Taufiq Rochim
Daftar Isi
1 METROLOGI ULIR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
2 GEOMETRI ULIR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
4 TOLERANSI ULIR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
4.1 PENYIMPANGAN FUNDAMENTAL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
4.2 BESAR DAERAH TOLERANSI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
4.3 TOLERANSI YANG DIANJURKAN BAGI ULIR KONSTRUKSI UMUM. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
4.4 PERNYATAAN SPESIFIKASI ULIR PADA GAMBAR TEKNIK. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
1 METROLOGI ULIR
2 GEOMETRI ULIR
Suatu ulir dapat dipandang sebagai garis spiral yang melilit suatu
silinder. Apabila suatu titik bergerak pada garis spiral ini, selain berputar
mengelilingi penampang lingkaran, titik tersebut juga akan bergerak liner
sejajar dengan sumbu silinder sepanjang p. Jarak p ini disebut dengan pits
(pitch). Hubungan antara pits dengan diameter silinder ditunjukkan
sebagaimana gambar 1a di mana sudut ã disebut sebagai sudut kisar (lead
angle). Biasanya ulir mempunyai satu alur tetapi ada juga ulir yang terdiri atas
beberapa alur. Suatu ulir disebut dengan ulir kanan (right hand thread)
apabila dipandang dari penampang silinder titik pada ulir yang berputar
searah jarum jam akan bergerak liner menjauhi mata. Sebaliknya jika
bergerak mendekati mata, maka disebut dengan ulir kiri (left hand thread).
Gambar 1 Hubungan antara kisar dengan sudut kisar, serta jenis ulir
tunggal atau jamak.
- Puncak Ulir (crest of thread); puncak atau ujung ulir, baik untuk ulir luar
maupun ulir dalam. Berupa garis lengkung atau lurus tergantung dari
profil ulir.
- Sisi Ulir (flank of thread); sisi lurus yang menghubungkan puncak segitiga
dasar ulir.
- Sudut ulir, á (angle of thread, included angle); sudut antara sisi ulir yang
berseberangan, yang diukur pada bidang yang melalui sumbu ulir
(bidang aksial).
- Sudut Sisi Ulir, á1, á2 (flank angle); sudut antara salah satu sisi ulir dengan
bidang yang tegak lurus sumbu ulir dan diukur pada bidang aksial.
Untuk profil ulir yang simetrik, sudut sisi ulir ini sama dengan
setengah sudut ulir, á1 = á2 = á/2.
- Pits, p atau P (pitch); jarak antara titik pada sisi ulir yang sama dari dua
profil ulir yang terdekat yang diukur pada bidang aksial dan sejajar
sumbu.
- Kisar (lead); jarak yang ditempuh oleh salah satu komponen dari pasangan
baut dan mur apabila salah satu komponen di putar satu putaran
relatif terhadap pasangannya.
Catatan: Dengan demikian, ada dua jenis pengukuran geometrik ulir yaitu pengukur-
an pits dan pengukuran kisar, yang mungkin memberikan hasil yang berbeda.
- Sudut Kisar, ã (lead angle); sudut antara garis yang menyinggung
lingkaran pits dan menyinggung sisi ulir (berimpit dengan arah pits
ulir) dengan bidang yang tegak lurus sumbu ulir. Sudut kisar diukur
pada bidang melalui sumbu ulir.
- Segitiga Dasar/Fundamental (fundamental triangle); segitiga yang
terbentuk dengan menghubungkan tiga titik perpotongan antara sisi
ulir yang diperpanjang sehingga saling memotong. Pada gambar 2a
ditunjukkan sebagai segitiga KLM. Garis dasar LM sama dengan pits
dan tinggi segitiga tersebut dinamakan dengan kedalaman teoretik
(h, atau H, theoretical depth).
- Kedalaman Ulir, t atau T (depth of thread); jarak antara puncak ulir dengan
dasar ulir, diukur pada arah tegak lurus sumbu ulir. Jarak ini sama
dengan jarak radial dari silinder minor sampai dengan silinder mayor.
- Tebal Ulir (axial thickness); tebal profil antara sisi luar yang bertolak
belakang yang diukur pada silinder pits searah dengan sumbu ulir.
Jarak ini sama dengan jarak setengah pits.
- Pemenggalan atau Pembulatan (truncation & rounding); ujung segitiga
fundamental dipenggal atau dibulatkan dalam arah radial setinggi a
atau a1 (A1 atau A).
- Addendum; jarak radial antara silinder mayor sampai dengan silinder pits
bagi ulir luar, atau jarak radial antara silinder pits sampai dengan
silinder minor bagi ulir dalam.
- Dedendum; jarak radial antara silinder pits sampai dengan silinder minor
bagi ulir luar, atau jarak radial antara silinder mayor sampai silinder
pits bagi ulir dalam.
- Diameter Mayor, d atau D (mayor diameter, outside diameter, crest
diameter, full diameter); diameter silinder mayor, yaitu silinder khayal
yang mempunyai sumbu berimpit dengan sumbu ulir serta menying-
gung puncak ulir.
- Diameter Minor, d1 atau D1 (minor diameter, root diameter, core diameter);
diameter silinder minor, yaitu silinder kayal yang mempunyai sumbu
yang berimpit dengan sumbu ulir serta menyinggung dasar ulir.
- Diameter Pits, d2 atau D2 (pits diameter, simple effective diameter);
(diameter efektif) diameter silinder pits, yaitu silinder kayal yang
mempunyai sumbu yang berimpit dengan sumbu ulir serta memotong
sisi ulir sedemikian rupa sehingga tebal ulir dan jarak pada ruang
kosong antara sisi ulir yang berseberangan adalah sama.
- Diameter Fungsional, d'2 atau D'2 (virtual effective diameter, functional
diameter); diameter pits mur yang dipasang pada baut yang mempu-
nyai profil sempurna sehingga sisi ulirnya saling bersinggungan.
Karena adanya kesalahan pits dan/atau kesalahan sudut sisi ulir
maka diameter fungsional akan lebih besar daripada diameter pits
(berlaku untuk ulir luar; untuk ulir dalam berlaku kebalikannya yaitu
diameter fungsional akan lebih kecil daripada diameter pits).
Diameter fungsional ini merupakan dimensi yang penting bagi kaliber
pemeriksa ulir.
Jadi,
Dalam Ä ABC ;
Maka DE =
Apabila salah satu sisi ulir yang lain juga mempunyai kesalahan sudut
sebesar äá2, maka harga koreksi diameter pits menjadi :
di mana,
d2(á) = harga koreksi diameter pits akibat kesalahan sudut sisi ulir;
mm
t = tinggi nominal ulir; mm
á = sudut ulir; E
äá1 äá2 = kesalahan sudut sisi ulir; radian (positif atau negatif)
Di mana p adalah harga pits (mm) dan äá2, äá2 kesalahan sudut sisi ulir
(derajat), dan diperoleh Äd2(2) dalam mm.
Jika dua hal di atas tak dipenuhi, maka akan terjadi kesalahan pits.
Secara berurutan kesalahan pits ini dapat dijumlahkan dengan memperhati-
kan tandanya (positif/negatif) sehingga untuk sepanjang ulir dapat diketahui
kesalahan pits kumulatif (cumulative pitch error).
Berdasarkan grafik kesalahan kumulatif, dapat diklasifikasikan dua jenis
kesalahan pits, yaitu:
4 TOLERANSI ULIR
- garis nol
- penyimpangan fundamental, dan
- besar daerah toleransi.
Garis nol adalah garis profil dasar untuk ulir metrik, sebagaimana
yang diperlihatkan pada gambar 7. Dari garis nol ini dapat ditentukan
Gambar 8 Toleransi Mur dan Baut. Contoh bagi mur kelas H, dan baut kelas g.
letak dan besar daerah toleransi bagi ke tiga jenis diameter ulir sebagaimana
yang ditunjukkan pada gambar 8. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa
letak daerah toleransi suatu diameter relatif terhadap garis nol ditentukan
oleh penyimpangan fundamental. Sementara itu, besar daerah toleransinya
ditentukan oleh angka kualitas bagi ulir yang bersangkutan.
4.1 PENYIMPANGAN FUNDAMENTAL
Penyimpangan fundamental adalah batas daerah toleransi yang
paling dekat dengan garis nol. Untuk sistem toleransi ISO, hal ini dinyatakan
dengan suatu simbol huruf. Bagi ulir metrik yang umum dipakai (general
purpose) digunakan simbol G dan H untuk ulir dalam (mur) dan simbol e, g
dan h untuk ulir luar (baut). Harga penyimpangan fundamental bergantung
pada simbol yang dipakai serta harga pits, sebagaimana rumus pada tabel
1A
Tabel 1A Penyimpangan fundamental daerah toleransi ulir.
Ulir luar Ulir dalam
Ì
tak berlaku bagi p # 0,75 mm
es = penyimpangan atas daerah toleransi baut, ìm
EI = penyimpangan bawah daerah toleransi mur, ìm
p = pits ulir, mm
Contoh:
Misalkan harga sebuah baut metrik (M10 x 1,5) dengan ukuran nominal d=10
mm dan harga p=1,5 mm. Berapakah harga penyimpangan fundamental bagi
daerah toleransi untuk diameter mayor, diameter minor dan diameter pitsnya,
apabila baut tersebut dibuat dari kelas g.
ìm (dibulatkan), maka,
mm
mm.
Untuk angka kualitas 6, besar daerah toleransi dapat dihitung menurut rumus
seperti yang tercantum dalam tabel 1.C.
5 1,06 8 2,12
6 1,32
1 Diameter meter mayor baut, d, tidak boleh melampaui garis batas nol (profil
dasar).
2 Diameter minor baut, d1, harus terletak di dalam daerah toleransi
sebagaimana yang ditunjukkan di gambar 8.
Contoh :
Untuk baut M10 x 1,5, yang dibuat dari kelas g dengan kualitas 8, berapakah
besar daerah toleransi dan diameter minimum bagi ke tiga macam diameter-
nya?
ìm
ìm
ìm
mm
mm
mm
mm.
!
untuk profil ulir selain ISO metrik, digunakan simbol huruf lain. Biasanya diletakkan pada akhir
urutan simbol spesifikasi, misalnya : UNC, UNF, UNEF dan sebagainya.
di mana :
d = diameter mayor, mm
Dc = diameter silinder referensi, diameter yang paling dekat dengan diameter
mayor yang akan diukur.
Rt = pembacaan mikrometer sewaktu mengukur ulir, mm
Rc = pembacaan mikrometer sewaktu mengukur silinder referensi, mm.
Pengukuran diameter mayor sebaiknya diulang sekali atau dua kali
pada beberapa posisi penampang poros ulir guna memeriksa kebulatan.
Pengukuran pada beberapa tempat sepanjang sumbu ulir dilakukan untuk
memeriksa ketirusan (konisitas) yang mungkin ada pada baut yang diukur.
!
Supaya kondisi kontak pengukuran hampir sama, bentuk benda standar sebaiknya disesuaikan
dengan bentuk benda ukur. Jadi, dalam hal pengukuran diameter mayor, pemakaian silinder
referensi lebih dianjurkan daripada pemakaian blok ukur.
Gambar 11 Penggunaan batang prisma untuk Gambar 12 Floating Carriage Diameter Mea-
pengukuran diameter minor. suring Machine; untuk melaksanakan
pengukuran diameter minor dan pits
dengan memakai sepasang batang
prisma atau tiga silinder yang digantung
pada kaitan.
Karena adanya pits ulir, posisi ujung prisma menjadi tidak segaris.
Akibatnya, timbul momen putar yang disebabkan oleh tekanan pengukuran
(F; Newton). Momen putar sebesar F.p/2 (Newton. m) ini bertendensi untuk
memutar ulir yang diukur. Untuk menghindari kesalahan pengukuran, ulir
harus dipasang di antara dua senter tetap dan garis ukur mikrometer harus
tetap tegak lurus sumbu ulir. Hal ini dapat dilaksanakan dengan memakai alat
ukur yang disebut sebagai “alat ukur diameter dengan dasar mengambang”
(floating carriage diameter measuring machine), pada mana suatu mikrome-
ter bangku dapat bergerak menyilang tegak lurus dengan sumbu penyenter,
lihat gambar 12. Pemeriksaan ketirusan dan kebulatan silinder minor harus
juga dilakukan dengan melaksanakan pengukuran pada beberapa tempat
sepanjang sumbu ulir yang diukur.
Gambar 14 Metoda Tiga Kawat untuk pengukuran diameter pits ulir luar.
!
Sama dengan metode dua kawat; di mana dalam hal pemakaian dua kawat, pengukuran harus
dilaksanakan dengan alat ukur seperti floating carriage diameter measuring machine.
Dalam ÄCDO,
Dalam ÄCBE,
Maka
. . . . . . . . . . . . . . (1)
Rumus di atas hanya berlaku bagi ulir yang berdiameter besar serta
mempunyai harga pits p yang relatif kecil. Untuk geometri ulir yang umum di
mana harga pits relatif besar, rumus 1 di atas harus dikoreksi akibat adanya
sudut kisar ã serta tekanan pengukuran F yang bertendensi untuk
mendeformasikan penampang kawat. Pengaruh dari sudut kisar ã adalah
seperti yang ditunjukkan gambar 15.
. . . . . . . . . . . (2)
di mana dan äk tergantung pada diameter pits d2. Secara grafik harga
ä1 dan äk digambarkan seperti gambar 16.
Gambar 16 Faktor koreksi karena sudut kisar dan tekanan pengukuran; bagi ulir metrik.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5)
. . . . . . . . . . . . . (6)
di mana :
- koreksi akibat kesalahan diameter kawat adalah KdÄdD :
(ìm)
Jarak rahang ukur komparator diatur untuk suatu harga tertentu (E)
sesuai dengan dimensi ulir yang akan diukur, yaitu:
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7)
di mana :
E = ukuran standar yang ditentukan, mm
D2 = diameter teoretik; diameter pits ulir yang hendak diukur, mm
H = tinggi segitiga fundamental profil ulir yang diukur, lihat gambar 2,
Z = konstanta alat ukur, dalam hal ini sesuai dengan jarak a ditambah b
(mm).
Seperti yang telah dibahas pada bab 3, kesalahan sudut ulir dan
kesalahan pits akan menyebabkan diameter fungsional menjadi lebih
besar/kecil daripada diameter pits. Dengan demikian, sebetulnya cukup
dilakukan pemeriksaan apakah harga diameter tersebut masih berada dalam
daerah toleransi diameter pits. Pengukuran sudut ulir dan pits biasanya
dilakukan pada permulaan proses produksi ulir, supaya dapat dilakukan
perbaikan bila diperlukan. Ulir dengan kualitas tinggi, seperti halnya ulir pada
kaliber pemeriksa ulir dan ulir utama mikrometer, memerlukan pengukuran
kesalahan sudut ulir maupun pits. Dengan demikian, akibat ketidaksempur-
naan proses pembuatannya akan bisa diketahui guna melakukan koreksi.
Sudut ulir luar dapat diukur dengan memakai profil proyektor. Supaya
bayangan ulir dapat kelihatan jelas pada kaca buram (layar proyeksi) sumbu
ulir harus dibuat miring sebesar sudut kisar (ã, lead angle/helix angle)
terhadap arah sinar kolimator. Cara seperti ini mempunyai kerugian, karena
terjadi pemendekan bayangan jarak pits, lihat gambar 18b.
!
Grafik yang dihasilkan akan serupa dengan grafik kesalahan Kisar Kumulatif.
Ada dua jenis Kaliber Ulir Ring GO, yaitu yang dapat distel dan yang
tidak dapat disetel. Kaliber ini memeriksa batas material-maksimum bagi
diameter fungsional ulir luar. Pemakaian kaliber ulir Ring GO lebih dianjurkan
dibandingkan dengan jenis kaliber lain, karena kaliber ini mengikuti prinsip
Taylor! yang memeriksa diameter pits dan sekaligus memeriksa beberapa
kesalahan seperti kesalahan pits, kesalahan sudut ulir, variasi sudut kisar
dan kesalahan bentuk (kebulatan dan kelurusan untuk sepanjang badan
kaliber). Panjang sisi ulir akan terperiksa juga, karena kaliber ini mempunyai
profil ulir yang penuh. Sewaktu dipakai, kaliber diputar dengan tanpa paksaan
dan harus masuk untuk seluruh panjang ulir yang diperiksa. Kaliber ini
mempunyai beberapa jenis pena pengecek dan penyetel, yaitu:
- Pena ulir pengecek (GO & NOT GO); digunakan bagi pemeriksaan kaliber
ulir Ring GO yang masih baru,
- Pena ulir penyetel, untuk Kaliber Ulir Ring GO yang dapat distel, dan
- Pena ulir pemeriksa keausan (NOT GO).
A.2 Kaliber Ulir Rahang GO (GO Screw Calliper Gauge)
!
Prinsip perencanaan kaliber menurut Taylor:
- Kaliber GO harus memeriksa sebanyak mungkin elemen geometrik yang saling berkaitan
yang menentukan profil geometrik yang diukur. Kaliber GO memeriksa elemen geome-
trik yang dimaksud pada harga batas material maksimum (poros paling besar atau
lubang paling kecil).
- Kaliber NOT GO harus memeriksa satu elemen geometrik (tak boleh berkaitan/bersing-
gungan dengan elemen geometrik lain). Kaliber NOT GO memeriksa elemen geometrik
yang dimaksud pada harga batas material minimum (poros paling kecil atau lubang
paling besar).
beberapa produk (yang telah diperiksa dengan kaliber ulir rahang) diperiksa
sekali lagi dengan memakai kaliber ulir ring. Dengan demikian, kaliber ulir
ring ini menjadi tidak cepat aus (karena jarang dipakai).
Untuk menghindari lenturan bagi baut yang tidak kaku (mempunyai
lubang dan berdinding tipis) dianjurkan untuk memakai kaliber ulir ring. Pena
Ulir Penyetel (GO) dapat dibuat untuk keperluan penyetelan posisi rahang,
sehingga kaliber ulir rahang, dengan frekuensi pemakaian yang cukup tinggi,
dapat dengan mudah diperiksa dan distel ukurannya.
Diameter mayor tidak diperiksa oleh jenis kaliber di atas (1 s.d. 4),
oleh sebab itu pemeriksaannya dilakukan secara terpisah. Dalam hal ini
dapat digunakan jenis kaliber ring atau rahang (tak berulir, GO & NOT GO)
sebagaimana yang digunakan untuk memeriksa toleransi poros.
B Kaliber Pemeriksa Ulir Dalam.
A Daerah toleransi kaliber pemeriksa ulir luar dan pena penyetel serta
pemeriksanya (untuk diameter pits baut).
1 Kaliber ulir ring GO; 2 Pena ulir pemeriksa GO untuk (1); 3 Pena ulir
pemeriksa keausan untuk (1); 4 Pena ulir penyetel untuk kaliber ulir
rahang GO; 5 Kaliber ulir ring NOT GO; 6 Pena ulir pemeriksa
keausan untuk (5); 7 Pena ulir penyetel untuk kaliber ulir rahang NOT
GO, atau kaliber ulir ring NOT GO yang dapat distel.
B Daerah toleransi kaliber pemeriksa ulir dalam (untuk diameter pits
mur).
C Daerah toleransi kaliber pemeriksa diameter mayor ulir luar.
D Daerah toleransi kaliber pemeriksa diameter minor ulir dalam.
T d2 TR T CP m ZR W GO W NG
di atas s.d.
24- 50 8 6 10 -4 10 7
50- 80 10 7 12 -2 12 9
80-125 14 8 15 2 16 12
125-200 18 9 18 8 21 15
200-315 23 12 22 12 25½ 19½
315-500 30 15 27 20 33 25
500-670 38 18 33 28 41 31
T D2 T PL ZPL
di atas s.d. W GO W NG
24- 50 6 0 8 6
50- 80 7 2 9½ 7½
80-125 9 6 12½ 9½
125-200 11 12 17½ 11½
200-315 14 16 21 15
315-500 18 24 27 19
500-670 22 32 33 23
Td
di atas s.d. Z2
36- 85 4 8
85-140 5 20
140-335 8 38
335-850 15 54
850-950 21 60
T D1 Z1
di atas s.d.
38-100 4 9
100-180 5 22
180-375 8 38
375-710 13 52
710-1250 23 65