Anda di halaman 1dari 39

JURNAL

PRM – 01 PERENCANAAN PROSES

Disusun oleh:

Kelompok :

Asisten :

LABORATORIUM TEKNIK PRODUKSI

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
juga serta salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat
menyelesaikan jurnal praktikum modul PRM – 02 “Perencanaan Proses” ini.

Jurnal ini kami susun dengan tujuan agar para pembaca dapat memperluas
wawasan serta ilmu pengetahuan teknik produksi, khususnya tentang “Perencanaan
Proses”. Penulis berharap agar jurnal ini dapat memberikan sejumlah manfaat pula
bagi masyarakat umum, khususnya bagi pelajar terutama kami sendiri selaku
penyusun jurnal ini.

Kami menyadari bahwa jurnal ini masih belum sempurna dan masih terdapat
banyak kekurangan baik dari penyajian materi, maupun dari segi penulisan dari jurnal
ini. Karena itu, semua saran, masukan, dan kritik yang membangun akan sangat
bermanfaat bagi penulis sebagai bahan pembelajaran untuk menyusun jurnal-jurnal
berikutnya agar menjadi lebih baik.

Bandung, 12 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover.............................................................................................................................1

Kata Pengantar............................................................................................................2

Daftar Isi.......................................................................................................................3

Daftar Gambar............................................................................................................4

BAB I TEORI DASAR...............................................................................................6

A. Bubut................................................................................................................6
1. Definisi Bubut.............................................................................................6
2. Prinsip Kerja Mesin Bubut.......................................................................6
3. Prinsip Kerja Mesin Bubut.......................................................................7
4. Elemen Dasar Mesin Bubut......................................................................8
5. Mesin Bubut Proses Bubut....................................................................10
6. Jenis-Jenis Bubut.....................................................................................12
7. Penjabaran Mesin C630.........................................................................22
8. Operasi-Operasi yang Dapat
Dilakuan Pada Mesin Bubut..................................................................24
9. Alat-Alat Bantu Mesin Bubut................................................................26
10. Klasifikasi Pahat Bubut.........................................................................26
11. Macam-macam Geram............................................................................35
12. Bue (Built Up Edge)................................................................................37
13. Diagram Gergaji.....................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................38

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Mesin Bubut


Gambar 3.1 Proses Kerja Mesin Bubut
Gambar 4.1 Kepala Tetap
Gambar 4.2 Kepala Lepas
Gambar 4.3 Eretan
Gambar 4.4 Meja Mesin
Gambar 5.1 Rumus Kecepatan Potong
Gambar 5.2 Rumus Gerak Makan
Gambar 5.3 Rumus Kedalaman Pemakanan
Gambar 5.4 Rumus Waktu Pemotongan
Gambar 6.1 Mesin Bubut Mini
Gambar 6.2 Mesin Bubut Kayu
Gambar 6.3 Mesin Bubut Standar
Gambar 6.4 Mesin Bubut Dalam Ruang
Gambar 6.5 Mesin Bubut Turret And Capstan
Gambar 6.6 Mesin Bubut Turret And Saddle
Gambar 6.7 Mesin Bubut Turret Vertical
Gambar 6.8 Mesin Bubut Cnc
Gambar 6.9 Mesin Bubut Ringan
Gambar 6.10 Mesin Bubut Sedang
Gambar 6.11 Mesin Bubut Meja Panjang
Gambar 6.12 Mesin Bubut Centre Lathe
Gambar 6.13 Mesin Bubut Sabuk
Gambar 6.14 Mesin Bubut Boring Miring And Vertical Turning

4
Gambar 6.15 Mesin Bubut Facing Lathe
Gambar 7.1 Mesin C630
Gambar 7.2 Mesin Bubut Cnc Dan Konvensional
Gambar 8.1 Pembuatan Silindris
Gambar 8.2 Pemotongan Ulir
Gambar 10.1 Pahat Berdasarkan Letak Sisi Potongnya
Gambar 10.2 Pahat Berdasarkan Fungsinya
Gambar 10.3 Pahat Rata Kanan
Gambar 10.4 Pahat Rata Kiri
Gambar 10.5 Pahat Muka
Gambar 10.6 Pahat Potong
Gambar 10.7 Pahat Ulir
Gambar 10.8 Pahat Alur
Gambar 10.9 Pahat Bentuk
Gambar 10.10 Pahat Chamfer
Gambar 10.11 Pahat Bubut Rata Dalam
Gambar 10.12 Pahat Bubut Facing Dalam
Gambar 10.13 Pahat Alur Dalam
Gambar 10.14 Pahat Ulir Dalam
Gambar 11.1 Bentuk-Bentuk Geram

5
BAB I

TEORI DASAR

A. Bubut
1. Definisi Bubut
Bubut adalah suatu proses pembentukan alat dengan teknik berputar sehingga
menghasilkan sayatan-sayatan berbentuk uliran pada permukaan benda kerja. Proses
ini dilakukan oleh mesin bubut, yakni salah satu mesin perkakas yang berfungsi
sebagai penghasil bagian mesin berbentuk silinder kemudian dilakukan pemotongan
dari benda yang berputar.

Gambar 1.1 Mesin Bubut Sumber:

2. Prinsip Kerja Mesin Bubut

Prinsip kerja dari mesin bubut adalah dengan menghilangkan bagian dari
benda kerja dengan cara diputar dalam kecepatan tertentu. Pada waktu yag sama
dilakukan proses pemotongan (pemakanan) oleh pahat potong yang bergerak secara
sejajar dengan benda kerja dan menghasilkan bagian-bagian dari mesin yang
berbentuk silinder dengan sayatan ulir.

6
3. Prinsip Kerja Proses Bubut

Dikutip dari Widarto, 2008, pada dasarnya terdapat beberapa gerakan utama
mesin bubut itu sendiri. Pertama adalah gerakan pemakanan (pengukiran) dengan
pahat yang berhadapan atau sejajar dengan posisi benda kerja dalam jarak tertentu.
Pada proses ini, permukaan dari benda kerja akan dibuang (proses bubut rata). Kedua
adalah pemakanan yang identik dengan proses pertama yakni bubut rata. Namun yang
membedakan adalah arah pemakanan gerakan yang tegak lurus terhadap sumbu
benda kerja yang bergerak menuju ujung sumbu benda kerja. Gerakan ini disebut
bubut permukaan (surface turning). Yang terakhir adalah proses bubut tirus (taper
turning), yang prosesnya kurang lebih seperti proses bubut rata, hanya saja jalannya
pahat yang bergerak membentuk sudut tertentu terhadap sudut benda kerja (Widarto,
dkk. 2008).

Gambar 3.1 Proses kerja mesin bubut Sumber: staffnew.uny.ac.id


Keterangan: 1. Bubut rata

2. Bubut permukaan

3. Bubut tirus

7
4. Elemen Dasar Mesin Bubut
1) Kepala Tetap (Headstock)
Kepala tetap terletak pada bagian sebelah kiri mesin bubut. Pada bagian
ini terdapat spindel yang berfungsi untuk memutar benda kerja. Pada
bagian headstock juga terdapat tuas – tuas yang berguna untuk mengatur
kecepatan putar spindel.

Gambar 4.1 Kepala tetap Sumber: hensanto.web.id


2) Kepala Lepas (Tailstock)
Kepala lepas terletak pada bagian sebelah kanan mesin bubut. Kepala
lepas berfungsi pada pekerjaan bubut dengan dua center, untuk
menghindari benda kerja bengkok pada saat proses pembubutan, misalnya
pada pekerjaan pembubutan As dan kepala lepas juga dapat dipasangi
mata bor untuk pekerjaan pengeboran.

8
Gambar 4.2 Kepala lepas Sumber: hensanto.web.id

3) Eretan (Carriage)
Carriage merupakan penopang dan pembawa pahat bubut.
Pada Carriage terdapat eretan melintang dan eretan kombinasi yang
berguna untuk mengatur gerak dan posisi pahat. Pada carriage juga
terdapat tool holder dan juga tuas menggerakkan carriage secara manual
maupun otomatis.

Gambar 4.3 Eretan Sumber: hensanto.web.id

9
4) Meja Mesin (Lathe Bed)
Lathe bed merupakan kerangka mesin bubut. Di bagian atasnya terdapat
kepala lepas dan carriage.

Gambar 4.4 Meja Mesin Sumber: hensanto.web.id

5. Mesin Bubut Proses Bubut


Ada 4 elemen dasar proses bubut, yaitu:
1) Kecepatan memotong (cutting speed).
Cutting speed adalah panjang ukuran lilitan pahat yang diukurkan
pada benda kerja yang terpotong dalam satuan meter (m) per satu menit
putaran benda kerja. Contohnya, sebuah baja lunak yang dapat dipotong
sepanjang 40 meter per menit. Artinya bahwa spindle mesin juga perlu
berputar dan disesuaikan agar ukuran mata lilitan pahat terhadap benda
kerja (panjang tatal) adalah sepanjang 40meter/1 menit putaran. Karena
ukuran benda kerja yang berbeda-beda jumlahnya. Maka digunakan
rumus:

10
Gambar 5.1 Rumus kecepatan potong Sumber:

2) Gerak makan (feed rate)


Kecepatan gerak pemakanan besar kecepatan yang diperlukan oleh
alat pahat dalam pergerserannya menyayat benda kerja tiap
radian/menit.Gerak makan sendiri tercantum dalam daftar spesifikasi
pada mesin bubut yang ada. Untuk memperoleh besar kecepatan gerak
makan, kita dapat mengaturnya melalui rumus sebagai berikut:

Gambar 5.2 Rumus gerak makan


Sumber: www.fadhillazherda.blogspot.com

3) Kedalaman pemakanan (depth of cut)


Kedalaman pemakanan adalah jumlah rata – rata selisih dari diameter
benda kerja sebelum dibubut dengan diameter benda kerja setelah di
bubut. Kedalaman pemakanan juga dapat digambarkan sebagai seberapa

11
dalam pahat menusuk benda kerja pada saat proses penyayatan (tebalnya
tatal bekas bubutan). Kedalaman pemakanan pun dapat diatur dan
disesuaikan dengan cara menggeser peluncur silang melalui roda
pemutar.

Gambar 5.3 Rumus Kedalaman Pemakanan


Sumber: .fadhillazherda.blogspot.com

4) Waktu/Durasi Pemotongan (cutting time)


Waktu pemotongan (cutting time) adalah panjang pemotongan pada
benda kerja = langkah awal pemotongan + langkah akhir pemotongan.
Adapun rumusnya sebagai berikut:

Gambar 5.4 Rumus Waktu Pemotongan Sumber: fadhillazherda.blogspot.com

6. Jenis-Jenis Mesin Bubut


1) Mesin bubut bench (mesin bubut mini)

12
Mesin bubut yang berukuran kecil. Biasanya dipasang pada meja atau
bangku. Mesin ini digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang kecil
dan presisi. Memiliki banyak perlengkapan untuk menunjang atau
membantu pekerjaannya. Mesin ini tidak memiliki poros transportir.

Gambar 6.1 Mesin bubut mini Sumber:

2) Mesin bubut speed (Mesin bubut kayu)


Mesin bubut yang tidak memiliki gearbox, eretan, dan poros transportir.
Alat potongnya dipegang menggunakan tangan. Biasanya digunakan
untuk membubut kayu. Sehingga sering disebut mesin bubut kayu.

Gambar 6.2 Mesin bubut kayu Sumber:

13
3) Mesin Bubut Standar
Mesin bubut paling umum yang anda kenal. Mesin ini sering kita jumpai
di sekolah teknik dengan jurusan teknik pemesinan. Memiliki ukuran
yang lebih besar dari mesin bubut bench. Memiliki konstruksi yang kuat
dan cocok untuk pekerjaan yang presisi.

Gambar 6.3 Mesin bubut standar Sumber:

4) Mesin Bubut Dalam Ruang (Tool Room Lathe)


Tidak jauh berbeda dengan mesin bubut standar. Mesin ini memiliki
beberapa perlengkapan khusus untuk mengatur sudut dan kecepatan
pemakanan. Bed pada mesin ini dibuat lebih kecil dibanding mesin bubut
yang lainnya.

Gambar 6.4 Mesin bubut dalam ruang

14
Sumber:

5) Mesin bubut capstan and turret


Yaitu mesin bubut yang cocok digunakan untuk produksi massal.
Termasuk tipe mesin semi-automatic dan memiliki rentang operasi yang
luas. Dalam mengoperasikan mesin ini, operator tidak dituntut untuk
memiliki banyak keterampilan. Skill atau keterampilan yang dibutuhkan
adalah keterampilan memasang alat potong pada kepala mesin. Setelah
itu pekerjaan dilakukan secara otomatis.

Gambar 6.5 Mesin bubut Turret and Capstan Sumber:

6) Mesin bubut turret sadle


Jenis ini sama seperti mesin bubut turret biasa, hanya saja mesin bubut
turret sadel ini dalam pengaturan dan pengoperasiannya menggunakan
sadel untuk menghasilkan material yang identik atau sama persis. Mesin
bubut ini mempunyai turret yang dipasang langsung pada sadel yang
bergerak dengan arah maju mundur dengan turret tersebut.

15
Gambar 6.6 Mesin bubut Turret and Capstan Sumber:

7) Mesin bubut turret vertical


Mesin bubut turret vertikal memiliki meja putar yang mempunyai
bidang cengkram dan turret yang dipasang secara menyilang di atas rel
meja putar. Terdapat kepala samping pada turret yang berguna sebagai
pengontrol pahat. Pengontrol pahat tersebut telah disetting sehingga
terjadi pengulangan proses ketika mesin sedang dioperasikan. Kecepatan
translasi dari pahat diatur dengan perbandingan tertentu yang akan
menghasilkan ulir di benda putar sesuai dengan ukuran pada settingan
awal. Ulirnya memiliki bentuk yang bermacam – macam begitu pula
dimensi yang berbeda – beda yang dihasilkan dari komponen mesin roda
gigi translasi. Mata pahat yang dipasang pada turret mempunyai
komponen penghenti masing – masing. Sehingga hasil pemotongannya
memiliki panjang yang sama dalam daur mesin yang berurutan.
Pengaruh yang dihasilkan sama dengan mesin bubut turret yang
berdiri pada ujung kepala tetap serta ciri – ciri yang diperlukan pun sama
yaitu untuk memudahkan pemegang, pemuat, dan pemesinan dari suku
cadang yang diameternya besar dan berat.

16
Gambar 6.7 Mesin bubut Turret vertikal Sumber:

8) Mesin bubut CNC (Computer Numerical Control)


Mesin bubut otomatis. Yaitu gerakan putaran mesin dan gerak pahatnya
diatur menggunakan program yang dimasukkan pada panel. Umumnya
digunakan untuk produksi massal.

Gambar 6.8 Mesin bubut CNC Sumber:

9) Mesin bubut ringan (Portable Lathe)

17
Mesin bubut ringan hanya digunakan untuk pekerjaan ringan saja.
Contohnya seperti untuk keperluan rumah tangga, dan memotong benda
yang berukuran kecil. Mesin bubut jenis ini dapat dijadikan sebagai alat
latihan dalam mengoperasikan mesin bubut ataupun belajar mendalami
profesi yang berkaitan dengan mesin bubut. Ukuran mesin ini relatif kecil
dan portable dengan panjang kurang dari 1200 mm/1,2 meter. Bentuk
mesin bubut ini pun sangat sederhana dan mudah untuk dipahami cara
penggunaannya.

Gambar 6.9 Mesin bubut ringan Sumber:

10) Mesin bubut sedang (Medium Lathe)


Ukuran mesin bubut sedang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
mesin bubut ringan. Mesin bubut jenis ini disertai dengan konstruksi yang
detail dan lebih kompleks. Terdapat beberapa bagian mempunyai
peralatan dan fungsi yang khusus. Mesin bubut sedang dapat digunakan
untuk membunuh material berdiameter hingga 20 cm. Bahkan mesin
bubut sedang dapat menciptakan perkakas yang baik untuk keperluan –
keperluan sekolah maupun rumah tangga. Tak hanya menciptakan juga
dapat digunakan untuk memperbaiki suatu perkakas yang rusak.

18
Gambar 6.10 Mesin bubut sedang Sumber:

11) Mesin bubut meja panjang


Jenis ini merupakan jenis mesin bubut yang memiliki ukuran paling besar
dari mesin bubut lainnya. Mesin bubut meja panjang disertai dengan roda
gigi dan tingkat kecepatan yang sangat maksimal. Umumnya, mesin
bubut jenis ini khusus digunakan di pabrik – pabrik besar.

Gambar 6.11 Mesin meja panjang Sumber:

12) Mesin bubut centre lathe


Mesin bubut centre lathe merupakan mesin bubut yang dirancang dengan
berbagai macam bentuk dan merupakan jenis mesin bubut yang paling
sering digunakan. Biasanya, mesin bubut centre lathe dipakai untuk

19
keperluan industri besar ataupun kecil dan perusahaan manufaktur karena
sangat efektif dan mudah digunakan. Cara kerja mesin bubut ini ialah
dengan menggunakan poros spindle sebagai alat cengkram material
dengan chuck yang berahang pada satu sisi ujungnya sebagai bantuan.
Rahang tersebut berguna sebagai pusat sumbu sedangkan sisi lainnya
sebagai pemutar.

Gambar 6.12 Mesin bubut centre lathe Sumber:

13) Mesin bubut sabuk


Ciri khas yang dimiliki dari mesin bubut sabuk adalah adanya bagian
yang fungsinya ialah sebagai sabuk. Meskipun terlihat seperti aksesoris,
namun fungsi dari sabuk tersebut sangat penting yakni untuk memutar
roda gigi. Sabuk tersebut letaknya melingkar pada roda gigi. Sabuk yang
melingkar pada roda gigi dapat berputar dengan putaran poros dari
spindle yang sudah dikaitkan dengan sabuk. Roda gigi berputar terhadap
suatu arahan pahat yang bergerak memutar dengan konstan dan berguna
untuk membentuk ulir.

20
Gambar 6.13 Mesin bubut sabuk Sumber:

14) Mesin bubut Boring Miring dan Vertical Turning


Mesin bubut ini sangat mudah dalam dioperasikan dan dapat secara
otomatis berjalan sendiri. Sebelum menggunakannya, perlu diatur bentuk
akhir dari potongan yang dibutuhkan. Kemudian mesin bubut ini akan
beroperasi sesuai perintah dan hanya perlu menunggu hasil akhirnya serta
mengawasi jalannya mesin. Mesin ini biasanya digunakan di
industri/pabrik terutama pabrik – pabrik besar. Karena dengan mesin ini,
pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat diselesaikan.

Gambar 6.14 Mesin bubut boring miring dan vertical lathe Sumber:

21
15) Mesin Bubut Facing Lathe
Mesin bubut facing lathe merupakan mesin bubut yang khusus. Dikatakan
khusus karena gasnya dapat dipergunakan pada material bentuk datar atau
berbentuk piringan. Sehingga tidak dapat berfungsi atau digunakan pada
material yang berbentuk silinder ataupun balok. Mesin bubut ini memiliki
suatu cakram yang berada di atas piringan yang berupa plat berukuran
besar. Kemudian pada proses pembubutannya bekerja pada dua buah sisi
piringan.

Gambar 6.15 Mesin bubut facing lathe Sumber:

7. Penjabaran Mesin C630

Mesin bubut C630 adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan
untuk proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada
benda kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari
benda kerja yang berputar. Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki
populasi terbesar di dunia ini dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin freis,
drill, sekrap dan mesin perkakas lainnya. Mesin bubut merupakan salah satu metal

22
cutting machine dengan gerak utama berputar, tempat benda kerja dicekam dan
berputar pada sumbunya, sedangkan alat potong (cutting tool) bergerak memotong
sepanjang benda kerja, sehingga akan terbentuk geram.

Gambar 7.6 Mesin C630 Sumber:

Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin
bubut manual/mesin bubut konvensional dan mesin bubut otomatis/ mesin bubut cnc.
Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara
manual dilakukan oleh manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis
adalah mesin bubut yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan
mundur setelah proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau
diprogram secara otomatis dengan mengunakan computer.

23
Gambar 7.2 Mesin Bubut CNC dan Konvensional Sumber:

8. Operasi-Operasi yang Dapat Dilakuan Pada Mesin Bubut

Operasi pada mesin bubut ada beraneka ragam antara lain :

1) Pembubutan Silindris
Benda disangga diantara kedua pusatnya.

Gambar 8.1 Pembubutan Silindris Sumber:

2) Pengerjaan Tepi (Facing)


Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan harus dipotong pada pembubut.
Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam
seperti gambar 2B. Tetapi bisa juga pengerjaan tepi dilakukan dengan
benda kerja diantara kedua pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus
terhadap sumbu putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku
pembubut untuk mencegah gerakan aksial.

3) Pembubutan Tirus
Terdapat beberapa standar ketirusan1 dalam praktek komersial.
Penggolongan berikut yang umum digunakan :

24
- Tirus Morse, banyak digunakan untuk tangkai gurdi, leher, dan
pusat pembubut. Ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02%).
- Tirus Brown dan Sharp, terutama digunakan dalam memfris
spindel mesin : 0,0417 mm/mm (4,166%).
- Tirus Jarno dan Reed, digunakan oleh beberapa pabrik pembubut
dan perlengkapan penggurdi kecil. Semua sistem mempunyai
ketirusan 0.05 mm/mm (5,000%),tetapi diameternya berbeda.
- Pena tirus, digunakan sebagai pengunci. Ketirusannya 0,0208
mm/mm (2,083%).
4) Memotong Ulir.
Biasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya
sedikit ulir yang harus dibuat atau dibuat bentuk khusus. Bentuk ulir
didapatkan dengan menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan
menggunakan gage atau plat pola. Gambar 7. memperlihatkan sebuah
pahat untuk memotong ulir -V 60 derjat dan gage yang digunakan untuk
memeriksa sudut pahat. Gage ini disebut gage senter sebab juga bisa
digunakan sebagai gage penyenter mesin bubut. Pemotong berbentuk
khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.

Gambar 8.2 Pemotongan ulir Sumber:

25
9. Alat-Alat Bantu Mesin Bubut
Peralatan pelengkap yang terdapat pada mesin bubut
1) Pelat cekam (pencekam)
2) Pelat pembawa
3) Senter
4) Collet
5) Penyangga
6) Pahat bubut

10. Klasifikasi Pahat Bubut


a. Klasifikasi Pahat Bubut
1) Berdasarkan Letak Penyayatan
Ada dua jenis alat bubut, yaitu alat bubut luar dan alat bubut dalam,
tergantung dari posisi pemotongan:
- Alat Pembubut Eksternal Alat pembubutan eksternal digunakan untuk
memutar benda kerja pada permukaan datar atau luar. Ini adalah
benda kerja dan banyak digunakan dalam pembubutan umum.
- Di dalam pahat belok Bu pahat Namun, in digunakan dalam proses
pembubutan benda kerja pada bidang atau bagian dalam benda kerja.
2) Berdasarkan Keperluan Pekerjaan
Ada dua jenis alat bubut, alat roughing dan alat finishing, tergantung
kebutuhan proses pemesinan.
- Roughing Chisel Roughing Chisel sering digunakan untuk
pembubutan tanpa mempertimbangkan kekasaran, dan
mempersingkat waktu kerja. Pahat kasar terbuat dari bahan yang
tahan lama dan keras. Hal ini membuat struktur pahat yang kasar
menjadi lebih kokoh karena benda menimbulkan gesekan dan
tegangan yang tinggi pada pahat selama proses pemotongan.

26
- Patung Selesai Patung digunakan untuk membuat benda kerja yang
halus dengan kekasaran rendah dan untuk menyelesaikan proses
(selesai) untuk menghasilkan objek dengan nilai estetika tinggi. Ada
dua jenis pahat finish, dengan dua jenis finish pahat dan titik akhir
titik. Ticel finish flat memiliki ujung tombak yang rata, dan titik
finishing pahat memiliki sisi bundar.

3) Berdasarkan Letak Sisi Potongnya


Ada dua jenis pahat putar, pahat sisi kanan dan pahat sisi kiri, tergantung
pada posisi permukaan potong.
- Pahat tangan kanan Pahat putar dengan ujung tajam di sisi kanan
pahat ketika pahat menghadap kita. Pahat di sebelah kanan digunakan
untuk memutar benda kerja dari kanan ke kiri benda kerja, atau untuk
memasukkan pahat ke chuck.
- Pahat kiri adalah jenis pahat putar yang memiliki mata potong pada
sisi kiri pahat saat pahat menghadap kita. Pahat di sebelah kiri
digunakan untuk memutar benda kerja dari kiri ke kanan benda kerja,
atau untuk memberi makan pahat ke kepala yang longgar.

27
Gambar 10.1 Pahat berdasarkan letak sisi potongnya Sumber: etsworlds.blogspot.co.id

4) Berdasarkan Fungsi
Saat mengerjakan mesin bubut, kutu tertentu digunakan untuk membantu
pemesinan bubut. Ada enam jenis klasifikasi fungsional alat pembubutan
berdasarkan fungsi dan aplikasinya.
- Flat Tool Pahat datar digunakan untuk melakukan proses pembubutan
suatu bidang pada bidang vertikal atau lurus. Pengoperasian dilakukan
dengan menggerakkan pahat lebih dekat atau lebih jauh dari chuck,
tergantung pada jenis sisi pahat yang digunakan, pahat kiri atau pahat
kanan.
- Pahat Samping / Muka Pahat Samping atau Muka digunakan untuk
memesin muka benda kerja. Pengoperasian dilakukan dengan
menggerakkan pahat ke atau menjauhi benda kerja.
- Pahat Pemotongan Pahat potong digunakan untuk memotong benda
kerja dalam bentuk pahat yang rata dan tahan lama untuk
memudahkan proses pemesinan.
- Pahat Alur Pahat Alur digunakan untuk membuat profil atau lekukan
pada permukaan benda kerja. Bentuk alur tergantung pada alat
grooving yang digunakan untuk memotong benda kerja.

28
- Pahat Champer Pahat champer digunakan untuk menambah talang
atau bevel pada tepi permukaan potongan benda kerja. Sudut champer
tergantung pada sudut pahat champer, tetapi biasanya sudut yang
digunakan adalah 45 derajat.
- Pemotong Benang Pemotong Benang digunakan untuk membuat
bentuk benang pada permukaan benda kerja. Bentuk dan spesifikasi
ulir tergantung pada jenis mata ulir yang digunakan.

Gambar 10.2 Pahat berdasarkan fungsinya Sumber: etsworlds.blogspot.co.id

b. Posisi Pahat Bubut


c. Macam-macam pahat bubut
1) Pahat Bubut Rata Kanan
Pahat rata kanan digunakan untuk membubut diameter luar benda
kerja hingga rata, arah pemakanannya dari kanan ke kiri. Besar sudut
puncaknya 80°. Meski bentuk asahan-nya bermacam-macam, namun
bentuk sudutnya relatif tidak banyak berubah.

29
Gambar 10.3 Pahat rata kanan Sumber: Teknikece.com

2) Pahat Bubut Rata Kiri


Pahat rata kiri digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja
hingga rata, arah pemakanannya dari kiri ke kanan. Besar sudut
puncaknya 80°. Meski bentuk asahan-nya bermacam-macam, namun
bentuk sudutnya relatif tidak banyak berubah. Pahat ini cocok untuk
melakukan facing untuk permukaan di sebelah kiri.

Gambar 10.4 Pahat rata kiri Sumber: Teknikece.com

3) Pahat muka
Hampir sama dengan pahat rata. perbedaannya terletak pada besar
sudut puncaknya yaitu 55°. Digunakan untuk membubut permukaan
ujung benda kerja hingga rata, baik benda kerja yang ditahan oleh
senter atau tidak. Pemakanannya di mulai dari bagian tengah (titik
senter) ke arah sisi pekerjaan. Jadi gerakannya mundur. Putaran benda
kerja harus benar. Jika putaran salah akan menyebabkan benda kerja

30
tidak terpotong dan memberi beban berlebih pada pahat sehingga
patah.

Gambar 10.5 Pahat Muka Sumber: Teknikece.com

4) Pahat Potong
Digunakan untuk memotong benda kerja pada mesin bubut.
Pemotongan dapat dilakukan dengan benda kerja ditahan oleh senter
(jika benda kerja panjang) atau tidak ditahan senter (jika benda kerja
pendek). Pelaksanaan pemotongan tidak boleh sampai putus untuk
menghindari meloncatnya benda kerja dan patahnya pahat.

Gambar 10.6 Pahat Potong Sumber: Teknikece.com

5) Pahat Ulir

31
Digunakan untuk membuat ulir yang dibutuhkan. Bisa untuk
membuat ulir kiri, ulir kanan, ulir tunggal, ulir ganda, dan lain-lain.
Sudut pahatnya juga berbeda sesuai dengan ulir yang akan dibuat.
Contoh ulir metris dengan sudut 60° dan ulir whitworth dengan sudut
55°.

Gambar 10.7 Pahat Ulir Sumber: Teknikece.com

6) Pahat Alur
Digunakan untuk membuat celah alur pada benda kerja sesuai dengan
kebutuhan. Biasanya digunakan untuk pembatas ketika anak mengulir
benda kerja. Bentuknya hampir sama dengan pahat alur.

Gambar 10.8 Pahat Alur Sumber: Teknikece.com

32
7) Pahat bentuk
Adalah pahat yang mata pemotongannya berbentuk sedemikian rupa
sehingga hasil pemotongannya akan berbentuk sesuai dengan bentuk
mata potongnya. Pada umumnya pahat ini memiliki sudut-sudut bebas
sehingga dapat bergerak ke kiri atau ke kanan serta maju tegak lurus.

Gambar 10.9 Pahat Bentuk Sumber: Teknikece.com

8) Pahat Chamfer
Digunakan untuk menumpulkan bagian benda kerja yang tajam.
Tujuannya untuk memudahkan benda kerja dalam perakitannya.
Sebenarnya semua bagian yang tajam sebaiknya di chamfer,
walaupun di gambar kerja tidak ada perintahnya. Chamfer yang tidak
ada pada gambar kerja cukup yang kecil saja. Ambil kira-kira 0,2 mm
x 45°.

Gambar 10.10 Pahat Chamfer Sumber: Teknikece.com

33
9) Pahat Bubut Rata Dalam
Digunakan untuk membubut lubang atau bagian dalam benda kerja.
Biasanya digunakan untuk memperbesar diameter lubang.

Gambar 10.11 Pahat Bubut Rata Dalam Sumber: Teknikece.com

10) Pahat Bubut Facing Dalam


Seperti namanya, pahat bubut ini digunakan untuk meratakan bagian
muka atau facing yang ada di dalam lubang.

Gambar 10.12 Pahat Bubut Facing Dalam Sumber: Teknikece.com


11) Pahat Alur Dalam
Pahat bubut yang digunakan khusus untuk membuat alur pada lubang.

34
Gambar 10.13 Pahat Alur Dalam Sumber: Teknikece.com

12) Pahat Ulir Dalam


Pahat bubut ulir dalam digunakan khusus untuk membuat ulir dalam
pada lubang.

Gambar 10.14 Pahat Ulir Dalam Sumber: Teknikece.com

11. Macam-macam Geram

Geram adalah sisa-sisa material yang telah terpotong pada proses pemesinan.
Geram kerap kali dianggap sebagai sampah proses permesinan. Geram sendiri
memiliki karakterisasi yang bermacam-macam, baik dari segi bentuk dan dimensi
yang dipengaruhi dari material, kondisi pemotongan, pahat. Adapun jenis-jenis geram
antara lain:

35
1) Geram Kontinyu adalah benda kerja dan bertekstur lebih keras dari pada
benda kerjanya, seperti halnya berbagai jenis baja dan geram yang
dihasilkan berbentuk kontinyu. Geram yang kontinyu sulit untuk dibuang
bahkan bisa sampai membahayakan operator. Hal ini karena geram telah
mengalami regangan (strain) yang tinggi, sehingga menjadi lebih keras,
tajam, dengan temperature yang lebih tinggi.
2) Geram Tidak Kontinyu pada dasarnya terbentuk dari proses premesinan
benda kerja yang rapuh (brittle, sebagaimana besi tuang). Geram tersebut
mendekati bentuk serpihan atau bahkan dapat berupa serbuk, dengan
demikian mempermudah pembuangannya dari lokasi pemotongan atau
mesin perkakas yang digunakan.

Geram memiliki bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan standar ISO.


Bentuk geram pada umumnya digolongkan menjadi dua yakni favourable dan
unfavourable.

1) Favourable
Bentuk geram favourable adalah bentuk geram yang cenderung pendek,
sehingga memudahkan dalam proses pembuangannya dari lokasi
pemotongan.
2) Unfavourable
Bentuk geram ini cenderung tidak menguntungkan/tidak disukai oleh
karena bentuknya yang panjang, tajam, dan berbahaya bagi operator, serta
sulit untuk dibuang dari lokasi pemotongan.

36
Gambar 1.6 Bentuk-bentuk geram Sumber:

12. Bue (Built Up Edge)

Built up edge (BUE) adalah kondisi terbentuknya suatu permukaan potong


baru akibat adanya ship atau beram yang menempel pada ujung mata potong pahat,
sehingga pahat tersebut tidak dapat digunakan denganbaik lagi, serta harus
dibersihkan atau diperbaiki terlebih dahulu. BUE menyebabkan masalah khususnya
pada industry-industri kecil karena akan menggunakan alat potong yang lebih banyak,
yang berimbas kepada kenaikan harga proses permesinan yang sedang dilakukan.

13. Diagram Gergaji

Gambar 13.1 Diagram gergaji Sumber:

37
Daftar Pustaka
Eric, Y. (2021, Juli 6). Stella Maris College. Retrieved Maret 14, 2022, from
stellamariscollege.org: https://stellamariscollege.org/mesin-bubut/

Ets World. (2018, Februari 1). Retrieved Maret 14, 2022, from etsworld.id:
https://www.etsworlds.id/2018/04/klasifikasi-dan-jenis-pahat-mesin-
bubut.html

Furqoni, M. R. (2021, Desember 23). Teknik Kece. Retrieved Maret 13, 2022, from
teknikece.id: https://teknikece.com/mesin-bubut/jenis-mesin-bubut/

Herda Agus P, d. (2011). PENGARUH PARAMETER PERMESINAN BUBUT


TERHADAP MUNCULNYA BUILT UP EDGE (BUE) DALAM PROSES
PEMBUBUTAN ALUMINIUM . Jurnal Mekanika , 41 - 44.

Serasih. (2018, Agustus 24). Retrieved Maret 13, 2022, from


https://sersasih.wordpress.com/2012/01/04/prinsip-kerja-mesin-bubut/

smkpgri3. (2021, Januari 11). SMK PGRI 3 Kota Cimahi. Retrieved Maret 14, 2022,
from smk pgri 3 cimahi: https://smkpgri3cimahi.sch.id/blog/pengenalan-
materi-mesin- bubut/#:~:text=Pengertian%20Mesin%20Bubut,dari%20benda
%20kerja%20y ang%20berputar.

UNY Yogyakarta. (n.d.). Universitas Negeri Yogyakarta. Retrieved Maret 13, 2022,
from uny.ac.id:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197902072014041001/pendidikan/hand-out-
pemesinan-bubut-print.pdf

38
Widarto, d. (2008). Retrieved Maret 14, 2022, from Anzdok.co.id:
https://adoc.pub/bab-ii-dasar-teori-gambar-2-1-proses-bubut-rata-bubut-
permuk.html

39

Anda mungkin juga menyukai