Disusun oleh:
Kelompok :
Asisten :
BANDUNG
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
juga serta salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat
menyelesaikan jurnal praktikum modul PRM – 02 “Perencanaan Proses” ini.
Jurnal ini kami susun dengan tujuan agar para pembaca dapat memperluas
wawasan serta ilmu pengetahuan teknik produksi, khususnya tentang “Perencanaan
Proses”. Penulis berharap agar jurnal ini dapat memberikan sejumlah manfaat pula
bagi masyarakat umum, khususnya bagi pelajar terutama kami sendiri selaku
penyusun jurnal ini.
Kami menyadari bahwa jurnal ini masih belum sempurna dan masih terdapat
banyak kekurangan baik dari penyajian materi, maupun dari segi penulisan dari jurnal
ini. Karena itu, semua saran, masukan, dan kritik yang membangun akan sangat
bermanfaat bagi penulis sebagai bahan pembelajaran untuk menyusun jurnal-jurnal
berikutnya agar menjadi lebih baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover.............................................................................................................................1
Kata Pengantar............................................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................................3
Daftar Gambar............................................................................................................4
A. Bubut................................................................................................................6
1. Definisi Bubut.............................................................................................6
2. Prinsip Kerja Mesin Bubut.......................................................................6
3. Prinsip Kerja Mesin Bubut.......................................................................7
4. Elemen Dasar Mesin Bubut......................................................................8
5. Mesin Bubut Proses Bubut....................................................................10
6. Jenis-Jenis Bubut.....................................................................................12
7. Penjabaran Mesin C630.........................................................................22
8. Operasi-Operasi yang Dapat
Dilakuan Pada Mesin Bubut..................................................................24
9. Alat-Alat Bantu Mesin Bubut................................................................26
10. Klasifikasi Pahat Bubut.........................................................................26
11. Macam-macam Geram............................................................................35
12. Bue (Built Up Edge)................................................................................37
13. Diagram Gergaji.....................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................38
3
DAFTAR GAMBAR
4
Gambar 6.15 Mesin Bubut Facing Lathe
Gambar 7.1 Mesin C630
Gambar 7.2 Mesin Bubut Cnc Dan Konvensional
Gambar 8.1 Pembuatan Silindris
Gambar 8.2 Pemotongan Ulir
Gambar 10.1 Pahat Berdasarkan Letak Sisi Potongnya
Gambar 10.2 Pahat Berdasarkan Fungsinya
Gambar 10.3 Pahat Rata Kanan
Gambar 10.4 Pahat Rata Kiri
Gambar 10.5 Pahat Muka
Gambar 10.6 Pahat Potong
Gambar 10.7 Pahat Ulir
Gambar 10.8 Pahat Alur
Gambar 10.9 Pahat Bentuk
Gambar 10.10 Pahat Chamfer
Gambar 10.11 Pahat Bubut Rata Dalam
Gambar 10.12 Pahat Bubut Facing Dalam
Gambar 10.13 Pahat Alur Dalam
Gambar 10.14 Pahat Ulir Dalam
Gambar 11.1 Bentuk-Bentuk Geram
5
BAB I
TEORI DASAR
A. Bubut
1. Definisi Bubut
Bubut adalah suatu proses pembentukan alat dengan teknik berputar sehingga
menghasilkan sayatan-sayatan berbentuk uliran pada permukaan benda kerja. Proses
ini dilakukan oleh mesin bubut, yakni salah satu mesin perkakas yang berfungsi
sebagai penghasil bagian mesin berbentuk silinder kemudian dilakukan pemotongan
dari benda yang berputar.
Prinsip kerja dari mesin bubut adalah dengan menghilangkan bagian dari
benda kerja dengan cara diputar dalam kecepatan tertentu. Pada waktu yag sama
dilakukan proses pemotongan (pemakanan) oleh pahat potong yang bergerak secara
sejajar dengan benda kerja dan menghasilkan bagian-bagian dari mesin yang
berbentuk silinder dengan sayatan ulir.
6
3. Prinsip Kerja Proses Bubut
Dikutip dari Widarto, 2008, pada dasarnya terdapat beberapa gerakan utama
mesin bubut itu sendiri. Pertama adalah gerakan pemakanan (pengukiran) dengan
pahat yang berhadapan atau sejajar dengan posisi benda kerja dalam jarak tertentu.
Pada proses ini, permukaan dari benda kerja akan dibuang (proses bubut rata). Kedua
adalah pemakanan yang identik dengan proses pertama yakni bubut rata. Namun yang
membedakan adalah arah pemakanan gerakan yang tegak lurus terhadap sumbu
benda kerja yang bergerak menuju ujung sumbu benda kerja. Gerakan ini disebut
bubut permukaan (surface turning). Yang terakhir adalah proses bubut tirus (taper
turning), yang prosesnya kurang lebih seperti proses bubut rata, hanya saja jalannya
pahat yang bergerak membentuk sudut tertentu terhadap sudut benda kerja (Widarto,
dkk. 2008).
2. Bubut permukaan
3. Bubut tirus
7
4. Elemen Dasar Mesin Bubut
1) Kepala Tetap (Headstock)
Kepala tetap terletak pada bagian sebelah kiri mesin bubut. Pada bagian
ini terdapat spindel yang berfungsi untuk memutar benda kerja. Pada
bagian headstock juga terdapat tuas – tuas yang berguna untuk mengatur
kecepatan putar spindel.
8
Gambar 4.2 Kepala lepas Sumber: hensanto.web.id
3) Eretan (Carriage)
Carriage merupakan penopang dan pembawa pahat bubut.
Pada Carriage terdapat eretan melintang dan eretan kombinasi yang
berguna untuk mengatur gerak dan posisi pahat. Pada carriage juga
terdapat tool holder dan juga tuas menggerakkan carriage secara manual
maupun otomatis.
9
4) Meja Mesin (Lathe Bed)
Lathe bed merupakan kerangka mesin bubut. Di bagian atasnya terdapat
kepala lepas dan carriage.
10
Gambar 5.1 Rumus kecepatan potong Sumber:
11
dalam pahat menusuk benda kerja pada saat proses penyayatan (tebalnya
tatal bekas bubutan). Kedalaman pemakanan pun dapat diatur dan
disesuaikan dengan cara menggeser peluncur silang melalui roda
pemutar.
12
Mesin bubut yang berukuran kecil. Biasanya dipasang pada meja atau
bangku. Mesin ini digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang kecil
dan presisi. Memiliki banyak perlengkapan untuk menunjang atau
membantu pekerjaannya. Mesin ini tidak memiliki poros transportir.
13
3) Mesin Bubut Standar
Mesin bubut paling umum yang anda kenal. Mesin ini sering kita jumpai
di sekolah teknik dengan jurusan teknik pemesinan. Memiliki ukuran
yang lebih besar dari mesin bubut bench. Memiliki konstruksi yang kuat
dan cocok untuk pekerjaan yang presisi.
14
Sumber:
15
Gambar 6.6 Mesin bubut Turret and Capstan Sumber:
16
Gambar 6.7 Mesin bubut Turret vertikal Sumber:
17
Mesin bubut ringan hanya digunakan untuk pekerjaan ringan saja.
Contohnya seperti untuk keperluan rumah tangga, dan memotong benda
yang berukuran kecil. Mesin bubut jenis ini dapat dijadikan sebagai alat
latihan dalam mengoperasikan mesin bubut ataupun belajar mendalami
profesi yang berkaitan dengan mesin bubut. Ukuran mesin ini relatif kecil
dan portable dengan panjang kurang dari 1200 mm/1,2 meter. Bentuk
mesin bubut ini pun sangat sederhana dan mudah untuk dipahami cara
penggunaannya.
18
Gambar 6.10 Mesin bubut sedang Sumber:
19
keperluan industri besar ataupun kecil dan perusahaan manufaktur karena
sangat efektif dan mudah digunakan. Cara kerja mesin bubut ini ialah
dengan menggunakan poros spindle sebagai alat cengkram material
dengan chuck yang berahang pada satu sisi ujungnya sebagai bantuan.
Rahang tersebut berguna sebagai pusat sumbu sedangkan sisi lainnya
sebagai pemutar.
20
Gambar 6.13 Mesin bubut sabuk Sumber:
Gambar 6.14 Mesin bubut boring miring dan vertical lathe Sumber:
21
15) Mesin Bubut Facing Lathe
Mesin bubut facing lathe merupakan mesin bubut yang khusus. Dikatakan
khusus karena gasnya dapat dipergunakan pada material bentuk datar atau
berbentuk piringan. Sehingga tidak dapat berfungsi atau digunakan pada
material yang berbentuk silinder ataupun balok. Mesin bubut ini memiliki
suatu cakram yang berada di atas piringan yang berupa plat berukuran
besar. Kemudian pada proses pembubutannya bekerja pada dua buah sisi
piringan.
Mesin bubut C630 adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan
untuk proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada
benda kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari
benda kerja yang berputar. Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki
populasi terbesar di dunia ini dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin freis,
drill, sekrap dan mesin perkakas lainnya. Mesin bubut merupakan salah satu metal
22
cutting machine dengan gerak utama berputar, tempat benda kerja dicekam dan
berputar pada sumbunya, sedangkan alat potong (cutting tool) bergerak memotong
sepanjang benda kerja, sehingga akan terbentuk geram.
Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin
bubut manual/mesin bubut konvensional dan mesin bubut otomatis/ mesin bubut cnc.
Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara
manual dilakukan oleh manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis
adalah mesin bubut yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan
mundur setelah proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau
diprogram secara otomatis dengan mengunakan computer.
23
Gambar 7.2 Mesin Bubut CNC dan Konvensional Sumber:
1) Pembubutan Silindris
Benda disangga diantara kedua pusatnya.
3) Pembubutan Tirus
Terdapat beberapa standar ketirusan1 dalam praktek komersial.
Penggolongan berikut yang umum digunakan :
24
- Tirus Morse, banyak digunakan untuk tangkai gurdi, leher, dan
pusat pembubut. Ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02%).
- Tirus Brown dan Sharp, terutama digunakan dalam memfris
spindel mesin : 0,0417 mm/mm (4,166%).
- Tirus Jarno dan Reed, digunakan oleh beberapa pabrik pembubut
dan perlengkapan penggurdi kecil. Semua sistem mempunyai
ketirusan 0.05 mm/mm (5,000%),tetapi diameternya berbeda.
- Pena tirus, digunakan sebagai pengunci. Ketirusannya 0,0208
mm/mm (2,083%).
4) Memotong Ulir.
Biasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya
sedikit ulir yang harus dibuat atau dibuat bentuk khusus. Bentuk ulir
didapatkan dengan menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan
menggunakan gage atau plat pola. Gambar 7. memperlihatkan sebuah
pahat untuk memotong ulir -V 60 derjat dan gage yang digunakan untuk
memeriksa sudut pahat. Gage ini disebut gage senter sebab juga bisa
digunakan sebagai gage penyenter mesin bubut. Pemotong berbentuk
khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.
25
9. Alat-Alat Bantu Mesin Bubut
Peralatan pelengkap yang terdapat pada mesin bubut
1) Pelat cekam (pencekam)
2) Pelat pembawa
3) Senter
4) Collet
5) Penyangga
6) Pahat bubut
26
- Patung Selesai Patung digunakan untuk membuat benda kerja yang
halus dengan kekasaran rendah dan untuk menyelesaikan proses
(selesai) untuk menghasilkan objek dengan nilai estetika tinggi. Ada
dua jenis pahat finish, dengan dua jenis finish pahat dan titik akhir
titik. Ticel finish flat memiliki ujung tombak yang rata, dan titik
finishing pahat memiliki sisi bundar.
27
Gambar 10.1 Pahat berdasarkan letak sisi potongnya Sumber: etsworlds.blogspot.co.id
4) Berdasarkan Fungsi
Saat mengerjakan mesin bubut, kutu tertentu digunakan untuk membantu
pemesinan bubut. Ada enam jenis klasifikasi fungsional alat pembubutan
berdasarkan fungsi dan aplikasinya.
- Flat Tool Pahat datar digunakan untuk melakukan proses pembubutan
suatu bidang pada bidang vertikal atau lurus. Pengoperasian dilakukan
dengan menggerakkan pahat lebih dekat atau lebih jauh dari chuck,
tergantung pada jenis sisi pahat yang digunakan, pahat kiri atau pahat
kanan.
- Pahat Samping / Muka Pahat Samping atau Muka digunakan untuk
memesin muka benda kerja. Pengoperasian dilakukan dengan
menggerakkan pahat ke atau menjauhi benda kerja.
- Pahat Pemotongan Pahat potong digunakan untuk memotong benda
kerja dalam bentuk pahat yang rata dan tahan lama untuk
memudahkan proses pemesinan.
- Pahat Alur Pahat Alur digunakan untuk membuat profil atau lekukan
pada permukaan benda kerja. Bentuk alur tergantung pada alat
grooving yang digunakan untuk memotong benda kerja.
28
- Pahat Champer Pahat champer digunakan untuk menambah talang
atau bevel pada tepi permukaan potongan benda kerja. Sudut champer
tergantung pada sudut pahat champer, tetapi biasanya sudut yang
digunakan adalah 45 derajat.
- Pemotong Benang Pemotong Benang digunakan untuk membuat
bentuk benang pada permukaan benda kerja. Bentuk dan spesifikasi
ulir tergantung pada jenis mata ulir yang digunakan.
29
Gambar 10.3 Pahat rata kanan Sumber: Teknikece.com
3) Pahat muka
Hampir sama dengan pahat rata. perbedaannya terletak pada besar
sudut puncaknya yaitu 55°. Digunakan untuk membubut permukaan
ujung benda kerja hingga rata, baik benda kerja yang ditahan oleh
senter atau tidak. Pemakanannya di mulai dari bagian tengah (titik
senter) ke arah sisi pekerjaan. Jadi gerakannya mundur. Putaran benda
kerja harus benar. Jika putaran salah akan menyebabkan benda kerja
30
tidak terpotong dan memberi beban berlebih pada pahat sehingga
patah.
4) Pahat Potong
Digunakan untuk memotong benda kerja pada mesin bubut.
Pemotongan dapat dilakukan dengan benda kerja ditahan oleh senter
(jika benda kerja panjang) atau tidak ditahan senter (jika benda kerja
pendek). Pelaksanaan pemotongan tidak boleh sampai putus untuk
menghindari meloncatnya benda kerja dan patahnya pahat.
5) Pahat Ulir
31
Digunakan untuk membuat ulir yang dibutuhkan. Bisa untuk
membuat ulir kiri, ulir kanan, ulir tunggal, ulir ganda, dan lain-lain.
Sudut pahatnya juga berbeda sesuai dengan ulir yang akan dibuat.
Contoh ulir metris dengan sudut 60° dan ulir whitworth dengan sudut
55°.
6) Pahat Alur
Digunakan untuk membuat celah alur pada benda kerja sesuai dengan
kebutuhan. Biasanya digunakan untuk pembatas ketika anak mengulir
benda kerja. Bentuknya hampir sama dengan pahat alur.
32
7) Pahat bentuk
Adalah pahat yang mata pemotongannya berbentuk sedemikian rupa
sehingga hasil pemotongannya akan berbentuk sesuai dengan bentuk
mata potongnya. Pada umumnya pahat ini memiliki sudut-sudut bebas
sehingga dapat bergerak ke kiri atau ke kanan serta maju tegak lurus.
8) Pahat Chamfer
Digunakan untuk menumpulkan bagian benda kerja yang tajam.
Tujuannya untuk memudahkan benda kerja dalam perakitannya.
Sebenarnya semua bagian yang tajam sebaiknya di chamfer,
walaupun di gambar kerja tidak ada perintahnya. Chamfer yang tidak
ada pada gambar kerja cukup yang kecil saja. Ambil kira-kira 0,2 mm
x 45°.
33
9) Pahat Bubut Rata Dalam
Digunakan untuk membubut lubang atau bagian dalam benda kerja.
Biasanya digunakan untuk memperbesar diameter lubang.
34
Gambar 10.13 Pahat Alur Dalam Sumber: Teknikece.com
Geram adalah sisa-sisa material yang telah terpotong pada proses pemesinan.
Geram kerap kali dianggap sebagai sampah proses permesinan. Geram sendiri
memiliki karakterisasi yang bermacam-macam, baik dari segi bentuk dan dimensi
yang dipengaruhi dari material, kondisi pemotongan, pahat. Adapun jenis-jenis geram
antara lain:
35
1) Geram Kontinyu adalah benda kerja dan bertekstur lebih keras dari pada
benda kerjanya, seperti halnya berbagai jenis baja dan geram yang
dihasilkan berbentuk kontinyu. Geram yang kontinyu sulit untuk dibuang
bahkan bisa sampai membahayakan operator. Hal ini karena geram telah
mengalami regangan (strain) yang tinggi, sehingga menjadi lebih keras,
tajam, dengan temperature yang lebih tinggi.
2) Geram Tidak Kontinyu pada dasarnya terbentuk dari proses premesinan
benda kerja yang rapuh (brittle, sebagaimana besi tuang). Geram tersebut
mendekati bentuk serpihan atau bahkan dapat berupa serbuk, dengan
demikian mempermudah pembuangannya dari lokasi pemotongan atau
mesin perkakas yang digunakan.
1) Favourable
Bentuk geram favourable adalah bentuk geram yang cenderung pendek,
sehingga memudahkan dalam proses pembuangannya dari lokasi
pemotongan.
2) Unfavourable
Bentuk geram ini cenderung tidak menguntungkan/tidak disukai oleh
karena bentuknya yang panjang, tajam, dan berbahaya bagi operator, serta
sulit untuk dibuang dari lokasi pemotongan.
36
Gambar 1.6 Bentuk-bentuk geram Sumber:
37
Daftar Pustaka
Eric, Y. (2021, Juli 6). Stella Maris College. Retrieved Maret 14, 2022, from
stellamariscollege.org: https://stellamariscollege.org/mesin-bubut/
Ets World. (2018, Februari 1). Retrieved Maret 14, 2022, from etsworld.id:
https://www.etsworlds.id/2018/04/klasifikasi-dan-jenis-pahat-mesin-
bubut.html
Furqoni, M. R. (2021, Desember 23). Teknik Kece. Retrieved Maret 13, 2022, from
teknikece.id: https://teknikece.com/mesin-bubut/jenis-mesin-bubut/
smkpgri3. (2021, Januari 11). SMK PGRI 3 Kota Cimahi. Retrieved Maret 14, 2022,
from smk pgri 3 cimahi: https://smkpgri3cimahi.sch.id/blog/pengenalan-
materi-mesin- bubut/#:~:text=Pengertian%20Mesin%20Bubut,dari%20benda
%20kerja%20y ang%20berputar.
UNY Yogyakarta. (n.d.). Universitas Negeri Yogyakarta. Retrieved Maret 13, 2022,
from uny.ac.id:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197902072014041001/pendidikan/hand-out-
pemesinan-bubut-print.pdf
38
Widarto, d. (2008). Retrieved Maret 14, 2022, from Anzdok.co.id:
https://adoc.pub/bab-ii-dasar-teori-gambar-2-1-proses-bubut-rata-bubut-
permuk.html
39