Nama Kelompok - 5:
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR 2
BAB I PENDAHULUAN 3
Latar Belakang 3
Tujuan Praktikum 4
BAB II DASAR TEORI 4
Non - Destructive Test (NDT) 4
Magnetic Particle Testing (MPT) 5
Liquid Penetrant Testing (LPT) 6
Cacat pada Material dan Pengelasan 7
Cacat Material 7
Cacat Pengelasan 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 13
Alat dan Bahan 13
Waktu dan Tempat Pelaksanaan 14
Diagram Pelaksanaan Praktikum 15
Prosedur Praktikum 15
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 16
Proses Pengujian 16
Alur Pelaksanaan Pengujian Magnetic Particle Test 16
BAB V PENUTUP 22
Kesimpulan 22
Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 23
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan RahmatNya-lah kami akhirnya bisa menyelesaikan laporan yang berjudul “Laporan
Praktikum Non - Destructive Test (NDT) Magnetic Particle Testing & Liquid Penetrant Testing”
ini dengan baik.
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk memenuhi tugas praktikum Uji Material
terutama bentuk pengujian Non-Destructive Test (NDT). Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk membantu dalam penambahan ilmu pengetahuan mengenai serba-serbi pengujian metode
NDT, cara pengaplikasian dan material apa saja yang dapat diuji menggunakan pengujian ini.
Penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada laboran dan pembimbing
praktikum yang memberi pengarahan dan pengetahuan dalam praktikum kali ini, dan teman-
teman sekalian yang sudah meluangkan waktu dan pikirannya dalam praktikum maupun
menyusun laporan.
Penyusun mengetahui bahwa isi dari laporan ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi tersusunnya
laporan yang lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap agar laporan ini bisa memberikan banyak manfaat bagi para
pembaca. Sekian dan Terima kasih.
Hormat kami,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pengujian ini menggunakan serbuk besi (Ferrous Particle) yang disebarkan pada
permukaan objek inspeksi, pada objek inspeksi tersebut diberikan medan elektrik sehingga pada
objek inspeksi tersebut akan berubah menjadi magnet dan serbuk besi (Ferrous Particle) yang
disebarkan tersebut akan berkumpul melewati cacat yang timbul pada objek inspeksi. Hal ini
terjadi karena pada cacat (Crack) tersebut timbul gap dan gap tersebut tidak dapat dilewati oleh
aliran medan magnet sehingga aliran magnet tersebut keluar dan masuk kembali ke sisi – sisi
cacat tersebut. Pada saat medan magnet itu keluar, serbuk besi tersebut berkumpul di lokasi cacat
tersebut.
Keuntungan metode Liquid Penetrant Test adalah dapat menginspeksi permukaan yang
luas dengan murah dan cepat, dapat menginspeksi part dengan geometri yang kompleks,indikasi
defect langsung ditampilkan pada permukaan material dengan tampilan visual dan peralatan
yang dibutuhkan sedikit. Adapun kelemahan metode Liquid Penetrant Test adalah hanya
mendeteksi defect yang merusak permukaan, membutuhkan preparasi permukaan untuk
menghilangkan kontaminan yang dapat menutupi defect, membutuhkan permukaan yang relatif
halus/tak berpori, membutuhkan pembersihan setelah pengujian, membutuhkan ruangan dengan
lingkungan gelap dan sinar UV dalam pengujian dan membutuhkan kehati-hatian dalam
menggunakan zat kimia (larutan penetrant dan developer).
Akibatnya pinggir jalur las base material tergerus berbentuk coakan. Dan
jika coakan ini berbentuk tajam dan tergerus dalam, maka tidak ada toleransi
kecuali di repair. Tapi kalau tidak dalam dan tajam maka itu masih dalam batas
toleransi.
Bentuknya bisa berbentuk lubang besar atau berbentuk tetesan air yang
membeku (icicles). Jika terjadi disisi root atau capping maka akan terlihat, tapi
jika berada di dalam logam las, hanya bisa dilihat dengan tes radiografi/x-ray. Di
Dalam uji x-ray, burn-through terlihat seperti bintik-bintik gelap yang dikelilingi
oleh kawah berwarna terang.
2. Pre Cleaning
Setelah dilakukan pembersihan awal, maka selanjutnya adalah pembersihan
menggunakan cleaner agar permukaan benda uji benar-benar bersih dari zat
pengotor. Adapun langkahnya yaitu : Semprotkan langsung cleaner/remover ke
permukaan benda uji, setelah itu bersihkan dengan menggunakan kain yang bersih.
Biarkan sekitar 1 menit supaya cairan cleaner yang berada di diskontinuitas menguap
dan bersih.
3. Aplikasi WCP (White Contrast Paint)
Setelah permukaan uji sudah bersih, selanjutnya dilakukan penyemprotan cairan
WCP ke permukaan benda uji dengan jarak ± 25 cm disemprotkan secara merata dan
tunggu sampai kering.
5. Pengaplikasian Developer
Pengaplikasiannya dapat disemprotkan pada permukaan uji setelah selesai
dibersihkan pada proses sebelumnya. Pertama, kocok kaleng Developer agar terjadi
pencampuran suspensi developer yang sempurna. Kedua, Jarak penyemprotan ± 25
cm terhadap permukaan benda.
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang telah dipaparkan seperti diatas, dapat disimpulkan jika:
a. Pengujian Non-Destructive Test (NDT) merupakan jenis pengujian yang bertujuan untuk
mengetahui kecacatan pada material dan tidak menyebabkan kerusakan pada material.
b. Pengujian NDT bertujuan untuk menguji bahan material pada kapal tanpa merusak bahan
material yang akan diuji.
c. Pengujian yang biasanya dilakukan oleh inspektor adalah pengujian keretakan pada
propeller, shaft propeller, pintu kedap, daerah hasil pengelasan dan bagian kapal lainnya
yang diperlukan.
d. Pengujian Magnetic Particle Test ialah pengujian yang lebih diperuntukkan untuk
material berbahan dasar fero (logam besi/baja) dan memiliki permukaan yang berpori
besar. Pengujian ini menggunakan alat yang harus tersambung dengan sumber listrik
bernama Yoke dan menggunakan serbuk besi yang biasa disebut WCP dan 7HF.
e. Pengujian menggunakan Liquid Penetrant Test (LPT) ialah pengujian yang lebih
diperuntukkan bagi material berbahan dasar non-fero (non-baja) seperti stainless steel,
kuningan, dan lain-lain. Pengujian ini tidak perlu tersambung dengan sumber listrik dan
hanya menggunakan cairan semprot yang disebut penetrant dan developer.
5.2. Saran
Adapun saran agar praktikum PBT berjalan lancar dan bermanfaat bagi praktikan dan
asisten praktikum, yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Kesehatan dan
keselamatan harus diutamakan agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang berakibat fatal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, "Modul Pelatihan NDT Level I dan II", Balai Besar bahan dan Barang Teknik (B4T),
2014
Anonim, “Modul Praktikum Destructive Test & Non Destructive Test (NDT)”, Laboratorium
Material FTIK-UHT Surabaya.
Irwansyah. 2019. Deteksi Cacat Pada Material Dengan Teknik Pengujian Tidak Merusak.
LENSA, Vol (2), 7-13.
Gilang, Krispaudian Heby. 2019. Inspeksi Pengecekan Ketebalan Bottom Plate Kapal
Mv.Gladiolus Sejati Di Pt Janata Marina Indah 1 Semarang Sesuai Aturan Pt. Biro
Klasifikasi Indonesia. Universitas Maritim AMNI Semarang, diakses dari
http://repository.unimar-amni.ac.id/id/eprint/2247.
Nugroho, S. T, Bambang Hari. 2020. 13 Macam Jenis Cacat Las Sering Terjadi.
https://www.expertlas.com/cacat-las/. Diakses pada 16 November 2021 Pukul : 21.00.