Anda di halaman 1dari 109

Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.

0/04/2011

Materi 1
Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Frais CNC, Panel
Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan Tata nama
Sumbu koordinat

Tujuan
Setelah mempelajari Materi 1 ini siswa memiliki kompetensi dapat:
Menjelaskan bagian-bagian utama dari mesin frais CNC
Menjelaskan bagian- bagian panel kontrol Sinumerik 802 S/C base line
pada Mesin Frais CNC
Menjelasakan tata nama sumbu koordinat pada mesin frais CNC.

Panel
kontrol CNC

Meja mesin
Alat potong Ragum dan
frais
(cutting tool) benda kerja

26
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

A. Deskripsi Materi 1

Mesin Frais CNC yang digunakan dalam Modul ini adalah Mesin Frais CNC yang
menggunakan Sistem Kontrol Sinumerik 802S atau 802C base line. Bagian-bagian
utama mesin frais CNC, panel kontrol mesin CNC dan tata nama sumbu koordinat
dijelaskan pada deskripsi materi di bawah ini.

1. Bagian-bagian Utama Mesin Frais CNC


Mesin Frais CNC pada dasarnya memiliki bagian-bagian utama yang sama dengan
mesin frais konvensional (manual). Bagian utama mesin frais adalah meja mesin untuk
menempatkan pemegang benda kerja, spindel, pemegang alat potong, dan panel kontrol.
Gambar skematis mesin frais CNC adalah seperti Gambar 1.1 berikut.

Panel
magazine kontrol
Spindel dan
pemegang alat
potong

Meja/table

Ragum dan
benda kerja

Gambar 1.1. Gambar skematis mesin frais CNC dan nama bagian-bagian
utamanya

27
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Meja mesin frais berfungsi untuk meletakkan pemegang benda kerja. Spindel adalah
sumbu utama mesin frais yang digunakan untuk menempatkan pemegang alat potong.
Panel kontrol berfungsi sebagai pusat pengontrolan gerakan alat potong mesin frais,
gerakan meja mesin frais, serta pengaturan arah dan jumlah putaran spindel. Mesin frais
CNC memungkinkan penggunaan alat potong lebih dari satu buah dan penggantian alat
potong secara otomatis, sehingga alat potong yang akan digunakan ditempatkan di
magazine. Beberapa Mesin frais CNC tidak dilengkapi dengan magazine, sehingga
penggantian alat potong dilakukan dengan manual. Beberapa mesin frais CNC
dilengkapi dengan hand wheel yang digunakan untuk menggerakan alat potong pada
mode manual. Gambar mesin frais CNC tanpa magazine dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Spindel dan
pemegang
alat potong
Panel
kontrol

ragum

Hand
wheel

Gambar 1.2. Mesin frais CNC tanpa magazine, untuk penggantian alat potong
dilakukan secara manual.

28
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

2. Mengenal panel kontrol


Gambar Panel Kontrol Mesin CNC dengan sistem kontrol Sinumerik 802 S/C base line
adalah seperti Gambar 1.3 di bawah.

(b)

(c)

(a)

Gambar 1.3. Panel kontrol Mesin Frais CNC: (a) papan ketik CNC, (b) panel kontrol
mesin, dan (c) layar

Panel kontrol dapat dibagi dalam tiga bagian utama yaitu: papan ketik CNC (CNC
keyboard), panel kontrol mesin (MCP= Machine Control Panel), dan layar (Monitor).
Masing-masing bagian tersebut dijelaskan pada sub judul di bawah.

29
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

a. Papan Ketik CNC (CNC Keyboard)

Papan ketik CNC (CNC keyboard) berfungsi untuk pengendalian mesin CNC yang
meliputi pengisian data, pengisian parameter, penulisan program CNC , pemanggilan
program CNC, dan pemindahan area operasi. Papan ketik ini terdiri dari huruf, angka,
simbol, kursor, dan fungsi pengeditan yang lain. Gambar dan penjelasan tombol-tombol
dapat dilihat pada Gambar 1.4.

Gambar 1.4. Papan kontrol CNC (CNC keyboard) pada Sistem Kontrol CNC Sinumerik
802 S/C

30
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

b. Panel kontrol mesin (MCP= Machine Control Panel)

Tombol
Emergency
stop
User defined keys
(K1=driver, K4=tool
index, K6=coolant,
K11=tool unclamp)
Mode otomatis
Gerak ke
Single block
reference point

Manual Data
Mode manual
input

Feed overide
Langkah gerakan
manual speed overide
(increment) :
1,10,100,1000 speed 100%
feed 100%

speed reduce

Feed reduce
Pilihan arah
gerakan
sumbu Cycle
manual start

gerakan
manual reset Cycle
rapid stop

Gambar 1.5. Panel kontrol mesin (MCP=Machine Control Panel)

31
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Panel kontrol mesin (Gambar 1.5) berfungsi sebagai pusat pengendalian mesin frais
CNC untuk gerakan pada mode operasi manual maupun menjalankan program CNC
pada mode operasi Automatic. Panel kontrol ini terdiri dari tombol-tombol yang berfungsi
untuk mengoperasikan mesin secara manual, pengendalian alat bantu mesin,
pengaturan putaran spindel, pengaturan gerak makan dan tombol perintah menjalankan
dan menghentikan program CNC.

c. Layar
Layar pada panel kontrol mesin frais CNC memberikan informasi tentang: area operasi
mesin, mode operasi, nama program, status gerak makan (F), putaran spindel (S), alat
potong yang sedang digunakan (T), koordinat alat potong (X,Y,Z), dan posisi softkey .
Tampilan layar mesin frais CNC adalah seperti Gambar 1.6, penjelasan bagian-
bagiannya dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Gambar 1.6. Layout Layar

Tabel 1.1. Penjelasan Bagian-bagian tampilan di Layar Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C

No. Bagian Singkatan Arti


1 MA Mesin
Area operasi yang sedang aktif PA Parameter
PR Programming
DI Services
DG Diagnosis

32
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

No. Bagian Singkatan Arti


2 STOP Program Berhenti
Status Program RUN Program sedang berjalan
RESET Program dibatalkan
3 Jog Pergeseran alat potong secara manual
Mode Pengoperasian MDI Input manual dengan fungsi otomatis
Auto Automatic
4 SKP Blok dilewati (Skip)
Status Display Blok program yang diberi tanda garis miring
(/) di depan nomer blok diabaikan selama
eksekusi program
DRY Dry Run Feed (kecepatan gerak makan tanpa
memotong)
Gerakan pergeseran eretan dilaksanakan
dengan gerak makan yang telah ditentukan
dalam data gerak makan yang sudah
ditetapkan pada seting Dry Run
ROV Rapid traverse overide
Penambahan kecepatan gerak juga terjadi
pada gerakan Rapid
SBL Single Block
Pelaksanaan program dengan eksekusi tiap
blok program
M1 Programmed Stop
Ketika fungsi ini aktif, program akan
berhenti pada blok dimana M01 dituliskan.
Pada kasus ini, pesan 5 stop M00/M01 is
active muncul pada layar.
PRT Program test
Pengujian program yang telah dituliskan
11000 INC Mode Incremental
Gerakan alat potong pada mode
pengoperasian Jog akan bertahap sesuai
dengan harga INC yang tampil, misal
1,10,100,1000 INC
5 1 Stop : No NC Ready
Pesan Pengoperasian 2
3 Stop : EMERGENCY STOP Active
4 Stop : Alarm active with stop
5 Stop : M00/M01 active
6 Stop : Block ended in SBL Mode
7 Stop : NC STOP active
8 Wait : Read- in enable missing
9 Wait : Feed enable missing

33
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

No. Bagian Singkatan Arti


10 Wait : Dwell time active
11 Wait : Auxiliary fuction acknowl. missing
12 Wait : Axis enable missing
13 Wait : Exact Stop not reached
14
15 Wait : For Spindle
16
17 Wait : feed Overide to 0%
18 Stop : NC block incorrect
19
20
21 Wait : Block search Active
22 Wait : No. spindle enable
23 Wait : Axis feed value 0
6 Nama Program
Nama Program
7 Baris alarm hanya muncul jika suatu alarm
Baris Alarm NC atau PLC sedang aktif. Baris alarm berisi
nomer alarm dan kriteria reset dari sebagian
besar alarm yang muncul
8 Jendela kerja dan display NC
Jendela Kerja
9 Simbol ini ditampilkan di atas tombol softkey
Simbol Recall ketika operator pada menu yang lebih
rendah
10 ETC muncul jika simbol muncul di atas
Menu berikutnya tombol softkey, fungsi lanjutan akan
muncul. Fungsi ini dapat diaktifkan dengan
tombol ETC.
11
Kotak Softkey
12 Apabila simbol ini muncul di atas tombol
Menu vertical softkey fungsi menu lebih lanjut akan
muncul. Ketika tombol VM ditekan, fungsi
ini akan muncul di layar dan dapat dipilih
dengan menggunakan kursor UP dan DOWN
13 0% Di sini ditampilkan penambahan feedrate
Penambahan laju pemakanan gerak makan aktual
14 Di sini ditampilkan tingkatan gigi spindel
Gear box 1.5

15 0% Di sini ditampilkan penambahan kecepatan


Penambahan putaran spindel spindel

34
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

1) Area Operasi

Fungsi dasar CNC pada sistem kontrol 802 S/C dikelompokkan dalam beberapa area
operasi. Area operasi tersebut digambarkan seperti Gambar 1.7.

Gambar 1. 7. Area Operasi Sinumerik 802 S/C Base line

Pemindahan daerah operasi bisa dilakukan dengan cara menekan tombol pemindahan
area operasi. Apabila ingin langsung masuk ke area operasi mesin bisa dilakukan
dengan menekan tombol .

Tombol pemindahan area operasi untuk kembali dari semua area operasi ke menu
utama adalah .

Tekan tombol pemindahhan area operasi dua kali untuk kembali ke area operasi
sebelumnya. Sesudah sistem kontrol dihidupkan, secara default akan muncul area
operasi mesin.

2) Tingkatan-tingkatan proteksi

Titik-titik sensitif dari sistem kontrol diproteksi menggunakan password untuk mencegah
terjadinya pengisian dan perubahan data. Akan tetapi, operator bisa memilih tingkatan
proteksi pada menu Machine Data yang tampil pada area operasi Diagnostics. Secara
default proteksi berada pada Protection Level 3. Pada menu tersebut, pemasukan dan

35
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

pengubahan data tergantung pada pengaturan tingkatan proteksi yaitu: Tool offsets, Zero
point offsets, Setting data, dan RS232 settings.

3) Keselamatan Kerja

Simbol petunjuk keselamatan kerja yang ada pada mesin harus diperhatikan dengan
seksama. Simbol tersebut adalah segitiga berwarna kuning dengan tanda seru di
dalamnya. Di samping simbol tersebut tertulis kata danger, warning, atau caution.
Penjelasan masing-masing kata tersebut adalah :

Danger (Bahaya) : mengindikasikan bahwa situasi sangat berbahaya yang


mana bila diabaikan akan menyebabkan kematian atau cidera yang serius
atau kerusakan peralatan yang fatal.

Warning (Peringatan) : mengindikasikan bahwa berpotensi menimbulkan


situasi berbahaya yang mana bila diabaikan akan menyebabkan kematian
atau cidera yang serius atau kerusakan peralatan yang fatal.

Caution (Perhatian) : Kata caution yang digunakan dengan simbol


keselamatan kerja mengindikasikan adanya potensi berbahaya, yang jika
diabaikan, bisa menyebakan cidera kecil atau menengah atau kerusakan
peralatan.

Caution (Perhatian) : Kata caution yang digunakan tanpa simbol keselamatan


kerja mengindikasikan adanya potensi berbahaya, yang jika diabaikan, bisa
menyebakan kerusakan peralatan.

Notice (Pemberitahuan) : menunjukkan informasi yang berhubungan dengan


produk atau bagian-bagian penting dari dokumentasi yang memerlukan
perhatian khusus.

4) Softkey

Softkey adalah tombol di bawah layar yang berfungsi untuk mengaktifkan menu yang
tertulis pada layar di atas tombol tersebut. Gambaran fungsi softkey adalah seperti
Gambar 1.8. Masing-masing softkey adalah sebagai kelompok menu dan sub menu.

36
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Gambar 1. 8. Gambaran fungsi softkey pada Sinumerik 802 S/C

3. Tata Nama Sumbu Koordinat pada Mesin Frais CNC

Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas yang dalam pengoperasian proses
pemotongan benda kerja oleh alat potong dibantu dengan kontrol numerik berbasis
komputer atau CNC (Computerized Numerical Control). Untuk menggerakkan alat

37
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

potong pada mesin perkakas CNC digunakan sistem koordinat. Sistem koordinat yang
digunakan pada mesin perkakas CNC adalah sistem koordinat segi empat (rectangular
coordinate systems) dengan aturan tangan kanan seperti terlihat pada Gambar 1.9.
Sistem koordinat ini berfungsi untuk mendeskripsikan gerakan pada mesin sebagai
gerakan relatif antara benda kerja dan alat potong.

Gambar 1.9. Tata nama sumbu koordinat dan arah sumbu koordinat

Pada mesin frais CNC sistem koordinat tersebut diterapkan untuk sistem koordinat mesin
(MCS= Machine Coordinate System) dan sistem koordinat benda kerja (WCS=
Workpiece Coordinate System). Sistem koordinat mesin yang diberi simbol M adalah
orientasi dari sistem koordinat pada mesin frais CNC. Titik nol (0,0,0) dari sistem
koordinat ini dinamakan titik nol mesin (M). Titik nol mesin digunakan sebagai titik
referensi, sehingga semua sumbu koordinat titik nolnya di sini. Sistem koordinat tersebut
bisa dipindah-pindah titik nolnya untuk kepentingan pelaksanaan seting, pembuatan
program CNC dan gerakan alat potong.

Sistem koordinat benda kerja diberi simbol W, adalah sistem koordinat yang digunakan
untuk mendeskripsikan geometri dari benda kerja. Titik nol benda kerja dapat secara
bebas dipindahkan oleh pembuat program CNC. Pembuat program CNC menggunakan
sistem koordinat benda kerja untuk memerintah gerakan alat potong. Arah gerakan alat
potong dibuat pada program CNC dengan asumsi bahwa pada waktu proses
pemotongan alat potong yang bergerak, bukan benda kerjanya. Posisi M dan W dapat
dilihat pada Gambar 1.10.

38
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Gambar 1.10. Sistem koordinat pada mesin frais CNC, dan titik nol yang ada di mesin
frais CNC ( Siemens,2003 ; MTS.,1999)

B. Ringkasan Materi 1

Mesin frais CNC terdiri dari bagian mesin perkakas dan bagian kontrol CNC. Mesin
perkakas terdiri dari bagian alat potong dan pencekamannya, meja mesin frais, dan
bagian pemegang/pencekam benda kerja. Bagian kontrol atau panel kontrol CNC terdiri
dari (1) papan ketik CNC, (2) panel kontrol mesin, dan (3) layar. Papan ketik CNC
digunakan untuk menulis, mengubah dan memanggil program CNC. Panel kontrol mesin
(Machine Control Panel=MCP) adalah tombol-tombol pengendalian mesin. Layar
(monitor) pada panel kontrol memberikan informasi tentang: area operasi, status
program, mode pengoperasian, tampilan status, pesan pengoperasian, nama program,
baris alarm, jendela kerja, simbol recall, menu berikutnya, kotak softkey, menu vertikal,
penambahan laju pemakanan, gear box, dan penambahan putaran spindel.

Simbol-simbol keselamatan kerja harus diperhatikan oleh semua yang berinteraksi


dengan mesin CNC. Simbol-simbol tersebut pada mesin frais CNC dengan
menggunakan simbol tanda seru di dalam segitiga kuning.

39
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Mesin frais CNC untuk pengoperasiannya menggunakan sistem koordinat kartesian dan
sistem koordinat polar. Sistem koordinat ini mendiskripsikan gerakan pada mesin
sebagai gerakan relatif antara alat potong dan benda kerja. Sistem koordinat ini adalah
sistem kordinat dengan tiga sumbu yaitu sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z.

C. Soal Latihan

Petunjuk : Kerjakan soal dan tugas di bawah ini di buku catatan anda

1) Sebutkan bagian- bagian utama mesin frais CNC!


2) Sebutkan bagian- bagian panel kontrol mesin frais CNC!
3) Apa saja informasi yang kita peroleh dari layar di panel kontrol CNC?
4) Apa sajakah area operasi yang ada pada mesin frais CNC?
5) Jelaskan mengenai sistem koordinat mesin dan sistem koordinat benda kerja
pada mesin frais CNC!

D. Tugas

1) Buatlah gambar sket sebuah mesin frais CNC yang ada di laboratorium CNC
dengan nama- nama bagian-bagiannya, dan sistem koordinatnya !
2) Buatlah gambar sket panel kontrol mesin CNC yang ada di laboratorium CNC !

Catatan untuk Penilaian diri :

Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah anda kuasai
setelah menyelesaikan Materi 1.

40
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Materi 2
Menghidupkan Mesin Frais CNC dengan Sistem Kontrol
Sinumerik 802 S/C base line

Tujuan

Setelah mempelajari materi 2 ini siswa memiliki kompetensi:


Menghidupkan mesin frais CNC sesuai instruksi kerja
Mematikan mesin frais CNC sesuai instruksi kerja.

41
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

A. Deskripsi Materi 2
1. Menghidupkan Mesin Frais CNC dengan sistem kontrol Sinumerik
802 S/C

Agar mesin frais CNC siap


dioperasikan, maka mesin tersebut
harus dihidupkan dengan
mengikuti instruksi kerja berupa
langkah- langkah cara
menghidupkan mesin CNC dan
mengaktifkan referensi mesin .
Langkah- langkah tersebut
dipaparkan pada bagian berikut.

a. Langkah- langkah Menghidupkan Mesin Frais CNC dengan sistem kontrol


CNC Sinumerik 802 S/C base line

1) Sebelum mengikuti langkah-langkah menghidupkan


mesin CNC, harap dipastikan bahwa arus listrik 3 phase
telah tersambung ke mesin frais CNC, dan kran angin
dari kompresor telah dibuka.
2) Posisikan ON saklar pada trafo regulator atau
stabilisator
3) Periksa apakah tombol Emergency Stop telah tertekan

4) Lakukan pelumasan pada eretan dengan cara olie


pada pompa hidrolik yang berada di sebelah samping
kiri bawah mesin frais CNC dipompa ( 3 kali).

5) Saklar utama yang berada di sebelah samping kanan


atas mesin frais CNC, diposisikan ON.

42
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Setelah itu tunggu beberapa saat, sampai proses membuka program pada kontrol
CNC selesai dan pada layar muncul tampilan seperti gambar di bawah. Pada saat
ini kita berada di area operasi Machine, pada mode operasi Jog.

6) Tombol Emergency stop (warna merah) diposisikan ON (dibebaskan) , jika


tombol tersebut pada posisi OFF/tertekan.

7) Periksa apakah ada error yang muncul (lihat pada layar dan led error). Apabila
ada error tekan tombol reset.

8) Tekan tombol K1 (driver)

43
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

9) Tekan tombol control start up (tombol bulat warna hijau)

Tombol Emergency
stop

Tombol start up ON

Tombol start up OFF

Pada saat ini kita berada di area operasi Machine, pada mode operasi Jog.
Setelah mesin CNC hidup, mesin CNC belum bisa langsung digunakan. Agar mesin
siap digunakan, maka perlu dilakukan gerakan alat potong menuju titik referensi
(reference point approach), sehingga posisi koordinat alat potong atau tempat alat
potong diketahui secara pasti pada sistem koordinat mesin (MCS= Machine
Coordinate System).

44
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

b. Langkah- langkah mengaktifkan titik referensi mesin/ bergerak menuju


titik referensi (Reference point approach)
1) Pastikan berada pada mode operasi Jog , kalau belum, tekan tombol Jog
2) Tekan tombol Ref Pot (reference point return)
3) Tekan tombol gerakan untuk masing-masing sumbu:
a) tekan tombol +Z, kemudian tunggu, sehingga titik
referensi tercapai (kalau referensi tercapai maka di
sumbu yang bersangkutan pada layar akan terlihat

perubahan simbol dari menjadi ).


b) Kemudian tekan tombol +X, kemudian tunggu
sebentar.
c) Tekan tombol +Y, kemudian tunggu sampai proses
selesai.
(Catatan: Pada mesin buatan perusahaan tertentu, untuk mengaktifkan
referensi dengan langkah menekan tombol-tombol: Jog, Ref Point, Cycle
start).
4) Tekan tombol Spindle start right, kemudian matikan spindel dengan menekan
tombol spindle stop, sehingga pada akhirnya tampilan di layar mesin menjadi
seperti Gambar 2.1 di bawah. Mesin telah siap untuk operasi berikutnya.

Gambar 2.1. Tampilan layar pada area operasi mesin mode operasi Jog di mesin CNC
ketika proses referensi telah dilakukan

45
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Apabila ketika tombol spindel start right ditekan spindel tidak berputar, maka
ditempuh cara sebagai berikut :
a) Tekan tombol M, kemudian MDI, Tulis S500,tekan tombol Input
b) Tekan tombol cycle start, sehingga spindel berputar 500 rpm
c) Untuk mematikan tekan tombol Jog, kemudian tekan spindel stop.

c. Menggerakkan alat potong pada mode operasi Jog (Manual)


Setelah proses mengaktifkan referensi selesai, maka mesin frais CNC siap
dioperasikan. Untuk menggerakkan alat potong secara manual (Jog) arah sumbu
X, sumbu Y, dan sumbu Z dilakukan dengan cara menekan tombol M, kemudian
tombol Jog, sehingga mesin pada mode operasi Jog (lihat Gambar 2.1). Arah
gerakan alat potong adalah :
a) Gerakan arah sumbu Z, dilakukan dengan menekan tombol Z dan +Z
b) Gerakan arah sumbu X, dilakukan dengan menekan tombol X dan +X
c) Gerakan arah sumbu Y, dilakukan dengan menekan tombol Y dan +Y
d) Apabila diinginkan gerakan cepat, maka tekan tombol RAPID, kemudian
tombol arah gerakan yang diinginkan di atas
e) Apabila tombol RAPID ditekan lagi, maka gerakan alat potong menjadi
lambat (sesuai F yang diatur pada seting data/default)
f) Apabila ingin menggerakkan alat potong secara bertahap dengan jarak
tertentu (dengan pergeseran 0,001 ; 0,01; 0,1; atau 1 mm), maka sebelum
menggerakan alat potong ditekan tombol VAR.

2. Mematikan Mesin Frais CNC dengan sistem kontrol Sinumerik 802


S/C
Prosedur mematikan (shut down) mesin frais CNC lebih sederhana dari pada
cara menghidupkan. Akan tetapi proses mematikan mesin CNC ini hanya
dilakukan kalau proses pembelajaran sudah selesai, dan jangan menghidupkan
dan mematikan mesin CNC berkali-kali pada satu pertemuan pelajaran.
Langkah mematikan mesin CNC adalah sebagai berikut :

46
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

1) Pada area operasi mesin di mode operasi Jog naikkan alat potong
sehingga menjauh dari ragum (hal ini dilakukan agar tangan kita tidak
tergores alat potong ketika membersihkan mesin)
2) Tekan tombol control start up OFF (warna merah)
3) Tekan tombol emergency stop
4) Matikan saklar utama (putar kearah OFF)
5) Tutup kran angin dari kompresor.

B. Ringkasan Materi 2

Sebelum mesin frais CNC siap dioperasikan, mesin CNC harus dihidupkan dengan
instruksi kerja/langkah-langkah tertentu. Langkah- langkah untuk menghidupkan mesin
frais CNC dan mengaktifkan referensi mesin adalah sebagai berikut :
1) Pastikan bahwa arus listrik 3 phase sudah terhubung ke mesin frais CNC, dan
kran angin untuk pneumatik telah dibuka.
2) Posisikan ON saklar pada trafo regulator atau stabilisator
3) Periksa apakah tombol emergency stop sudah tertekan
4) Lakukan pelumasan melalui pompa pelumas hidrolik
5) Hidupkan saklar utama
6) Tombol emergency stop diposisikan ON atau dibebaskan
7) Tekan tombol reset
8) Tekan tombol K1
9) Tekan tombol control start up (ON)
10) Aktifkan referensi mesin frais CNC dengan menekan tombol Jog, reference point,
+Z, +X, +Y
11) Tekan tombol spindle start right
12) Tekan tombol spindle stop.
Langkah- langkah untuk mematikan mesin frais CNC adalah sebagai berikut :
1) Pada mode operasi Jog naikkan alat potong sehingga menjauh dari ragum
2) Tekan tombol control start up OFF (warna merah)
3) Tekan tombol emergency stop
4) Matikan saklar utama (putar kearah OFF)
5) Tutup kran angin dari kompresor.

47
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

C. Soal Latihan

1) Sebutkan langkah-langkah untuk menghidupkan mesin frais CNC!


2) Jelaskan langkah-langkah mengaktifkan referensi mesin !
3) Mengapa mesin frais CNC harus dilakukan pengaktifan titik referensi/
reference point approach?
4) Gambarlah layar monitor pada mesin CNC pada waktu sebelum titik referensi
diaktifkan dan sesudah titik referensi diaktifkan!
5) Sebutkan langkah-langkah untuk mematikan mesin frais CNC!

D. Tugas
Gambarlah tombol- tombol pada panel kontrol yang digunakan untuk menghidupkan
mesin frais CNC yang ada di laboratorium CNC!

Catatan untuk Penilaian diri :

Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah anda kuasai
setelah menyelesaikan Materi 2.

Setelah menguasai Materi 1 dan Materi 2 ini dilanjutkan dengan materi


selanjutnya yaitu seting alat potong, benda kerja, dan zero point offset mesin frais
CNC (Materi 3). Mempelajari cara menseting mesin bisa dilakukan di mesin CNC
yang sebenarnya atau di mesin CNC virtual. Untuk mesin CNC virtual perangkat
lunak yang disediakan di-setup (diinstall dahulu) dengan mengikuti langkah-
langkah di Materi Tambahan atau melihat video cara menginstal SSCNC.

Catatan :
Ketika anda mempelajari materi 1 dan 2, jika masih ada sesuatu bagian
materi yang kurang jelas atau ragu-ragu bisa bertanya pada guru, karena
untuk mempelajari materi selanjutnya anda harus sudah menguasai materi
1 dan 2.

48
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Materi 3
Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset
pada Mesin Frais CNC

Tujuan :

Setelah mempelajari materi 3 ini siswa memiliki kompetensi:


Memasang benda kerja di mesin frais CNC
Memilih alat potong untuk proses pemesinan pada mesin frais CNC
Memasang alat potong pada spindel mesin frais CNC
Mengedit data alat potong pada mesin frais CNC
Melakukan seting titik nol benda kerja (zero point offset) pada mesin frais CNC.

49
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

A. Deskripsi Materi 3

Agar mesin frais CNC siap dioperasikan, maka peralatan pendukung yang
diperlukan (ragum, pemegang alat potong) dan benda kerja harus dipasang dengan
benar, kemudian dilakukan seting. Seting untuk mesin frais CNC dilakukan dengan cara:
mengisi data alat potong, menggeser titik nol (zero point offset), dan mengisi data seting.
Berikut dijelaskan langkah- langkah pemasangan benda kerja, pemasangan alat potong,
prosedur seting titik nol benda kerja, dan mengisi data seting.

1. Memasang Ragum/pencekam di Mesin Frais CNC

Ragum dipasang di meja mesin frais menggunakan dua buah baut yang disisipkan di T-
slot yang ada di meja mesin frais. Gambar Ragum terpasang adalah seperti gambar di
bawah :

Benda kerja ragum

parallel Baut
pengikat
ragum

T-slot yang ada di


meja mesin frais

Gambar 3.1. Ragum yang terpasang di mesin frais

50
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

a. Macam-macam Ragum Mesin Frais (Vise) dan pemegang benda kerja

Gambar 3.2. Ragum biasa dan Ragum universal

Gambar 3.3. Ragum dengan stopper untuk memudahkan menempatkan benda kerja,
step clamp, dan klem penjepit yang dipasang di meja mesin frais

Pelat adapter yang dapat


dipasang di meja mesin frais.
Bagian atasnya bisa dipasang
cekam rahang 3, atau rahang 4
Gambar 3.4. Cekam rahang 3 dan rahang 4 yang bisa digunakan di mesin frais dengan
bantuan pelat adapter

Catatan :
Untuk mempelajari lebih mendalam tentang pencekaman benda kerja, silahkan
membaca buku referensi teknik pemesinan.

51
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

b. Asesoris untuk mesin Frais

Beberapa macam asesoris digunakan di mesin frais. Asesoris tersebut membantu


operator dalam melakukan seting alat potong, pemasangan benda kerja, dan
pencekaman benda kerja. Beberapa asesoris dapat dilihat pada gambar di bawah.

(a) Parallel (b) Alat bantu untuk menemukan titik


(line finder)

(d) Edge finder atau pre set tool untuk


(c) Line finder yang terpasang pada menemukan koordinat pojok benda
kolet di tempat alat potong kerja

(e) Vise stopper atau stopper


ragum yang digunakan di mulut (f) Pembatas posisi benda kerja di
ragum. ragum

(g) V Block (h) Satu set kelem


Gambar 3.5. Beberapa macam asesoris yang digunakan di mesin frais CNC

52
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

c. Pemasangan benda kerja

Pada mesin frais CNC sebagai pemegang/pencekam benda kerja biasanya digunakan
ragum. Ketika memasang benda kerja hendaknya permukaan mulut ragum dan benda
kerja dalam keadaan bersih. Untuk memasang benda kerja dibutuhkan alat bantu paralel,
stopper, penyiku, jam ukur (dial indicator) dan engkol ragum. Posisi benda kerja di ragum
hendaknya jangan di pinggir, sebaiknya di tengah pada sumbu ragum agar
pencekamannya kuat. Permukaan benda kerja yang menonjol jangan terlalu tinggi, agar
benda kerja tidak bergetar. Gambar berikut bisa sebagai pedoman bagi operator mesin.

benar salah

Benda kerja di tengah ragum Benda kerja di pinggir ragum

benar salah

Benda kerja didukung parallel Benda kerja tidak didukung parallel

benar salah

Benda kerja yang menonjol dibuat Posisi benda kerja yang menonjol terlalu tinggi.
serendah mungkin
Gambar 3.6. Cara pencekaman benda kerja dengan menggunakan ragum, bagian
kanan yang salah dan bagian kiri yang benar

53
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

2. Pemasangan Alat potong


a. Macam-macam Alat potong Frais /Milling Cutting Tools

Beberapa tipe alat potong yang sering digunakan pada proses pemesinan frais
adalah seperti Gambar 3.7 sampai 3.9 di bawah.

Gambar 3.7. Beberapa tipe alat potong


frais yang digunakan pada
mesin frais vertical dan
horizontal.

Untuk alat potong muka (face milling)


yang berdiameter besar untuk mesin frais
vertikal , biasanya digunakan tool holder
yang dipasang sisipan (insert). Sisipan
yang digunakan bentuknya telah
distandarkan dengan standar ISO.
Contoh alat potong tersebut adalah
seperti gambar di bawah.

54
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Sisipan (insert)

Gambar 3.8. Alat potong Face milling yang menggunakan klem untuk memasang
sisipan (Courtesy Iscar Metals, Inc. dan Courtesy Greenleaf Corp.)

Kegunaan beberapa macam alat potong dijelaskan pada gambar di bawah.

Gambar 3.9. Alat potong face mill, shell end mill, shaft milling tool insert, dan long hole
milling tool dan kegunaannya.

55
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Kodifikasi bentuk sisipan/insert telah distandarkan seperti terlihat pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10. Penamaan atau kodifikasi alat potong sisipan/insert

56
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

b. Memasang alat potong di mesin frais CNC

End mill biasanya digunakan untuk proses frais dengan mesin frais vertikal, alat
potong ini pada waktu dipasang di mesin frais memerlukan dua buah pemegang. End mill
dipegang oleh kolet, kolet yang sudah dipasangi end mill kemudian dipasang di arbor.

Gambar 3.11. Kolet solid dan kolet


pegas

Gambar 3.12. (a) End milling cutter


toolholders. (b) Shell end
milling cutter toolholders.
(Courtesy Lyndex Corp.)

57
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Pencekaman alat potong


Harap diperhatikan bahwa lubang tirus
spindle dan poros tirus arbor bebas dari
kotoran dan debu.
Pencekaman dengan kolet dilakukan untuk
batang alat potong yang berbentuk silindris

Gambar 3.14. End mill , kolet dan arbor dirangkai kemudian dipasang di spindel mesin
frais CNC. Panjang dan diameter alat potong tidak sama maka harus dimasukkan
data panjang masing-masing alat potong.

58
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

c. Menseting dan Mengedit Data Alat Potong

Mesin frais menggunakan beberapa macam alat potong, maka harus dilakukan penulisan
data alat potong di sistem kontrol CNC terlebih dahulu, karena panjang dan diameter
beberapa alat potong berbeda (lihat Gambar 3.14 di atas). Perbedaan panjang alat
potong dimasukkan datanya setelah dilakukan pengukuran panjang alat potong.
Diameter alat potong yang digunakan juga harus dimasukkan dalam data alat potong,
sehingga ketika harga kompensasi radius alat potong diperlukan oleh program CNC
(misalnya membuat kantong atau bentuk kontur tertentu) akan diperoleh hasil yang
sesuai ukurannya. Nama alat potong di mesin frais CNC adalah T1, T2, T3, dan
seterusnya. Simbol untuk harga kompensasi alat potong adalah D diikuti dengan angka.
Untuk menuliskan data alat potong dilakukan dengan langkah sebagai berikut.

(1) tekan tombol area swich (=), parameter, tool corr, maka di layar akan muncul :

Softkey <<D digunakan untuk menemukan data D yang lebih rendah harganya. Softkey
D>> digunakan untuk menemukan data D yang lebih tinggi harganya. Softkey <<T
digunakan untuk menemukan data T yang lebih kecil harganya. Softkey T>> digunakan
untuk menemukan data T yang lebih besar harganya.

(2) Untuk mengisi data alat potong baru dalam sistem kontrol CNC, tekan tombol
menu berikutnya (>), sehingga tampilan di layar menjadi :

59
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

(3) Tekan tombol softkey New tool, kemudian isi T-No dan T-Type

Diisi no tool,
misal 1

Diisi jenis
tool
misalnya
100

T-No adalah nomer alat potong, misal diisi 1. T-Type adalah jenis alat potong,
diisi angka 1** untuk alat potong frais (misal ditulis 100) atau diisi 2** untuk mata
bor (misalnya ditulis 200).

60
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Daftar alat
potong yang
sudah ada

(4) Setelah data diisi, kemudian tekan softkey OK, sehingga nama alat potong
diketahui oleh sistem CNC. Untuk mengisi lagi alat potong yang baru, langkah (2)
sampai dan (4) diulangi lagi.

Panjang alat
potong

radius alat
potong

(5) Kemudian, diisi data radius masing-masing alat potong, misalnya alat potong T1
diameternya 12, maka diisi 6 pada isian data radius. Untuk alat potong T1 data
L1=0.000, karena alat potong T1 digunakan sebagai alat potong acuan untuk alat
potong yang lain.
(6) Untuk mengisi data alat potong T2, tekan softkey T>>, kemudian diisi data radius
alat potong, dan panjang L1

61
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

(7) Setelah selesai mengisi data semua radius alat potong, kemudian tekan tombol
pemindahan area operasi (=).
(8) Pengisian data panjang alat potong L1 untuk T2, T3 dan seterusnya dilakukan
dengan langkah yang sama seperti mengisi data radius alat potong, akan tetapi
data yang diedit adalah data L1. Perbedaan panjang alat potong terhadap alat
potong T1 dilakukan tersendiri dengan tool setter.

3. Seting penggeseran titik nol (Zero point offset)


Pada mesin frais CNC penggeseran titik nol mesin (M) ke titik nol benda kerja (W)
dilakukan untuk 3 sumbu, yaitu sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Dalam modul ini akan
dijelaskan dua cara seting titik nol benda kerja, yaitu: cara pertama, dan cara ke dua
(dengan langkah yang sederhana, tetapi memerlukan perhitungan manual, dan harga
yang diperoleh diisikan secara manual). Hasil langkah-langkah penggeseran titik nol
adalah harga koordinat sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z untuk G54 seperti pada
Gambar 3.15. Berikut akan dijelaskan ke dua cara tersebut.

Gambar 3.15. Penggeseran titik nol mesin (M) ke titik nol benda kerja (W)

a. Cara Pertama
Menseting titik nol benda kerja arah sumbu X, langkahnya sebagai berikut :

(1) Pastikan alat potong pertama (T1) telah terpasang dengan benar di spindel
(2) Pasang benda kerja di ragum
(3) Putar spindel mesin lebih dahulu dengan arah putaran searah jarum jam
dengan menekan tombol spindel start.

62
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

(4) Tekan tombol area mesin

Atau tombol area switch over , sehingga di monitor tertayang sebagai berikut :

Tombol softkey
berfungsi sebagai yang
tertulis di atasnya

Tombol
area switch
over
(5) Gerakkan alat potong di bagian kiri benda kerja
(6) Sentuhkan alat potong di sisi kiri benda kerja, seperti gambar

Pada waktu menggerakkan alat potong apabila jarak antara alat potong dan
benda kerja sudah sangat dekat, maka gerakan alat potong diatur bergerak

63
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

bertahap dengan jarak tertentu (increment). Untuk mengatur gerakan alat potong
agar bertahap dengan jarak tertentu tekan :
tombol Var satu kali untuk pergeseran 0,001 mm (1 INC)
tekan tombol Var dua kali untuk pergeseran 0,01 mm (10 INC)
tekan tombol Var tiga kali untuk pergeseran 0,1 mm (100 INC)
tekan tombol Var empat kali untuk pergeseran 1 mm (1000 INC)
Apabila ditekan tombol Var satu kali lagi setelah 1000 INC, maka gerakan
alat potong dapat dilakukan secara menerus lagi .

Alat potong
menyentuh
benda kerja

(7) Apabila alat potong sudah menyentuh benda kerja, tekan softkey
Parameter

64
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

(8) Tekan softkey zero offset

Kursor pada
sumbu X

(9) Kursor berada di G54 pada Axis X


(10) Tekan softkey Determine

(11) Tekan softkey OK

65
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Sumbu X
yang sedang
dicari titik
nolnya

Data radius
alat potong
sudah ada

Kursor di
sini

Periksa data yang tertera di layar, T No.1 , Dnum No. 1, Radius alat potong 6
mm. Tempatkan kursor di baris offset dengan tombol anak panah ke bawah.
Kalau melakukan seting dengan menyentuhkan alat potong diameter 6 tanpa ada
tambahan antara alat potong dan benda kerja, maka pada baris offset harganya
tetap 0.000. Apabila menggunakan spacer atau kertas yang dibasahi di benda
kerja, maka pada isian offset diisi tebal spacer atau tebal kertas yang digunakan.
(12) Tekan softkey Calculate

Harga
sumbu X
berubah

66
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

(13) Periksa harga G54 untuk sumbu X sudah berubah setelah dihitung oleh
sistem, maka seting penggeseran titik nol untuk sumbu X sudah selesai.
Terlihat bahwa harga G54 untuk sumbu X adalah = -424.948.

(Catatan : harga koordinat setiap kali melakukan seting tidak sama,


harga koordinat di atas dan penjelasan berikutnya adalah sebagai
contoh)

(14) Tekan OK, maka harga G54 untuk sumbu X telah berubah sesuai dengan
seting yang dilakukan.

Harga G54
sumbu X =
-424.948

67
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Menseting titik nol benda kerja arah Sumbu Y

Setelah harga sumbu X untuk G54 sudah diperoleh, maka dilanjutkan dengan sumbu Y.
Langkahnya sebagai berikut :
(1) Untuk seting pemindahan titik nol sumbu Y, kursor ditempatkan di baris sumbu Y

Kursor
dipindah ke
sumbu Y

(2) Tekan softkey Determine

(3) Tekan softkey OK, sehingga muncul Determine zero offset untuk sumbu Y

68
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Sumbu Y

(4) Kemudian gerakkan alat potong sehingga posisinya di depan benda kerja, seperti
gambar

(5) Gerakan alat potong arah sumbu +Y, sehingga menyentuh benda kerja di bidang
depan benda kerja

69
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

(6) Setelah alat potong menyentuh benda kerja, periksa lagi data di layar. Determine
zero offset untuk G54 pada Axis Y, T No. 1, Dnum :1, Radius alat potong 6 mm.
Kalau sudah benar maka posisi kursor ditempatkan di offset. Data di offset tetap
diisi 0.000.
(7) Tekan softkey Calculate, sehingga harga G54 untuk sumbu Y berubah
(8) Tekan softkey OK, sehingga setelah proses pemindahan titik nol ini terlihat
bahwa harga G54 untuk sumbu Y adalah = -224.887

Harga G54
sumbu Y =
-224.887

70
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Seting titik nol benda kerja untuk sumbu Z


(1) Geser kursor ke baris sumbu Z

Kursor
dipindah ke
sumbu Z

(2) Tekan softkey Determine

(3) Tekan softkey OK, maka terlihat di layar Determine zero offset G54 untuk sumbu
Z

71
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Sumbu Z

(4) Gerakkan alat potong sehingga berada di atas benda kerja

(5) Sentuhkan alat potong di bidang atas benda kerja

72
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

(6) Setelah alat potong menyentuh benda kerja, periksa lagi data di layar. Determine
zero offset untuk G54 pada Axis Z, T No. 1, Dnum:1, panjang alat potong 0 mm.
Kalau sudah benar maka posisi kursor ditempatkan di offset. Data di offset tetap
diisi 0.000.
(7) Tekan softkey Calculate sehingga harga sumbu Z pada G54 berubah

Harga G54
berubah

Terlihat bahwa harga G54 untuk sumbu Z adalah -135.249.

73
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

(8) Tekan softkey OK, sehingga terlihat harga G54 untuk sumbu Z= -135.249

(9) Matikan putaran spindel


(10) Naikan alat potong, sehingga tidak menyentuh benda kerja.

Dari langkah pemindahan titik nol dari titik nol mesin ke titik nol benda kerja untuk G54,
maka diperoleh harga
Sumbu X = -424.948
Sumbu Y = -224.887
Sumbu Z = -135.249
Penentuan harga G54 sudah selesai, maka untuk kembali ke menu utama tekan tombol
pemindahan area operasi (=).

Memeriksa kebenaran data Workpiece Zero point atau titik nol benda kerja

Sesudah kita memperoleh harga G54,maka harus diperiksa apakah hasil yang diperoleh
benar atau tidak. Untuk itu perlu dilakukan langkah sebagai berikut :

(1) Tekan Tombol M


(2) Tekan tombol MDI
Tulis program singkat berikut melalui papan ketik (tiap satu kata diberi spasi
setelah selesai tekan tombol input yang berwarna kuning):

G54 G90 T1 F100 G1 X0 Y0 Z5

74
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Baris
program
yang ditulis

(3) Sesudah itu buka feed rate sampai kira- kira 40 -50%.
(4) Tekan tombol Cycle start, maka alat potong akan bergerak ke X0 Y0 Z5, atau
alat potong berada 5 mm di atas pojok kiri atas benda kerja.

Alat potong
di koordinat
(0,0,5)

Periksa apakah posisi alat potong berada pada koordinat (0,0,5)


Apabila alat potong berada pada koordinat (0,0,5) maka proses seting
pemindahan titik nol sudah benar
Apabila alat potong tidak berada di koordinat (0,0,5), maka proses seting
pemindahan titik nol salah dan harus diulang lagi mulai dari langkah pertama.

75
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

b. Cara Ke dua
Penggeseran titik nol benda kerja (zero point offset) dengan cara ini adalah yang
paling mudah dan cepat. Pada dasarnya dicari koordinat X,Y,Z pojok kiri atas benda
kerja. Perhitungan harga sumbu X, Y, dan Z kita hitung sendiri. Hasil perhitungan kita
masukan ke dalam harga G54 (harga G54 yang tertulis di mesin diedit atau diubah
harganya). Cara ini sangat sederhana, dan apabila menggunakan mesin frais CNC
yang sesungguhnya maupun perangkat lunak mesin frais CNC virtual langkah ini
sangat mudah dilakukan.

Seting titik nol arah sumbu X


(1) Hidupkan mesin frais CNC, aktifkan referensi, pasang benda kerja dan
alat potong
(2) Putar spindel
(3) Sentuhkan alat potong pada sisi kiri benda kerja (misal kita menggunakan
alat potong yang memiliki diameter 12 mm)

Setelah alat potong menyentuh benda kerja, kemudian dicatat harga


sumbu X yang tertera di layar. Misal pada layar harga sumbu X adalah -
429, maka posisi sisi kiri benda kerja adalah :
-429 + radius alat potong, atau
-429 + 6 = - 423.
Harga -423 adalah harga sumbu X yang nanti kita isikan ke G54.

76
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

(4) Sentuhkan alat potong pada bagian depan benda kerja, seperti gambar di
bawah

Kemudian dicatat harga Sumbu Y yang tertera di layar, misalnya di layar


tertulis -230, maka posisi sisi benda kerja pada sumbu Y adalah :

-230 + 6 = -224.

Harga -224 ini adalah harga yang


nanti kita isikan di G54 pada
sumbu Y.

(5) Sentuhkan alat potong pada


permukaan atas benda kerja
seperti gambar di samping:

Pada waktu alat potong menyentuh benda kerja, catat harga sumbu Z
yang tertera di layar. Misalnya harga yang tertera -135.6, maka harga ini
adalah harga yang nantinya diisikan pada G54.
Dari langkah di atas kita memperoleh data :

Sumbu X = -423
Sumbu Y = -224
Sumbu Z = -135.6

77
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

(6) Matikan putaran spindel, dan naikkan alat potong sehingga tidak
menyentuh benda kerja
(7) Mengisi G54 pada sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z dengan data yang
telah kita peroleh di atas.
(8) Tekan softkey Parameter
(9) Tekan softkey Zero Offset

Harga X,Y,Z
diganti dengan
harga yang telah
dihitung

(10) Ganti harga yang tertera di G54 pada sumbu X,Y, dan Z sesuai dengan
hasil perhitungan di atas. Gunakan kursor untuk naik, turun, ke kanan
dan ke kiri. Untuk menghapus data gunakan tombol backspace.

Setelah selesai menseting titik nol benda kerja, cobalah mengecek apakah titik nol yang
diseting sudah benar dengan langkah seperti yang telah dijelaskan di cara pertama di
atas (halaman 74-75).

78
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

4. Mengisi data seting


Data seting digunakan untuk mendefinisikan beberapa seting untuk status
pengoperasian, misalnya: data Jog, data spindel, data dry feed, dan data start
angle (sudut awal). Data tersebut bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
Langkah-langkah untuk mengisi data seting adalah :
(1) Tekan tombol pemindahan area operasi (=)
(2) Tekan softkey Parameter
(3) Tekan softkey Setting Data, maka akan masuk tabel pengisian data seting

(4) Ubah harga yang tertera sesuai dengan kebutuhan


(5) Untuk masuk ke masing-masing kelompok data tekan softkey yang ada, yaitu:
Jog data, Spindle data, Dry feed, dan Start angle.
(6) Setelah selesai mengisi data tekan pemindahan area operasi untuk kembali
ke menu utama.

79
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

B. Ringkasan Materi 3

Agar mesin CNC siap dioperasikan, maka alat potong dan benda kerja harus
dipasang dan diseting dengan langkah-langkah tertentu. Setelah alat potong dan
benda kerja dipasang, kemudian dilakukan pemindahan titik nol mesin (M) ke titik nol
benda kerja (W). Tujuan seting alat potong, benda kerja, dan mesin frais CNC adalah
menentukan posisi titik nol benda kerja (W) terhadap titik nol mesin (M) dengan
bantuan alat potong dan benda kerja yang telah dipasang di mesin. Hasil proses
pemindahan titik nol adalah data sumbu X, sumbu Y dan sumbu Z untuk G54.
Langkah- langkah pemindahan titik nol tersebut secara garis besar adalah :

(1) Menghidupkan mesin


(2) Memasang ragum/ pencekam di meja mesin frais
(3) Memasang benda kerja di ragum
(4) Memasang alat potong di spindel mesin frais CNC
(5) Menentukan pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja arah sumbu X
(6) Menentukan pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja arah sumbu Y
(7) Menentukan pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja arah sumbu Z
(8) Melihat hasil/ mengedit hasil seting yang diperoleh di G54
(9) Memeriksa kebenaran proses seting pemindahan titik nol
(10) Membetulkan kesalahan seting pemindahan titik nol.

C. Soal Latihan
Petunjuk : Kerjakan soal di bawah ini bersama dengan kelompok praktikum
anda (3 4 orang)

1) Periksa posisi ragum dan alat potong yang telah terpasang di mesin frais CNC
yang ada di laboratorium CNC di sekolah anda!
2) Pasanglah benda kerja di ragum, hidupkan mesin CNC dan lakukan seting
pergeseran titik nol arah sumbu X!
3) Lakukan seting pergeseran titik nol arah sumbu Y dan sumbu Z, dengan cara
bergantian diantara anggota kelompok praktikum!
4) Catat harga G54 yang diperoleh!

80
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

5) Apakah hasil seting pergeseran titik nol yang anda lakukan sudah benar?
Jelaskan!
6) Manakah cara seting pergeseran titik nol yang paling mudah dan benar
menurut anda?

D. Tugas
Petunjuk :

Lakukan tugas berikut secara perorangan. Tugas ini bisa anda kerjakan di
sekolah atau di rumah dengan menggunakan program mesin frais CNC virtual
SSCNC.

1) Dengan menggunakan mesin frais CNC virtual SSCNC lakukan pemasangan


alat potong, pemasangan ragum, dan pemasangan benda kerja! (lihat di
materi tambahan untuk mengerjakannya!)
2) Catat harga G54 yang anda peroleh !
3) Periksalah hasil seting anda!
4) Apabila masih ada kesalahan, lakukan seting lagi sampai diperoleh harga
G54 yang benar!
Catatan untuk Penilaian diri :

Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah
anda kuasai setelah menyelesaikan Materi 3.
Apabila ada bagian yang belum jelas atau ada keraguan, diskusikan dengan
teman anda atau bertanyalah pada guru.

81
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Materi 4
Menulis Program CNC di Mesin Frais CNC
(membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

Tujuan

Setelah mempelajari materi 4 ini siswa memiliki kompetensi :

Menjelaskan dasar-dasar program CNC untuk mesin frais CNC


Menulis (membuka, menulis, dan mengedit) program CNC di mesin frais
CNC

82
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

A. Deskripsi Materi 4

Agar dapat menulis program CNC dan memahami apa yang ditulis, maka berikut ini
dipaparkan mengenai dasar- dasar pemrograman CNC dan kode-kode instruksi
pemrograman CNC. Hal ini harus dipahami lebih dahulu sebagai dasar pemahaman
penulisan program CNC.
1. Struktur program

Program CNC terdiri dari blok (block) yang berurutan. Setiap blok merupakan
langkah pemesinan. Perintah/Instruksi ditulis dalam satu blok dalam bentuk kata-kata
(words). Blok terakhir dari urut- urutan tersebut berisi kata khusus untuk mengakhiri
program yaitu M2.
Tabel 4.1. Struktur program

2. Setiap program memiliki nama sendiri.


Ketika membuat suatu program CNC, nama program bisa ditentukan sendiri oleh
pembuat dengan ketentuan sebagai berikut :
Dua karakter pertama harus merupakan huruf, selanjutnya huruf, angka-angka,
atau underscore boleh dipakai
Jangan menggunakan lebih dari 8 karakter
Jangan menggunakan tanda pisah (-)
Contoh nama program : FRAME521

3. Struktur kata dan addres adalah seperti Gambar di bawah


Satu kata terdiri dari addres dan harga (value). Addres berupa huruf kapital dan
harga berupa angka (lihat Gambar 4.1).

83
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Gambar 4.1. Struktur kata

4. Jumlah karakter pada addres

Satu kata boleh berisi beberapa huruf addres. Akan tetapi dalam kasus ini, tanda sama
dengan = harus disisipkan untuk menunjukkan harga dari angkanya terhadap huruf
addres yang dimaksud.
Contoh : CR=5.23

5. Struktur blok

Suatu blok instruksi (block instructions) sebaiknya berisi semua data yang diperlukan
untuk melaksanakan satu langkah pemesinan. Blok biasanya terdiri dari beberapa kata
dan selalu diakhiri dengan the end of-block character LF (line feed). Karakter tersebut
akan muncul dengan sendirinya ketika tombol return atau input ditekan ketika kita
menulis program. Dalam satu blok jumlah karakter maksimal 127 buah.

Gambar 4.2. Diagram struktur blok/baris program

Pada kontrol CNC Sinumerik 802 S/C nomer program tidak harus ada, akan tetapi
sebaiknya kita menulis nomer program agar mudah mengeditnya.

84
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

6. Urut- urutan kata


Ketika satu blok terdiri dari lebih dari satu pernyataan, kata-kata dalam satu blok harus
diatur dengan urutan sebagai berikut :
N... G... X... Y... Z... F... S... T... D... M...
Pilihlah nomer blok dengan langkah 5 atau 10. Dengan demikian kita masih memiliki
tempat untuk menyisipkan beberapa blok lagi, jika nantinya ada kesalahan atau blok
program kurang.
7. Blok dilewati (Block skipping)
Blok program yang tidak dikerjakan ketika menjalankan program CNC ditandai dengan
tanda garis miring / di depan nomer blok.
Sewaktu program dikerjakan oleh mesin, maka blok yang diawali dengan tanda /
dilewati, program yang dikerjakan adalah pada blok selanjutnya yang tidak ada tanda /.
8. Komentar/ catatan (comment/remark)
Catatan dapat digunakan untuk menjelaskan pernyataan dari blok program . Komentar
ditampilkan bersama dengan isi program yang lain dari satu blok yang sedang tampil.

Contoh Program :

N10 ; G&S Order No. 12A71


N20 ; Pump part 17, Drawing No.: 123 677
N30 ; Program created by Mr. Adam Dept. TV 4
N50 G17 G54 G94 F470 S20 D0 M3 ; Blok Utama
N60 G0 G90 X100 Y200
N70 G1 Y185.6
N80 X112
/N90 X118 Y180 ;Blok yang diabaikan
N100 X118 Y120
N110 X135 Y70
N120 X145 Y50
N130 G0 G90 X200
N140 M2 ;Program berakhir

9. Ringkasan kode intruksi program CNC


Kode-kode instruksi untuk pembuatan program CNC (Kode G, M,F, T, D,
S,LCYC) yang sering digunakan di sini akan dijelaskan sesuai urutan
penggunaan kode yang digunakan dalam suatu program CNC. Kode program

85
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

atau instruksi untuk pemrograman CNC dibagi dalam dua kelompok yaitu modal
dan non modal. Kode program modal berarti kode program tersebut tetap aktif
sampai dengan dibatalkan oleh kode program dari kelompok yang sama,
misalnya G0 tetap aktif sampai blok program berikutnya dan akan dibatalkan oleh
G1,G2, atau G3 di blok program berikut. Penjelasan dan gambar yang digunakan
diambil dari buku Referensi yang dibuat oleh perusahaan Siemens (2003).
Ringkasan Instruksi yang digunakan secara ringkas dijelaskan di bawah.

a. G54, G55, G56, dan G57, pencekaman benda kerja dan pergeseran
titik nol mesin ke titik nol benda kerja.
Pergeseran titik nol memberitahukan secara pasti titik nol benda kerja dari titik nol
mesin. Pergeseran ini dihitung setelah benda kerja dicekam pada ragum di mesin
dan harus diisikan pada parameter titik nol (zero point offset). Pergeseran titik nol
diaktifkan melalui program CNC dengan menuliskan G54 (lihat gambar di bawah),
atau pergeseran titik nol yang lain, misalnya G55, G56, atau G57.

Format :
N... G54; berarti titik nol benda kerja diaktifkan
N...

b. G90/ G91, pemrograman menggunakan koordinat absolut/incremental


Apabila di awal program CNC ditulis G90, maka pemosisian alat potong yang
diperintahkan menggunakan koordinat absolut dari titik nol benda kerja. Titik nol
benda kerja adalah sebagai titik nol absolut atau (0,0,0). Lihat gambar di bawah
untuk memahami hal tersebut. Apabila menggunakan sistem koordinat absolut,

86
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

berarti semua perintah gerakan alat potong menuju koordinat tertentu dihitung
dari koordinat (0,0,0), sehingga perintah bergerak menuju X10 Y20 Z30 berarti
menuju koordinat (10,20,30).

Format :
N.. G90 ; berarti sistem pengukuran absolut diaktifkan
N
N G91 ; berarti sistem kordinat yang digunakan adalah incremental.
Kode G91 berarti sistem pengukuran yang digunakan menggunakan koordinat
relatif atau incremental. Pergeseran alat potong diprogram dari tempat alat
potong berada ke posisi berikutnya. Titik nol (0,0,0) berada di ujung sumbu alat
potong. Perintah bergerak lurus ke X10, berarti alat potong bergerak 10 mm dari
posisi alat potong sebelumnya.
Contoh program 1, menggunakan sistem koordinat absolut:
N30 G90
N40 G0 X20 Y20 ; berarti perintah bergerak menuju koordinat (20,20)
N50 X30 Y30 ; berarti perintah bergerak menuju koordinat (30,30)
.....
Gambaran gerakan alat potong
(30,30)
program di atas adalah seperti
N50
gambar di samping.
X N40
(20,20) Posisi awal alat
(0,0) Y potong

87
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Contoh program 2, menggunakan sistem koordinat incremental:


N30 G91
N40 G0 X20 Y20 ; berarti perintah bergerak menuju koordinat (20,20) dari posisi
; awal alat potong
N50 X30 Y30 ; berarti perintah bergerak menuju koordinat (30,30) dari N40.
.....
Gambaran gerakan alat potong adalah seperti gambar di bawah.

N50

X
N40

Y
Posisi awal alat
potong

c. T, pemanggilan alat potong


Alat potong yang digunakan dipilih dengan menuliskan kata T diikuti nomer alat
potong, misalnya T1, T2, T3. Nomer alat potong bisa dari angka bulat 1 sampai
32000. Di sistem kontrol maksimum 15 alat potong yang bisa disimpan pada
waktu yang sama. Apabila akan mengganti alat potong, maka pada program CNC
ditulis T diikuti angka nomer alat potong yang dimaksud.
Format :
N....
N... T1; berarti alat potong 1 diaktifkan
N...
N T4 ; berarti alat potong diganti dengan alat potong 4.

d. D, mengaktifkan kompensasi alat potong


Beberapa alat potong memiliki panjang dan diameter yang berbeda. Untuk
mengaktifkan perbedaan tersebut, maka sesudah menulis nomer alat potong

88
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

(misalnya T1), kemudian diikuti D dengan nomer kompensasi yang dimaksud.


Harga kompensasi alat potong disimpan pada parameter tool correction/ tool
compensation data (lihat gambar di bawah).
Format :
N....
N... T1 D1; berarti alat potong 1 dengan kompensasi 1
N...
N... T5 D8; berarti alat potong 5 dengan kompensasi 8

Diisi radius
alat potong

e. S, putaran spindel
Untuk mengaktifkan jumlah putaran spindel mesin frais CNC digunakan S diikuti
dengan jumlah putaran per menit. Arah putaran spindel mengikuti perintah kode
M, yaitu M3 putaran searah jarum jam, dan M4 putaran berlawanan arah jarum
jam. Sedangkan perintah M5 putaran spindel berhenti.

Format :
N... M3
N... S1500; berarti putaran spindel searah jarum jam 1500 rpm.
N...

89
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Penentuan harga putaran spindel adalah berdasarkan kecepatan potong benda kerja.
Kecepatan potong benda kerja dipengaruhi oleh material alat potong dan material benda
kerja. Berikut diberikan contoh putaran spindel untuk alat potong dari HSS dengan
berbagai bahan benda kerja yang sering digunakan.
(sumber: http://www.southbaymachine.com/setups/cuttingspeeds.htm ).
Tabel 4.1. Jumlah putaran spindel dalam Rpm untuk alat potong dari HSS

Material Benda kerja Alat potong HSS dengan diameter


6 mm 12 mm 25 mm 40 mm 50 mm
Low-Carbon Steel 1600 800 400 267 200
High-Carbon Steel 960 480 240 160 120
Aluminum 4000 2000 1000 667 500
Brass & Bronze 3200 1600 800 533 400

f. F, gerak makan
Gerak makan F adalah kecepatan pergerakan alat potong yang berupa harga
absolut . Harga gerak makan ini berhubungan dengan gerakan interpolasi G1,
G2, atau G3 dan tetap aktif sampai harga F baru diaktifkan di program CNC.
Satuan untuk F ada dua yaitu mm/menit apabila sebelum harga F ditulis G94, dan
mm/putaran apabila ditulis G95 sebelum harga F. Satuan mm/putaran hanya
dapat berlaku apabila spindel berputar. Harga satuan F secara default yang aktif
adalah mm/menit.
Format :
N....
N... G94 F300; berarti harga gerak makan 300 mm/menit
N... M3 S1000
N... G95 F2; berarti gerak makan 2 mm/putaran.
Harga gerak makan (F) dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: material
benda kerja, material alat potong, kedalaman potong, kehalusan permukaan
akhir, bentuk alat potong, dan kondisi pemotongan yang digunakan. Berikut
disampaikan tabel gerak makan (F) sebagai harga pendekatan gerak makan.

90
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Tabel 4.2. Gerak makan (F) untuk berbagai kedalaman potong dan material
benda kerja untuk beberapa diameter alat potong (End Mill)
Kedalaman potong Kedalaman potong
Material Benda 0,05 (1,25 mm) 0,25 (6 mm)
kerja Diameter alat potong
3 mm 10 mm 12,5 mm 10 mm 18 mm
0,0012-
Plain Carbon Steels 0,050-0,075 0,075-0,1 0,025-0,050 0,050-0,1
0,025
High Carbon Steel .0003-0,025 0,025-0,075 0,050-0,1 .0003-0,025 0,025-0,1
0,0012-
Tool Steel 0,025-0,075 0,050-0,1 0,025-0,050 0,075-0,1
0,025
Cast Aluminum
0,050 0,075 0,125 0,075 0,2
Alloy
Cast Aluminum -
0,025 0,075 0,125 0,075 0,150
Hard
0,0012-
Brasses & Bronzes 0,075-0,1 0,1-0,150 0,050-0,075 0,1-0,150
0,025
Plastics 0,050 0,1 0,125 0,075 0,2
Catatan: harga gerak makan adalah mm/gigi, sehingga harga gerak makan untuk
alat potong harus dikalikan jumlah sisi potong (gigi).
Harga F = harga F tabel x jumlah sisi potong x S

g. G0, gerak cepat lurus


G0 berfungsi untuk menempatkan
(memposisikan) alat potong secara
cepat dan tidak menyayat benda
kerja. Semua sumbu bisa bergerak
secara bersama (simultan), sehingga
menghasilkan jalur lurus (lihat
gambar di samping). Perintah G0
akan selalu aktif sebelum dibatalkan oleh perintah dari kelompok yang sama,
misalnya G1, G2, atau G3.

91
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Format :
N...
N... G0 X-15 Y-15 Z15; gerak cepat aktif menuju koordinat yg ditulis
N...

h. G1, gerak interpolasi lurus dengan gerak makan tertentu


Fungsi dari perintah G1 adalah menggerakkan alat potong dari titik awal menuju
titik akhir dengan gerakan lurus. Kecepatan gerak makan ditentukan dengan F.
Semua sumbu dapat bergerak bersama untuk menuju titik yang diprogramkan
(lihat gambar di bawah). Perintah G1 tetap aktif sebelum dibatalkan oleh perintah
dari kelompok yang sama (G0, G2, atau G3).

Format :
N... G0 X20 Y40 Z2
N... G1 Z-10 F20 ; berarti alat potong bergerak lurus menuju Z-10
N... G1 X40 Y48 Z-12 ; berarti alat potong bergerak lurus menuju (40,48,-12)
N...

i. G2 dan G3, gerak interpolasi melingkar


Perintah G2 atau G3 berfungsi untuk menggerakkan alat potong dari titik awal ke
titik akhir mengikuti gerakan melingkar. Arah gerakan ada dua macam yaitu G2
untuk gerakan searah jarum jam, dan G3 untuk berlawanan arah jarum jam (lihat

92
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

gambar di bawah). Gerak makan alat potong menurut F yang diprogram pada
baris sebelumnya.
Format :
N...
N... G2 X... Y... I5 J-1; bergerak melingkar ke (X,Y) dengan titik pusat di
(5,-1) dari titik awal gerak alat potong
N... G2 X... Y...CR=10; bergerak melingkar ke (X,Y) dengan radius 10
N...

j. G41, G42, G40, kompensasi alat potong kiri dan kanan


Kompensasi radius alat potong akan aktif apabila ditulis G41/G42. G41 adalah
kompensasi radius kiri, sedangkan G42
adalah kompensasi radius kanan. G40
adalah membatalkan kompensasi
radius atau tanpa kompensasi.
Kompensasi radius kanan adalah
apabila alat potong bergeser ke bagian
kanan garis kontur yang dipotong
sejauh radius alat potong (lihat gambar
di samping). Untuk mengidentifikasi
arah kompensasi, maka pandangan kita searah dengan arah pemotongan.
Kompensasi radius kiri adalah apabila alat potong bergeser ke bagian kiri garis
kontur yang dipotong sejauh radius alat potong.

93
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Format :
N... G0 X... Y... Z...
N... G42 ; berarti kompensasi radius alat potong kanan
diaktifkan
N... G1 X... Y...
N...
N... G40 ; berarti kompensasi dibatalkan

k. M2, M3, M4, M5,M6, M8, M9, fungsi tambahan


Kode M ini adalah kode untuk fungsi tambahan. Arti beberapa kode M tersebut
adalah :
M2 = program berakhir
M3 = spindel ON dengan putaran searah jarum jam
M4 = spindel ON dengan putaran berlawanan arah jarum jam
M5 = spindel OFF
M6 = ganti alat potong
M8 = coolant ON
M9 = coolant OFF.
Format :
N... G54 T1 S2000 F100
N... M3 ; berarti spindel putar arah kanan
N...
N... T2
N... M6 ; berarti ganti alat potong menjadi T2
N... M5 ; berarti spindel OFF
N... M2 ; program berakhir

94
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

l. LCYC82, pembuatan lubang dengan mata bor (drilling) untuk lubang


dangkal (spot facing)

Siklus adalah bagian program yang berisi proses yang saling bersambung yang
mendukung beberapa proses pemesinan, misalnya pembuatan lubang dengan
mata bor, membuang bagian benda kerja yang tidak diperlukan atau pemotongan
ulir. Suatu siklus dapat berjalan setelah diberi beberapa data parameter. Siklus
standar untuk pembuatan lubang dan aplikasi pemotongan tertentu telah ada
dalam sistem. Pemberian harga parameter dari R100 sampai dengan R149
digunakan sebagai isian parameter dari suatu siklus.
Pada siklus LCYC82 ini mata bor dengan jumlah putaran dan gerak makan yang
terprogram masuk ke benda kerja sampai dengan kedalaman akhir tertentu.
Apabila kedalaman akhir telah dicapai maka gerakan turun mata bor akan
berhenti sebentar (dwel) sesuai dengan harga yang telah diprogramkan di
parameter. Setelah itu mata bor akan kembali dengan cepat ke bidang
pengembalian (lihat gambar di samping).
Syarat penggunaan siklus LCYC82 ini adalah
putaran spindle dan arah putarannya demikian
juga harga gerak makan sudah diprogram di
baris program sebelumnya. Posisi koordinat
pemboran sudah dilakukan sebelum memanggil
siklus ini. Alat potong yang dibutuhkan dengan
harga kompensasi alat potong sudah diisikan
datanya sebelum siklus ini dipanggil.
Parameter yang digunakan pada siklus ini :
R101 : posisi bidang pengembalian (absolut) yaitu posisi dari mata bor
pada akhir siklus.
R102 : jarak aman posisi mata bor yang berfungsi sebagai bidang
referensi

95
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

R103 : bidang referensi (absolut)


R104 : kedalaman akhir (absolut)
R105 : waktu berhenti yang digunakan untuk memutus beram (detik)
Format :
N G0 X40 Y40 Z5
N R101=5.000 R102 =3.000 R103=0.000
R104=-6.000 R105=10.000 ; harga parameter
N LCYC82 ; pemanggilan siklus
N G0 X Y

m. LCYC83, siklus pembuatan lubang dalam


Fungsi dari siklus ini adalah membuat lubang
dalam dengan suatu siklus yang berulang,
tahap demi tahap mata bor masuk ke benda
kerja yang jumlah gerakan masuknya bisa
diprogram pada parameternya. Mata bor bisa
kembali ke bidang referensi untuk membuang
beram sesudah masuk ke benda kerja atau
kembali 1 mm pada setiap masuk untuk
mematahkan beram (lihat gambar di samping).
Parameter yang digunakan pada siklus ini :
R101 : bidang pengembalian (absolut)
R102 : jarak aman posisi mata bor (tanpa tanda)
R103 : bidang referensi (absolut)
R104 : kedalaman akhir (absolut)
R105 : waktu tinggal diam (dwel)
R107 : gerak makan untuk proses pemboran
R108 : gerak makan untuk pemboran pertama
R109 : waktu berhenti untuk titik awal atau untuk membuang beram

96
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

R110 : kedalaman pemboran pertama (absolut)


R111 : pengurangan pemakanan untuk kedalaman berikutnya (%)
R127 : jenis pemesinan (0 = beram dipatahkan, 1 = beram dikeluarkan)
Format/ contoh :
N G0 X Y Z5
N R101 =5.000 R102=3.000 R103=0.000
R104=-15.000 R105= 5.000 R107=30.000
R108=40.000 R109=10 R110=-5.000
R111=20.000 R127=1.000 ;harga parameter
N LCYC83 ;pemanggilan siklus
N G0 X Y Z

n. LCYC60, jajaran lubang bor


Siklus ini dapat digunakan untuk membuat
beberapa lubang atau ulir dengan geometri
tertentu secara berjajar (lihat gambar di
samping), siklus pemboran yang telah ada
sebelumnya tetap digunakan. Sebelum siklus
ini dipanggil, parameter siklus pemboran harus
diberikan terlebih dahulu.
Parameter yang digunakan :
R115 : nomer dari siklus pemboran yang digunakan, misalnya 82
atau 83
R116 : Absis dari titik referensi
R117 : ordinat dari titik referensi
R118 : jarak lubang pertama dengan titik referensi
R119 : banyaknya lubang bor
R120 : sudut dari barisan lubang bor
R121 : jarak antar lubang

97
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Format/ contoh :
N
N R101 =5.000 R102=3.000 R103=0.000
R104=-15.000 R105= 5.000 R107=30.000
R108=40.000 R109=10 R110=-5.000
R111=20.000 R127=1.000 ;parameter pemboran
N R115=83.000 R116=10.000 R117=10.000
R118=5.000 R119=4.000 R120=0.000
R121=10.000 ;parameter jajaran lubang
N LCYC60 ;pemanggilan siklus
N G0 X Y

o. LCYC61, jajaran lubang bor dalam bentuk melingkar


Siklus ini dapat digunakan untuk
menghasilkan jajaran lubang bor dalam
bentuk melingkar (lihat gambar di samping).
Parameter siklus pemboran harus diberikan
terlebih dahulu.
Parameter yang digunakan :
R115 : nomer siklus pemboran
R116 : absis titik pusat lingkaran
(absolut)
R117 : ordinat titik pusat lingkaran (absolut)
R118 : radius lingkaran
R119 : banyaknya lubang
R120 : sudut awal, jangkauan harga 180<R120<180
R121 : sudut antar pusat lubang bor.

98
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Format/ contoh :
N
N R101 =5.000 R102=3.000 R103=0.000
R104=-15.000 R105= 5.000 R107=30.000
R108=40.000 R109=10 R110=-5.000
R111=20.000 R127=1.000 ;parameter pemboran
N R115=83.000 R116=25.000 R117=25.000
R118=17.000 R119=8.000 R120=0.000
R121=45.000 ;parameter jajaran lubang
N LCYC61 ;pemanggilan siklus
N G0 X Y

p. LCYC75 , membuat kantong persegi, lingkaran, dan alur


Siklus LCYC75 apabila diberikan data parameter yang sesuai, dapat digunakan
untuk membuat bentuk kantong persegi panjang, lingkaran atau alur (lihat
gambar di bawah). Siklus dapat dilaksanakan untuk proses pengasaran dan
finishing. Apabila parameter panjang kantong, lebar kantong dan radius pojok=
panjang kantong/2, maka akan dibuat kantong melingkar.
Apabila radius pojok kantong= lebar
kantong/2, maka akan dibuat alur (slot).
Proses pemotongan selalu dikerjakan oleh
sumbu ke tiga, dan proses turunnya alat
potong ke benda kerja (infeed) di tengah
kantong. Apabila end mill yang digunakan
tidak bisa menyayat ke bawah, maka di
pusat kantong harus diberi lubang dulu
dengan siklus pembuatan lubang (drilling).

99
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Parameter yang digunakan :


R101 : bidang pengembalian (absolut)
R102 : jarak aman posisi alat potong
R103 : bidang referensi (absolut)
R104 : kedalaman akhir kantong (absolut)
R116 : absis (X) dari pusat kantong
R117 : ordinat (Y) dari pusat kantong
R118 : panjang kantong
R119 : lebar kantong
R120 : radius pojok kantong
R121 : kedalaman gerak makan masuk (infeed) maksimal
R122 : gerak makan untuk infeed
R123 : gerak makan untuk gerakan menyamping dalam bidang
R124 : sisa untuk pemotongan akhir arah bidang
R125 : sisa untuk pemotongan akhir arah kedalaman
R126 : arah pemotongan (G2 atau G3), harga= 2 (G2) dan 3 (G3)
R127 : jenis pemesinan, 1 untuk roughing dan 2 untuk finishing.
Contoh :
Dibuat kantong persegi seperti gambar di bawah. Diameter endmill yang
digunakan 10 mm, kedalaman kantong 5 mm. Pusat kantong di (25,25).

100
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Format program :
N10 G54 G90
N20 M3 S2000 F100 T1 D1
N30 G0 X25 Y25 Z5 ;posisi awal alat potong
N40 R101=5.000 R102=3.000 R103=0.000
R104=-5.000 R116=25.000 R117=25.000
R118=30.000 R119=30.000 R120=6.000
R121=20.000 R122=20.000 R123=50.000
R124=2.000 R125=0.500 R126=2.000
R127=2.000 ;penentuan parameter
N50 LCYC75 ;pemanggilan siklus
N60 G0 X0 Y0 Z15
N70 M5 M2
Catatan : sebelum menjalankan program untuk membuat kantong, pada
parameter tool correction, radius alat potong harus diisi sesuai dengan radius alat
potong yang digunakan.

Penjelasan kode-kode program secara lengkap dapat dilihat pada Buku


Referensi Operation and Programming Milling untuk mesin dengan kontrol
CNC Sinumerik 802 S/C .

101
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

10. Membuka Program CNC yang sudah ada di dalam memori mesin
Beberapa program CNC yang pernah ditulis di mesin, tersimpan dalam memori mesin.
Program tersebut dapat dibuka/dipanggil pada waktu berikutnya. Cara membuka
program yang ada di dalam memori mesin adalah :
a. Dari menu awal, tekan tombol area switch over

b. Tekan softkey Program

102
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

c. Setelah itu di monitor, akan muncul nama-nama program CNC yang sudah
pernah diisikan di dalam mesin frais CNC

d. Untuk memilih program CNC dari daftar yang ada untuk dibuka, maka tempatkan
tanda kursor turun atau naik dengan menekan tombol panah naik atau turun,
sehingga nama program yang akan dibuka diblok dengan warna kelabu (warna
jadi lebih gelap)

103
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

e. Misalnya akan dibuka program CNC dengan nama EX10.MPF, maka tanda abu-
abu kursor kita tempatkan di nama program tersebut, kemudian tekan softkey
Open

f. Di layar akan muncul isi dari program CNC dengan nama EX10.MPF

104
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

g. Untuk melihat blok program selanjutnya ditekan tombol panah ke bawah .

h. Untuk menutup program yang telah dibuka/dibaca, tekan tombol > dan tekan
softkey Close.

Dengan mengikuti langkah tersebut di atas, maka kita sudah bisa membuka
program CNC yang tersimpan dalam memori mesin frais CNC.

Latihan :
Cobalah membuka program CNC yang lain beberapa kali dengan langkah
yang sama.

105
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

11. Berlatih menulis program CNC di Mesin Frais CNC

Untuk mengisi/menulis/mengetik program CNC pada Mesin Frais CNC, maka


mesin frais CNC terlebih dahulu dihidupkan, dan referensi mesin telah
diaktifkan. Pada waktu menulis program anda harus berada pada menu utama.
Langkah tersebut akan dijelaskan dengan rinci sebagai berikut.

Misalnya Menulis Program dengan nama : PRG1.MPF


a. Tekan area operasi mesin (M)
b. Tekan area switch over (=)

Area switch
over

106
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

c. Tekan softkey Program, maka di layar akan tampil

d. Tekan >, sehingga muncul

Softkey New

107
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

e. Tekan softkey New

Setelah itu jendela dialog akan muncul, sehingga anda dapat menulis nama
program CNC yang akan anda tulis.

Nama
program
ditulis di sini

f. Tulis nama program pada kotak di bawah tulisan Please specify


name ! di layar . Misal anda tulis PRG1, maka melalui panel kontrol
yang terdiri dari huruf dan angka anda dapat menuliskan nama itu.

PRG1

108
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

g. Tekan softkey OK, sehingga muncul di area editor untuk menulis


program di layar untuk menulis program

Nama program

Area untuk
menulis program

Papan ketik untuk


menulis program

Tombol enter

Tombol shift untuk fungsi


huruf atau simbol pada
Tombol spasi
papan ketik

Kemudian tulislah program berikut dengan menggunakan papan ketik di bawah


monitor . Setelah selesai menulis satu blok tekan tombol

untuk menulis blok program berikutnya .

109
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

N00 G54
N10 G90 T01 M03 S2000 F300
N20 G0 X-10. Y0. Z10
N30 G0 Z-2.
N40 G42
N50 G1 X5. Y5.
N60 X45.
N70 Y45.
N80 X5.
N90 Y-10.
N100 X-10
N110 G40
N120 G0 Z10.
N130 M5
N140 M2

Blok program yang sudah


ditulis

Untuk berpindah ke blok


program berikutnya tekan
tombol ini

110
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

h. Setelah selesai menulis semua baris program program, tekan >

i. Tekan softkey Close, untuk menyimpan program yang sudah ditulis.

Nama program yang sudah


ditulis ada di sini

Untuk melihat nama-nama


program yang ada tekan
tombol panah turun atau
tombol panah ke atas

111
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

j. Untuk melihat daftar program yang sudah ada di mesin, maka ditekan tombol
anak panah ke bawah atau ke atas , maka program yang ditulis tadi
sudah ada dalam daftar program tersimpan dengan nama PRG1.MPF.

Dengan demikian anda sudah berlatih menulis program PRG1.MPF di dalam mesin
CNC.
Cobalah menulis lagi program tersebut di atas dengan nama yang berbeda misalnya
PRG2, dengan isi program yang sama, sehingga anda lancar menulis program.

B. Ringkasan Materi 4
Agar dapat menulis program CNC dan memahami apa yang ditulis, maka harus dipelajari
lebih dahulu tentang dasar- dasar pemrograman CNC. Program CNC terdiri dari
beberapa blok (blocks) yang berurutan. Setiap blok merupakan langkah pemesinan.
Perintah/Instruksi ditulis dalam satu blok dalam bentuk kata-kata (words). Blok terakhir
dari urut-urutan tersebut berisi kata khusus untuk mengakhiri program yaitu M2.

Ketika membuat suatu program CNC, nama program bisa ditentukan sendiri oleh
pembuat dengan ketentuan sebagai berikut: dua karakter pertama harus merupakan
huruf, selanjutnya huruf, angka-angka, atau underscore boleh dipakai, jangan
menggunakan lebih dari 8 karakter, dan jangan menggunakan tanda pisah (-).

Pada panel kontrol mesin CNC bisa dilakukan penulisan program CNC dengan
menggunakan tombol- tombol yang ada di sebelah kiri. Program CNC yang telah ditulis
bisa disimpan dan dipanggil lagi di waktu yang akan datang.

112
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

C. Soal Latihan
1) Apa yang dimaksud dengan program CNC?
2) Berilah contoh nama program CNC yang anda buat sendiri!
3) Sebutkan beberapa kode G dan kode M yang anda ketahui!
4) Jelaskan secara singkat cara menulis program CNC di mesin frais CNC yang
ada di laboratorium CNC!

D. Tugas
Cobalah menulis program CNC untuk contoh program di halaman berikut yaitu
KTK1, KTK2, dan KTK3 (tulislah program tersebut berulang-ulang dengan
mengganti namanya, sehingga anda menguasai cara menulis dan mengedit
program). Untuk berlatih menulis program anda bisa menggunakan mesin frais CNC
atau mesin frais CNC virtual SSCNC.

Catatan : Tugas ini dimaksudkan sebagai tugas latihan menulis program CNC di
mesin frais CNC. Sedangkan tugas latihan untuk membuat benda kerja ada di Job
sheet.

113
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Materi 5

Mengoperasikan mesin frais CNC untuk membuat


benda kerja

Tujuan :
Setelah mempelajari materi 5 ini siswa memiliki kompetensi membuat benda kerja
(produk) sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan mesin frais CNC.

118
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Langkah- langkah membuat benda kerja dengan mesin frais CNC

A. Deskripsi Materi 5
Agar dapat membuat benda kerja jadi sesuai dengan ukuran atau spesifikasi di
gambar kerja, anda harus menguasai materi 1 sampai dengan materi 4. Materi 5 ini
adalah kelanjutannya. Sesudah anda menguasai materi 5 ini, anda boleh berkreasi
sendiri dengan mesin CNC virtual anda, sehingga kompetensi anda meningkat. Langkah-
langkah menjalankan program CNC sehingga menghasilkan benda kerja jadi adalah
sebagai berikut.
1) Menghidupkan mesin frais CNC
2) Menseting mesin CNC (pencekam, benda kerja, dan alat potong)
3) Mengisi program
4) Memasang alat potong dan benda kerja yang diperlukan
5) Mensimulasikan program yang telah ditulis
6) Membuat produk contoh di mesin frais CNC
7) Memeriksa hasil proses pemesinan dan membetulkan program atau seting mesin
8) Langkah ke 6 dan ke 7 diulang lagi sampai dihasilkan benda kerja yang
dimensinya sesuai dengan gambar kerja.

Langkah no. 1 sampai dengan nomer 4


telah dipelajari pada materi
sebelumnya, sehingga materi 5 ini
menjelaskan mengenai langkah no.5
dan no. 6.

Untuk mempelajari materi ini siswa


harus sudah menguasai materi 1
sampai dengan materi 4.

119
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

1. Menulis program CNC di mesin

Benda kerja yang akan dibuat adalah seperti yang telah ditulis programnya pada latihan
menulis program pada Materi 4. Tulis lagi program CNC di bawah di mesin CNC virtual
anda.

SMK INDUSTRIES

Job Sheet
Nama Pekerjaan : Kotak dengan alur tepi
Nomer Benda kerja : KTK1
Jumlah : 1 buah
Bahan : Alluminium
Ukuran bahan dasar : 50 mm x 50 mm x 40 mm
Titik datum : Pojok kiri atas benda kerja

Daftar Alat potong


Tool Tool Description Height Offset Radial Offset
Number Number Number
(D) (D)
1 End Mill 12 mm 1 6

Nama Program : KTK1.MPF

N10 G54
N20 G90 M3 S1700 F125 T1
N30 G0 X-10. Y0. Z2.
N40 Z-3.
N50 G1 X-1. Y-1.
N60 X51.
N70 Y51.
N80 X-1.
N90 Y-10.
N100 G0 Z10.
N120 M5 M2

120
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Sesudah program ditulis dan disimpan di mesin frais CNC, maka langkah untuk
memeriksa program dan menjalankannya adalah sebagai berikut .

2. Memeriksa program CNC yang telah ditulis

Periksa apakah ada kesalahan penulisan pada setiap blok program. Kalau ada yang
salah dibetulkan dahulu (Biasanya kalau ada program yang salah akan ada
peringatan/alaram dari sistem kontrol mesin CNC).

Harus diperiksa apakah


tiap blok program sudah
ditulis dengan benar

Kalau sudah yakin bahwa program sudah benar, maka dilanjutkan dengan menjalankan
program (eksekusi program) tanpa menggunakan benda kerja.

121
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

3. Menjalankan program tanpa benda kerja per blok

Untuk memeriksa jalannya alat potong yang sedang melaksanakan tiap blok program,
maka diperiksa dahulu jalannya program tanpa memasang benda kerja. Dalam hal ini
perlu diperiksa apakah jalannya alat potong atau program CNC sudah benar.
Langkahnya adalah :

1. Naikkan posisi alat potong dengan menekan tombol +Z pada mode Jog, sehingga
posisi alat potong relatif jauh di atas ragum.
2. Pastikan program yang akan dicoba sudah ada di area monitor
3. Tekan tombol automatic (AUTO)

4. Tekan tombol single block

5. Tekan tombol Cycle start

Jika menjalankan program CNC tiap blok, maka untuk menjalankan tiap blok
berikutnya tombol cycle start ditekan lagi.

6. Periksa jalannya alat potong, apakah sudah menggambarkan jalannya alat


potong sesuai dengan program yang dibuat. Ketika menjalankan program di
mesin, sebagai operator anda harus cepat bereaksi jika dirasa ada kesalahan.
Apabila ada kesalahan segera tekan tombol reset atau cycle stop.

Atau, kalau kondisinya membahayakan tekan tombol emergency stop

122
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

7. Apabila jalannya alat potong benar, maka berarti program yang dibuat/ditulis tidak
ada kesalahan yang membahayakan mesin dan operator, maka berikutnya
diperiksa dengan menjalankan program secara menerus.
8. Tekan automatic, batalkan perintah single block dengan menekan tombol single
block, kemudian tekan cycle start.

Simulasi jalannya alat potong tanpa benda kerja adalah seperti gambar berikut.

123
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

4. Menjalankan program untuk membuat benda kerja

1. Pasang benda kerja pada ragum dan Seting titik nol lagi (kalau ragum
menggunakan stopper, maka tidak usah diseting lagi).
2. Tekan tombol Automatic, tekan tombol single block
3. Tekan tombol cycle start
4. Untuk menjalankan baris program selanjutnya tekan cycle start , sehingga
hasilnya sebagai berikut :

a. Gambar hasil proses pemesinan pada mesin CNC virtual (simulator)


adalah seperti gambar di bawah.

124
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

b. Gambar hasil proses pemesinan pada mesin frais CNC yang


sesungguhnya dapat dilihat pada gambar di bawah.

Apabila hasil pengerjaan benda kerja dengan menjalankan tiap baris program diperoleh
hasil yang benar, maka program CNC sudah benar.
Pengerjaan benda kerja berikutnya, tombol single block dibatalkan. Benda kerja
berikutnya dipasang, tekan tombol automatic, kemudian tekan tombol cycle start.
Setelah benda kerja jadi, kemudian periksa ukuran benda kerja (menggunakan jangka
sorong atau mikrometer). Bandingkan ukuran benda kerja dengan yang tertulis pada
gambar kerja. Kesalahan ukuran hasil proses pemesinan dengan menggunakan mesin
frais CNC ada beberapa sebab yaitu:

kesalahan seting titik nol


kesalahan seting alat potong
kesalahan pencekaman benda kerja
kesalahan program CNC.

Apabila ada kesalahan ukuran maka empat penyebab kesalahan di atas harus dicek lagi.

125
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

B. Ringkasan Materi 5

Langkah-langkah menjalankan program CNC sehingga menghasilkan benda kerja jadi


adalah sebagai berikut: menghidupkan mesin frais CNC, menseting mesin CNC
(pencekam, benda kerja, dan alat potong), mengisi/menulis program CNC sesuai dengan
gambar benda kerja, memasang alat potong dan benda kerja yang diperlukan,
mensimulasikan program yang telah ditulis, membuat produk contoh pertama di mesin
frais CNC, memeriksa hasil produk contoh, dan membetulkan program CNC atau seting
mesin. Proses memeriksa produk contoh dan membetulkan program dan seting mesin
dilakukan berulang- ulang sampai diperoleh benda kerja jadi sesuai dengan dimensi
pada gambar kerja.

C. Soal Latihan

Petunjuk:
Kerjakan soal berikut dengan berkelompok (3 4 orang), dikerjakan pada kertas anda
sendiri.
1) Buatlah program CNC sederhana untuk membuat benda kerja yang mirip dengan
benda kerja KTK1 tetapi lebar alur tepi 7 mm ! Beri nama program tersebut KTK
6.

2) Buatlah program CNC untuk membuat benda kerja seperti KTK 2 dengan lebar
tepi 8 mm dan radius pojoknya 3 mm ! Beri nama program tersebut KTK7.

D. Tugas

Kerjakanlah tugas yang ada pada Job Sheet Pemesinan Frais CNC!

Catatan untuk Penilaian diri :

Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah anda
kuasai setelah menyelesaikan Materi 5.

126
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Materi Tambahan

Panduan Instalasi Program (Setup)


Mesin CNC Virtual/Simulator
Tujuan :
Setelah mempelajari materi tambahan ini siswa memiliki kompetensi :
Dapat melakukan instalasi progam mesin frais CNC virtual SSCNC
Dapat melakukan seting mesin frais CNC virtual

128
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Install (Set up) Program Mesin CNC Virtual/ Simulator SSCNC


6.4 (Trial Version)
Program yang akan diinstal ini adalah program trial version (berlaku hanya 6 hari sejak
diinstal, kemudian program pada hari ke 7 tidak akan bisa digunakan lagi).

Apabila memiliki program yang ada serial numbernya atau dongglenya, maka program
tersebut adalah program yang bisa dijalankan selamanya.

A. Prosedur Install program :

1. Buka folder Simulator pada CD atau flashdisk atau di hardisk


2. Klik dua kali pada file sscnc_setup_en

3. Tunggu sampai proses instalasi selesai (100%), kemudian pilih bahasa English
dengan klik OK

4. Kemudian muncul tampilan sebagai berikut

129
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

5. Klik Next

6. Klik I Agree

7. Klik Install

130
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

8. Tunggu sampai instalasi selesai 100 %

9. Klik Finish (Centang pada show Readme dihilangkan dulu dengan klik pada kotak
di sebelah kirinya)

131
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

10. Apabila kedua centang dihilangkan kemudian diklik finish, maka proses instalasi
sudah selesai.

11. Setelah proses install selesai, maka akan muncul shortcut SSCNC di layar
komputer

132
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Shortcut SSCNC

B. Menjalankan program simulator untuk mesin CNC dengan kontrol Sinumerik


802C atau 802S base line untuk mesin Frais CNC

1. Klik dobel shortcut SSCNC

133
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

2. Pada pilihan CNC system pilih Sinumerik 802C/ 802SeM

3. Klik Trial

134
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

4. Klik Run, maka anda akan memperoleh Mesin Frais CNC dengan sistem
kontrol 802C base line sebagai berikut.

5. Tekan X pada pada kotak kanan atas Tip of the day, kemudian tekan OK pada
kotak dialog peringatan.

135
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

6. Tampilan simulator mesin frais CNC adalah seperti gambar berikut. Simulator ini
dapat dijalankan seperti mesin CNC yang sesungguhnya (interaktif), dan semua
tombol di panel kontrolnya berfungsi sama dengan mesin yang sesungguhnya.
Di sebelah kiri adalah tampilan panel kontrol, dan di sebelah kanan adalah
tampilan mesin frais CNC.

7. Untuk mengaktifkan mesin CNC tekan tombol K1, maka mesin frais CNC telah
siap dioperasikan untuk diaktifkan referensinya.
8. Untuk menjalankan referensi mesin CNC pada mesin CNC virtual dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a. Tekan tombol Jog
b. Tekan Ref Pot (reference point)
c. Tekan +Z, +X, kemudian +Y
(penjelasan secara detail lihat video referensi mesin CNC sinumerik milling)
9. Untuk memasang Alat potong, ikuti langkah berikut :

a. tekan toolbar
b. klik nama alat potong yang dipilih
c. klik Add in to magazine
d. Klik Tool station 1

136
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

e. klik T01
f. klik mount tool, kemudian tunggu sampai alat potong terpasang di mesin
g. untuk alat potong ke 2 dan seterusnya ulangi langkah b sampai f
h. setelah selesai klik OK. Lihat gambar di bawah :

(prosedur lengkap pemasangan alat potong dapat dilihat pada tampilan video
memasang alat potong).

10. Untuk menentukan ukuran benda kerja (lihat tampilan video menyiapkan benda
kerja), secara rinci langkahnya adalah :
a. Klik toolbar workpiece
b. Klik stock size and WCS
c. Isi ukuran benda kerja yang digunakan dengan mengganti ukuran
panjang,lebar dan tinggi benda kerja (misalnya ukuran 50 x 50 x 50), lihat
gambar di bawah
d. Klik replace workpiece
e. Klik OK.

137
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

11. Untuk memasang benda kerja di pencekam , secara rinci langkahnya :


a. Klik toolbar workpiece
b. Klik workpiece clamp
c. Pilih Vise
d. Atur ketinggian benda
kerja yang menonjol
dengan menekan tombol
naik ^ atau turun v,
kemudian klik OK.

Penjelasan lebih lanjut mengenai pengoperasian mesin frais CNC virtual


(simulator) SSCNC ini dapat dilihat pada buku referensi mengenai perangkat
lunak ini.

138
Modul Pemesinan Frais CNC untuk SMK Versi 4.0/04/2011

Daftar Pustaka

EMCO MAIER & Co.(1988). Petunjuk Pemrograman-Pelayanan EMCO TU-3A.


Austria: EMCO Maier & Co.

EMCO MAIER Ges.m.b.H. (2009). Easy Learning,Easy Machining, Emco Industrial


Training Courseware. Diambil pada tanggal 1 Desember 2009, dari www.emco-
world.com .

MTS.(1999).Teachware CNC Technology. MTS GmbH: Berlin

Schneider,G.Jr. (2006). Cutting Tool Applications. Diambil pada tanggal 5 Juni 2006,
dari http://www.toolingandproduction.com .

Siemens.(2003). Operation and Programming 08/2003 Edition Sinumerik 802S base line,
Sinumerik 802C base line Milling. Federal Republic of Germany: Siemens AG .
Siemens.(2003). Operation and Programming 08/2003 Edition Sinumerik 802S base line,
Sinumerik 802C base line Turning. Federal Republic of Germany: Siemens AG .
Siemens. (2009). Sinutrain. Diambil pada tanggal 1 Desember 2009, dari
(www.cncdesign.com.au/product/training_sinutrain.html) .

Swansoft. (2007). Swan NC Simulation Software. Nanjing: Swan Software Technology


Co.Ltd.

139

Anda mungkin juga menyukai