LAPORAN
OLEH :
KELOMPOK II
Nazarudin 190308082
Nadhra Cantika 210308021
Chinka Virmani Telaumbanua 210308024
Deny Arifin 210308029
Syaifullah Yusuf Sikumbang 210308030
Jhonny Kinata 210308045
TEKTIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM B
LAPORAN PERBENGKELAN
LABORATORIUM PERBENGKELAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
TRAKTOR RODA DUA
LAPORAN
OLEH:
KELOMPOK II
TPB B
Laporan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian mata
kuliah Praktikum Mesin dan Peralatan Teknik Pertanian dan Biosistem
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diketahui Oleh:
Asisten Laboratorium
(Francklien Limit)
190308033
Latar Belakang
tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar
pemanen (dengan memasang pisau reaper), untuk memutar perontok padi, serta
untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian.
Dari asal katanya, traktor berarti alat penghela. Memang fungsi utama traktor
ialah untuk menghela sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian
akan dihela tersebut. Dari sejarahnya, traktor memang dirancang awalnya untuk
mengganti hewan hela dengan mesin yang lebih kuat (Husmaruddin, 2014).
tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan tanah. Pengenalan yang
baik tentang mesin traktor ini, dapat mempercepat proses modernisasi pertanian.
Penggunaan traktor pada tahap pengolahan lahan lebih efektif dan efisien
banyak jam kerja traktor pada tahap pengolahan tanah, semakin besar pula
kemampuan petani dalam menyediakan tenaga kerja melalui suplai dan subtitusi
pembanding antara tenaga manusia, tenaga hewan dan tenaga tenaga traktor
sebagai berikut: hasil pengamatan suatu kegiatan pengolahan tanah dengan luas 1
ha, apabila menggunakan tenaga manusia akan membutuhkan waktu lebih kurang
menyelesaikan pekerjaan olah tanah tersebut waktu yang dibutuhkan 16-20 jam/ha
dan kapasitas kerja traktor yang dihasilkan bervariasi antara 0,30-0,65 ha/hari atau
dan harus sesuai sesuai dengan lingkungan strategis. Sebagai contoh, traktor roda
dua dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan tenaga pengolah tanam dan mengejar
waktru serempak. Mesin pengolah tanah traktor roda dua harus dilengkapi dengan
peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak, garu, ataupun bajak rotary. Hasil dari
mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah maka perlu dipahami prinsip kerja
(Suwaryo, 2013).
pada masa sekarang ialah dengan adanya traktor roda dua. Traktor roda dua
(twowheel drive tractor) atau traktor tangan (hand tractor) adalah mesin pertanian
yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan pekerjaan pertanian lainnya.
Untuk kegiatan pengolahan tanah, mesin ini mempunyai efisiensi yang tinggi,
berkisar 710-880 mm dan dayanya berkisar 6-10 HP. Sebagai daya penggerak
utamanya menggunakan motor diesel silinder tunggal. Prinsip kerja traktor roda
dua adalah mesin pengolah tanah dengan menggunakan tenaga penggerak motor
bakar yang pada umumnya motor diesel. Sebagai mesin pengolah tanah, traktor
digunakan untuk menarik peralatan pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu
listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah. Bagian-bagian utama traktor
kerangka dan transmisi (penerus tenaga), dan tuas kendali (Nawawi, 2013).
Traktor roda dua telah banyak di produksi oleh industri alat dan mesin
pertanian di dalam negeri. Petani telah menggunakan traktor roda dua untuk
roda dua yang sebagai berikut : Traktor roda dua membantu petani mengantisipasi
semakin langkanya tenaga kerja menusia dan hewan pada saat musim tanam di
pedesaan, traktor roda dua dapat mempercepat waktu pengolahan lahan dengan
waktu yang tepat sehingga pola tanam dapat diatur sesuai dengan musim tanam,
kualitas pengolahan lahan dengan traktor roda dua lebih sempurna karena
kedalaman pembajakan dapat diatur dan hasilnya dapat lebih seragam, untuk
pekerjaan pembajakan lahan petani lebih nyaman dan lebih ringan dibandingkan
dengan menggunakan cangkul atau bajak, dan biaya pembajakan per satuan luas
dapat dihitung dengan cermat sebagai bagian dari analisis usaha tani petani
(Widata, 2015).
pengoperasiannya supaya traktor ini dapat bekerja dengan lancar dan ekonomis,
kopling, traktor harus berjalan lurus, memeriksa tekanan ban, memeriksa bagian-
bagian yang perlu dilumasi. Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, ada
tiga jenis traktor roda dua yaitu traktor roda dua dengan bahan bakar solar, traktor
roda dua dengan bahan bakar bensin, dan traktor roda dua dengan bahan minyak
tanah (kerosin). Sedangkan berdasarkan daya motor, traktor roda dua dibedakan
dalam tiga kategori yaitu traktor roda dua berukuran kecil, tenaga penggeraknya
5-7 HP dan traktor roda dua berukuran besar, tenaga penggeraknya 7-12 HP
Penggunaan alat dan mesin pertanian seperti traktor roda dua adalah salah
satu usaha untuk mendapatkan produktivitas dan efisiensi yang tinggi pada sektor
pertanian. Salah satu komponen penting pada traktor roda dua adalah roda apung.
Roda apung merupakan roda traktor yang terbuat dari material besi. Terdapat dua
jenis roda apung yaitu roda apung untuk lahan sawah (roda apung standar) dan
roda apung untuk lahan kering. Untuk penggunaan di lahan sawah sirip-sirip yang
digunakan lebih lebar dibandingkan ukuran sirip pada roda apung lahan kering.
Hal ini bertujuan agar roda dapat menahan beban traktor sehingga tidak tenggelam
tertutup karena gas knalpot pada ruangan yang tertutup sangat berbahaya. Lalu
menghindari adanya bagian pakaian yang tersangkut pada mesin. Jaga bagian
tubuh jangan sampai terkena sentuhan komponen mesin yang sedang berputar.
Apabila mesin dalam keadaan buruk jangan dipaksakan untuk memakainya. Isi
Tujuan Praktikum
Prosedur Praktikum
Hasil
Berikut ini merupakan hasil dari praktikum mesin dan peralatan mengenai
traktor roda dua dan bagian bagian dari traktor roda dua:
Pembahasan
Adapun fungsi Traktor roda dua merupakan mesin serbaguna karena dapat
juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air,
karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti
pompa air, alat prosesing, gandengan (trailer) sedangkan Traktor roda 4 sangat
cocok digunakan dilahan sawah dengan skala luas dan datar. Cocok juga
digunakan untuk tanah yang kering atau tadah hujan sehingga untuk percepatan
tanaman padi, jagung dan kedelai (pajale). Demikian juga sangat baik digunakan
Adapun cara kerja dari tractor dua tangan yaitu Tongkat untuk mengganti
kecepatan bajak (rotary) Jika dikehendaki tanah hasil bajakan kasar, maka harus
mengganti kecepatan dari pisau bajak, pasanglah tuas pengatur kecepatan dari
pisau
bajak pada posisi ”rendah”, tetapi jika untuk menghasilkan hasil bajakan yang
halus dan ”gembur”, pasanglah kecepatan pisau-pisau bajak pada posisi ”high”.
Pilihlah kecepatan yang tepat sehingga diperoleh efesiensi kerja tertinggi dari
pengendali roda-roda belakang. Jika tangkai pengendali roda bel kang diputar
c. Posisi V-Belt
mula engkol dipasang pada poros engkol (cranksaft). Setelah gas dibesarkan
1. Menjalankan traktor
Traktor baru dapat maju setelah Engine dihidupkan. Setelah itu periksalah
apakah gigi/perseneling sudah netral dan kopling pada posisi OFF. Kemudian
terdapat alat yang dapat mengatur kecepatan rendah atau tinggi (auxiliary gear
shift). Alat ini digunakan untuk menambah Tuas kopling utama Tuas pengatur
2. Menghentikan traktor
yaitu ke posisi OFF. Kalau dalam posisi OFF traktor belum berhenti, itu berarti
penyetelan kopling tidak baik atau pringannya sudah aus. Setelah traktor berhenti,
3. Membelokkan traktor
steering clutch/kopling pembelok kiri dan kanan. Sewaktu membelok, jangan lupa
pembelokannya lebih mudah dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan terutama kalau
bekerja di tanah yang lembek dan basah. Jika tidak ada kemungkinan traktor
terbenam, tekanlah kopling pembelok kiri bila hendak membelok ke kiri dan
perseneling mundur).
Kopling pada posisi OFF. Setelah itu, masukkan gigi ke gigi mundur (ad
tanda R) kemudian lepaskan kopling dan gas jangan terlalu besar. Perhatian :
Melepaskan kopling harus pelan-pelan/ jangan sekaligus, hal ini untuk mencegah
Traktor harus dapat berjalan lurus ke depan selam beroperasi, ini untuk
traktor akan sering terbenam, terutama jika tanahnya basah dan lembek. Beberapa
d. Kalau menggunakan ban karet, usahakanlah agar tekanan angin ban kiri
6. Melintasi gelengan/bedengan
jangan terlalu besar. Traktor jangan tegak lurus dengan gelengan, tetapi agak
miring sedikit dan rotary jangan berputar. Perhatian : Bila traktor terguling dan
keadaan sawahnya berair, maka segera turunkan gas atau langsung mematikan
mesinnya.
7. Menanjak/menuruni tanah yang miring
Masukkan perseneling ke gigi rendah (gigi 1 atau 2). Putaran mesin jangan
ketika kopling ditarik ke belakang (posisi OFF), ada kemungkinan traktor mundur
Jangan menekan salah satu koping pembelok (kiri atau kanan) terlalu
lama, karena salah satu roda dapat masuk terus ke tanah/Lumpur hingga dapat
terbenam.
Jika traktor digunakan pada tanah yang berdebu, saringan udara (air
cleaner) harus sering diperiksa, karena lebih cepat kotor. Oli pada saringan udara
perlu dirawat dan disimpan dengan baik, untuk itu sebelum penyimpanan ada
c. Traktor harus disimpan dalam ruangan agar terlindung dari hujan, angin
TMA (titik mati atas). Perhatikan tanda-tanda yang ada pada roda gila.
Kesimpulan
untuk mempertahankan fungsi traktor yang tepat dan aman dan untuk
Saran
roda dua serta memahami dengan baik dan benar cara pengoperasiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Mardinata, Z., dan Zulkifli, Z. 2014. Analisis Kapasitas Kerja dan Kebutuhan
Bahan Bakar Traktor Tangan Berdasarkan Variasi Pola Pengolahan Tanah,
Kedalaman Pembajakan dan Kecepatan Kerja. agriTECH, 34(3), 354-358.
Rinata, W. A. 2016. Uji Kinerja Roda Apung Hasil Modifikasi Pada Pengolahan
Lahan Sawah. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi
Pertanian. Universitas Jember. Jember.
Suwaryo. 2013. Mesin dan Peralatan Pertanian. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Warnadi. 2015. Penyerapan Tenaga Kerja pada Usahatani Padi Sawah di Desa
Ambarketawang Kecamatan Gamping. Jurusan Geografis FIS UNJ
Sleman. Yogyakarta.
Widata, S. 2015. Uji Kapasitas Kerja dan Efisiensi Hand Traktor untuk
Pengolahan Tanah Lahan Kering. Agro UPY. Vol 2, 6470.