Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PROSES PEMESINAN

(PROSES PERMESINAN GERGAJI DAN PROSES PERMESINAN GERINDA)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses Manufaktur 1

Dosen Pengampu: Eko Sarwono, S.T., M.T.

Disusun oleh :

Ahmad Iwanul Ulum 2009036016

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses
Permesinan Gergaji Dan Proses Permesinan Gerinda” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses
Manufaktur 1. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi para pembaca juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Eko Sarwono, S.T., M.T. selaku dosen
mata kuliah Proses Manufaktur 1 yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan sesuai bidang yang ditekuni. Selain itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada kerabat dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan untuk menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah yang penulis buat ini tidaklah sempurna sehingga kritik dan
saran yang membangun penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 29 Maret 2023

Penulis

ii
Daftar Isi

Halaman Judul ............................................................................................................... i


Kata Pengantar .............................................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................................iii
Daftar Gambar ............................................................................................................. iv
Daftar Tabel .................................................................................................................. v
Bab I Pendahuluan ....................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3. Tujuan .................................................................................................................... 2
Bab II Landasan Teori ................................................................................................. 3
2.1. Proses Pemesinan ................................................................................................ 3

2.2. Klasifikasi Proses Pemesinan .............................................................................. 4


2.2.1 Berdasar Jenis Gerakan Relatif terhadap Benda Kerja .................................. 4
2.2.2 Ditinjau Berdasar Proses Pembentukan Permukaan ................................ 5
2.3. Gergaji .................................................................................................................. 5
2.4. Gerinda ................................................................................................................. 5
Bab III Pembahasan ..................................................................................................... 7
3.1. Tipe-Tipe Dari Gergaji Mesin ............................................................................. 7
3.2. Jenis-Jenis Dari Gergaji Mesin ............................................................................ 9
3.3. Prinsip Kerja Mesin Gergaji .............................................................................. 11
3.4. Perawatan Pada Mesin Gergaji .......................................................................... 11
3.5. Prinsip Kerja Mesin Gerinda ............................................................................. 12
3.6. Jenis-Jenis Dari Mesin Gerinda ......................................................................... 12
3.7. Perawatan Pada Mesin Gerinda ......................................................................... 16
Bab IV Penutup ........................................................................................................... 18
4.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 18
4.2. Saran ................................................................................................................... 19
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 20

iii
Daftar Tabel

iv
Daftar Gambar

Gambar 2.1 Klasifikasi Berdasar Gerak Relatif......................................................... 4


Gambar 3.1 Mesin Gergaji Bolak-balik ..................................................................... 7
Gambar 3.2 Mesin gergaji piringan ............................................................................ 8
Gambar 3.3 Mesin Gergaji Ukir ................................................................................. 8
Gambar 3.4 Mesin Gergaji Pita .................................................................................. 9
Gambar 3.5 Gergaji Tangan........................................................................................ 9
Gambar 3.6 Gergaji Pembelah .................................................................................. 10
Gambar 3.7 Gergaji Pemotong ................................................................................. 10
Gambar 3.8 Gerinda Permukaan Horizontal ............................................................ 13
Gambar 3.9 Mesin Gerinda Permukaan Veritikal ................................................... 13
Gambar 3.10 Mesin Gerinda Silindris Dalam ........................................................... 14

Gambar 3.11 Mesin Gerinda Silindris Luar .............................................................. 14


Gambar 3.12 Mesin Gerinda Silindris Luar Tanpa Center ....................................... 15
Gambar 3.13 Mesin Gerinda Silindris Universal ...................................................... 15
Gambar 3.14 Mesin gerinda duduk ........................................................................... 16
Gambar 3.15 Mesin gerinda tangan ........................................................................... 16

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang tentunya seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk, khususnya di negara Indonesia. Hal ini
membangkitkan semangat manusia untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup.
Penggunaan teknologi mesin telah merambah diberbagai sektor kehidupan.
Mesin Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja.
Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut. Dapat
dimaklumi bahwa mesin ini memiliki kepadatan operasi yang relatif tinggi
pada bengkel-bengkel produksi. Menggerinda merupakan perbandingan antara memutar dan
menggilas, dimana usia siklus kerja roda tidak dapat ditentukan dari standart tabel atau
grafik. Kepastian presisi dalam menggerinda menjadi proses dalam penyelesaian dengan
bentukan chip pada dimensi submicron yang terjadi oleh proses ekstruksi, ini cenderung
akan memberikan proses variabilitas pada permukaan benda kerja yang tidak seimbang.

Dengan beragam manfaat dan fungsi dari gerinda tersebut maka


diperluka pengembangan batu gerinda untuk menunjangnya. Penggerindaan bukan suatu
proses yang lepas dari permasalahan. Permasalahan tersebut ialah kerusakan yang
berkenaan dengan panas, permukaan kasar, vibrasi-vibrasi dan keausan roda gerinda yang
cepat.

1.2 Permasalahan
1. Apa saja macam-macam tipe dari gergaji mesin?
2. Apa saja macam-macam jenis dari gergaji mesin?
3. Bagaimana prinsip kerja mesin gergaji?
4. Bagaimana perawatan pada mesin gergaji?
5. Bagaimana prinsip kerja mesin gerinda?
6. Apa saja macam-macam jenis dari mesin gerinda?
7. Bagaimana perawatan pada mesin gerinda?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tipe-tipe dari gergaji mesin
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari gergaji mesin
3. Untuk mengetahui prinsip kerja mesin gergaji
4. Untuk mengetahui perawatan pada mesin gergaji
5. Untuk mengetahui prinsip kerja mesin gerinda
6. Untuk mengetahui jenis-jenis dari mesin gerinda
7. Untuk mengetahui perawatan pada mesin gerinda

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Proses Pemesinan

Di sistem industri manufaktur, proses pemesinan didefinisikan sebagai suatu cara


untuk menghasilkan produk dalam jumlah yang banyak yang hanya menghabiskan
waktu
singkat. Dalam hal ini, digunakan jenis mesin yang beragam sesuai proses yang diperlukan
dalam membuat suatu produk. Proses pemotongan logam adalah proses yang dilakukan
untuk memberi perubahan bentuk dari logam (komponen mesin) dengan cara
memotongnya. Istilah proses permesinan seringkali diidentikkan dengan proses
memotong dengan penggunaan pahat potong yang terpasang pada mesin perkakas. Proses
pemesinan yang menggunakan prinsip dasar pemotongan logam dibagi dalam tiga
kelompok dasar yaitu proses pemotongan dengan mesin pres, proses pemotongan
konvensional dengan penggunaan mesin perkakas, dan proses pemotongan non-
konvensional. Klasifikasi proses pemesinan dibagi menjadi tiga bagian yaitu menurut
jenis gerakan relatifnya terhadap benda kerja, jenis mesin perkakas yang dipakai, dan
jenis proses pembentukan permukaan (Rochim, 1993).
Menurut Poeng (2014) disebutkan bahwa proses pemesinan adalah proses yang
kebanyakan dilakukan untuk membuat atau menghasilkan suatu produk jadi yang
berbahan baku material logam. Untuk persentase penggunaan mesinnya diperkirakan
sekitar 60% sampai 80% dari seluruh proses pembuatan suatu mesin yang komplit
dilakukan dengan proses pemesinan. (Poeng, 2014)

2.2 Klasifikasi Proses Pemesinan


Klasifikasi proses pemesinan dibagi menjadi tiga bagian yaitu menurut jenis gerakan
relatifnya terhadap benda kerja, jenis mesin perkakas yang dipakai, dan jenis proses
pembentukan permukaan (Rochim, 1993).

3
2.2.1 Berdasar Jenis Gerakan Relatif terhadap Benda Kerja

Pahat yang digerakkan relatif terhadap benda kerja akan menghasilkan geram dan
sementara itu untuk bagian permukaan benda kerja, secara bertahap seiring waktu akan
terbentuk menjadi komponen yang dikehendaki atau komponen yang didesain.
Penggunaan mesin perkakas potong bisa digunakan dengan penyesuaian terhadap cara
pemotongan dan bentuk akhir dari produk (Rochim, 1993).
Jenis gerak relatif pahat yang digunakan terhadap benda kerja dapat dikategorikan
menjadi dua macam komponen gerak yaitu gerak potong atau cutting movement dan
gerak makan ( feeding movement). Berdasarkan dua komponen gerak ini, tinjauan
proses pemesinan diklasifikasikan menjadi tujuh macam proses berlainan jenis seperti
yang dirinci pada Gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Klasifikasi Berdasar Gerak Relatif

4
2.2.2 Ditinjau Berdasar Proses Pembentukan Permukaan

Dalam hal ini, pengelompokkannya terbagi menjadi dua proses sebagai berikut:
1. Pembentukan permukaan silindrik atau konis, dan
2. Pembentukan surface rata/lurus dengan atau tanpa putaran benda kerja

2.3 Gergaji
Menurut Rahmat (2014), disebutkan mesin gergaji sebagai jenis mesin perkakas
yang difungsikan untuk memotong benda kerja. Benda kerja ditempatkan pada posisi
diam, melintang terhadap mata gergaji lalu mata gergaji digerakkan mengayun maju
mundur sehingga ada gesekan mengenai benda kerja sehingga bagian tertentu benda kerja
berkurang sampai terjadi pemutusan di tempat yang dikenai gergaji tersebut. Mesin
gergaji terdiri dari berbagai jenis dan ukuran seiring dengan perkembangan teknologi
maka pengoperasian mesin perkakas ini menghasilkan proses kerja yang efisien dan tetap
efektif untuk dilakukan kerja pemesinan.
Pemesinan gergaji dalam konstruksinya memiliki ragam ukuran, bentuk, dan jenis
material benda kerja yang akan dipotong (Fahrizal, 2016) (Finihari & D, 2018)

2.4 Gerinda
Proses gerinda merupakan proses pemesinan yang termasuk ke dalam tipe abrasive
machining yang mana dalam prosesnya digunakan untuk tahap finishing. Proses ini secara
rinci merupakan proses pelepasan material dengan memakai pahat yang berupa batu

gerinda yang berbentuk seperti piringan ( grinding wheel/disk) yang berupa padatan dari
campuran serbuk yang sifatnya abrasive dan bahan pengikat dengan komposisi dan
struktur tertentu (Anam & Pamuji, 2017).
Proses pemesinan gerinda menghasilkan panas yang bisa memengaruhi integritas
permukaan benta kerja ( surface) yang di dalamnya termasuk kekasaran permukaan dan
kepadatan retakan. Untuk kinerja proses gerinda dapat dilihat dari temperature atau suhu
penggerindaan dan mode dalam proses pembentukan geram yang dipengaruhi beberapa
aspek yaitu kedalaman potong, kecepatan potong, dan kecepatan makan (Arif, S., 2017).
Faktor keberhasilan pada proses penggerindaan salah satunya yaitu pemilihan batu
gerinda untuk pengerjaan benda kerja. Batu gerinda seharusnya dipilih dengan benar

5
menyesuaikan dengan jenis abrasive dan ukuran batu gerinda disesuaikan dengan jenis
material benda kerja. Batu gerinda merupakan material padatan yang dibuat dari
serbuk abrasif dan perekat yang memiliki struktur tertentu. Bahan serbuk abrasif yang
sering digunakan untuk pembuatan batu gerinda adalah material karbida,
karbida silicon, alumunium oksida, dan intan. Ukuran butiran dari serbuk abrasif
penyusun batu gerinda dapat memengaruhi kekasaran permukaan dan gaya potong secara
signifikan (Lee, H.T. & Tai, T.Y., 2003).

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tipe-Tipe Dari Gergaji Mesin

1. Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw-Machine)


Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai
900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi rata-rata antara 1
sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakkan yang bolak-balik, maka waktu
yang digunakan untuk memotong adalah 50%.

Gambar 3.1 Mesin Gergaji Bolak-balik

2. Mesin Gergaji Piringan (Circular Saw)

Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm
dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai
0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang
dapat dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm. prinsip kerja gergaji
circular menggunakan mata berupa piringan yang berputar ketika memotong.

7
Gambar 3.2 Mesin gergaji piringan

3. Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw)

Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah alat yang dapat
digunakan untuk memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk apa saja

mulai dari bentuk kurva yang melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Jadi kelebihan
Jigsaw adalah dapat memotong dengan pola yang tidak lurus karena gergaji lain rata-rata
hanya bisa memotong lurus-lurus saja. Prinsip kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun
saat memotong.

Gambar 3.3 Mesin Gergaji Ukir

8
4. Mesin Gergaji pita (Band Saw)

Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji untuk pemotong lurus. Dalam
hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu memotong dalam bentuk-bentuk
tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan.

Gambar 3.4 Mesin Gergaji Pita

3.2 Jenis-Jenis Dari Gergaji Mesin


1. Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras, sehingga ketajaman gerigi
tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk mengetahui spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada
daun gergaji di dekat tangkai pegangan, yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25
mm.

Gambar 3.5 Gergaji Tangan

9
2. Gergaji Pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk membelah kayu. Gergaji
pembelah digunakan untuk menggergaji kayu searah jaringan serat kayu dan mempunyai 3,5
hingga 4 pucuk gigi pada setiap panjang 25 mm. Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm.

Gambar 3.6 Gergaji Pembelah

3. Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk memotong kayu. Jenis
gergaji ini digunakan untuk menyayat/memotong melintang jaringan serat kayu dan tepi
potongnya mempunyai 5 hingga 7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm. Panjang daun
antara 550 mm hingga 700 mm.

10
Gambar 3.7 Gergaji Pemotong
3.3 Prinsip Kerja Mesin Gergaji
Prinsip kerjanya seperti salah satu bentuk bidang miring sehingga secara prinsip kerjanya
ialah daun gergaji menggunakan mata gigi maupun profil menghadap ke bagian depan
kemudian ikat benda kerja di bagian kuat dan kokoh. Berikutnya lukislah garis dimana tempat
gerigi gergaji akan melakukan pemotongan. Saat melakukan awalan menggergaji tempat
kalah daun gergaji pada sisi kanan. Setelah itu dengan gergaji dibentuk sudut 45 derajat
terhadap permukaan benda kerja

Tariklah daun gergaji ke bagian belakang hingga menggores kira-kira dalam 3 mm terhadap
sisi muka benda kerja. Pada saat mendorong gergaji gigi gergaji akan menjadi benda kerja
langkah ini. Potonglah benda kerja dengan cara mendorong kemudian menarik daun gergaji
secara berulang-ulang. Hal yang perlu diperhatikan dan diperiksa selalu tegak lurus dan

permukaan benda kerja. Pada akhir pemotongan peganglah ujung yang terpotong agar benda
kerja tidak pecah pecah atau robek.

3.4 Perawatan Pada Mesin Gergaji


Pengikiran Rapi pada gergaji :
1. Gunakan kikir gergaji tirus untuk merapikan gigi gergaji.
2. Lakukan pengikiran rapi, tangan kiri memegang ujung kikir dan tangan kanan memegang
tangkai kikir.

3. Jepitlah daun gergaji pada ragum khusus penjepit daun gergaji.


4. Ratakan mata gergaji menggunakan kikir, dengan bantuan blok dari kayu.
5. Jika semua pucuk gigi sudah berada dalam satu garis lurus maka setiap gigi akan
menunjukkan permukaan rata pada puncaknya.
Pengasahan Gigi Gergaji :
1. Jepitlah daun gergaji pada klam khusus.
2. Kikirlah gigi gergaji secara berselang-seling hingga mempunyai sudut yang tepat, diukur
dari sisi daun gergaji. Untuk gergaji pemotong sudut asah 45° dan untuk gergaji
pembelah 90°.
3. Lakukan pengasahan dari tangkai pegangan menuju ujung daun gergaji.

11
4. Apabila setiap gigi yang berselangan sudah ditajamkan, baliklah daun gergaji dalam
ragum, dan tajamkan gigi gergaji yang belum ditajamkan dengan cara yang sama seperti
pada awal pengasahan.

3.5 Prinsip Kerja Mesin Gerinda

Secara umum, prinsip kerja mesin gerinda dibagi menjadi dua, yaitu semi otomatis dan full
otomatis. Cara kerja semi otomatis yaitu dimana proses penggerendaan bisa dilakukan secara
manual menggunakan tangan atau pun dengan mesin secara otomatis. Sedangkan untuk full
otomatis yaitu pengoperasian mesin gerinda secara otomatis penuh menggunakan program
komputer.
Prinsip kerja dari mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda
kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan dimana sebuah
batu gerinda digerakkan dengan menggunakan sebuah motor AC ataupun sebuah tangan.

3.6 Jenis-Jenis Dari Mesin Gerinda

1. Mesin Gerinda Permukaan (Surface Grinding Machine)

Mesin gerinda permukaan merupakan jenis mesin gerinda yang digunakan


untuk memperoleh hasil permukaan yang datar, rata dan halus. Cara kerja mesin gerinda
permukaan ini yaitu dengan menggerakan meja geser. Sedangkan
untuk mengoperasikannya dapat dilakukan secara manual dan otomatis.
Mesin gerinda
permukaan ini terbagi mejadi dua jenis, yaitu :

a. Mesin Gerinda Permukaan Horizontal


Mesin gerinda permukaan horizontal ini masih dibagi menjadi dua lagi, yaitu gerakan
meja bolak-balik dan gerakan meja berputar. Gerakan meja bolak-balik digunakan
untuk menggerinda benda dengan permukaan rata dan menyudut. Sedangkan gerakan
meja berputar digunakan unutk permukaan rata poros.

12
Gambar 3.8 Gerinda Permukaan Horizontal

b. Mesin Gerinda Permukaan Veritikal


Mesin gerinda permukaan vertikal ini juga memiliki gerakan meja bolak-balik dan
meja berputar. Fungsinya juga sama dengan mesin gerinda permukaan horizontal,
yaitu untuk menggerinda benda permukaan rata dan bersudut untuk jenis meja bolak-
balik dan untuk menggerinda permukaan rata poros pada gerakan meja berputar.

Gambar 3.9 Mesin Gerinda Permukaan Veritikal

2. Mesin Gerinda Silindris (Cylindrical Grinding Machine)


Mesin gerinda silindris merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda
benda yang memiliki bentuk silinder dan tirus. Benda kerja yang biasanya dikerjakan
dengan mesin gerinda silindris yaitu bearing, poros, sleeve, spindle mesin, dan lain-lain.
Mesin gerinda silindris ini terbagi menjadi 4 jenis, yaitu :

13
a. Mesin Gerinda Silindris Dalam
Mesin gerinda silindris dalam merupakan jenis mesin gerinda yang digunakan
untuk menggerinda benda kerja yang memiliki diameter dalam berbentuk silinder atau
pun tirus.

Gambar 3.10 Mesin Gerinda Silindris Dalam

b. Mesin Gerinda Silindris Luar


Mesin gerinda silindris luar yaitu mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda
diameter bagian luar pada benda yang memilik bentuk silider dan juga tirus.

Gambar 3.11 Mesin Gerinda Silindris Luar

c. Mesin Gerinda Silindris Luar Tanpa Center


Mesin gerinda silindris luar tanpa center ini biasanya digunakan untuk menggerida
diameter luar benda kerja yang berbentuk silinder dan tirus dalam jumlah
banyak dengan ukuran pendek maupun Panjang.

14
Gambar 3.12 Mesin Gerinda Silindris Luar Tanpa Center

d. Mesin Gerinda Silindris Universal


Mesin gerinda silindris universal inilah yang paling sempurna. Karena mampu
menggerinda diameter dalam dan luar pada benda kerja yang berbentuk silinder dan
tirus.

Gambar 3.13 Mesin Gerinda Silindris Universal

3. Mesin Gerinda Duduk (Brench Grinding Machine)

Mesin gerinda duduk merupakan jenis mesin gerinda yang memiliki dua batu gerinda yang
dapat dipasang berbeda jenis. Misalnya batu gerinda potong di sebelah kiri dan batu gerinda
halus di sebelah kanan. Hal itu bertujuan agar dapat memiliki multifungsi. Sehingga dapar
digunakan untuk memotong maupun menghaluskan benda kerja secara
bersamaan.

15
Gambar 3.14 Mesin gerinda duduk

4. Mesin gerinda Tangan (Hand Grinding Machine)

Mesin gerinda tangan merupakan jenis mesin gerinda yang paling kecil. Pengoperasiannya
manual menggunakan tangan. Cara kerjanya berbeda dengan mesin gerinda duduk.
Dimana mesin gerinda duduk benda kerjanya yang digerakan, sedangkan pada mesin
gerinda tangan, mesin gerindanya yang bergerak. Oleh sebab itu, penggunaan mesin
gerinda tangan ini sangat cocok digunakan untuk menggerinda pada benda kerja yang
memiliki permukaan tidak rata dengan celah-celah yang sempit.

Gambar 3.15 Mesin gerinda tangan

3.7 Perawatan Pada Mesin Gerinda

1. Pergunakanlah mesin gerinda tangan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.


2. Simpanlah pada tempat yang aman dan khusus untuk penyimpanan mesin gerinda tangan,
jika tidak di gunakan.

16
3. Setelah di gunakan, bersihkan mesin gerinda tangan dengan baik dan benar.
4. Selalu lakukan check atau Inspeksi terhadap kondisi mesin gerinda tangan, seperti kondisi
kabel power, kondisi brush rotor, dan kondisi perlengkapan lainnya.
5. Selalu pastikan kunci untuk lepas dan pasang batu gerinda stand by di mesin gerinda
tangan.
6. Pastikan kabel mesin gerinda tangan tidak ada joint atau sambungan yang membahayakan
operator.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Gergaji mesin memiliki beberapa tipe antara lain :


1. Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw-Machine)
2. Mesin gergaji piringan (Circular Saw)
3. Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw)
4. Mesin Gergaji pita (Band Saw)
Gergaji mesin juga memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
1. Gergaji Tangan
2. Gergaji Pembelah
3. Gergaji Pemotong
Pada mesin gergaji prinsip kerja yang digunakan adalah daun gergaji menggunakan mata gigi
maupun profil menghadap ke bagian depan kemudian dimiringkan lalu ditarik dan dorong
hingga benda yang dipotong mulai terbelah. Kemudian terdapat beberapa langkah perawatan
yang dapat dilakukan untuk membuat gergaji tidak rusak seperti pengikiran gigi gergaji dan
pengasahan gigi gergaji.
Pada mesin gerinda terdapat beberapa jenis yang berbeda tiap jenisnya yaitu:
1. Mesin Gerinda Permukaan (Surface Grinding Machine)
2. Mesin Gerinda Silindris (Cylindrical Grinding Machine)
3. Mesin Gerinda Duduk (Brench Grinding Machine)
4. Mesin gerinda Tangan (Hand Grinding Machine)
Prinsip kerja yang digunakan dalam mesin gerinda adalah semi otomatis dan full otomatis.
Semi otomatis bisa menggunakan tangan ataupun otomatis. Sedangkan untuk full otomatis
sudah tidak menggunakan manual tangan lagi. Untuk perawatan pada mesin gerinda ini
terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan seperti tidak melakukan tekanan berlebih
untuk mencegah batu gerinda rusak

18
4.2 Saran

19
DAFTAR PUSTAKA

Anam, C., & Pamuji, D. R. (2017). Memprediksi Nilai Kekasaran Permukaan Dengan Besarnya
Getaran Amplitudo Pada Gerak Cross Feed Proses Gerinda Datar Dengan Material

Hardened Tool Steel Skd11. Jurnal Elemen, 4(1), 13. https://doi.org/10.34128/je.v4i1.3

Arif, M. (2017, February 02). Jenis jenis Mesin Gerinda. Retrieved from Teknik Pemesinan :
https://teknikpemesinan-smk.blogspot.com/2017/02/jenis-jenis-mesin-gerinda.html

Arif, S. (2018). PENGARUH PARAMETER PROSES GERINDA PERMUKAAN TERHADAP


TEMPERATUR DAN HASIL PENGGERINDAAN. MULTITEK INDONESIA, 11(2),
69. https://doi.org/10.24269/mtkind.v11i2.560

Finihari, N., & D, I. (2018). Perancangan Mekanik Mesin Gergaji dengan Pencekaman dan
Penggeseran Benda Kerja Secara Otomatis. Proton, 10(2), 25–31.

Hargiyarto, P., Marwanto, A., Suyanto, Kusdiyarto, P., & Muntaha. (2017). OPTIMALISASI
MESIN GERGAJI BOLAK BALIK MERK GREAT CAPTAIN 1978 DENGAN
MATERIAL LOKAL UNTUK MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN DI
BENGKEL FABRIKASI JPTM FT UNY. OPTIMALISASI MESIN GERGAJI BOLAK
BALIK MERK GREAT CAPTAIN 1978 DENGAN MATERIAL LOKAL UNTUK

MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN DI BENGKEL FABRIKASI JPTM FT UNY ,


1-8.

Lee, H.T. dan Tai, T.Y., “Relationship between EDM Parameters and Surface Crack Formation,”
Journal of Materials Processing Technology, Vol. 142, Hal. 676-683, 2003.

Mohd. Syaryadhi, et al, (2007). Sistem berat menggunakan Sensor Load Cell, Jurnal Rekayasa
Elektrika. Vol 6, no. 1

20
Rukmana, B. (2016, November 16). Proses Permesinan Gerinda. Retrieved from LEARNING
FROM READING: https://bellarukmana.wordpress.com/2016/11/16/gerinda-alat/

21

Anda mungkin juga menyukai