Anda di halaman 1dari 37

PERANCANGAN RODA GIGI MIXER MIYAKO

HM 620

TUGAS ELEMEN MESIN 2

Disusun untuk memenuhi syarat Tugas Elemen Mesin 2 program studi

Teknik Mesin S1

Dengan dosen pembimbing Ing. Reza Setiawan, MT.

Disusun Oleh :

Nama : Wiji Astuti

NPM : 1610631150129

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN 2

PERANCANGAN POROS DAN RODA GIGI MIYAKO HM 620

Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat kurikulum pada program studi Teknik
Mesin S1 Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang tahun akademik
2018/2019

Disusun Oleh :

Wiji Astuti

1610631150129

Telah disetujui dan di sahkan oleh :

Menyetujui, Dosen Pembimbing


Koordinator Program Studi Teknik
Mesin S1

Oleh, ST., MT. Ing. Reza Setiawan, MT.


NIDN 0425026901 NIDN 0001089002
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya. Berkat limpahan rahmat-Nya saya mampu menyelesaikan

Laporan Tugas Elemen Mesin I dengan judul “Perancangan poros dan roda gigi

mixer miyaki hm620“ tepat pada waktunya.

Saya menyadari banyak kekurangan baik dari penyajian materi, analisa

maupun perhitungan, syukur Alhamdulillah laporan ini dapat terselesaikan dan

diterima karena banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan laporan ini, terutama ucapan terima kasih saya sampaikan kepada :

1. Bapak Oleh, ST., MT. Selaku Kaprodi Teknik Mesin S1, Fakultas Teknik

UNSIKA.

2. Bapak Ing. Reza Setiawan, MT. Selaku Dosen Pembimbing Tugas

Elemen Mesin 2 Fakultas Teknik UNSIKA.

3. Semua pihak yang telah membantu saya dalam penulisan maupun selama

penyusunan Tugas Elemen Mesin 2.

Saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan

pembaca.

Karawang,

Wiji Astuti
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peralatan rumah tangga merupakan salah satu kebutuhan mendasar dari
sebuah rumah tangga. Seiring dengan berjalanaya waktu dan perkembangan
teknologi yang semakin maju banyak alat-alat rumah tangga mekanis, salah satunya
adalah alat pengaduk (mixer). Mixer merupakan salah satu alat rumah tangga
mekanis yang berfungsi sebagai pengaduk adonan kue dan semacamnya. Jenis dan
merk mixer juga banyak, salah satunya adalah mixer miyako HM 620. Mixer ini
memiliki komponen penting diantaranya bodi motor, stator motor, saklar pemilih
kecepatan, tombol penekan tangkai pengaduk adonan, pengaduk adonan, belitan
stator motor, pegas tombol tekan, poros, roda gigi, rotor, kipas pendingin, as rotor,
rangka besi motor, dan tusuk kontek ke sumber listrik.
Mixer miyako HM 620 memiliki roda gigi lurus. Roda gigi terletak di atas
pengaduk dan ditahan oleh klem plat. Roda gigi merupakan salah satu bagain dari
mesin yang berputar yang berguna unruk mentrasmisikan daya. Roda gigi memiliki
gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua roda
gigi yang saling bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai
transmisi roda gigi. Transmisi roda gigi digunakan sebagai penerus daya dan
putaran dari mesin penggerak selain sebagai peningat torsi dan penurun putaran.
Maka dalam perancangan sebuah transmisi roda gigi perlu adanya perhitungan
untuk menentukan dimensi dari roda gigi pada transmisi roda gigi mixer HM 620.
Perhitungan dimensi ini dilakukan untuk dijadikan tolak ukur sebagai bahan
perbandingan dari hasil perhitungan dengan data informasi dimensi yang asli.
Bahan perbandingan ini berdasarkan dengan beberapa teori dasar dan kesimpulan
yang diperoleh dari hasil perhitungan. Oleh karenaitu perancanganroda gigi
transmisi menjadi sangat penting pada miyako HM 620.
1.2 Maksud dan Tujuan
Penulisan Tugas Elemen Mesin 2 ini bertujuan untuk :
1. Merancang roda gigi penggerak (drive gear) yang digunakan pada mixer
miyako HM 620.
2. Merancang roda gigi yang digerakan (driven gear) pada mixer miyako HM
620.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan permaslahan-permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara merancang roda gigi penggerak (drive gear) yang
digunakan pada mixer miyako HM 620.
2. Bagaimana cara Merancang roda gigi yang digerakan (driven gear) pada
mixer miyako HM 620.
1.4 Metode Perancangan
Metode perancangan yang dipakai adalah metode deskriptif yang teknik
operasionalnya sebagai berikut :
1. Observasi : Pengamatan secara langsung elemen-elemen atau komponen
poros transmisi sebagai studi komparatif dari studi literatur yang telah
didapat saat kuliah dengan kenyataan sebenarnya.
2. Studi Literatur : Mempelajari literatur yang berhubungan dengan masalah
terkait yang didapat dari dokumen-dokumen, buku-buku ataupun internet
sebagai referensi.
1.5 Sistematika Penulisan Lapaoran
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini memberikan gambaran latar belakang dipilihnya poros dan roda gigi
transmisi sebagai objek perencanaan.
BAB 2 : STUDI LITERATUR
Pembahasan dalam bab ini mengenai teori dasar tentang poros dan roda gigi, hal-
hal yang diperhatikan dalam perencanaan, bahan-bahan yang biasa digunakan
untuk pembuatan dan rumusan perhitungan dalam merencanakan poros dan roda
gigi transmisi.
BAB 3 : METODOLOGI PERANCANGAN
Bab ini berisi tentang spesifikasi alat, diagram alir perencanaan poros dan roda
gigi, dan skema susunan elemen mesin.
BAB 4 : PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN
Bab ini berisi perhitungan yang dilakukan dalam perencanaan poros dan roda
gigi.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Membahas kesimpulan dan saran dari hasil perancangan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Mixer
Mixer merupakan salah satu jenis alat rumah tangga yang masuk dalam
klasifikasi alat rumah tangga mekanis yang fungsinya sebagai pengaduk
adonan kue dan semacamnya.
Banyak jenis merk mixer salah satunya yaitu mixer miyako HM 620.
Mixer miyako HM 620 ini memiliki beberapa keunggulan dari produk mixer
lain diantaranya yaitu :
1. Dengan 5 kode kecepatan tangan, dapat mengatur sesuai dengan
kebutuhan.
2. Dengan motor penggarak yang bertenaga 190 watt, hemat dalam
penggunaan arus listrik, dan miyako HM 620 ini dengan teknologi
berkecepatan maksimal (miyako, 2019 ).
3. Mudah dibersihkan, dengan teknologi yang dapat di bongkar pasang
sehingga penggunanya sendiri dapat memebersikanya dengan
mudah.produk ini di dilengkapi dengan fitur atau mode khusus yang
menghasilkan kocokan ringan namun bisa menghilangkan adonan yang
menempel di bagian motor penggeraknya.
4. Ukuran yang sangat ramping, desain minimalis, dan cukup ringan,
sehingga tak membuat tangan lelah dalam menggunakanya.
2.2 Roda Gigi
Roda gigi dimanfaatkan sebagi penerus daya dan putaran dari mesin
penggerak (senowan, 2014; 212). Dilihat dari bentuknya roda gigi yang
terdapat pada mixer miyako HM 620 adalah jenis roda gigi lurus.
2.2.1 Jenis-jenis Roda Gigi
1. Roda Gigi Lurus
Roda gigi lurus merupakan roda gigi yang terdapat gigi-gigi pada
lingkaran luar dan arah gigi sejajar dengan sumbu poros. Roda gigi lurus
digunakan untuk mengubah putaran dan gaya pada poros berputar. Besarnya
putaran pada dan gaya yang di transmisiskan tergantung pada perbandingan
kecepatan roda gigi. Perbandingan putaran yaitu perbandingan antara
jumlah gigi dan roda-roda gigi yang saling berpasangan (Sonawan, 2014; 213).

Gambar 2.1 Spur gears (Khurmi, Gupta, 2005 : 1026).


2. Roda Gigi Miring
Roda gigi miring memiliki bentuk yang sama dengan roda gigi lurus,
tetapi memiliki arah roda gigi yang miring (tidak sejajar dengan sumbu poros
atau ada kemiringan dengan sumbu poros). Dasar dari pembutan roda gigi
miring adalah untuk mengurangi tingakat kebisingan seperti yang terjadi pada
roda gigi lurus. Gigi miring juga bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan
kapasitas mentrasmisikan daya. Selama berpasangan gigi yang miring
menghasilakn gaya aksial pada roda gigi dan memerlukan bantalan yang
mampu menahan gaya aksial tersebut. Satu yang menarik pada roda gigi
miring adalah jika sudut kemiringan gigi benar, maka roda gigi ini dapat
dipasangkan dalam arah saling tegak lurus (Sonawan, 2014; 215).

Gambar 2.2 Helical gears (Khurmi, Gupta, 2005 : 1068)


3. Roda Gigi Cacing
Roda gigi cacing terdisi dari cacing dan roda gigi cacing. Roda gigi
cacing digerakan oleh sebuah cacing (worm). Cacing seperti batang berulir
yang mengahasilkan reduksi yang besar dengan ukuran yang kecil. Sebuah
cacing memiliki pasangan roda gigi cacing. Gigi-gigi roda gigi dibuat kurva
pada puncaknya untuk memberikan luas kontak yang lebih besar. Transmisi
roda gigi cacing sering dipakai pada penggerak mula bekerja pad aputaran
tinggi dan outputnya berputar pada kecepatan rendah dnegan torsi tinggi. Roda
gigi cacing biasnaya terdapat pada mesin-mesin perkakas. (Sonawan, 2014;
215).

Gambar 2.3 worm gear (Khurmi, Gupta, 2005 : 1103)


4. roda Gigi Kerucut (bavel gear)
Roda gigi kerucut digunakan untuk mengubah sumbu putaran.
Kecepatan putar dapat diubah dengan menggunakan roda gigi yang berbeda
jumlah giginya. Gigi roda gigi kerucut bisa lurus, spiral, atau hypoid (Sonawan,
2014; 217). Roda gigi kerucut banyak ditemukan pada aplikasi lokomotif,
mesin kapal laut, otomotif, mesin cetak, menara pendingin, mesin pembamgkit
daya, steel plants, defence, dan juga mesin pemeriksa rel kereta api ( Sonawan,
2014; 218).

Gambar 2.4 bavel gear (Khurmi, Gupta, 2005 : 1080)


5. Roda Gigi pinion ( pinion gear)
Roda gigi pinion adalah roda gigi kecil. Gigi gigi pinion tepat
berpasangan pada gigi-gigi dari roda gigi yang lebih besar atau berpasangan
degan sebuah rack. Pinion digunakan untuk meneruskan putaran menjadi gerak
linier (Sonawan, 2014; 218)
Gambar 2.5 pinion gear(Sonawan, 2014; 219)
6. Roda Gigi Dalam (internal gear)
Roda gigi dalam adalah sebuah roda gigi lurus dimana pinion dan roda
gigi berputar dengan arah yang sama. Pada roda gigi dalam, pinion berputar
dibagian dalam roda gigi. Jenis roda gigi ini dapat digunakan dalm sistem
transmisi otomatik dan transfer cases.

Gambar 2.6 roda gigi dalam (sonawan, 2014; 219)


7. Roda Gigi Planet (planetary gear)
Roda gigi panet dipakai dalam sistem transmisi otomatik dan transfer
cases. Dalam rangkaian roda gigi ini, roda gigi planet (jenis roda gigi lurus)
berputar mengelilingi sebuah roda gigi matahari dan sebuah roda gigi cincin
dalam. Roda gigi cincin dalam ini memiliki gaya yang mengarah ke dalam.
Roda gigi planetdigunakan karena setiap set roda gigi yang berputar mampu
mengasilkan perubahan kecepatan lebih dari satu. Beban pada roda gigi ini juga
di bagi secara merata pada setiap roda gigi (Sonawan, 2014; 220).

Gambar 2.7 roda gigi planet (sonawan, 2014; 220)


8. Roda Gigi Kerucut Spiral (Spiral Bevel Gear)
Roda gigi kerucut spiral dikebangkan untuk mengatasi kekurangan
bentuk gigi lurus. Roda gigi ii digunakan dimana faktor krcrpatan dan kekuatan
yang di inginkan sepanjang terjadi perubahan sudut kemiringan antara sumbu
poros dengan poros input (Sonawan, 2014; 221).

Gambar 2.8 roda gigi kerucut spiral (Sonawan,2014; 220)


9. Roda Gigi Diferensial (Differential Gear)
Roda gigi diferensial merupakan sebuah susunan roda giig yang
menghubungkan dua buah poros segaris. Susunanya sedemikian rupa sehingga
menyebabkan satu poros berputar lebih cepat dari poros lainya. Susunan roda
gigi inidipakai pada mobil transmisi mobil untuk mengasilkan perbedaan
putaran poros ketika mobil berbelok.

Gambar 2.9 roda gigi diferensial (Sonwan, 2014; 221)


10. Roda Gigi Rak (Rack Gear)
Roda gigi rak adalah sebuah batang bergigi dimana pinion nantinya
berpasangan. Roda gigi ini diguanakan untuk meneruskan putaran menjadi
gerak linier (gerak translasi).
Gambar 2.10 roda gigi rak (Sonawan, 2014; 222)
11. Roda Gigi Hypoid
Roda gigi digunakan untuk transmisi poros silang (tidak sejajar dan tidak
berpotongan) dengan jarak antar pusat poros kecil. Transmisi dengan roda gigi
ini mengasilkan panas lebih tinggi dari roda gigi kerucut karena jarak kontak
gigi yang lebih panjang ( Sonawan, 2014; 223).

Gambar 2.11 roda gigi hypoid (Sonawan, 2014; 223)


2.2.2 Bagian-bagian Roda Gigi

Gambar 2.12 bagian-bagian Roda Gigi

Berikut ini adalah penjelasan jarak anatar dua roda gigi dari bagian-
bagian roda gigi menurut standar AGMA (American Gear Manufactures
Association).
a. Pitch
Pitch merupakan jarak antara dua gigi terdekat. Ada tiga jenis sistem
penamaan pitch yang digunakan dalam roda gigi yaitu circular pitch, diametral
pitch, dan modul (Sonawan, 2014; 224).
b. Circular pitch, p
Circular pitch yaitu jarak antara sebuah titik pada sebuah gigi roda gigi
ke titik lain pada gigi terdekat dan diukur sepanjang lingkaran pitch. jarak ini
merupakan jarak busur. Besarnya circular pitch dapat dihitung dari keliling
lingkaran pitch dibagi jumlah gigi roda gigi (Sonawan,2014; 225).
𝜋𝑥𝐷
𝑝= 𝑝𝑟𝑠 … . (2.1)
𝑍

Keterangan :
P = circular pitch (m)
D = diameter pitch (m)
Z = jumlah gigi roda gigi
Ukuran gigi bertambah besar jika harga circular pitch makin besar. Hal
ini disebabkan karena semakin besarnya lingkaran pitch untuk jumlah gigi
yang sama.
c. Diametral pitch
Sistem penamaan pitch yang sering dipakai saat ini adalah sistem
diamtral pitch, yaitu jumalh roda gigi ( Z) dibagi dengan diameter pitch (D)
(Sonawan,2014;226)
𝑍𝑝
𝑃𝑑 = 𝑝𝑟𝑠 … . (2.2)
𝐷

keterangan
Pd = diametral pitch (m)
d. Modul Metrik
Modul suatu roda gigi dihasilkan dengan membagi diameter pitch (D,
dalam mm) dengan jumalah gigi (Z) ( Sonawan, 2104;227).
𝐷𝑝
𝑀= 𝑝𝑟𝑠 … . (2.3
𝑍𝑝

keterangan
M = modul Matrik (m)
e. Addendum
Addendum adalah Ini adalah jarak radial gigi dari lingkaran pitch ke
bagian atas gigi.
f. Dedendum
Dedendum. Ini adalah jarak radial gigi dari lingkaran pitch ke bagian
bawah gigi.

2.2.3 Perhitungan Roda Gigi


a. Menghitung diameter minor worm (Niemen, 1978 : 180)
df1 = 0,6a0,85
keterangan :
df1 : diameter minor worm (mm)
a : jarak antar poros (mm)
b. Menghitung modul (Niemen, 1978 : 180)
𝑑 2𝑎− 𝑑𝑓1
m = 𝑧𝑚2 =
𝑚2 𝑧𝑚2 +2,4

keterangan :
m : modul roda gigi (mm)
dm2 : diameter rata-rata dari pinion (mm)
zm2 : faktor profil gigi
c. Menghitung diameter rata-rata dm1 dan diameter kepala dk1 (Niemen, 1978
: 180)
dm1 = df1 + 2,4m
dk1 = dm1 + 2m
keterangan :
dm1 : diameter rata-rata gear
d. Memeriksa harga faktor gigi zf dan nilai tangen sudut kisar tan 𝛾𝑚
(Niemen, 1978 : 185)
𝛾𝑚 : lead angle
Zf : sudut tekan
e. menghitung data dan dimensi gear /wheel (Niemen, 1978 : 186)
dm2 = 2a – dm1
df2 = dm2 – 2,4m
dk2 = dm2 + 2m
da2 = dm2 + 3m

f. Menghitung lebar roda gigi (Niemen, 1978 : 186)


Lebar gigi worm
b1 = 2,5m √𝑧𝑚2 + 2
keterangan :
b1 : lebar gigi worm (mm)
Lebar gigi wheel
bm2 = 0,45 (dm1 + 6m)
keterangan :
bm2 : lebar gigi wheel
g. Menentukan parameter lain dari pasangan roda gigi cacing (Niemen, 1978 :
180)
Pitch, H = 𝜋 𝑚 𝑧1
Sudut kisaran rata-rata,
𝑧
Tan 𝛾𝑚 = 𝑎𝑟𝑐 tan ( 1 )
𝑧𝑓

sudut kisaran, 𝛾𝑚 ,
𝛾0 = 𝑎𝑟𝑐
Modul normal,
mn = m cos 𝛾0
Sudut helix wheel,
𝛽1 = 900 − 𝛾0
Keterangan :
𝛽1: sudut helix wheel
h. Memeriksa Kapasitas kekuatan permukaan gigi (Niemen, 1978 : 187)
Menghitung gaya tangensial wheel U1 dan U2
𝑁1
U1 = 1,43 . 106 . 𝑑
𝑚1 𝑛1

𝑁2
U2 = 1,43 . 106. 𝑑
𝑚2 𝑛2

Keterangan :
U1 : gaya tangensial worm (kgf)
U2 : gaya tangensial wheel (kgf)
Menentukan koefisien fm yaitu :
10
Fm = √𝑧
𝑓

Keterangan :
Fm : koefisien

i. Menentukan tinggi gigi


tan 𝛾 = 𝐿⁄𝜋 . 𝑑
Keterangan :
L = tinggi gigi (mm)
j. Menentukan kecepatan translasi roda gigi
𝑛𝑑
𝑣 = 19,1

Keterangan :
Keterangan :

𝑣 : kecepatan translasi (m/s)

𝑛 : putaran poros (rpm)

𝑑 : diameter roda gigi (m)

k. Menentukan tebal gigi


𝑈
t = 𝜎. ℎ

keterangan :
t : tebal gigi

l. Beban gigi tangensial diperoleh dari daya yang ditransmisikan dan


kecepatan garis pitch dengan menggunakan relasi berikut (Khurmi, Gupta,
2005 : 1044) :
𝑝
𝑊𝑡 = 𝑥 𝑐𝑠 𝑝𝑟𝑠 … . (2.4)
𝑣

Keterangan :
Wt = gigi tangensial yang diizinkan dalam newton,
P = Daya ditransmisikan dalam watt,
𝜋𝐷𝑁
V = Kecepatan garis pitch dalam m / s = 60

D = Diameter lingkaran lingkaran dalam meter,


N = kecepatan dalam Rpm
Cs = Service factor
m. Menghitung rasio roda gigi transmisi
Rumus menghitung rasio roda gig (Niemann, 1978 : 87)

𝑍2
𝑖= 𝑝𝑟𝑠 …. (2.5)
𝑍1

Keterangan :

i : rasio roda gigi

Z1 : jumlah gigi pada roda gigi ke-1

Z2 : jumlah gigi pada roda gigi ke-2

n. Menghitung perubahan putaran roda gigi transmisi

Rumus menghitung perubahan putaran roda gigi percepatan (Niemann,

1978 : 8)

𝑛1
=𝑖 𝑝𝑟𝑠 …. (2.6)
𝑛2

Keterangan :

𝑛1 : putaran roda gigi drive (rpm)

i : rasio roda gigi

𝑛2 : putaran roda gigi driven (rpm)

o. Menghitung kecepatan translasi roda gigi

Rumus menghitung kecepatan translasi roda gigi (Niemann, 1978 : 18)

𝑛𝑑
𝑣 = 19,1 𝑝𝑟𝑠 …. (2.7)
Keterangan :

𝑣 : kecepatan translasi (m/s)

𝑛 : putaran poros (rpm)

𝑑 : diameter roda gigi (m)

p. Menghitung jarak antar sumbu atau poros roda gigi

Rumus menghitung jarak antar sumbu atau poros roda gigi (Niemann, 1978

: 122)

𝑎 = 0,5 (𝑑01 + 𝑑02 ) 𝑝𝑟𝑠 …. (2.8)

Keterangan :

𝑎 : jarak antar sumbu poros (mm)

𝑑01 : diameter pitch roda gigi 1 (mm)

𝑑02 : diameter pitch roda gigi 2 (mm).

q. Menghitung diameter roda gigi

Rumus menghitung diameter gelinding roda gigi (Niemann, 1978 : 118)

𝑧1
𝑑𝑏1 = 2𝑎 𝑝𝑟𝑠 …. (2.11)
𝑧1 + 𝑧2
𝑧2
𝑑𝑏2 = 𝑑𝑏1 𝑝𝑟𝑠. … (2.12)
𝑧1

Keterangan :

𝑑𝑏1 : diameter roda gigi 1 (mm)

𝑑𝑏2 : diameter roda gigi 2 (mm)

𝑎 : jarak antar sumbu poros (mm)

𝑧1 : jumlah roda gigi 1

𝑧2 : jumlah roda gigi 2

r. Menghitung tinggi kepala roda gigi


Rumus menghitung tinggi kepala roda gigi (Niemann, 1978 : 118)

ℎ𝑘1 = 0,5 (𝑑𝑘1 − 𝑑𝑏1 ) 𝑝𝑟𝑠 …. (2.13)

ℎ𝑘2 = 0,5 (𝑑𝑘2 − 𝑑𝑏2 ) 𝑝𝑟𝑠 …. (2.14)

Keterangan :

ℎ𝑘1 : tinggi kepala roda gigi 1 (mm)

ℎ𝑘2 : tinggi kepala roda gigi 2 (mm)

𝑑𝑘1 : diameter kepala roda gigi 1 (mm)

𝑑𝑘2 : diameter kepala roda gigi 1 (mm)

𝑑𝑏1 : diamete roda gigi 1 (mm)

𝑑𝑏2 : diameter roda gigi 2 (mm)

s. Menghitung torsi roda gigi

Rumus menghitung torsi roda gigi (Niemann, 1978 : 88)

𝑁1
𝑀1 = 716 𝑝𝑟𝑠 …. (2.15)
𝑛1

Keterangan :

𝑀1 : torsi roda gigi (Nm)

𝑁1 : daya poros

𝑛1 : putaran input roda gigi 1 (rpm)

t. Menghitung gaya keliling roda gigi

Rumus menghitung gaya keliling roda gigi (Niemann, 1978 : 88)

2 𝑀1 103
𝑈= 𝑝𝑟𝑠 …. (2.16)
𝑑𝑏1

Keterangan :

𝑈: gaya keliling (N)


𝑀1 : torsi roda gigi (Nm)

𝑑𝑏1 : diameter gelinding roda gigi 1 (mm)

u. Menghitung intensitas beban nominal roda gigi

Rumus menghitung intensitas beban nominal roda gigi (Niemann, 1978 :

88)

𝑈
𝐵= 𝑝𝑟𝑠 …. (2.19)
𝑑𝑏1 𝑏

Keterangan :

𝐵 : intensitas beban nominal (N/mm2)

𝑈 : gaya keliling (N)

𝑑𝑏1 : diameter gelinding roda gigi 1 (mm)

𝑏 : lebar roda gigi (mm)

2.2.4 Material Bahan Roda Gigi


Bahan yang digunakan untuk pembuatan roda gigi tergantung pada
kekuatan dan kondisi layanan seperti keausan, kebisingan dll. Roda gigi dapat
dibuat dari bahan logam atau non-logam. Roda gigi logam dengan gigi potong
dapat diperoleh secara komersial dari besi tuang, baja dan perunggu. Bukan
logam bahan seperti kayu, kulit mentah, kertas terkompresi dan resin sintetis
seperti nilon digunakan untuk gigi, terutama untuk mengurangi kebisingan
(Khurmi, Gupta, 2005 : 1034).
Besi cor banyak digunakan untuk pembuatan roda gigi karena sifat
pemakaiannya yang baik, machinability yang sangat baik dan kemudahan
menghasilkan bentuk yang rumit dengan metode casting. Besi tuang gigi
dengan gigi yang dipotong dapat digunakan, di mana tindakan yang halus tidak
penting Baja digunakan untuk roda gigi kekuatan tinggi dan baja mungkin baja
karbon biasa atau baja paduan. Roda gigi baja biasanya dipanaskan untuk
menggabungkan ketangguhan dan gigi dengan tepat kekerasan (Khurmi,
Gupta, 2005 : 1034).
Material yang digunakan dalam pembuatan roda gigi Mixer miyako HM
620 adalah plastik.
2.3 Hubungan Dua Roda Gigi
Hubungan dua roda gigi ini yaitu operasi sepasang roda gigi yang
secara bersama meneruskan daya dan putaran. Selama beroperasi, pada
rangkaian roda gigi tersebut akan terjadi perubahan kecepatan (putaran) dari
satu roda gigi ke roda gigi lainya (Sonawan,2014;339-240).

BAB 3

METODOLOGI

3.1 Diagram Alir Perhitungan dan Perancangan Roda Gigi Mixer


Alur perhitungan dan perencanaan transmisi roda gigi mixer HM 620 sebagai

berikut :
Mulai

Daya , putaran, jumlah gigi,


jarak antar poros,

Perhitungan estimasi roda gigi


Diameter minor worm, diameter rata-
rata dan diameter kepala roda gigi

Menghitung data dan dimensi wheel,


Lebar roda gigi

Menentukan parameter lain dari


pasangan roda gigi cacing

Memeriksa Kapasitas
kekuatan permukaan gigi

Tidak
Hasil analisa
Ya

selsai

Gambar 3.1 diagram alir perhitungan roda gigi mixer

3.2 Perancangan Perhitungan dan Analisis Hasil Estimasi Roda Gigi Cacing
1. Menentukan data masukan : daya, puatran, dan jarak antar poros
2. Menghitung diameter minor df1 = 0,6a0,85
3. Menghitung modul m, yaitu:
𝑑 2𝑎− 𝑑𝑓1
m = 𝑧𝑚2 =
𝑚2 𝑧𝑚2 +2,4

4. Menghitung diameter rata-rata dm1 dan diameter kepala dk1


dm1 = df1 + 2,4m dk1 = dm1 + 2m
5. Memeriksa harga faktor gigi zf dan nilai tangen sudut kisar tan 𝛾𝑚 , syaratyang
harus dipenuhi adalah zf = dm1/m ≥ 6
6. Menghitung data dan dimensi gear /wheel
dm2 = 2a – dm1 df2 = dm2 – 2,4m
dk2 = dm2 + 2m da2 = dm2 + 3m
7. Menghitung lebar roda gigi
Lebar gigi worm
b1 = 2,5m √𝑧𝑚2 + 2
Lebar gigi wheel
bm2 = 0,45 (dm1 + 6m)
8. Menentukan parameter lain dari pasangan roda gigi cacing
Pitch, H = 𝜋 𝑚 𝑧1 =
Sudut kisaran rata-rata,
𝑧
Tan 𝛾𝑚 = 𝑎𝑟𝑐 tan (𝑧1 )
𝑓

sudut kisaran, 𝛾𝑚 ,
𝛾0 = 𝑎𝑟𝑐
Modul normal,
mn = m cos 𝛾0
Sudut helix wheel,
𝛽1 = 900 − 𝛾0
9. Memeriksa Kapasitas kekuatan permukaan gigi (NIF dan N2F)
Menghitung gaya tangensial wheel U1 dan U2
𝑁1 𝑁2
U1 = 1,43 . 106 . 𝑑 U2 = 1,43 . 106. 𝑑
𝑚1 𝑛1 𝑚2 𝑛2

Menentukan koefisien fm yaitu :


10
Fm = √ 𝑧
𝑓

Menentukan tegangan lentur yang di ijinkan (𝜎)


Material
Worm : baja paduan dengan pengerasan kulit SCN 21 = 40 kg/mm2
Wheel : akrilonitril butadiene stiren (ABS) = 21 Mpa = 21,14 kg/mm2
10. Menentukan tinggi gigi
tan 𝛾 = 𝐿⁄𝜋 . 𝑑
11. Menentukan kecepatan luncur roda gigi
𝑛𝑑
𝑣 = 19,1

12. Menentukan tebal gigi


𝑈
t = 𝜎. ℎ

3.2 Spesifikasi Elemen Mesin Mixer HM 620

Gambar 1.1 mixer

Gambar 3.2 bagian-bagian mixer


Keterangan :
1 : Roda Gigi
2 : Dinamo
3 : Saklar pemilih kecepatan
4 : Poros

Gambar 3.3 roda gigi mixer


Keterangan :
1 : roda gigi penggerak (drive gear)
2 : roda gigi yang di gerakan (driven gear)

Seri Produk HM-620

Kategori Hand Mixer


Watt 190 Watt
Frekunsi 50 Hz
Jumlah gigi driven 25 gigi
Jumlah gigi driver 36 gigi
Ukuran 205 x 95 x 172 mm
Diamter roda gigi 1 23 mm
Diameter roda gigi 2 30 mm
Jarak poros (a) 30 mm
Tinggi roda gigi 1 27 mm
Tinggi roda gigi 40 mm
Berat
1.3 kg
Daya
200 W

BAB 4
PEMBAHASAN

4.1 Data Awal Masukan


 Putaran nominal pinion (n1) = 200 rpm
 Putaran gigi driver (n2) = 100 rpm
 Jumlah gigi pinion = 16
 Jumlah gigi driven = 32
 Rasio roda gigi =2
 Jarak antar poros = 30 mm
 Daya yang diterima worm = 200 W = 0,2682014 Hp
 Daya yang diterima wheel = 190 W = 0,254794 Hp
 Bahan roda gigi cacing
Bahan worm :
Bahan roda wheel : akrilonitril butadiene stiren (ABS)
Tegangan lengkung izin pendekatan, 21 Mpa = 21.000.000 Pa = 21.000
N/mm2 2141,4 Kgf/mm2
4.2.4 Perhitungan Estimasi Perancangan Elemen Mesin Roda Gigi
Cacing
4.2.1 Menghitung diameter minor worm, df1 = 0,6a0,85
df1 = 0,6a0,85 = (0,6) (300,85) = 10,8 mm
4.2.2 Menghitung modul m, yaitu:
𝑑 2𝑎− 𝑑𝑓1 2(30)−10,8
m = 𝑧𝑚2 = = = 1,4 𝑚𝑚
𝑚2 𝑧𝑚2 +2,4 32+2,4

4.2.3 Menghitung diameter rata-rata dm1 dan diameter kepala dk1


dm1 = df1 + 2,4m dk1 = dm1 + 2m
= 10,8 + 2,4 (1,4) = 14,2 + 2 (1,4)
= 14,2 mm = 17 mm
da1 = dk1 + 3m = 17 + 3 (1,4) = 21,2 mm
4.2.4 Memeriksa harga faktor gigi zf dan nilai tangen sudut kisar
tan 𝜸𝒎 , syaratyang harus dipenuhi adalah zf = dm1/m ≥ 𝟔 ; tan
𝜸𝒎 z1/zf ≤ 𝟏
𝑑𝑚1 𝑧
zf = 𝑚
≥6 tan 𝛾𝑚 = 𝑧1 ≤ 1
𝑓
14,2 5
= ≥6 = 8,4 ≤ 1
1,7

= 8,4 ≥ 6 = 0,59 ≤ 1
Harga faktor gigi dan nilai tangen memenuhi syarat dan bisa
dipakai
4.2.5 menghitung data dan dimensi gear /wheel
dm2 = 2a – dm1 = 2 (30) – 14,2 = 45,8 mm
df2 = dm2 – 2,4m = 45,8 – 2,4(1,4) = 42,4 mm
dk2 = dm2 + 2m = 45,8 + 2(1,4) = 48,2 m m
da2 = dm2 + 3m = 45,8 + 3(1,4) = 50 mm
Dimana da2 adalah diameter luar gear / wheel
d02 = z2 m ; d01 = 2a – d02
𝑑𝑚2 45,8
zm2 = = = 32,7
𝑚 1,4

z2 = zm2 = 32
Diameter pitch pinion dan gear
d02 = z2 . m = 32 (1,4) = 44,8 mm
d01 = 2a – d02 = 2 (30) – 44,8 = 15,2 mm
4.2.6 Lebar gigi
a. Lebar gigi worm
b1 = 2,5m √𝑧𝑚2 + 2
b1 = 2,5 (1,4) √32 + 2
b1 = 20,4 mm
b. Lebar gigi wheel
bm2 = 0,45 (dm1 + 6m) = 0,45 (14,2 + 6 . 1,4) = 10,17 mm
4.2.7 Menentukan parameter lain dari pasangan roda gigi cacing
Pitch, H = 𝜋 𝑚 𝑧1 = 3,14 (1,4) (5) = 21,98 mm
Sudut kisaran rata-rata,
𝑧 5
tan 𝛾𝑚 = 𝑎𝑟𝑐 tan (𝑧1 ) = 𝑎𝑟𝑐 tan (8,4) = 30,70
𝑓

sudut kisaran, 𝛾𝑚 ,
𝑚𝑧 1,4 (5)
𝛾0 = 𝑎𝑟𝑐 tan ( 𝑑 1 ) = arc tan ( ) = 24,70
01 15,2

Modul normal,
mn = m cos 𝛾0 = 1,4 cos 24,70 = 1,3
Sudut helix wheel,
𝛽1 = 900 − 24,70 = 65,30
4.2.8 Memeriksa Kapasitas kekuatan permukaan gigi
Langkah-langkah yang ditempuh untuk memeriksa kekuatan
permukaan gigi (Safety Flank) adalah sebagai berikut :
a. Menghitung gaya tangensial wheel U1 dan U2
𝑁1 0,2682014
U1 = 1,43 . 106 . 𝑑 = 1,43 . 106 . 14,2 = 135,045 Kgf
𝑚1 𝑛1 . 200
𝑁2 0,254294
U2 = 1,43 . 106. 𝑑 = 1,43 . 106 . 45,8 = 79,397 Kgf
𝑚2 𝑛2 . 100

b. Menentukan koefisien fm yaitu :


10 10
Fm = √𝑧 = √8,4 = 1,09
𝑓

c. Menentukan koefisien sistem gigi gear fz, berdasarkan tabel


24/4
fz = 0,324
yz = 0,314
d. Menghitung faktor k, yaitu :
𝑈2 79,397 𝑘𝑔𝑓⁄
k=𝑓 = 1,09 . = 0,48 𝑚𝑚2
𝑚 𝑓𝑧 𝑏𝑚2 𝑑𝑚2 0,324 . 10,17 . 45,8

e. Menghitung kecepatan luncur rata-rata vf


𝑛1 100
v1 = dm1 19100 = 14,2 19100 = 0,074 𝑚⁄𝑠
𝑣 0,074
vf = cos1𝛾 = cos 30,7 = 0,086 𝑚⁄𝑠
𝑚

𝑛 200
2
v2 = dm2 19100 = 45,8 19100 = 0,47 𝑚⁄𝑠
𝑣 0,47
vf = cos2𝛾 = cos 30,7 = 0,55 𝑚⁄𝑠
𝑚

f. Menentukan tegangan lentur yang di ijinkan (𝜎)


Material
Worm : baja paduan dengan pengerasan kulit SNC 21 = 40 kg/mm2
Wheel : akrilonitril butadiene stiren (ABS) = 21 Mpa = 2141,4
kg/mm2
g. Tinggi roda gigi
Tinggi gigi worm
hk1 = tan 30,7 . 𝜋 . 0,5 (dk1 – dm1) = tan 30,7 . 3,14 . 0,5 (17 –
14,2) = 2,6 mm
tinggi gigi wheel
hk2 = tan 65,3 . 𝜋 . 0,5 (dk2 – dm2) = tan 35,3 . 3,14 . 0,5 (48,2
– 45,8) = 8,1 mm
h. Tebal roda gigi
Tebal gigi worm
𝑈 135,045
t = 𝜎. = 40 = 1,3 mm
ℎ . 2,6

tebal gigi wheel


𝑈 79,397
t = 𝜎. = 21,4 = 2,2 mm
ℎ . 1,7

4.3 Pembahasan
Pengukuran data awal sebagai bagian dari data input untuk melakukan

perancangan dan perhitungan. Setelah data awal diperoleh maka bisa

melakukan perancangan dan perhitungan yang diinginkan. Sebelum itu,

perhatikan parameter-parameter perancangan dan perhitungan yang akan

dilakukan.

Dalam hal ini yang pertama setelah data awal diperoleh melakukan

perhitungan diameter minor worm . Perhitungan ini dapat dilakukan dengan cara

memasukan nilai jarak antar poros ke rumus 0,6a0.85.

Spesifikasi diameter dari gigi worm adalah 20 mm dan diameter wheel 43

mm. Sedangkan hasil perancangan dan perhitungan diameter worm untuk diameter

minor worm, diameter rata-rata, dan diameter kepala masing-masing adalah 10,8

mm, 14,2 mm, dan 17 mm. Sedangkan diameter wheel untuk diameter minor wheel,

diameter rata-rata wheel, diameter kepala wheel, dan diameter luar wheel masing-

masing adalah 42,4 mm, 45,8 mm, 48,2 mm, dan 50 mm. Hal tersebut disebabkan

parameter-parameter perancangan dan perhitungan yang dilakukan industri


pembuat poros tersebut lebih lengkap dan detail dibandingkan dengan parameter-

parameter perancangan dan perhitungan yang dilakukan sekarang. Salah satu

parameter tersebut adalah safety factor yang belum di masukan ke dalam

perhitungan diameter poros. Sehingga hasilnya berbeda dengan diameter poros

spesifikasi. Perhitungan diameter poros didapat dengan cara melakukan

pengukuran data awal, analisa reaksi gaya pada poros, analisa momen lentur dan

gaya geser pada poros, menghitung torsi poros, menghitung tegangan geser akibat

gaya geser dan torsi, menghitung tegangan normal akibat momen lentur,

menghitung tegangan geser maksimal, menghitung limiting the maximum shear

stress, menghitung bending moment, dan terakhir menghitung diameter poros.

Perhitungan dimensi dan kekuatan roda gigi pertama poros input dan roda gigi

pertama poros output dapat dilakukan dengan mendapatkan diameter kepala dan

diameter pitch roda gigi, jumlah gigi (z) pada roda gigi, tebal roda gigi. Hasil dari

perhitungan tersebut adalah rasio roda gigi percepatan ke 1 (𝑖1 ) sebesar 3,083,

modul (𝑚) sebesar 1,8 , jumlah gigi pada roda gigi ke 1 poros input (𝑧1 ) sebesar

12, jumlah gigi pada roda gigi ke 1 poros ouput (𝑧2 ) sebesar 37, kecepatan translasi

roda gigi ke 1 poros input (𝑣1 ) sebesar 10,3 m/s, kecepatan translasi roda gigi ke

1 poros otput (𝑣2 ) sebesar 9,71 m/s, torsi roda gigi ke 1 poros input (𝑀1 ) sebesar

0,58 Nm, torsi roda gigi ke 1 poros output (𝑀2 ) sebesar 1,81 Nm, gaya keliling

roda gigi ke 1 poros input (𝑈1 ) sebesar 55,32 kN, gaya keliling roda gigi ke 1 poros

output (𝑈2 ) sebesar 55,99 kN, intensitas beban nominal roda gigi ke 1 poros input

(𝐵1) sebesar 329,74 N/mm2, intensitas beban nominal roda gigi ke 1 poros output

(𝐵2) sebesar 108,26 N/mm2.


Pemilihan material yang cocok digunakan pada poros dan roda gigi dengan

menggunakan parameter yang ada seperti perlakuan panas (heat treatment) dan

pengerasan permukaan (hardening). Maka material yang cocok digunakan untuk

poros merupakan baja karbon rendah St 45C atau AISI 1045 dengan tanpa

pengerasan permukaan. Sedangkan material roda gigi menggunakan baja karbon

dengan pengerasan permukaan yaitu St 60.

4.4 Perhitungan Estimasi Perancangan Elemen Mesin Roda Gigi Lurus

4.4.1 Kekuatan lelah permukaan bahan (k0)


K0 = 0,23 Kgf / mm2 ( Niemen, 1978: tabel 22/25)
4.4.2 Harga KD (kekuatan lelah permukaan bahan )
KD = yG yH yS yV K0
0,6
= 1 x 1 x 1 x 0,7 x 8 2 = 0,298 kgf / mm2
1+( )
100

4.4.3 Menghitung harga B0 ( Beban Nominal)


𝑂,35 𝑋 𝐾𝐷 0,35 𝑥 0,298
B0 = √𝐶𝑂𝑆3 =
𝛽 𝐶𝑆 𝑆𝐺 (1+1) √𝑐𝑜𝑠3 200 1,75 1 (1+1)

= 0,059 kgf / mm2


4.4.4 Menghitung harga Bzul
Jika SG ≥ 1 Maka Bzul = B0
4.4.5 Memilih Harga b/db1
a. Harga b/db1 untuk overhanging pinion ≤ 0,7
4.4.6 Menghitung dimensi utama
Jarak poros (a)
3 𝑎 𝑁1 𝑑𝑏1 𝑁1
a ≥ 71 √(𝑖 + 1)2 𝑏 = 56,4 (𝑖 + 1 )√
𝑛1 𝐵𝑧𝑢𝑙 𝑏 𝑛1 𝐵𝑧𝑢𝑙
0,268
a = 56,4 (1,3 + 1 )√1,42 = 41,29 𝑚𝑚
200 0,059

4.4.7 Menentukan parameter roda gigi Lurus


1. Menentukan nilai modul (Nieman, 1978: tabel 22/15 dan 22/17)
m = 1,5
2. Menentukan diameter roda gigi
Diameter roda gigi 1: d01 = m x z1 = 1,5 x 32 = 48 mm
3. Diamter kepala roda gigi
Diameter kepala roda gigi 1: dk1 = m (z1 + 2)
= 1,5 ( 32 + 2 )
= 51 mm
4. Jarak poros standar
a0 = 0,5(d01 +d02) = 0,5 ( 24 + 48 ) = 36 mm
5. Diameter geleinding roda gigi
2 𝑎 𝑧1 2 36 32
db1 = 𝑧 = = 48 mm
1 + 𝑧2 16 + 32

6. Tinggi kepala gigi roda gigi


hk1 = 0,5 (dk1 - db1 ) = 0,5 ( 51 – 48) =1,5 mm
hk2 = 0,5 (dk2 - db1) = 0,5
7. Sudut tekan gelinding
𝑎
𝛼𝑏 = 𝑐𝑜𝑠 −1 ( 0⁄𝑎) cos 𝛼 = 𝑐𝑜𝑠 −1 ( 36⁄41,2) cos 200

= 27,34 0
8. Kecepatan keliling (v)
𝜋 𝑛1 𝑑𝑏1 3,14 100 48
v= = = 0,25 m/s
60000 60000

9. Momen puntir
716 𝑥 0,268204
M1 = 716 N1 / n1 = = 1,92 Kgf.mm
100

10. Gaya keliling (F)


2 𝑋 𝑀 𝑋 103 2 𝑋 1,92 𝑋 103
F= = = 80000 Kgf
𝑑𝑏1 0,048

11. Gaya keliling per lebar gigi


𝐹 80000
F=𝑏= = 40000 𝐾𝑔𝑓/mm
2
12. Intensitas beban nominal (B)
𝑢 80
B=𝑑 = = 48 𝑥 2 = 0,83 Kgf /mm2
𝑏1 𝑥𝑏

13. Tebal gigi


𝐹 80000
t = 𝜎𝑥ℎ = = 𝑚𝑚
2141,4 𝑥 1,5

4.5 Perhitungan Estimasi Perancangan Elemen Mesin Roda Gigi Cacing

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan perhitungan serta analisis maka dapat
ditarik kesimpulan antara lain:
1. Pada spesifikasi mixer miyako HM 620, diameter roda 1 dan diameter roda gigi 2
adalah 23 mm dan 30 mm. Sedangkan hasil perancangan dan perhitungan
diameter roda gigi 1 dan roda gigi 2 adalah 25,2 mm dan 33,6 mm. Sedangkan
dimensi dan kekutan roda gigi driven dan roda gigi driver adalah rasio roda gigi
sebesar 1.33, modul (m) sebesar 1.05, jumlah gigi pada roda gigi driven sebanyak
24, jumlah gigi roda gigi driver sebanyak 32, kecepatan keliling (v) sebesar 0,26
m/s, momen puntir (M) sebesar 0,96 Kgf, intensitas beban nominal sebesar 1,51
Kgf / mm2.
2. Material yang cocok digunakan untuk membuat roda gigi adalah acrylonitrlie
butadiene styrene (ABS).
5.2 Saran
Hasil perhitungan dan analisa belum bisa maksimal sehingga lebih baik lagi
jika dilakukan perhitungan dan analisa lebih lengkap lagi agar bisa mendapatkan
hasil yang lebih baik. Menggunkan sumber-sumber materi yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai