Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH

“GERINDA”

Di Susun Oleh :
Nama : Lutfhi Kumara Pramulya Putra
No. Absen : 32

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


BINAWIYATA SRAGEN
TAHUN AJARAN 2023-2024
ATA PENGANTAR

Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat, taufiq, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang Berjudul “Gerinda” dengan baik. Makalah ini, dapat diselesaikan
dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
terselesaikannya makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per-satu.
Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini,
begitupun makalah yang telah penulis buat, baik dalam hal isi maupun
penulisannya. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan ilmu pengetahuan, baik di
SMK Binawiyata Sragen maupun lingkungan masyarakat.
.

Sragen, 02 April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mesin Gerinda .................................................................... 3
2.2 Bagian-bagian pada Mesin Gerinda ..................................................... 3
2.3 Jenis dan Cara Kerja Mesin Gerinda.................................................... 9
2.4 Fungsi-fungsi Mesin Gerinda .............................................................. 18
2.5 Jenis-jenis Batu Gerinda ...................................................................... 20
2.6 Faktor Pemilihan Batu Gerinda ........................................................... 25
2.7 Spesifikasi Batu Gerinda ...................................................................... 29
2.8 Perhitungan Mesin Gerinda ................................................................. 31
2.9 Pengerindaan Alat Potong dan Sudutnya ............................................. 33
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 40

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gerinda merupakan alat yang berfungsi menggerinda benda kerja.
Awalnya gerinda hanya ditujukan hanya untuk menggerinda benda kerja
berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat
pula bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau
dapat pula juga untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkunan pada benda kerja
yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas. Ada beberapa
jenis gerinda yang digunakan pada sebagian besar kalangan masyarakat,
diantaranya yaitu mesin gerinda tangan, mesin gerinda silindris, mesin
gerinda permukaan dan mesin gerinda duduk.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah dari Makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari mesin gerinda?
2. Apa saja bagian-bagian pada mesin gerinda?
3. Bagaimana cara kerja mesin gerinda?
4. Apa saja jenis-jenis mesin gerinda?
5. Apa fungsi mesin gerinda?
6. Faktor apa saja yang mempengaruhi untuk memilih batu gerinda?
7. Bagaimana cara mengetahui spesifikasi batu gerinda?
8. Bagaimana perhitungan mesin gerinda?
9. Apa saja sudut yang ada pada penggerindaan?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari mesin gerinda
2. Mengetahui bagian-bagian pada mesin gerinda
3. Mengetahui cara kerja pada mesin gerinda
4. Mengetahui berbagai jenis mesin gerinda
5. Mengetahui fungsi dari mesin gerinda
6. Mengetahui faktor-faktor untuk memilih batu gerinda
7. Mengetahui spesifikasi pada batu gerinda
8. Mengetahui perhitungan yang ada pada proses penggerindaan
9. Mengetahui sudut-sudut pada penggerindaan, dan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mesin Gerinda


Mesin gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan
mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang
digunakan untuk mengasah maupun sebagai alat potong benda kerja. Prinsip
kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda
kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan atau pemotongan
pada sebuah benda kerja sehingga menghasilkan permukaan yang halus
dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Sebagai salah satu jenis mesin perkakas
dengan mata potong jamak, mata potong pada mesin gerinda memiliki jumlah
yang sangat banyak yang digunakan untuk mengasah atau memotong benda
kerja dengan tujuan tertentu.

2.2 Bagian-Bagian pada Mesin Gerinda


Berdasarkan hasil operasi penggerindaan, mesin gerinda dikelompokkan atas :

A. Mesin gerinda datar/surface grinding machine


Mesin gerinda datar adalah mesin gerinda dengan teknik
penggerindaan mengacu pada pembuatan bentuk datar, bentuk, dan
permukaan yang tidak rata pada sebuah benda kerja yang berada di bawah
batu gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin ini di gunakan untuk
menggerinda permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-
balik. Meja ini dapat diopersikan manual maupun otomatis. Pencekaman
benda kerja dengan cara diikat pada kotak meja magnetik.

3
Bagian-bagian utama mesin gerinda datar:

Keterangan:
1. Body mesin, berfungsi sebagai dudukan bagian-bagian mesin lainnya
2. Kolom mesin, berfungsi sebagai dudukan spindel dan motor penggerak
3. Spindel mesin, berfungsi sebagai dudukan roda gerinda
4. Roda gerinda, berfungsi sebagai alat potong pada saat melakukan
penggerindaan
5. Dudukan meja magnetik, berfungsi sebagai dudukan meja magnetik
dan bak pelindung air
6. Meja magnetik, berfungsi untuk mengikat benda kerja yang akan
dilakukan penggerindaan
7. Pelindung air pendidngin, berfungsi agar air pendingin tidak menyebar
kemana-mana
8. Handel penggerak meja memanjang, berfungsi untuk menggerakan
meja arah memanjang secara manual
9. Handel penggerak meja melintang, berfungsi untuk menggerakan meja
arah melintang secara manual

4
10. Tuas penggerak otomatis, berfungsi untuk penggerak meja secara
otomatis
11. Handel pengatur pemakanan roda gerinda, berfungsi untuk mengatur
pemakanan roda gerinda jika diperlukan besar pemakanan yang teliti
12. System hodruolik terdiri dari bak oli, oli dan pompa oli, berfungsi
sebagai sumber penggerak meja secara otomatis
13. System pendingin dan penyedot debu terdiri dari:
Pertama: bak air pendingin, air pendingin, pompa air pendingin,
berfingsi sebagai sumber tekanan dan sirkulasi air pendingin.
Kedua: magnet penyaring air pendingin (coolant magnetic separator),
berfungsi sebagai penyaring air pedingin.
Ketiga: penyedot debu (exhause fane), berfungsi sebagai penyedot
debu.
14. Panel kelistrikan, berfungsi sebagai tempat tombol-tombol pengendali
motor spindel, pompa oli, pompa air dan tombol darurat (emergensi)
15. Panel ON-OFF meja magnetic, berfungsi sebagai pengatur aktif
tidaknya meja magnetik dan beasarnya kekuatan pengikatan benda
kerja.
16. Panel indikator posisi pemakanan, berfungsi sebagai alat penunjuk
posisi penggerindaan berupa angka-angka

B. Mesin gerinda silinder/cylindrical grinding machine


Adalah jenis mesin gerinda dengan benda kerja yang mampu di kerjakan
adalah benda dengan bentuk silinder. Jenis mesin ini dibagi menjadi 4
macam, yaitu:
a) Mesin gerinda silindris luar
b) Mesin gerinda silindris dalam
c) Mesin gerinda silindris universal
d) Mesin gerinda silindris luar tanpa senter

5
Bagian - bagian mesin gerinda silinder:

Keterangan:
1. Kepala utama bagian yang menghasilkan gerak putar roda gerinda.
2. Spindel utama benda kerja (Workhead) Bagian yang mengatur kecepatan
putar dan pencekaman benda kerja.
3. Kaki mesin Sebagai pendukung mesin
4. Panel kontrol Bagian pengatur proses kerja mesin
5. Meja bawah Dudukan meja atas
6. Meja atas Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan
dapat diatur sudutnya.
7. Kepala lepas (Tailstock) Menyangga benda kerja pada pencekaman
diantara dua senter.
8. Perlengkapan pendingin Tempat pengatur aliran cairan pendingin

C. Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan adalah jenis mesin gerinda yang mana gaya
penggeraknya diteruskan dari engkol menuju roda gerinda melalui

6
transmisi roda gigi. Jenis mesin gerinda tangan ini adalah jenis mesin yang
serba guna sebab bisa dipergunakan untuk menggerinda ataupun
memotong benda logam, kayu, bahan bangunan, kaca dan bisa pula
dipergunakan untuk memoles mobil. Mesin gerinda tangan biasanya
dipakai pada bengkel kecil ataupun keperluan rumah tangga yang
berfungsi sebagai alat pemotong.

Bagian - bagian gerinda tangan:

Keterangan:
1. Saklar utama mesin, tidak lain dan tidak bukan, fungsinya untuk
menghidupkan dan mematikan mesin (ON/OFF).
2. Penutup mata gerinda, fungsinya untuk menutup mata gerinda yang
berputar, sehingga percikan api dan percikan serbuk besi tidak terkena
mata dan kulit.
3. Penjepit gerinda, fungsinya untuk menjepit benda yang akan dipotong
supaya tidak lepas atau bergeser ketika dipotong.
4. Mata gerinda, fungsinya untuk memotong benda, mata gerinda ini akan
diganti secara berkala jika sudah aus.
5. Kabel, fungsinya untuk menghubungkan dengan listrik.
6. Flange, Fungsinya adalah sepasang lempengan besi yang berfungsi
sebagai tempat dudukan mata gerinda.

7
D. Gerinda Duduk
Gerinda duduk yaitu digunakan untuk pahat, mata bor dan dapat juga
digunakan untuk mengasah bahan- bahan yang terbuat dari besi antara lain
pisau dapur, golok, kampak, mata baja, arit dan zaman sekarang dibuat
bisnis untuk mengasah batu akik dan lain – lain.

Kemudian mesin gerinda duduk ini selain digunakan untuk mengasah,


mesin gerinda duduk juga dapat digunakan untuk membentuk atau
membuat benda baru atau perkakas baru, seperti membuat suku cadang
mesin – mesin, membuat obeng atau alat bantu lainnya.

Bagian - bagian gerinda duduk:

Keterangan:
1. Saklar utama mesin, tidak lain dan tidak bukan, fungsinya untuk
menghidupkan dan mematikan mesin (ON/OFF).
2. Meja benda, untuk tempat tumpuan menaruh benda kerja

8
3. Pelindung yang Dapat Diatur, pelindung ini adalah safety glass, di mana
dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah
dari percikan api.
4. Power transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai
peredam getaran. power transmission grinda berupa spindle.
 Power Transmission
Power transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai
peredam getaran. Power Transmission grinda berupa spindle.
 Point Of Operation
Point Of Operation grinda ini merupakan bagian mesin yang
dirancang untuk mengasah atau rnengikis benda kerja.
 Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk
melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah dari
percikan api.
 Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung gerinda pada saat
berputar dan merupakan pelindung tetap.
 Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat
penggerindaan dan mempengaruhi hasil dan penggerindaan.

2.3 Jenis dan Cara Kerja Mesin Gerinda


1. Mesin Gerinda Permukaan (Surface Grinding )
Yaitu jenis mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda atau
menghaluskan permukaan rata atau memperoleh hasil permukaan yang
datar.

9
Mesin ini pada umumnya digunakan untuk menggerinda permukaan meja
mesinnya bergerak secara horizontal bolak-balik dengan pengoperasiannya yang
dapat dilakukan baik secara manual ataupun otomatis.
Pencekaman pada benda kerja yaitu dengan cara diikat pada kotak kerja
magnetik. Permukaan meja pada mesin gerinda dapat dioperasikan secara manual
ataupun otomatis dan dapat diatur di bagian tuasnya. Hasil dari pengerjaan mesin
gerinda permukaan diantaranya yaitu : Parallel block, Bed mesin, jangka sorong,
dan lain- lain.

Berdasarkan sumbunya mesin gerinda permukaan dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :


1. Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja bolak-balik
Jenis mesin ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata dan
menyudut.

2. Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja berputar


Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.

3. Mesin gerinda permukaan vertikal dengan gerakan meja bolak-balik

10
Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan
permukaan yang rata, lebar, serta menyudut.

4. Mesin gerinda vertikal dengan gerakan meja berputar


Mesin ini memiliki fungsi yang sama dengan mesin gerinda datar
horizontal meja bolak-balik (menggerinda permukaan rata poros).

Sedangkan berdasarkan prinsip kerjanya, mesin gerinda permukaan ini dibagi lagi
menjadi:
1. Surface Grinding Semi Otomatis
Proses pemotongan dapat dilakukan secara manual (tangan) atau dengan
sistem otomatis mesin.

2. Surface Grinding Otomatis


Proses pemotongan diatur secara otomatis melalui program
(NC/Numerical Control dan CNC/Computer Numerically Control).

Berdasarkan prinsip pendinginnya mesin gerinda permukaan juga dapat dibagi


menjadi dua jenis, yaitu:
a. Penggerindaan kering
b. Penggerindaan basah

2. Mesin Gerinda Silinder (Cylindrical Grinding)

11
Merupakan jenis mesin gerinda dimana benda kerja yang mampu di
kerjakan adalah benda dengan bentuk silinder. Hasil dari benda yang dapat
dikerjakan dengan mesin ini diantaranya yaitu : Spindle mesin, Test Bar, Poros/As
Bearing, Shaft, Collet, Sleeve dan lain-lain.
Mesin jenis gerinda silinder ini dibagi menjadi 4 macam, yaitu :
a. Mesin gerinda silindris dalam
Mesin gerinda jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda dengan
diameter dalamnya berbentuk silindris dan tirus.
b. Mesin gerinda silindris luar
Mesin ini berfungsi untuk menggerinda diameter luar pada benda kerja
yang berbentuk silindris dan tirus.
c. Mesin gerinda silindris luar tanpa center
Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter luar dalam jumlah
yang banyak/massal baik panjang maupun pendek.
d. Mesin gerinda silindris universal
Mesin ini mampu menggerinda benda kerja dengan diameter luar dan
dalam baik berbentuk silindris atau tirus.

3. Mesin Gerinda Alat Potong (Tool Grinding Machine)

12
Mesin gerinda jenis ini hanya digunakan untuk pekerjaan presisi, yaitu
untuk menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting tool seperti mata pahat
bubut, mata bor, dan lain-lain. Mesin ini juga digunakan untuk memperhalus
(finishing) bentuk silinder, internal, taper dan surface dari benda kerja yang
membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.
Mesin gerinda alat potong dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau frais,
reamer dan sejenisnya. Perlengkapan mesin untuk pengasahan bisa diputar
atau digeser sesuai dengan bentuk benda kerja yang diasah. Pada waktu
pengasahan batu gerinda digerakkan dengan tangan melalui handelnya,
secara bolak-balik dan benda kerja diputar dengan tangan melalui
perlengkapan penjepitnya.

b. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat mesin


bubut dan pengasahan mata bor. Prinsip kerjanya yaitu benda kerja
didorong kearah batu gerinda yang sedang berputar. Mesinnya tidak
mempunyai meja, namun dapat diganti dengan perlengkapan lainnya yang
sudut-sudut derajatnya dapat digeser sesuai dengan sudut-sudut pada
benda kerja yang diasah.

4. Internal Grinding Machine

13
Mesin ini digunakan untuk memproduksi pada permukaan bagian dalam
(suatu lubang) benda kerja yang silindris. Permukaan yang diasah dapat
berstruktur lurus, runcing, atau lekukan.
Ada 3 tipe perbedaan pada jenis mesin ini yaitu :
a. Chucking type
b. Planetary
c. Centerless

5. Mesin Gerinda Sabuk (Abrasive Belt Grinding Machine)

Mesin gerinda sabuk merupakan mesin gerinda dengan abrasif yang


menyerupai sabuk pada suatu konveyor. Sabuk abrasif ini terpasang secara
vertikal, dimana poros motor dan spindle pulley saling menghubungkan masing-
masing ujungnya. Sabuk abrasif terletak pada rumah sabuk yang mempunyai
kecepatan putar antara 75-1800 m/min. Gerinda jenis ini disebut high energy
grinding.

6. Mesin Gerinda Centreless (Centreless Grinding Machine)

14
Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda permukaan benda kerja
silindris yang tidak mempunyai lubang center. Benda kerja diletakkan di antara
roda gerinda dengan roda pengarah (regulating wheel), dimana roda-roda tersebut
berputar lambat. Regulating wheel akan berputar sehingga benda kerja akan
bergerak sambil berputar mengikuti perputaran roda.

Sedangkan berdasarkan konstruksinya, mesin gerinda dapat juga


dikelompokkan menjadi:

1. Mesin Gerinda Tangan (Hand Grinding)

Mesin gerinda ini merupakan jenis mesin gerinda dimana gaya


penggeraknya diteruskan dari engkol ke roda gerinda melalui transmisi roda gigi.
Mesin gerinda ini merupakan mesin yang serba guna karena dapat digunakan
untuk menggerinda atau memotong benda logam, kayu, bahan bangunan, kaca
dan dapat juga digunakan untuk memoles mobil.
Dengan cara penggunaan mesin dan mata yang tepat kita akan dapat
menggunakan mesin gerinda tangan ini secara optimal. Tetapi jangan lupa yang
diperhatikan yaitu keselamatan kerja. Mesin ini biasanya digunakan pada bengkel
kecil atau untuk keperluan rumah tangga sebagai alat pemotong.

15
Cara Kerja Gerinda Tangan:

a. Sebelum memasang steker pada stop kontak, pastikan swithch gerinda pada
posisi off.
b. Dorong switch/saklar untuk menyalakan mesin dan tekan untuk mengunci
switch/saklar. Dengan ini kita tidak perlu terus menekan switch untuk
menyalakan mesin.
c. Pada bagian belakang gerinda terdapat switch untuk mengatur kecepatan
putaran gerinda. Terkadang kita perlu merubah kecepatan menjadi pelan untuk
mengamplas/memoles menggunakan gerinda.
d. Setelah selesai menggunakannya jangan lupa untuk mencabut steker dari stop
kontak dan bersihkan gerinda dari serbuk-serbuk hasil potongan menggunakan
kuas.

2. Mesin Gerinda Duduk (Bench Grinder)

Mesin gerinda jenis ini terutama digunakan untuk mengasah perkakas


potong yang berukuran kecil seperti mata bor, pahat bubut, kapak, golok, dan lain-
lain. Pada jenis mesin ini, batu gerinda kasar dipasang pada poros sebelah kiri
sedangkan pada poros sebelah kanan dipasang batu gerinda halus. Pemasangan
dua batu gerinda ini dimaksudkan agar mesin gerinda ini memiliki dua fungsi
yaitu sebagai pemotong benda kerja (batu gerinda kasar) dan sebagai pengasah
(batu gerinda halus).

16
Proses dalam penggerindaan yaitu benda kerja didekatkan dan
ditempelkan ke roda gerinda yang berputar hingga permukaan benda kerja terkikis
oleh roda gerinda. Selain untuk mengikis atau mengasah, gerinda ini bisa juga
digunakan menempa atau membuat perkakas baru seperti pisau khusus untuk
meraut bambu, membuat obeng, membuat suku cadang mesin jahit dan lain-lain.
Bagian dari mesin gerinda duduk yaitu badan mesin yang berfungsi
sebagai peredam getaran dan untuk menopang meja kerja dan kepala rumah
spindle, bagian poros spindle yang merupakan bagian yang kritis karena harus
berpuitar dengan kecepatan tinggi selain itu juga dibebani oleh gaya pemotongan
dari berbagai arah pada batu gerindanya. Bagian meja juga merupakan bagian
yang dapat mempengaruhi hasil kerja pada proses penggerindaan karena diatas
meja itulah benda kerja diletakkan.

Cara Kerja Gerinda Duduk :

a. Periksa batu gerinda dalam posisi rata


b. Periksa pengunci batu gernda dalam keadaan kencang
c. Jika semua sudah di cek
d. Nyalakan mesin dalam posisi ON
e. Letakan benda kerja di atas meja kerja dengan kedua tangan
f. Saat melakukan penggerindaan jaga jarak aman antara jari dan baru
gerinda
g. Sediakan air untuk mendinginkan benda kerja
h. Matikan mesin gerinda jika sudah melakukan pekerjaan kedalam posisi
OFF
3. Mesin Gerinda Berdiri

17
Mesin gerinda berdiri merupakan mesin gerinda yang terpasang pada
kakinya yang tinggi. Mesin gerinda yang dapat juga disebut dengan mesin gerinda
lantai, hal ini dikarenakan mesin ini diletakkan langsung pada lantai.

4. Mesin Gerinda Horizontal

Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan


bidang rata. Benda kerja pada mesin ini dijepit pada meja yang dapat bergerak
lurus bolak-balik atau berputar secara otomatis atau dengan gerakan tangan. Roda
gerinda dapat digerakkan melintang meja dan naik turun.

2.4 Fungsi-Fungsi Mesin Gerinda

1. Mesin Gerinda Tangan


Fungsi dari mesin gerinda tangan, yaitu:
a. Menggerinda benda kerja untuk pengerjaan awal.
b. Meratakan bagian tertentu (tapi tidak bisa menghasilkan hasil yang
presisi).
c. Memotong benda kerja yang keras (dengan cara menukar mata
gerinda/gerinda tanganuntuk memotong).
d. Menggerinda/memotong benda logam.
e. Mengasah alat potomg seperti pisau.

18
f. Merapikan hasil pengelasan, kayu, bahan bangunan, kaca, dan juga
memoles mobil.

2. Mesin Gerinda Duduk


Fungsi dari mesin gerinda duduk, yaitu:
a. Mengasah mata bor, pahat bubut, dan tool lainnya
b. Mengasah alat-alat rumah tangga seperti pisau dapur, golok, kampak, arit,
dan
perkakas pisau lainnya
c. Membentuk atau membuat perkakas

3. Mesin Surface Gerinda


Fungsi dari mesin surface gerinda, yaitu:
a. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik, digunakan
untuk
menggerinda benda-benda dengan permukaan rata dan menyudut.
b. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar, digunakan
untuk
menggerinda benda-benda dengan permukaan rata pada benda kerja
silindris.
c. Mesin gerinda datar vertikal dengan gerak meja bolak-balik, digunakan
untuk
menggerinda benda-benda dengan permukaan rata, lebar dan menyudut.
d. Mesin gerinda datar vertikal dengan gerak meja berputar, digunakan untuk
menggerinda benda-benda permukaan rata poros dan berlubang.

4. Mesin Gerinda Silindris


Berfungsi untuk membuat bentuk-bentuk silindris, silindris bertingkat dan
lainnya. Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan
mejadi menjadi empat macam, yaitu:
a. Gerinda Silindris Luar

19
Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar
benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.

b. Mesin Gerinda Silindris Dalam


Mesin gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda
dengan diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus.

c. Mesin gerinda silinder luar tanpa center (centreless)


Mesin gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter
luar dalam jumlah yang banyak / massal baik panjang maupun pendek.

d. Mesin Gerinda Silindris Universal


Sesuai namanya, mesin gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda
kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silindris.

2.5 Jenis - Jenis Batu Gerinda

Jenis-jenis dan fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam


pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenisnya :

1. Batu Gerinda Flat wheels


Untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong
seperti handtap,countersink, mata bor, dan sebagainya.

20
2. Batu Gerinda Cut wheels
Untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat
bubut, dan sebagainya.

3. Batu Gerinda Dish grinding wheels


Untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.

4. Batu Gerinda Shaped grinding wheels


Untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras,
seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.

21
5. Batu Gerinda Cylindrical grinding wheels
Untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.

6. Batu Gerinda Saucer Grinding Wheels


Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda bergelombang dan gerinda
pemotong. Ini menemukan penggunaan yang luas di non-mesin daerah,
karena hal ini filers bertemu digunakan oleh roda piring untuk menjaga
bilah gergaji.

7. Batu Gerinda Diamond Grinding Wheels


Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi. Digunakan untuk
mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll. Sebuah
melihat menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan
keras.

22
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu
yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai
karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah
muda, putih dan hijau.

Komponen Batu Gerinda

Batu gerinda mempunyai fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga
mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki
batu batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, dipasaran pada
umunyaterdapat warna merah muda, putih dan hijau. Sebuah batu gerinda terdiri
dari 2 komponen yaitu:

1. Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah yang terbuat dari bahan


sebagai berikut:
a. Amril (ampelas) adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida
dengan persentase campuran yang bermacam-macam.
b. Corundum adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat
kemurniannya. Amril dan corundum sebagian besar digunakan dalam
pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah.
c. Silicon carbide adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang
dibuat dari dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam
pada temperatur 2000°C. Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk
kristal-kristal yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-
hijauan.
d. Alumunium oxide yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat
dalam dapur tinggi listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C.
Batangan-batangan dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi butiran-
butiran kecil.
e. Boron nitride adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp.
Barang tersebut mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti
silicon carbide, suhunya stabil hingga 1400°C.

23
f. Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang
ini dibuat untuk pembuatan proses industri.

2. Perekat atau Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butrian


abrasive selama pemotongan terbuat dari bahan sebagai berikut:

a. Vitrified bonds (V)

Adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwarsa dicampur pada
suhu kira-kira 1100° – 1350°C. Roda gerinda ini sensitif terhadap
hentakan dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan
tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak
dibuat dalam bentuk yang tipis seperti roda gerinda untuk memotong
karena tidak dapat menerima beban dari samping.

b. Silicate bonds (mineral bond) (S).

Komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass). Oksida seng
ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah
dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada
temperatur 260°C selama 2 – 4 hari. Dengan perekat ini butiran-butiran
pengasah lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini
disebut “pulder acting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat
potong.
c. Shellac bonds/Embalau (organik bond)(E)

Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3 mm atau kurang. Serbuk


shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan dipanaskan sampai
shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah. Campuran
ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk
pengerjaan halus dan ketahanan terhadap panas rendah.

d. Rubber bonds (organik bond)(R).

24
Untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan sulfur
sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga
sebagai pemotong.

e. Synthetic resin bond bakelite (B)


Adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda
potong yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk
menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.

2.6 Faktor Pemilihan Batu Gerinda

Untuk memilih roda gerinda, pada prinsipnya kita memperhatikan lima


faktor, yaitu:

a. Faktor tetap

Yang dimaksud dengan faktor tetap ialah semua faktor adalah pasti, dan
tidak bisa disimpangkan atau diubah-ubah lagi.

Yang termasuk faktor tetap antara lain :

1) Bahan benda kerja

Macam-macam bahan benda kerja yang akan digerinda itu adalah logam,
bukan logam, atau logam yang belum diketahui jenis dan sifatnya. Bahan
asah yang digunakan untuk penggerindaan jenis-jenis benda kerja adalah
berbeda-beda. Dengan kata lain, jenis bahan asah yang akan digunakan
harus sesuai dengan benda kerja yang akan digerinda. Contoh kesesuaian
antara bahan asah dengan bahan benda kerja antara lain :

(a) Bahan asah karbida silsium digunakan untuk menggerinda besi tuang,
bahan non fero, dan non metal.

(b) Bahan asah oksida aluminium digunakan untuk menggerinda logam


keras, baja, atau baja campuran.

2) Tingkat kekerasan roda gerinda

25
Penggunaan tingkat kekerasan roda gerinda ini berlawanan dengan
kekerasan bahan yang akan digunakan, maka berlaku ketentuan sebagai
berikut :

(a) Roda gerinda yang keras digunakan untuk menggerinda bahan yang
lunak.

(b) Roda gerinda lunak, digunakan untuk menggerinda bahan yang keras.

3) Macam penggerindaan

Yang dimaksud dengan macam penggerindaan di sini adalah didasarkan


pada kualitas hasil penggerindaan, misalnya untuk membentuk permukaan
kasar, dilaksanakan penggerindaan kasar. Untuk membentuk
penggerindaan halus, dilaksanakan penggerindaan halus, dan untuk
membentuk permukaan presisi, dilaksanakan penggerindaan presisi.

4) Kehalusan dan ketepatan penggerindaan

Kehalusan dan ketepatan ini, sangat dipengaruhi oleh :

(a) Ukuran butiran bahan asah

Butiran yang kasar digunakan untuk pemotongan secara cepat atau


pengasaran dengan pemakanan besar, sedangkan butiran yang halus
dipergunakan untuk penggerindaan penghalusan.

(b) Perekatan

Jenis perekatan juga mempengaruhi kehalusan penggerindaan, misalnya


proses perekatan dengan cara vitrivied digunakan untuk penggerindaan
yang kehalusannya umum saja. Sedangkan proses perekatan dengan cara
bakelit/resin digunakan untuk penggerindaan yang memerlukan kehalusan
tinggi.

26
b. Faktor berubah-ubah

Faktor berubah-ubah adalah faktor yang ada hubungannya dengan daerah


kemampuan penggerindaan atau sifat-sifat dalam proses pemotongan.
Faktor ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan sifat-sifat antara
benda kerja dengan roda gerinda. Yang termasuk faktor berubah-ubah
antara lain :

1) Kecepatan putaran

Kecepatan putaran roda gerinda dan kecepatan putaran benda kerja


bergantung pada :

a) Perekat

Apabila roda gerinda menggunakan bahan perekat dari tembikar, maka


kecepatan keliling (kecepatan putaran) maksimum roda gerinda yang
diizinkan 6500 kaki dalam setiap menitnya. Sedangkan apabila perekatnya
dari bahan karet, bakelit, dan embalau, maka kecepatan kelilingnya
disarankan di atas 6500 kaki tiap menit.

b) Tingkat kekerasan

Untuk roda gerinda yang menghendaki kecepatan putarannya tinggi,


hendaknya menggunakan tingkat kekerasan roda gerinda lunak (H, I, J, K)
atau sebaliknya. Bila roda gerinda terlihat terlalu lunak, bisa diatasi dengan
jalan mengurangi kecepatan putaran benda kerja.

2) Pemakanan atau tekanan

Pada penggerindaan presisi, bila pemakanan (kecepatan gesernya) tinggi,


hendaknya menggunakan roda gerinda keras. Hal ini sama dengan tekanan
penggerindaan dengan tangan.

3) Kondisi mesin

27
Yang dimaksud dengan kondisi mesin di sini adalah beberapa
penyimpangan yang mungkin terjadi pada mesin, seperti : bantalan
longgar, mur dan baut kurang kencang, dukungan alas mesin bergetar, dan
sebagainya. Dalam hal seperti ini harus menggunakan roda gerinda yang
keras.

c. Faktor sifat fisik


Menentukan pemilihan jenis butiran abrasive. Dibagi menjadi dua,
yaitu:
a. Tegangan tarik tinggi
Contohnya seperti Al2O3 (aluminium oksida).

b. Tegangan tarik rendah


Contohnya seperti SiC (silicon karbida) , Nitrid, Boron dan Intan.

Ukuran butiran asah

Ukuran butiran bahan asah ini mempunyai fungsi yang berbeda – beda:

1. Butiran yang halus berfungsi untuk menggerinda bahan keras dan


digunakan untuk pemakanan halus.

2. Butiran yang kasar untuk menggerindsa bahan logam lunak dan liat,
serta digunakan untuk pemakanan kasar.

d. Faktor material

Banyaknya material yang harus dipotong dan hasil akhir yang diinginkan,
menentukan pemilihan ukuran butiran abrasive.

e. Faktor busur singgung

Yaitu bidang yang behubungan dengan roda gerinda pada waktu


penggerindaan.

1. Kekerasan Roda

28
Penggunaan tingkat kekerasan roda gerinda ini berlawanan dengan
kekerasan bahan yang akan dikerjakan.
a. Roda gerinda keras digunakan untuk meggerinda bahan yang
lunak.
b. Roda gerinda lunak digunakan untuk menggerinda bahan yang
keras.

2. Ukuran butiran asah


Ukuran butiran bahan asah ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
a. Butiran yang halus berfungsi untuk menggerinda bahan keras dan
digunakan untuk pemakanan halus.
b. Butiran yang kasar untuk menggerindsa bahan logam lunak dan liat,
serta digunakan untuk pemakanan kasar.

3. Susunan butiran asah


Susunan butiran rapat untuk bidang singgung kecil, susunan butiran
renggang untuk bidang singgung besar.

4. Jenis ukuran singgung

Busur singgung besar → Batu gerinda lunak

Busur singgung kecil → Batu gerinda keras

2.7 Spesifikasi Batu Gerinda


Kode-kode spesifikasi pada batu gerinda tercantum di setiap batu grinda
untuk menyatakan kandungan material utama batu gerinda, tingkat
kekasarannya, tingkat kekerasan materialnya dan jenis perekatan yang
digunakan. Dengan mengetahui hal tersebut, dapat mengetahui batu gerinda
tersebut dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong material apa.
Kode spesifikasi tersebut, yaitu:

29
 Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang
umum digunakan
A : Aluminium Oxide: digunakan untuk baja karbon, baja paduan,
HSS
BN : Boron Nitride: digunakan untuk karbida
WA : White Aluminium Oxide: digunakan untuk stainless steel
C : Silicone Carbide: digunakan untuk batu, besi tuang, kuningan,
alumunium
GC : Green Silicone Carbide: digunakan untuk Kaca dan keramik
 Angka menyatakan tingkat kekasaran dari batu gerinda, semakin kecil
nilainya maka semakin kasar, dan semakin besar maka semakin halus.
Angka 8 – 24: disebut sebagai kasar
Angka 30 – 60 : disebut sebagai sedang
Angka 70 – 220 : disebut sebagai halus
Angka 220 – 800 : disebut sebagai sangat halus
Angka 1000 atau lebih : disebut sebagai ultra halus

 Huruf selanjutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari


perekatan material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga
Z.
Huruf D,E,F,G : disebut sebagai sangat lunak
Huruf H,I,J,K : disebut sebagai lunak
Huruf L,M,N,0 : disebut sebagai sedang
Huruf P,Q,R,S : disebut sebagai keras
Huruf T hingga Z : disebut sebagai sangat keras

 1 atau 2 huruf selanjutnya menyatakan jenis perekatan yang


digunakan
B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin
BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan
bahan resin yang diperkuat

30
V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material
hingga titik cair
R : menyatakan rubber atau karet
S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silica

2.8 Perhitungan Mesin Gerinda

Untuk menghitung kecepatan keliling roda gerinda dapat menggunakan rumus,

𝑛 . 𝜋.𝑑
POS  m/s
1000 . 60

Keterangan:
POS = Peripheral operating speed atau kecepatan keliling roda gerinda dalam
satuan meter/detik
n = Kecepatan putar roda gerinda/menit (Rpm)
d = Diameter roda gerinda dalam satuan millimeter
1000 = Konversi satuan meter ke millimeter
60 = Konversi satuan menit ke detik

Kecepatan putaran roda gerinda sudah ditentukan oleh pabrik pembuat dan
langsung dicantumkan pada roda gerinda. Nilai kecepatan tersebut berlaku untuk
diameter roda gerinda yang baru. Untuk roda gerinda yang sudah dipakai di mana
ukuran diameternya sudah berkurang maka kecepatan kelilingnya pun akan
menurun. Oleh karena itu kecepatan keliling harus dijaga tetap dengan cara
menyesuaikan kecepatan putaran. Tabel dibawah memperlihatkan kecepatan
keliling roda gerinda yang disarankan.

31
Perhitungan waktu pemakanan,

𝑡𝑔 .𝑙 .𝑡𝑏
Tm = 𝑠𝑟 .𝑛

Tm = Waktu pengerjaan (menit)

tg = Tebal mata gerinda (2 mm)

l = Panjang bidang pemotongan (mm)

tb = Ketebalan benda kerja (mm)

Sr = Ketebalan pemakanan (mm/putaran)

n = Kecepatan putar roda gerinda/menit (rpm)

32
2.9 Penggerindaan Alat Potong dan Sudutnya

1. Pengasahan Twist Drill


Ada beberapa kriteria dalam pengasahan twist drill yang harus terpenuhi
dalam mengasah twist drill yaitu:
Sudut Puncak ( ϕ )
Sudut puncak adalah sudut yang dibentuk oleh kedua sisi potong pada
mata potong primer. Besarnya sudut puncak dipengaruhi oleh material
yang akan dikerjakan. Rumusan standar untuk menentukan besarnya sudut
puncak ini tidak ada. Data tersebut diperoleh melalui caraeksperimen
dimana ditemukan geometri yang paling cocok untuk pengerjaan material
tersebut, kemudian dibakukan dalam standar DIN1414. Pemilihan sudut
puncak ini erat kaitannya dengan type twist drill yang dipakai. Adapun
datanya sebagai berikut:
a. Type N
• Baja dan baja tuang dengan kekuatan tarik sampai 700 N/mm 2, ϕ = 118°.
• Paduan CuZn, nickel, stainless steel , ϕ = 140°.

b. Type H
• Paduan CuZn 40 , ϕ = 118°.
• Baja kekuatan tinggi > St 70 , ϕ = 140°.
• Plastik cetakan , batu , ϕ = 80°.

33
c. Type W
• Aluminium, copper ϕ = 140°.
• Zinc alloys , ϕ = 118°

Sisi Potong Sama Panjang

Tuntutan kedua dalam pengasahan twist drill adalah sisi potong yang sama
panjang. Ukuran ini diambil dari ujung pembentuk diameter sampai pada
chisel edge. Perbedaan panjang pada sisi potong akanmengakibatkan
munculnya gaya radial pada saat pengeboran sehingga memungkinkan
adanya perubahan center lubang dan ukuran yang dihasilkan. Paduan
material pada twist drill memungkinkan adanya kelenturan hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kepatahan pada twist drill. Posisi sisi
potong terhadap center memang miring maka memungkinkan sekali
munculnya gaya radial tersebut. Gaya radial yang muncul pada masing-
masing sisi potong akan beresultan menjadi gaya aksial apabila besar dan
arahnya tidak sama.

Sudut Bebas ( α )
Bidang bebas pada twist drill berupa bidang lengkung, sehingga
pengukurannya cukup menyulitkan sehingga ada toleransi yang agak besar
untuk itu. Sudut bebas twist drill diukur dengan cara mencari titik
singgung pertama pada punggung dari ujung mata potongnya. Besarnya
clearence yang diminta adalah 10° - 12°. Besar kecilnya sudut bebas ini
dipengaruhi oleh laju pemakanan ( feed ), semakin cepat maka dibutuhkan
sudut yang besar pula, dan sebaliknya. Jika kita membesarkan sudut
bebasnya perlu diperhitungkan ketegaran pada twist drill dan
kecenderungan twist drill untuk tertancap pada benda kerja dan akhirnya
patah, karena sudut bebas juga berfungsi untuk membatasi laju pemakanan
( secara manual ).

34
Chisel Edge Angle

Chisel edge juga merupakan mata potong, Pada pengeboran awal (


predrill ) bagian ini menghabiskan kira-kira 2/3 gaya potong yang diberikan
saat proses pengerjaan, untuk mengurangi kerugian tersebut maka
ditemukan efisiensi maksimal pengeboran dengan chisel edge angle 55°.
Bagian chisel edge juga bekerja seperti mata potong utamanya saat
pengeboran awal ( predrill ), agar tidak terlalu berat dan
mempengaruhi kesentrisannya maka dibentuklah chisel edge angle (
bekerja dalam arah gaya yang berbeda ).
Pada bagian ini mempunyai geometri sudut potong yang buruk dimana
sudut garuknya terlalu kecil dan sudut bebas terlalu besar. Pada beberapa
modifikasi untuk mengatasi kondisi tersebut, yang akan dibahas pada
bagian berikutnya.

e) Kesebidangan
Kesebidangan bukan hanya merupakan syarat secara penampilan saja,
tetapi akan menyangkut mengenai ketepatan akan sudut potongnya juga
umur pakai mata potongnya. Mengasah secara manual dengan tuntutan
sebanyak ini tidaklah gampang, perlu banyak latihan agar kemampuan
yang kita miliki dapat mencapainya. Sebetulnya daerah yang harus
sebidang adalah daerah yang dekat dengan sisi potong karena hanya
daerah itu yang efektif bekerja.

f) Cara Pengasahan Twist Drill


Pada cara manual, hanya dibutuhkan mesin gerinda jenis bangku misalnya
Vitax. Kriteria pengasahan dicapai dengan kemampuan operator tanpa
alat bantu, sehingga memang dituntut ketrampilan pengerjaan manual
yang baik. Pengerjaan ini memakai batu gerinda type I atau form A,
dengan cara memanfaatkan kelengkungan diameter luarnya.

35
2. Pengasahan Pahat Bubut
Mengasah pahat adalah bagian dari tekhnik dan juga bagian dari seni.
Pahat bubut HSS dijual dalam keadaan blank(belum dibuat sisi
potongnya). Ukuran yang tersedia biasanya mulai dari 5/16",3/8",1/2" dst
(penampang) dan panjangnya 2",4",6"dst. Ada empat langkah yang harus
ditempuh untuk membuat sebuah pahat bubut muka kanan,yaitu:
· menggerinda di bagian ujung
· menggerinda sisi kirinya
· menggerinda sisi atasnya
· membulatkan ujungnya

 Pertama menggerinda bagian depan batang HSS ini (bagian yang


berwarna kuning dari model diatas). Gunakan batu gerinda
kasar.Posisikan pahat agak miring ke kiri 10-15 derajat. Hal inni akan
membuat sudut pembebas,agar tidak semua bagian pahat bersentuhan
dengan benda kerja nantinya.
 Langkah kedua,kita akan menggerinda sisi potongnya,karena pahat
yang kita buat pahat kanan maka sisi potongnya ada di sebelah
kiri(ditunjukkan warna merah pada model). Prosedur dasarnya adalah
sama kecuali bahwa kita memegang alat dengan sisi sekitar sudut 10
derajat ke roda gerinda.
 Langkah ketiga,kita akan membuat sudut pembuangan tatal pada sisi
atas,pada model ditunjukkan warna biru. Pada langkah ini,kita harus
lebih berhati-hati,jangan sampai bagian sisi potongnya yaitu pertemuan
sisi kiri dan atas, ikut tersapu batu gerinda. Jika terjadi maka
ketinggian sisi potongnya akan berkurang atau lebih rendah dari badan
pahat itu sendiri,masih bisa dipakai memang,namun mungkin akan
membutuhkan plat ganjal tambahan saat menyetel.
 Langkah keempat atau terakhir adalah membulatkan ujung sisi
potongnya. Untuk tugas membubut yang normal, ujung sisi potong
yang terlalu tajam seperti gambar diatas tidak akan bertahan lama.

36
Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius kecil agar bisa
digunakan dalam pemakanan yang cukup dalam.

3. Pengasahan Pisau Frais ( Cutter )

Langkah mengasah pisau frais :

1. Menyiapkan pisau frais yang akan digerinda/diasah.


2. Menyiapkan kolet disesuaikan diameternya dengan diameter lubang pisau
frais.
3. Memeriksa kondisi mesin gerinda alat, roda gerinda gerinddan
perlengkapannya untuk keperluan menggerinda pisau frais.
4. Bila roda gerinda yang terpasang bentuknya belumsesuai dengan yang
dibutuhkan, maka gantilah dengan bentuk roda gerinda yang sesuai.

37
5. Memasang pisau frais profil pada kolet, kepala putar, dan kepala lepasnya
Mengatur posisi/kedudukan pisau frais baik terhadap
roda gerindanya maupun sudut mata potongnya.
6. Mengatur sudut mata potong sebesar 8º - 10º.
7. Menghidupkan mesin gerinda kemudian mendekatkan batu gerinda ke
celah pisau frais secara perlahan-lahan sampai menyentuhnya.
8. Melakukan penggerindaan dengan menggeser meja secara manual ke arah
kanan dan kiri perlahan– lahan.
9. Ketebalan pemotongan di batasi hanya sampai 10 mikron saja untuk satu
profil gigi setiap kali pemotongan.

38
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mesin gerinda adalah sebuah perkakas yang memiliki banyak
kegunaan, diantaranya untuk mengasah pahat, menghaluskan benda kerja
sampai memotong dan lain-lain. Dengan adanya makalah ini bertujuan agar
mahasiswa dapat menggunakan mesin gerinda dengan baik dan benar sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.

39
DAFTAR PUSTAKA

Buku Diktat Proses Pemesinan karya Drs. Syaripuddin, M.Pd

http://blogkegalih.blogspot.co.id/p/blog-page_2582.html

http://www.stronglola.com/produk-mesin-gerinda/

https://blog.klikmro.com/ketahui-fungsi-setiap-jenis-mesin-gerinda/

40

Anda mungkin juga menyukai