Anda di halaman 1dari 14

Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 1


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

PRM-08
Mesin Freis CNC TU-3A

1.1. Tujuan Praktikum

1. Praktikan diharapkan mendapat gambaran tentang Mesin Freis CNC

pada umumnya, khususnya mesin CNC TU-3A.

2. Memahami control Panel yang ada pada mesin TU-3A.

3. Memahami pergerakan tool path padamesin CNC TU-3A.

4. Memahami listing yang dipergunakan pada mesin TU-3A.

1.2. Teori Dasar

Gambar Mesin Freis CNC EMCO TU 3A


Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 2


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Mesin Freis TU – 3A adalah mesin yang mempunyai tiga sumbu

gerakkan yaitu : sumbu X, Y dan Z . Sehingga mesin ini sering disebut

sebagai mesin tiga sumbu. Gerakkan ketiga sumbu tersebut dapat diatur

secara manual atau dengan program komputer.

Akan tetapi, mesin Freis TU – 3A mempunyai dua setengah derajat

kebebasan. Artinya meskipun mempunyai tiga sumbu gerakkan tetapi

kontrol komputer mesin tidak mengizinkan sebuah gerakkan yang dapat

menyebabkan terjadinya perubahan pada ketiga sumbu sekaligus. Hanya

boleh dua sumbu yang berubah satu kali gerakkan. Mesin yang mempunyai

tiga derajat kebebasan dapat melakukan parubahan harga koordinat tiga

sumbu dalam sekali gerakkan.

Gerakkan pada Mesin Freis TU – 3A adalah gerakkan dalam satu

bidang yang orientasinya dapat sebarang, bukan gerakkan didalam bidang.

Spesifikasi TU – 3A

Merk : EMCO TU – 3A

Jenis : Freis CNC

Jumlah Pahat : Satu penggantian secara manual

Bahan benda kerja : Almunium

Spindel : Vertikal dapat diubah Horizontal

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 3


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Mesin Freis TU – 3A dapat dibuat menjadi freis vertikal maupun

horizontal, dalam praktikum ini digunakan spindel yang vertikal.

Komputer pada mesin ini dilengkapi dengan hardisk penyimpan data,

program hanya dapat disimpan di kaset yang dibuat khusus untuk mesin

ini.

1.3. Sistem Persumbuan Benda Kerja Mesin TU-3A

Gambar Sistem Persumbuan Benda Kerja Mesin TU-3A

1.4. Pahat

Pemotongan pada proses pemesinan dengan mesin freis terjadi pada

permukaan luar pahat atau pada bagian terluar dari pahat yang bersentuhan

dengan benda kerja. Sedangkan dalam pemrograman pahat dianggap

sebagai sebuah titik yang tidak mempunyai dimensi dalam hal ini diameter.

Oleh sebab itu hendaklah memperhatikan hal ini.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 4


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Bentuk pahat freis menunjukkan fungsi pahat tersebut pada saat

terjadi proses pemotongan. Bentuk pahat dapat dilihat pada gambar

berikut.

1. Centrofik

Centrovik berfungsi untuk setting nol sumbu X dan y

Gambar Centrovik

2. Pahat Endmill

P Pahat Endmill merupakan pahat solid dengan sisi dan

gagang menjadi satu, pahat endmill digunakan untuk

membuat conture dari benda kerja.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 5


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Gambar Pahat Endmill

3. Pahat Facing

Pahat ini umumnya memiliki diameter yang besar dan

berfungsi untuk melakukan proses facing beda kerja di awal

proses pengerjaan sebelum membuat kontur dari benda kerja.

Gambar Pahat Facing

Dari mamcam – macam bentuk pahat dapat diketahui bahwa data pahat

yang diambil atau diukur harus diberitahukan pada mesin supaya kontur

yang direncanakan sesuai dengan yang terjadi yaitu diameter dan panjang

pahat. Khusus untuk data diameter tidak perlu diukur sebab pahat yang

dipakai biasanya telah diketahui diameternya.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 6


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

1.5. Setting Nol Benda Kerja

1. Sumbu X

Gambar Setting Nol Sumbu X

Pasanglah benda kerja pada ragum. Putar spindel secara

manual. Gerakkan plotter kearah sumbu X secara manual diluar

benda kerja jangan sampai terjadi proses pemotongan. Turunkan

plotter secara manual sehingga ujung plotter berada dibawah

permukaan benda kerja. Sentuhkan pinggiran pahat pada sisi benda

kerja dengan menggerakkan sumbu X. Nolkan harga sumbu X

dengan menekan tombol “DEL”.

2. Sumbu Y

Gambar Setting Nol Sumbu Y

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 7


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

3. Sumbu Z

Gambar Setting Nol Sumbu Z

Gerakkan plotter secara manual sehingga posisi pahat berada

ditengah permukaan diatas benda kerja. Turunkan pahat perlahan-

lahan sampai menyentuh benda kerja (lihat gambar). Nolkan sumbu

Z dengan menekan tombol “DEL”.

Data Pahat(ΔH)

1. Data pahat yang diukur dalam praktikum ini adalah panjang

pahat yang ditunjukan dengan perbedaan harga Z untuk suatu

titik acuan yang sama. Dalam hal ini titik acuan adalah

permukaan benda kerja.

2. Pilihlah sebuah pahat untuk dijadikan sebagai referensi (titik nol

pahat). Pasang pahat tersebut mesin kemudian sentuhkan ujung

pahat pada permukaan benda kerja.

3. Setelah ujung pahat menyentuh permukaan benda kerja nolkan

harga Z dengan menekan tombol DEL.

4. Angkat pahat secukupnya untuk diganti pahat kedua, pasangkan

pahat nomor dua. Sentuhkan ujung pahat pada permukaan benda

kerja seperti pahat pertama.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 8


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

5. Catat penunjukkan harga Z pada saat ujung pahat dengan pahat

nomor satu, inilah data pahat kedua yang harus dimasukkan

kedalam program sebagai harga h. Lakukan pahat yang lainnya

dan catat semua data pahat tersebut. Dari bentuk pahat yang

digambarkan diatas dapat diketahui bahwa data pahat yang

harus diambil atau diukur untuk diberitahukan pada mesin

supaya kontur yang direncanakan sesuai dengan yang terjadi

adalah diameter dan panjang pahat. Khusus untuk data diameter

tidak perlu diukur sebab pahat yang dipakai biasanya telah

diketahui diameternya.

1.6. Jarak Aman Pahat

Gambar Jarak Aman Pahat TU – 3A

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 9


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Jarak aman pahat (JAP) :2mm

Sekala mesin (SM) :100

Benda kerja (BK) : 50mm X 50mm

Diameter facing (DF) :40mm

Diameter plotter (DP) :10mm

Titik aman pahat mode manual

Sumbu X dan Y =

Sumbu Z = JAP X SM

Titik aman pahat mode CNC


Sumbu X dan Y =

Sumbu Z = JAP X SM

1.7. Pemograman

1. N 00. G92 X-2200 Y-2200 Z +200 = Posisi pahat terhadap titik

nol absolute

2. N 01. M03 = Putar spindel searah jarum

jam

3. N 02.G00 X-2200 Y+1700 Z -50 = Gerakkan linier tanpa

pemotongan

4. N 03. G01 X+5000 Y+1700 Z -50 = Gerakkan pemotongan

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 10


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

F50 dengan f 50 mm/menit

5. N 04. G01 X+5000 Y+4500 Z -50 = Gerakkan pemotongan

6. N 05. G01 X0 Y+4500 Z -50 = Gerakkan pemotongan

7. N 06. G00 X0 Y+4500 Z+200 = Gerakkan pemotongan

8. N 07. G00 X-2200 Y-2200 Z +200 = Kembali keposisi awal

9. N 08. M30 = Program ditutup

Keterangan:

Satuan dalam program adalah 0,01 mm, jika ditulis 20 maka komputer

mengartikan sebagai 0,20 mm. Titik nol disebelah kiri bawah benda kerja.

Dimensi benda kerja 50 X 50 X 50 mm. Bagian isi, N02 sampai dengan

N07, bagian penutup N08.

Pada monitor komputer sudah disediakan format sebgai berikut:


N G(M) X (I) Y (J) Z (K) F(T) H

00 92 -2200 -2200 200

01 M03

02 00 -2200 1700 -50

03 01 5000 1700 -50 50

04 01 5000 4500 -50 50

05 01 0 4500 -50 50

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 11


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

06 00 0 4500 200

07 00 -2200 -2200 200

08 M30

Bahasa yang digunakan pada mesin TU – 3A adalah bahasa kode G (G

Code) yang umumnya dikenali oleh hampir semua mesin CNC. Dengan

demikian pemahaman mengenai bahasa ini merupakan syarat utama bagi

program CNC.

Tata bahasa program CNC umumnya berdasarkan standard ISO R 1056-58

(International Organization of Standardzation). Dalam kenyataannya

aturan ini telah dikembangkan menjadi aturan yang lebih spesifik yang

diterapkan oleh setiap pabrik pembuat komputer pengontrol mesin CNC.

1.8. Pelaksanaan Praktikum

Sebelum pelaksanaan praktikum mintalah asisten untuk mengawasi

1 Menyalakan Mesin:

• Pastikan seluruh tombol pada control panel dalam keadaan

mati.

• Nyalakan tombol pada stabiliZ er.

• Nyalakan tombol power pada mesin dengan cara memutar


kunci pada panel mesin searan jarum jam.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 12


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

2 Operasi manual:

• Pastikan saklar pada mesin menunjukan mode manual.

• Periksa tombol X, Y dan Z dapat bekerja dengan baik.

• Pasang pahat plotter pada spindle.

Pastikan spindle dapat bekerja dengan baik dengan cara memutar

searah jarum jam, setelah spindle dapat berputar maka matikan

kembali spindle dengan cara memutar tombol berlawanan arah

jarum jam.

• Putar kembali saklar mode pada kondisi netral.

3. Pemasangan Benda Kerja:

• Siapkan benda kerja 50mmX50mm

• Longarkan cekam dengan kunci cekam, lalu pasangkan benda

pada cekam kemudian kencangkan kembali.

4. Pengalihan Fungsi CNC:

• Tekan tombol H/C.

• Ketik G64 pada layar monitor untuk mematikan motor asutan.

• Masukan listing program.

• Lakukan uji matematik dengan cara menekan tombol “M”

sampai uji matematik selesai.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 13


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

5. Setting Nol Benda Kerja:

• Pengalihan fungsi dari CNC ke manual.

• Lalu setting nol.

6. Posisikan pahat berada pada posisi aman untuk fungsi manual.

7. Pengalihkan fungsi dari manual Ke CNC.

8. Tekan tombol “START”.

9. Setelah Proses pengerjaan benda kerja, putarkan kembali dari fungsi

CNC ke Netral lalu matikan kembali mesin dan matikan stabilizer.

10. Lalu bersihkan geram dari mesin.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 14

Anda mungkin juga menyukai