“GERINDA”
Di Susun Oleh :
Nama : Lutfhi Kumara Pramulya Putra
No. Absen : 32
Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat, taufiq, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang Berjudul “Gerinda” dengan baik. Makalah ini, dapat diselesaikan
dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
terselesaikannya makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per-satu.
Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini,
begitupun makalah yang telah penulis buat, baik dalam hal isi maupun
penulisannya. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan ilmu pengetahuan, baik di
SMK Binawiyata Sragen maupun lingkungan masyarakat.
.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mesin Gerinda .................................................................... 3
2.2 Bagian-bagian pada Mesin Gerinda ..................................................... 3
2.3 Jenis dan Cara Kerja Mesin Gerinda.................................................... 9
2.4 Fungsi-fungsi Mesin Gerinda .............................................................. 18
2.5 Jenis-jenis Batu Gerinda ...................................................................... 20
2.6 Faktor Pemilihan Batu Gerinda ........................................................... 25
2.7 Spesifikasi Batu Gerinda ...................................................................... 29
2.8 Perhitungan Mesin Gerinda ................................................................. 31
2.9 Pengerindaan Alat Potong dan Sudutnya ............................................. 33
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 39
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari mesin gerinda
2. Mengetahui bagian-bagian pada mesin gerinda
3. Mengetahui cara kerja pada mesin gerinda
4. Mengetahui berbagai jenis mesin gerinda
5. Mengetahui fungsi dari mesin gerinda
6. Mengetahui faktor-faktor untuk memilih batu gerinda
7. Mengetahui spesifikasi pada batu gerinda
8. Mengetahui perhitungan yang ada pada proses penggerindaan
9. Mengetahui sudut-sudut pada penggerindaan, dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Bagian-bagian utama mesin gerinda datar:
Keterangan:
1. Body mesin, berfungsi sebagai dudukan bagian-bagian mesin lainnya
2. Kolom mesin, berfungsi sebagai dudukan spindel dan motor penggerak
3. Spindel mesin, berfungsi sebagai dudukan roda gerinda
4. Roda gerinda, berfungsi sebagai alat potong pada saat melakukan
penggerindaan
5. Dudukan meja magnetik, berfungsi sebagai dudukan meja magnetik
dan bak pelindung air
6. Meja magnetik, berfungsi untuk mengikat benda kerja yang akan
dilakukan penggerindaan
7. Pelindung air pendidngin, berfungsi agar air pendingin tidak menyebar
kemana-mana
8. Handel penggerak meja memanjang, berfungsi untuk menggerakan
meja arah memanjang secara manual
9. Handel penggerak meja melintang, berfungsi untuk menggerakan meja
arah melintang secara manual
4
10. Tuas penggerak otomatis, berfungsi untuk penggerak meja secara
otomatis
11. Handel pengatur pemakanan roda gerinda, berfungsi untuk mengatur
pemakanan roda gerinda jika diperlukan besar pemakanan yang teliti
12. System hodruolik terdiri dari bak oli, oli dan pompa oli, berfungsi
sebagai sumber penggerak meja secara otomatis
13. System pendingin dan penyedot debu terdiri dari:
Pertama: bak air pendingin, air pendingin, pompa air pendingin,
berfingsi sebagai sumber tekanan dan sirkulasi air pendingin.
Kedua: magnet penyaring air pendingin (coolant magnetic separator),
berfungsi sebagai penyaring air pedingin.
Ketiga: penyedot debu (exhause fane), berfungsi sebagai penyedot
debu.
14. Panel kelistrikan, berfungsi sebagai tempat tombol-tombol pengendali
motor spindel, pompa oli, pompa air dan tombol darurat (emergensi)
15. Panel ON-OFF meja magnetic, berfungsi sebagai pengatur aktif
tidaknya meja magnetik dan beasarnya kekuatan pengikatan benda
kerja.
16. Panel indikator posisi pemakanan, berfungsi sebagai alat penunjuk
posisi penggerindaan berupa angka-angka
5
Bagian - bagian mesin gerinda silinder:
Keterangan:
1. Kepala utama bagian yang menghasilkan gerak putar roda gerinda.
2. Spindel utama benda kerja (Workhead) Bagian yang mengatur kecepatan
putar dan pencekaman benda kerja.
3. Kaki mesin Sebagai pendukung mesin
4. Panel kontrol Bagian pengatur proses kerja mesin
5. Meja bawah Dudukan meja atas
6. Meja atas Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan
dapat diatur sudutnya.
7. Kepala lepas (Tailstock) Menyangga benda kerja pada pencekaman
diantara dua senter.
8. Perlengkapan pendingin Tempat pengatur aliran cairan pendingin
C. Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan adalah jenis mesin gerinda yang mana gaya
penggeraknya diteruskan dari engkol menuju roda gerinda melalui
6
transmisi roda gigi. Jenis mesin gerinda tangan ini adalah jenis mesin yang
serba guna sebab bisa dipergunakan untuk menggerinda ataupun
memotong benda logam, kayu, bahan bangunan, kaca dan bisa pula
dipergunakan untuk memoles mobil. Mesin gerinda tangan biasanya
dipakai pada bengkel kecil ataupun keperluan rumah tangga yang
berfungsi sebagai alat pemotong.
Keterangan:
1. Saklar utama mesin, tidak lain dan tidak bukan, fungsinya untuk
menghidupkan dan mematikan mesin (ON/OFF).
2. Penutup mata gerinda, fungsinya untuk menutup mata gerinda yang
berputar, sehingga percikan api dan percikan serbuk besi tidak terkena
mata dan kulit.
3. Penjepit gerinda, fungsinya untuk menjepit benda yang akan dipotong
supaya tidak lepas atau bergeser ketika dipotong.
4. Mata gerinda, fungsinya untuk memotong benda, mata gerinda ini akan
diganti secara berkala jika sudah aus.
5. Kabel, fungsinya untuk menghubungkan dengan listrik.
6. Flange, Fungsinya adalah sepasang lempengan besi yang berfungsi
sebagai tempat dudukan mata gerinda.
7
D. Gerinda Duduk
Gerinda duduk yaitu digunakan untuk pahat, mata bor dan dapat juga
digunakan untuk mengasah bahan- bahan yang terbuat dari besi antara lain
pisau dapur, golok, kampak, mata baja, arit dan zaman sekarang dibuat
bisnis untuk mengasah batu akik dan lain – lain.
Keterangan:
1. Saklar utama mesin, tidak lain dan tidak bukan, fungsinya untuk
menghidupkan dan mematikan mesin (ON/OFF).
2. Meja benda, untuk tempat tumpuan menaruh benda kerja
8
3. Pelindung yang Dapat Diatur, pelindung ini adalah safety glass, di mana
dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah
dari percikan api.
4. Power transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai
peredam getaran. power transmission grinda berupa spindle.
Power Transmission
Power transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai
peredam getaran. Power Transmission grinda berupa spindle.
Point Of Operation
Point Of Operation grinda ini merupakan bagian mesin yang
dirancang untuk mengasah atau rnengikis benda kerja.
Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk
melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah dari
percikan api.
Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung gerinda pada saat
berputar dan merupakan pelindung tetap.
Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat
penggerindaan dan mempengaruhi hasil dan penggerindaan.
9
Mesin ini pada umumnya digunakan untuk menggerinda permukaan meja
mesinnya bergerak secara horizontal bolak-balik dengan pengoperasiannya yang
dapat dilakukan baik secara manual ataupun otomatis.
Pencekaman pada benda kerja yaitu dengan cara diikat pada kotak kerja
magnetik. Permukaan meja pada mesin gerinda dapat dioperasikan secara manual
ataupun otomatis dan dapat diatur di bagian tuasnya. Hasil dari pengerjaan mesin
gerinda permukaan diantaranya yaitu : Parallel block, Bed mesin, jangka sorong,
dan lain- lain.
10
Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan
permukaan yang rata, lebar, serta menyudut.
Sedangkan berdasarkan prinsip kerjanya, mesin gerinda permukaan ini dibagi lagi
menjadi:
1. Surface Grinding Semi Otomatis
Proses pemotongan dapat dilakukan secara manual (tangan) atau dengan
sistem otomatis mesin.
11
Merupakan jenis mesin gerinda dimana benda kerja yang mampu di
kerjakan adalah benda dengan bentuk silinder. Hasil dari benda yang dapat
dikerjakan dengan mesin ini diantaranya yaitu : Spindle mesin, Test Bar, Poros/As
Bearing, Shaft, Collet, Sleeve dan lain-lain.
Mesin jenis gerinda silinder ini dibagi menjadi 4 macam, yaitu :
a. Mesin gerinda silindris dalam
Mesin gerinda jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda dengan
diameter dalamnya berbentuk silindris dan tirus.
b. Mesin gerinda silindris luar
Mesin ini berfungsi untuk menggerinda diameter luar pada benda kerja
yang berbentuk silindris dan tirus.
c. Mesin gerinda silindris luar tanpa center
Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter luar dalam jumlah
yang banyak/massal baik panjang maupun pendek.
d. Mesin gerinda silindris universal
Mesin ini mampu menggerinda benda kerja dengan diameter luar dan
dalam baik berbentuk silindris atau tirus.
12
Mesin gerinda jenis ini hanya digunakan untuk pekerjaan presisi, yaitu
untuk menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting tool seperti mata pahat
bubut, mata bor, dan lain-lain. Mesin ini juga digunakan untuk memperhalus
(finishing) bentuk silinder, internal, taper dan surface dari benda kerja yang
membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.
Mesin gerinda alat potong dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau frais,
reamer dan sejenisnya. Perlengkapan mesin untuk pengasahan bisa diputar
atau digeser sesuai dengan bentuk benda kerja yang diasah. Pada waktu
pengasahan batu gerinda digerakkan dengan tangan melalui handelnya,
secara bolak-balik dan benda kerja diputar dengan tangan melalui
perlengkapan penjepitnya.
13
Mesin ini digunakan untuk memproduksi pada permukaan bagian dalam
(suatu lubang) benda kerja yang silindris. Permukaan yang diasah dapat
berstruktur lurus, runcing, atau lekukan.
Ada 3 tipe perbedaan pada jenis mesin ini yaitu :
a. Chucking type
b. Planetary
c. Centerless
14
Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda permukaan benda kerja
silindris yang tidak mempunyai lubang center. Benda kerja diletakkan di antara
roda gerinda dengan roda pengarah (regulating wheel), dimana roda-roda tersebut
berputar lambat. Regulating wheel akan berputar sehingga benda kerja akan
bergerak sambil berputar mengikuti perputaran roda.
15
Cara Kerja Gerinda Tangan:
a. Sebelum memasang steker pada stop kontak, pastikan swithch gerinda pada
posisi off.
b. Dorong switch/saklar untuk menyalakan mesin dan tekan untuk mengunci
switch/saklar. Dengan ini kita tidak perlu terus menekan switch untuk
menyalakan mesin.
c. Pada bagian belakang gerinda terdapat switch untuk mengatur kecepatan
putaran gerinda. Terkadang kita perlu merubah kecepatan menjadi pelan untuk
mengamplas/memoles menggunakan gerinda.
d. Setelah selesai menggunakannya jangan lupa untuk mencabut steker dari stop
kontak dan bersihkan gerinda dari serbuk-serbuk hasil potongan menggunakan
kuas.
16
Proses dalam penggerindaan yaitu benda kerja didekatkan dan
ditempelkan ke roda gerinda yang berputar hingga permukaan benda kerja terkikis
oleh roda gerinda. Selain untuk mengikis atau mengasah, gerinda ini bisa juga
digunakan menempa atau membuat perkakas baru seperti pisau khusus untuk
meraut bambu, membuat obeng, membuat suku cadang mesin jahit dan lain-lain.
Bagian dari mesin gerinda duduk yaitu badan mesin yang berfungsi
sebagai peredam getaran dan untuk menopang meja kerja dan kepala rumah
spindle, bagian poros spindle yang merupakan bagian yang kritis karena harus
berpuitar dengan kecepatan tinggi selain itu juga dibebani oleh gaya pemotongan
dari berbagai arah pada batu gerindanya. Bagian meja juga merupakan bagian
yang dapat mempengaruhi hasil kerja pada proses penggerindaan karena diatas
meja itulah benda kerja diletakkan.
17
Mesin gerinda berdiri merupakan mesin gerinda yang terpasang pada
kakinya yang tinggi. Mesin gerinda yang dapat juga disebut dengan mesin gerinda
lantai, hal ini dikarenakan mesin ini diletakkan langsung pada lantai.
18
f. Merapikan hasil pengelasan, kayu, bahan bangunan, kaca, dan juga
memoles mobil.
19
Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar
benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.
20
2. Batu Gerinda Cut wheels
Untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat
bubut, dan sebagainya.
21
5. Batu Gerinda Cylindrical grinding wheels
Untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
22
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu
yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai
karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah
muda, putih dan hijau.
Batu gerinda mempunyai fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga
mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki
batu batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, dipasaran pada
umunyaterdapat warna merah muda, putih dan hijau. Sebuah batu gerinda terdiri
dari 2 komponen yaitu:
23
f. Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang
ini dibuat untuk pembuatan proses industri.
Adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwarsa dicampur pada
suhu kira-kira 1100° – 1350°C. Roda gerinda ini sensitif terhadap
hentakan dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan
tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak
dibuat dalam bentuk yang tipis seperti roda gerinda untuk memotong
karena tidak dapat menerima beban dari samping.
Komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass). Oksida seng
ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah
dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada
temperatur 260°C selama 2 – 4 hari. Dengan perekat ini butiran-butiran
pengasah lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini
disebut “pulder acting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat
potong.
c. Shellac bonds/Embalau (organik bond)(E)
24
Untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan sulfur
sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga
sebagai pemotong.
a. Faktor tetap
Yang dimaksud dengan faktor tetap ialah semua faktor adalah pasti, dan
tidak bisa disimpangkan atau diubah-ubah lagi.
Macam-macam bahan benda kerja yang akan digerinda itu adalah logam,
bukan logam, atau logam yang belum diketahui jenis dan sifatnya. Bahan
asah yang digunakan untuk penggerindaan jenis-jenis benda kerja adalah
berbeda-beda. Dengan kata lain, jenis bahan asah yang akan digunakan
harus sesuai dengan benda kerja yang akan digerinda. Contoh kesesuaian
antara bahan asah dengan bahan benda kerja antara lain :
(a) Bahan asah karbida silsium digunakan untuk menggerinda besi tuang,
bahan non fero, dan non metal.
25
Penggunaan tingkat kekerasan roda gerinda ini berlawanan dengan
kekerasan bahan yang akan digunakan, maka berlaku ketentuan sebagai
berikut :
(a) Roda gerinda yang keras digunakan untuk menggerinda bahan yang
lunak.
(b) Roda gerinda lunak, digunakan untuk menggerinda bahan yang keras.
3) Macam penggerindaan
(b) Perekatan
26
b. Faktor berubah-ubah
1) Kecepatan putaran
a) Perekat
b) Tingkat kekerasan
3) Kondisi mesin
27
Yang dimaksud dengan kondisi mesin di sini adalah beberapa
penyimpangan yang mungkin terjadi pada mesin, seperti : bantalan
longgar, mur dan baut kurang kencang, dukungan alas mesin bergetar, dan
sebagainya. Dalam hal seperti ini harus menggunakan roda gerinda yang
keras.
Ukuran butiran bahan asah ini mempunyai fungsi yang berbeda – beda:
2. Butiran yang kasar untuk menggerindsa bahan logam lunak dan liat,
serta digunakan untuk pemakanan kasar.
d. Faktor material
Banyaknya material yang harus dipotong dan hasil akhir yang diinginkan,
menentukan pemilihan ukuran butiran abrasive.
1. Kekerasan Roda
28
Penggunaan tingkat kekerasan roda gerinda ini berlawanan dengan
kekerasan bahan yang akan dikerjakan.
a. Roda gerinda keras digunakan untuk meggerinda bahan yang
lunak.
b. Roda gerinda lunak digunakan untuk menggerinda bahan yang
keras.
29
Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang
umum digunakan
A : Aluminium Oxide: digunakan untuk baja karbon, baja paduan,
HSS
BN : Boron Nitride: digunakan untuk karbida
WA : White Aluminium Oxide: digunakan untuk stainless steel
C : Silicone Carbide: digunakan untuk batu, besi tuang, kuningan,
alumunium
GC : Green Silicone Carbide: digunakan untuk Kaca dan keramik
Angka menyatakan tingkat kekasaran dari batu gerinda, semakin kecil
nilainya maka semakin kasar, dan semakin besar maka semakin halus.
Angka 8 – 24: disebut sebagai kasar
Angka 30 – 60 : disebut sebagai sedang
Angka 70 – 220 : disebut sebagai halus
Angka 220 – 800 : disebut sebagai sangat halus
Angka 1000 atau lebih : disebut sebagai ultra halus
30
V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material
hingga titik cair
R : menyatakan rubber atau karet
S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silica
𝑛 . 𝜋.𝑑
POS m/s
1000 . 60
Keterangan:
POS = Peripheral operating speed atau kecepatan keliling roda gerinda dalam
satuan meter/detik
n = Kecepatan putar roda gerinda/menit (Rpm)
d = Diameter roda gerinda dalam satuan millimeter
1000 = Konversi satuan meter ke millimeter
60 = Konversi satuan menit ke detik
Kecepatan putaran roda gerinda sudah ditentukan oleh pabrik pembuat dan
langsung dicantumkan pada roda gerinda. Nilai kecepatan tersebut berlaku untuk
diameter roda gerinda yang baru. Untuk roda gerinda yang sudah dipakai di mana
ukuran diameternya sudah berkurang maka kecepatan kelilingnya pun akan
menurun. Oleh karena itu kecepatan keliling harus dijaga tetap dengan cara
menyesuaikan kecepatan putaran. Tabel dibawah memperlihatkan kecepatan
keliling roda gerinda yang disarankan.
31
Perhitungan waktu pemakanan,
𝑡𝑔 .𝑙 .𝑡𝑏
Tm = 𝑠𝑟 .𝑛
32
2.9 Penggerindaan Alat Potong dan Sudutnya
b. Type H
• Paduan CuZn 40 , ϕ = 118°.
• Baja kekuatan tinggi > St 70 , ϕ = 140°.
• Plastik cetakan , batu , ϕ = 80°.
33
c. Type W
• Aluminium, copper ϕ = 140°.
• Zinc alloys , ϕ = 118°
Tuntutan kedua dalam pengasahan twist drill adalah sisi potong yang sama
panjang. Ukuran ini diambil dari ujung pembentuk diameter sampai pada
chisel edge. Perbedaan panjang pada sisi potong akanmengakibatkan
munculnya gaya radial pada saat pengeboran sehingga memungkinkan
adanya perubahan center lubang dan ukuran yang dihasilkan. Paduan
material pada twist drill memungkinkan adanya kelenturan hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kepatahan pada twist drill. Posisi sisi
potong terhadap center memang miring maka memungkinkan sekali
munculnya gaya radial tersebut. Gaya radial yang muncul pada masing-
masing sisi potong akan beresultan menjadi gaya aksial apabila besar dan
arahnya tidak sama.
Sudut Bebas ( α )
Bidang bebas pada twist drill berupa bidang lengkung, sehingga
pengukurannya cukup menyulitkan sehingga ada toleransi yang agak besar
untuk itu. Sudut bebas twist drill diukur dengan cara mencari titik
singgung pertama pada punggung dari ujung mata potongnya. Besarnya
clearence yang diminta adalah 10° - 12°. Besar kecilnya sudut bebas ini
dipengaruhi oleh laju pemakanan ( feed ), semakin cepat maka dibutuhkan
sudut yang besar pula, dan sebaliknya. Jika kita membesarkan sudut
bebasnya perlu diperhitungkan ketegaran pada twist drill dan
kecenderungan twist drill untuk tertancap pada benda kerja dan akhirnya
patah, karena sudut bebas juga berfungsi untuk membatasi laju pemakanan
( secara manual ).
34
Chisel Edge Angle
e) Kesebidangan
Kesebidangan bukan hanya merupakan syarat secara penampilan saja,
tetapi akan menyangkut mengenai ketepatan akan sudut potongnya juga
umur pakai mata potongnya. Mengasah secara manual dengan tuntutan
sebanyak ini tidaklah gampang, perlu banyak latihan agar kemampuan
yang kita miliki dapat mencapainya. Sebetulnya daerah yang harus
sebidang adalah daerah yang dekat dengan sisi potong karena hanya
daerah itu yang efektif bekerja.
35
2. Pengasahan Pahat Bubut
Mengasah pahat adalah bagian dari tekhnik dan juga bagian dari seni.
Pahat bubut HSS dijual dalam keadaan blank(belum dibuat sisi
potongnya). Ukuran yang tersedia biasanya mulai dari 5/16",3/8",1/2" dst
(penampang) dan panjangnya 2",4",6"dst. Ada empat langkah yang harus
ditempuh untuk membuat sebuah pahat bubut muka kanan,yaitu:
· menggerinda di bagian ujung
· menggerinda sisi kirinya
· menggerinda sisi atasnya
· membulatkan ujungnya
36
Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius kecil agar bisa
digunakan dalam pemakanan yang cukup dalam.
37
5. Memasang pisau frais profil pada kolet, kepala putar, dan kepala lepasnya
Mengatur posisi/kedudukan pisau frais baik terhadap
roda gerindanya maupun sudut mata potongnya.
6. Mengatur sudut mata potong sebesar 8º - 10º.
7. Menghidupkan mesin gerinda kemudian mendekatkan batu gerinda ke
celah pisau frais secara perlahan-lahan sampai menyentuhnya.
8. Melakukan penggerindaan dengan menggeser meja secara manual ke arah
kanan dan kiri perlahan– lahan.
9. Ketebalan pemotongan di batasi hanya sampai 10 mikron saja untuk satu
profil gigi setiap kali pemotongan.
38
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mesin gerinda adalah sebuah perkakas yang memiliki banyak
kegunaan, diantaranya untuk mengasah pahat, menghaluskan benda kerja
sampai memotong dan lain-lain. Dengan adanya makalah ini bertujuan agar
mahasiswa dapat menggunakan mesin gerinda dengan baik dan benar sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.
39
DAFTAR PUSTAKA
http://blogkegalih.blogspot.co.id/p/blog-page_2582.html
http://www.stronglola.com/produk-mesin-gerinda/
https://blog.klikmro.com/ketahui-fungsi-setiap-jenis-mesin-gerinda/
40