Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

Proses Produksi Pembuatan Benda Kerja dengan


Menggunakan Mesin Bubut CNC TU – 2A
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Laboratorium Pemesinan dengan dosen
pembimbing Bapak Sunarto, S.T., M.Eng.

Disusun oleh :

Nama : Fiky Alfian Indra Ardika

NIM : 3.21.16.5.10

Kelas : ME – 2F

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum dengan topic “Proses Produksi Pembuatan Benda Kerja dengan
Menggunakan Mesin Bubut CNC TU – 2A” yang disusun oleh :
 Nama : Fiky Alfian Indra Ardika
 NIM : 3.21.16.5.10
 Kelas : ME – 2F
Telah diperiksa oleh dosen pembimbing atau pendamping dan telah dinyatakan diterima.

Semarang, 17 April 2018


Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Sunarto, S.T., M.Eng.


NIP. 196308071990031001

Nilai
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatdan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja bengkel
ini dengan baik dan benar serta tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis ucapkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menegakkan agama kebenaran dimuka bumi ini.
Laporan ini wajib disusun oleh mahasiswa Politeknik Negeri Semarang khususnya
jurusan teknik mesin yang telah menyelesaikan jobnya di bengkel, yang bertujuan sebagai
pemahaman yang lebih mendalam terhadap jobnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sunarto, S.T., M.Eng. selaku dosen
pembimbing, teman kelompok yang telah membantu dalam praktek dan penulisan laporan
ini, sehingga penulis dapat menyelesaikannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan laporan ini dimasa
yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan bagi penulis
khususnya, dengan kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih.

Semarang, 11 April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Praktikum
1.4. Manfaat Praktikum
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Mesin CNC
2.2. Jenis Mesin CNC
2.3. Komponen Utama Mesin CNC TU-2A
2.4. Pengkodean Standar Mesin CNC
2.4.1 Pengkodean pada Mesin TU-2A (Mesin Bubut)
2.4.1.1 Kode G
2.4.1.2 Kode M
2.4.1.3 Kode A
2.5. Prinsip Kerja Mesin CNC
2.5.1 Prinsip Kerja Mesin CNC TU-2A
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Bahan yang Digunakan
3.2.2. Alat yang Digunakan
3.3. Langkah Kerja
BAB IV. PROGRAM
4.1 Tabel Program Benda Kerja Yang Akan Dibuat
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di era yang serba modern ini, hampir setiap hal dikerjakan dengan bantuan mesin. Sektor
manufaktur, sebagai salah satu sektor yang memberi dampak yang cukup besar pada dunia
industri, sangat membutuhkan bantuan mesin dalam setiap proses kerjanya. Perkembangan
mesin pun semakin meningkat ke sistem otomasi. Melalui sistem otomasi, proses manufaktur
dapat mengalami peningkatan di bidang efisiensi pada cost, produktivitas, serta profit.
Penggunaan mesin otomatis sangat terlihat dampaknya pada penguruangan manual material
handling, seperti penggunaan crane, conveyor, dan handling machine lainnya, Hal tersebut
dapat mengefisienkan penggunaan sumber daya manusia. Sehingga hanya cukup melakukan
proses operasi yang tidak dapat diakomodasi oleh mesin. Cost yang keluar untuk tenaga
manusia pun dapa dikurangi. Kecepatan dari produk yang dihasilkan pun dapat meningkat
dengan adanya mesin otomastis. Semakin cepat maka semakin efisien proses manufaktur
secara keseluruhan dan didapatakan produk yang lebih banyak untuk dipasarkan. Hal tersebut
berimplikasi pada peningkatan profit.

Penggunaan computer dalam proses manufaktur pun menjadi salah satu cara peningkatan
efisiensi yang dapat diandalkan. Mesin terkomputerisasi ini biasa disebut dengan CNC
(Computer Numerical Control). Pada mesin CNC instruksi dari operator disimpan sebagai
program dalam pengkodean angkamicro-computer yang terhubung pada mesin. Aplikasi dari
mesin CNC pada mesin manufaktur antara lain pada mesin bubut dan mesin fris. Mesin CNC
memudahkan proses dengan kesulitan yang cukup tinggi sekalipun. Selain di bidang
manufaktur, mesin CNC juga memiliki aplikasi yang luas di bidang aviasi, otomotif, hingga
elektronik.

Sebagai mahasiswa Teknik Industri yang juga turut memperhitungkan efisiensi proses
produksi, diperlukan pengetahuan mengenai mesin yang digunakan, dalam hal ini adalah
mesin CNC yang diaplikasikan pada mesin bubut dan mesin fris. Pada praktikum ini
digunakan mesin CNC TU-2A (mesin bubut).

1.2. Tujuan Praktikum


1. Mengetahui jenis-jenis mesin CNC TU – 2A.
2. Mengetahui pengkodean yang sesuai untuk mengahasilkan sebuah produk sesuai
gambar teknik yang telah dirancang.
3. Mengetahui prinsip kerja mesin CNC TU – 2A.
4. Mengetahui komponen-komponen utama mesin CNC TU – 2A.

1.3. Manfaat Praktikum


1. Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis mesin CNC TU – 2A.
2. Praktikan dapat mengetahui pengkodean yang sesuai untuk mengahasilkan sebuah
produk sesuai gambar teknik yang telah dirancang.
3. Praktikan dapat mengetahui prinsip kerja mesin CNC TU – 2A.
4. Praktikan dapat mengetahui komponen-komponen utama mesin CNC TU – 2A.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Mesin CNC


CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin perkakas yang
dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol b erbasis komputer yang mampu membaca
instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke
mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan dibuat. Secara umum
cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi
CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas
konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada
posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain.

Gambar 2.1 Mesin CNC

Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan


makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian
pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros
utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya. Mesin perkakas CNC
dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja secara presisi dan
dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter
sistem operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program)
yang sesuai. Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu
millimeter, karena penggunaan ballscrew pada setiap poros transportiernya. Ballscrew
bekerja seperti lager yang tidak memiliki kelonggaran/spelling namun dapat bergerak dengan
lancar.

Dengan telah berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun
dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak. Selama ini pembuatan
komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin perkakas manual tidaklah
mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator mesin perkakas yang mahir sekalipun.
Penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada permintaan konsumen untuk membuat
komponen dalam jumlah banyak dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu
akan sulit dipenuhi bila menggunakan perkakas manual. Apalagi bila bentuk benda kerja
yang dipesan lebih rumit, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis
biaya produknya akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan harga di pasaran.
Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi, berkualitas sama
baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak, akan lebih mudah dikerjakan
dengan mesin perkakas CNC (Computer Numerlcally Controlled), yaitu mesin yang dapat
bekerja melalui pemogramman yang dilakukan dan dikendalikan melalui komputer.

Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau semiotomatis setelah diprogram terlebih
dahulu melalui komputer yang ada. Program yang dimaksud merupakan program membuat
benda kerja yang telah direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda kerja
tersebut dieksikusi atau dikerjakan oleh mesin CNC, sebaikanya program tersebut di cek
berulang-ualang agar program benar- benar telah sesuai dengan bentuk benda kerja yang
diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan oleh mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat
melalui layar monitor yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui
monitor (seperti pada CNC TU EMCO 2A) dapat pula melalui plotter yang dipasang pada
tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah program benar-benar telah berjalan seperti rencana,
baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin CNC.

2.2 Jenis Mesin CNC


Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:
1. Mesin CNC 2A
Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya pada arah dua
sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau dikenal dengan
mesin bubut CNC.
2. Mesin CNC 3A
Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan sumbu
utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan mesin frsais CNC.
3. Mesin CNC kombinasi
Mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan pekerjaan bubut
dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga
dapat melakukan pengontrolan kualitas pembubutan/pengefraisan pada benda kerja
yang dihasilkan. Pada umumnya mesin CNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC
2A (bubut) dan mesin CNC 3A (frais).

2.3 Komponen Utama Mesin CNC TU-2A


1.    Monitor
Pada mesin CNC TU-2A monitor berfungsi untuk menunjukkan informasi program
yang sedang berjalan pada mesin.
Gambar 2.3.1.1 Monitor pada Mesin CNC TU-2A

2.    Tailstock
Pada mesin bubut TU-2A tailstock berfungsi untuk menahan benda kerja yang
panjang agar benda kerja tidak oleng dan untuk mencekam pahat drill.
Gambar 2.3.1.2 Tailstock pada Mesin CNC TU-2A
3. Revolver pahat
Pada mesin bubut TU-2A terdapat revolver pahat yang berguna untuk mencekam
pahat dalam jumlah banyak ( maksimum 6 buah, 3 buah pahat luar dan 3 buah pahat
dalam).

Gambar 2.3.1.3 Revolver Pahat pada Mesin CNC TU-2A

4. Chuck
Pada mesin bubut TU-2A chuck berfungsi untuk mencekam benda kerja.

Gambar 2.3.1.4 Chuck pada Mesin CNC TU-2A

4. Konfigurasi tombol menunjukkan konfigurasi dan tombol-tombol atau bagian-bagian


untuk mengoperasikan mesin bubut CNC TU-2A, yang terdiri dari:
Gambar 2.3.1.5 Konfigurasi Tombol pada Mesin CNC TU-2A
1. Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/ mematikan mesin
2. Lampu indikator, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup maka
mesin dalam keadaan hidup
3. Saklar untuk menghidupkan spindle (untuk saklar menunjuk angka 0 – spindle
mati, angka 1 – spindle hidup untuk melayani manual, CNC – spindle hidup
untuk pelayanan CNC/otomatis). 
4. Tombol untuk mengatur besar putaran spindle
5. Display penunjuk besar putaran spindle.
6. Tombol untuk mengatur kecepatan asutan ( untuk mode manual ).
7. Lampu indicator untuk mode manual
8. Tombol asutan untuk arah Z dan X untuk mode manual.
9. Tombol gerakan cepat jika di tekan bersamaan dengan mode asutan (no 8),
maka gerak asutan menjadi cepat. Kecepatan asutan diatur dengan tombol no 6.
10. Display yang meunjukkan harga X dan Z dari gerakan eretan/ pahat dalam
perseratus mm. data ini juga terlihat di monitor.
11. Switch untuk mengubah mengubah dari pelayanan / mode manual ke CNC atau
sebaliknya pada mesin ini tersedia dua macam pelayanan / mode, yaitu dapat
dipakai secara manual (mode manual) atau dipakai secara otomatis yang
menggunakan program CNC (mode CNC).
12. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin digunakan.
Pemakaian arus diharapakan tidak lebih dari 2 A, sebab kalau arus terlalu besar
menunjukkan beban pada mesin sangat besar yang dapat menimbulkan
kebakaran.
13. Emergency Stop Botton, merupakan saklar darurat.
14. Tombol DEL, dipakai untuk menghapus data/sajian yang akan diterangkan
kmudian.
15. Tombol pengalih yang berfungsi untuk mengaktifkan jalannya X ke Z atau
sebaliknya
16. Tombol INP, unyuk memasukkan data yang akan dijelaskan kemudian. Selain
itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah +X, -X, +Y, -Y, +Z dan
-Z, yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi
dcngan monitor yang dipakai untuk memantau koordinat pahat (pada mode
manual) atau program CNC yang aktif (pada mode CNC).

2.4 Kode Standar Mesin CNC TU-2A (Mesin Bubut)


2.4.1 Pengkodean pada Mesin CNC TU-2A (Mesin Bubut)
Kode – kode perintah yang digunakan dalam memprogram mesin bubut CNC dan
mesin bubut CNC TU – 2A khususnya terdiri dari duda jenis perintah, yaitu perintah yang
dibuat dalam bentuk kode G dan perintah yang dibuat dalam bentuk kode M.

2.4.1.2 Kode G
Kode G adalah bentuk perintah yang terkait dengan bentuk pergerakan alat potong.
Jenis – jenis kode G yang digunakan untuk memprogram mesin bubut CNC TU – 2A
adalah:
<No.><Kode G><Keterangan>
1. G00 Perintah pergerakan cepat
2. G01 Perintah pergerakan lurus
3. G02 Perintah pergerakan melingkar searah jarum jam
4. G03 Perintah pergerakan melingkat berlawanan arah jarum jam
5. G04 Waktu penahanan / tinggal diam
6. G21 Blok Kosong
7. G25 Pemanggilan sub program (Sub unit)
8. G27 Perintah melompat
9. G33 Perintah pembuatan ulir
10. G64 Perintah untuk memutus arus ke motor
11. G65 Perintah pelayanan kaset
12. G66 Perintah pelayanan RS 232
13. G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal
14. G78 Siklus penguliran
15. G81 Siklus pemboran untuk penandaan
16. G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam
17. G83 Siklus pemboran dengan penarikan
18. G84 Siklus pembubutan memanjang
19. G85 Siklus pembubutan ulir
20. G86 Siklus pembubutan alur
21. G88 Siklus melintang
22. G89 Siklus perimeran dengan tinggal diam
23. G90 Pemrograman absolute
24. G91 Pemrograman inkrimintal. Penentuan titik referensi / titik (0,0,0)
25. G92 Absolut
26. G94 Asutan dalam mm/min.
27. G95 Asutan dalam mm/put.

2.4.1.2 Kode M
<No.><Kode M><Keterangan>
1. M00 Berhenti terprogram
2. M03 Spindle ON searah jarum jam
3. M05 Spindle berhenti
4. M06 Perhitungan panjang pahat
5. M17 Akhir sub program
6. M30 Akhir program
7. M98 Kompensasi kelonggaran secara otomatis
8. M99 Parameter lingkaran
2.4.1.3 Kode A
1. A00: Kesalahan perintah pada fungsi G atau M 
2. A01: Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03 
3. A02: Kesalahan pada nilai X 
4. A03: Kesalahan pada nbilai F 
5. A04: Kesalahan pada nilai Z 
6. A05: Kurang perintah M30 
7. A06: Putaran spindle terlalu cepat 
8. A09: Program tidak ditemukan pada disket 
9. A10: Disket diprotek 
10. A11: Salah memuat disket 
11. A12: Salah pengecekan 
12. A13: Salah satuan mm atau inch 
13. A14: Salah satuan 
14. A15: Nilai H salah 
15. A17: Salah sub program

2.5 Prinsip Kerja CNC


Pengoperasian mesin CNC secara umum adalah dengan memasukkan perintah numerik
melalui tombol-tombol yang berada pada panel mesin. Berdasarkan dengan berbagai macam
bentuk yang dapat diakomodir oleh mesin CNC maka perlu pengetahuan pada penentuan titik
referensi. Ada 2 macam cara penentuan titik refrensi

1. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong menjadi titik referensi selama
proses machining berlangsung. Pada mesin bubut, titik referensi berada pada titik pusat benda
kerja pada bagian ujung terluar. Pada mesin fris titik refrrensi dapat diletakkan dimana saja,
tergantung dari preferensi operator tapi umumnya pada pertemuan 2 sisi benda kerja.

2. Sistem Inkremental
Pada sistem ini titik refrensi yang digunakan sebagai acuan selalu berpindah-pindah
menurut titik terakhir pada pada proses yang dikerjakan. Pada mesin bubut dan fris untuk
menemukan titik refrensinya metode yang digunakan sama, yaitu pada titik terakhir proses.

2.5.1 Prinsip Kerja Mesin CNC TU-2A


Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya Mesin
Bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan sistem
koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama dengan
Mesin Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak
sedangkan alat potong diam. Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambang
sebagai berikut:
a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
b. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNC TU-2A dapat dilihat pada
gambar ilustrasi di bawah ini:

Gambar 2.5.1.1 Mekanisme Gerakan Mesin CNC TU-2A

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum proses produksi dilaksanakan pada tanggal 28 – 29 Maret 2018, dan 4
Maret 2018 pukul 07.00-13.30 WIB di Ruang CNC, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri
Semarang

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1Alat yang Digunakan
1. Mesin CNC TU-2A
2. Jangka Sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur benda kerja sebelum dilakukan proses
permesinan. Alat ini digunakan karena memiliki ketelitian yang lebih akurat
dibandingkan dengan jangka sorong biasa yaitu 0.01 mm.
3. Kunci T
Kunci T digunakan untuk mengencangkan dan mengendurkan chuck ketika akan
melepas atau memasang benda kerja.
4. Kikir
Kikir digunakan untuk menghaluskan permukaan yang kasar
5. Gergaji Tangan
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang ukurannya terlalu panjang.
6. Kuas
Kuas untuk membersihkan geram
7. Kain lap
Untuk membersihkan mesin ataupun peralatan lain yang kotor

3.2.2 Bahan yang Digunakan


Bahan yang digunakan adalah alumunium solid berentuk silinder dengan panjang ±
150 mm dan diameter 26 mm untuk pengerjaan menggunakan mesin CNC TU-2A.

3.3. Langkah Kerja CNC TU-2A


1. Membuat kode pengerjaan sesuai dengan benda kerja yang akan dibuat.
2. Menggunakan software Autodesk Inventor untuk mempermudah penetuan titik.
3. Menyiapkan benda kerja dan peralatan seperti jangka sorong, mesin CNC TU-2A
termasuk pahatnya, dan kunci yang dibutuhkan.
4. Menyalakan mesin CNC TU-2A.
5. Memasang benda kerja pada pencekam.
6. Memasang pahat pada rumah pahat.
7. Mengatur kecepatan spindle.
8. Menentukan titik refrensi benda kerja pada sumbu X maupun sumbu Y, dengan cara
menggeser pahat secara manual hingga menyentuh permukaan benda pada sumbu X
maupun Y. Setelah menyentuh tekan DEL.
9. Mengubah koordinat pada sumbu X dan sumbu Y menjadi 200, kemudian tekan H/C.
10. Masukkan kode yang telah dibuat sebelumnya.
11. Periksa ulang program dengan menekan tombol –
12. Pemeriksa pola dari benda kerja yang akan dibubut dengan penggambaran pada
kertas.
13. Menekan tombol START untuk menjalankan proses pembubutan sesuai program.
14. Mematikan mesin.
15. Bersihkan benda kerja dari tatal.
16. Melepas benda kerja dari pencekam.
17. Melepaskan pahat dari rumah pahat.
18. Membersihkan tatal yang ada pada mesin CNC TU-2A.
BAB IV
PROGRAM

4.1 Tabel Program Benda Kerja Yang Akan Dibuat


NO G/M X Z F H
00 92 2800 200
01 M06 0 0 T00
02 M03
03 00 2600 200
04 84 2500 -3900 100 0
05 84 2400 -3900 100 0
06 84 2300 -3800 100 0
07 00 2300 200
08 00 2200 200
09 84 2200 -3200 100 0
10 84 2100 -3200 100 0
11 84 2000 -3200 100 0
12 84 1900 -3200 100 0
13 00 1900 200
14 00 1800 200
15 84 1800 -700 100 0
16 84 1700 -600 100 0
17 84 1600 -500 100 0
1 84 1500 -400 100 0
19 84 1400 -300 100 0
20 84 1300 -200 100 0
21 84 1200 -100 100 0
22 84 1100 0 100 0
23 00 1100 0
24 01 1100 0 75
25 01 1800 -800 75
26 01 1800 -3200 75
27 01 2200 -3200 75
28 01 2200 -3800 75
29 02 2600 -4000 60
30 00 4000 0
31 M05
32 M00
33 M06 0 0 T04
34 M03
35 00 2250 -2800
36 86 1600 -3200 20 300
37 00 4000 0
38 00 2250 -1300
39 86 1600 -1800 20 300
40 00 4000 0
41 M05
42 M00
43 M06 0 0 T04
44 M03
45 00 1850 -1500
46 78 1600 -2800 K200 10
47 00 4000 0
48 M05
49 M00
50 M06 0 0 T04
51 00 2800 200
52 30

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Mesin bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua sebagai
berikut.
a. Mesin bubut CNC Training Unit (CNC TU).
b. Mesin bubut CNC Production Unit (CNC PU).
2. Mesin bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya
mesin bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal
dengan sistem koordinat sumbu X dan Z.
3. Bagian Utama Mesin Bubut CNC TU 2-A :
 Monitor
 Tailstock
 Revolver pahat
 Chuck

5.2 Saran
1. Saat mengisi program sangatlah berhati-hati karena jika salah berakibat fatal
terhadap ,esin CNC dan juga material yang dikerjakan.
2. Setelah mengisi program sebaiknya dilakukan pengecekan ulang.
3.  Sebelum material dikerjakan sebaiknya diprint dulu arah gerak pemakanan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Macam-macam Variansi Mesin CNC. Diakses dari


http://hukama.weebly.com/sekolah.html. Diakses pada 11 April 2018 pukul 21.15.
Darmawan, Arief. 2014. Modul Praktikum Proses dan Sistem Produksi, CNC-Computer
Numerically Controlled. Yogyakarta.
Taufan, Muhammad. 2011. Mesin CNC. Diakses dari http://www.rider-
system.net/2011/10/mesin-cnc.html. Diakses pada 11 April 2018 pukul 13.42.
Rahadiyanta, Dwi. Materi PPM Komponen Utama Mesin CNC TU-2A. Diakses dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-dwi-rahdiyanta-
mpd/komponen-utama-mesin-cnc-tu-2a-bagian-mekanik-dan-pengendali.pdf.
Diakses pada 11 April 2018 pukul 13.50.
Rahadiyanta, Dwi. Materi PPM Prinsip Kerja dan Komponen Utama Mesin CNC TU-2A.
Diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-dwi-
rahdiyanta-mpd/prinsip-kerja-dan-bagian-bagian-utama-mesin-bubut-cnc-tu-
2a.pdf. Diakses pada 11 April 2018 pukul 19.56.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Gambar Benda Kerja
LAMPIRAN 2
Foto Benda Hasil Praktikum

Anda mungkin juga menyukai