HM 620
Teknik Mesin S1
Disusun Oleh :
NPM : 1610631150129
FAKULTAS TEKNIK
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat kurikulum pada program studi Teknik
Mesin S1 Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang tahun akademik
2018/2019
Disusun Oleh :
Wiji Astuti
1610631150129
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
Laporan Tugas Elemen Mesin I dengan judul “Perancangan poros dan roda gigi
diterima karena banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan laporan ini, terutama ucapan terima kasih saya sampaikan kepada :
1. Bapak Oleh, ST., MT. Selaku Kaprodi Teknik Mesin S1, Fakultas Teknik
UNSIKA.
3. Semua pihak yang telah membantu saya dalam penulisan maupun selama
Saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan
pembaca.
Karawang,
Wiji Astuti
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peralatan rumah tangga merupakan salah satu kebutuhan mendasar dari
sebuah rumah tangga. Seiring dengan berjalanaya waktu dan perkembangan
teknologi yang semakin maju banyak alat-alat rumah tangga mekanis, salah satunya
adalah alat pengaduk (mixer). Mixer merupakan salah satu alat rumah tangga
mekanis yang berfungsi sebagai pengaduk adonan kue dan semacamnya. Jenis dan
merk mixer juga banyak, salah satunya adalah mixer miyako HM 620. Mixer ini
memiliki komponen penting diantaranya bodi motor, stator motor, saklar pemilih
kecepatan, tombol penekan tangkai pengaduk adonan, pengaduk adonan, belitan
stator motor, pegas tombol tekan, poros, roda gigi, rotor, kipas pendingin, as rotor,
rangka besi motor, dan tusuk kontek ke sumber listrik.
Mixer miyako HM 620 memiliki roda gigi lurus. Roda gigi terletak di atas
pengaduk dan ditahan oleh klem plat. Roda gigi merupakan salah satu bagain dari
mesin yang berputar yang berguna unruk mentrasmisikan daya. Roda gigi memiliki
gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua roda
gigi yang saling bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai
transmisi roda gigi. Transmisi roda gigi digunakan sebagai penerus daya dan
putaran dari mesin penggerak selain sebagai peningat torsi dan penurun putaran.
Maka dalam perancangan sebuah transmisi roda gigi perlu adanya perhitungan
untuk menentukan dimensi dari roda gigi pada transmisi roda gigi mixer HM 620.
Perhitungan dimensi ini dilakukan untuk dijadikan tolak ukur sebagai bahan
perbandingan dari hasil perhitungan dengan data informasi dimensi yang asli.
Bahan perbandingan ini berdasarkan dengan beberapa teori dasar dan kesimpulan
yang diperoleh dari hasil perhitungan. Oleh karenaitu perancanganroda gigi
transmisi menjadi sangat penting pada miyako HM 620.
1.2 Maksud dan Tujuan
Penulisan Tugas Elemen Mesin 2 ini bertujuan untuk :
1. Merancang roda gigi penggerak (drive gear) yang digunakan pada mixer
miyako HM 620.
2. Merancang roda gigi yang digerakan (driven gear) pada mixer miyako HM
620.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan permaslahan-permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara merancang roda gigi penggerak (drive gear) yang
digunakan pada mixer miyako HM 620.
2. Bagaimana cara Merancang roda gigi yang digerakan (driven gear) pada
mixer miyako HM 620.
1.4 Metode Perancangan
Metode perancangan yang dipakai adalah metode deskriptif yang teknik
operasionalnya sebagai berikut :
1. Observasi : Pengamatan secara langsung elemen-elemen atau komponen
poros transmisi sebagai studi komparatif dari studi literatur yang telah
didapat saat kuliah dengan kenyataan sebenarnya.
2. Studi Literatur : Mempelajari literatur yang berhubungan dengan masalah
terkait yang didapat dari dokumen-dokumen, buku-buku ataupun internet
sebagai referensi.
1.5 Sistematika Penulisan Lapaoran
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini memberikan gambaran latar belakang dipilihnya poros dan roda gigi
transmisi sebagai objek perencanaan.
BAB 2 : STUDI LITERATUR
Pembahasan dalam bab ini mengenai teori dasar tentang poros dan roda gigi, hal-
hal yang diperhatikan dalam perencanaan, bahan-bahan yang biasa digunakan
untuk pembuatan dan rumusan perhitungan dalam merencanakan poros dan roda
gigi transmisi.
BAB 3 : METODOLOGI PERANCANGAN
Bab ini berisi tentang spesifikasi alat, diagram alir perencanaan poros dan roda
gigi, dan skema susunan elemen mesin.
BAB 4 : PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN
Bab ini berisi perhitungan yang dilakukan dalam perencanaan poros dan roda
gigi.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Membahas kesimpulan dan saran dari hasil perancangan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Mixer
Mixer merupakan salah satu jenis alat rumah tangga yang masuk dalam
klasifikasi alat rumah tangga mekanis yang fungsinya sebagai pengaduk
adonan kue dan semacamnya.
Banyak jenis merk mixer salah satunya yaitu mixer miyako HM 620.
Mixer miyako HM 620 ini memiliki beberapa keunggulan dari produk mixer
lain diantaranya yaitu :
1. Dengan 5 kode kecepatan tangan, dapat mengatur sesuai dengan
kebutuhan.
2. Dengan motor penggarak yang bertenaga 190 watt, hemat dalam
penggunaan arus listrik, dan miyako HM 620 ini dengan teknologi
berkecepatan maksimal (miyako, 2019 ).
3. Mudah dibersihkan, dengan teknologi yang dapat di bongkar pasang
sehingga penggunanya sendiri dapat memebersikanya dengan
mudah.produk ini di dilengkapi dengan fitur atau mode khusus yang
menghasilkan kocokan ringan namun bisa menghilangkan adonan yang
menempel di bagian motor penggeraknya.
4. Ukuran yang sangat ramping, desain minimalis, dan cukup ringan,
sehingga tak membuat tangan lelah dalam menggunakanya.
2.2 Roda Gigi
Roda gigi dimanfaatkan sebagi penerus daya dan putaran dari mesin
penggerak (senowan, 2014; 212). Dilihat dari bentuknya roda gigi yang
terdapat pada mixer miyako HM 620 adalah jenis roda gigi lurus.
2.2.1 Jenis-jenis Roda Gigi
1. Roda Gigi Lurus
Roda gigi lurus merupakan roda gigi yang terdapat gigi-gigi pada
lingkaran luar dan arah gigi sejajar dengan sumbu poros. Roda gigi lurus
digunakan untuk mengubah putaran dan gaya pada poros berputar. Besarnya
putaran pada dan gaya yang di transmisiskan tergantung pada perbandingan
kecepatan roda gigi. Perbandingan putaran yaitu perbandingan antara
jumlah gigi dan roda-roda gigi yang saling berpasangan (Sonawan, 2014; 213).
Berikut ini adalah penjelasan jarak anatar dua roda gigi dari bagian-
bagian roda gigi menurut standar AGMA (American Gear Manufactures
Association).
a. Pitch
Pitch merupakan jarak antara dua gigi terdekat. Ada tiga jenis sistem
penamaan pitch yang digunakan dalam roda gigi yaitu circular pitch, diametral
pitch, dan modul (Sonawan, 2014; 224).
b. Circular pitch, p
Circular pitch yaitu jarak antara sebuah titik pada sebuah gigi roda gigi
ke titik lain pada gigi terdekat dan diukur sepanjang lingkaran pitch. jarak ini
merupakan jarak busur. Besarnya circular pitch dapat dihitung dari keliling
lingkaran pitch dibagi jumlah gigi roda gigi (Sonawan,2014; 225).
𝜋𝑥𝐷
𝑝= 𝑝𝑟𝑠 … . (2.1)
𝑍
Keterangan :
P = circular pitch (m)
D = diameter pitch (m)
Z = jumlah gigi roda gigi
Ukuran gigi bertambah besar jika harga circular pitch makin besar. Hal
ini disebabkan karena semakin besarnya lingkaran pitch untuk jumlah gigi
yang sama.
c. Diametral pitch
Sistem penamaan pitch yang sering dipakai saat ini adalah sistem
diamtral pitch, yaitu jumalh roda gigi ( Z) dibagi dengan diameter pitch (D)
(Sonawan,2014;226)
𝑍𝑝
𝑃𝑑 = 𝑝𝑟𝑠 … . (2.2)
𝐷
keterangan
Pd = diametral pitch (m)
d. Modul Metrik
Modul suatu roda gigi dihasilkan dengan membagi diameter pitch (D,
dalam mm) dengan jumalah gigi (Z) ( Sonawan, 2104;227).
𝐷𝑝
𝑀= 𝑝𝑟𝑠 … . (2.3
𝑍𝑝
keterangan
M = modul Matrik (m)
e. Addendum
Addendum adalah Ini adalah jarak radial gigi dari lingkaran pitch ke
bagian atas gigi.
f. Dedendum
Dedendum. Ini adalah jarak radial gigi dari lingkaran pitch ke bagian
bawah gigi.
keterangan :
m : modul roda gigi (mm)
dm2 : diameter rata-rata dari pinion (mm)
zm2 : faktor profil gigi
c. Menghitung diameter rata-rata dm1 dan diameter kepala dk1 (Niemen, 1978
: 180)
dm1 = df1 + 2,4m
dk1 = dm1 + 2m
keterangan :
dm1 : diameter rata-rata gear
d. Memeriksa harga faktor gigi zf dan nilai tangen sudut kisar tan 𝛾𝑚
(Niemen, 1978 : 185)
𝛾𝑚 : lead angle
Zf : sudut tekan
e. menghitung data dan dimensi gear /wheel (Niemen, 1978 : 186)
dm2 = 2a – dm1
df2 = dm2 – 2,4m
dk2 = dm2 + 2m
da2 = dm2 + 3m
sudut kisaran, 𝛾𝑚 ,
𝛾0 = 𝑎𝑟𝑐
Modul normal,
mn = m cos 𝛾0
Sudut helix wheel,
𝛽1 = 900 − 𝛾0
Keterangan :
𝛽1: sudut helix wheel
h. Memeriksa Kapasitas kekuatan permukaan gigi (Niemen, 1978 : 187)
Menghitung gaya tangensial wheel U1 dan U2
𝑁1
U1 = 1,43 . 106 . 𝑑
𝑚1 𝑛1
𝑁2
U2 = 1,43 . 106. 𝑑
𝑚2 𝑛2
Keterangan :
U1 : gaya tangensial worm (kgf)
U2 : gaya tangensial wheel (kgf)
Menentukan koefisien fm yaitu :
10
Fm = √𝑧
𝑓
Keterangan :
Fm : koefisien
Keterangan :
Keterangan :
keterangan :
t : tebal gigi
Keterangan :
Wt = gigi tangensial yang diizinkan dalam newton,
P = Daya ditransmisikan dalam watt,
𝜋𝐷𝑁
V = Kecepatan garis pitch dalam m / s = 60
𝑍2
𝑖= 𝑝𝑟𝑠 …. (2.5)
𝑍1
Keterangan :
1978 : 8)
𝑛1
=𝑖 𝑝𝑟𝑠 …. (2.6)
𝑛2
Keterangan :
𝑛𝑑
𝑣 = 19,1 𝑝𝑟𝑠 …. (2.7)
Keterangan :
Rumus menghitung jarak antar sumbu atau poros roda gigi (Niemann, 1978
: 122)
Keterangan :
𝑧1
𝑑𝑏1 = 2𝑎 𝑝𝑟𝑠 …. (2.11)
𝑧1 + 𝑧2
𝑧2
𝑑𝑏2 = 𝑑𝑏1 𝑝𝑟𝑠. … (2.12)
𝑧1
Keterangan :
Keterangan :
𝑁1
𝑀1 = 716 𝑝𝑟𝑠 …. (2.15)
𝑛1
Keterangan :
𝑁1 : daya poros
2 𝑀1 103
𝑈= 𝑝𝑟𝑠 …. (2.16)
𝑑𝑏1
Keterangan :
88)
𝑈
𝐵= 𝑝𝑟𝑠 …. (2.19)
𝑑𝑏1 𝑏
Keterangan :
BAB 3
METODOLOGI
berikut :
Mulai
Memeriksa Kapasitas
kekuatan permukaan gigi
Tidak
Hasil analisa
Ya
selsai
3.2 Perancangan Perhitungan dan Analisis Hasil Estimasi Roda Gigi Cacing
1. Menentukan data masukan : daya, puatran, dan jarak antar poros
2. Menghitung diameter minor df1 = 0,6a0,85
3. Menghitung modul m, yaitu:
𝑑 2𝑎− 𝑑𝑓1
m = 𝑧𝑚2 =
𝑚2 𝑧𝑚2 +2,4
sudut kisaran, 𝛾𝑚 ,
𝛾0 = 𝑎𝑟𝑐
Modul normal,
mn = m cos 𝛾0
Sudut helix wheel,
𝛽1 = 900 − 𝛾0
9. Memeriksa Kapasitas kekuatan permukaan gigi (NIF dan N2F)
Menghitung gaya tangensial wheel U1 dan U2
𝑁1 𝑁2
U1 = 1,43 . 106 . 𝑑 U2 = 1,43 . 106. 𝑑
𝑚1 𝑛1 𝑚2 𝑛2
BAB 4
PEMBAHASAN
= 8,4 ≥ 6 = 0,59 ≤ 1
Harga faktor gigi dan nilai tangen memenuhi syarat dan bisa
dipakai
4.2.5 menghitung data dan dimensi gear /wheel
dm2 = 2a – dm1 = 2 (30) – 14,2 = 45,8 mm
df2 = dm2 – 2,4m = 45,8 – 2,4(1,4) = 42,4 mm
dk2 = dm2 + 2m = 45,8 + 2(1,4) = 48,2 m m
da2 = dm2 + 3m = 45,8 + 3(1,4) = 50 mm
Dimana da2 adalah diameter luar gear / wheel
d02 = z2 m ; d01 = 2a – d02
𝑑𝑚2 45,8
zm2 = = = 32,7
𝑚 1,4
z2 = zm2 = 32
Diameter pitch pinion dan gear
d02 = z2 . m = 32 (1,4) = 44,8 mm
d01 = 2a – d02 = 2 (30) – 44,8 = 15,2 mm
4.2.6 Lebar gigi
a. Lebar gigi worm
b1 = 2,5m √𝑧𝑚2 + 2
b1 = 2,5 (1,4) √32 + 2
b1 = 20,4 mm
b. Lebar gigi wheel
bm2 = 0,45 (dm1 + 6m) = 0,45 (14,2 + 6 . 1,4) = 10,17 mm
4.2.7 Menentukan parameter lain dari pasangan roda gigi cacing
Pitch, H = 𝜋 𝑚 𝑧1 = 3,14 (1,4) (5) = 21,98 mm
Sudut kisaran rata-rata,
𝑧 5
tan 𝛾𝑚 = 𝑎𝑟𝑐 tan (𝑧1 ) = 𝑎𝑟𝑐 tan (8,4) = 30,70
𝑓
sudut kisaran, 𝛾𝑚 ,
𝑚𝑧 1,4 (5)
𝛾0 = 𝑎𝑟𝑐 tan ( 𝑑 1 ) = arc tan ( ) = 24,70
01 15,2
Modul normal,
mn = m cos 𝛾0 = 1,4 cos 24,70 = 1,3
Sudut helix wheel,
𝛽1 = 900 − 24,70 = 65,30
4.2.8 Memeriksa Kapasitas kekuatan permukaan gigi
Langkah-langkah yang ditempuh untuk memeriksa kekuatan
permukaan gigi (Safety Flank) adalah sebagai berikut :
a. Menghitung gaya tangensial wheel U1 dan U2
𝑁1 0,2682014
U1 = 1,43 . 106 . 𝑑 = 1,43 . 106 . 14,2 = 135,045 Kgf
𝑚1 𝑛1 . 200
𝑁2 0,254294
U2 = 1,43 . 106. 𝑑 = 1,43 . 106 . 45,8 = 79,397 Kgf
𝑚2 𝑛2 . 100
𝑛 200
2
v2 = dm2 19100 = 45,8 19100 = 0,47 𝑚⁄𝑠
𝑣 0,47
vf = cos2𝛾 = cos 30,7 = 0,55 𝑚⁄𝑠
𝑚
4.3 Pembahasan
Pengukuran data awal sebagai bagian dari data input untuk melakukan
dilakukan.
Dalam hal ini yang pertama setelah data awal diperoleh melakukan
perhitungan diameter minor worm . Perhitungan ini dapat dilakukan dengan cara
mm. Sedangkan hasil perancangan dan perhitungan diameter worm untuk diameter
minor worm, diameter rata-rata, dan diameter kepala masing-masing adalah 10,8
mm, 14,2 mm, dan 17 mm. Sedangkan diameter wheel untuk diameter minor wheel,
diameter rata-rata wheel, diameter kepala wheel, dan diameter luar wheel masing-
masing adalah 42,4 mm, 45,8 mm, 48,2 mm, dan 50 mm. Hal tersebut disebabkan
pengukuran data awal, analisa reaksi gaya pada poros, analisa momen lentur dan
gaya geser pada poros, menghitung torsi poros, menghitung tegangan geser akibat
gaya geser dan torsi, menghitung tegangan normal akibat momen lentur,
Perhitungan dimensi dan kekuatan roda gigi pertama poros input dan roda gigi
pertama poros output dapat dilakukan dengan mendapatkan diameter kepala dan
diameter pitch roda gigi, jumlah gigi (z) pada roda gigi, tebal roda gigi. Hasil dari
perhitungan tersebut adalah rasio roda gigi percepatan ke 1 (𝑖1 ) sebesar 3,083,
modul (𝑚) sebesar 1,8 , jumlah gigi pada roda gigi ke 1 poros input (𝑧1 ) sebesar
12, jumlah gigi pada roda gigi ke 1 poros ouput (𝑧2 ) sebesar 37, kecepatan translasi
roda gigi ke 1 poros input (𝑣1 ) sebesar 10,3 m/s, kecepatan translasi roda gigi ke
1 poros otput (𝑣2 ) sebesar 9,71 m/s, torsi roda gigi ke 1 poros input (𝑀1 ) sebesar
0,58 Nm, torsi roda gigi ke 1 poros output (𝑀2 ) sebesar 1,81 Nm, gaya keliling
roda gigi ke 1 poros input (𝑈1 ) sebesar 55,32 kN, gaya keliling roda gigi ke 1 poros
output (𝑈2 ) sebesar 55,99 kN, intensitas beban nominal roda gigi ke 1 poros input
(𝐵1) sebesar 329,74 N/mm2, intensitas beban nominal roda gigi ke 1 poros output
menggunakan parameter yang ada seperti perlakuan panas (heat treatment) dan
poros merupakan baja karbon rendah St 45C atau AISI 1045 dengan tanpa
= 27,34 0
8. Kecepatan keliling (v)
𝜋 𝑛1 𝑑𝑏1 3,14 100 48
v= = = 0,25 m/s
60000 60000
9. Momen puntir
716 𝑥 0,268204
M1 = 716 N1 / n1 = = 1,92 Kgf.mm
100
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan perhitungan serta analisis maka dapat
ditarik kesimpulan antara lain:
1. Pada spesifikasi mixer miyako HM 620, diameter roda 1 dan diameter roda gigi 2
adalah 23 mm dan 30 mm. Sedangkan hasil perancangan dan perhitungan
diameter roda gigi 1 dan roda gigi 2 adalah 25,2 mm dan 33,6 mm. Sedangkan
dimensi dan kekutan roda gigi driven dan roda gigi driver adalah rasio roda gigi
sebesar 1.33, modul (m) sebesar 1.05, jumlah gigi pada roda gigi driven sebanyak
24, jumlah gigi roda gigi driver sebanyak 32, kecepatan keliling (v) sebesar 0,26
m/s, momen puntir (M) sebesar 0,96 Kgf, intensitas beban nominal sebesar 1,51
Kgf / mm2.
2. Material yang cocok digunakan untuk membuat roda gigi adalah acrylonitrlie
butadiene styrene (ABS).
5.2 Saran
Hasil perhitungan dan analisa belum bisa maksimal sehingga lebih baik lagi
jika dilakukan perhitungan dan analisa lebih lengkap lagi agar bisa mendapatkan
hasil yang lebih baik. Menggunkan sumber-sumber materi yang lebih baik lagi.