OLEH :
Yunda Syamriyadi
211252005
Tujuan penulisan modul ini adalah merupakan salah satu cara untuk
penulisan modul ini masih banyak kekuranganya, untuk itu mohon kepada pembaca
yang budiman untuk memberikan saran yang bersifat membangun agar penulisan tesis
lebih baik, untuk saran yang diberikan penulis ucapkan terima kasih.
umumnya para pembaca, dan mEnjadikan ladang amal yang baik bagi penulis amin.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................I
DAFTAR ISI...............................................…...............................................................ii
DAFTAR PUSTAKA..................................…...............................................…........16
II
BAB I
Pendahuluan
Mesin Bubut adalah salah satu mesin perkakas dimana proses bubut adalah
bentuk tertentu. Pengurangan benda kerja dengan cara penyayatan, dimana benda
kerja berputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan itu dilakukannya proses
pemakanan oleh pahat bubut yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja tersebut. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong
relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding). Benda-benda
hasil bubutan biasanya mempunyai penampang silindris. Dengan mesin bubut kita
dapat membuat material benda silinder menjadi bentuk bulat lurus, bulat tirus, berulir
dan beralur.
mesin koter(boring machine) oleh Wilkinson pada tahun 1775 yang digunakan untuk
membuat komponen mesin uap James Watt. Pada saat itu konsep ketelitian mulai
dianut karena pembuatan komponen mesin memerlukan ketelitian yang tinggi dalam
proses yang paling banyak digunakan (60 persen sampai 80 persen), didalam
1
BAB II
2. Mesin Bubut
Mesin bubut atau Lathe Mesin mempunyai fungsi untuk membentuk matrial
ulir/drat, membubut lobang, bubut bertingkat, knurling. Matrial yang bisa dikerjakan
dengan mesin bubut bisa berupa kayu, mild steel ( SS400), Carbon steel, Alumunium,
stainless steel, brass, bronze, teflon, PVC, PP atau matrial non logam lainnya. Proses
pembubutan bisasanya untuk membuat matrial berupa Shaft, Cylinder rod, tuba, pipa,
2.2.2 Pelat tabel fungsinnya sebagai pedoman untuk mengatur tuas kecepatan
2
2.2.3 Tuas pengubah pembalik transportir dan sumbu pembawa fungsinya untuk
2.2.4 Kepala tetap didalam kepala tetap terdapat roda gigi atau transmisi untuk
mengatur kecepatan pada mesin bubut serta beberapa tuas yang diperlukan.
2.2.5 Tuas pengatur kecepatan sumbu utama fungsinya untuk mengatur kecepatan
2.2.7 Bad mesin pada mesin terdapat eretan serta kepala lepas dan lainnya.
3
2.2.8 Eretan fungsinya untuk kedudukan dan pembawa pahat pada mesin bubut.
22.9 Penjepit pahat fungsinya untuk kedudukan atau tempat penjepit pahat.
2.210 Eretan atas fungsinya penggeser pahat bubut dan membuat bidang tirus.
4
2.2.12 Kepala lepas fungsinya sebagai kedudukan chuck bor serta untuk pendukung
2.2.13 Pengikat kepala lepas fungsinya untuk mengunci agar kedudukan kepala lepas
tidak bergeser.
2.2.14 Tuas eretan bawah fungsinya untuk menggeser eretan kesamping atau
memanjang.
2.2.15 Eretan tuas, eretan tengah fungsinya menggeser eretan tengah secara melintang
atau maju dan mundur. 22.16 Tuas eretan atas fungsinya menggeser posisi pahat
2.2.17 Pedal rem fungsinya untuk menghentikan putaran pada mesin bubut dengan
cepat.
secara otomatis.
5
2.3 Jenis-jenis Mesin Bubut
Pada garis besarnya mesin bubut dilihat dari dimensinya dapat diklasifikasikan dalam
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan, bentuk
kerja yang berukuran kecil. Mesinbubut ini dibagi atas mesin bubut bangku dan mesin
bubut lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
Konstruksi mesin bubut ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan
peralatan khusus, oleh karena itu mesin ini dipergunakan untuk pekerjaan yang lebih
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar dan digunakan untuk
pekerjaan yang lebih besar dari pada dikerjakan mesin bubut ringan dan sedang.
Mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
Mesin bubut ini termasuk mesin bubut industri yang dipergunakan untuk mengerjakan
pekerjaan yang panjang dan besar, misalnya membuat poros-poros kapal, poros
transmisi yang panjang dan besar, bahan roda gigi dan lain-lain.
6
Secara prinsip lain mesin bubut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
7
BAB III
3 Langkah kerja Proses pembubutan poros bertingkat
3.1 Peralatan yang digunakan :
Jangka Sorong Mata Centre Drill
8
3.2 Langkah Persiapan
1. Membaca gambar kerja
2. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan, yaitu:
Jangka sorong (dial caliper)
Pahat tepi rata kanan
Kunci L6
Vernier high gauge
Kuas
Mata bor centre drill
Chuck drill
Sarung
Centre putar
3. Mengukur benda kerja
4. Masukkan benda kerja ke dalam rahang chuck rahang tiga, kemudian jepit
atau cekam benda kerja.
5. Kencangkan handle pada kepala lepas agar tidak mudah bergeser-geser.
Masukkan centre putar kedalam tails stock. Putar handle pada tails stock searah jarum
jam sebagai pengunci kemudian check dengan tangan.
6. Pasang pahat pada rumah pahat dengan posisi lurus lalu kencangkan baut
pengencang pahat dengan kunci L6.
7. Setting pahat sampai ujung pahat mendekati ujung sentre putar. Setting
ketinggian pahat dengan cara longgarkan terlebih dahulu baut pengatur ketinggian
tersebut, kemudian dapat mengatur tinggi pahat dengan memutar baut. Kencangkan
kembali baut pengatur ketinggian tersebut apabila ujung pahat dan ujung sentre putar
sudah sejajar. Putar kembali rumah pahat seperti kondisi awal.
8. Menghitung putaran mesin (rpm)
Menggunakan rumus :
Ket : Vc = 20-25 karena benda kerja yang digunakan ST 37 Vc = 20
m/menit
D = Diameter benda kerja 38 mm.
9
3.3 Proses pembubutan Poros bertingkat
3.3.1 Facing Benda Kerja
1) Miringkan pahat dengan bemutar dudukan rumah pahat lebih kurang 10o -15 o
2) Sentuhkan mata pahat pada permukaan benda kerja dengan memutar sepindel
cared(kereta) kekiri. kemudian setting skala spindel eretan atas pada posisi nol.
3) Jauhkan mata pahat dari benda kerja dengan memutar ke kiri spindel eretan bawah.
4) Setting skala spindel eretan atas pada posisi 0,2 mm untuk proses pemakanan.
5) Hidupkan mesin bubut
6) Lakukan proses pemakanan dengan memutar spindel eretan bawah(melintang)
kekanan sampai 1mm diluar titik pusat benda kerja.
7) Jauhkan mata pahat dari benda kerja dengan memutar ke kiri spindel eretan bawah.
8) Setting skala spindel eretan atas pada posisi 0,4 mm untuk proses pemakanan.
9) Lakukan proses pemakanan setiap kelipatan 0,2 mm sampai bekas gergaji
habis(hilang).
10)Jauhkan pahat dari benda kerja dengan menggunakan spindel eretan bawah kekiri.
11) Matikan mesin bubut
10
3.3.3 Proses pembubutan poros bertingkat
3.3.3.1 Pembubutan step satu
1. Ukur benda kerja dengan hight gauge dengn lubang senter drill dibawah dengan
jarak 123,5 mm, kemudian gores dengan rahang hight gauge hingga jelas garisnya.
2. Sangga benda kerja dengan menggunakan kepala lepas yang telah terpasang senter
putar dengan cara cekam benda kerja pada chuck dengn garis yang telah dibuat
janganmasuk masuk kedalam rahang chuck, dekat senter putar ke permukaan benda
kerja, kemudian kunci kepala lepas kemudian putar sepindel kepala lepas kekanan
sampai mata senter putar masuk dengan baik kedalam lubang senter drill kemudian
kunci silinder kepala lepas kemudina kencangkan chuck sekuat tenaga .
3. Hidupkan mesin bubut untu mengecek penyanggaan B.K(benda kerja) jika mata
senter putar berputar sesuai putaran BK dan senter putar tidang bergetar maka
penyanggaan sudah benar.
4. Check langkah pemakanan dengan cara menggerakkan pahat tidak tersentuh chuck
dan dapat keluar 5 mm dari BK.
5. Sentuhkan ujung pahat bubut pada permukaan diameter luar benda kerja, kemudian
setting skala spindel pada eretan bawah pada posisi nol.
6. Jauhkan mata pahat dari benda kerja dengan memutar ke kiri spindel eretan atas.
7. Hidupkan mesin bubut bubut.
8. Setting besar pemakanan dengan memutar eretan bawah searah jarum jam sebesar
0,5 mm
9. Lakukan langkah pemakanan dengan memutar kekiri spindel carried sampai batas
yang telah ditentukan, kemudian jauhkan pahat dari benda kerja dengan memutar
spindel pada carried kekanan sampai paat keluar dari BK
10. Seting sepindel eretan bawah keangka 1 mm, kemudian lakukan langkah
pemakanan sampai batas yang ditentukan.
11. Lakukan proses pembubutan memanjang pada benda sehingga diameter benda
kerja menjadi 36mm dari jarak 123,5mm dari depan.
12. Matikan mesin bubut.
11
3.3.3.2 Pembubutan step dua:
1. Ukur benda kerja dengan hight gauge dengn lubang senter drill dibawah dengan
jarak 116,5 mm, kemudian gores dengan rahang hight gauge hingga jelas garisnya.
2. Sangga benda kerja dengan menggunakan kepala lepas yang telah terpasang senter
putar dengan cara cekam benda kerja pada chuck dengn garis yang telah dibuat
janganmasuk masuk kedalam rahang chuck, dekat senter putar ke permukaan benda
kerja, kemudian kunci kepala lepas kemudian putar sepindel kepala lepas kekanan
sampai mata senter putar masuk dengan baik kedalam lubang senter drill kemudian
kunci silinder kepala lepas kemudina kencangkan chuck sekuat tenaga .
3. Hidupkan mesin bubut untu mengecek penyanggaan B.K(benda kerja) jika mata
senter putar berputar sesuai putaran BK dan senter putar tidang bergetar maka
penyanggaan sudah benar.
4. Check langkah pemakanan dengan cara menggerakkan pahat tidak tersentuh chuck
dan dapat keluar 5 mm dari BK.
5. Sentuhkan ujung pahat bubut pada permukaan diameter luar benda kerja, kemudian
setting skala spindel pada eretan bawah pada posisi nol.
6. Jauhkan mata pahat dari benda kerja dengan memutar ke kiri spindel eretan atas.
7. Hidupkan mesin bubut bubut.
8. Setting besar pemakanan dengan memutar eretan bawah searah jarum jam sebesar
0,5 mm.
9. Lakukan langkah pemakanan dengan memutar kekiri spindel carried sampai batas
yang telah ditentukan, kemudian jauhkan pahat dari benda kerja dengan memutar
spindel pada carried kekanan sampai paat keluar dari BK
10. Seting sepindel eretan bawah keangka 1 mm, kemudian lakukan langkah
pemakanan sampai batas yang ditentukan.
11. Lakukan proses pembubutan memanjang pada benda sehingga diameter benda
kerja menjadi 36mm dari jarak 123,5mm dari depan.
12. Lakukan pembubutan dengan diameter 25 mm dengan panjang 84,5 mm .
12
3.3.3.4 Pembubutan step empat:
1. Ukur benda kerja dengan hight gauge dengn lubang senter drill dibawah dengan
jarak 60,5 mm, kemudian gores dengan rahang hight gauge hingga jelas garisnya.
2. Sangga benda kerja dengan menggunakan kepala lepas yang telah terpasang senter
putar dengan cara cekam benda kerja pada chuck dengn garis yang telah dibuat
janganmasuk masuk kedalam rahang chuck, dekat senter putar ke permukaan benda
kerja, kemudian kunci kepala lepas kemudian putar sepindel kepala lepas kekanan
sampai mata senter putar masuk dengan baik kedalam lubang senter drill kemudian
kunci silinder kepala lepas kemudina kencangkan chuck sekuat tenaga .
3. Hidupkan mesin bubut untu mengecek penyanggaan B.K(benda kerja) jika mata
senter putar berputar sesuai putaran BK dan senter putar tidang bergetar maka
penyanggaan sudah benar.
4. Check langkah pemakanan dengan cara menggerakkan pahat tidak tersentuh chuck
dan dapat keluar 5 mm dari BK.
5. Sentuhkan ujung pahat bubut pada permukaan diameter luar benda kerja, kemudian
setting skala spindel pada eretan bawah pada posisi nol.
6. Jauhkan mata pahat dari benda kerja dengan memutar ke kiri spindel eretan atas.
7. Hidupkan mesin bubut bubut.
8. Setting besar pemakanan dengan memutar eretan bawah searah jarum jam sebesar
0,5 mm.
9. Lakukan langkah pemakanan dengan memutar kekiri spindel carried sampai batas
yang telah ditentukan, kemudian jauhkan pahat dari benda kerja dengan memutar
spindel pada carried kekanan sampai paat keluar dari BK
10. Seting sepindel eretan bawah keangka 1 mm, kemudian lakukan langkah
pemakanan sampai batas yang ditentukan.
11. Lakukan proses pembubutan memanjang pada benda sehingga diameter benda
kerja menjadi 21 mm dari panjang 60,5mm dari depan. .
12. Matikan mesin bubut
13
3.3.3.5 Pembubutan step lima:
1. Ukur benda kerja dengan hight gauge dengn lubang senter drill dibawah dengan
jarak 22,5 mm, kemudian gores dengan rahang hight gauge hingga jelas garisnya.
2. Sangga benda kerja dengan menggunakan kepala lepas yang telah terpasang senter
putar dengan cara cekam benda kerja pada chuck dengn garis yang telah dibuat
janganmasuk masuk kedalam rahang chuck, dekat senter putar ke permukaan benda
kerja, kemudian kunci kepala lepas kemudian putar sepindel kepala lepas kekanan
sampai mata senter putar masuk dengan baik kedalam lubang senter drill kemudian
kunci silinder kepala lepas kemudina kencangkan chuck sekuat tenaga .
3. Hidupkan mesin bubut untu mengecek penyanggaan B.K(benda kerja) jika mata
senter putar berputar sesuai putaran BK dan senter putar tidang bergetar maka
penyanggaan sudah benar.
4. Check langkah pemakanan dengan cara menggerakkan pahat tidak tersentuh chuck
dan dapat keluar 5 mm dari BK.
5. Sentuhkan ujung pahat bubut pada permukaan diameter luar benda kerja, kemudian
setting skala spindel pada eretan bawah pada posisi nol.
6. Jauhkan mata pahat dari benda kerja dengan memutar ke kiri spindel eretan atas.
7. Hidupkan mesin bubut bubut.
8. Setting besar pemakanan dengan memutar eretan bawah searah jarum jam sebesar
0,5 mm.
9. Lakukan langkah pemakanan dengan memutar kekiri spindel carried sampai batas
yang telah ditentukan, kemudian jauhkan pahat dari benda kerja dengan memutar
spindel pada carried kekanan sampai paat keluar dari BK
10. Seting sepindel eretan bawah keangka 1 mm, kemudian lakukan langkah
pemakanan sampai batas yang ditentukan.
11. Lakukan proses pembubutan memanjang pada benda sehingga diameter benda
kerja menjadi 19 mm dari jarak 22,5mm.
12. Matikan mesin bubut
14
3.3.3.6 Pembubutan step enam:
1. Ukur benda kerja dengan hight gauge dengn lubang senter drill dibawah dengan
jarak 134 mm, kemudian gores dengan rahang hight gauge hingga jelas garisnya.
2. Pencekaman benda kerja dibalik, cekam pada diameter 29 mm.
3. Hidupkan mesin bubut
4. Lakukan lankah facing sampai batas yang ditentukan
5. Sentuhkan ujung pahat bubut pada permukaan diameter luar benda kerja, kemudian
setting skala spindel pada eretan bawah pada posisi nol.
6. Jauhkan mata pahat dari benda kerja dengan memutar ke kiri spindel eretan atas.
7. Hidupkan mesin bubut bubut.
8. Setting besar pemakanan dengan memutar eretan bawah searah jarum jam sebesar
0,5 mm.
9. Lakukan langkah pemakanan dengan memutar kekiri spindel carried sampai batas
yang telah ditentukan, kemudian jauhkan pahat dari benda kerja dengan memutar
spindel pada carried kekanan sampai paat keluar dari BK
10. Seting sepindel eretan bawah keangka 1 mm, kemudian lakukan langkah
pemakanan sampai batas yang ditentukan.
11. Lakukan proses pembubutan memanjang pada benda sehingga diameter benda
kerja menjadi 24 mm dan panjang 10,5 mm dari depan.
12. Matikan mesin bubut
15
DAFTAR PUSTAKA
http://google.com
http://ml.scripbd.com/doc/76883248/13/D-Jenis-jenis-Mesin-Bubut
http://an-tika.blogspot.com/2011/02/pengenalan-mesin-bubut-1.html
http://rudywinoto.com/2012/02/27/mesin-bubut/
16