Disusun oleh :
NIM : 3.21.16.5.10
Kelas : ME – 2F
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktikum dengan topic “Proses Produksi Pembuatan Benda Kerja dengan
Menggunakan Mesin Bubut CNC TU – 2A” yang disusun oleh :
Nama : Fiky Alfian Indra Ardika
NIM : 3.21.16.5.10
Kelas : ME – 2F
Telah diperiksa oleh dosen pembimbing atau pendamping dan telah dinyatakan diterima.
Nilai
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatdan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja bengkel
ini dengan baik dan benar serta tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis ucapkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menegakkan agama kebenaran dimuka bumi ini.
Laporan ini wajib disusun oleh mahasiswa Politeknik Negeri Semarang khususnya
jurusan teknik mesin yang telah menyelesaikan jobnya di bengkel, yang bertujuan sebagai
pemahaman yang lebih mendalam terhadap jobnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sunarto, S.T., M.Eng. selaku dosen
pembimbing, teman kelompok yang telah membantu dalam praktek dan penulisan laporan
ini, sehingga penulis dapat menyelesaikannya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan laporan ini dimasa
yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan bagi penulis
khususnya, dengan kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Praktikum
1.4. Manfaat Praktikum
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Mesin CNC
2.2. Jenis Mesin CNC
2.3. Komponen Utama Mesin CNC TU-2A
2.4. Pengkodean Standar Mesin CNC
2.4.1 Pengkodean pada Mesin TU-2A (Mesin Bubut)
2.4.1.1 Kode G
2.4.1.2 Kode M
2.4.1.3 Kode A
2.5. Prinsip Kerja Mesin CNC
2.5.1 Prinsip Kerja Mesin CNC TU-2A
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Bahan yang Digunakan
3.2.2. Alat yang Digunakan
3.3. Langkah Kerja
BAB IV. PROGRAM
4.1 Tabel Program Benda Kerja Yang Akan Dibuat
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan computer dalam proses manufaktur pun menjadi salah satu cara peningkatan
efisiensi yang dapat diandalkan. Mesin terkomputerisasi ini biasa disebut dengan CNC
(Computer Numerical Control). Pada mesin CNC instruksi dari operator disimpan sebagai
program dalam pengkodean angkamicro-computer yang terhubung pada mesin. Aplikasi dari
mesin CNC pada mesin manufaktur antara lain pada mesin bubut dan mesin fris. Mesin CNC
memudahkan proses dengan kesulitan yang cukup tinggi sekalipun. Selain di bidang
manufaktur, mesin CNC juga memiliki aplikasi yang luas di bidang aviasi, otomotif, hingga
elektronik.
Sebagai mahasiswa Teknik Industri yang juga turut memperhitungkan efisiensi proses
produksi, diperlukan pengetahuan mengenai mesin yang digunakan, dalam hal ini adalah
mesin CNC yang diaplikasikan pada mesin bubut dan mesin fris. Pada praktikum ini
digunakan mesin CNC TU-2A (mesin bubut).
Dengan telah berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun
dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak. Selama ini pembuatan
komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin perkakas manual tidaklah
mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator mesin perkakas yang mahir sekalipun.
Penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada permintaan konsumen untuk membuat
komponen dalam jumlah banyak dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu
akan sulit dipenuhi bila menggunakan perkakas manual. Apalagi bila bentuk benda kerja
yang dipesan lebih rumit, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis
biaya produknya akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan harga di pasaran.
Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi, berkualitas sama
baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak, akan lebih mudah dikerjakan
dengan mesin perkakas CNC (Computer Numerlcally Controlled), yaitu mesin yang dapat
bekerja melalui pemogramman yang dilakukan dan dikendalikan melalui komputer.
Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau semiotomatis setelah diprogram terlebih
dahulu melalui komputer yang ada. Program yang dimaksud merupakan program membuat
benda kerja yang telah direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda kerja
tersebut dieksikusi atau dikerjakan oleh mesin CNC, sebaikanya program tersebut di cek
berulang-ualang agar program benar- benar telah sesuai dengan bentuk benda kerja yang
diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan oleh mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat
melalui layar monitor yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui
monitor (seperti pada CNC TU EMCO 2A) dapat pula melalui plotter yang dipasang pada
tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah program benar-benar telah berjalan seperti rencana,
baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin CNC.
2. Tailstock
Pada mesin bubut TU-2A tailstock berfungsi untuk menahan benda kerja yang
panjang agar benda kerja tidak oleng dan untuk mencekam pahat drill.
Gambar 2.3.1.2 Tailstock pada Mesin CNC TU-2A
3. Revolver pahat
Pada mesin bubut TU-2A terdapat revolver pahat yang berguna untuk mencekam
pahat dalam jumlah banyak ( maksimum 6 buah, 3 buah pahat luar dan 3 buah pahat
dalam).
4. Chuck
Pada mesin bubut TU-2A chuck berfungsi untuk mencekam benda kerja.
2.4.1.2 Kode G
Kode G adalah bentuk perintah yang terkait dengan bentuk pergerakan alat potong.
Jenis – jenis kode G yang digunakan untuk memprogram mesin bubut CNC TU – 2A
adalah:
<No.><Kode G><Keterangan>
1. G00 Perintah pergerakan cepat
2. G01 Perintah pergerakan lurus
3. G02 Perintah pergerakan melingkar searah jarum jam
4. G03 Perintah pergerakan melingkat berlawanan arah jarum jam
5. G04 Waktu penahanan / tinggal diam
6. G21 Blok Kosong
7. G25 Pemanggilan sub program (Sub unit)
8. G27 Perintah melompat
9. G33 Perintah pembuatan ulir
10. G64 Perintah untuk memutus arus ke motor
11. G65 Perintah pelayanan kaset
12. G66 Perintah pelayanan RS 232
13. G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal
14. G78 Siklus penguliran
15. G81 Siklus pemboran untuk penandaan
16. G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam
17. G83 Siklus pemboran dengan penarikan
18. G84 Siklus pembubutan memanjang
19. G85 Siklus pembubutan ulir
20. G86 Siklus pembubutan alur
21. G88 Siklus melintang
22. G89 Siklus perimeran dengan tinggal diam
23. G90 Pemrograman absolute
24. G91 Pemrograman inkrimintal. Penentuan titik referensi / titik (0,0,0)
25. G92 Absolut
26. G94 Asutan dalam mm/min.
27. G95 Asutan dalam mm/put.
2.4.1.2 Kode M
<No.><Kode M><Keterangan>
1. M00 Berhenti terprogram
2. M03 Spindle ON searah jarum jam
3. M05 Spindle berhenti
4. M06 Perhitungan panjang pahat
5. M17 Akhir sub program
6. M30 Akhir program
7. M98 Kompensasi kelonggaran secara otomatis
8. M99 Parameter lingkaran
2.4.1.3 Kode A
1. A00: Kesalahan perintah pada fungsi G atau M
2. A01: Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03
3. A02: Kesalahan pada nilai X
4. A03: Kesalahan pada nbilai F
5. A04: Kesalahan pada nilai Z
6. A05: Kurang perintah M30
7. A06: Putaran spindle terlalu cepat
8. A09: Program tidak ditemukan pada disket
9. A10: Disket diprotek
10. A11: Salah memuat disket
11. A12: Salah pengecekan
12. A13: Salah satuan mm atau inch
13. A14: Salah satuan
14. A15: Nilai H salah
15. A17: Salah sub program
1. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong menjadi titik referensi selama
proses machining berlangsung. Pada mesin bubut, titik referensi berada pada titik pusat benda
kerja pada bagian ujung terluar. Pada mesin fris titik refrrensi dapat diletakkan dimana saja,
tergantung dari preferensi operator tapi umumnya pada pertemuan 2 sisi benda kerja.
2. Sistem Inkremental
Pada sistem ini titik refrensi yang digunakan sebagai acuan selalu berpindah-pindah
menurut titik terakhir pada pada proses yang dikerjakan. Pada mesin bubut dan fris untuk
menemukan titik refrensinya metode yang digunakan sama, yaitu pada titik terakhir proses.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Mesin bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua sebagai
berikut.
a. Mesin bubut CNC Training Unit (CNC TU).
b. Mesin bubut CNC Production Unit (CNC PU).
2. Mesin bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya
mesin bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal
dengan sistem koordinat sumbu X dan Z.
3. Bagian Utama Mesin Bubut CNC TU 2-A :
Monitor
Tailstock
Revolver pahat
Chuck
5.2 Saran
1. Saat mengisi program sangatlah berhati-hati karena jika salah berakibat fatal
terhadap ,esin CNC dan juga material yang dikerjakan.
2. Setelah mengisi program sebaiknya dilakukan pengecekan ulang.
3. Sebelum material dikerjakan sebaiknya diprint dulu arah gerak pemakanan.
DAFTAR PUSTAKA