“Mesin Gerinda”
Disusun oleh :
062130200709
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi..................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mesin Bor.......................................................................................3
2.2 Jenis-jenis Mesin Bor.......................................................................................3
2.2.1 Mesin Gerinda Datar..................................................................................3
2.2.2 Mesin Gerinda Silinder..............................................................................5
2.2.3 Mesin Gerinda Tangan...............................................................................6
2.2.4 Mesin Gerinda Duduk................................................................................7
2.3 Jenis-jenis Mata Gerinda..................................................................................9
2.3.1 Pengerjaan Logam.......................................................................................9
2.3.1.1 Batu Gerinda Asah................................................................................9
2.3.1.2 Batu Gerinda Fleksibel..........................................................................9
2.3.1.3 Batu Gerinda Potong...........................................................................10
2.3.1.4 Sikat Gerinda.......................................................................................11
2.3.2 Pengerjaan Bangunan.................................................................................11
2.3.2.1 Pisau Potong Keramik.........................................................................11
2.3.2.2 Mata Gerinda Tembok........................................................................12
2.3.3 Pengerjaan Kayu........................................................................................13
2.3.3.1 Pisau Potong Kayu..............................................................................13
2.3.4 Ppengerjaan Akhir Logam.........................................................................13
2.3.4.1 Gerinda Asah Spons............................................................................13
2.3.4.2 Gerinda Asah Woven..........................................................................14
2.3.4.3 Kain Poles...........................................................................................15
2.4 Spesifikasi Batu Gerinda..................................................................................15
1
2.5 Perhitungan pada Mesin Gerinda……………………………….……………16
2.5.1 Kecepatan Keliling Roda Gerinda.............................................................17
2.6 Langkah-langkah dalam Proses Penggerindaam..............................................17
2.6.1 Proses Pengecekan Kondisi Unit Mesin Gerinda......................................17
2.6.2 Proses Pengecekan Kelengkapan Alat PemadamApi................................18
2.6.3 Proses Pengecekan Kelengkapan Alat Pelindung Diri..............................18
2.6.4 Proses Pengecekan Perlengkapan Alat Kerja............................................18
2.6.5 Pengecekan Gambar Kerja dan kelengkapan benda kerja........................18
2.6.6 Proses Menggambar dibenda Kerja..........................................................18
2.6.7 Proses Persiapan Mesin Gerinda...............................................................19
2.6.8 Proses Penggunaan Mesin Gerinda pada Benda Kerja.............................19
2.6.9 Proses Mematikan dan Merapihkan Gerinda............................................19
2.6.10 Proses Penyelesaian Benda Kerja...........................................................19
2.6.11 Proses Membersihkan Area Kerja Menggerinda....................................19
2.7 Masalah yang Sering Muncul Pada Mesin Gerinda.........................................19
2.7.1 Putaran Macet............................................................................................19
2.7.2 Tidak Bisa Hidup......................................................................................20
2.7.3 Bunyi Kasar...............................................................................................20
2.7.4 Keluar Asap...............................................................................................20
2.7.5 Bodi Nyetrum Saat Dihidupkan................................................................21
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................22
3.2 Saran.................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................2
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
BAB II PEMBAHASAN
4
Keterangan:
1. Body mesin, berfungsi sebagai dudukan bagian-bagian mesin lainnya
2. Kolom mesin, berfungsi sebagai dudukan spindel dan motor penggerak
3. Spindel mesin, berfungsi sebagai dudukan roda gerinda
4. Roda gerinda, berfungsi sebagai alat potong pada saat melakukan
penggerindaan
5. Dudukan meja magnetik, berfungsi sebagai dudukan meja magnetik
dan bak pelindung air
6. Meja magnetik, berfungsi untuk mengikat benda kerja yang akan
dilakukan penggerindaan
7. Pelindung air pendidngin, berfungsi agar air pendingin tidak menyebar
kemana-mana
8. Handel penggerak meja memanjang, berfungsi untuk menggerakan
meja arah memanjang secara manual
9. Handel penggerak meja melintang, berfungsi untuk menggerakan meja
arah melintang secara manual
10. Tuas penggerak otomatis, berfungsi untuk penggerak meja secara
otomatis
11. Handel pengatur pemakanan roda gerinda, berfungsi untuk mengatur
pemakanan roda gerinda jika diperlukan besar pemakanan yang teliti
12. System hodruolik terdiri dari bak oli, oli dan pompa oli, berfungsi
sebagai sumber penggerak meja secara otomatis
5
13. System pendingin dan penyedot debu terdiri dari:
Pertama: bak air pendingin, air pendingin, pompa air pendingin,
berfingsi sebagai sumber tekanan dan sirkulasi air pendingin.
Kedua: magnet penyaring air pendingin (coolant magnetic separator),
berfungsi sebagai penyaring air pedingin.
Ketiga: penyedot debu (exhause fane), berfungsi sebagai penyedot
debu.
14. Panel kelistrikan, berfungsi sebagai tempat tombol-tombol pengendali
motor spindel, pompa oli, pompa air dan tombol darurat (emergensi)
15. Panel ON-OFF meja magnetic, berfungsi sebagai pengatur aktif
tidaknya meja magnetik dan beasarnya kekuatan pengikatan benda
kerja.
16. Panel indikator posisi pemakanan, berfungsi sebagai alat penunjuk
posisi penggerindaan berupa angka-angka
6
Keterangan:
1. Kepala utama bagian yang menghasilkan gerak putar roda gerinda.
2. Spindel utama benda kerja (Workhead) Bagian yang mengatur kecepatan
putar dan pencekaman benda kerja.
3. Kaki mesin Sebagai pendukung mesin
4. Panel kontrol Bagian pengatur proses kerja mesin
5. Meja bawah Dudukan meja atas
6. Meja atas Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan
dapat diatur sudutnya.
7. Kepala lepas (Tailstock) Menyangga benda kerja pada pencekaman
diantara dua senter.
8. Perlengkapan pendingin Tempat pengatur aliran cairan pendingin
7
tangan biasanya dipakai pada bengkel kecil ataupun keperluan rumah tangga yang
berfungsi sebagai alat pemotong. Bagian - bagian gerinda tangan:
Keterangan:
1. Saklar utama mesin, tidak lain dan tidak bukan, fungsinya untuk
menghidupkan dan mematikan mesin (ON/OFF).
2. Penutup mata gerinda, fungsinya untuk menutup mata gerinda yang
berputar, sehingga percikan api dan percikan serbuk besi tidak terkena
mata dan kulit.
3. Penjepit gerinda, fungsinya untuk menjepit benda yang akan dipotong
supaya tidak lepas atau bergeser ketika dipotong.
4. Mata gerinda, fungsinya untuk memotong benda, mata gerinda ini akan
diganti secara berkala jika sudah aus.
5. Kabel, fungsinya untuk menghubungkan dengan listrik.
6. Flange, Fungsinya adalah sepasang lempengan besi yang berfungsi
sebagai tempat dudukan mata gerinda.
2.2.4 Gerinda Duduk
Gerinda duduk yaitu digunakan untuk pahat, mata bor dan dapat juga
digunakan untuk mengasah bahan- bahan yang terbuat dari besi antara lain pisau
dapur, golok, kampak, mata baja, arit dan zaman sekarang dibuat bisnis untuk
mengasah batu akik dan lain – lain. Kemudian mesin gerinda duduk ini selain
digunakan untuk mengasah, mesin gerinda duduk juga dapat digunakan untuk
membentuk atau membuat benda baru atau perkakas baru, seperti membuat suku
cadang mesin – mesin, membuat obeng atau alat bantu lainnya.
8
Bagian - bagian gerinda duduk:
Keterangan:
1. Saklar utama mesin, tidak lain dan tidak bukan, fungsinya untuk
menghidupkan dan mematikan mesin (ON/OFF).
2. Meja benda, untuk tempat tumpuan menaruh benda kerja
3. Pelindung yang Dapat Diatur, pelindung ini adalah safety glass, di mana
dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah
dari percikan api.
4. Power transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai
peredam getaran. power transmission grinda berupa spindle.
Power Transmission
Power transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai
peredam getaran. Power Transmission grinda berupa spindle.
Point Of Operation
Point Of Operation grinda ini merupakan bagian mesin yang
dirancang untuk mengasah atau rnengikis benda kerja.
Pelindung yang Dapat Diatur
9
Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk
melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah dari
percikan api.
Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung gerinda pada saat
berputar dan merupakan pelindung tetap.
Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat
penggerindaan dan mempengaruhi hasil dan penggerindaan.
2.3 Jenis-jenis Mata Gerinda/Batu Gerinda
Jenis-jenis dan fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam
pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenisnya :
Dari sekian banyak jenis kelengkapan untuk mesin gerinda, produk ini
(batu gerinda) merupakan produk yang paling banyak dibutuhkan dan digunakan
pada proses pengerjaan logam. Batu gerinda atau biasa disebut dengan “Grinding
wheel” berfungsi untuk mengikis permukaan logam, baik pada besi, baja, maupun
stainless steel. Spesifikasi jenis batu gerinda biasanya tertera pada label di bagian
atas produk.
2.3.1.2 Batu Gerinda Fleksibel
10
Batu gerinda fleksibel, atau biasa disebut dengan “Flexible disc” secara
fisik memiliki bentuk seperti batu gerinda asah, namun lebih tipis dengan bagian
permukaan memiliki pola/pattern. Batu gerinda jenis ini biasanya digunakan
untuk mengikis permukaan logam khusus pada area-area yang terbatas/sempit.
Fungsi lain dari batu gerinda fleksibel adalah dapat digunakan untuk
memotong logam, namun kelemahan yang dihasikan dari fungsi ini, adalah area
yang terpotong akan lebih banyak/lebar daripada dengan menggunakan batu
gerinda potong.
Batu gerinda potong atau disebut dengan “Cutting wheel” memiliki bentuk
paling berbeda dibandingkan dengan batu gerinda lainnya. Batu gerinda ini
11
memiliki bentuk yang datar, dengan ketebalan yang dimiliki pada varian
produknya mulai dari 3 mm hingga 8 mm. Sesuai dengan fungsinya, batu gerinda
potong hanya berfungsi untuk melakukan pemotongan pada media logam, baik
untuk besi mildsteel, baja, hingga stainless steel, dengan tentunya menyesuaikan
spesifikasi pada produk tersebut.
2.3.1.4 Sikat Gerinda
12
Sesuai dengan namanya, pisau potong keramik/diamond wheel memiliki
fungsi yaitu untuk memotong keramik. Berdasarkan jenisnya, pisau potong
keramik memiliki 2 jenis, yaitu jenis basah, dan jenis kering. Pada pisau keramik
dengan jenis basah, proses pemotongan harus menggunakan air sebagai media
pendinginan dari mata pisau tersebut, sedangkan pada jenis kering, tidak
memerlukan air.
2.3.2.2 Mata Gerinda Tembok
Berbeda dengan pisau potong keramik, Diamond turbo wheel atau pisau gerinda
tembok tidak berfungsi sebagai pemotong, melainkan sebagai pengikis pada
bidang permukaan semen (cor/concrete) , tembok, dan marble/granit. Penggunaan
gerinda tembok bertujuan untuk menghasilkan permukaan yang rata (pada media
tembok/cor), dan untuk meratakan serta mengikis sisi dari granit untuk
menciptakan lekukan sesuai pola yang diinginkan.
13
2.3.3 Pengerjaan Kayu
2.3.3.1 Pisau Potong Kayu
Sesuai dengan namanya, pisau potong kayu atau biasa dikenal dengan
nama circular saw memiliki fungsi untuk memotong kayu. Pada varian
produknya, circular saw diciptakan dengan berbagai jumlah mata gerigi, atau
yang disebut teeth. Perbedaan pada pembuatan tipe circular saw tersebut
bertujuan untuk menghasilkan kecepatan dan finishing hasil pemotongan yang
berbeda, sebagai contoh; jika Anda menggunakakan circular saw dengan jumlah
mata gerigi banyak, maka waktu pemotongan akan lama, namun hasil potongan
akan labih rapi. Hal ini berlawanan sebaliknya dengan circular saw yang
diciptakan dengan mata gerigi yang lebih sedikit
2.3.4 Pengerjaan Akhir Logam
2.3.4.1 Gerinda Asah Spons
14
pengerjaan pada instalasi marmer/granit, selalu diiringi dengan proses
pemotongan dan pengikisan, sehingga hasil dari proses tersebut mengakibatkan
adanya permukaan yang tidak kembali mengkilap pada marmer/granit.
15
2.3.4.3 Kain Poles
Kode-kode spesifikasi pada batu gerinda tercantum di setiap batu grinda untuk
menyatakan kandungan material utama batu gerinda, tingkat kekasarannya,
tingkat kekerasan materialnya dan jenis perekatan yang digunakan. Dengan
mengetahui hal tersebut, dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan
untuk menggerinda atau memotong material apa.
16
Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang
umum digunakan
A : Aluminium Oxide: digunakan untuk baja karbon, baja paduan,
HSS
BN : Boron Nitride: digunakan untuk karbida
WA : White Aluminium Oxide: digunakan untuk stainless steel
C : Silicone Carbide: digunakan untuk batu, besi tuang, kuningan,
alumunium
GC : Green Silicone Carbide: digunakan untuk Kaca dan keramik
Angka menyatakan tingkat kekasaran dari batu gerinda, semakin kecil
nilainya maka semakin kasar, dan semakin besar maka semakin halus.
Angka 8 – 24: disebut sebagai kasar
Angka 30 – 60 : disebut sebagai sedang
Angka 70 – 220 : disebut sebagai halus
Angka 220 – 800 : disebut sebagai sangat halus
Angka 1000 atau lebih : disebut sebagai ultra halus
17
V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material
hingga titik cair
R : menyatakan rubber atau karet
S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silica
Kecepatan keliling roda (POS) roda gerinda dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
POS = Peripheral operating speed atau kecepatan keliling roda gerinda dalam
satuan meter/detik
18
7. Penggerindaan alat dengan basah 26-30
8. Penggerindaan Pisau 18-23
9. Cutting of wheel 45-80
Langkah yang harus di lakukan di proses ini adalah Tunjuk dan pastikan check
bagian - bagian dari mesin gerinda unit dalam kondisi tidak abnormal atau siap
pakai seperti kondisi kabel daya ada luka atau tidak, cek kondisi bodi mesin
gerinda ada kerusakan fisik atau tidak, cek kondisi jig mata gerinda ada abnormal
atau tidak, check kondisi handle ada abnormal atau tidak.
Langkah yang harus di lakukan di proses ini adalah Pastikan semua perlengkapan
APD lengkap dan tidak ada yang dalam kondisi abnormal, Seperti sarung tangan ,
masker, helm, sepatu safety, kaca mata atau face shield. Kemudian pakailah APD
dengan baik dan benar.
19
2.6.5 Pengecekan Gambar Kerja dan Kelengkapan Benda Kerja yang akan
di gerinda
Langkah yang harus di lakukan di proses ini yaitu lihat dan pastikan
gambar kerja dengan benda kerja sesuai dan lengkap. Pahami gambar kerja
sebelum melakukan pekerjaan grinding pada benda kerja.
Hal yang harus di lakukan di dalam langkah ini adalah pastikan sebelum
mesin gerinda di gunakan , urai terlebih dahulu kabel daya pada mesin gerinda.
Jika area pekerjaan sudah aman dan kondisi operator sudah menggunakan APD
lengkap, nyalakan mesin gerinda dan pekerjaan bisa segera di mulai.
Langkah yang harus di lakukan dalam langkah ini adalah apabila proses
pekerjaan grinding sudah selesai maka pastikan kondisi saklar gerinda pada
kondisi mati , gulung dengan rapih kabel daya gerinda dan rapihkan pula apabila
menggunakan kabel roll.
Langkah kerja yang harus di lakukan yaitu cek ulang kondisi benda kerja
untuk memastikan benda kerja benar – benar sesuai dengan yang diinginkan.
20
2.6.11 Proses Membersihkan Area Kerja Menggerinda
Langkah kerja yang perlu dilakukan dalam hal ini adalah Sapu dan
bersihkan area kerja sampai benar-benar bersih..
Jika gerinda tangan anda mengalami hal seperti seret atau macet, bisa
dipastikan mesin gerinda tangan tersebut mengalami masalah pada bearing. Hal
ini biasanya di tandai oleh mesin gerinda tangan cepat panas.
Jika ada bearing yang bermasalah (seret, koclak, rontok), segeralah ganti
dengan yang baru. Dan janganlah sampai lupa pada saat akan mengganti bearing,
pastikan nomer bearing harus dengan nomer bearing yang akan diganti.
Jika mesin gerinda tangan tiba tiba mati pada saat digunakan, pasti hal itu
sangat mengganggu pekerjaan anda bukan? Jika mengalami hal semacam itu,
langsung saja periksa pada bagian carbon brush. Jika carbon brush sudah habis,
segeralah menggganti carbon brush dengan yang baru.
Namun jika carbon brush sudah diganti tetapi mesin gerinda tangan
tersebut masih belum bisa hidup, maka ambilah multitester untuk mengecek
bagian-bagian mesin gerinda tangan, seperti kabel, saklar, dan stator. Jika salah
satu bagian tersebut ada yang tidak terhubung, maka gantilah salah satu bagian
yang tidak terhubung tersebut dengan yang baru.
Untuk masalah yang satu ini, ada beberapa kemungkinan yang menjadi
penyebabnya. Penyebab yang pertama adalah gear penghubung yang sudah aus
atau rontok, sehingga menimbulkan bunyi yang sedikit berisik. Cara
mengatasinya yaitu dengan mengganti gear penghubung yang rusak tersebut
dengan gear penghubung yang baru.
21
Penyebab yang kedua yaitu bearing koclak, sehingga putarannya menjadi
tidak seimbang dan tidak beraturan. Jika terdapat bearing yang koclak atau rusak,
segeralah untuk mengganti dengan bearing yang baru.
Masalah bau gosong/keluar asap pada mesin gerinda tangan ini disebabkan
oleh adanya gesekan antara armature dengan stator. Gesekan tersebut dapat terjadi
karena pengaruh dari putaran armature yang sudah tidak seimbang.
Jika mengalami hal seperti ini, segeralah untuk mematikan mesin gerinda
tangan tersebut. Karena jika mesin gerinda tangan yang sudah berbau gosong atau
keluar asap, biasanya armature dan statornya mengalami kebocoran.
Dan solusi terbaik dari masalah ini yaitu dengan membeli mesin gerinda
baru. Karena biaya untuk mengganti kedua bagian tersebut hampir sama dengan
membeli mesin gerinda tangan yang baru.
Masalah ini terjadi karena adanya kabel yang terkelupas dan menyentuh
rangka mesin, sehingga pada saat mesin gerinda tangan tersebut dihidupkan akan
nyetum.
Untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan mengecek seluruh saluran kabel
yang ada pada mesin gerinda tangan. Jika menemukan kabel yang terkelupas,
maka segeralah untuk menutupnya dengan menggunakan isolatip.
22
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Jadi, gerinda adalah alat pembantu pekerjaan yang sering kita jumpai,
seperti di bengkel, pabrik, bahkan ada yang membelinya secara pribadi untuk
membantu ataupun melengkapi perkakasnya. Gerinda sendiri banyak beredaran di
pasar dengan harga yang bervariasi sesuai harga dan kualitas. Jangan coba-coba
untuk menggunakan gerinda jika belum mahir menggunakannya untuk
mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja.
3.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
24