Anda di halaman 1dari 18

KOMPONEN, SISTEM PENGOPERASIAN, DAN SISTEM

PEMELIHARAAN PADA MESIN MILLING

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Industri

Oleh:

3PPD (KELOMPOK 4)

• Muhammad Syahrul (062140212219)

• Putra Rachmanto (062140212220)

• Rahmat Falla (062140212221)

• Reza Aditiya Pratama (062140212222)

• Rico Pradeka (062140212223)

• Salsabillah Apriliani (062140212224)

POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, penulis telah dapat


Menyusun Makalah yang berjudul “Komponen, Sistem Pengoperasian, dan Sistem
Pemeliharaan pada Mesin Milling”.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Teknik Perawatan


dan Perbaikan Mesin Industri. Selain itu penulisan makalah ini dimaksudkan agar
pembaca dapat mengerti dan memahami mengenai komponen, sistem
pengoperasian, dan sistem pemeliharaan pada mesin milling. Penulis Menyadari
bahwa makalah ini belum sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan agar
dapat menyempurnakan makalah ini dan dalam pembuatan makalah selanjutnya
agar lebih baik lagi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Bapak Dosen yang telah membimbing kami.

Semoga penulisan makalah ini menjadi hal yang sangat bermanfaat bagi
penulis Khususnya dan umumnya bagi Mahasiswa/Mahasiswi di lingkungan
Kampus Politeknik Negeri Sriwijaya.

Palembang, November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ...................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 6
2.1 Pengertian ...................................................................................................... 6
2.2 Komponen Utama Mesin Milling.................................................................. 6
2.3 Sistem Pengoperasian .................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................. 12
PEMBAHASAN ................................................................................................... 12
3.1 Sistem Pemeliharaan ................................................................................... 12
3.2 Pertanyaan & Jawaban ................................................................................ 16
BAB IV ................................................................................................................. 17
PENUTUP ............................................................................................................. 17
4.1 Simpulan ...................................................................................................... 17
4.2 Saran ............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, Penggunaan mesin
frais (milling) baik untuk keperluan produksi maupun untuk keperluan
pendidikan, sangat dibutuhkan untuk mendapatkan suatu produk yang lebih
baik. Proses permesinan atau proses pemotongan logam dengan menggunakan
pahat (perkakas potong) pada mesin perkakas merupakan salah satu jenis proses
pembuatan komponen mesin atau peralatan lainnya yang paling sering kita
temukan di bengkel reparasi kecil maupun di industri peralatan besar.
Dalam melakukan proses permesinan milling. Waktu yang dibutuhkan
untuk membuat komponen harus sesingkat mungkin agar dapat mencapai
kapasitas produksi yang tinggi. Untuk mencapai waktu minimal, parameter
proses permesinan yang ada pada mesin frais harus di atur.
Dewasa ini, beberapa segmen konsumen tertentu membutuhkan
komponen yang mempunyai kehalusan permukaan tertentu dan menuntut agar
komponen tersebut diproses dalam waktu yang cepat. Sebagai contoh yaitu
dalam pembuatan cetakan mould dan dies, dalam pembuatan dies, kekasaran
permukaan dari 2 cetakan harus sehalus mungkin tapi dituntut untuk selesai
dalam waktu yang cepat. Untuk itu optimasi parameter proses permesinan pada
mesin frais perlu dilakukan agar kekasaran permukaan yang di inginkan dapat
dicapai dalam waktu yang paling singkat.
Akan tetapi, parameter proses permesinan yang diatur maksimum akan
menyebabkan kekasaran permukaan suatu produk menjadi tinggi dibandingkan
pengaturan parameter yang standar, selain itu terjadi gesekan antara benda kerja
dengan pahat yang akan menimbulkan panas, sehingga temperatur pahat
terutama bidang aktif pahat akan sangat tinggi. Hal ini akan mengakibatkan juga
terjadinya keausan pahat, dan jika keausan terjadi secara terus menerus akan
memperbesar gaya pemotongan, akibatnya kualitas produk akan menurun.

4
Maka usaha untuk menjaga agar laju keausan pahat lebih tahan pada saat
pemotongan adalah dengan pemberian pendingin pada pahat milling.
Fluida pemotongan atau sering disebut pendingin (coolant) berfungsi
untuk mengontrol temperatur pemotongan dan untuk pelumasan. Aplikasi
fluida pemotongan adalah memperbaiki kualitas benda kerja selama mengalami
proses pemotongan secara terus menerus oleh pahat (tool) dan juga berfungsi
untuk memperbaiki umur pahat sehingga pahat akan tahan lama.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan pokok permasalahannya antara lain:
1. Apa saja komponen yang ada pada mesin milling ?
2. Bagaimana proses menggunakan mesin milling yang baik agar mencapai
hasil yang maksimal?
3. Bagaimana perencanaan perawatan mesin milling agar selalu bekerja
optimal?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui
secara detail mengenai :
a. Untuk mengetahui Komponen apa saja yang ada dalam mesin milling
b. Untuk mengetahui langkah-langkah mesin milling untuk mencapai hasil
milling yang maksimal.
c. Agar dapat merawat mesin milling agar selalu dalam kondisi prima.

2. Manfaat Penulisan

Penyusunan karya tulis ini dapat berguna untuk :

a. Meningkatkan kualitas hasil mesin milling untuk mencapai hasil yang


maksimal.

b. Dapat merawat mesin milling agar selalu dalam kondisi prima.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah
bidang datar dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah
pemakanan.

Proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya


menghasilkan bentuk bidang datar karena pergerakan dari meja mesin, dimana
proses pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara
alat potong (cutter) yang berputar pada poros dengan benda kerja yang
tercekam pada meja mesin.

2.2 Komponen Utama Mesin Milling


1. Rangka (Frame)
Rangka (Frame) adalah struktur utama yang menyangga Mesin Milling
(Frais) dan membantu untuk memberikan stabilitas dan ketegaran. Biasanya
dilengkapi dengan kolom dan alas (base) yang dapat dilepas.

6
2. Poros (Spindle)

Poros (Spindle) dapat dianggap sebagai “jantung” dari Mesin Milling (Frais)
CNC. Biasanya terdiri dari unit pemutar (rotating assembly), dan Tapered
Section di mana pencekam alat (tool holders) dapat ditempatkan. Batang
Poros biasanya merupakan tempat alat dipasang, biasanya melalui dudukan
alat (tool holder).

3. Sumbu

Pada umumnya, Mesin Milling (Frais) CNC memiliki X/Y/Z sebagai sumbu
rotasi tambahan atau C/A atau B (subyek untuk konfigurasi). Hal ini bisa
diprogram menggunakan g-code dalam pengontrol CNC.

4. Kolom

Kolom Machining Center (Pusat Pemesinan) CNC bisa tunggal (mis.


Traveling Column HiRex 4000 atau juga C-Frame seperti HiT 400/360;
VESTA line termasuk “B”; SIRIUS-650 / 850 / 1050) atau ganda (SIRIUS
1250 / 2500 / L1 / L2). Hal ini tergantung pada tingkat kompleksitas yang
diperlukan dalam tugas pemesinan.

7
5. Panel Kendali CNC

Ini adalah “sistem saraf” utama dari mesin. Ini berisi elektronik yang
membantu mengontrolberbagai tindakan pemotongan melalui fungsi
pemrograman. Panel kontrol memiliki monitor CNC dan tombol program di
mana data dan kode dapat dimasukkan. Biasanya juga menawarkan fungsi
manual. Untuk kemudahan pengoperasian mesin, panel kontrol harus
mudah diakses dan mudah dijangkau.

6. Automatic Tool Changer

Ini dipasang di kolom atau dipasang secara terpisah ke mesin. Yang terakhir
lebih disukai jika diperlukan penukar alat yang lebih besar dengan 40
sampai 300 alat yang berbeda. Melakukannya tidak hanya membantu
menghemat waktu dan tenaga – ini juga membantu operator menghindari
getaran yang tidak perlu selama pengoperasian.

7. Pencekam Alat (Tool Holder)

Ini dihadirkan dalam ukuran, sistem dan pengaplikasian yang bervariasi.


Ukuran standar untuk pencekam alat adalah BT 30 sampai BT 40 dan BT
50 (BT mengacu pada sudut kerucut / taper pada pencekam.)

8. Meja

Meja menyediakan alas yang kokoh untuk mencekam benda kerja secara
langsung, dan dapat digunakan untuk memasang perlengkapan atau ragum
(vice) untuk menahan benda kerja di tempatnya. Sebagian besar meja
menggunakan T-slot untuk memudahkan pencekaman ragum (vice),
perlengkapan atau benda kerja.

9. Tangki Pendingin (Coolant)

Sebagian besar Machining Centers (Pusat Pemesinan) CNC memiliki tangki


pendingin (coolant) untuk membantuk memasok pendingin ke permukaan
pemotongan atau poros (spindle) dengan alat selama proses pemesinan. Hal

8
ini membantu memperpanjang masa pakai alat dan bagian-bagiannya.
Selain itu, pendingin juga akan menghilangkan panas yang dihasilkan oleh
proses pemesinan, dan menjaga suhu tetap terkendali.

2.3 Sistem Pengoperasian


Sebelum melakukan pengoperasian mesin frais, ada beberapa hal yang harus
dilakukan antara lain :

• Mempelajari gambar kerja untuk menyusun urutan kerja dan prosedur


yang harus dilakukan dengan baik

• Mempelajari sifat material untuk menentukan alat potong dan pending


yang digunakan

• Menentukan kualitas hasil yang diinginkan

• Kemudian menentukan alat potong yang digunakan

• Menentukan alat bantu yang digunakan

• Bila perlu, persiapkan roda-roda gigi pengganti

• Menentukan kecepatan potong, kecepatan penyayatan, kedalaman


pemakanan, dan parameter-parameter pemotongan lain yang
berpengaruh pada proses pengerjaan.

Setelah proses di atas dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah :

1. Menyetel ragum pada meja kerja

⚬ Periksa ragum apakah dalam keadaan baik

⚬ Usahakan kedudukan ragum ditengah –tengah meja mesin

⚬ Masukkan baut pengikat ke dalam alur meja dan ragum

⚬ Kencangkan salah satu baut pengikat agar kedudukan ragum tidak


berubah

⚬ Letakkan dial indikator menggunakan blok magnit pada badan mesin

9
⚬ Pasang pararel pada mulut ragum kemudian sentuhkan sensor dial
indicator dengan sisi paralel

⚬ Gerakkan meja mesin. Bila jarum pada dial indicator bergerak,


pukullah ragum sedikit demi sedikit

⚬ Gerakkan meja mesin berulang kali. Jika jarum pada dial indicator
menunjukkan angka yang sama, keraskan kedua baut yang mengikat
ragum

2. Memasang Benda Kerja

⚬ Pasang penyangga di bawah benda kerja

⚬ Letakkan benda kerja pada mulut ragum dan batasi dengan karton

⚬ Keraskan ragum sedikit demi sedikit sambil benda kerja dipukul


sehingga duduk tepat di atas penyangga

3. Memasang Pisau Frais

⚬ Pasang arbor pada spindel mesin

⚬ Pasang pisau frais pada arbor, sesuaikan dengan pasak arbor

⚬ Masukkan baut pengunci kemudian kencangkan sampai kuat

4. Setting Benda Kerja

⚬ Letakkan sehelai kertas di atas benda kerja

⚬ Sentuhkan benda kerja pada ujung pisau frais yang sedang berputar

⚬ Tepatkan skala spindel utama pada posisi nol

5. Melakukan Pengefraisan; Mengefrais rata

⚬ Hidupkan tombol utama mesin frais

10
⚬ Atur kecepatan putaran mesin sesuai besarnya pisau dan jenis bahan
yang difrais

⚬ Setting benda kerja pada posisi skala nol

⚬ Jalankan mesin dan gerakkan meja untuk memulai proses


penyayatan

⚬ Ukur hasil penyayatan sesuai dengan ukuran yang diinginkan

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sistem Pemeliharaan


Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan
perawatan yang intensif pada setiap komponen-komponen mesinnya. Hal ini
juga diperlukan untukmesin frais/ milling, adapun beberapa langkah yang
diperlukan dalam pemeliharaannya dalam kurun waktu tertentu adalah sebagai
berikut :

1. Perawatan Harian/Setelah Pemakaian :

⚬ Membersihkan mesin dari sisa chip-chip pemakaian.

⚬ Memastikan bahwa mesin telah mati dan dikembalikan pada


setingan awalnya.

⚬ Membersihka lantai mesin agar tidak ada sampah ataupun barang2


yang dapat merusak mesin.

⚬ Memeriksa pelumas mesin apakan sudah habis/belum, sehingga


dapat memperpanjang umur mesin.

2. Perawatan Setiap 6 Bulan:

⚬ Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Cek


kekencangan baut pengikat bagian bawah.

⚬ Bersihkan kotak terminal (colokan) dan cek terminal (colokan)


penghubung, bersihkan dengan pengering silika gel.

12
⚬ Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan
catat hasil pembacaan sebelum tutup kotak terminal dipasang.

⚬ Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah.

⚬ Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.

⚬ Bila motor sudah di pasang dengan bantalannya, alirkan oli dari


bantalan, Periksa gerakan bantalan dan cetata hasil yang terbaca
sebelum dipasang.

⚬ Bersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali


hinggabatasannya, gunakan oli menurut tingkat spesifikasinya.

⚬ Pada motor yang sudahdilengkapi bantalannya, cek celah udara yang


terlihat pada semua bagian dan catat hasilnya. Cek kelurusan kopling
motor.

3. Perawatan Tahunan :

⚬ Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya.

⚬ Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarem dan


rangkaiannya serta tandai kabel-kabel untuk mempermudah
pemasangannya. Lindungi kabel-kabel agar tidak rusak.

⚬ Lepaskan motor dan unit yang digerakkan dan bawa ke bengkel


untuk pemeriksaan. Semua bagian harus di lindungi, diberi tanda dan
simpan di tempat aman.

⚬ Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta poros
dari goresan. Cek kopling dan keausannya.

⚬ Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang


pelumasan dan saluran oli, apakah tersumbat/tidak.

⚬ Keluarkan motor dari tutupnya.

13
⚬ Cek bantalan gelindingnya dan ganti bantalan jika sudah tidak layak
pakai.

⚬ Keluarkan motor dan cek apakah bantalan motor dan ringnya


mengalami retak-retak.

⚬ Cek lapisan motor dan perhatikan tanda- tanda gesekan antara startor
dan motor.

⚬ Bersikan lilitan startor dengan compressor dan bersihkan lilitan


startor dari oli dan kotoran, gunakan fluida yang bersih.

⚬ Hindarkan lilitan stator dari pengaruh-pengaruh yang


menghanguskan isolasi dan balutan- balutan yang merusak.

⚬ Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan apakah dudukan
stator sudah bersih.

⚬ Pemasangan motor dan pengepasan kopling harus di cek.

⚬ Tempatkan motor pada dudukannya dan luruskan kopling terhadap


unit yang di gerakan dan catat hasilnya.

⚬ Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.

⚬ Lepaskan hubungan semua kabel, test motor dan kabel untuk


tahanan dan isolasi serta kontinuitasnya.

⚬ Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan


jika perlu perbaiki dengan pengering silika gel.

⚬ Cek bantalan motor yang di isi dengan oli yang ditentukan. Cek
motor dalam keadaan bebas, putarkan dengan tangan.

⚬ Lakukan tindakan keamanan, jalankan motor tan pa kopling untuk


mengecek ptarannna dan dengarkan suara bantalannya. Jika

14
kondisinya sudah baik, hubungkan kopling motor dengan unit yang
di gerakan.

15
3.2 Pertanyaan & Jawaban

1. Apa yang terjadi jika tidak melakukan perawatan harian, bulaan, dan tahunan?
Serta komponen apa saja yang akan rusak jika tidak melakukan perawatan?
=> Yang terjadi jika tidak melakukan perawatan harian, bulanan, dan tahunan
akan menyebabkan mesin menjadi rusak dan juga akan berdampak kepada
sistem operasi yang tidak maksimal. Berikut komponen yang akan rusak jika
tidak melakukan perawatan :
• FAN BELT => Putus
• SPESER RODA GIGI => Aus
• CUTTER => Aus
• PIN SPINDLE => Patah
• GEAR BOX => Aus
• MESIN PENGGERAK => Mati
• TUAS DRILL => Patah

2. Pada pengoperasian mesin milling, apakah ada batas waktu pengoperasian? Jika
ada, berapa batas waktu pengoperasiannya?
=> Jawabannya tidak ada, maka mesin milling tidak ada batas waktu
pengoperasian, tergantung jumlah target produksi yang akan dikerjakan.

3. Apa itu subjek konfigurasi ?


=> Subjek Konfigurasi adalah sumbu X/Y/Z yang terdapat pada mesin milling cnc

16
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan
Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang
datar dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah
pemakanan.

Komponen utama mesin milling: Rangka (Frame), Poros (Spindle), Sumbu,


Kolom, Panel Kendali CNC, Alat / Penukar Alat (Penukar Alat Otomatis /
Automatic Tool Changer), Pencekam Alat (Tool Holder), Meja dan Tangki
Pendingin (coolant).

Sistem pemeliharaan mesin milling terbagi menjadi 3 berdasarkan kurun


waktunya: Perawatan Harian/Setelah Pemakaian, Perawatan Setiap 6 Bulan,
dan Perawatan Tahunan.

4.2 Saran
Sebelum melakukan pengoperasian pada mesin milling, maka harus
diperhatikan terlebih dahulu cara pengoperasiannya, dan juga harus
memakai APD yang lengkap.Jika sudah memakai alat, harus melakukan
perawatan secara berkala sesudah dipakai

17
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, A. 2019. ”BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ”,


http://repository.unimaramni.ac.id/1794/1/BAB%201.pdf, diakses pada 24
Oktober 2022 pukul 09.20.

18

Anda mungkin juga menyukai