Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

MATA KULIAH
ELEMEN MESIN 2

Perancangan Roda Gigi Lurus Pada Mesin Jam Dinding


Sweep Dengan Menggunakan Metode Niemann

Disusun oleh:
TEGAR INTIFALDA
NPM. 3331200080

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puja dan puji syukur kepada kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Perancangan Roda Gigi Lurus Pada Mesin Jam Dinding Sweep
Dengan Menggunakan Metode Niemann”. Selalu ingat, shalawat serta salam
penulis curahkan kepada baginda Nabi Muhammad saw. yang selalu mengingat
umatnya dan semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya.
Makalah ini adalah persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah pilihan
Perancangan Sistem Pemipaan yang dapat dilaksanakan pada semester 6 (enam)
di Jurusan Teknik Mesin dengan Program Studi S1 Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan bekerja sama selama pelaksanaan kerja praktik dalam penyusunan
laporan ini, khususnya:
1. Allah SWT & Nabi Muhammad saw. yang telah melimpahkan segala rahmat,
nikmat, dan hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan kerja praktik ini
dengan berjalan lancar.
2. Orang Tua dan keluarga yang telah membantu, mendoakan, dan memberikan
dukungan setiap hari kepada anaknya yang telah menyelesaikan penyusunan
laporan kerja praktik.
3. Bapak Dhimas Satria, S.T., M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Dosen Pengampu
Mata Kuliah Elemen Mesin 2.

Penulis menyadari banyak bahwa penyusunan makalah terdapat kesalahan


dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dibutuhkan kritik dan saran
membangun sehingga penulis dapat memperbaiki laporan kerja praktik pada masa
yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi para pembacanya.

ii
Cilegon, Maret 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Tujuan Makalah......................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan .............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Roda Gigi ..................................................................................3
2.2 Roda Gigi ...............................................................................................3
2.3 Macam - macam Roda Gigi....................................................................4
2.3.1 Roda Gigi Lurus ...........................................................................4
2.3.2 Roda Gigi Helix ...........................................................................4
2.3.3 Roda Gigi Helix Ganda ................................................................5
2.3.4 Roda Gigi Rack ............................................................................5
2.3.5 Roda Gigi Payung Gigi Lurus ......................................................6
2.3.6 Roda Gigi Payung Gigi Spiral ......................................................7
2.3.7 Roda Gigi Hypoid ........................................................................7
2.3.8 Roda Gigi Mitre ...........................................................................8
2.3.9 Roda Gigi Mahkota ......................................................................8
2.3.10 Roda Gigi Screw ........................................................................9
2.3.11 Roda Gigi Cacing .......................................................................9
2.3.12 Roda Gigi Non-Sirkuler ...........................................................10
2.3.13 Roda Gigi Internal ....................................................................10
2.3.14 Roda Gigi Elipsiklik .................................................................11
2.4 Mesin Jam Dinding Sweep ...................................................................12

iv
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN
3.1 Diagram Alir Perancangan Roda Gigi..................................................13
BAB IV METODOLOGI PERANCANGAN
4.1 Detail Alur Estimasi Roda Gigi ...........................................................16
4.2 Detail Alur Analisis Roda Gigi ............................................................19
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Roda Gigi Lurus ................................................................................4
Gambar 2.2 Roda Gigi Helix.................................................................................5
Gambar 2.3 Roda Gigi Helix Ganda .....................................................................5
Gambar 2.4 Roda Gigi Rack .................................................................................6
Gambar 2.5 Roda Gigi Payung Gigi Lurus ...........................................................6
Gambar 2.6 Roda Gigi Payung Gigi Spiral ...........................................................7
Gambar 2.7 Roda Gigi Hypoid .............................................................................7
Gambar 2.8 Roda Gigi Mitre.................................................................................8
Gambar 2.9 Roda Gigi Mahkota ...........................................................................8
Gambar 2.10 Roda Gigi Screw .............................................................................9
Gambar 2.11 Roda Gigi Cacing ..........................................................................10
Gambar 2.12 Roda Gigi Non-Sirkuler ................................................................10
Gambar 2.13 Roda Gigi Internal .........................................................................11
Gambar 2.14 Roda Gigi Elipsiklik......................................................................11
Gambar 2.15 Mesin Jam Dinding Sweep ............................................................12

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Roda gigi adalah salah satu jenis transmisi yang berfungsi sebagai
pemindah gerak dan daya pada suatu sistem transmisi antara penggerak
dan yang digerakkan melalui sebuah putaran. roda gigi digunakan juga
untuk pada sebuah mekanisme perubah gerak lurus mentejadi gerak putar
atau sebaliknya.
Roda gigi pada umumnya adalah sebuah benda yang terbuat dari
logam atau non logam yang berbentuk bulat dan memiliki gigi pada
bagian pinggirnya. Pada umumnya roda gigi dibuat dari bahan logam
untuk memindahkan beban yang berat, jika gaya yang dipindahkan tidak
berat dapat digunakan roda gigi dari bahan non logam. Secara umum
fungsi roda gigi yaitu untuk meneruskan gaya dari poros penggerak ke
poros yang digerakkan, mengubah putaran tinggi ke putaran rendah atau
sebaliknya dan dapat juga memindahkan suatu cairan dari suatu tempat
ke tempat lain seperti yang digunakan pada pompa roda gigi.
Dibandingkan dengan berbagai alat transmisi daya seperti sabuk
dan rantai, roda gigi mempunyai keunggulan umur pakai yang sangat
lama dengan efisiensi yang sangat tinggi sekitar 98%. Tapi roda gigi
lebih mahal disbanding transmisi sabuk dan rantai. Ada dua jenis
kerusakan yang akan dialami roda gigi, lelah karena menerima tegangan
lengkung berulang dan kelelahan karena tekanan berulang pada
permukaan gigi. Keduanya harus diperhitungkan saat merancang roda
gigi. Bentuk permukaan dan ukuran gigi telah distandarkan oleh
American Gear Manufacturers Assosiaciation (AGMA).
1.2 Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah MK Elemen Mesin 2 ini antara lain:
1. Mahasiswa dapat mengetahui roda gigi lurus.
2. Mahasiswa dapat mengetahui alur estimasi roda gigi lurus.
3. Mahasiswa dapat mengetahui alur analisis pada roda gigi lurus.

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah MK Elemen Mesin 2 ini antara lain:
1. Bagaimana mahasiswa dapat mengetahui roda gigi lurus?
2. Bagaimana mahasiswa dapat mengetahui alur estimasi roda gigi?
3. Bagaimana mahasiswa dapat mengetahui alur analisis pada roda gigi?

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan berisi tentang susunan makalah MK Elemen
Mesin 2 yang telah dibuat meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab satu ini menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan makalah,
rumusan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab dua ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang
berhubungan dengan .
BAB III PENUTUP
Pada bab tiga ini menjelaskan mengenai kesimpulan hasil dari
pembahasan dan juga saran untuk menunjang mutu dan kualitas makalah
dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi referensi buku acuan yang digunakan dalam membuat makalah.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Roda Gigi


Roda gigi ditemukan pada perangkat sistem mekanik Yunani kuno
di Alexandria pada abad 3 SM yang sudah dikembangkan oleh
Archimedes. Penggunaannya sudah sangat luas di masa Yunani kuno.
Dia menemukan fungsi roda gigi pada dua aplikasi utama, seperti:
 Pada perangkat mekanik yang memiliki beban berat seperti kincir dan
roda irigasi untuk pertanian. Dimana perangkat mekanik tersebut
mampu mentransmisikan daya dengan kekuatan yang cukup besar.
 Pada skala kecil jam air, instrumen yang berhubungan dengan
kalender dan automata yang mana pada saat itu bisa terlihat sangat
menakjubkan.
Penggunaanya sudah memakai roda gigi differensial dan mungkin
roda gigi hypoid. Mereka yang menggunakan aplikasi roda gigi pada
perangkat mekaniknya menjadi leluhur dari semua roda gigi yang
modern. Oleh karena banyak aplikasi penggunaan roda gigi di masa
kuno, sehingga di kota Alexandria banyak di temukan barang kuno
berupa fosil yang menguatkan hipotesa bahwa awal lahirnya roda gigi
dan pengunaannya pada sistem mekanik terjadi di masa Yunani kuno.

2.2 Roda Gigi


Roda gigi adalah roda yang berguna untuk mentransmisikan daya
besar atau putaran yang cepat. Rodanya dibuat bergerigi dan berbentuk
silinder atau kerucut yang saling bersinggungan pada kelilingnya agar
jika salah satu diputar maka yang lain akan ikut berputar.
2.3 Macam - macam Roda Gigi
Adapun macam – macam dari roda gigi, yaitu sebagai berikut ini:
2.3.1 Roda Gigi Lurus
Sesuai dengan namanya, roda gigi ini memiliki profil gigi
berbentuk lurus dengan sumbu aksial. Roda gigi ini berpasangan
dengan roda gigi lurus juga yang disebut pinion. Berfungsi
untuk memindah putaran/gaya dari poros yang sejajar dan
memindahkan gaya/beban yang berat. Contohnya pada gearbox
mobil, roda gigi penggerak katup pada mesin motor, dan lain-
lain.

Gambar 2.1 Roda Gigi Lurus


(Sumber: teknikkece.com)

2.3.2 Roda Gigi Helix


Profil pada roda gigi ini dibuat membentuk sudut dengan
sumbu aksial roda gigi. Roda gigi ini berfungsi untuk
memindahkan putaran/gaya dari dua poros yang membentuk
sudut tetapi terletak pada dua bidang yang sejajar. Sudut yang
terbentuk tergantung sudut helix masing-masing roda gigi. Misal
sudut helix roda gigi pertama 60° ke kanan dan roda gigi kedua
20° ke kiri. Maka sudut porosnya 60° - 20° = 40°.

4
Gambar 2.2 Roda Gigi Helix
(Sumber: teknikkece.com)

2.3.3 Roda Gigi Helix Ganda


Untuk mengatasi gaya aksial pada roda gigi helix, maka
diciptakanlah roda gigi helix ganda. Profil gigi pada roda gigi ini
membentuk huruf V sehingga terlihat seperti ada dua roda gigi
helix. Dengan profil tersebut menyebabkan gaya aksial terkesan
tidak ada. Tentunya dalam pembuatannya lebih rumit dibanding
roda gigi helix biasa.

Gambar 2.3 Roda Gigi Helix Ganda


(Sumber: teknikkece.com)

2.3.4 Roda Gigi Rack


Sebenarnya ini merupakan pasangan roda gigi lurus
dengan rack yang bergigi lurus juga. Fungsinya adalah
mengubah gerak putaran roda gigi menjadi gerak linier pada
rack. Profil pada gigi rack dapat dibuat lurus maupun helix.

5
Disesuaikan dengan pasangan roda gigi yang digunakan. Namun
fungsinya tidak berubah.

Gambar 2.4 Roda Gigi Rack


(Sumber: teknikkece.com)

2.3.5 Roda Gigi Payung Gigi Lurus


Roda gigi jenis ini berbentuk seperti payung atau kerucut.
Berfungsi untuk mentransmisikan putaran/gaya antara dua poros
yang berpotongan pada satu titik. Roda gigi payung memiliki
pitch berbentuk kerucut, sehingga pemotongan giginya
dilakukan sepanjang putaran kerucut. Roda gigi payung yang
memiliki profil gigi lurus. Jenis roda gigi ini tidak memiliki
beban aksial.

Gambar 2.5 Roda Gigi Payung Lurus


(Sumber: teknikkece.com)

6
2.3.6 Roda Gigi Payung Gigi Spiral
Roda gigi payung yang memiliki profil gigi dengan jalur
kurva. Roda gigi ini memiliki rasio yang lebih tinggi dibanding
dengan yang bergigi lurus. Sehingga lebih efisien, kuat,
getarannya lebih rendah dan kebisingannya juga rendah. Namun
dalam pembuatannya cukup rumit. Karena bentuk giginya yang
melengkung. Bentuk giginya yang melengkung menyebabkan
timbulnya gaya dorong aksial.

Gambar 2.6 Roda Gigi Payung Spiral


(Sumber: teknikkece.com)

2.3.7 Roda Gigi Hypoid


Merupakan roda gigi payung dengan gigi spiral namun
kedua aksisnya tidak berpotongan.

Gambar 2.7 Roda Gigi Hypoid


(Sumber: teknikkece.com)

7
2.3.8 Roda Gigi Mitre
Roda gigi payung yang memiliki pasangan dengan rasio 1.
Artinya kedua roda gigi tersebut memiliki ukuran yang sama
persis. Digunakan untuk mengubah arah transmisi tanpa
mengubah kecepatan. Profil giginya dapat dibuat lurus maupun
helix. Umumnya posisi poros untuk kedua roda gigi mitre
memiliki sudut 90°. Namun juga ada yang membentuk sudut
lainnya yang disebut roda gigi mitra sudut.

Gambar 2.8 Roda Gigi Mitre


(Sumber: teknikkece.com)

2.3.9 Roda Gigi Mahkota


Merupakan jenis roda gigi bevel yang bentuk profil
giginya sejajar dan tidak bersudut terhadap aksis. Bentuk roda
giginya menyerupai mahkota. Hanya dapat dipasangkan secara
akurat dengan roda gigi lurus atau roda gigi bevel.

Gambar 2.9 Roda Gigi Mahkota


(Sumber: teknikkece.com)

8
2.3.10 Roda Gigi Screw
Roda gigi screw merupakan pasangan roda gigi helix
dengan sudut putaran 45° pada poros non-paralel dan tidak
berpotongan. Karena kontak giginya merupakan sebuah titik,
dan daya dukung bebannya rendah, maka ridak cocok untuk
transmisi daya besar. Pelumasan harus diperhatikan saat
menggunakan roda gigi ini. Karena gesekan antar gigi akan
mengikis permukaan giginya.

Gambar 2.10 Roda Gigi Screw


(Sumber: teknikkece.com)

2.3.11 Roda Gigi Cacing


Roda gigi cacing merupakan pasangan antara potongan
screw dan roda gigi. Bentuk potongan screw pada poros disebut
cacing. Sedangkan roda gigi pasangannya disebut roda gigi
cacing. Keduanya terletak pada poros non-paralel Umumnya
cacing dibuat dengan bahan yang keras agar tidak mudah
terkikis karena gesekan antar gigi. Sedangkan bahan roda gigi
cacing dibuat dengan bahan yang lebih lunak. Ketika batang
cacing digerakkan, maka roda gigi cacing pasti ikut bergerak.
Namun jarang sekali ada roda gigi cacing yang digerakkan dapat
menggerakkan batang cacing. Meskipun efisiensinya rendah,
roda gigi ini memiliki keunggulan. Putarannya halus dan tenang.

9
Dan memiliki fitur penguncian diri. Contohnya digunakan pada
kepala pembagi.

Gambar 2.11 Roda Gigi Cacing


(Sumber: teknikkece.com)

2.3.12 Roda Gigi Non-Sirkuler


Roda gigi yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu.
Contohnya dirancang untuk variasi rasio, osilasi, dan lain-lain.
Bentuknya ada bermacam-macam dan sumbunya tidak selalu
berada di tengah.

Gambar 2.12 Roda Gigi Non-Sikuler


(Sumber: teknikkece.com)

2.3.13 Roda Gigi Internal


Roda gigi yang profil giginya berada di bagian dalam
silinder atau kerucut. Roda gigi ini dipasangkan dengan roda
gigi eksternal. Ketika dipasangkan dengan roda gigi eksternal,

10
roda gigi ini tidak mengubah arah putarannya. Namun
mengubah kecepatan putaran.

Gambar 2.13 Roda Gigi Non-Sikuler


(Sumber: teknikkece.com)

2.3.14 Roda Gigi Elipsiklik


Merupakan kombinasi antara roda gigi internal dan roda
gigi lurus. Pergerakan roda gigi ini menyerupai pergerakan
planet terhadap matahari sehingga disebut planetary gear. Roda
gigi ini berfungsi untuk mengubah rasio putaran poros secara
aksial, bukan paralel. Demikianlah pembahasan singkat
mengenai jenis roda gigi dan fungsinya. Semoga informasi
tersebut bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.

Gambar 2.14 Roda Gigi Elipsiklik


(Sumber: teknikkece.com)

11
2.4 Mesin Jam Dinding Sweep
Mesin jam adalah susunan roda gigi untuk menggerakkan ketiga
jarum jam. Sistem roda gigi tersebut digerakkan oleh sebuah motor listrik
kecil yang sederhana. Motor listrik tersebut hanya menggunakan satu
magnet dan satu kumparan kawat.

Gambar 2.15 Mesin Jam Dinding Sweep


(Sumber: Dokumen Pribadi)

12
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN

3.1 Diagram Alir Perancangan Roda Gigi


Dalam perancangan roda gigi mempunyai langkah - langkah
percobaan yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
1. Tahap Estimasi

Data Masukan Untuk


Perancangan

Proses Estimasi

Hasil Estimasi

2. Tahap Analisis

Analisis Hasil Estimasi

Hasil Analisis

Selesai

1. Tahap Detail Estimasi Roda Gigi

1. Data Masukan N1,


n1, βo, SG1

 Pemilihan Bahan
2. Pilih ko Bahan
3. Hitung kD = F(ko, V)

4. Hitung Bo = f(kD)

5. Hitung Bzul = f(Bo)

 Pemilihan Bahan
6. Pilih b/db1 dari Tabel

7. Hitung Dimensi Utama


Dengan Persamaan
Estimasi

Gagal

8. Cek vii– vi < tol

9. Rekap Dimensi Utama


Rekap Parameter Roda
Gigi

2. Tahap Detail Analisis Roda Gigi

Start

Data Masukan
N1, n1, i, βo

14
1. Perhitungan Dimensi
Tambahan

3. Kesalahan Gigi f 2. Beban Nominal B

6. Faktor Beban CD, CS CT, Cβ


4. Rasio Kontak ɛw

7. Beban Efektif BW
5. Faktor Tegangan qw
Faktor Tegangan yw

8. Tegangan Kaki Gigi σw


9. Tekanan Permukaan Gigi kw
10. Tahanan Scoring kp

11.12.13. Faktor Keamanan


SB,SG,SF dan Lh

Stop

15
BAB IV
PERHITUNGAN PERANCANGAN RODA GIGI

4.1 Detail Alur Estimasi Roda Gigi


A. Data Masukan Pada Alur Estimasi
Pada alur estimasi roda gigi data masukan yang diperlukan yaitu
berupa daya yang ditransmisikan N1 (HP), putaran pinion 𝑛1 (rpm),
rasio reduksi (і), sudut heliks 𝛽0 (kemiringan gigi), viskositas
pelumas, dan faktor keamanan terhadap kegagalan pitting 𝑆G.
Diketahui:
I = 0.002 A
V = 1.560 volt
P = 0.00312 W = 4.291 x 10-6 HP
N1 = 4.291 x 10-6 HP
𝑛1 = 5.3 rpm
m = 0.5
𝑍 47
i = 𝑍2 = = 5.9
1 8

SG = 2 (didapatkan dari tabel 22/13 pada rentang umur panjang gear)

B. Kekuatan Lelah Permukaan Bahan K0


Menentukan harga kekuatan lelah permukaan bahan K0 dapat
ditentukan dengan melihat tabel 22/25. Material yang digunakan roda
gigi, yaitu plastik ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene). Plastik jenis
ini umum digunakan karena materialnya yang mudah dibentuk serta
tingkat durabilitasnya yang baik. ABS juga memiliki tingkat resistensi
yang tinggi, tahan terhadap suhu panas, dan tentunya murah.
Berdasarkan tabel material data 22/25 maka nilai K0 = 0,23 dengan
type and treatment Laminated, Plastic.
C. Menghitung Harga KD
Nilai KD = yG.yH.yS.yV.K0 yang didapat dari tabel 22/26. Berikut
adalah tahapan untuk mencari data dengan menggunakan tabel 22/26
sebagai referensi.
1. Nilai yG
Berdasarkan referensi dari jurnal UMY didapatkan bahwa
modulus elastisitas plastik jenis ABS sebesar 9.4 Gpa = (9.400
Mpa).
0.5 + 2.1 × 104 0.5 + 2.1 × 104
𝒚𝑮 = = = 1.12
2 × 𝐸𝐺 2 × 9400
2. Nilai yH
Nilai 𝑦𝐻 dapat dicari pada tabel 22/25.Jika pasangan roda gigi
memiliki bahan yang berbeda, maka memiliki nilai HB. Pada
roda gigi jam dinding sweep memiliki pasangan roda gigi
memiliki bahan yang sama sehingga nilai 𝑦𝐻 = 1, berdasarkan
catatan yang ada pada tabel 22/25.
3. Nilai ys
Pada roda gigi mesin jam dinding pelumas yang digunakan bisa
berupa Singer, viskositas dari pelumas diketahui, yaitu grade
22 maka maka viskositas pelumas Singer sebesar 22 cSt. Pada
tabel 22/26 tidak ada maka kita ambil angka terkecil yaitu V
(cSt) = 21 sehingga 𝑦𝑠 = 0.75.
4. Nilai yv
0.6
Nilai 𝑦v dapat dicari dengan rumus 𝑦𝑣 ≈ 0.7 + 8 2
dimana
1+( )
𝑣

v adalah kecepatan keliling dari lingkaran gelinding 𝑣 =


𝜋𝑛1 𝑑𝑏1
. Untuk perancanan langkah awal, v diambil sembarang
60000

karena 𝑑𝑏1 belum diketahui. Asumsikan v = 0.25 m/s, maka


0.6 0.6
𝑦𝑣 ≈ 0.7 + 2 = 0.7 + = 0.701
8 8 2
1 + (𝑣 ) 1 + (0.25)

Sehingga harga 𝐾𝐷 = 𝑦𝐺 . 𝑦𝐻 . 𝑦𝑠 . 𝑦𝑣 . 𝐾0 = 1,12 × 1 × 0,75 ×


0,701 × 0,23 = 0,14.

17
D. Menghitung Harga KD
Dalam menghitung harga B0 diperlukan data lain diantaranya 𝛽0,
𝐶𝑠, 𝑆G, 𝐾D, i. nilai faktor kejut Cs didapat pada tabel 22/18 yaitu
sebesar 1,5. Adapun rumusnya sebagai berikut.
0.35𝐾𝐷 0.35 × 0.14
𝐵0 = = = 0.0024
√𝐶𝑜𝑠 3 𝛽𝐶𝑆 𝑆𝐺 (𝑖 + 1) √𝐶𝑜𝑠 3 0 × 1.5 × 2 × (5.9 + 1)
E. Menghitung Harga BZul
Harga nilai Bzul diketahui berdasarkan nilai SG yang dapat dicari
pada tabel 22/11 yaitu SG ≥ 1 maka Bzul = B0 dan jika SG < 1 maka
Bzul = B0 s/d 3B0. Nilai SG yaitu sebesar 2 maka lebih besar dari 1
artinya Bzul = B0 yaitu 0,0024.
F. Memilih harga b/db1
Berdasarkan tabel 22/17 pada perancangan roda gigi mesin jam
dinding sweep pinion ini menggunakan jenis tumpuan jepit
(Overhanging Pinion) sehingga nilai b/db1 ≤ 0,7
G. Menghitung Dimensi Utama
Dimensi utama yang ditentukan dahulu dapat berupa jarak poros
a, diameter pinion db1 atau lebar gigi b. Dari persamaan dibawah ini
(22/75, 22/76, dan 22/77) dipilih salah satu.
a. Jarak poros (a)
3 𝑎 𝑁1 3 𝑑𝑏1 𝑁1
𝑎 ≥ √(𝑖 + 1) 𝑏 𝑛 = 56.4 (𝑖 + 1) √ 𝑚𝑚
1 𝐵𝑧𝑢𝑙 𝑏 𝑛1 𝐵𝑧𝑢𝑙

3 4 4.291 x 10−6
𝑎 = 56.4 (5.9 + 1) √ = 30,51 𝑚𝑚
2.8 5.3×0,0024

b. Diameter Lingkaran Gelinding Pinion (𝑑𝑏1)


2𝑎 3 𝑑𝑏1 𝑁1
𝑑𝑏1 = ≥ 113 √ 𝑚𝑚
𝑖+1 𝑏 𝑛1 𝐵𝑧𝑢𝑙

2×30,51 3 4 4.291 x 10−6


𝑑𝑏1 = ≥ 113 √2.8
5.9+1 5.3×0,0024

𝑑𝑏1 = 8.84 ≥ 8.86 𝑚𝑚


c. Lebar Gigi (b)
𝑏 𝑏 𝑁1 106 𝑁1 (𝑖 + 1)2
𝑏= 𝑑𝑏1 = 𝑎 = 1.43 × 10−6 2 = 𝑚𝑚
𝑑𝑏1 𝑎 𝑑 𝑏1 𝑛1 𝐵𝑧𝑢𝑙 2.8 𝑛1 𝑎2 𝐵𝑧𝑢𝑙

18
106 𝑁1 (𝑖 + 1)2 106 4.291 x 10−6 (5.9 + 1)2
𝑏= = = 6,16 𝑚𝑚
2.8 𝑛1 𝑎2 𝐵𝑧𝑢𝑙 2.8 5.3 30.512 × 0,0024
H. Memeriksa Nilai Kecepatan Tangensial v
Harga V dapat dihitung dengan menggunakan data 𝑛1 dan 𝑑𝑏1
menggunakan rumus:
𝜋𝑛1 𝑑𝑏1 3.14×5.3×8.84
𝑣= = = 0,0025 𝑚/𝑠
60000 60000

Nilai v yang didapat memiliki selisih 0,2475 dengan asumsi


diatas, artinya masih dalam batas toleransi.
I. Menentukan Parameter Roda Gigi
Mencari harga jumlah gigi pinion Z1 dan db1 yang baru, dimana
db1 = m.Z1
𝑑𝑏1 8.86
𝑚= = = 1.11
𝑍1 8

4.2 Detail Alur Analisis Roda Gigi


A. Data Masukan Pada Alur Analisis
Pada alur analisis roda gigi data masukan yang diperlukan yaitu
berupa daya yang ditransmisikan N1 (HP), putaran pinion 𝑛1 (rpm),
rasio reduksi (і), CS (Faktor Beban).
B. Data Dimensi Pasangan Roda Gigi
Diketahui:
Modul (m) = 1.11
Sudut Tekan (ɑ0) = 20o
Lebar Gigi = 6.16 mm
Jarak Poros Terpasang (a) = 30,51 mm
Jumlah Gigi Z1 =8
Jumlah Gigi Z2 = 47
Sudut Kemiringan 𝛽0 =0
C. Data Masukan Pada Alur Analisis
Jenis tumpuan yang digunakan pada perancangan ini adalah jenis
tumpuan overhanging (hanya ditumpu satu ujung).

19
D. Material Roda Gigi
Material roda gigi yang digunakan yaitu plastic jenis Acrylonitrile
Butadiene Styrene (ABS).
1. Dimensi Tambahan
A. Rasio Reduksi
𝑍2 47
𝑖= = = 5.9
𝑍1 8

B. Diameter Roda Gigi 1, 𝑑01 = m. 𝑍1 = 1.11 × 8 = 8.88 mm


Diameter Roda Gigi 2, 𝑑02 = m. 𝑍2 = 1.11 × 47 = 52,17 mm
C. Diameter Kepala Roda Gigi 1,
𝑑𝐾1 = 𝑑01 + 2𝑚𝑛 (𝑋1 + 1) = 8.88 + 2 × 1.11 × (0 + 1) =
11,1 𝑚𝑚
Diameter Kepala Roda Gigi 2,
𝑑𝐾2 = 𝑑02 + 2𝑚𝑛 (𝑋2 + 1) = 52.17 + 2 × 1.11 × (0 + 1) =
54,39 𝑚𝑚
D. Jarak Poros Standard, 𝑎0 = 0.5(𝑑01 + 𝑑02 ) = 30,53 𝑚𝑚
E. Jarak Poros Terpasang, a = 30,51 mm
F. Diameter Gelinding Roda Gigi 1,
2𝑎𝑍1 2×30,51×8
𝑑𝑏1 = 𝑍 = = 8,88 𝑚𝑚
1 +𝑍2 8+47

Diameter Gelinding Roda Gigi 2,


𝑑𝑏2 = 2𝑎 − 𝑑𝑏1 = 52,14 𝑚𝑚
G. Tinggi Kepala Roda Gigi 1,
ℎ𝑘1 = 0.5(𝑑𝐾1 − 𝑑𝑏1 ) = 0.5(11,1 − 8,88) = 1,11 𝑚𝑚
Tinggi Kepala Roda Gigi 2,
ℎ𝑘2 = 0.5(𝑑𝐾2 − 𝑑𝑏2 ) = 0.5(54,39 − 52,14 ) = 1,125 𝑚𝑚
H. Sudut Tekan Gelinding
𝑎0 30.53
ɑ𝑏 = 𝑐𝑜𝑠 −1 (( ) cos ɑ0 ) = 𝑐𝑜𝑠 −1 (( ) cos 20𝑜 ) = 1,15𝑜
𝑎 30,51

I. Sudut Tekan Kepala Roda Gigi 1,


𝑑 8.88
𝑎𝑘1 = 𝑐𝑜𝑠 −1 ((𝑑 01 ) cos ɑ0 ) = 𝑐𝑜𝑠 −1 ((11,1) cos 20𝑜 ) = 1,24𝑜
𝐾1

Sudut Tekan Kepala Roda Gigi 2,

20
𝑑02 52,17
𝑎𝑘2 = 𝑐𝑜𝑠 −1 (( ) cos ɑ0 ) = 𝑐𝑜𝑠 −1 (( ) cos 20𝑜 ) = 1,17𝑜
𝑑𝐾2 54,39

2. Intensitas Beban Nominal (B)


A. Daya Nominal Pinion N1 (HP) dan Putaran Nominal Pinion n1
(rpm)
N1 = 4.291 x 10-6 HP
𝑛1 = 5.3 rpm
B. Kecepatan keliling dari lingkaran gelinding (m/s)
𝑣 = 0,0025 𝑚/𝑠
C. Torsi Nominal Pinion (kgf.m)
𝑁1 4.291 x 10−6
𝑀1 = 716 = 716 = 0,00058 𝑘𝑔𝑓. 𝑚
𝑛1 5.3

D. Gaya Tangensial Nominal/Gaya Keliling


2𝑀1103 2×0,00058×103
𝑈= = = 0,13 𝑘𝑔𝑓
𝑑𝑏1 8,88

E. Gaya Keliling Per Lebar Gigi


𝑈 0,13
𝑢= = = 0,021 𝑚𝑚
𝑏 6,16

F. Intensitas Beban Nominal


𝑈 0,021
𝐵=𝑑 = = 0,00038 𝑘𝑔𝑓/𝑚𝑚2
𝑏1 𝑏 8,88×6,16

3. Kesalahan Gigi (f)


A. Faktor 𝑔𝑒 = 16 & 𝑔𝑅 = 4 didapatkan dari tabel 22/12
berdasarkan kecepatan pada rentang 0 - 0,8 atau sebesar 0,0025
m/s.
B. Faktor 𝑔𝑥 = 0,3 dari tabel 22/12 bagian note. Berdasarkan jenis
tumpuan dan roda gigi.
C. Faktor 𝑔𝑥 = 0,3 dari tabel 22/12 bagian note. Berdasarkan jenis
tumpuan dan roda gigi.
D. Kesalahan pitch dasar, 𝑓𝑒 = 𝑔𝑒 (3 + 0,3𝑚 + 0,2√𝑑0 ). Diambil
harga 𝑑0 yang terbesar, yaitu 𝑑02

𝑓𝑒 = 16 (3 + 0,3(1.11) + 0,2√52,17) = 76,44𝜇

21
E. Kesalahan arah gigi, 𝑓𝑅 = 𝑔𝑟 √𝑏 = 4 × √6,16 = 9,93𝜇
F. Kesalahan arah gigi efektif,
𝑓𝑅𝑊 = 0.75𝑓𝑅 + 𝑔𝑘 𝑢𝐶𝑠
𝑓𝑅𝑊 = 0.75 × 9,93 + 0,3 × 0,021 × 1,5 = 7,46𝜇
G. Kesalahan gigi maksimum f, harga terbesar diantara 𝑓𝑒 , 𝑓𝑅 , dan
𝑓𝑅𝑊 , yaitu = 76,44𝜇

4. Rasio Kontak Efektif (𝜺𝟏 )


A. Komponen rasio kontak 1,
𝑍
𝜀1 = 2𝜋1 [𝑡𝑎𝑛 𝛼𝑘1 − 𝑡𝑎𝑛 𝛼𝑏 ]
8
𝜀1 = [𝑡𝑎𝑛 1,24 − 𝑡𝑎𝑛 1,15] = 0,86
2𝜋

B. Komponen rasio kontak 2,


𝑍
𝜀2 = 2𝜋2 [𝑡𝑎𝑛 𝛼𝑘2 − 𝑡𝑎𝑛 𝛼𝑏 ]
47
𝜀2 = [𝑡𝑎𝑛 1,17 − 𝑡𝑎𝑛 1,15] = 0,94
2𝜋

C. Rasio kontak, 𝜀 = 𝜀1 + 𝜀2 = 0,86 + 0,94 = 1,8


D. Komponen rasio kontak arah normal 𝜀1𝑛 = 𝜀1 = 0,86
E. Komponen rasio kontak arah normal 𝜀2𝑛 = 𝜀2 = 0,94
F. Rasio kontak arah normal 𝜀𝑛 = 𝜀 = 0,86 + 0,94 = 1,8
G. Rasio kontak efektif
𝑣 0,0025
𝑚𝑛 + 1,11+
4 4
𝜀𝑤 = 1 + (𝜀𝑛 − 1) 𝑓 ≤ 2 = 1 + (1,8 − 1) 76,44 ≤2
𝑚𝑛 + 1,11+
6 6

𝜀𝑤 = 1,064
Jika lebih dari 2 maka diambil harga 𝜀𝑤 = 2
H. Rasio overlap,
𝜀𝑠𝑝 = (𝑏 sin 𝛽0 )/(𝑚𝑛 𝜋) = (6,16 × sin 0)/(1,11 × 3,14) = 0
5. Faktor Tegangan Kaki Gigi (𝒒𝒘 ) dan Faktor Tekanan
Permukaan (𝒚𝒘 )
A. 𝑞𝑘1 = 2,8 dan 𝑞𝑘2 = 2,4 didapatkan dari gambar 22/40
menggunakan data 𝑍𝑛1, 𝑍𝑛2, 𝑋1 , 𝑋2 .
B. Faktor 𝑞𝜀1 dan 𝑞𝜀2 didapat dari rumus pada tabel 22/22 yaitu
roda gigi 1 sebagai penggerak.

22
1.4 1.4
𝑞𝜀1 = 𝜀 = = 0,64
𝑛 +0.4 1.8+0.4
1.4 1.4
𝑞𝜀2 = 𝜀 = = 0,96
𝑤 +0.4 1.064+0.4

C. Faktor tegangan kaki gigi efektif


𝑞𝑘1 2.8
𝑞𝑤1 = = 0.64 = 4,4
𝑞𝜀1
𝑞𝑘2 2.4
𝑞𝑤1 = = 0.96 = 2,5
𝑞𝜀2

D. Faktor 𝑦𝜀 yang diperoleh dari rumus di tabel 22/22 dengan


roda gigi sebagai penggerak.
2𝜋
𝑦𝜀 = 1 − (1 − 𝜀1𝑛 ) ≤ 1
𝑍1𝑛 tan ɑ𝑏
2𝜋
𝑦𝜀 = 1 − (1 − 0,86) ≤ 1 = 0,95
8×tan 1,15

𝑦𝜀 = 0,95 ≤ 1

E. Faktor 𝑦𝐶
1 1
𝑦𝐶 = sin ɑ = = 2,68
𝑏 cos ɑ𝑏 sin 1,15 cos 1,15

F. Faktor 𝑦𝛽
𝐶𝑜𝑠 4𝛽𝑔 𝐶𝑜𝑠 40 1
𝑦𝛽 = = =1=1
cos 𝛽0 cos 0
G. Faktor tekanan kontak permukaan gigi 𝑦𝑤
𝑦𝐶 𝑦𝛽 2,68×1
𝑦𝑤1 = = = 2,82
𝑦𝜀 0,95
𝑦𝑤2 = 𝑦𝐶 𝑦𝛽 = 2,68 × 1 = 2,68

6. Faktor Beban CS, CD, CT, dan Cβ


A. Faktor kejut CS = 1,5 dari tabel 22/18
B. Mencari harga (u CS + 0,26 f)
(0,021 × 1,5 + 0,26 × 76,44) = 19,90
C. Mencari harga 𝑢𝑑𝑦𝑛 = 0,5 dari tabel 22/37. Data yang
diperlukan adalah kecepatan dan harga (u CS + 0,26 f). 𝑢𝑑𝑦𝑛 =
9,95
D. Mencari harga faktor beban dinamis CD
𝑢𝑑𝑦𝑛 0,5
𝐶𝐷 = 1 + 𝐶 (𝜀 +1) = 1 + 1,5(0+1) = 1,33
𝑆 𝑠𝑝
0,3𝑢𝐶𝑆 +𝑓 0,3×0,021×1,5+76,44
Jika harga 𝐶𝐷 = 1 + 𝑢𝐶 =1+ =
𝑆 (𝜀𝑠𝑝 +1) 0,021×1,5(0+1)
𝐶𝐷 = 77,74
Sehingga 𝐶𝐷 = 39,74
E. Mencari harga CZ
CZ = 0,2 asumsi karena kombinasi dari bahan material plastik
dengan plastik tidak ada pada tabel 22/19.

23
F. Mencari harga faktor T dari tabel 22/19 dengan rumus
𝐶 ×𝑓 ×𝑏 0,2×7,46×6,16
𝑇 = 𝑍(𝑢𝐶 𝑅𝑊
𝐶 )
= (0,021×1,5×77,74) = 37,7
𝑆 𝐷
G. Menentukan harga CT
Dari tabel 22/19 menggunakan data T didapatkan besar
CT = 3,75
H. Menentukan harga Cβ
Dari gambar 22/38 bagian note ditentukan Cβ = 0,8

7. Intensitas Beban Efektif Bw


Menghitung Bw = BCSCDCTCβ
𝐵𝑤 = 0,00038 × 1,5 × 77,74 × 3,75 × 0,8 = 0,13 𝑘𝑔𝑓/𝑚𝑚2

8. Tegangan Kaki Efektif Kaki Gigi 𝝈𝑾


Menghitung tegangan kaki gigi efektif:
Untuk roda gigi 1,
𝜎𝑊1 = 𝑍1 𝑞𝑤1 𝐵𝑤 = 8 × 4,4 × 0,13 = 4,58 𝑘𝑔𝑓/𝑚𝑚2
Untuk roda gigi 2,
𝜎𝑊2 = 𝑍2 𝑞𝑤2 𝐵𝑤 = 47 × 2,5 × 0,13 = 15,28 𝑘𝑔𝑓/𝑚𝑚2

9. Tegangan Kontak Permukaan Gigi 𝑲𝑾


𝐵𝑤𝑦𝑤1(𝑖+1) 0,13×2,82×(5,9+1)
𝐾𝑊1 = = = 0,43
𝑖 5,9
𝐵𝑤𝑦𝑤2(𝑖+1) 0,13×2,68×(5,9+1)
𝐾𝑊2 = = = 0,41
𝑖 5,9

10. Tahanan Scoring Permukaan Gigi 𝑲𝑭


A. Mencari harga 𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠 , yaitu harga terbesar dari:
𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜀1𝑛 𝜋𝑚𝐶𝑜𝑠 4 𝛽𝑔 cos 𝛼0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜀2𝑛 𝜋𝑚𝐶𝑜𝑠 4 𝛽𝑔 cos 𝛼0
𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,94 × 𝜋 × 1,11 × 𝐶𝑜𝑠 4 0 × Cos 20 = 1,34

B. Mencari harga 𝑌𝐹 , yaitu:


12,7 (𝑖+1) 2 𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠 4
𝑌𝐹 = ( 𝑑 ) [1 + ( ) ] √𝑚𝑛
𝑏1 𝑖 10
12,7 (5,9+1) 2 1,34 4
𝑌𝐹 = (8,88 ) [1 + ( 10 ) ] √1,11 = 2,95
5,9

C. Mencari harga 𝑀𝑡𝑒𝑠𝑡 (𝑘𝑔𝑓. 𝑚), yaitu:


Dari tabel 22/29 didapatkan 𝑀𝑡𝑒𝑠𝑡 = 10𝑘𝑔𝑓. 𝑚

D. Mencari harga 𝐾𝑡𝑒𝑠𝑡 Dari gambar 22/43 dengan data kecepatan


v = 0,0025 m/s dan 𝑀𝑡𝑒𝑠𝑡 = 10 𝑘𝑔𝑓m maka didapatkan
𝐾𝑡𝑒𝑠𝑡 = 8 𝑘𝑔/𝑚𝑚2

E. Mencari tahanan scoring

24
𝑦 1
𝐾𝑓 = 𝐾𝑡𝑒𝑠𝑡 cos 𝛽0 𝑦𝛽 = 8 × cos 0 × 2,95 = 2,71
𝑓

11. Faktor keamanan terhadap patah lelah kaki gigi SB


A. Mencari harga 𝜎0 dari tabel 22/25 dan didapatkan nilai 17
kgf/mm2
B. Mencari harga root strength 𝜎𝐷 dari tabel 22/27 dan 22/25.
Untuk perhitungan safety factor SB bahwa harga root strength
𝜎𝐷 = 𝜎0 yaitu 17 kgf/mm2.
C. Mencari faktor keamanan SB, yaitu:
𝜎 17
𝑆𝐵1 = 𝜎 𝐷 = 4,58 = 3,71
𝑤1
𝜎𝐷 17
𝑆𝐵2 = = 15,28 = 1,11
𝜎𝑤2

12. Faktor keamanan terhadap kegagalan pitting SG


1. Nilai yG
Berdasarkan referensi dari jurnal UMY didapatkan bahwa
modulus elastisitas plastik jenis ABS sebesar 9.4 Gpa = (9.400
Mpa).
0.5 + 2.1 × 104 0.5 + 2.1 × 104
𝒚𝑮 = = = 1.12
2 × 𝐸𝐺 2 × 9400
2. Nilai yH
Nilai 𝑦𝐻 dapat dicari pada tabel 22/25.Jika pasangan roda gigi
memiliki bahan yang berbeda, maka memiliki nilai HB. Pada
roda gigi jam dinding sweep memiliki pasangan roda gigi
memiliki bahan yang sama sehingga nilai 𝑦𝐻 = 1, berdasarkan
catatan yang ada pada tabel 22/25.
3. Nilai ys
Pada roda gigi mesin jam dinding pelumas yang digunakan bisa
berupa Singer, viskositas dari pelumas diketahui, yaitu grade 22
maka maka viskositas pelumas Singer sebesar 22 cSt. Pada tabel
22/26 tidak ada maka kita ambil angka terkecil yaitu V (cSt) = 21
sehingga 𝑦𝑠 = 0.75.
4. Nilai yv
0.6
Nilai 𝑦v dapat dicari dengan rumus 𝑦𝑣 ≈ 0.7 + 8 2
dimana v
1+( )
𝑣

𝜋𝑛1 𝑑𝑏1
adalah kecepatan keliling dari lingkaran gelinding 𝑣 = .
60000

25
Untuk perancanan langkah awal, v diambil sembarang karena 𝑑𝑏1
belum diketahui. Asumsikan v = 0.25 m/s, maka
0.6 0.6
𝑦𝑣 ≈ 0.7 + 2 = 0.7 + = 0.701
8 8 2
1+( ) 1+( )
𝑣 0.25
Sehingga harga 𝐾𝐷 = KD1 = 𝑦𝐺 . 𝑦𝐻 . 𝑦𝑠 . 𝑦𝑣 . 𝐾0 = 1,12 × 1 × 0,75 ×
0,701 × 0,23 = 0,14.
5. Nilai SG
0,14
𝑆𝐺1 = = 0,33
0,43
0,14
𝑆𝐺2 = = 0,34
0,41

13. Faktor keamanan terhadap scoring


𝐾𝑓 2,71
𝑆𝐹 = = = 6,30
𝐾𝑤 0,43

26
Daftar Pustaka

Muhammad Reza Furqoni. 2022. Jenis Roda Gigi. https://teknikece.com/roda-


gigi/jenis-roda-gigi/ Diakses pada 21:36 Selasa, 21 Maret 2023.
Foley, Vernard et al, 1982. In The Origin of Gearing. History of Technology, 7,
pp 101129.

Anda mungkin juga menyukai