Anda di halaman 1dari 5

Pemicu 1

Anak laki-laki berusia 6 tahun diantar ibunya datang berobat ke RSGM Nala Husada dengan keluhan bengkak
pada pipi kiri. Berdasarkan anamnesis, bengkak muncul sejak 4 hari yang lalu, dan diawali dengan gejala
demam, menggigil, dan agak susah makan. Selain itu, ibu pasien juga menginformasikan jika ada teman sekolah
anaknya yang mengalami hal serupa 2 minggu yang lalu. Kondisi umum : baik. Hasil pemeriksaan EO :
asimetri wajah, odema regio bukal sinistra hingga daerah parotis, warna eritema, batas diffuse, sub febris,
konsistensi lunak, nyeri hingga daerah depan telinga. Hasil pemeriksaan IO : tidak didapatkan karies dan
calculus, Oral Hygiene baik. Dokter gigi mencurigai keluhan yang dialami pasien merupakan sebuah kasus
infeksi virus. Oleh karena itu dokter gigi merujuk pasien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang berupa tes
swab saliva untuk uji antibodi sebelum penatalaksanaan kasus.

Terminologi Istilah :

1. Bengkak/swelling : pembesaran abnormal sementara pada bagian atau daerah tubuh tertentu, bukan
karena proliferasi sel. Pembengkakan ini merupakan salah satu reaksi inflamasi akut.
2. Anamnesis : kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter sebagai pemeriksa dan pasien yang
bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita dan informasi lainnya yang
berkaitan sehingga dapat mengarahkan diagnosis penyakit pasien.
3. Demam : Demam adalah reaksi alami tubuh yang berusaha untuk melawan virus atau infeksi.
4. Menggigil : respons alami tubuh terhadap berbagai kondisi yang menyebabkan otot tubuh berkontraksi
secara cepat dan berulang untuk meningkatkan suhu tubuh.. 
5. Pemeriksaan Ekstraoral : pemeriksaan klinis yang dilakukan tenaga medis yang dilakukan untuk melihat
kondisi diluar rongga mulut pasien meliputi kepala, muka,leher, mata, kelenjar liur, saliva
6. Asimetri wajah : ketidakseimbangan ukuran, bentuk serta susunan pada bidang, titik ataupun garis
antara satu sisi dengan sisi lainnya
7. Odema : penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh
8. Regio bukal sinistra : bagian anatomi pipi kiri
9. Parotis : kelenjar ludah terbesar yang terletak di bagian samping wajah. berfungsi menghasilkan air liur
untuk membantu pencernaan makanan.
10. Eritema : kondisi munculnya bercak kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh
darah di bawah kulit
11. Batas diffuse : batasan yang tidak jelas
12. Sub febris :  merupakan suatu gejala penyakit berupa peningkatan suhu yaitu 37,2 derajat Celcius atau
lebih. Suhu tubuh 37,2-37,8 derajat Celcius disebut dengan subfebris atau agak demam
13. Nyeri : sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh
kita
14. Pemeriksaan Intraoral : merupakan pemeriksaan didalam rongga mulut pasien unyuk mengetahui
kondisi rongga mulut pasien baik jaringan keras maupun jaringan lunak
15. Karies : suatu penyakit yang disebabkan oleh kerusakan lapisan email yang bisa meluas sampai ke
bagian saraf gigi yang disebabkan oleh aktifitas bakteri di dalam mulut. 
16. Kalkulus : deposit keras yang terbentuk dari remineralisasi plak gigi dan umumnya dilapisi plak yang
tidak tereliminasi
17. Oral Hygiene : praktik menjaga mulut agar tetap bersih dan bebas dari penyakit dan masalah lain dengan
menggosok gigi secara teratur dan membersihkan sela-sela gigi. 
18. Infeksi virus : kondisi ketika virus masuk ke dalam tubuh seseorang, kemudian menyerang sel tubuh
dan berkembang biak.
19. Pemeriksaan penunjang : merupakan pemeriksaan tambhan yang digunakan untuk membantu
menegakkan diagnosis
20. Tes swab saliva : merupakan cara pemeriksaan dengan cara di swab atau di usap untuk memperoleh
sampel, sampel biasanya berasal dari lendir dalam hidung atau tenggorokan
21. Saliva : cairan oral yang kompleks, terdiri dari campuran sekresi yang berasal dari kelenjar ludah besar
(mayor) dan kecil (minor)
22. Antibodi : bagian dari sistem kekebalan yang bekerja untuk melindungi tubuh dari bahaya virus, bakteri,
kuman zat-zat yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. 

Identifikasi Masalah :

1. Anak laki-laki berusia 6 tahun diantar ibunya datang berobat ke RSGM Nala Husada dengan keluhan
bengkak pada pipi kiri.
2. Berdasarkan anamnesis, bengkak muncul sejak 4 hari yang lalu, dan diawali dengan gejala demam,
menggigil, dan agak susah makan. Selain itu, ibu pasien juga menginformasikan jika ada teman sekolah
anaknya yang mengalami hal serupa 2 minggu yang lalu.
3. Kondisi umum : baik.
4. Hasil pemeriksaan EO : asimetri wajah, odema regio bukal sinistra hingga daerah parotis, warna
eritema, batas diffuse, sub febris, konsistensi lunak, nyeri hingga daerah depan telinga.
5. Hasil pemeriksaan IO : tidak didapatkan karies dan calculus, Oral Hygiene baik.
6. Dokter gigi mencurigai keluhan yang dialami pasien merupakan sebuah kasus infeksi virus.
7. Oleh karena itu dokter gigi merujuk pasien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang berupa tes swab
saliva untuk uji antibodi sebelum penatalaksanaan kasus.

Rumusan masalah

1. Apa penyebab dari pembengkakan pada pipi kiri pasien ?


2. Apa hubungan dari anamnesis dengan keluhan pembengkakan pipi kiri pasien ?
3. Apa hubungan kondisi umum baik dengan keluhan pasien ?
4. Apa arti dari pemeriksaan EO pasien ?
5. Apa arti dari pemeriksaan IO pasien ?
6. Mengapa doktergigi mencurigai keluhan pasien disebabkan karena infeksi virus ?
7. Mengapa dokter gigi merujuk pasien untuk melakukan swab tes ?

Hipotesis

1. Pembengkakan terjadi dapat dicurigai oleh adanya suatu infeksi dan abses
2. Hubungan antara anamnesis dimana didapatkan pasien mengalami gejala prodermal dan teman
sekolahnya mengalami hal yang sama. Adanya keluhan pada pasienl kemungkinan disebabkan infeksi
oleh karena virus karena kontak
3. Hubungan antara kondisi umum yang baik terhadap keluhan pasien adalah keluhan tidak dipengaruhi
oleh ekonomi pada orang tua pasien dan kebiasaan hidup pasien, melainkan karena kontak dengan
teman yang sedang terinfeksi virus
4. Adanya pembengkakan dengan konsistensi lunak dan terasa nyeri yang menyebabkan asimetri pada
wajah, serta terdapat warna kemerahan diarea pembengkakan
5. Kondisi pasien tidak disebabkan karena abses, karena kualitas OH pasien baik
6. Karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis serta ditandai dengan adanya gejala prodromal
yang dimana kondisi tersebut mengarah pada infeksi virus
7. Pemeriksaan penunjang swab saliva bertujuan untuk mengetahui antigen dari virus tersebut (karena drg
mencurugai adanya suatu infeksi virus), dan membantu menegakkan suatu diagnosis serta
penatalaksanaan kasus

Pemicu 2

Setelah menunggu beberapa saat untuk mendapatkan hasil tes swab saliva, pasien masuk kembali ke ruang
perawatan dokter gigi. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan mulai dari anamnesis hingga pemeriksaan
penunjang, dokter gigi mendiagnosis MUMPS. Dokter gigi memberikan terapi farmakologis dan KIE.
Terminologi istilah :

1. Ruang perawatan : merupakan ruangan yang digunakan untuk merawat pasien yang digunakan untuk
memulihkan kondisi kesihatan pasien
2. MUMPS (parotitis epidemika/gondongan) : merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
paramyxovirus yang dimana menginfeksi dari kelenjar parotis, kondisi ini desebabkan akibat kontak
langsung melalui droplet
3. Terapi farmakologi : terapi dengan menggunakan obat-obatan dimana terapi ini bertujuan untuk
membantu kesembuhan pasien
4. KIE : komunikasi informasi dan edukasi

Identifikasi masalah

1. Setelah menunggu beberapa saat untuk mendapatkan hasil tes swab saliva, pasien masuk kembali ke
ruang perawatan dokter gigi.
2. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan mulai dari anamnesis hingga pemeriksaan penunjang, dokter
gigi mendiagnosis MUMPS.
3. Dokter gigi memberikan terapi farmakologis
4. Dokter gigi memberikan KIE.

Rumusan masalah

1. Mengapa pasien masuk kembali ke ruang perawatan drg setelah mendapatkan hasil swab tes saliva ?
2. Apa penyebab dari MUMPS pada kasus?
3. Apa terapi farmakologi yang diberikan kepada pasien ?
4. Apa KIE yang diberikan ?

Hipotesis

1. Karena drg akan memberikan rencana perawatan terhadap kondisi pasien


2. Penyebab MUMPS pada kasus terjadi akibat infeksi paramyxovirus akibat kontak langsung melalui
droplet dengan teman disekolah yang sedang mengalami kondisi terinfeksi
3. Terapi farmakologinya seperti pemberian obat-obat anti nyeri dan antiinflamasi seperti parasetamol dan
ibuprofen
4. KIE yang diberikan berupa penjelasan diagnosis pasien yang disebabkan oleh karen virus, menghindari
kontak dengan orang-orang sekitar, menggunakan masker, meminum obat, istirahat yang cukup,
mengompres area yang bengkak dengan air hangat, banyak mengkonsumsi air, mengkonsusmsi
makanan yang lunak, sementara tempat makan dan minum dipisah

Anda mungkin juga menyukai