Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH RANCANGAN INOVASI

MODERN DRONE FOR AGRICULTURE

Dosen Pengampu :

Opik Ahmad Taopik ., SP., M.Pd

Dede Rahmawati (02.01.18.011)

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
2018/ 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin…
Dengan mengucap puji dan syukur Kehadirat Allah SWT karena atas izin-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Modern Drone
for Agriculture”. Adapun dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Inovasi Pertanian Berkelanjutan. Kami menyadari bahwa tanpa adanya
ridho Allah SWT, kami tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “
Inovasi Pendidikan “. Untuk itu kami mengucapkan syukur yang sebesar – besarnya.

Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah ini tentunya


akan ditemui kekurangan – kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, hal ini tidak
terlepas dari keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki. Namun,
berkat bimbingan, petunjuk dan bantuan serta arahan dari berbagai pihak makalah ini
dapat kami selesaikan.
  Pada kesempatan ini, dengan penuh rasa hormat kami ingin menyampaikan
ucapan terimakasih yang setulus – tulusnya dan sebesar – besarnya kepada  Bapak
Opik Ahmad Taopik selaku dosen pengampu mata kuliah Inovasi Pertanian
Berkelanjutan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan
saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini, dan semoga Allah
melimpahkan pertolongan dan petunjuk-Nya. Aamiin.

Bogor, September 2019

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang selalu menarik untuk
dibahas. Selain sebagai penyedia pangan, sektor ini juga mampu menyerap tenaga
kerja dalam jumlah yang sangat besar ditambah lagi angkatan kerja yang berada di
sektor pertanian masih sangat banyak. Artinya, sektor pertanian masih penting bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, eksistensi pertanian kini
dan di masa depan pun harus dijaga dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan,
pengembangan industri, khususnya industri yang berbasis pertanian sudah seharusnya
dijadikan sektor yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Indonesia.

Eksistensi pertanian di masa depan perlu diusahakan mulai dari sekarang.


Salah satu langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan revitalisasi sektor
pertanian. Revitalisasi pertanian mengandung arti sebagai kesadaran untuk
menempatkan kembali arti penting sektor pertanian secara proporsional dan
kontekstual dalam arti menyegarkan kembali vitalitas memberdayakan kemampuan
dan meningkatkan kinerja pertanian dalam pembangunan nasional dengan tidak
mengabaikan sektor lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa inovasi pertanian itu penting ?

2. Adakah keuntungan dalam memakai inovasi pada pertanian ?

3. Adakah kelemahan dalam memakai inovasi pada pertanian ?

4. Bagaimana menggunakan inovasi pertanian secara tepat, sesuai, dan efektif ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pentingnya inovasi dalam pertanian
2. Memahami bagaimana cara tepat pemanfaatan inovasi pertanian

3. Menciptakan inovasi yang akan membawa peningkatan pada bidang pertanian

4. Memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pertanian Berkelanjutan.

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui pentingnya inovasi dalam pertanian

2. Dapat memahami bagaimana cara tepat pemanfaatan inovasi pertanian

3. Dapat menciptakan inovasi yang akan membawa peningkatan pada bidang


pertanian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pertanian


Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.[1] Kegiatan pemanfaatan
sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang
sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation)
serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan,
seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstaksi semata, seperti
penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.

Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di


lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.
Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari
sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat
penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial
masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang
pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk
meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.

Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-


ilmu pendukungnya. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-
ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, teknik pertanian, biokimia,
dan statistika juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti
dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam
budidaya. "Petani" adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani,
sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan
ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.
2.2 Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan merupakan konsep yang digunakan oleh lembaga
pangan dunia-FAO (Food and Agriculture Organization), untuk menghubungkan
antara masalah ketahanan pangan dengan wacana perubahan iklim. Pertanian
berkelanjutan dipandang FAO sebagai upaya mitigasi penting yang dapat
menurunkan emisi karbon. Berdasarkan penelitian FAO, maka sektor pertanian
sebagai salah satu sektor yang menyumbangkan emisi karena dapat meningkatkan
temperatur udara antara 1 hingga 2 derajat celcius. Pengurangan emisi pun telah
menjadi kesepakatan global, seperti disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi
Perubahan Iklim yang termaktub dalam Paris Agreement.

Untuk mengakomodir hal tersebut, perubahan sistem pertanian dan sistem


pangan perlu memuat perubahan yang bersifat ekonomis dan teknis. Faktor
perubahan teknis salah satunya, adalah mencakup ketersediaan benih yang tahan
terhadap kekeringan maupun tahan banjir. Selain itu, pertanian modern menggunakan
mesin dapat menjadi salah satu bentuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Namun, secara teknis terdapat permasalahan yaitu: “Adakah varietas tanaman pangan
yang resisten terhadap hama?” Faktanya, keberadaan hama mendorong penggunaan
pestisida besar-besaran; bahkan zat aktif yang terkandung dalam pestisida cukup
berbahaya bagi lingkungan hidup.

Wacana praktek pertanian berkelanjutan memang ideal, namun faktanya


belum mampu memecahkan permasalahan terkait penyediaan varietas tahan hama
dan mekanisme mengatasi hama dengan menggunakan pestisida. Prinsip pengelolaan
hama terpadu (Integrated Pest Management) pada kenyataannya semakin jauh dari
ideal. Hal tersebut karena revolusi hijau telah mengubah prinsip petani untuk tidak
lagi ‘peduli’ ekosistem karena lebih terfokus pada pengejaran produksi.

Selain itu, praktek pertanian berkelanjutan “seakan-akan” melupakan aktor


yang seharusnya menjadi faktor pendukung utama, yaitu “petani yang berketahanan”.
Argumen ini tentunya relevan jika diperhadapkan dengan konsep pertanian
berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan iklim.

2.3 Pengertian Teknologi


Teknologi (Inggris: technology) adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan
sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang
kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber
pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam bepergian dan
mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di
antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik
terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas
dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai.
Pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang
sejarah dari pentungan sampai senjata nuklir.

Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak


cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki
ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan
bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk
sampingan yang tidak dikehendaki yang disebut pencemar dan menguras sumber
daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam
penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru
seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh: meluasnya
gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang
pada awalnynya hanya menyangkut permesinan. Contoh lainnya adalah tantangan
norma-norma tradisional.
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Smart Farming 4.0


Smart Farming 4.0 merupakan metode pertanian cerdas berbasis teknologi.
Teknologi yang digunakan dalam Smart Farming 4.0 di antaranya ada Agri Drone
Sprayer (Drone penyemprot pestisida dan pupuk cair), Drone Surveillance (Drone
untuk pemetaan lahan) serta Soil and Weather Sensor (Sensor tanah dan cuaca).

3.1.1 Agri Drone Sprayer


Teknologi drone sudah menjamur di indonesia terutama untuk dunia
fotografi dan pembuatan (shoting) film beberapa waktu terakhir teknologi drone
kian meluas ke berbagai sektor yaitu sektor pemetaan udara dan pertanian
modern hal ini sangat mempengaruhi produktifitas petani indonesia karena
dengan hadirnya drone proses pengolahan lahan menjadi lebih cepat dengan
lebih sedikit biaya yang di keluarkan dengan hasil lebih baik dari pengolahan
dengan cara biasa, berikut yang dapat dilakukan oleh drone agriculture dalam
pekerjaan pertanian :

– Sprayer pestisida

– Sprayer herbisida

– Sprayer insectisida

– Sprayer fertilizer/pupuk cair

– Investigasi kesehatan tanaman (crop)


1. Keuntungan Agri Drone Sprayer
A. Peningkatan produktifitas 

Salah satu fungsi drone dalam inovasi pertanian modern yang paling
menjanjikan dan menarik adalah kemampuan mereka untuk memenuhi
permintaan populasi yang terus bertambah. Para ahli memperkirakan populasi
dunia akan mencapai 9 miliar pada tahun 2050. Pada saat yang sama, konsumsi
pertanian diproyeksikan meningkat hampir 70 persen. Kebutuhan industri
pertanian yang terus tumbuh, dikombinasikan dengan kesulitan yang datang
dengan memantau begitu banyak tanaman, telah menciptakan banyak kendala
yang dapat diatasi dengan  teknologi drone. Saat ini, petani sangat mengandalkan
citra satelit, yang merupakan bentuk pemantauan tanaman paling canggih hingga
saat ini. Namun, ada banyak keterbatasan pada teknologi ini, dan drone dengan
cepat menggantikan satelit sebagai alat yang disukai untuk banyak pekerjaan.
Gambar satelit tidak cukup proaktif dan harus dipesan terlebih dahulu, petani
hanya dapat mengambil gambar sekali sehari, dan gambar tersebut kurang
presisi. Gambar-gambar ini juga sangat mahal, dan kualitasnya tergantung pada
faktor-faktor variabel seperti cuaca

B. Adaptasi perubahan cuaca

Cuaca ekstrem menjadi kenyataan yang tidak menguntungkan bagi banyak


operasi pertanian. Efek dari perubahan iklim adalah menciptakan daftar
hambatan yang semakin besar terhadap produktivitas, seperti kekeringan, banjir,
dan kerusakan yang disebabkan oleh badai. Akibatnya, produsen pertanian
mencari strategi baru untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan efisiensi –
melalui penggunaan teknologi drone, petani berhasil bekerja menuju
keberlanjutan.
Irigasi adalah keprihatinan nomor satu bagi para petani yang menghadapi
kekeringan yang lebih lama dan lebih dramatis. Drone yang dilengkapi dengan
sensor yang tepat dapat mengidentifikasi bagian bidang mana yang
membutuhkan lebih banyak air. Petani dapat menggunakan informasi waktu
nyata ini untuk membuat penyesuaian yang tepat untuk lahan mereka dan
menggunakan sumber dayanya secara optimal dan tanpa limbah. Selain itu,
informasi yang dikumpulkan oleh drone dapat membantu petani
menyempurnakan tingkat air di lapangan untuk menciptakan kondisi
pertumbuhan puncak yang disesuaikan dengan tanaman tertentu. Ketika tanaman
rusak akibat badai dan kondisi cuaca tak terduga lainnya, drone yang dilengkapi
dengan peralatan pencitraan yang tepat dapat digunakan untuk memperkirakan
kehilangan panen. Ini membantu mempercepat pembersihan dan perbaikan
sekaligus memitigasi risiko dan biaya perawatan lapangan bagi petani cuaca.

C. Mengurangi polusi

Limpasan pertanian dari pupuk industri dan pestisida adalah masalah


kesehatan utama. Dengan memeriksa kesehatan tanaman dan menentukan daerah
bermasalah, drone contoh inovasi pertanian modern menghasilkan data berharga
yang dapat digunakan petani untuk mengurangi aplikasi bahan kimia dengan
hanya mengelola bahan kimia dengan cara yang sangat tepat sasaran. Drone juga
dapat dilengkapi dengan peralatan yang memberi mereka kemampuan untuk
memindai tanah dan menyemprotkan jumlah bahan kimia yang tepat pada
ketinggian sempurna yang dibutuhkan untuk aplikasi apa pun. Ini secara dramatis
mengurangi jumlah bahan kimia yang digunakan dan secara virtual
menghilangkan penyemprotan berlebih. Kemampuan pesawat tak berawak untuk
melakukan penyesuaian waktu nyata sangat meningkatkan efisiensi karena debu
tanaman yang ketinggalan zaman dan serampangan.
Bidang pengaksesan jarak jauh dapat membantu mendeteksi infeksi bakteri
atau jamur sejak dini, dan respons cepat terhadap infeksi semacam itu dapat
menyelamatkan seluruh panenan. Kemampuan untuk bereaksi dengan cepat
memungkinkan petani untuk menerapkan dan memantau pengobatan lebih tepat,
pada akhirnya meningkatkan kemampuan tanaman untuk mengatasi penyakit.
Semua ini meningkatkan efisiensi dan mengurangi jumlah dan jumlah bahan
kimia yang dilepaskan ke lingkungan. Bahkan, para ahli memperkirakan bahwa
penyemprotan udara melalui drone lima kali lebih efektif daripada metode
tradisional. Intinya adalah bahwa aplikasi bahan kimia yang tepat dari drone
menghemat uang dan membantu lingkungan.

3.1.2 Drone Surveillance (Drone untuk pemetaan lahan)


Drone Surveillance (Drone untuk pemetaan lahan) adalah drone yang
digunakan untuk mempermudah kegiatan pemetaan lahan. Pemetaan
Menggunakan Drone adalah sebuah aktivitas untuk mendapatkan sebuah peta
wilayah dengan gambar yang dihasilkan oleh drone (Fotogrametri). Pemetaan
menggunakan drone mulai populer pada semester kedua tahun 2016, sampai hari
ini drone menjadi populer di kalangan para mapper.

Fotogrametri adalah suatu metode pemetaan objek-objek / ruang


dipermukaan bumi (geo-spasial) yang menggunakan foto udara sebagai media.
Dimana dilakukan penafsiran objek dan pengukuran geometri untuk selanjutnya
dihasilkan peta garis, peta digital maupun peta foto. Secara umum fotogrametri
merupakan teknologi geo-informasi dengan memanfaatkan data geo-spasial yang
diperoleh melalui pemotretan udara. Proses ini menghasilkan Peta Orthophoto
Mosaic (mapping foto). Produk ini masih dapat dikembangkan lagi menjadi Peta
Garis / Peta Topografi yang detail dengan skala yang diinginkan.

Foto dan Video udara adalah pengambilan foto dan video melalui wahana
tanpa awak. Dengan sudut pengambilan tertentu dengan tujuan mendapatkan
hasil gambar yang informatif sesuai keinginan dari pemberi tugas. Umumnya
sudut pengambilan tidak tegak lurus untuk mendapatkan efek kedalaman gambar.
Konsep pemetaan metode ini adalah metode kombinasi dari beberapa tahapan
pembuatan peta. Kombinasi tersebut terdiri dari :

 Pengukuran premark dengan GPS Geodetik dengan akurasi hingga sub


milimeter.

 Foto udara format kecil dengan konsep fotogrametri.

 Pengolahan data dengan software LIDAR (light detection and ranging).

Dengan menggunakan drone, hasil peta yang di buat bisa menjadi 3


Dimensi, dan sebagainya, lebih canggih lagi, pemetaan menggunakan drone juga
bisa untuk mendeteksi kesetahatan vegetasi dengan sensor lidar, Dulunya gambar
dengan LIDAR ini harus di peroleh dengan dana yang tidak sedikit. Pemetaan
Menggunakan Drone kemudian dimanfaatkan oleh banyak kalangan, mulai dari
para LSM, Perseroan sampai pemirintah dan Instansi terkait seperti BPN dan
ATR.

Dengan teknologi drone proses pemetaan menjadi lebih mudah, dan tentu
saja jika harus dibandingkan dengan membeli citra satelite resolusi tinggi ,
menggunakan drone lebih murah.

Untuk memudahkan proses Pemetaan menggunakan drone, saat ini sudah


banyak aplikasi yang di keluarkan, pada artikel sebelumnya saya sudah pernah
menulis Daftar Software untuk Pemetaan Drone dan aplikasi mapping drone DJI.
Disana anda bisa mencari tahu software apa saja yang anda butuhkan untuk
melakukan pemetaan.
A. Tahapan dalam Pemetaan menggunakan drone

Sesungguhnya, sudah ada standar proses / tahapan dalam pemetaan


menggunakan drone. Tahapan yang dilakukan dalam pemetaan menggunakan
drone ini mulai dari Perencanaan, sampai pada pelaporan. Secara umum, begini
proses pemetaan menggunakan drone ;

1. Perencanaan

2. Pemasangan GCP (Ground Control Point)

3. Data Aqcuisition

4. Data Proccesing

5. Reporting

1.) Perencanaan (Flight Plan).

Sebelum melakukan pemetaan menggunakan drone, kita harus membuat


rencana penerbangan. Rencana penerbangan (Flight Plan) bisa dibuat dengan
memperhatikan. Untuk membuat rencana penerbangan, membutuhkan Boundary /
Area of interest yang dikirim oleh klient, baik berupa KML, SHP.

2.) Pemasangan dan Pengukuran Premark

Premark / GCP adalah titik bantu yang biasa digunakan untuk


meningkatkan akurasi pengukuran dalam pemetaan menggunakan drone.
Pengamatan titik premark dengan metode jaring dibuat dengan
mempertimbangkan kekuatan bentuk jaringan tersebut (strength of figure).
Standar kualitas pekerjaan sebaiknya mengacu pada SNI JKHN (Standar Nasional
Indonesia Jaring Kontrol Horisontal Nasional).
3.) Data Aqcuisition

Pada langkah ini dilakukan 2 metode pemetaan yaitu fotogrametri format


kecil dengan menggunakan drone, dan pengukuran teliti dengan GPS geodetik
untuk mendapatkan koordinat premarknya. Premark berfungsi sebagais titik ikat
dan acuan sistem koordinat peta. Sama halnya dengan fungsi poligon pada
pengukuran dengan total station.

Pemotretan dilakukan setelah premark terpasang. Syarat minimal


pengambilan data adalah 70% sidelap, dan 80% overlap. Dalam data acquisition
dilakukan 2 jenis cek kualitas data. Yaitu GCP dan Cakupan Area Penerbangan
drone

 Quality control premark yang diukur dengan GPS geodetik untuk memastikan
posisi premark sudah sesuai standar dan masuk syarat minimal pemetaan.

 Quality control image data yang meliputi seluruh area dan dipastikan overlap
dan sidelap sudah sesuai persyaratan, serta jangkauan pesawat telah
mengcover keseluruhan area. Jika ada yang terlewat dalam quality kontrol
dilakukan pekerjaan ulang untuk melengkapi kekurangan data tersebut.

4.) Image Processing

Di tahap ini dilakukan pengolahan data dengan menggabungkan data


premark yang diperoleh dengan GPS geodetik, foto udara dengan UAV, dan
diolah dengan software LIDAR, yaitu microstation yang di dalamnya terdapat
modul terrasolid terrascan. Tahapan dari processing adalah orthomosaic image,
registration premark, map layout dan reporting.

Jenis - Jenis Drone Yang Biasa Digunakan Untuk Pemetaan menggunakan drone :

a. Fixed Wing
Drone Fixed Wing adalah jenis drone yang memiliki sayap seperti pesawat
terbang, drone jenis ini adalah drone yang dipilih menjadi alat pemetaan karena
jangkauannya yang cukup jauh, mampu menempuh 100 Km perjalanan dan
mampu mencapai ketinggian 3.000 Mdpl, satu lagi kelebihan fixed wing adalah
kamampuan membawa kamera dengan sensor yang cukup besar. Jenis Twin
Dream dan jenis Skywalker untuk melakukan pemetaan di areal yang luas, dalam
satu kali terbang pemetaan menggunakan drone ini mampu mencover area lebih
dari 400 hektar.

b. Multi Rotor

Jenis ini adalah alternatif dari drone yang biasa digunakan untuk
melakukan pemetaan, hanya saja kekurangan drone yang satu ini adalah areal yang
bisa di cover tidak lebih dari 10 hektar, namun untuk lahan yang berukuran kecil
saya rasa sudah cukup menggunakan ini. Adapun jenis yang sering saya gunakan
adalah DJI Phantom 3 Professional. sebelumnya saya juga sudah membuat sebuah
artikel pemetaan menggunakan drone yang berjudul Proses Pemetaan
Menggunakan DJI Phantom 3 Professiional.

DJI Phantom ini sebenarnya dibuat khusus untuk video dan fotografi, satu
kelebihan dari drone ini adalah harganya yang lebih murah dibandingkan jika
harus membeli model fixed wing. Namun sayangnya drone jenis ini tidak bisa
mengganti kamera, sementara kamera bawaan sensornya tidak memadai, selain itu,
maksimal ketinggian hanya 500 meter.

- Dukungan dan Bantuan

Pemetaan menggunakan Drone saat ini sudah sangat banyak tutorialnya,


ada juga yang memberikan jasa pelatihan, sehingga, selama kamu mau, kamu bisa
melakukan pemetaan menggunakan drone ini, tinggal googling saja, banyak artikel
maupun jasa yang membantu anda melakukan pemetaan.
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Teknologi drone sudah menjamur di indonesia terutama untuk dunia
fotografi dan pembuatan (shoting) film beberapa waktu terakhir teknologi drone
kian meluas ke berbagai sektor yaitu sektor pemetaan udara dan pertanian modern
hal ini sangat mempengaruhi produktifitas petani indonesia karena dengan
hadirnya drone proses pengolahan lahan menjadi lebih cepat dengan lebih sedikit
biaya yang di keluarkan dengan hasil lebih baik dari pengolahan dengan cara
biasa, berikut yang dapat dilakukan oleh drone agriculture dalam pekerjaan
pertanian :

– Sprayer pestisida

– Sprayer herbisida

– Sprayer insectisida

– Sprayer fertilizer/pupuk cair

– Investigasi kesehatan tanaman (crop)

Adapula teknologi Drone Surveillance (Drone untuk pemetaan lahan) adalah


drone yang digunakan untuk mempermudah kegiatan pemetaan lahan. Pemetaan
Menggunakan Drone adalah sebuah aktivitas untuk mendapatkan sebuah peta
wilayah dengan gambar yang dihasilkan oleh drone (Fotogrametri). Pemetaan
menggunakan drone mulai populer pada semester kedua tahun 2016, sampai hari
ini drone menjadi populer di kalangan para mapper.

Dengan menggunakan drone, hasil peta yang di buat bisa menjadi 3


Dimensi, dan sebagainya, lebih canggih lagi, pemetaan menggunakan drone juga
bisa untuk mendeteksi kesetahatan vegetasi dengan sensor lidar, Dulunya gambar
dengan LIDAR ini harus di peroleh dengan dana yang tidak sedikit. Pemetaan
Menggunakan Drone kemudian dimanfaatkan oleh banyak kalangan, mulai dari
para LSM, Perseroan sampai pemirintah dan Instansi terkait seperti BPN dan
ATR.

Dengan teknologi drone proses pemetaan menjadi lebih mudah, dan tentu
saja jika harus dibandingkan dengan membeli citra satelite resolusi tinggi ,
menggunakan drone lebih murah.

4.2 Saran
Beberapa hal yang diharapkan setelah dilakukan inovasi teknologi pertanian
antara lain :

1) Perubahan hendaknya dapat menunjukkan sesuatu hal yang relatif baru atau
berbeda dari keadaan sebelumnya.
2) Perbedaan keadaan sebelum dan setelah diharapkan dapat lebih bersifat
kualitatif daripada kuntitatif.
3) Pembaharuan dalam bidang pertanian dapat mencakup semua aspek yang ada
dalam sistem pertanian, baik dalam skala makro maupun skala mikro, baik
aspek manajerial maupun aspek operasional.
4) Perubahan yang dilakukan hendaknya direncanakan dengan baik berdasarkan
pada fakta tentang masalah yang dihadapi sehingga sesuai dengan kebutuhan
nyata, bukan atas dasar suka atau tidak suka.
5) Perubahan yang terjadi hendaknya tertuju pada pencapaian tujuan yang jelas
yang dirumuskan dengan perencanaan yang matang.
6) Perubahan hendaknya dalam rangka memperbaiki sistem dan meningkatkan
kemampuan sistem pertanian seoptimal mungkin.
7) Seorang pembaharu diharapkan dapat memanfaatkan sumber dana yang ada
dan mungkin terbatas tetapi dapat membawa hasil yang setinggi-tingginya.
Dengan demikian, kemajuan dalam bidang pertanian dapat tercapai sesuai
dengan misi dan tujuan inovasi, yakni memecahkan permasalahan yang terjadi dan
yang dihadapi dalam dunia pertanian. Inovasi pertanian mengemban misi yang
dalam meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat, khususnya para
petani.

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.umy.ac.id/hilmyprilliadi/2015/10/21/pertanian-masa-depan/

https://id.wikipedia.org

https://www.mongabay.co.id/2019/05/30/pertanian-berkelanjutan-untuk-keamanan-
pangan-atau-untuk-ketahanan-petani/

http://asianfarmers.org/wp-content/uploads/2007/07/AFA-Issue-Paper-Attracting-
Youth-to-Agriculture-Indonesia.pdf
http://agrimedia.mb.ipb.ac.id/uploads/pdf/2015-02
11_Pages_from_Agrimedia_Vol_19_No_1_Juni__2014_revisi-5_atang.pdf.

http://pdii.lipi.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Konsep-Strategi-Induk-
Pembangunan-Pertanian-2015-2045-Pertanian-Bioindustri-Berkelanjutan-Solusi-
Pembangunan-Indonesia-Masa-Depan.pdf.

http://bptaciamis.dephut.go.id/attachments/article/50/Paper%20Prof.%20Kurniatun
%20K.pdf.

worldagroforestry.org/sea/Publications/files/…15/PR0043-15-3.pdf

https://www.fulldronesolutions.com/penerapan-teknologi-pertanian-inovasi-modern-
drone-sprayer-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai