Judul No. 1 KONVEKSI BEBAS DAN RADIASI PADA PENUKAR PANAS JENIS PIPA DAN KAWAT Jurnal Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Univeritas Tribhuwana Tunggadewi, Malang Volume dan Halaman Vol.7, No.1 Tahun 2012 Penulis Zuhdi Ma’sum Reviewer Richard Gilbert Hutauruk Tanggal 18-01-2021 Tujuan Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh perubahan geometri terhadap efisiensi dan kapasitas penukar panas jenis pipa dan kawat. Penelitian dilakukan dengan simulasi dan di validasi secara eksperimen. Subjek Penelitian Diameter kawat, , effisiensi, elemen terbatas, jarak kawat, kapasitas penukar panas. Tempat Penelitian Univeritas Tribhuwana Tunggadewi, Malang Simulasi menggunakan metode elemen terbatas Metode Penelitian dengan memperhitungkan koveksi bebas dan radiasi. Perubahan geometri dilakukan pada diameter dan jarak kawat. Definisi Operasional Variabel Depeden Simulasi dilakukan dengan metode elemen terbatas menggunakan program Matlab. Penukar panas dibagi dalam elemen-elemen Cara dan Alat ukur mengukur variabel depeden Usaha meningkatkan luasan perpindahan panas dengan cara menambahkan atau mengurangi jumlah kawat (sirip) harus dengan mempertimbangkan perubahan koefisien perpindahan panas konveksi bebas, luas area dan efisiensi siripnya. Hasil Penelitian Hasil penelitian divalidasi dengan kondensor dengan berbagai variasi parameter geometri. Quadir dkk (2002), mengembangkan pemodelan penukar panas natural konveksi dengan metode elemen terbatas. Kelebihan Penelitian Dari penelitian ini dihasilkan perbandingan laju alir panas dengan dw 1,5 mm/pw 14 mm meningkat 4% dan berat penukar panas menurun sebesar 19% dibandingkan geometri yang ada di pasaran. Kekurangan Penelitian Penukar panas yang dipakai sebagai validasi sama seperti penukar panas yang tersedia di pasaran yaitu pipa dengan sirip berupa kawat
Judul No. 2 STUDI EKSPERIMENTAL PERPINDAHAN KALOR
KONVEKSI PAKSA PADA NANOFLUIDA AIR-ZrO2 DI DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIEMPAT Jurnal Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Jalan Tamansari Volume dan Halaman Vol. 18, No 1 Tahun 2017 Penulis Ketut Kamajaya, Efrizon Umar Reviewer Richard Gilbert Hutauruk Tanggal 18-01-2021 Tujuan Penelitian Hasil kajian menunjukkan bahwa nanofluida sangat baik digunakan sebagai media pemindah kalor. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk mengetahui karaktersitik sifat termofisika dari nanofluida air-ZrO2 pada aliran konveksi paksa. Subjek Penelitian Nanofluida, air-ZrO2, konveksi paksa, sub-buluh vertikal segiempat Tempat Penelitian Teknologi Nuklir Terapan Jalan Tamansari 71, Bandung Metode Penelitian Data eksperimental yang diperoleh dalam eksperimen digunakan untuk menentukan besarnya koefisien perpindahan kalor dari pemanas ke fluida pendingin nanofluida air-ZrO2. Definisi Operasional Variabel Depeden Data eksperimen yang didapatkan digunakan untuk menentukan nilai koefisien perpindahan kalor konveksi pada sub-buluh vertikal dengan geometri segi empat dan menggunakan nanofluida air-ZrO2 sebagai fluida kerja. Sementara itu, sebelumnya Kamajaya dkk. Cara dan Alat ukur mengukur variabel depeden Disamping itu, peralatan ini juga telah dilengkapi dengan alat penukar kalor tipe plat, tangki pendingin primer untuk nanofluida dan untuk air murni serta pompa primer dan pompa sekunder Hasil Penelitian Hasil penelitian ini juga telah dibandingkan dengan hasil penelitian yang menggunakan fluida-dasar atau air murni sebagai fluida kerja. Hasilnya menunjukkan bahwa nanofluida air-ZrO2 dengan konsentrasi sebesar 0,10 % dalam persen berat, mempunyai koefisien perpindahan kalor 20 % lebih besar dari koefisien perpindahan kalor. Kelebihan Penelitian Hasil eksperimen menunjukkan untuk peningkatan daya dari 750 kW ke 850 kW tidak menghasikan peningkatan koefisein perpindahan kalor sehingga daya operasi maksimum peralatan uji dibatasi sampai 750 W untuk setiap pemanas. Kekurangan Penelitian Ini berarti jika daya diperbesar maka kalor yang dipindahkan juga semakin besar karena potensi perpindahan kalornya juga semakin besar
Judul No. 3 Karakteristik Perpindahan Panas dan Penurunan
Tekanan Siripsirip Pin Silinder Tirus Susunan Segaris dan Selang-seling dalam Saluran Segi Empat Jurnal Jurnal Perpindahan Panas & Termodinamika Volume dan Halaman Vol. 12, No. 1 Tahun 2010 Penulis Tri Istanto dan Wibawa Edra Juwana Reviewer Richard Gilbert Hutauruk Tanggal 18-01-2021 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji karakteristik perpindahan panas dan penurunan tekanan dari susunan sirip-sirip pin silinder tirus dalam saluran udara segiempat. Sirip-sirip pin disusun secara segaris dan selang-seling. Subjek Penelitian Sirip pin, silinder tirus, bilangan Reynolds, bilangan Nusselt, faktor gesekan. Tempat Penelitian UNS, Surakarta Metode Penelitian Pengujian dilakukan dengan variasi kecepatan aliran udara masuk seksi uji sebesar 0,5, 1, 2, 3, 4, 5, 5,5 dan 6 m/s, dan jarak antar titik pusat sirip dalam arah aliran udara (streamwise direction) yaitu sebesar 25, 30, 37,5 dan 50 mm. Definisi Operasional Variabel Depeden Aplikasi sirip sering dijumpai pada sistem pendinginan ruangan, peralatan elektronik, motor bakar, trailing edge sudu turbin gas, alat penukar kalor kompak, dengan udara sebagai media perpindahan panasnya Cara dan Alat ukur mengukur variabel depeden Ada berbagai tipe sirip pada alat penukar kalor yang telah digunakan, mulai dari bentuk yang relatif sederhana seperti sirip segiempat, silindris, anular, tirus atau pin Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kedua susunan sirip pin, peningkatan bilangan Reynolds dan semakin kecil jarak Sy/D akan meningkatkan bilangan Nusselt, yang berarti meningkatkan laju perpindahan panas, dimana mencapai maksimum pada Sy/D = 2,36. Kelebihan Penelitian Penghitungan laju perpindahan panas menunjukkan bahwa susunan segaris dan selang- seling dari sirip pin silinder tirus menyebabkan peningkatan perpindahan panas relatif terhadap permukaan halus (tanpa sirip). Kekurangan Penelitian Hal ini disebabkan karena dengan semakin besarnya Sy/D, maka jumlah sirip pin akan semakin berkurang. Sehingga tahanan terhadap aliran udara juga akan semakin berkurang.
Judul No. 4 ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA SALURAN
BERLIKU BERPENAMPANG SEGI EMPAT DENGAN VARIASI CLEARANCE BELOKAN Jurnal Jurnal perpindahan panas, teknik mesin Volume dan Halaman Vol.1, No. 1 Tahun 2010 Penulis Slamet Wahyudi, Aris Kurniawan, Nurkholis Hamidi Reviewer Richard Gilbert Hutauruk Tanggal 18-01-2021 Tujuan Penelitian Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa semua saluran uji angka Sherwood (Shm) naik secara proporsional terhadap Ren (n=0,8-1,0) dan angka Sherwood rata-rata dipertengahan aliran hilir 1,3 – 1,4 kali lebih Jurnal Rekayasa Mesin Vol.1, No. 1 Tahun 2010 : 9-15 ISSN 0216- 468X 10 besar dari pada di pertengahan aliran hulu. Subjek Penelitian Karakteristik perpindahan panas dalam rectangular, turn clearnces, mass transfers Tempat Penelitian Universitas Brawijaya Metode Penelitian Variabel Bebas : massa alir udara masuk : 2,53; 3,66; 6,70; 7,60 dan 9,13 kg/jam. Variabel terikat yang : Koefisien perpindahan massa, Koefisien perpindahan panas dan Bilangan Nusselt Definisi Operasional Variabel Depeden Alat penukar kalor merupakan salah satu alat yang cukup banyak diaplikasikan baik didalam dunia industri maupun di lingkungan sekitar, alat ini digunakan untuk menaikkan atau menurunkan temperatur fluida. Cara dan Alat ukur mengukur variabel depeden Wind Thunnel, Fan, Inclined manometer, hygrometer, termokopel Hasil Penelitian Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa Variasi Clearance belokan berpengaruh pada koefisien perpindahan panas konveksi pada saluran berliku berpenampang segi empat dengan belokan tajam. Kelebihan Penelitian Keunggulan dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya laju massa alir maka bilangan Nusselt juga bertambah besar, secara keseluruhan nilai bilangan Nusselt semakin meningkat pada ketiga variasi Clearance belokan Kekurangan Penelitian Berkurangnya clearance belokan berarti luas penampang masuk semakin kecil sehingga kecepatan aliran fluida pada belokan menjadi semakin besar,
Judul No. 5 Perancangan Kendali Kecepatan Mesin Arus
Searah Tanpa Sikat dengan Menggunakan PID – Algoritma Genetika Jurnal Jurnal fisika Universitas Gadjah Mada Volume dan Halaman Vol XIX Hal 1-4 Tahun 2015 Penulis Richardus Dhimas Krisnawan Agustika, Sasongko P.H, Suharyanto Reviewer Richard Gilbert hutauruk Tanggal 03-06-2020 Tujuan Penelitian Kendali PID merupakan kendali yang banyak digunakan dalam proses kontrol di industri, karena kendali PID sangat efektif, implementasinya sederhana, dan luas penggunaannya Subjek Penelitian PID, algoritma genetika, Ziegler-Nichols Tempat Penelitian Universitas Gadjah Mada Metode Penelitian Pemodelan MASTS, Perancangan Pemrograman Penalaan PID Metoda Ziegler-Nichols, Perancangan Pemrograman Penalaan PID Metoda Algoritma Genetika Definisi Operasional Variabel Depeden Mesin arus searah tanpa sikat (MASTS) sebenarnya merupakan mesin sinkron dengan magnet permanen. Cara dan Alat ukur mengukur variabel depeden Sistem kontrol PID terdiri dari tiga buah cara pengaturan yaitu kontrol P (Proporsional), D (Derivatif) dan I (Integral) Hasil Penelitian Respon kecepatan yang dihasilkan dari konstanta engendali tersebut yaitu waktu tunda = 0,0183 sekon, waktu naik = 0,023 Kelebihan Penelitian Keunggulannya yaitu perawatannya lebih mudah, umur pemakaian lebih lama, tidak menimbulkan electrical noise, konsumsi energi yang kecil dan memiliki range kecepatan yang lebih besar. Kekurangan Penelitian tidak memiliki error steday state dan tidak terjadi overshoot.