Anda di halaman 1dari 25

RODA GIGI

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Elemen Mesin
yang dibina oleh Ibu Riana Nurmalasari,S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :
1. NICO WIRAWAN (190511630847)
2. NIKOLAUS IRAHEWA (190511430902)
3. RIFANI FIQKRI ROMADHONI (109511630817)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK 


JURUSAN TEKNIK MESIN
FEBRUARI 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas berkat dan karunia-Nya
sehingga makalah roda gigi ini dapat diselesaikan dengan baik.Makalah ini dibuat untuk
menyelesaikan tugas pelajaran teknologi mekanik di FAKULTAS TEKNIK Universitas
Negeri Malang.
Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman, dosen, perpustakaan kota
malang,dan keluarga yang telah membantu memberikan support nya dalam bentuk
doa,memberi semangat untuk menyelesaikan tugas makalah ini,menyediakan
buku,artikel,jurnal tentang teknologi mekanik,dan ibu Riana untuk menugaskan makalah ini
kepada kami,agar kami mempelajari teknologi mekanik.
Sebagai ungkapan rasa terima kasih penulis, kami hanya bisa berdoa dan
mengucapkan terima kasih. Semoga atas segala support,fasilitas,dukunganya agar
mendapatkan balasan yang lebih baik dari Tuhan YME. Kami dari penulis hanyalah manusia
yang tidak jauh dari kekurangan dalam pembuatan makalah ini,akan tetapi kami tetap
berusaha untuk membuat makalah ini lebih baik Kami dari penulis menerima kritik dan saran
dari teman-teman dan dosen.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat di lingkungan sekitar agar bisa menambah wawasan tentang teknologi mekanik
khususnya roda gigi

Malang, Februari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
Cover..........................................................................................................................................1
Kata Pengantar...........................................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................................3
Bab 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang……...……………………………………………………………………..4
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………………..5
Bab 2 ISI...................................................................................................................................6
Bab 3 KESIMPULAN.............................................................................................................24
Daftar Rujukan.........................................................................................................................25

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mata kuliah elemen mesin merupakan salah satu mata kuliah dasar yang dipelajari dalam
Fakultas Teknik khususnya Teknik Indusri. Mata kuliah elemen mesin merupakan mata
kuliah yang membahas tentang bagian-bagian suatu konstruksi yang mempunyai bentuk serta
fungsi tersendiri, seperti baut-mur, pene, pasak, poros, kopling, roda gigi dan sebagainya.
Dari beberapa topik yang dibahas dalam elemen mesin, paper kali ini hanya membahas
tentang roda gigi.
Sebelum roda gigi ditemukan, alat yang pertama kali ditemukan adalah roda gesek. Roda
gesek adalah alat yang tersusun dari dua buah roda yang berbentuk silinder atau kerucut yang
saling bersinggungan pada kelilingnya. Jika salah satu diputar maka yang lain akan ikut
berputar juga. Roda ini cukup baik untuk meneruskan daya kecil dengan putaran yang tidak
perlu tepat. Namun, di samping kelebihannya roda gesek ini mempunyai kelemahan yaitu
tidak mampu mentransmisikan daya besar dan tidak dapat dilakukan dengan putaran yang
tepat. Oleh karena itu, kedua roda tersebut harus dibuat bergigi pada kelilingnya sehingga
penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi yang terdapat pada kedua roda yang saling berkait.
Roda gigi semacam ini, yang berbentuk silinder atau kerucut disebut roda gigi. Roda gigi
adalah salah satu jenis elemen transmisi yang penting untuk suatu pemindahan gerak
(terutama putaran), daya, atau tenaga pada suatu sistem transmisi antara penggerak dengan
yang digerakkan.
Di luar cara transmisi di atas, ada pula cara lain untuk meneruskan daya, yaitu dengan sabuk
atau rangkai. Namun demikian, transmisi roda gigi mempunyai keunggulan dibandingkan
dengan sabuk atau rantai karena lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan tepat, dan daya yang
dapat ditransmisikan lebih besar. Namun, kelebihan ini tidak selalu menyebabkan dipilihnya
roda gigi di samping cara yang lain. Hal ini dikarenakan roda gigi memerlukan ketelitian
yang sangat besar dalam pembuatan, pemasangan maupun pemeliharaannya. Pemakaian roda
gigi sebagai alat transmisi telah menduduki tempat terpenting di segala bidang selama 200
tahun terakhir ini. Penggunaannya dimulai dari alat pengukur yang kecil dan teliti seperti jam
tangan, sampai roda gigi reduksi pada turbin besar yang berdaya puluhan megawatt.

4
Secara global materi tentang roda gigi yang akan dibahas kali ini, meliputi pengenalan roda
gigi secara umum, penggolongan roda gigi, peguraian nama setiap bagian roda gigi, cara
menyatakan ukuran pada roda gigi, istilah-istilah yang sering ditemui pada roda gigi,
rangkaian roda gigi dan perancangan roda gigi.
Suatu konstruksi roda gigi digunakan pula untuk suatu sistem pengatur pada pemindah
putaran, atau untuk merubah gerak lurus menjadi gerak putar atau sebaliknya. Oleh karena
itu, penggunaan roda gigi sangat luas pada konstruksi mekanik yang memerlukan gerak yang
menkombinasikan beberapa komponen alat yang tergabung. Pembuatan roda gigi cukup
rumit dan kompleks karena pembuatan profil roda giginya yanng khusus, dengan berbagai
ukuran dan keakuratan tergantung dari peran dari roda gigi itu sendiri pada suatu gabungan
komponen mesin.
Ketelitian yang sangat besar dalam pembuatan, pemasangan maupun pemeliharaan roda gigi
membuat mahasiswa menemukan banyak kewalahan dan kerancuan daam memahami materi
tentang roda gigi. Semantara penggunaan roda gigi yang sangat banyak dalam kehidupan
sehari-hari membuat mahasiswa teknik, khususnya mahasiswa teknik industri harus selalu
bertemu dan bekerja menggunakan alat ini. Kurannya kemampuan mahsiswa untuk
memahami tentang roda gigi lebih disebabkan kurangnya referensi yang membahas tentang
roda gigi secara mendalam sekali pun ada buku tersebut merupakan buku terjemahan dari
bahasa asing yang memilik tingkat kesulitan bahasa yang sangat tinggi sehingga sulit untuk
dipahami mahaiswa. Dikarenakan alasan-alasan di atas, maka saya seorang mahasiswi teknik
industri berpikiran untuk membuat sebuah paper sederhana yang berisi penjelan rinci tentang
roda gigi dengan tingkat kesulitan bahasa yang sudah diturunkan sehingga mahasiswa dapat
dengan mudah memahami isi paper ini dan dapat mengerti materi tentang roda gigi secara
terperinci dan jelas.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan paper ini selain memenuhi tugas mata kuliah adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa mampu memahami tentang roda gigi secara umum.
2. Mahasiswa mengetahui peggolongan-penggolongan roda gigi
3. Mahasiswa mampu meguraikan nama setiap bagian roda gigi
4. Mahasiswa mampu menyatakan ukuran pada roda gigi.
5. Mahasiswa mampu mengetahui istilah-istilah yang sering ditemui pada roda gigi.
6. Mahasiswa mampu memahami cara perancangan roda gigi.

5
BAB 2 ISI
PEMBAHASAN

2.1. Roda Gigi


Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berguna untuk mentransmisikan daya. Roda
gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua
atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi
roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi
mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua
roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain, salah satu kasusnya adlah pasangan roda
gigi dan pinion yang bersumber dari tau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi.
Gambar 2.1. Roda Gigi

Roda gigi adalah salah satu komponen kendaraan bermotor yang membutuhkan
permukaan keras namun dengan bagian tengah yang tetap ulet (bahan yang tidak mudah
patah, mempunyai tegangan tarik yang tinggi). Roda gigi sering digunakan karena dapat
meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan lebih kompak daripada menggunakan
alat transmisi yang lainnya. Selain itu, roda gigi juga memiliki kelebihan-kelebihan
dibandingkan dengan alat transmisi lainnya, yaitu:
1. Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar.
2. Sistem yang kompak sehingga transmisinya lebih sederhana.
3. Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
4. Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat kecil.
5. Kecepatan transmisi roda gigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan dengan

6
pengukuran yang kecil dan daya yang besar.

Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan,
keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang bisa
dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi yang dengan roda gigi yang lebih
besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan torsi. Rasio
kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan keistimewaan dari roda gigi
yang mengalahkan mekanisme transmisi yang lain. Konstruksi roda gigi mempunyai prinsip
kerja berdasarkan pasangan gerak. Bentuk gigi dibuat untuk menghilangkan keadaan slip,
putar dan daya dapat berlangsung dengan baik. Selain itu, dapat dicapai kecepatan keliling
(vc) yang sama pada lingkaran singgung sepasang roda gigi. Lingkran singgung ini disebut
lingkaran pitch atau lingkaran tusuk yang merupakan lingkaran khayal pada pasangan roda
gigi. Pada sepasang roda gigi maka perlu diperhatikan, bahwa jarak lengkung antara dua gigi
yang berdekatan (Pitch) pada kedua roda gigi harus sama, sehingga kaitan antara gigi dapat
berlangsung dengan baik. Bentuk lengkung pada suatu profil gigi, tidak dapat dibuat
semaunya, melainkan mengikuti kurva-kurva tertentu yang dapat menjamin terjadinya kontak
gigi dengan baik.

2.1.1. Fungsi Roda Gigi


Secara umum fungsi dari roda gigi adalah:
a. Meneruskan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan.
b. Mengubah putaran dari poros yang digerakkan, yaitu dari putaran tinggi ke putaran
rendah atau dari putaran rendah ke putaran tinggi. Bisa juga mengubah putaran di sini
berarti membuat arah putaran poros penggerak.
c. Memindahkan zat cair dari satu tempat ke tempat lain, misalnya oli, minyak tanah,
dan sebagainya. Jadi, fungsi roda gigi di sini adalah sebagai pompa zat cair. Dalam
otomotif . dikenal adanya sistem pelumas dengan roda gigi.

2.2. Klasifikasi Roda Gigi


Roda gigi diklasifikasikan menjadi 3 pokok penting, yaitu menurut letak poros, arah
putaran, dan bentuk jalur gigi.

2.2.1. Menurut Letak Poros

7
A. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar
Roda gigi dengan poros sejajar adalah roda gigi dimana giginya berjajar pada dua
bidang silinder (disebut “bidang jarak bagi”). Kedua bidang silinder tersebut bersinggungan
dan yang satu menggelinding pada yang lain dengan sumbu tetap sejajar.

a. Roda Gigi Lurus (Spur Gear)


Gambar 2.2. Roda Gigi Lurus (Spur Gear)

Roda gigi lurus merupakan roda gigi yang paling sederhana dengan jalur gigi sejajar.
Roda gigi kerucut lurus adalah roda gigi yang paling sering digunakan. Perbandingan
kontaknya kecil dan kerjanya sangat berisik. Konstruksinya tidak memungkinkan
pemasangan bantalan pada kedua ujung poros-porosnya.

b. Roda Gigi Miring (Helical Gear)


Gambar 2.3. Roda Gigi Miring (Helical Gear)

Bentuk dasar geometrisnya hampir sama dengan roda gigi lurus, tetapi arah alur profil
giginya mempunyai kemiringan terhadap sumbu putar. Selain untuk posisi sumbu yang

8
sejajar, roda gigi miring dapat digunakan pula untuk pemasangan sumbu bersilangan. Dengan
adanya kemiringan alur gigi, maka perbandingan kontak yang terjadi jauh lebih besar
dibanding roda gigi lurus yang seukuran, sehingga pemindahan putaran maupun beban pada
gigi-giginya berlangsung lebih halus. Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada putaran
tinggi dan beban besar tetapi membutuhkan bantalan aksial untuk mengurangi gaya aksial
yang timbul.

c. Roda Gigi Miring Ganda


Gambar 2.4. Roda Gigi Miring Ganda

Gaya aksial yang timbul pada gigi yang mempunyai alur berbentuk V tersebut, akan
saling meniadakan. Contoh penggunaannya yaitu pada roda gigi reduksi turbin pada kapal
dan generator, roda gigi penggerak rol pada steel mills.

d. Roda Gigi Dalam


Gambar 2.5. Roda Gigi Dalam

Roda gigi yang jika diingini alat transmisi dengan ukuran kecil dengan perbandingan
reduksi besar, karena pinyon terletak di dalam roda gigi.

9
e. Roda Gigi Rack dan Pinion
Gambar 2.6. Roda Gigi Rack dan Pinion

Roda gigi rack dan pinion berupa pasangan antara batang gigi dan pinion roda
gigijenis ini digunakan untuk merubah gerakan putar menjadi lurus atau sebaliknya.

f. Batang Gigi dan Pinion


Gambar 2.7. Batang Gigi dan Pinyon

Merupakan dasar profil pahat pembuat gigi. Contoh pemakaian gigi reck terdapat
pada mesin bor tegak, mesin bubut, dan lain-lain.

2.2.1.2. Roda Gigi Dengan Poros Berpotongan (Intersection).


a. Roda Gigi Kerucut Lurus
Gambar 2.8. Roda Gigi Kerucut Lurus

10
Roda gigi kerucut lurus merupakan roda gigi yang paling mudah dibuat dan paling
sering dipakai. Contoh penggunaanya pada grab wich, hnd wich, kerekan.

b. Roda Gigi Kerucut Spiral


Gambar 2.9. Roda Gigi Kerucut Spiral

2.2.1.3. Roda Gigi Dengan Poros Silang


a. Roda Gigi Miring Silang
Gambar 2.10. Roda Gigi Miring Silang

Roda gigi miring silang adalah roda gigi yang menggunakan kontek titik yang
didasarkan pada letak poros, arah putaran, dan bentuk jalur gigi.

b. Roda Gigi Cacing


Gambar 2.11. Roda Gigi Cacing

11
Roda gigi cacing menyerupai screw berbentuk batang yang dipasangkan dengan roda
gigi biasa atau spur. Roda gigi cacing merupakan salah satu cara termudah untuk
mendapatkan rasio torsi yang tinggi dan kecepatan putar yang rendah.

c. Roda Gigi Cacing Selubung Ganda


Gambar 2.12. Roda Gigi Cacing Silindris

d. Roda Gigi Globoid


Gambar 2.13. Roda Gigi Globoid

Roda gigi globoid adalah roda gigi yang mempunyai perbandingan kontak yang lebih
besar, dipakai untuk beban yang lebih besar.

12
e. Roda Gigi Hipoid
Gambar 2.14. Roda Gigi Hipoid

Roda gigi hipoid adalah roda gigi yang mempunyai gigi berbentuk spiral pada bidang
kerucut yang sumbunya bersilang. Dan pemindahan gaya pada permukaan gigi berlangsung
secara meluncur dan menggelinding.

f. Roda Gigi Permukaan


Gambar 2.15. Roda Gigi Permukaan

Roda gigi luruss permukaan memiliki dua sumbu saling berpotongan dengan sudut
sebesar 900.

2.2.2. Menurut Arah Putaran


a. Roda Gigi Luar è arah putarannya berlawanan.
b. Roda gigi dalam dan pinionè arah putarannya sama.

2.3. Penguraian Nama Setiap Bagian Roda Gigi


Berikut beberapa buah istilah yang perlu diketahui dalam perancangan roda gigi yang
perlu diketahui, antara lain:

13
 Lingkaran Pitch
Lingkaran khayal yang menggelinding tanpa terjadiny slip. Lingakaran ini merpakan
dasar untuk memberikan ukuran-ukuran gigi seperti tebal gigi, jarak antara gigi dan lain-lain.

 Pinion
Roda gigi yang lebih kecil dalam suatu pasangan roda gigi.

 Diameter Lingkaran Pitch


Merupakan diameter dari lingkaran pitch.

 Diametral Pitch
Jumlah gigi per satuan pitch. P
Dimana : N = Jumlah Gigi
D = Diameter Lingakaran Pitch

 Jarak Bagi Lingkaran


Jarak sepanjang lingkaran pitch antara profil dua gigi yang berdekatan atau keliling
lingkaran pitch dibagi dengan jumah gigi, secara formulas dapat ditulis: t

 Modul
Perbandingan antara diameter lingkaran pitch dengan jumlah gigi. m

 Adendum
Jarak antara lingkaran kepala dengan lingkaran pitch diukur dalam arah radial.

 Dedendum

14
Jarak antara lingkaran pitch dengan lingkaran kaki yang diukur dalam arah radial.

 Working Depth
Jumlah jari-jari lingkaran kepala dari sepasang roda gigi yang berkontak dikurangi
dengan jarak poros.

 Clearance Circle
Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari gigi yang
berpasangan.

 Pitch Point
Titik singgun dari lingkaran pitch dari sepasang roda gigi yang berkontak yang juga
merupakan titik potong antara garis kerja dengan garis pusat.

 Operating Pitch Circle


Lingkaran-lingkaran singgun dari sepasang roda gigi yang berkontak dan jarak
porosnya menyimpang dari jarak poros yang secara teoritis benar.

 Dedendum Circle
Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi.

 Width of Space
Tebal ruang antara roda gigi diukur sepanjang lingkaran pitch.

 Sudut Tekan
Sudut yang dibentuk dari garis normal dengan kemiringan dari sisi kepala gigi.

 Kedalaman Total
Jumlah dari addendum dan dedendum.

 Tebal Gigi
Lebar gigi diukur sepanjang lingkaran pitch.

15
 Lebar Ruang
Ukuran ruang antara dua gigi sepanjang lingkaran pitch.

 Backlash
Selisih antara tebal gigi dengan lebar ruang.

 Sisi Kepala
Permukaan gigi di atas lingkaran pitch.

 Sisi Kaki
Permukaan gigi di bawah lingkaran pitch.

 Puncak Kepala
Permukaan di puncak gigi.

 Lebar Gigi
Kedalaman gigi diukur sejajar sumbunya.

2.5. Istilah-istilah Pada Roda Gigi


 Frekuensi Putaran
Merupakan ukuran seberapa banyak putaran terjadi dalam satu satuan waktu.
Misalnya, RPM adalah seberapa banyak putaran terjadi dalam satu menit.

 . Jumlah Gigi
Merupakan jumlah gigi yang dimiliki oleh roda gigi. Dalam kasus roda gigi cacing,
jumlah gigi adalah nomor thread dari roda gigi cacing.

 Aksis
Frekuensi Angular, Diukur dalam radian per detik, dimana 1 RP rad/detik. Satu
putaran bernilai 2 π rad.
 Pitch
Merupakan ruang di antara gigi.

16
 Sudut Heliks
Merupakan sudut antara tangen ke heliks dan aksis roda gigi. Sudut heliks roda gigi
cacing mendekati 900.

2.6 RUMUS –RUMUS RODA GIGI LURUS


Dari gambar terlihat geometri dari roda gigi lurus. Variabel dari roda gigi yang
penting antara lain adalah ukuran modul dan jumlah gigi, kedua variabel tersebut menjadi
dasar untuk menghitung variabel lain yang terdapat pada roda gigi lurus 

                        
Gambar geometri roda gigi lurus

Keterangan dari gambar  :


Dp       = Diameter pitch / diameter tusuk / pitch circle
Dk       = Diameter kepala / addendum pitch
Df        = Diameter kaki/ dedendum circle
h          = tinggi gigi
hk        = tinggi kepala / addendum
hf         = tinggi kaki/ dedendum
w         = lebar satu gigi
b          = tebal roda gigi
c          = Jarak sumbu
Pp        = pitch gigi / jarak bagi gigi
         = Sudut tekan / pressure angle
m         = modul
z          = jumlah gigi

17
Persamaan yang dipakai untuk menghitung roda gigi lurus antara lain :
Dp      = m . z ……………………………………………………….…..
Dk      = Dp + 2m       = m.z + 2m      = m (z+2) ………………………
Df       = Dp – 2,33m = m.z – 2,33m = m (z-2,33) …………………….
hf        = 1,167m …………………………………………………………
hk       = m ………………………………………………………………..
h         = hk + hf  = m + 1,167m …………………………………………

Contoh perhitungan roda gigi lurus:


Akan dikerjakan roda gigi lurus dengan dimensi sesuai contoh adalah Dk = 70,5 mm,  z = 45
gigi tentukan dimensi-dimensi lain dari roda gigi tersebut

Penyelesaian dari contoh  adalah :

Dk       = m (z+2)
70,5     = m (45+2)
m         = 70,5 / 47
m         = 1,5 mm

Dp       = m.z
Dp       = 1,5 . 45
Dp       = 67,5 mm

Df        = Dp – 2,33m
Df        = 67,5 – 3,5
Df        = 64 mm

hf         = 1,167m
hf         = 1,75 m

hk        = m = 1,5

h          = hk + hf
h          = 1,5 + 1,75
h          = 3,25 mm

18
2.7 PERHITUNGAN RODA GIGI HELIX

Perhitungan panjang spiral atau kisar dari helik dapat ditunjukkan dari gambar A.3  dan
persamaan P.1 berikut ini

Gambar A.3 Geometri alur spiral

Dari gambar 1.9 diatas jika sebuah Persegi panjang ABCD dengan alur diagonal AD
digulung maka akan membentuk sebuah tabung berdiiameter D yang ber-alur helik. Sehingga
jika sudut β diketahui dan diameter benda kerja diketahui maka untuk mendapatkan P (kisar)
dapat menggunakan persamaan 1.2 yaitu persamaan segitiga dengan metode trigonometri
sebagai berikut :

…………………………………..(P.1)
Dimana P adalah kisar yang digunakan untuk mencari pasangan roda gigi perantara yang
dapat dicari dari tabel roda gigi perantara.

Jika dalam pembuatan alur helik diketahui panjang kisar P dan diameternya  D maka untuk
mencari besarnya kemiringan sudut β adalah :

…………………..……………..(P2)

Sudut β diperlukan ketika dalam pembuatan alur / roda gigi menggunakan pisau berbentuk
piringan (disc) maka kemiringan kepala spindle harus mengikuti kemiringan sudut β tersebut
seperti contoh pada gambar 1.10a. Apa bila menggunakan pisau jenis jari (end mill)
kemiringan spindle tidak perlu mengikuti kemiringan sudut β seperti contoh gambar A.4

Contoh perhitungan alur helik untuk menentukan roda gigi pengganti :

19
Sebuah roda gigi miring dengan diameter kepala (Dk) 80 mm dan kemiringan helik (β) 15°
maka hitunglah panjang kisar untuk menentukan pasangan roda gigi perantara.

Penyelesaian perhitungan roda gigi helik :

Pada tabel roda gigi perantara nilai yang mendekati perhitungan diatas adalah 933,33 mm
dimana pasangan roda giginya
A = 40                         C = 30
B = 70                         D = 100

Skema pemasangan roda gigi dapat dilihat pada lembar berikutnya

20
21
22
2.8 CONTOH APLIKASI RODA GIGI PADA KEHIDUPAN SEHARI HARI

 Gear Box
 Sistem transmisi persneling pada kendaraan beroda empat
 Roda gigi penggerak katup-katup pada mesin motor
 Lift
 Mesin Bor Tegak
 Mesin diesel atau dinamo motor elektrik, dan sebagaiannya

Roda gigi pada mesin mesin industry dan kendaraan bermotor

Pada rantai sepeda atau yang sejenis

Pada sistem katrol

23
BAB 3 KESIMPULAN

Kesimpulan dari tugas makalah ini kita bisa mengetahui jenis – jenis Roda dan dan
kegunaan dengan baik dan benar. Juga diharapkan agar pembaca bisa lebih baik dalam
perawatan roda gigi, sehingga peluang atau resiko cedera dan kecelakaan kerja lebih sedikit
dan bisa diminimalisir.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing kami tercinta Bu
Riana Nurmalasari, S.Pd.,M.Pd yang selalu memberikan dukungan serta bimbingannya
sehingga Tugas makalah ini dapat tersusun dengan baik.

24
DAFTAR RUJUKAN

De Garmo, E. Paul. 2003. Materials and processes ini Manufacturing. 9th. Ed.
California: The Macmilland Limited.

Desisaryana. April 2018 . https://desisaryana.blogspot.com/2018/04/makalah-roda-


gigi.html. (online). Selasa 2 februari 2020

Hidayat Nur Arkhamtito. 2018 , https://www.scribd.com/doc/148784611/Makalah-


Roda-Gigi. (online). Selasa 2 februari 2020

Kalpakjian, Sarope. and Steven R. Schmid. 2008. Manufacturing Processerfor


Engineering Materials. Chicago: Eddison-Wessley Publishing Co.

Ramlizor. April 2016.https://belajarmesinbubutcnc.blogspot.com/2016/04/cara-


menggunakan-alat-potong-yng-baik.html. (online). Selasa 2 februari 2020

Singh, R. 2006. Introduction to Basic Manufacturing Process and Workshop


Technology. New Delhi: New Age Internasional Limited, Publisher.

Yongki chirstandi. 2017 , https://www.academia.edu/29315453/Makalah_Roda_Gigi.


(online). Selasa 2 februari 2020

25

Anda mungkin juga menyukai