

5. Apa saja mesin perkakas tangan yang digunakan dalam praktikum mesin frais
?

1.3      Tujuan Praktikum

1.  Setiap mahasiswa dapat mengoperasikan mesin frais

2.  Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja

3.  Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan jenis-jenis Frais (milling)

1
4.  Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin frais serta
fungsinya

5.  Mahasiswa dapat mengetahui benda kerja apa saja yang dihasilkan dari mesin
frais

6.  Mahasiswa dapat mengetahui rumus untuk menentukan jumlah gerigi yang


dapat dibuat pada benda kerja.

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Mesin Frais

Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan
alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang
pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau
tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar
sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh
operator mesin frais.

2.2 Prinsip Kerja Mesin Frais

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi
gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan
diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar
pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang
bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau
gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang
telah dicekam maka akan terjadi gesekan atau tabrakan sehingga akan
menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena
material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
Dengan peralatan ini, maka dapat dihasilkan benda-benda kerja seperti
pembuatan :
1.   Bidang rata
2.   Alur
3.   Roda gigi
4.   Segi banyak beraturan
5.   Bidang bertingkat.

2
2.3 Jenis Pahat Potong  pada Mesin Frais

1.   Mata pahat rata (Plain Mill) dengan bentuk gigi datar dan helika, untuk
memotong atau menghasilkan permukaan yang rata.
2.   Side mill, untuk memotong celah, permukaan dan frais parit.
3.   Angle Mill, untuk memfrais permukaan dengan membentuk sudut
dengan kemiringan tertentu.
4.   End Mill dengan Shank, untuk memotong atau memfrais ujung benda
kerja.
5.   Slotting, untuk membuat alur.
6.   Staggered Tooth, untuk membuat slot atau celah.
7.   T-slot Mill, untuk membuat celah
8.   Dove Tail Mill, untuk membuat luncuran-luncuran mesin dan dibuat
dengan sudut 45o, 60o, 90o.

2.4 Toleransi

A. Keterangan Toleransi Umum Untuk Pengerjaan


Permukaan
Pada ISO DIN 2768 diterangkan tentang Toleransi umum untuk
Panjang dan ukuran sudut seperti untuk bentuk dan letak suatu benda.
Untuk Panjang dan ukuran sudut ditunjukkan empat tingkat toleransi yang
mana, f untuk halus, m untuk sedang, c untuk kasar dan v untuk sangat
kasar.

B. Toleransi Secara Umum


Keterangan suatu tingkat toleransi berlaku untuk semua ukuran,
yang mana tidak menggunakan toleransi tersendiri. Penyimpangan
toleransi diberikan langsung dari ukurannya (sebagai contoh 50+0,2) atau
melalui sebuah ukuran untuk benda yang berpasangan (sebagai contoh 12
H9).

3
C. Keadaan Permukaan

D. Sumbu Koordinat

Untuk mempermudah dalam menulis arah pengerjaan, maka


ditetapkanlah sistem koordinat yang digunakan huruf X, Y, Z.
Artinya yaitu :
Sumbu X : Gerakan memanjang
Sumbu Y : Gerakan melintang
Sumbu Z : Gerakan vertikal untuk penyetelan ketinggian.

4
Sumbu koordinat yang ditunjukkan oleh Mesin Frais Universal

E. Kecepatan Potong
Dalam perhitungan putaran mesin, ditentukan antara lain dari
kecepatan potong bahan. Dari diameter pisau frais d = 63 mm,
maka dapat dicari panjangnya pemotongan dalam satu putaran
adalah sebesar π.d = 3,14 . 63 = 198 mm (Gambar 1). Dalam n
putaran per menit, maka didapat kecepatan potong sebesar Vc = π .
d. n dalam mm/menit (Gambar 2).

Sehingga dapat dihitung besarnya putaran pisau frais dengan persamaan :


Vc
n= π .d
Diketahui kecepatan potong Vc = 23 m/menit, maka putarannya adalah :
23.1000
n = π .63

= 116 put/menit
Karena Vc dalam satuan m/menit sedang d dalam mm, maka kedua satuan
itu harus disamakan dengan mengalikan Vc dengan perkalian 1000.

5
2.5 Keselamatan Kerja
Perlu diperhatikan dalam pengoperasian / pengefraisan suatu benda
kerja di mesin frais, harus mempertimbangkan masalah keselamatan kerja
yaitu :
- Keselamatan mesin dan peralatan – peralatan
- Keselamatan diri (si operator).

A. Keselamatan Mesin dan Peralatan – Peralatan


1. Setiap meninggalkan mesin dan setelah selesai bekerja saklar
utama mesin harus selalu dimatikan sehingga tidak ada lagi arus
listrik yang mengalir.
2. Juga setiap kali membersihkan, Mesin harus selalu dalam keadaan
off. Untuk membersihan mesin gunakan sapu dan juga kain lap.
3. Jangan mengoperasikan mesin sebelum mengetahui sistem kerja
dari mesin tersebut.
4. Harus hati – hati pada sistem pemegangan / pencekaman
 Pencekaman : Cutter ,Ragum,Benda kerja, dan lain – lain.
 Akibatnya : Cutter pecah / rompal Benda kerja rusak,
dll.
5. Penjepitan benda kerja yang permukaannya masih kasar harus
ditambah dengan karton.
6. Jangan meletakkan alat – alat potong dan alat – alat presisi
berserakan/bertunpangan.
7. Usahakan merawat alat – alat tersebut dengan baik, gunakanlah
alas dari kain.

6
8. Kemampuan – kemampuan harus selalu diperhatikan antara lain
untuk pemakanan, putaran, kecepatan – kecepatan, semuanya
terlebih dahulu dihitung sehingga lebih aman.
9. Pergunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya

B. Keselamatan Diri (Operator)


1. Gunakan perlengkapan badan yang tidak mengganggu jalannya
pengoperasian mesin, antara lain :
 Pakaian kerja : Tidak terlalu longgar (tidak teratur)
 Sepatu kulit : Kuat pada bagian ujungnya
 Kacamata pengaman : Terbuat dari plastik
 Sarung tangan : Bila perlu
2. Jangan menyimpan benda-benda tajam dalam saku pakaian kerja
3. Dianjurkan tidak memakai benda-benda yang tidak diperlukan seperti
cincin, dasi dll
4. Jangan menyentuh, memegang benda kerja atau alat yang sedang
berputar pada saat pengoperasian mesin
5. Jangan membersihkan chip dengan tangan, gunakanlah sikat atau kuas

7
BAB III

LANGKAH KERJA

3.1   Alat dan Bahan


 Alat:
1.      Mesin frais
2.      Tang
3.      Jangka sorong
4.      Kunci pas
5.      Cak Frais
 Bahan:
1.   Alumunium dengan ukuran
Diameter luar        :  72 mm
Diameter dalam     :  44 mm
Tebal                      :  5 mm

3.2  Langkah Kerja

1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2.      Lakukan pengukuran benda kerja.

3.      Lakukan perhitungan pada benda kerja sesuai dengan rumus pengerjaan


mesin frais

4.      Pasang benda kerja pada chuck dan disupport menggunakan kepala lepas.

5.      Pasang skrup ukuran, mandret ukuran dicekam pada kepala pembagi.

6.      Putar engkol cakram pembagi ke titik nol. Naikkan letak roda gigi
dengan cutter kira – kira 1 mm lalu atur roda tangan engkol arah vertikal
ke titik nol. Setelah cocok, hidupkan mesin dengan menekan tombol
forward (gerakan searah jarum jam).

8
7.      Putar engkol melingkar menggunakan tangan kiri dengan arah bolak –
balik secara lebih cepat dari putaran engkol vertikal tersebut berfungsi
mengatur kedalaman gerigi yang dibuat.

8.      Setelah mendapatkan hasil yang diinginkan, putar engkol vertikal


berlawanan arah jarum jam untuk menjauhkan jarak antara roda gigi
dengan cutter. Kemudian atur ulang piring pembagi untuk menentukan
jarak antara gerigi satu dengan yang lain dan gunakan cara sebelumnya
untuk menentukan jarak roda gigi selanjutnya sesuai dengan keinginan.
Jangan lupa untuk memberikan cairan pendingin saat cutter dan roda gigi
sedang bekerja agar roda gigi tidak mengeluarkan asap akibat terlalu
panas.

9.    Setelah semua roda gigi selesai dikerjakan, kendurkan kepala pembagi
hingga sekrup dan roda gigi dapat dikeluarkan dari mandrel. Kemudian
matikan mesin dengan switch off

10.   Bersihkan sisa – sisa logam roda gigi yang terkikir tersebut pada mesin
frais.

9
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari materi yang kita bahas tadi proses manufaktur mesin frais
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Mesin frais adalah salah satu mesin perkakas yang prinsip
kerjanya,pisaupahat frais/ berputar pada arbor sedangkan benda kerja
dicekam pada ragum 0 chuck, kemudian dengan menggerakkan meja
frais benda kerja akan menghampiri pisau pahat frais/ untuk
melakukan pemakanan.

2. Beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan oleh mesin frais


diantaranya,meratakan benda kerja, membuat alur, membuat roda gigi,
membuat blok L, dan membuat sambungan ekor burung.

4.2 Saran

1. Sebaiknya sebelum melakukan praktikum mesin frais disarakan


menggunakan perlengkapan keselamatan kerja agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
2. Dalam praktikum mahasiswa diharapkan tetap berhati-hati dalam
menggunakan mesin frais dan alat pendukung praktikum lainnya.
3. Selalu membersihkan dan merapikan kembali alat-alat yang sehabis
digunakan dalam praktikum

10

Anda mungkin juga menyukai