Anda di halaman 1dari 20

TRAKTOR RODA DUA

LAPORAN

OLEH :
KELOMPOK II
Nazarudin 190308082
Nadhra Cantika 210308021
Chinka Virmani Telaumbanua 210308024
Deny Arifin 210308029
Syaifullah Yusuf Sikumbang 210308030
Jhonny Kinata 210308045
TEKTIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM B

LAPORAN PERBENGKELAN
LABORATORIUM PERBENGKELAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
TRAKTOR RODA DUA

LAPORAN

OLEH:
KELOMPOK II
TPB B

Laporan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian mata
kuliah Praktikum Mesin dan Peralatan Teknik Pertanian dan Biosistem
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diketahui Oleh:
Asisten Laboratorium

(Francklien Limit)
190308033

LAPORAN MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM MESIN DAN PERALATAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling

banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan

tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar

dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk

penanaman,untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk

pemanen (dengan memasang pisau reaper), untuk memutar perontok padi, serta

untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian.

Dari asal katanya, traktor berarti alat penghela. Memang fungsi utama traktor

ialah untuk menghela sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian

belakangnya dilengkapi dengan sambungan untuk tempat menggandeng alat yang

akan dihela tersebut. Dari sejarahnya, traktor memang dirancang awalnya untuk

mengganti hewan hela dengan mesin yang lebih kuat (Husmaruddin, 2014).

Traktor merupakan alat bermesin yang memiliki kemampuan untuk bisa

mengolah tanah. Fungsi-fungsi traktor sekarang telah menggantikan fungsi-fungsi

tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan tanah. Pengenalan yang

baik tentang mesin traktor ini, dapat mempercepat proses modernisasi pertanian.

Penggunaan traktor pada tahap pengolahan lahan lebih efektif dan efisien

dibandingkan dengan menggunakan bajak tradisional. Hal ini berarti semakin

banyak jam kerja traktor pada tahap pengolahan tanah, semakin besar pula

kemampuan petani dalam menyediakan tenaga kerja melalui suplai dan subtitusi

yang dilakukan oleh teknologi tersebut (Warnadi, 2015).


Traktor memiliki peran dalam usaha pertanian. Sebagai contoh untuk

pembanding antara tenaga manusia, tenaga hewan dan tenaga tenaga traktor

sebagai berikut: hasil pengamatan suatu kegiatan pengolahan tanah dengan luas 1

ha, apabila menggunakan tenaga manusia akan membutuhkan waktu lebih kurang

50 hari, sementara jika menggunakan tenaga hewan akan membutuhkan waktu

lebih kurang 25 hari. Sedangkan jika menggunakan tenaga mesin/traktor hanya

membutuhkan waktu lebih kurang 10 jam. Pada umumnya instrumen yang

digunakan dalam pengolahan tanah adalah bajak singkal kemudian dilanjutkan

dengan gelebeg atau garu untuk melumpurkan dan meratakan. Dalam

menyelesaikan pekerjaan olah tanah tersebut waktu yang dibutuhkan 16-20 jam/ha

dan kapasitas kerja traktor yang dihasilkan bervariasi antara 0,30-0,65 ha/hari atau

ratarata 0,50 ha/hari (Ananto, 2017).

Efektivitas penerapan alsintan pada jenis kegiatan dan kebutuhan wilayah

dan harus sesuai sesuai dengan lingkungan strategis. Sebagai contoh, traktor roda

dua dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan tenaga pengolah tanam dan mengejar

waktru serempak. Mesin pengolah tanah traktor roda dua harus dilengkapi dengan

peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak, garu, ataupun bajak rotary. Hasil dari

mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah maka perlu dipahami prinsip kerja

serta persyaratan kondisi kerja, perlengkapan serta kegunaan

(Suwaryo, 2013).

Perkembangan teknologi pengolahan tanah yang sangat umum dijumpai

pada masa sekarang ialah dengan adanya traktor roda dua. Traktor roda dua

(twowheel drive tractor) atau traktor tangan (hand tractor) adalah mesin pertanian

yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan pekerjaan pertanian lainnya.
Untuk kegiatan pengolahan tanah, mesin ini mempunyai efisiensi yang tinggi,

karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu

bersamaan (Mardinata, 2014).

Traktor roda dua mempnyai panjang berkisar 1740-2290 mm, lebar

berkisar 710-880 mm dan dayanya berkisar 6-10 HP. Sebagai daya penggerak

utamanya menggunakan motor diesel silinder tunggal. Prinsip kerja traktor roda

dua adalah mesin pengolah tanah dengan menggunakan tenaga penggerak motor

bakar yang pada umumnya motor diesel. Sebagai mesin pengolah tanah, traktor

digunakan untuk menarik peralatan pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu

piring. Berfungsi pula untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti generator

listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah. Bagian-bagian utama traktor

tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu: tenaga penggerak motor,

kerangka dan transmisi (penerus tenaga), dan tuas kendali (Nawawi, 2013).

Traktor roda dua telah banyak di produksi oleh industri alat dan mesin

pertanian di dalam negeri. Petani telah menggunakan traktor roda dua untuk

mengolah lahan sawah dengan pertimbangan berdasarkan manfaat dari traktor

roda dua yang sebagai berikut : Traktor roda dua membantu petani mengantisipasi

semakin langkanya tenaga kerja menusia dan hewan pada saat musim tanam di

pedesaan, traktor roda dua dapat mempercepat waktu pengolahan lahan dengan

waktu yang tepat sehingga pola tanam dapat diatur sesuai dengan musim tanam,

kualitas pengolahan lahan dengan traktor roda dua lebih sempurna karena

kedalaman pembajakan dapat diatur dan hasilnya dapat lebih seragam, untuk

pekerjaan pembajakan lahan petani lebih nyaman dan lebih ringan dibandingkan

dengan menggunakan cangkul atau bajak, dan biaya pembajakan per satuan luas
dapat dihitung dengan cermat sebagai bagian dari analisis usaha tani petani

(Widata, 2015).

Adapun persiapan dalam penggunaan traktor roda dua sebelum

pengoperasiannya supaya traktor ini dapat bekerja dengan lancar dan ekonomis,

yaitu menyiapkan pakaian operator, mengadakan pemeriksaan, memeriksa

kopling, traktor harus berjalan lurus, memeriksa tekanan ban, memeriksa bagian-

bagian yang perlu dilumasi. Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, ada

tiga jenis traktor roda dua yaitu traktor roda dua dengan bahan bakar solar, traktor

roda dua dengan bahan bakar bensin, dan traktor roda dua dengan bahan minyak

tanah (kerosin). Sedangkan berdasarkan daya motor, traktor roda dua dibedakan

dalam tiga kategori yaitu traktor roda dua berukuran kecil, tenaga penggeraknya

5-7 HP dan traktor roda dua berukuran besar, tenaga penggeraknya 7-12 HP

(Suastawa, dkk., 2015).

Penggunaan alat dan mesin pertanian seperti traktor roda dua adalah salah

satu usaha untuk mendapatkan produktivitas dan efisiensi yang tinggi pada sektor

pertanian. Salah satu komponen penting pada traktor roda dua adalah roda apung.

Roda apung merupakan roda traktor yang terbuat dari material besi. Terdapat dua

jenis roda apung yaitu roda apung untuk lahan sawah (roda apung standar) dan

roda apung untuk lahan kering. Untuk penggunaan di lahan sawah sirip-sirip yang

digunakan lebih lebar dibandingkan ukuran sirip pada roda apung lahan kering.

Hal ini bertujuan agar roda dapat menahan beban traktor sehingga tidak tenggelam

kedalam lumpur (Rinata, 2016).

Ada beberapa keselamatan kerja dalam penggunaan traktor roda dua,

diantaranya: Gunakan buku pertunjuk penggunaan untuk panduan, pastikan


operator threser telah benar-benar memahami cara untuk pengoperasiannya.

Kemudian pastikan lingkungan disekitar aman, hindari pada ruangan yang

tertutup karena gas knalpot pada ruangan yang tertutup sangat berbahaya. Lalu

jangan mengenakan pakaian yang longgar saat menjalankan mesin untuk

menghindari adanya bagian pakaian yang tersangkut pada mesin. Jaga bagian

tubuh jangan sampai terkena sentuhan komponen mesin yang sedang berputar.

Apabila mesin dalam keadaan buruk jangan dipaksakan untuk memakainya. Isi

bahan bakar secukupnya, jangan sampai tumpah maupun jangan sampai

kekurangan bahan bakar (Aisyah, 2015).

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui bagian-bagian, cara

pengoperasian dan perawatan traktor roda dua.


METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 24 Februari 2023

di Laboratorium Mesin dan Peralatan Program Studi Teknik Pertanian dan

Biosistem Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Alat dan Bahan

Adapaun alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum traktor roda

dua adalah laptop. Sedangkan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan

praktikum ini adalah literartur referensi online.

Prosedur Praktikum

Adapun prosedur dari praktikum ini yaitu:

1. Dicari bahan untuk materi praktikum pada berbagai referensi online,

seperti Jurnal, Makalah, atau Skripsi.

2. Disusun laporan praktikum sesuai ketentuan yang berlaku.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berikut ini merupakan hasil dari praktikum mesin dan peralatan mengenai

traktor roda dua dan bagian bagian dari traktor roda dua:

Gambar 1.traktor roda dua tampak atas


No Nama Bagian Fungsi
Table 1. Bagian bagian traktor roda dua tampak atas
1. Motor penggerak untuk menggerakkan arah traktor

2. Tuas belok kanan-kiri Untuk mengarahkan traktor ke kanan dan


ke kiri
3. Tangkai pemindah Digunakan untuk mengganti kecepatan pada
kecepatan pisau bajak pasanglah tuas pengatur
kecepatan dari pisau bajak pada posisi
”rendah”, tetapi jika untuk menghasilkan hasil
bajakan yang halus dan ”gembur”,
pasanglah kecepatan
pisau-pisau bajak pada posisi ”high”.
4. v- belt Sebagai transmisi daya dari suatu poros ke
poros yang lainnya melalui sebuah pulley
yang berputar karena adanya sumber daya
tertentu, dengan kecepatan putar yang sama
ataupun berbeda bergantung pada rasio
perbandingan kedua buah pulley
5, Tuas kopling utama Berfungsi untuk mengoperasikan kopling
utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang
atau on, maka tenaga motor akan tersambung
ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik
ke posisi netral atau bebas atau off, maka
tenaga motor tidak disalurkan ke gigi
persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas
kopling utama akan tersambung dengan rem
yang berada pada rumah kopling utama.
6, Pelumasan poros pisau Untuk menurunkan atau mengurangi
rotary terjadinya keausan antara bagian2 yang saling
bergesek
7. Gigi transmisi Gigi berfungsi memindahkan tenaga/putaran
dari motor ke bagian/alatalat lain yang
bergerak. Putaran gigi dapat diubah dengan
menggunakan kopling dan perubahan putaran
(gas), dan lain-lain.

Gambar 2. Traktor roda dua tampak samping kanan

Tabel 2. Bagian bagian traktor roda dua tampak samping kanan


No Nama Bagian Fungsi

1. As Roda komponen yang bertugas untuk


meneruskan putaran dari transmisi menuju
roda-roda penggerak
2. Pelindung samping Untuk melindungi traktor dari bagian
samping
3. Penahan lumpur Untuk menahan lumpur agar tidak tergeser.

4. Penahan lumpur Untuk menahan lumpur agar tidak tergeser.

5. Pengikat batang ridger Sebagai pengikat batang ridger dalam


membuat alur tanam/guludan.
6. Hendel pengikat roda Untuk mengikat roda belakang yang
belakang merupakan tenaga penggerak yang didapat
dari mesin.
7. Tuas belok kanan Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan,
maka putaran gigi persneleng tidak
tersambung dengan poros roda kanan.
Sehingga roda kanan akan berhenti, dan
traktor akan berbelok ke kiri.
8. Handel utama Sebagai pengendali utama dalam
pengoperasian traktor tangan ini.
9. Tuas gas/akselerasi Untuk mengubah kecepatan putaran poros
motor penggerak yang sesuai dengan
tenaga yang dibutuhkan oleh operator.
10. Handel pembantu Untuk mengendalikan traktor.

11. Tongkat pemindah Untuk memindahkan kecepatan rotary,


kecepatan rotary mempercepat atau memperlambat.
12. Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling
utama. Bila tuas dilepas pada posisi
pasang/ON, maka tenaga motor akan
tersambung ke gigi persneleng.
13. Tongkat pemindah Untuk mengendalikan kecepatan jalan
kecepatan jalan traktor, mempercepat atau
memperlambatnya.
14. Tuas penyangga depan Sebagai penyangga badan traktor.

15. Gantungan pisau rotary Sebagai tempat untuk menggantungkan


pisau rotary.
Gambar 3. Traktor roda dua tampak samping kanan

Tabel 3. Bagian bagian traktor roda dua tampak samping kiri


No Nama Bagian Fungsi

17. Pully penegang Untuk mengencangkan sabuk di sistem


sabuk dan puli.
18. Penyangga depan Sebagai penyangga mesin bagian depan.

19. Penyangga mesin Sebagai penyangga mesin agar mesin


berada dalam posisi tetap.
20. Pelindung depan Untuk melindungi traktor di bagian depan
dari apapun hal yang mungkin bisa di
tabrak.
21. Pully mesin Untuk menghubungkan putaran yang
diterima motor listrik kemudian diteruskan
menggunakan sabuk ke benda yang ingin
digerakkan.
22. V-belt digunakan sebagai transmisi daya dari
suatu poros ke poros yang lainnya melalui
sebuah pulley yang berputar karena adanya
sumber daya tertentu, dengan kecepatan
putar yang sama ataupun berbeda
bergantung pada
rasio perbandingan kedua buah pulley
23. Pully utama Sebagai pentransmisi utama gerakan
perputaran dan mengganti arah gaya yang
diaplikasikan.

24. Pelindung v-belt Untuk melindungi v-belt dari hal-hal yang


bisa merusaknya.
25. Tutup kotak peralatan Sebagai tempat penyimpanan peralatan
yang digunakan untuk memperbaiki mesin
26. Tombol lampu Untuk menyalakan lampu sebagai
penerang.
27. Tuas belok kiri Untuk mengendalikan traktor agar berbelok
ke sebelah kiri.
28. Pengatur roda belakang Sebagai pengatur roda belakang agar
bekerja sesuai yang diharapkan.
29. Roda belakang Sebagai tenaga penggerak yang di dapat
dari tenaga mesin.
30 Ban Untuk meredam guncangan atau getaran
yang disebabkan oleh permukaan lahan
yang tidak beraturan.

Pembahasan

Adapun fungsi Traktor roda dua merupakan mesin serbaguna karena dapat

juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air,

alat prosesing, gandengan (trailer).Traktor roda dua merupakan mesin serbaguna

karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti

pompa air, alat prosesing, gandengan (trailer) sedangkan Traktor roda 4 sangat

cocok digunakan dilahan sawah dengan skala luas dan datar. Cocok juga

digunakan untuk tanah yang kering atau tadah hujan sehingga untuk percepatan

tanaman padi, jagung dan kedelai (pajale). Demikian juga sangat baik digunakan

untuk daerah- daerah yang minim tenaga kerja.

Adapun cara kerja dari tractor dua tangan yaitu Tongkat untuk mengganti

kecepatan bajak (rotary) Jika dikehendaki tanah hasil bajakan kasar, maka harus

mengganti kecepatan dari pisau bajak, pasanglah tuas pengatur kecepatan dari

pisau
bajak pada posisi ”rendah”, tetapi jika untuk menghasilkan hasil bajakan yang

halus dan ”gembur”, pasanglah kecepatan pisau-pisau bajak pada posisi ”high”.

Pilihlah kecepatan yang tepat sehingga diperoleh efesiensi kerja tertinggi dari

handtraktor tersebut. Cara pemakaian perseneling ,Perseneling 1 dan 2

dipergunakan untuk membajak tanah yang lunak, Perseneling 3 dipergunakan

untuk membajak, meratakan dan membalik tanah, Perseneling 4 dipergunakan

untuk membajak sawah serta meratakannya.Perseneling 5 dipergunakan untuk

berjalan dijalan biasa. Perseneling 6 dipergunakan untuk menarik gerobak

barang/mengangkut barang serta kendaraan transport. Tongkat pengendali roda

belakang Kedalaman bajakan dapat dikendalikan dengan cara memutar tangkai

pengendali roda-roda belakang. Jika tangkai pengendali roda bel kang diputar

kekanan, bajakan akan dalam dan sebaliknya.

Tahap Persiapan sebelum Menjalankan Traktor. Sebelum menjalankan

traktor, periksalah hal-hal sebagai berikut:

a. Minyak pelumas traktor

b. Diesel penggerak meliputi bahan bakar, oli diesel, air radiator

c. Posisi V-Belt

d. Penarik kopling atau clutch rod

e. Posisi pemasangan roda kiri dan kanan

f. Keamanan tangan saat memutar engkol starter

Traktor yang menggunakan mesin diesel dihidupkan dengan engkol. Mula-

mula engkol dipasang pada poros engkol (cranksaft). Setelah gas dibesarkan

sedikit, engkol diputar beberapa kali sampai putarannya cukup untuk

menghidupkan engine. Sewaktu pemutaran, jangan lupa menarik alat penghilang


kompresi (dekompresi lever). Penting : Sebelum kita mengengkol mesin,

gigi/perseneling harus dalam posisi netral.

1. Menjalankan traktor

Traktor baru dapat maju setelah Engine dihidupkan. Setelah itu periksalah

apakah gigi/perseneling sudah netral dan kopling pada posisi OFF. Kemudian

masukkan gigi/perseneling dengan menggunakan tongkat perseneling ke gigi

maju (1,2,3, atau 4) dan lepaskan atau ”ON” - kan pelanpelan.

Perhatian : Jangan lepaskan kopling sekaligus. Disamping itu, pada traktor

terdapat alat yang dapat mengatur kecepatan rendah atau tinggi (auxiliary gear

shift). Alat ini digunakan untuk menambah Tuas kopling utama Tuas pengatur

roda belakang Tabung pengatur Tuas pengunci roda 12 atau mengurangi

kecepatan lajunya traktor dan juga untuk putaran garu/cangkul)

2. Menghentikan traktor

Traktor dihentikan cukup dengan menarik tongkat kopling ke belakang,

yaitu ke posisi OFF. Kalau dalam posisi OFF traktor belum berhenti, itu berarti

penyetelan kopling tidak baik atau pringannya sudah aus. Setelah traktor berhenti,

segera netralkan gigi kembali dan turunkan gas (idle)

3. Membelokkan traktor

Membelokkan traktor sewaktu bekerja dilakukan dengan menggunakan

steering clutch/kopling pembelok kiri dan kanan. Sewaktu membelok, jangan lupa

menurunkan gas dan mengangkat sedikit bagian belakang traktor agar

pembelokannya lebih mudah dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan terutama kalau

bekerja di tanah yang lembek dan basah. Jika tidak ada kemungkinan traktor
terbenam, tekanlah kopling pembelok kiri bila hendak membelok ke kiri dan

tekanlah yang sebelah kanan kalau hendak membelok ke kanan.

4. Memundurkan traktor (khusus traktror yang dilengkapi dengan

perseneling mundur).

Kopling pada posisi OFF. Setelah itu, masukkan gigi ke gigi mundur (ad

tanda R) kemudian lepaskan kopling dan gas jangan terlalu besar. Perhatian :

Melepaskan kopling harus pelan-pelan/ jangan sekaligus, hal ini untuk mencegah

kecelakaan yang mungkin akan terjadi.

5. Menjalankan lurus ke depan

Traktor harus dapat berjalan lurus ke depan selam beroperasi, ini untuk

mempermudah operator dalam melakukan pekerjaan selanjutnya dan mungkin

traktor akan sering terbenam, terutama jika tanahnya basah dan lembek. Beberapa

hal yang perlu diperhatikan yaitu :

a. Operator harus dapat memandang lurus ke depan.

b. Peganglah pegangan/handle dengan lentur dan tidak kaku.

c. Jika traktor membelok ke kiri atau ke kanan, tekanlah segera kopling

pembelok kanan atau kiri.

d. Kalau menggunakan ban karet, usahakanlah agar tekanan angin ban kiri

dan kanan sama.

6. Melintasi gelengan/bedengan

Masukkan perseneling rendah, dan lepaskan kopling pelan-pelan, gas

jangan terlalu besar. Traktor jangan tegak lurus dengan gelengan, tetapi agak

miring sedikit dan rotary jangan berputar. Perhatian : Bila traktor terguling dan

keadaan sawahnya berair, maka segera turunkan gas atau langsung mematikan

mesinnya.
7. Menanjak/menuruni tanah yang miring

Masukkan perseneling ke gigi rendah (gigi 1 atau 2). Putaran mesin jangan

terlalu tinggi.Perhatian : Jangan memindahkan gigi sewaktu menanjak, karena

ketika kopling ditarik ke belakang (posisi OFF), ada kemungkinan traktor mundur

13 akibat beratnya sendiri. Begitu pula jangan menekan kopling pembelok.

8. Menjalankan traktor pada tanah yang berlumpur

Jangan menekan salah satu koping pembelok (kiri atau kanan) terlalu

lama, karena salah satu roda dapat masuk terus ke tanah/Lumpur hingga dapat

terbenam.

9. Menggunakan traktor di tanah yang berdebu

Jika traktor digunakan pada tanah yang berdebu, saringan udara (air

cleaner) harus sering diperiksa, karena lebih cepat kotor. Oli pada saringan udara

tersebut harus segera diganti dan saring.

Perawatan setelah Pemakaian dan Penyimpanan. Setelah dipakai, traktor

perlu dirawat dan disimpan dengan baik, untuk itu sebelum penyimpanan ada

beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu :

a. Motor tidak boleh cepat dimatikan

b. Cuci dan periksa traktor

c. Traktor harus disimpan dalam ruangan agar terlindung dari hujan, angin

dan panas yang dapat merusak traktor.

d. Selama traktor disimpan, kopling harus dalam posisi ”ON”/ dilepaskan ke

muka agar per kopling tidak lekas kendur.

e. Semua lubang yang perlu dilumasi harus diberi oli.

Untuk penyimpanan yang lama, perlu harus dilakukan hal-hal seperti:

a. Tempat oli/karter pada motor harus dikosongkan.


b. Tempat bahan baker/tanki bahan baker harus dikosongkan.

c. Radiator harus dikuras/dibersihkan dan dikosongkan.

d. Sewaktu penyimpanan, torak/piston pada motor harus ada pada posisi

TMA (titik mati atas). Perhatikan tanda-tanda yang ada pada roda gila.

e. Kendorkan keteganga V-belt dengan cara menurunkan puli penegang

begitu juga dengan fan belt


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Bagian-bagian utama traktor roda dua dikelompokkan menjadi 3 kelompok

yaitu Tenaga Penggerak (motor), Kerangka dan Transmisi (penerus tenaga)

dan Tuas Kendali/Kontrol.

2. Beberapa cara pengoperasian traktor roda dua yaitu menghidupkan traktor,

memajukan traktor, menghentikan traktor, membelokkan traktor,

memundurkan traktor, menjalankan lurus ke depan, melintas

gelengan/bedengan, menanjak tanah yang miring, menjalankan traktor pada

tanah yang berlumpur dan menggunakan traktor ditanah yang berdebu.

3. Perawatan traktor dilakukan secara berkala interval waktu, dengan tujuan

untuk mempertahankan fungsi traktor yang tepat dan aman dan untuk

memperpanjang umur panjangnya.

Saran

Disarankan untuk lebih teliti dalam mengetahui bagian-bagian dari traktor

roda dua serta memahami dengan baik dan benar cara pengoperasiannya.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. 2015. Analisis Kebutuhan dan Pengolahan Traktor Tangan Pada


Kegiatan Pengolahan Tanah Pertanian di Desa Sumber Kalong Kecamatan
Kalisat. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian.
Universitas Jember. Jember.

Ananto, E. E. dan Astanto. 2017. Kelayakan Usaha Jasa Pelayanan Alsintan


Traktor Kelompok Tani di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan. Laporan
Teknis P2SLPS2. Badan Litbang Pertanian. Anonim. 2015. Rencana
strategis kementerian pertanian 2015-2019. Kementerian pertanian.
jakarta.

Husmaruddin dan Salma. 2014. Analisis Bantuan Traktor Dalam Meningkatkan


Pendapatan Petani Di Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu.
Jurnal Equilibrium. Vol. 4 (2): 29-38.

Mardinata, Z., dan Zulkifli, Z. 2014. Analisis Kapasitas Kerja dan Kebutuhan
Bahan Bakar Traktor Tangan Berdasarkan Variasi Pola Pengolahan Tanah,
Kedalaman Pembajakan dan Kecepatan Kerja. agriTECH, 34(3), 354-358.

Nawawi. 2013. Pengenalan Traktor Tangan (Hand Traktor). Erlangga, Jakarta.

Rinata, W. A. 2016. Uji Kinerja Roda Apung Hasil Modifikasi Pada Pengolahan
Lahan Sawah. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi
Pertanian. Universitas Jember. Jember.

Suastawa, I. N., W. Hermawan, dan E. N. Sembiring. 2015. Konstruksi dan


Pengukuran KinerjaTraktor Pertanian. Teknik Pertanian. Fateta. IPB.
Bogor.

Suwaryo. 2013. Mesin dan Peralatan Pertanian. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.

Warnadi. 2015. Penyerapan Tenaga Kerja pada Usahatani Padi Sawah di Desa
Ambarketawang Kecamatan Gamping. Jurusan Geografis FIS UNJ
Sleman. Yogyakarta.

Widata, S. 2015. Uji Kapasitas Kerja dan Efisiensi Hand Traktor untuk
Pengolahan Tanah Lahan Kering. Agro UPY. Vol 2, 6470.

Anda mungkin juga menyukai