Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PRODUKSI DAN PEMROGRAMAN NC

Disusun Oleh:

Nama : Agung Indianto


NIM : 141.33.1040
Kelompok : 6 (enam)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM


TEKNIK PRODUKSI & PEMROGRAMAN NC
JURUSAN TEKNIK MESIN D-3

PROSES PEMESINAN CNC TURNING


PROSES PEMESINAN CNC MILLING

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Praktikum
Produksi & Pemrograman NC

Oleh :

Nama : Agung Indianto


Nim : 141.33.1040
Kelompok : 6 (ENAM)

Yogyakarta, Desember 2016


Mengetahui,

Pembimbing Asisten

Nidia Lestari, ST., M.Eng. ( )


NIK. 14.1187.705 E

Kepala Lab
Teknik Produksi NC

Taufiq Hidayat, ST., M.Eng.


NIK. 04.0974.578 E
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan akhir praktikum CNC (Computer Numerically Controlled) sebagai
laporan akhir pratikum CNC ini tepat pada waktunya.
Pertama-tama penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Orang tua yang telah memberikan dorongan moril dan materildalam
proses pembuatan laporan akhir ini
2. Bapak Taufiq Hidayat ,ST., M.Eng. ,selaku kepala laboratorium
teknik produksi NC sekaligus dosen pengampu teknik produksi NC.
3. Ibu Nidia Lestari, ST., M.Eng. selaku dosen pembimbig laporan
praktikum teknik pemrogaman NC.
4. Asisten Laboratorium Teknik Produksi NC yang telah membimbing
dan mamberikan arahan serta masukan dalam proses pembuatan
laporan ini
Penulis telah berusaha menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya.
Namun, penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan penulis, sehinggamasih
terdapatnya banyak kesalahan dan kekurangan yang luput dari perhatian penulis.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sangatlah diharapkan untuk
membangun kedepannya. atas perhatiannya penulis mengucapkan banyak terima
kasih.

Yogyakarta, Desember2016

(Agung Indianto)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Zaman sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang
dengan pesat.Kemajuan ini juga merambah dunia industri manufaktur.Sebagai
contoh dari kemajuan tersebut, mesin produksi atau mesin perkakas sudah banyak
menggunakan teknologi tinggi seperti mesin bor dan mesin gergaji.Kemajuan di
bidang teknologi pengolahan data dan informasi yang sangat pesat salah satunya
adalah komputer.Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan komputer ke dalam
mesin-mesin perkakas seperti mesin freis, mesin bubut, mesin gerinda dan mesin
lainnya.Hasil dari penggabungan teknologi komputer dan teknologi mekanik ini
sering disebut dengan mesin CNC (Computer NumericalControl).
Contoh mesin CNC yang sekarang ini mudah ditemukan dan sering
digunakan adalah mesin bubut CNC dan mesin frais.Mesin bubut CNC dan mesin
frais adalah mesin yang dikendalikan oleh sistem kontrol yang disebut dengan
kontrol numeric terkomputerisai (CNC).Mesin bubut digunakan untuk memotong
logam yang berbentuk silindris.Mesin frais digunakan untuk memotong logam
yang berbentuk prisma tegak persegi. Benda kerja yang biasa dibuat pada mesin
bubut CNC adalah poros bertingkat biasa maupun yang memiliki alur atau ulir,
misalnya poros roda depan vespa. Benda kerja yang dibuat pada mesin frais CNC
adalah ulir, alur dan prisma tegak bertingkat. Adapun beberapa keuntungan
penggunaan mesin perkakas CNC yaitu: produktivitas tinggi, ketelitian
pengerjaan tinggi, kualitas produk yang seragam dan dapat digabung dengan
perangkat lunak tambahan misalnya software CAD/CAM sehingga pemakaian
mesin CNC akan lebih efektif, waktu produksi lebih singkat, kapasitas produksi
lebih tinggi, biaya pembuatan produk lebih rendah.
Zaman sekarang ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala
bidang.Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian
dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.
1.2 Tujuan
Dalam pelaksanaan praktikum ini memiliki beberapa tujuan yaitu:
1. Penulis dapat mengetahui CNC dari sejarah hingga definisinyaserta cara
simulasi program mesin CNC.
2. Agar memperoleh soft skill dibidang mesin bubut khusunya CNC,
3. Saatmemasuki dunia kerja tidak canggung lagi terhadap mesin CNC dan
program simulasi CNC.
4. Agar penulis dapat membanding antara teori di kelas dengan pratikum
yang dilaksanakan.

1.3 Manfaat
Dalam pelaksanaan praktikum ini memiliki beberapa manfaat yaitu:
1. Penulis memiliki skill dan keterampilan dalam mengoperasikan CNC
simulator.
2. Penulis dapat mengetahui kode yang digunakan CNC.
3. Penulis dapat membuat berbagai macam bentukproduk dengan tingakat
kesulitan yang berbeda dengan program CNC.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Mesin CNC (Computer Numerically Controlled)

Gambar 2.1 Mesin CNC

CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan


mesinperkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis
komputer yangmampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana
kode-kode tersebutakan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai
dengan program benda kerjayang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin
perkakas CNC tidak berbeda denganmesin perkakas konvensional. Fungsi CNC
dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin
perkakas konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan
pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan
kembali keposisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan kondisi
pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman
pemotongan)serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat,
pengubahan transmisidaya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros
utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat
membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang
diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC
dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang
sesuai. Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu
millimeter, karena penggunaan ball screw pada setiap poros transportiernya. Ball
screw bekerja seperti lager yang tidak memiliki kelonggaran /spelling namun
dapat bergerak dengan lancar.
Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas
berlubang sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol.
Setelah tahun 1950, ditemukan metode baru mentransfer data dengan
menggunakan kabel RS232, floppydisks, dan terakhir oleh Komputer Jaringan
Kabel (Computer Network Cables) bahkan bisa dikendalikan melalui internet.
Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan
sehingga telah mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga
manusia menjadi mesin-mesin otomatik. Dengan telah berkembangnya Mesin
CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam
jumlah yang banyak. Selama ini pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin
yang presisi dengan mesin perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan
oleh seorang operator mesin perkakas yang mahir sekalipun.
Penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada permintaan konsumen
untuk membuat komponen dalam jumlah banyak dengan waktu singkat, dengan
kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi bila menggunakan perkakas
manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang dipesan lebih rumit, tidak dapat
diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis biaya produknya akan
menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan harga di pasaran.
Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi,
berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak,
akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC (Computer
Numerlcally Controlled), yaitu mesin yang dapat bekerja melalui pemogramman
yang dilakukan dan dikendalikan melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja
secara otomatis atau semiotomatis setelah diprogram terlebih dahulu melalui
komputer yang ada. Program yang dimaksud merupakan program membuat
benda kerja yang telah direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda
kerja tersebut dieksikusi atau dikerjakan oleh mesin CNC, sebaikanya program
tersebut di cek berulang-ulang agar program benar-benar telah sesuai dengan
bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan oleh
mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat melalui layar monitor yang terdapat pada
mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui monitor (seperti pada CNC TU
EMCO 2A/3A) dapat pula melalui plotter yang dipasang pada tempat dudukan
pahat/palu frais. Setelah program benar-benar telah berjalan seperti rencana, baru
kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin CNC.
Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi dua,
antara lain:
a. mesin CNC Training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training.
b. mesin CNC produktion unit (PU), yaitu mesin CNCyang digunakan untuk
membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis,
antara lain:
a. mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya
pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z,
atau dikenal dengan mesin bubut CNC,
b. mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki
gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal
dengan mesin frsais CNC.
c. mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan
pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan
peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas
pembubutan/ pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan. Pada
umumnya mesin CNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC 2A (bubut)
dan mesin CNC 3A (frais).

2.2 Prinsip Mesin CNC (Computer Numerically Controlled)

CNC adalah mesin yang dipergunakan untuk pengontrolan otomatis dalam


dunia industri. Mesin ini berfungsi untuk mengontrol kinerja mesin-mesin lain
yang dipergunakan. NC/CNC (Numerical Control/Computer Numerical Control)
merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu peralatan
manufaktur; misalnya bubut, milling, dll; dikontrol secara numerik berbasis
komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana
kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai
dengan program benda kerja yang akan dibuat.mengoperasikannya. Dengan mesin
CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/1000 mm lebih, pengerjaan
produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat.

2.3 Jenis Mesin CNC(Computer Numerically Controlled)


Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin
CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi
dalam 2 (dua) macam, yaitu :
1. Mesin bubut CNC
2. Mesin frais CNC
Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan
pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari
karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua
macam cara, yaitu :
1. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai
acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses
operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan
pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung.
Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan
antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

Gambar 2.2 Sistem Abssolute


2. Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan
adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir.
Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap
kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik
akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat
potong pada tahap berikutnya.
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri
yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah
dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk
memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang
tinggi.Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.

Gambar 2.3 Sistem Incremental

2.4 Pemrograman Mesin CNC(Computer Numerically Controlled)


Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap
blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang
harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan
hal-hal berikut.

Metode Pemrograman.
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua,yaitu:
1. Metode Incremental
Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu
berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk
ukuran berikutnya.
Sebelum mempelajari sistem penyusunan program terlebih dahulu harus
memahami betul sistem persumbuan mesin bubut CNC-TU2A. Ilustrasi
Gambar di bawah ini adalah skema eretan melintang dan eretan memanjang,
di mana mesin dapat diperintah bergerak sesuai program
2. Metode Absolut
Adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu tetap
yaitu satu titik / tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran.

2.5 Bahasa Pemrograman


Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan
menggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNC
terdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control
Unit (MCU).MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk-
bentuk gerakan persumbuan sesuai bentuk benda kerja.Kode-kode bahasa dalam
mesin perkakas CNC dikenal dengan kode G dan M, di mana kode-kode tersebut
sudah distandarkan oleh ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi
kode huruf, angka, dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam
tergantung sistem kontrol dan tipe mesin yang dipakai, tetapi secara prinsip sama.
Sehingga untuk pengoperasian mesin perkakas CNC dengan tipe yang berbeda
tidak akan ada perbedaan yang berarti. Misal: mesin perkakas CNC dengan sistem
kontrol EMCO, kode-kodenya dimasukkan ke dalam standar DIN. Dengan bahasa
kode ini dapat berfungsi sebagai media komunikasi antar mesin dan operator,
yakni untuk memberikan operasi data kepada mesin untuk dipahami. Untuk
memasukkan data program ke dalam memori mesin dapat dilakukan dengan
keyboard atau perangkat lain

2.6 Mesin Bubut CNC (Computer Numerically Controlled)


Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu :
1. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)
2. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama,akan tetapi
yangmembedakan kedua tipe mesin tersebut adalahpenggunaannya di lapangan.
CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian
CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programing Sistem).Mesin CNC
jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan pekerjaan ringan
dengan bahan yang relatif lunak.
Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal, sehingga
mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis
yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya.
Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan
yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini
adalah memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama
secara terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.
a. Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC TU-2 Axis
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti
halny Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan kearah melintang dan
horizontal dengan sistem koordinat sumbu Xdan Z. Prinsip kerja Mesin
Bubut CNC TU-2A juga sama denganMesin Bubut konvensional yaitu
benda kerja yang dipasang padacekam bergerak sedangkan alat potong
diam.Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambing sebagai
berikut :
Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap
sumbu putar.
Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar
sumbu putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNCTU-2A
dapat dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :
Gambar 2.4 Mesin Bubut TU

2.7. Mesin Frais CNC (Computer Numerically Controlled)


Mesin Frais CNC (Computer Numerically Controlled) secara garis besar
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a) Mesin Frais CNC Training Unit
b) Mesin Frais CNC Production Unit

Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama,akan tetapi


yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan.
CNC Frais Training Unit dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan
pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programing System).
Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan-
pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak.
Sedangkan Mesin Frais CNC Production Unit dipergunakan untuk
produksi massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti
sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan
tatal, dan sebagainya. Gerakan Mesin Frais CNC dikontrol oleh komputer,
sehingga semua gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan,
keuntungan dari sistem ini adalah mesin memungkinkan untuk diperintah
mengulang gerakan yang sama secara terus menerus dengan tingkat ketelitian
yang sama pula.
a. Prinsip Kerja Mesin Frais CNC TU (Training Unit) 3 Axis
Mesin Frais CNC TU-3A menggunakan sistem persumbuan dengan
dasar system koordinat Cartesius Prinsip kerja mesin CNC TU-3A
adalah meja bergerak melintang dan horizontal sedangkan pisau / pahat
berputar. Untuk arah gerak persum-buan Mesin Frais CNC TU-3A
tersebut diberi lambang pesumbuan sebagai berikut :

Gambar 2.5Prinsip Kerja Mesin CNC TU

Sumbu X untuk arah gerakan horizontal.


Sumbu Y untuk arah gerakan melintang.
Sumbu Z untuk arah gerakan vertikal.

2.3 Bagian-Bagian Mesin CNC


Dalam mesin CNC ada bagian-bagian utama komponen. Pada bagian utama
tersebut terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Bagian mekanik
b. Bagian pengendali

2.3.1 Bagian mekanik


a. Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak cekam untuk memutar benda
kerja. Motor ini adalah jenis motor arus searah/DC (Direct Current)
dengan kecepatan putaran yang variabel. Adapun data teknis motor utama
adalah:
1. Jenjang putaran 600 4000 rpm
2. Power Input 500 Watt
3. Power Output 300 Watt
Gambar 2.6 Motor Utama

b. Eretan atau support


Eretan adalah gerak persum-buan jalannya mesin. Untuk Mesin Bubut
CNC TU-2A dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Eretan memanjang (sumbu Z) dengan jarak lintasan 0300 mm.
2. Eretan melintang (Sumbu X) dengan jarak lintasan 050 mm.

Gambar 2.7 Eretan

c. Step motor
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu gerakan sumbu
X dan gerakan sumbu Z. Tiap-tiap eretan memiliki step motor sendiri-
sendiri, adapun data teknis step motor sebagai berikut:
1. Jumlah putaran 72 langkah
2. Momen putar 0.5 Nm.
3. Kecepatan gerakan :
- Gerakan cepat maksimum 700 mm/menit.
- Gerakan operasi manual 5 500 mm/menit.
- Gerakan operasi mesin CNC terprogram 2 499 mm/menit.

Gambar 2.8 Step Motor

d. Rumah alat potong (revolver / toolturret)


Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat
proses pengerjaan benda kerja. Adapun alat yang dipergunakan disebut
revolver atau toolturet, revolver digerakkan oleh step motor sehingga bisa
dige-rakkan secara manual maupun terpogram.

Gambar 2.9 Revolver

Pada revolver bisa dipasang enam alat potong sekaligus yangterbagi


mejadi dua bagian, yaitu :
1. Tiga tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran
12x12mm.Misal: pahat kanan luar, pahat potong, pahat ulir, dll.
2. Tiga tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum
diameter 8 mm. Misal: pahat kanan dalam, bor, center drill, pahat
ulir dalam, dll.
Untuk memutar toolturret digerakkan oleh step motor. Sedangkan cara
pengoperasian toolturret dapat dilaksanakan dengan cara manual dan
terprogram. Pengoperasian tool curent dengan cara manual :
1. Mesin pada fungsi manual
2. Tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka, sesuai jumlah
putaran yang dikehendaki. Misal: toolturret akan diputar sebanyak dua
tempat kedudukan pahat, maka tombol FWD ditekan bersamaan dengan
tombol angka 2.
3. Arah gerakan putar tool turret adalah ke atas ( putar kiri jika dilihat dari
kedudukan kepala lepas (tail stock)

Gambar 2.10 Toolturret

e. Cekam
Cekam pada Mesin Bubut berfungsi untuk menjepit benda kerja pada
saat proses penyayatan berlangsung. Kecepatan spindel Mesin Bubut ini
diatur menggunakan transmisi sabuk. Pada sistem transmisi sabuk dibagi
menjadi enam transmisi penggerak.

Gambar 2.11Cekam
f. Meja mesin
Meja mesin atau sliding bed sangat mempengaruhi baik buruknya
hasil pekerjaan menggunakan Mesin Bubut ini, hal ini dikarenakan
gerakan memanjang eretan (gerakan sumbu Z) tertumpu pada kondisi
sliding bed ini. Jika kondisi sliding bed sudah aus atau cacat bisa
dipastikan hasil pembubutan menggunakan mesin ini tidak akan maksimal,
bahkan benda kerja juga rusak. Hal ini juga berlaku pada Mesin Bubut
konvensional.

Gambar 2.12 Meja Mesin


f. Kepala lepas
Kepala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan senter putar pada
saat proses pembubutan benda kerja yang relatif panjang. Pada kepala
lepas ini bisa dipasang pencekam bor, dengan diameter mata bor
maksimum 8 mm. Untuk mata bor dengan diameter lebih dari 8 mm, ekor
mata bor harus memenuhi syarat ketirusan MT1.

Gambar 2.13 Kepala Lepas


2.2.2 Bagian pengendali (control).
Bagian pengendali/kontrol merupakan bak kontrol mesin CNC yang
berisikan tombol-tombol dan saklar serta dilengkapi dengan monitor. Pada
bok kontrol merupakan unsur layanan langsung yang berhubungan dengan
operator. Gambar berikut menunjukan secara visual dengan nama-nama
bagian sebagai berikut :

Gambar 2.14 Bagian Pengendali


Keterangan :
1. Saklar utama.
2. Lampu kontrol saklar utama.
3. Tombol emergensi.
4. Display untuk penunjukan ukuran.
5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama.
6. Amperemeter.
7. Saklar untuk memilih satuan metric atau inch.
8. Slot disk drive.
9. Saklar untuk pemindah operasi manual atau CNC (H=hand/manual, C=
CNC).
10. Lampu control pelayanan CNC.
11. Tombol START untuk eksekusi program CNC.
12. Tombol masukan untuk pelayanan CNC.
13. Display untuk penunjukan harga masing-masing fungsi (X, Z,F, H), dll.
14. Fungsi kode huruf untuk masukan program CNC.
15. Saklar layanan sumbu utama.
16. Saklar pengatur asutan.
17. Tombol koordinat sumbu X, Z.
2.8. Macam-Macam Mata Pahat Mesin CNC
Adapun macam macam mata pahat yang digunakan dalam mesin CNC
berdasarkan bahannya adalah sebagai berikut:
a. Pahat HSS (High Speed Steel)
Bila diartikan kedalam bahasa indonesia maka menjadi baja berkecepatan
tinggi. Namun dapat dipahami HSS merupakan peralatan yang berasal dari baja
dengan unsur karbon yang tinggi.Biasanya digunakan untuk mengasah atau
memotong benda kerja.Pahat ini sering digunakan karena kuat dalam pengerjaan
panas.Pahat HSS memiliki ketahanan terhadap abrasif yang tinggi, jadi awet jika
digunakan.
b. Carbide
Pahat jenis ini dibentuk dengan campuran bahan kimia.Dalam bentuk
dasarnya carbide berbentuk butir butir abrasif yang sangat halus, tetapi dapat
dipadatkan dan dibentuk menjadi peralatan dalam perindustrian.Carbide ini
memiliki kekerasan 3 kali lipat dari baja. Sehingga hanya dapat dilakukan proses
pemolesan menggunakan silikon karbida, boron nitrida bahkan berlian.
Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut
kita untuk mempersiapkan bentuk bentuk pahat bubut yang umum
dipakai.Gambar berikut menjelaskan macam macam bentuk pahat bubut dan
benda kerja yang dihasilkan. Bagian pahat yang bertanda bintang adalah pahat
kanan, artinya melakukan pemakanan dari kanan ke kiri saat proses pengerjaan.
Berdasarkan bentuknya, pahat bubut diatas dari kanan ke kiri adalah:

Gambar 2.15Macam-Macam Mata Pahat


1. Pahat alur lebar
2. Pahat pinggul kiri
3. Pahat sisi kiri
4. Pahat ulir segitiga
5. Pahat alur segitiga (kanan kiri)
6. Pahat alur
7. Pahat ulir segitiga kanan
8. Pahat sisi/ permukaan kanan (lebih besar)
9. Pahat sisi/permukaan kanan
10. Pahat pinggul/champer kanan
11. Paha sisi kanan

2.9 Kode Standar


Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh
industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin
CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang
direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu :
Tabel 2.1 Macam-Macam Kode CNC
Kode Fungsi Artinya
N Nomor Menunjukkan urutan pengoperasian
tahapan tetapi bukan perintah
G untuk mengatur untuk menunjkkan fungsi
pergerakan yang harus dilakukan
X pergerakan sumbu -X Pergerakan absolute searah sumbu Z
X
U pergerakan sumbu -X Pergerakan incremental searah sumbu Z
X
Z pergerakan sumbu -Z Pergerakan absolute searah sumbu Z
Z
W pergerakan sumbu -Z Pergerakan incremental searah sumbu Z
Z
R Jari-jari sudut untuk membuat sudut dengan jari-jari
C Bentuk Champer untuk membuat champer
F Feeding untuk mengatur feed rate
S Spindle speed untuk mengatur perputaran
T Fungsi tool menunjukkan nomor tool yang digunakan
M Modifikasi fungsi -
P Dwelling time -
O Awal nomor untuk mengawali nomor program
program

a. Kode G
G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat)
G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 20 : Data input dalam inchi
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekantombol ~ dan INP
G 25 : Memanggil program sub routine
G 27 : Perintah meloncat ke nomeor blok yang dituju
G 28 : Mengembalikan posisi pahat pada titik referensi (0)
G 33 : Pembuatan ulir tunggal
G 64 : Mematikan arus step motor
G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G 78 : Siklus pembuatan ulir
G 81 : Siklus pengeboran langsung
G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G 84 : Siklus pembubutan memanjang
G 85 : Siklus pereameran
G 86 : Siklus pembuatan alur
G 88 : Siklus pembubutan melintang
G 89 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat
G 90 : Program absolut
G 91 : Program Incremental
G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolut
G 98 : Feed per Menit
G 99 : Feed per revolution.

b. Kode M
M00: Berhenti terprogram
M03: Sumbu utama searah jarum jam
M02: Untuk menutup program
M04: Untuk putaran spindle berlawanan arah jarum jam diikuti dengan
kode S untuk kecepatan putaran dalam mm/min atau inchi/min
M05: Sumbu utama berhenti
M06: Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat
M08: Untuk menghidupkan cairan pendingin (coolant)
M09: Untuk menghentikan cairan pendinggin (coolant)
M10: Untuk membuka chuck
M11: Untuk Mengunci Chuck
M13: Kombinasi antara kode M 03 dan M 08
M14: Kombinasi antara kode M 04 dan M 08
Ml7: Perintah melompat kembali
M22: Titik tolak pengatur
M23: Titik tolak pengatur
M26: Titik tolak pengatur
M30: Untuk menutup program
M38: Untuk membuka pintu pelindung
M39: Untuk menutup pintu pelindung
M99: Parameter lingkaran
M98: Kompensasi kelonggaran/ kocak Otomatis.

c. Kode Tanda Alaram


A 00 : Kesalahan perintah pada fungsi G atau M
A 01 : Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03
A 02 : Kesalahan pada nilai X
A 03 : Kesalahan pada nbilai F
A 04 : Kesalahan pada nilai Z
A 05 : Kurang perintah M30
A 06 : Putaran spindle terlalu cepat
A 09 : Program tidak ditemukan pada disket
A 10 : Disket diprotek
A 11 : Salah memuat disket
A 12 : Salah pengecekan
A 13 : Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan
A 14 : Salah satuan
A 15 : Nilai H salah
A 17 : Salah sub program

2.10 Kecepatan Potong dan Putaran Mesin


a. Kecepatan Potong
Kecepatan potong adalah suatu harga yang diperlukan dalam menentukan
kecpatan pada proses penyayatan atau pemotongan benda kerja. Harga
kecepatan potong tersebut ditentukan oleh jenis alat potong dan jenis
benda kerja yang dipotong.Adapun rumus dasar untuk menentukkan
kecepatan potong adalah :


Vs = (m/menit)

Keterangan :
Vs: kecepatan potong dalam m/menit
D : diameter pisau dalam mm
S : Kecepatan putar spindel dalam rpm
b. Jumlah Putaran
Jika harga kecepatan potong benda kerja diketahui maka jumlah putaran
sumbu utama dapat dihitung dengan ketentuan :

1000
n= (putaran/menit)

c. Kecepatan Asutan
Secara teoritis kecepatan asutan bisa dihitung dengan rumus :

F = n x fpt x Zn

Keterangan :
n: jumlah putaran dalam put/menit
fpt: feed per teeth dalam mm
Zn: jumlah gigi pisau.
BAB IV
PROSEDUR PRAKTIKUM

4.1 Langkah Kerja Praktikum CNC Bubut (Turning).


a. Pengenalan Mesin Bubut CNC
Sebelum melakukan praktikum CNC Bubut praktikan wajib
mengetahui tentang perlengkapan yang ada pada mesin bubut CNC
tersebut, hal ini bertujuan untuk mempercepat proses kerja sekaligus
praktikan dapat mengetahui detail tentang peralatan yang akan digunakan,
berikut ini komponen-komponen yang terdapat pada mesin CNC bubut.

Mesin bubut CNC

Panel Utama CNC Bubut


Layar Monitor CNC Bubut

Cekam Bubut CNC


TOOL Mesin Bubut CNC

b. Gambar Jobsheet 1
Pada jobsheet yang telah diberikan oleh asisten laboratorium kita akan
membuat benda seperti yang telah ditunjukan gambar dibawah ini. Dalam
gambar tersebut kita akan membubut dari ukuran 32 mm sampai dengan
ukuran 25,4 mm dengan panjang pemakanan 100 mm dan dengan radius 1
mm.
4.2. Langkah Kerja Praktikum CNC Frais (Milling)
a. Pengenalan Mesin CNC Frais (Milling)
Pada praktikum berikutnya masih sama seperti pada praktikum
sebelumnya, pada praktikum CNC Frais (Milling) akan diperkenalkan
beberapa komponen untuk melakukan pekerjaan seperti pada jobsheet yang
telah diberikan. Tujuan pengenalan tersebut agar praktikan dapa mengetahui
komponen apa saja yang terdapat pada mesin CNC Frais (Milling).

Mesin Frais Milling

Panel Utama Mesin CNC Frais (Milling)


Monitor Utama CNC Milling (Frais)

4.2.2. Job Sheet 1


Pada jobsheet yang pertama kita akan membuat lingkaran dengan
pedoman titik G54, G55, G56, G57 dan pada titik tengah atau G59 seperti
pada gambar berikut ini.
G1 Z5 F200
G2 X-50 Y0
CR=50
X0 Y50 CR=50
X50 Y0 CR=50
X0 Y-50 CR=50
G3 X50 Y0
CR=50
X0Y50 CR=50
G0 Z10
M30

4.2.3. Job Sheet 2


Pada jobsheet kedua ini akan dibuat setengah lingkaran dengan bantuan
titik pusat 0,0 pada garis tengah dengan radius lingkaran R71 dengan sisi 100
X 100, seperti pada gambar berikut
4.2.4. Job Sheet 3
Pada jobsheet ketiga akan dibuat pengerjaan sesuai dengan gambar
dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai