Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SMART FARM – Sistem Pertanian dengan Penyiraman dan


Pemupukan Otomatis Berbasis Arduino dan Aplikasi Ubidots

Bidang Kegiatan:
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan Oleh:

Satria Wijaya; 21050117120044


Adzkia Zahran Farras; 21050117120046
Hafiz Rachmad Fikri; 21050117120051
Surya Kusuma; 21050117120034
Yudha Saputra; 21050117120052

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan cocok tanam merupakan salah satu faktor penting yang menunjang
kehidupan manusia, seperti pertanian dan perkebunan. Hal ini dikarenakan pangan
pokok sebagian besar manusia berasal dari tumbuhan yang dihasilkan melalui
cocok tanam. Selain sebagai penyedia bahan makanan pokok, kegiatan cocok tanam
juga dijadikan sarana untuk mencari nafkah bagi sebagian orang, yang mana hasil
cocok tanam tersebut diperjualbelikan di masyarakat.
Pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk
menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi namun juga
mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat.
Ciri utama pertanian modern adalah produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitas
pasokan yang terus menerus harus selalu meningkat dan terpelihara. Produk-produk
pertanian kita baik komoditi tanaman pangan, hortikultura, perikanan, perkebunan
dan peternakan harus menghadapi pasar dunia yang telah dikemas dengan kualitas
tinggi dan memiliki standar tertentu.
Beberapa tahun ini teknologi pertanian berkembang pesat, sehingga banyak
alat yang dihasilkan salah satunya adalah alat penyiram dan pemupukan pada
tanaman secara otomatis. Perancangan alat ini akan memudahkan dalam hal
penyiraman dan pemupukan tanaman, sehingga kedua hal itu dapat dilakukan pada
waktu yang tepat meskipun dalam keadaan sibuk. Beberapa penelitian telah
dilakukan untuk difusi teknologi ini. Nasrullahet al.,(2011).
Kelebihan sistem ini penyiraman tanaman dilakukan secara teratur karena
penyiraman dan pemupukannya didasari oleh waktu dan suhu yang ditentukan.
Pengguna dapat memonitor maupun mengatur alat apabila berada jauh dari alat
tersebut sehingga tidak perlu khawatir apabila terjadi perubahan cuaca yang tidak
diprediksi karena dapat dikontrol dari jauh.
Smart Farm merupakan perkebunan yang dapat melakukan penyiraman dan
pemupukan secara otomatis menggunakan arduino dan berbasis IoT sehingga
kondisi actual perkebunan dapat diamati dari jarak jauh. Dengan memanfaatkan
sistem IoT diharapkan dapat memudahkan mobilisasi petani karena tidak harus ke
kebun untuk melakukan penyiraman dan pemupukan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana penerapan Smart Farm dengan menggunakan 3 sensor, yaitu
sensor pH, sensor kelembaban, dan sensor temperatur?
2. Bagaimana cara kerja Smart Farm ketika menyesuaikan kondisinya dengan
kondisi yang diharapkan?
3. Apa manfaat dari Smart Farm itu sendiri?
4. Bagaimana perancangan alat Smart Farm?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan Smart Farm ini yaitu:
1. Mengetahui penerapan Smart Farm dengan menggunakan 3 sensor.
2. Mengetahui mekanisme kerja Smart Farm dalam menyesuaikan kondisinya
3. Mengetahui manfaat Smart Farm.
4. Mengetahui rancangan dari alat Smart Farm.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan melalui program kreatifitas mahasiswa
ini adalah menghasilan purwarupa SMART FARM yang diharapkan dapat meluas
dilingkuangan masyarakat untuk meringankan kegiatan bercocok tanam dengan
sistem penyiraman otomatis yang mana dapat mengefesiensi waktu dan tenaga.
1.5 Luaran
Luaran yang dihasilkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang
Karsa Cipta (PKM-KC) ini adalah:
1. Alat purwarupa ‘Smart Farm’ sebagai alternatif penggunaan pertanian
otomatis.
2. Draft Usulan Paten.
Artikel ilmiah publikasi nasional atau internasional.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Lahan di Indonesia


Menurut data statistik Lahan Pertanian Tahun 2012-2016, semakin
bertambahnya tahun, lahan pertanian di Indonesia cenderung semakin berkurang.
Bahkan di Jawa Tengah, luas lahan pertanian pada tahun 2012 adalah 1.101.851,06
Ha menjadi 963.665,20 Ha di tahun 2016. Padahal, pertanian merupakan sektor
penting di Indonesia. Selain itu, sebagian besar anggota masyarakat Indonesia
menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut (Elizabeth, 2016).
Kendala akan kebutuhan lahan semakin besar dikarenakan semakin
menyempitnya lahan kosong akibat kebutuhan tempat tinggal penduduk yang
semakin bertambah. Menurut laporan dari Biro Pusat Statistik (2013), diperkirakan
penduduk Indonesia pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan hingga
mencapai kurang lebih 142.924.900 yang mana pada tahun 2010, jumlah penduduk
Indonesia mencapai 119.852.700 jiwa. Dengan meningkatnya jumlah penduduk,
maka lahan untuk bercocok tanam akan semakin menurun
2.2 Sistem Pertanian Indonesia
Kebanyakan petani di Indonesia masih menggunakan cara tradisional dalam
proses bercocok tanam. Cara tersebut diwariskan secara turun temurun dari
generasi sebelumnya. Namun seiring perkembangan zaman, petani mulai
menggunakan teknologi dalam proses bercocok tanam yang dianggap lebih
efisiensi. Proses migrasi ini tentunya dilakukan secara sedikit demi sedikit dan
memerlukan waktu. Oleh karena itu pertanian di Indonesia memiliki potensi untuk
berkembang.
2.3 Arduino
Arduino adalah sebuah sebuah kit atau papan elektronik yang dilengkapi
dengan software open source yang menggunakan keluarga mikrokontroler ATMega
dan berfungsi sebagai pengendali mikro single-board yang dirancang untuk
memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang yang dirilis oleh
Atmel. Dimana Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya
memiliki bahasa pemrograman sendiri.Selanjutnya Arduino mega 2560 juga
merupakan papan mikrokontroler berbasiskan atmega 2560. Arduino mega 2560
memiliki 54 pin digital input/output, dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output
PMW, 16 pin sebagai input analog, dan 14 pin sebagai UART (Port serial
Hardware),selain itu arduino mega ini juga memiliki 16 MHz kristal osilator,
tombol reset, header ICSP, koneksi USB dan jack power. Ini semua yang
diperlukan untuk mendukung mikrokontroler dalam berbagai pekerjaan.
Selanjutnya untuk memulai mengaktifkan perangkat tersebut cukup dengan
menghubungkannya ke computer melalui kabel USB atau power suplay atau
beterai.

Gambar 2.1 Arduino


2.4 Pompa Sentrifugal
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan
cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan
cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara
terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan
antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain,
pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak)
menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan
cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Salah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang prinsip
kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial
(dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.
2.5 Sensor DHT22
Sensor DHT22 merupakan sensor yang dapat difungsikan mendeteksi
perubahan suhu dan kelembaban dengan keluaran berupa data digital sehingga tidak
memerlukan proses ADC. Sensor ini sebenarnya terdiri dari komponen pendeteksi
kandungan air, pendeteksi suhu dan mikropengendali 8 bit dalam satu kemasan.
Sensor lain yang masih berada pada famili yang sama dengan DHT22 adalah
DHT11. Berdasarkan pengujian yang pernah dilakukan, DHT22 memiliki akurasi
yang lebih baik daripada DHT11. Sedangkan DHT11 memiliki rentang galat yang
lebih lebar dibandingkan dengan DHT22 (Saptadi, 2014).

Gambar 2.2 Sensr DHT22


2.6 Sensor pH
Sensor pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar
keasaman atau kadar alkali dari suatu larutan. Sensor pH merupakan elektroda gelas
yang terdiri dari gelembung gelas yang sensitif pH pada ujungnya, berisi larutan
klorida yang diketahui pHnya dan elektroda (M. Aziz Muslim, 2014). Prinsip kerja
dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin bernilai
asam begitu pun sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan elektrolit
lemah. Alat ini ada yang digital dan juga analog. pH meter banyak digunakan dalam
analisis kimia kuantitatif. (Nur B.S., 2017)

Gambar 2.3 Sensor pH


2.7 Aplikasi Ubidots
Ubidots adalah platform IoT yang menyediakan beragam layanan. Pertama,
ia mendukung beberapa perangkat seperti Arduino, Raspberry Pi, Particle,
Espressif, Onion dan banyak lagi. Selain itu, ada beberapa jenis layanan yang
berbeda dari konektivitas perangkah hingga visualisasi data.

Gambar 2.4 Aplikasi Ubidots


BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Prosedur Pelaksanaan


3.1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Total waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan alat dan penelitian yaitu 5
bulan yang mana terdiri dari 3 bulan pembuatan alat dan 2 bulan penelitian. Adapun
penelitian dilakukan di tiga tempat, yaitu:
1. Laboratorium Undip Robotic Development Center (URDC)
2. Laboratorium Kontrol dan Instrumentasi Teknik Elektro Universitas
Diponegoro
3. Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Fakultas Peternakan dan
Pertanian Universitas Diponegoro
4. Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Peternakan dan
Pertanian Universitas Diponegoro
3.1.2 Alat dan Bahan
Tabel 3. 1 Alat dan Bahan
Alat Bahan
Mesin Bor Pipa PVC Kabel
Gerindra Arduino Baterai
Toolkit Pompa Air Media Tanam
Toolbox Krisbow Sensor DHT22 Aplikasi Ubidots
Sensor pH pH Down & Up

3.1.3 Metode yang Digunakan


Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah
1. Metode Studi Literatur dan Pengumpulan Data
Mengumpulkan dan mepelajari tinjauan pustaka, jurnal, dan sumber-
sumber ilmiah, seperti penggunaan arduino, penggunaan sensor, dan efektifitas
tumbuhan dalam kondisi temperatur, pH, dan kelembaban tertentu serta aplikasi
smartphone Ubidots.
2. Metode Observasi
Melakukan kegiatan pengamatan secara berkala terhadap alat dan tumbuhan
di laboratorium.
3. Metode RnD (Research and Development)
Melakukan riset dan pengembangan, seperti melakukan riset dan pengujian
alat, perbaikan dan perbaruan alat, perbaikan terhadap error, desain, dan meriset
kembali hingga mendapatkan hasil yang optimal.
3.1.4 Prosedur Kerja

Mulai

Studi Literatur

Persiapan Alat dan


Bahan

Perancangan Alat

Pengujian Alat

Analisa dan Evaluasi

Revisi ?

Pembuatan Laporan

Publikasi

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Prosedur Kerja Smart Farm


3.2 Perancangan Sistem Smart Farm

Sensor Air sisa


Pompa yang
mendeteksi Tanaman pengairan
sesuai data
suhu, disiram secara terfiltrasi dan
input akan
kelembaban, otomatis kembali ke
hidup
dan pH tangki

Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem Smart Farm


3.3 Pengujian dan Analisis
Pengujian alat dilakukan dengan pengujian integrasi. Pengujian integrasi
dilakukan dengan mengui semua alat yang digunakan langsung dalam satu sistem
namun pada tahap sebelumnya sudah dilakukan pengujian secara terpisah antara
komponen satu dengan yang lainnya. Dilakukannya pengujian integrasi berfungsi
sebaga pengecekan apaah alat yang dibuat sudah berjalan sesuai dengan alurnya
atau belum. Dan sistem berhasil bekerja jika alat yang dibuat telah bisa menyiram
air sesuai dengan intensitas berdasarkan sensor kelembaban, pH, dan suhu. Hasil
analisis akan dievaluasi untuk menyempurnakan Smart Farm.
Tabel 3.2 Variabel Pengujian
Tinggi Tinggi
tumbuhan tumbuhan pH Kelembaban
Hari Temperatur
tanpa dengan pada Udara pada
ke- pada alat
mengguna- mengguna- alat alat
kan alat kan alat

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, A. A., 2017. Statistik Data Lahan Pertanian Tahun 2012-2016.


Anjeliza, R. Y., Masniawati, A., Baharuddin & Salam, M. A., 2017. Pertumbuhan
dan Produksi Tanaman Sawi Hijau Brassica juncea L. Pada Berbagai Desain
Hidroponik.
Elizabeth, R., 2016. Fenomena Sosiologis Metamorphosis Petani: Ke Arah
Keberpihakan Pada Masyarakat Petani di Pedesaan yang Terpinggirkan
Terkait Konsep Ekonomi Kerakyatan.
Eridani, D. & Windarto, Y. E., 2017. DESAIN MONITOR DAN KONTROL
JARAK JAUH. April.
Muslim, M. A. & Yudaningtyas, E., 2014. Pengendalian Kadar Keasaman (pH)
Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis
Arduino Uno.
Prayitno, W. A., Muttaqin, A. & Syauqy, D., 2017. Sistem Monitoring Suhu,
Kelembaban, dan Pengendali Penyiraman Tanaman Hidroponik
menggunakan Blynk Android. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi
dan Ilmu Komputer.
Saptadi, A. H., 2015. Perbandingan Akurasi Pengukuran Suhu dan Kelembaban
Antara Sensor DHT11 dan DHT22.
Sitorus, N. B., 2017. Pendeteksian pH Air Menggunakan Sensor pH Meter V1.1
Berbasis Arduino Nano, Medan: Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai