Anda di halaman 1dari 26

Makalah Hasil Survei Mesin Perkakas (Mesin Bubut) Di

Workshop Teknik Mesin UNIMED

Disusun Oleh

Nama : Junedi Simanullang


NIM : 5183121022

Dosen Pengampu : Drs.Muslim,S.T.,M.Pd.

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019

KATA PENGANTAR
Makalah ini dibuat untuk memudahkan kita dalam memahami salah satu dari Proses
Produksi, khususnya tentang salah satu dari sekian banyak mesin perkakas yaitu Mesin Bubut.
Mesin bubut mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting dalam proses produksi.
Banyak bagian dari mesin bubut yang harus kita ketahui agar dapat menghasilkan hasil yang
maksimal pada saat kita melakukan pekerjaan dengan mesin itu.
Saya minta maaf jika ada banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dan memberi banyak tambahan pengetahuan
tantang mesin bubut.

Medan, 14 Februari 2019

Junedi Simanullang
DAFTAR ISI
Kata Pegantar ......................................................................................................2

Daftar Isi ..............................................................................................................3

BAB I: PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ...............................................................................................4

I.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................................4

Identitas Mesin Perkakas ....................................................................................5

BAB II: TEORI DASAR

II.1 Pengertian Mesin Bubut ..............................................................................9

II.2 Prinsip dan Cara Kerja Mesin Bubut .......................................................9

II.3 Jenis-Jenis Mesin Bubut .........................................................................10

II.4 Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut .......................................................10

II.5 Alat Kelengkapan Mesin .......................................................................13

II.6 Elemen Dasar Pemesinan .......................................................................20

BAB III: PENUTUP

III.1 Kesimpulan ................................................................................................23

Daftar Pustaka ................................................................................................... 24


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya pola pikir manusia terhadap teknologi, menuntut manusia
untuk berfikir sekreatif mungkin untuk menciptakan hal-hal dan inovasi-inovasi baru.
Perkembangan teknologi tidak terlepas dari yang namanya pemesinan. Semakin dewasa ini
peranan pemesinan sangatlah besar bagi pertumbuhan global, dimana bagian-bagian konstruksi
mesin seperti poros, sumbu, pasak, dan roda gigi yang merupakan komponen komponen yang
penting dari sebuah mesin di produksi melalui proses pemesinan.
Salah satu proses pemesinan yang sering digunakan untuk memproduksi bagian-bagian
konstruksi mesin yang telah disebutkan diatas tadi adalah proses pemesinan bubut
(Pembubutan).
Inilah yang melatar belakangi pentingnya pembelajaran serta pemahaman mengenai
teknik pembubutan bagi kita mahasiswa teknik mesin. Didalam laporan ini akan dijelaskan
secara rinci mengenai proses pemesinan bubut, mulai dari pengertian, hingga teknik
pembubutan.

I.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan praktikum ini adalah:

1. Mengenal mesin bubut dan cara kerjanya serta beberapa alat bantu yang digunakan pada
pembuatan khusus.
2. Mengenal beberapa jenis pahat potong dan gaya-gaya yang terjadi pada saat pemotongan.
3. Mempelajari macam-macam jenis pemotongan dan jenis ulir pada pekerjaan bubut.
Identitas Mesin Perkakas :
 Merk Mesin : MICROWEILY ( Made In Taiwan)

 Jenis Mesin : Mesin Bubut

 Lampiran gambar nyata mesin perkakas


BAB II
TEORI DASAR

II.1 Pengertian Mesin Bubut

Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang umumnya terbuat dari logam, gunanya
membentuk benda kerja dengan cara menyayat, dengan gerakan utamanya berputar. Mesin ini
mempunyai gerakan utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda
dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu pahat penyayat, posisi benda kerja berputar
sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak kekanan/kekiri searah dengan sumbu mesin
bubut menyayat benda pekerjaan. Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang paling banyak
menghasilkan berbagai produk atau komponen-komponen misalnya komponen silindris,
bantalan, poros dan lain-lain.

II.2 Prinsip dan Cara Kerja Mesin Bubut

Mesin Bubut merupakan mesin yang bekerja menggunakan perkakas bubut berupa pahat.
Prinsip Kerjanya yaitu: Prinsip kerja mesin bubut yaitu mesin menyayat benda kerja yang
berputar pada spindel dengan menggunakan pahat yang digerakkan secara mendatar atau
melintang.
Pahat diberikan gaya kepada benda kerja (benda kerja dan pahat saling bersentuhan),
tekanan atau gaya pada pahat yang ditekankan pada benda kerja mengalahkan gaya tarik menarik
antar partikel atom benda kerja, sehingga terbentuklah geram. Dalam hal ini benda kerjalah yang
melakukan gerakan rotasi, sementara penyetelan dilakukan oleh perkakas (pahat).
Cara Kerja mesin bubut adalah: benda kerja di ikat atau di pegang dengan suatu alat
pemegang yang disebut dengan cekam atau Chuck. Cekam ditempatkan atau dipasang pada
ujung poros utama mesin bubut dengan sambungan pasak atau sambungan ulir, sehingga benda
kerja pada cekam ikut berputar bila mesin bubut dijalankan. Pahat dipasangkan pada suatu
kedudukan pahat yang disebut dengan tool post.
Toolpost dapat bergerak sejajar dengan sumbu bubut ataupun membujur. Dapat pula
bergerak melintang terhadap sumbu benda kerja. Alat ini dipasang diatas eretan kecil yang
diletakkan diatas asutan melintang (Cross Slide), dan keduanya (eretan kecil dan melintang)
diletakkan diatas eretan membujur yang disebut pula dengan Support. Karena pahat beserta tool
post-nya diletakkan diatas eretan melintang maka pahat dapat bergerak melintang dan membujur.
Membentuk dan mengerjakan benda kerja pada mesin bubut umumnya disebut dengan
Membubut (Turning).
Pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut antara lain:
1. Membubut luar
2. Membubut dalam
3. Membubut tirus
4. Membuat Permukaan
5. Memotong
6. Membuat ulir

II.3 Jenis-Jenis Mesin Bubut

Secara garis besar, maka mesin bubut dapat diklasifikasikan menjadi 5 macam, yaitu:
1. Engine Lathe
2. Relieving Lathe
3. Facing Lathe
4. Turret Lathe
5. Automatic Lathe

II.4 Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut

Bagian–bagian mesin bubut dapat dilihat pada gambar ini.

Gambar Bagian-Bagian mesin bubut

Keterangan :
1. Head stock
2. Knob pengatur kecepatan putaran
3. Handle pengatur kecepatan
4. Chuck
5. Benda kerja
6. Pahat (tool)
7. Tool post eratan atas
8. Eretan lintang
9. Bed mesin
10. Senter jalan
11. Tail stock
12. Pengunci barel
13. Lead screw
14. Feeding shaft
15. Roda pemutar / penggerak eretan memanjang
16. Rem mesin
17. Main swich
18. Coolant motor swich
19. Tabel mesin
20. Pengatur arah feeding shaft
21. Handle lead screw

Secara garis besar, mesin bubut dibagi menjadi 4 bagian utama, yaitu Alas Mesin (bed),
kepala tetap, kepala lepas dan eretan.
1. Alas Mesin (bed)
Alas mesin adalah kerangka utama mesin bubut, yang diatas kerangka tersebut adalah
eretan serta kepala lepas bertumpu serta bergerak, adapun alur alas mesin (bed) berbentuk
V datar atau rata.

Gambar Alas mesin (bed)

2. Kepala Tetap
Didalam kepala tetap, spindel utama terpasang pada bantalan, fungsinya untuk
memindahkan putaran ke benda kerja, spindel harus terpasang kuat dan terbuat dari baja
yang kuat, pada umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang
Gambar Kepala tetap

3. Kepala Lepas
Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang, mengebor dan
meluaskan lubang (reamer), kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse, gunanya
untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada kepala lepas seperti: drill, reamer,
senter jalan dan lain-lain.

Gambar Kepala lepas

4. Eretan
Eretan terdiri dari sadel/pelana, eretan melintang, eretan kombinasi, pemegang pahat,
kotak apron (kotak mekanik pengatur). Eretan adalah penopang utama dan pembawa
pahat bubut yang dapat disetel.
Gambar Eretan

II.5 Alat Kelengkapan Mesin

1.Cekam (Chuck)

Alat ini digunakan untuk menjepit benda kerja pada proses pemesinan. Beberapa macam
cekam yang digunakan pada mesin bubut.
2.Cekam Rahang Tiga

Cekam rahang tiga daunnya digunakan untuk menjepit benda-benda kerja yang berbentuk
bulat dan persegi beraturan yang dengan kelipatan tiga.

Gambar Cekam rahang tiga

3.Cekam Rahang Empat

Cekam rahang empat mempunyai empat buah rahang penjepit. Pada permukaan rahang
ini ada yang rata dan ada yang bergaris berbentuk lingkaran, yang bergaris garis gunanya untuk
mempercepat peyentelan benda kerja pada kedudukan senter. Proses penyetelan benda kerja
secara manual
Gambar Cekam rahang empat

4.Cekam rata

Benda kerja yang memiliki bentuk lain tidak bisa dipegang atau diikat chuck rahang tiga
atau rahang empat, maka benda kerja tersebut harus dijepit dengan cekam rata.

Gambar Cekam Rata

5.Senter

Alat ini untuk memegang titik sumbu dari kedua ujung dari benda kerja, dimana kedua
ujung benda kerja di drill runcing sedikit untuk menempatkan ujung senter tersebut, dimana
senter ini memungkinkan pengerjaan membubut tirus maupun lurus.
6.Senter Biasa (Senter Tetap)

Senter ini dipasang pada sumbu utama kepala lepas. Senter ini juga disebut senter kepala
lepas atau senter tetap. Senter ini ujungnya mempunyai ciri-ciri :
a. Runcing dan bersudut 60o
b. Berbentuk bola
c. Berlubang
d. Bercoak ( lubang landai )

Gambar Center biasa (center tetap)


7.Senter Putar

Senter ini disebut juga senter kepala tetap (head stock center) dalam hal ini bagian
runcing disambung dengan badan yang dilengkapi dengan bantalan peluru atau bantalan rol,
sehingga bagian kepala senter dapat berputar dan dipasang pada kepala lepas.

Gambar Center Putar (Live center)

8.Pembawa

Alat ini dipasang bersama-sama pelat pembawa dengan maksud untuk membawa serta
benda kerja supaya ikut berputar seirama sumbu mesin.

Gambar Pembawa

9.Penyangga (Kacamata)

Alat ini digunakan dalam pengerjaan batang bulat yang panjang, untuk menyangga benda
kerja supaya tidak melengkung kebawah, sehingga tetap lurus segaris sumbu. Macam dari
penyangga ini ada dua macam yaitu:
a.Penyangga Jalan

Penyangga ini dipasang pada sisi lintang yang ikut bergerak bersama pahat bubut.
Gambar Penyangga Jalan

b.Penyangga Tetap

Penyangga ini dipasang pada alas bed mesin dan tidak dapat bergerak, alat ini digunakan
untuk menyangga benda kerja yang panjang dan besar.

Gambar Penyangga tetap

10.Kartel

Kartel adalah suatu alat yang gunanya untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja
dengan maksud supaya tidak licin jika dipegang dengan tangan seperti pemegang-pemegang,
kartel ini dipasang seperti pahat.

Gambar 1 Kartel
12.Pahat Bubut

Pahat bubut adalah suatu alat (tool) yang dipakai untuk melakukan penyayatan pada
proses pemesinan berlangsung. Pahat ini dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsi dari tool
tersebut.
a.Pahat jalan

Pahat jalan ini memiliki sisi potong sebelah kanan dan kiri, pahat ini dapat langsung
digunakan untuk pemakanan kekiri dan kekanan tanpa harus mengganti pahat yang lain.
b.Pahat Ulir

Pahat ulir ini memiliki bentuk sesuai dengan kebutuhan pembuatan ulir misalnya: segi
empat, trapesium dan segi tiga. Bentuk pahat ini hampir serupa dengan pahat potong, tetapi pahat
ini memiliki sudut sesuai dengan ulir yang dikehendaki.
Dalam pembuatan ulir segi tiga, baik ulir ISO (Metrik) maupun ulir Whit-worth (W),
harus diperhatikan radius pada bagian ujungnya. Sudut pahat ulir harus sesuai dengan jenis
ulirnya, yakni 6O untuk ulir ISO dan 55 untuk ulir Whit-worth.

Gambar Sudut pahat ulir

c.Pahat Potong

Pahat potong berfungsi untuk memotong benda kerja pada mesin bubut. Pahat ini
bentuknya sempit dan diasa dengan sudut bebas sedemikian rupa (kebawah semakin tipis) agar
tidak terjepit sewaktu sedang dipergunakan.
Gambar Pahat Potong

Pahat potong yang dapat dibentuk dari pahat bubut biasa tetapi ada yang sudah dibuat
demikian rupa dan pabriknya. Pahat semacam yang terakhir ini bentuknya pipih dan harus
dipasang pada pemegang pahat (tool holder).

d.Pahat Muka Rata

Bila diperhatikan bentuk pahat ini hampir sama dengan pahat bubut rata. Perbedaannya
terletak pada besar sudut puncaknya, yaitu 55°
Guna pahat ini ialah untuk membubut atau meratakan permukaan ujung benda pekerjaan,
baik pekerjaan itu dijepit pada cekam maupun tidak.

Gambar Pahat muka rata

e.Pahat Rata

Pahat bubut rata digunakan untuk membubut diameter luar benda pekerjaan diperoleh
dari permukaan yang rata. Besar sudut puncaknya 80°. Walaupun bentuk pengasahan bermacam-
macam, namun sudut relatifnya tidak banyak berubah. Menurut pemakaian pahat ini dibedakan
atas:
1. Pahat kanan.
2. Pahat kiri
Pahat kanan, penyayatannya dimuIai dari kanan kekiri. Sebaliknya pahat kiri,
penyayatannya dari kiri kekanan.

Gambar Pahat Kanan

Gambar Pahat Kiri

Bahan-bahan bubut dari pahat bubut yang sering dipakai adalah:


1. Tool steel (baja karbon tinggi)
2. Intan (Diamond)
3. Baja kabon tinggi (High speed steel)
4. Alloy steel (Baja campuran yang mengandung tungsten)
5. Karbida
6. Keramik
II.6 Elemen Dasar Pemesinan

Lima elemen dasar proses pemesinan yaitu:


1. Kecepatan potong (cutting speed) v (m/min)
2. Kecepatan makan (feeding speed) vf (mm/min)
3. Kedalaman potong (dept of cut) a (mm)
4. Waktu pemotongan (cutting time) tc (min)
5. Kecepatan penghasil geram (rate of metal removal) Z (cm3/min)
Elemen proses pemesinan tersebut (v, vf, a, tc dan Z) dihitung berdasarkan dimensi benda
kerja atau pahat serta besaran dari mesin perkakas.
Proses pemesinan yang umum dikenal yaitu proses bubut, dipakai sebagai acuan untuk
membandingkan dengan proses pemesinan yang lain: proses skrap, proses gurdi dan proses frais.
Dengan memperhatikan sudut potong utama (principal cutting edge angle) dan sudut
geram (rake angle) dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya semua proses pemesinan adalah
serupa. Kedua sudut tersebut berpengaruh antara lain pada penampang geram, gaya pemotongan
serta umur pahat.

Proses bubut (turning)

Gambar Proses bubut

Dari gambar diatas kondisi pemotongan ditentukan sebgai berikut:


Benda kerja : do = diameter awal; mm,
dm = diameter akhir; mm,
lt = panjang pemesinan; mm,
Pahat : kr = sudut potong utama
go = sudut geram
Mesin bubut a = kedalaman potong; mm,
a = (do – dm) / 2; mm,
f = gerak makan; mm/(r),
n = putaran poros utama (benda kerja); (r)/min.
Elemen dasar
1. Kecepatan potong p .d .n
:V= mm/min
1000
dimana, d = diameter rata-rata
d = (do + dm) / 2; mm

2. Kecepatan makan : Vf = f . n ;mm/min

3. Waktu pemotongan : Tc = lt / vf ;min


dimana lt = lw + ln + lv

4. Kecepatan penghasil geram :Z =A.V


dimana penampang geram sebelum terpotong
A = f . a ;mm
do  dm
a= mm
2
maka
Z = f . a . V ;cm3/min

Tabel II. 1 Kecepatan potong untuk proses pemesinan dengan gerakan pemakanan

Mesin bubut
Bahan Pahat Gurdi Freis Ketam
Kasar Halus
V 15-30 30-50 15-25 20 -40 10-20
HSS
Besi f 0,3-0,5 0,15-0,3 0,1-0,6 25-250 0,3-6
tuang V 40-80 80-120 0,1-0,6 - -
Karbida
f 0,3-3 0,15-0,3 - - -
V 10-30 30-50 20-30 15-30 10-15
HSS
f 0,3-5 0,15-0,3 0,05-0,1 25-250 0,3-6
V 30-80 80-120 0,1-0,6 - -
Karbida
Baja tuang

f 0,3-3 0,15-0,3 - - -
V 25-60 60-100 25-35 20-50 15-30
HSS
f 0,3-5 0,15-0,3 0,1-0,5 30-300 0,3-6
ST 37
V 70-90 110-180 - - -
Karbida
f 0,3-3 0,13-0,3 - - -
V 20-40 40-70 25-35 15-35 10-20
HSS
f 0,3-5 0,15-0,3 0,1-0,5 30-300 0,3-6
ST 50
V 30-80 100-160 - - -
Karbida
f 0,3-3 0,15-0,3 - - -
V 10-30 30-50 20-35 10-20 10-15
HSS
f 0,5-5 0,15-0,3 0,1-0,4 30-300 0,3-6
ST 70
V 30-50 80-120 - - -
Karbida
f 0,3-3 0,13-0,3 - - -
V 30-90 120-160 50-70 20-60 15-60
HSS
f 0,3-5 0,15-0,3 0,15-0,6 30-300 0,2-5
V 70-220 220-240 - - -
Karbida
Perunggu

f 0,3-3 0,15-0,3 - - -

Tabel II. 2 Feeding mesin bubut GDW LZ-350

K1E 0,017 12E 0,069 K2C 0,171 G1A 0,439


H1E 0,021 G2E 0,069 HB 0,192 12B 0,480
HE 0,024 H1C 0,082 H2C 0,206 G2B 0,548
G1E 0,027 K2D 0,086 G1B 0,219 K2A 0,685
K1D 0,034 HC 0,096 12C 0,240 H2A 0,822
H1D 0,041 H2D 0,103 K1A 0,274 12A 0,959
K2E 0,043 G1C 0,110 H1A 0,329 G2A 1,096
HD 0,048 12D 0,120 K2B 0,343 - -
H2E 0,051 G2D 0,137 HA 0,384 - -
C1D 0,055 H1B 0,164 H2B 0,411 - -

Tabel II. 3 Putaran mesin bubut GDW LZ-350

G 45 70 110 175
I
F 280 400 630 1000
G 90 140 220 350
II
F 560 800 1260 2000
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Dalam bengkel pemesinan biasanya terdapat berbagai macam mesin perkakas. Salah satu
mesin perkakas itu adalah mesin bubut yang prinsip kerjanya adalah menyayat benda kerja dan
cara kerjanya adalah berputar. Saya melakukan survei mesin perkakas di bengkel Teknik mesin
UNIMED,dimana mesin bubut nya masih dalam kondisi yang baik digunakan dalam proses
pemesinan. Mesin bubut di bengkel itupun masih lengkap bagian-bagian nya dan perlengkapan
nya pun masih memadai dalam proses pemesinan.

III.2 Saran

Sedikit kekurangan yang saya lihat yang terdapat pada bengkel Teknik mesin UNIMED
adalah kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin disana sehingga memunginkan cepat
membuat kerusakan pada mesin-mesin tersebut. Jadi sebaiknya perawatan mesin nya lebih
diperhatikan agar proses pemesinan nya pun lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmatulafdal.blogspot.com/2012/07/bubut.html

http://id.scribd.com/doc/116400974/Laporan_Terakhir

Anda mungkin juga menyukai