Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“Mesin Gerinda”

Disusun oleh :

Muhammad Meirizky Husada

062130200709

Program Studi D3 Teknik Mesin


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2021/2022

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi..................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mesin Bor.......................................................................................3
2.2 Jenis-jenis Mesin Bor.......................................................................................3
2.2.1 Mesin Gerinda Datar..................................................................................3
2.2.2 Mesin Gerinda Silinder..............................................................................5
2.2.3 Mesin Gerinda Tangan...............................................................................6
2.2.4 Mesin Gerinda Duduk................................................................................7
2.3 Jenis-jenis Mata Gerinda..................................................................................9
2.3.1 Pengerjaan Logam.......................................................................................9
2.3.1.1 Batu Gerinda Asah................................................................................9
2.3.1.2 Batu Gerinda Fleksibel..........................................................................9
2.3.1.3 Batu Gerinda Potong...........................................................................10
2.3.1.4 Sikat Gerinda.......................................................................................11
2.3.2 Pengerjaan Bangunan.................................................................................11
2.3.2.1 Pisau Potong Keramik.........................................................................11
2.3.2.2 Mata Gerinda Tembok........................................................................12
2.3.3 Pengerjaan Kayu........................................................................................13
2.3.3.1 Pisau Potong Kayu..............................................................................13
2.3.4 Ppengerjaan Akhir Logam.........................................................................13
2.3.4.1 Gerinda Asah Spons............................................................................13
2.3.4.2 Gerinda Asah Woven..........................................................................14
2.3.4.3 Kain Poles...........................................................................................15
2.4 Spesifikasi Batu Gerinda..................................................................................15

1
2.5 Perhitungan pada Mesin Gerinda……………………………….……………16
2.5.1 Kecepatan Keliling Roda Gerinda.............................................................17
2.6 Langkah-langkah dalam Proses Penggerindaam..............................................17
2.6.1 Proses Pengecekan Kondisi Unit Mesin Gerinda......................................17
2.6.2 Proses Pengecekan Kelengkapan Alat PemadamApi................................18
2.6.3 Proses Pengecekan Kelengkapan Alat Pelindung Diri..............................18
2.6.4 Proses Pengecekan Perlengkapan Alat Kerja............................................18
2.6.5 Pengecekan Gambar Kerja dan kelengkapan benda kerja........................18
2.6.6 Proses Menggambar dibenda Kerja..........................................................18
2.6.7 Proses Persiapan Mesin Gerinda...............................................................19
2.6.8 Proses Penggunaan Mesin Gerinda pada Benda Kerja.............................19
2.6.9 Proses Mematikan dan Merapihkan Gerinda............................................19
2.6.10 Proses Penyelesaian Benda Kerja...........................................................19
2.6.11 Proses Membersihkan Area Kerja Menggerinda....................................19
2.7 Masalah yang Sering Muncul Pada Mesin Gerinda.........................................19
2.7.1 Putaran Macet............................................................................................19
2.7.2 Tidak Bisa Hidup......................................................................................20
2.7.3 Bunyi Kasar...............................................................................................20
2.7.4 Keluar Asap...............................................................................................20
2.7.5 Bodi Nyetrum Saat Dihidupkan................................................................21
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................22
3.2 Saran.................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................2

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selaras dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan


seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam
bidang permesinan, berbagai alat diciptakan untuk mempermudah dan menambah
kenyamanan manusia dalam melakukan pekerjannya.
Pada pekerjaan mekanik yang dilakukan di bengkel biasanya dikerjakan
dengan menggunakan beberapa peralatan tertentu. Kadang pekerjaan tersebut
dikerjakan cukup hanya menggunakan peralatan tangan saja, namun ada juga yang
menggunakan peralatan mesin. Ada beberapa jenis peralatan mesin yang sering
digunakan sebagai alat utama proses penyelesaian suatu pekerjaan di samping
peralatan bantu lainnya. Salah satu jenis pekerjaan yang memerlukan peralatan
mesin tersebut antara lain adalah mesin gerinda, dimana dalam penggunaanya
diperlukan pengetahuan tentang mesin tersebut dengan baik supaya selama
pengoperasian mesin dapat berjalan seefektif dan seefisien mungkin.
Mesin gerinda merupakan salah satu perkakas terpenting dalam
perbengkelan yang berfungsi untuk memotong, mengasah, maupun mengamplas
benda kerja. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu untuk
pemahaman lebih lanjut tentang mesin gerinda.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu mesin gerinda?
2. Apa saja jenis mesin gerinda?
3. Apa saja jenis-jenis mata gerinda?
4. Bagaimana cara mengetahui spesifikasi mata gerinda?
5. Bagaimana perhitungan pada mesin gerinda?
6. Apa saja langkah –langkah dalam proses penggerindaan?
7. Apa saja masalah yang sering muncul pada mesin gerinda?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa itu mesin gerinda
2. Untuk mengetahui apa saja jenis dari mesin gerinda
3. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis mata gerinda
4. Mengetahui spesifikasi pada batu gerinda
5. Mengetahui perhitungan yang ada pada proses penggerindaan
6. Mengetahui langkah-langkah dalam proses penggerindaan
7. Untuk mengetahui masalah apa saja yang sering muncul pada mesin
gerinda

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mesin Gerinda


Mesin gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata
potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan
untuk mengasah maupun sebagai alat potong benda kerja. Prinsip kerja mesin
gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga
terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan atau pemotongan pada sebuah benda
kerja sehingga menghasilkan permukaan yang halus dengan tingkat ketelitian
yang tinggi. Sebagai salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak,
mata potong pada mesin gerinda memiliki jumlah yang sangat banyak yang
digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja dengan tujuan tertentu.

2.2 Jenis-jenis Mesin Gerinda


2.2.1. Mesin gerinda datar
Mesin gerinda datar adalah mesin gerinda dengan teknik penggerindaan
mengacu pada pembuatan bentuk datar, bentuk, dan permukaan yang tidak rata
pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Pada
umumnya mesin ini di gunakan untuk menggerinda permukaan yang meja
mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Meja ini dapat diopersikan manual
maupun otomatis. Pencekaman benda kerja dengan cara diikat pada kotak meja
magnetik. Bagian-bagian utama mesin gerinda datar:

4
Keterangan:
1. Body mesin, berfungsi sebagai dudukan bagian-bagian mesin lainnya
2. Kolom mesin, berfungsi sebagai dudukan spindel dan motor penggerak
3. Spindel mesin, berfungsi sebagai dudukan roda gerinda
4. Roda gerinda, berfungsi sebagai alat potong pada saat melakukan
penggerindaan
5. Dudukan meja magnetik, berfungsi sebagai dudukan meja magnetik
dan bak pelindung air
6. Meja magnetik, berfungsi untuk mengikat benda kerja yang akan
dilakukan penggerindaan
7. Pelindung air pendidngin, berfungsi agar air pendingin tidak menyebar
kemana-mana
8. Handel penggerak meja memanjang, berfungsi untuk menggerakan
meja arah memanjang secara manual
9. Handel penggerak meja melintang, berfungsi untuk menggerakan meja
arah melintang secara manual
10. Tuas penggerak otomatis, berfungsi untuk penggerak meja secara
otomatis
11. Handel pengatur pemakanan roda gerinda, berfungsi untuk mengatur
pemakanan roda gerinda jika diperlukan besar pemakanan yang teliti
12. System hodruolik terdiri dari bak oli, oli dan pompa oli, berfungsi
sebagai sumber penggerak meja secara otomatis

5
13. System pendingin dan penyedot debu terdiri dari:
Pertama: bak air pendingin, air pendingin, pompa air pendingin,
berfingsi sebagai sumber tekanan dan sirkulasi air pendingin.
Kedua: magnet penyaring air pendingin (coolant magnetic separator),
berfungsi sebagai penyaring air pedingin.
Ketiga: penyedot debu (exhause fane), berfungsi sebagai penyedot
debu.
14. Panel kelistrikan, berfungsi sebagai tempat tombol-tombol pengendali
motor spindel, pompa oli, pompa air dan tombol darurat (emergensi)
15. Panel ON-OFF meja magnetic, berfungsi sebagai pengatur aktif
tidaknya meja magnetik dan beasarnya kekuatan pengikatan benda
kerja.
16. Panel indikator posisi pemakanan, berfungsi sebagai alat penunjuk
posisi penggerindaan berupa angka-angka

2.2.2 Mesin Gerinda Silinder


Adalah jenis mesin gerinda dengan benda kerja yang mampu di kerjakan
adalah benda dengan bentuk silinder. Jenis mesin ini dibagi menjadi 4 macam,
yaitu:
a) Mesin gerinda silindris luar
b) Mesin gerinda silindris dalam
c) Mesin gerinda silindris universal
d) Mesin gerinda silindris luar tanpa senter
Bagian - bagian mesin gerinda silinder:

6
Keterangan:
1. Kepala utama bagian yang menghasilkan gerak putar roda gerinda.
2. Spindel utama benda kerja (Workhead) Bagian yang mengatur kecepatan
putar dan pencekaman benda kerja.
3. Kaki mesin Sebagai pendukung mesin
4. Panel kontrol Bagian pengatur proses kerja mesin
5. Meja bawah Dudukan meja atas
6. Meja atas Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan
dapat diatur sudutnya.
7. Kepala lepas (Tailstock) Menyangga benda kerja pada pencekaman
diantara dua senter.
8. Perlengkapan pendingin Tempat pengatur aliran cairan pendingin

2.2.3 Gerinda Tangan


Mesin gerinda tangan adalah jenis mesin gerinda yang mana gaya
penggeraknya diteruskan dari engkol menuju roda gerinda melalui transmisi roda
gigi. Jenis mesin gerinda tangan ini adalah jenis mesin yang serba guna sebab bisa
dipergunakan untuk menggerinda ataupun memotong benda logam, kayu, bahan
bangunan, kaca dan bisa pula dipergunakan untuk memoles mobil. Mesin gerinda

7
tangan biasanya dipakai pada bengkel kecil ataupun keperluan rumah tangga yang
berfungsi sebagai alat pemotong. Bagian - bagian gerinda tangan:

Keterangan:
1. Saklar utama mesin, tidak lain dan tidak bukan, fungsinya untuk
menghidupkan dan mematikan mesin (ON/OFF).
2. Penutup mata gerinda, fungsinya untuk menutup mata gerinda yang
berputar, sehingga percikan api dan percikan serbuk besi tidak terkena
mata dan kulit.
3. Penjepit gerinda, fungsinya untuk menjepit benda yang akan dipotong
supaya tidak lepas atau bergeser ketika dipotong.
4. Mata gerinda, fungsinya untuk memotong benda, mata gerinda ini akan
diganti secara berkala jika sudah aus.
5. Kabel, fungsinya untuk menghubungkan dengan listrik.
6. Flange, Fungsinya adalah sepasang lempengan besi yang berfungsi
sebagai tempat dudukan mata gerinda.
2.2.4 Gerinda Duduk
Gerinda duduk yaitu digunakan untuk pahat, mata bor dan dapat juga
digunakan untuk mengasah bahan- bahan yang terbuat dari besi antara lain pisau
dapur, golok, kampak, mata baja, arit dan zaman sekarang dibuat bisnis untuk
mengasah batu akik dan lain – lain. Kemudian mesin gerinda duduk ini selain
digunakan untuk mengasah, mesin gerinda duduk juga dapat digunakan untuk
membentuk atau membuat benda baru atau perkakas baru, seperti membuat suku
cadang mesin – mesin, membuat obeng atau alat bantu lainnya.

8
Bagian - bagian gerinda duduk:

Keterangan:
1. Saklar utama mesin, tidak lain dan tidak bukan, fungsinya untuk
menghidupkan dan mematikan mesin (ON/OFF).
2. Meja benda, untuk tempat tumpuan menaruh benda kerja
3. Pelindung yang Dapat Diatur, pelindung ini adalah safety glass, di mana
dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah
dari percikan api.
4. Power transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai
peredam getaran. power transmission grinda berupa spindle.
 Power Transmission
Power transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai
peredam getaran. Power Transmission grinda berupa spindle.
 Point Of Operation
Point Of Operation grinda ini merupakan bagian mesin yang
dirancang untuk mengasah atau rnengikis benda kerja.
 Pelindung yang Dapat Diatur

9
Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk
melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah dari
percikan api.
 Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung gerinda pada saat
berputar dan merupakan pelindung tetap.
 Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat
penggerindaan dan mempengaruhi hasil dan penggerindaan.
2.3 Jenis-jenis Mata Gerinda/Batu Gerinda
Jenis-jenis dan fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam
pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenisnya :

2.3.1 Pengerjaan Logam

2.3.1.1 Batu Gerinda Asah (Grinding Wheel)

Dari sekian banyak jenis kelengkapan untuk mesin gerinda, produk ini
(batu gerinda) merupakan produk yang paling banyak dibutuhkan dan digunakan
pada proses pengerjaan logam. Batu gerinda atau biasa disebut dengan “Grinding
wheel” berfungsi untuk mengikis permukaan logam, baik pada besi, baja, maupun
stainless steel. Spesifikasi jenis batu gerinda biasanya tertera pada label di bagian
atas produk.
2.3.1.2 Batu Gerinda Fleksibel

10
Batu gerinda fleksibel, atau biasa disebut dengan “Flexible disc” secara
fisik memiliki bentuk seperti batu gerinda asah, namun lebih tipis dengan bagian
permukaan memiliki pola/pattern. Batu gerinda jenis ini biasanya digunakan
untuk mengikis permukaan logam khusus pada area-area yang terbatas/sempit.
Fungsi lain dari batu gerinda fleksibel adalah dapat digunakan untuk
memotong logam, namun kelemahan yang dihasikan dari fungsi ini, adalah area
yang terpotong akan lebih banyak/lebar daripada dengan menggunakan batu
gerinda potong.

2.3.1.3 Batu Gerinda Potong

Batu gerinda potong atau disebut dengan “Cutting wheel” memiliki bentuk
paling berbeda dibandingkan dengan batu gerinda lainnya. Batu gerinda ini

11
memiliki bentuk yang datar, dengan ketebalan yang dimiliki pada varian
produknya mulai dari 3 mm hingga 8 mm. Sesuai dengan fungsinya, batu gerinda
potong hanya berfungsi untuk melakukan pemotongan pada media logam, baik
untuk besi mildsteel, baja, hingga stainless steel, dengan tentunya menyesuaikan
spesifikasi pada produk tersebut.
2.3.1.4 Sikat Gerinda

Berdasarkan jenisnya produk sikat gerinda (Steel Wheel Brush) diciptakan


berbeda menjadi 2 bentuk, yaitu rata (Wheel Wire Brush), dan berbentuk mangkuk
(Cup Wire Brush). Fungsi dari sikat gerinda adalah untuk membersihkan bagian-
bagian permukaan logam dari adanya kotoran, seperti karat, kerak, serta akibat
proses oksidasi pada permukaan logam. Fungsi lain yang dapat dihasilkan dari
sikat gerinda adalah untuk mengelupas lapisan permukaan kulit luar kayu, dengan
tujuan untuk menghilangkan lapisan tersebut, untuk selanjutnya dilakukan
pemrosesan lebih lanjut pada kayu yang telah dihilangkan kulitnya tersebut.
2.3.2 Pengerjaan Bangunan
2.3.2.1 Pisau Potong Keramik

12
Sesuai dengan namanya, pisau potong keramik/diamond wheel memiliki
fungsi yaitu untuk memotong keramik. Berdasarkan jenisnya, pisau potong
keramik memiliki 2 jenis, yaitu jenis basah, dan jenis kering. Pada pisau keramik
dengan jenis basah, proses pemotongan harus menggunakan air sebagai media
pendinginan dari mata pisau tersebut, sedangkan pada jenis kering, tidak
memerlukan air.
2.3.2.2 Mata Gerinda Tembok

Berbeda dengan pisau potong keramik, Diamond turbo wheel atau pisau gerinda
tembok tidak berfungsi sebagai pemotong, melainkan sebagai pengikis pada
bidang permukaan semen (cor/concrete) , tembok, dan marble/granit. Penggunaan
gerinda tembok bertujuan untuk menghasilkan permukaan yang rata (pada media
tembok/cor), dan untuk meratakan serta mengikis sisi dari granit untuk
menciptakan lekukan sesuai pola yang diinginkan.

13
2.3.3 Pengerjaan Kayu
2.3.3.1 Pisau Potong Kayu

Sesuai dengan namanya, pisau potong kayu atau biasa dikenal dengan
nama circular saw memiliki fungsi untuk memotong kayu. Pada varian
produknya, circular saw diciptakan dengan berbagai jumlah mata gerigi, atau
yang disebut teeth. Perbedaan pada pembuatan tipe circular saw tersebut
bertujuan untuk menghasilkan kecepatan dan finishing hasil pemotongan yang
berbeda, sebagai contoh; jika Anda menggunakakan circular saw dengan jumlah
mata gerigi banyak, maka waktu pemotongan akan lama, namun hasil potongan
akan labih rapi. Hal ini berlawanan sebaliknya dengan circular saw yang
diciptakan dengan mata gerigi yang lebih sedikit
2.3.4 Pengerjaan Akhir Logam
2.3.4.1 Gerinda Asah Spons

Penggunaan gerinda asah spons (Grinding wheel Sponge), berfungsi untuk


menghaluskan dan mengkilapkan permukaan pada batu marmer/granit. Proses

14
pengerjaan pada instalasi marmer/granit, selalu diiringi dengan proses
pemotongan dan pengikisan, sehingga hasil dari proses tersebut mengakibatkan
adanya permukaan yang tidak kembali mengkilap pada marmer/granit.

Dengan menggunakan gerinda asah spons (Grinding wheel Sponge), dapat


membuat permukaan marmer/granit menjadi mengkilap, sehingga dapat
menghilangkan efek samping dari proses pengerjaan yang telah dilakukan tadi.
Cara penggunaan gerinda asah spons (Grinding wheel Sponge) adalah dengan
melakukan pemolesan secara langsung kepada media/permukaan dari
marmer/granit yang mengalami buram pada permukaannya.
2.3.4.2 Gerinda Asah Woven (Non Woven Nylon Wheel)
Seperti halnya dengan gerinda asah spons, gerinda asah woven (Non
woven nylon wheel) juga berfungsi untuk menghaluskan dan mengkilapkan,
namun perbedaan terbesarnya disini adalah pada medianya. Jika gerinda asah
spons untuk material bebatuan, gerinda asah woven berfungsi untuk mengikis
serta mengkilapkan pada permukaan logam, khususnya pada Stainless steel dan
Alumunium.

15
2.3.4.3 Kain Poles

Salah satu produk yang sangat dibutuhkan untuk proses finishing adalah kain


poles, atau biasa disebut dengan “Polishing wool”. Produk ini, berfungsi sebagai
pengkilap dari tampilan produk yang menggunakan cat clear coat. “Polishing
wool” bekerja dengan cara mengoleskan cairan poles/wax datau cairan penghilang
goresan pada cat mobil dengan selanjutnya menggerakkan secara lembut produk
pengkilap dan perawatan mobil tersebut.

2.4 Spesifikas Batu Gerinda

Kode-kode spesifikasi pada batu gerinda tercantum di setiap batu grinda untuk
menyatakan kandungan material utama batu gerinda, tingkat kekasarannya,
tingkat kekerasan materialnya dan jenis perekatan yang digunakan. Dengan
mengetahui hal tersebut, dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan
untuk menggerinda atau memotong material apa.

Kode spesifikasi tersebut, yaitu:

16
 Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang
umum digunakan
A : Aluminium Oxide: digunakan untuk baja karbon, baja paduan,
HSS
BN : Boron Nitride: digunakan untuk karbida
WA : White Aluminium Oxide: digunakan untuk stainless steel
C : Silicone Carbide: digunakan untuk batu, besi tuang, kuningan,
alumunium
GC : Green Silicone Carbide: digunakan untuk Kaca dan keramik
 Angka menyatakan tingkat kekasaran dari batu gerinda, semakin kecil
nilainya maka semakin kasar, dan semakin besar maka semakin halus.
Angka 8 – 24: disebut sebagai kasar
Angka 30 – 60 : disebut sebagai sedang
Angka 70 – 220 : disebut sebagai halus
Angka 220 – 800 : disebut sebagai sangat halus
Angka 1000 atau lebih : disebut sebagai ultra halus

 Huruf selanjutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari


perekatan material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga
Z
Huruf D,E,F,G : disebut sebagai sangat lunak
Huruf H,I,J,K : disebut sebagai lunak
Huruf L,M,N,0 : disebut sebagai sedang
Huruf P,Q,R,S : disebut sebagai keras
Huruf T hingga Z : disebut sebagai sangat keras

 1 atau 2 huruf selanjutnya menyatakan jenis perekatan yang


digunakan
B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin
BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan
bahan resin yang diperkuat

17
V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material
hingga titik cair
R : menyatakan rubber atau karet
S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silica

2.5 Perhitungan pada Mesin Gerinda

2.5.1 Kecepatan Keliling Roda Gerinda

Kecepatan keliling roda (POS) roda gerinda dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

POS = Peripheral operating speed atau kecepatan keliling roda gerinda dalam

satuan meter/detik

n = Kecepatan putar roda gerinda/menit (Rpm)

d = Diameter roda gerinda dalam satuan milimeter

60 = Konversi satuan menit ke detik

1000 = Konversi satuan meter ke millimete

No Jenis Pekerjaan Kecepatan Keliling m/det


1. Pengasahan alat pada mesin gerinda 22-30
alat
2. Gerinda silinder luar 28-23
3. Gerinda silinder dalam 23-30
4. Gerinda pedestal 26-33
5. Gerinda portabel 33-48
6. Gerinda datar 20-30

18
7. Penggerindaan alat dengan basah 26-30
8. Penggerindaan Pisau 18-23
9. Cutting of wheel 45-80

2.6 Langkah-langkah dalam proses penggerendaan

2.6.1 Proses Pengecekan Kondisi Unit Mesin Gerinda

Langkah yang harus di lakukan di proses ini adalah Tunjuk dan pastikan check
bagian - bagian dari mesin gerinda unit dalam kondisi tidak abnormal atau siap
pakai seperti kondisi kabel daya ada luka atau tidak, cek kondisi bodi mesin
gerinda ada kerusakan fisik atau tidak, cek kondisi jig mata gerinda ada abnormal
atau tidak, check kondisi handle ada abnormal atau tidak.

2.6.2 Proses Pengecheckan Kelengkapan Alat Pemadam Api

Langkah yang harus di lakukan di proses ini adalah Pastikan dengan


menunjuk ke semua alat perlengkapan pemadam api dan pastikan kain anti api,
APAR, air di dalam ember, sprayer semua tersedia di area kerja penggerindaan.

2.6.3 Proses Pengecheckan APD ( Alat Pelindung Diri )

Langkah yang harus di lakukan di proses ini adalah Pastikan semua perlengkapan
APD lengkap dan tidak ada yang dalam kondisi abnormal, Seperti sarung tangan ,
masker, helm, sepatu safety, kaca mata atau face shield. Kemudian pakailah APD
dengan baik dan benar.

2.6.4 Proses Pengecekan Perlengkapan Alat Kerja

Langkah yang harus di lakukan di proses ini adalah pastikan sebelum


memulai pekerjaan menggerinda kondisi dan perlengkapan tool kerja tersedia dan
lengkap di area kerja, seperti palu, pahat, siku, jig benda kerja, penggaris,
meteran, dll.

19
2.6.5 Pengecekan Gambar Kerja dan Kelengkapan Benda Kerja yang akan
di gerinda

Langkah yang harus di lakukan di proses ini yaitu lihat dan pastikan
gambar kerja dengan benda kerja sesuai dan lengkap. Pahami gambar kerja
sebelum melakukan pekerjaan grinding pada benda kerja.

2.6.6 Proses Menggambar di Benda Kerja.

Langkah yang harus di lakukan di proses ini adalah menggambar benda


kerja yang akan dikerjakan sesuai dengan petunjuk dan gambar yang diinginkan.

2.6.7 Proses Persiapan Mesin Gerinda

Hal yang harus di lakukan di dalam langkah ini adalah pastikan sebelum
mesin gerinda di gunakan , urai terlebih dahulu kabel daya pada mesin gerinda.
Jika area pekerjaan sudah aman dan kondisi operator sudah menggunakan APD
lengkap, nyalakan mesin gerinda dan pekerjaan bisa segera di mulai.

2.6.8 Proses Penggunaan Mesin Gerinda pada Benda Kerja.

Langkah yang harus di lakukan di proses ini adalah lakukan proses


penggunaan penggerindaan sesuai gambar pekerjaan. Gunakan alat atau tool kerja
seperlunya yang sudah di sediakan dalam pekerjaan pengerindaan. Kemudian
arahkan percikan api proses menggerinda ke arah yang aman.

2.6.9 Proses Mematikan dan Merapihkan Mesin Gerinda.

Langkah yang harus di lakukan dalam langkah ini adalah apabila proses
pekerjaan grinding sudah selesai maka pastikan kondisi saklar gerinda pada
kondisi mati , gulung dengan rapih kabel daya gerinda dan rapihkan pula apabila
menggunakan kabel roll.

2.6.10 Proses Penyelesaian Benda Kerja

Langkah kerja yang harus di lakukan yaitu cek ulang kondisi benda kerja
untuk memastikan benda kerja benar – benar sesuai dengan yang diinginkan.

20
2.6.11 Proses Membersihkan Area Kerja Menggerinda

Langkah kerja yang perlu dilakukan dalam hal ini adalah Sapu dan
bersihkan area kerja sampai benar-benar bersih..

2.7 Masalah yang Sering Muncul Pada Mesin Gerinda


2.7.1 Putaran Macet

Jika gerinda tangan anda mengalami hal seperti seret atau macet, bisa
dipastikan mesin gerinda tangan tersebut mengalami masalah pada bearing. Hal
ini biasanya di tandai oleh mesin gerinda tangan cepat panas.

Jika ada bearing yang bermasalah (seret, koclak, rontok), segeralah ganti
dengan yang baru. Dan janganlah sampai lupa pada saat akan mengganti bearing,
pastikan nomer bearing harus dengan nomer bearing yang akan diganti.

2.7.2 Tidak Bisa Hidup

Jika mesin gerinda tangan tiba tiba mati pada saat digunakan, pasti hal itu
sangat mengganggu pekerjaan anda bukan? Jika mengalami hal semacam itu,
langsung saja periksa pada bagian carbon brush. Jika carbon brush sudah habis,
segeralah menggganti carbon brush dengan yang baru.

Namun jika carbon brush sudah diganti tetapi mesin gerinda tangan
tersebut masih belum bisa hidup, maka ambilah multitester untuk mengecek
bagian-bagian mesin gerinda tangan, seperti kabel, saklar, dan stator. Jika salah
satu bagian tersebut ada yang tidak terhubung, maka gantilah salah satu bagian
yang tidak terhubung tersebut dengan yang baru.

2.7.3 Bunyi Kasar

Untuk masalah yang satu ini, ada beberapa kemungkinan yang menjadi
penyebabnya. Penyebab yang pertama adalah gear penghubung yang sudah aus
atau rontok, sehingga menimbulkan bunyi yang sedikit berisik. Cara
mengatasinya yaitu dengan mengganti gear penghubung yang rusak tersebut
dengan gear penghubung yang baru.

21
Penyebab yang kedua yaitu bearing koclak, sehingga putarannya menjadi
tidak seimbang dan tidak beraturan. Jika terdapat bearing yang koclak atau rusak,
segeralah untuk mengganti dengan bearing yang baru.

2.7.4 Keluar Asap

Masalah bau gosong/keluar asap pada mesin gerinda tangan ini disebabkan
oleh adanya gesekan antara armature dengan stator. Gesekan tersebut dapat terjadi
karena pengaruh dari putaran armature yang sudah tidak seimbang.

Jika mengalami hal seperti ini, segeralah untuk mematikan mesin gerinda
tangan tersebut. Karena jika mesin gerinda tangan yang sudah berbau gosong atau
keluar asap, biasanya armature dan statornya mengalami kebocoran.

Dan solusi terbaik dari masalah ini yaitu dengan membeli mesin gerinda
baru. Karena biaya untuk mengganti kedua bagian tersebut hampir sama dengan
membeli mesin gerinda tangan yang baru.

2.7.5 Bodi Nyetrum Saat Dihidupkan

Masalah ini terjadi karena adanya kabel yang terkelupas dan menyentuh
rangka mesin, sehingga pada saat mesin gerinda tangan tersebut dihidupkan akan
nyetum.

Untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan mengecek seluruh saluran kabel
yang ada pada mesin gerinda tangan. Jika menemukan kabel yang terkelupas,
maka segeralah untuk menutupnya dengan menggunakan isolatip.

22
BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan
Jadi, gerinda adalah alat pembantu pekerjaan yang sering kita jumpai,
seperti di bengkel, pabrik, bahkan ada yang membelinya secara pribadi untuk
membantu ataupun melengkapi perkakasnya. Gerinda sendiri banyak beredaran di
pasar dengan harga yang bervariasi sesuai harga dan kualitas. Jangan coba-coba
untuk menggunakan gerinda jika belum mahir menggunakannya untuk
mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja.
3.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas dan materi yang telah dikemukakan


sebelumnya, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penulis menyarankan agar membaca dan memahami betul materi yang
diberikan agar bermanfaat bagi para pembaca khusunya siswa maupun
mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di jurusan teknik mesin.
2. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan makalah
ini. Oleh sebab itu, Penulis berharap saran dan masukkan dari para
pembaca.

23
DAFTAR PUSTAKA

24

Anda mungkin juga menyukai