Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses Manufaktur 1
Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses
Permesinan Gergaji Dan Proses Permesinan Gerinda” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses
Manufaktur 1. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi para pembaca juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Eko Sarwono, S.T., M.T. selaku dosen
mata kuliah Proses Manufaktur 1 yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan sesuai bidang yang ditekuni. Selain itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada kerabat dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah yang penulis buat ini tidaklah sempurna sehingga kritik dan
saran yang membangun penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
Daftar Tabel
iv
Daftar Gambar
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
1. Apa saja macam-macam tipe dari gergaji mesin?
2. Apa saja macam-macam jenis dari gergaji mesin?
3. Bagaimana prinsip kerja mesin gergaji?
4. Bagaimana perawatan pada mesin gergaji?
5. Bagaimana prinsip kerja mesin gerinda?
6. Apa saja macam-macam jenis dari mesin gerinda?
7. Bagaimana perawatan pada mesin gerinda?
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tipe-tipe dari gergaji mesin
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari gergaji mesin
3. Untuk mengetahui prinsip kerja mesin gergaji
4. Untuk mengetahui perawatan pada mesin gergaji
5. Untuk mengetahui prinsip kerja mesin gerinda
6. Untuk mengetahui jenis-jenis dari mesin gerinda
7. Untuk mengetahui perawatan pada mesin gerinda
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.2.1 Berdasar Jenis Gerakan Relatif terhadap Benda Kerja
Pahat yang digerakkan relatif terhadap benda kerja akan menghasilkan geram dan
sementara itu untuk bagian permukaan benda kerja, secara bertahap seiring waktu akan
terbentuk menjadi komponen yang dikehendaki atau komponen yang didesain.
Penggunaan mesin perkakas potong bisa digunakan dengan penyesuaian terhadap cara
pemotongan dan bentuk akhir dari produk (Rochim, 1993).
Jenis gerak relatif pahat yang digunakan terhadap benda kerja dapat dikategorikan
menjadi dua macam komponen gerak yaitu gerak potong atau cutting movement dan
gerak makan ( feeding movement). Berdasarkan dua komponen gerak ini, tinjauan
proses pemesinan diklasifikasikan menjadi tujuh macam proses berlainan jenis seperti
yang dirinci pada Gambar 2.1 di bawah ini.
4
2.2.2 Ditinjau Berdasar Proses Pembentukan Permukaan
Dalam hal ini, pengelompokkannya terbagi menjadi dua proses sebagai berikut:
1. Pembentukan permukaan silindrik atau konis, dan
2. Pembentukan surface rata/lurus dengan atau tanpa putaran benda kerja
2.3 Gergaji
Menurut Rahmat (2014), disebutkan mesin gergaji sebagai jenis mesin perkakas
yang difungsikan untuk memotong benda kerja. Benda kerja ditempatkan pada posisi
diam, melintang terhadap mata gergaji lalu mata gergaji digerakkan mengayun maju
mundur sehingga ada gesekan mengenai benda kerja sehingga bagian tertentu benda kerja
berkurang sampai terjadi pemutusan di tempat yang dikenai gergaji tersebut. Mesin
gergaji terdiri dari berbagai jenis dan ukuran seiring dengan perkembangan teknologi
maka pengoperasian mesin perkakas ini menghasilkan proses kerja yang efisien dan tetap
efektif untuk dilakukan kerja pemesinan.
Pemesinan gergaji dalam konstruksinya memiliki ragam ukuran, bentuk, dan jenis
material benda kerja yang akan dipotong (Fahrizal, 2016) (Finihari & D, 2018)
2.4 Gerinda
Proses gerinda merupakan proses pemesinan yang termasuk ke dalam tipe abrasive
machining yang mana dalam prosesnya digunakan untuk tahap finishing. Proses ini secara
rinci merupakan proses pelepasan material dengan memakai pahat yang berupa batu
gerinda yang berbentuk seperti piringan ( grinding wheel/disk) yang berupa padatan dari
campuran serbuk yang sifatnya abrasive dan bahan pengikat dengan komposisi dan
struktur tertentu (Anam & Pamuji, 2017).
Proses pemesinan gerinda menghasilkan panas yang bisa memengaruhi integritas
permukaan benta kerja ( surface) yang di dalamnya termasuk kekasaran permukaan dan
kepadatan retakan. Untuk kinerja proses gerinda dapat dilihat dari temperature atau suhu
penggerindaan dan mode dalam proses pembentukan geram yang dipengaruhi beberapa
aspek yaitu kedalaman potong, kecepatan potong, dan kecepatan makan (Arif, S., 2017).
Faktor keberhasilan pada proses penggerindaan salah satunya yaitu pemilihan batu
gerinda untuk pengerjaan benda kerja. Batu gerinda seharusnya dipilih dengan benar
5
menyesuaikan dengan jenis abrasive dan ukuran batu gerinda disesuaikan dengan jenis
material benda kerja. Batu gerinda merupakan material padatan yang dibuat dari
serbuk abrasif dan perekat yang memiliki struktur tertentu. Bahan serbuk abrasif yang
sering digunakan untuk pembuatan batu gerinda adalah material karbida,
karbida silicon, alumunium oksida, dan intan. Ukuran butiran dari serbuk abrasif
penyusun batu gerinda dapat memengaruhi kekasaran permukaan dan gaya potong secara
signifikan (Lee, H.T. & Tai, T.Y., 2003).
6
BAB III
PEMBAHASAN
Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm
dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai
0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang
dapat dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm. prinsip kerja gergaji
circular menggunakan mata berupa piringan yang berputar ketika memotong.
7
Gambar 3.2 Mesin gergaji piringan
Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah alat yang dapat
digunakan untuk memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk apa saja
mulai dari bentuk kurva yang melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Jadi kelebihan
Jigsaw adalah dapat memotong dengan pola yang tidak lurus karena gergaji lain rata-rata
hanya bisa memotong lurus-lurus saja. Prinsip kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun
saat memotong.
8
4. Mesin Gergaji pita (Band Saw)
Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji untuk pemotong lurus. Dalam
hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu memotong dalam bentuk-bentuk
tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan.
Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras, sehingga ketajaman gerigi
tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk mengetahui spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada
daun gergaji di dekat tangkai pegangan, yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25
mm.
9
2. Gergaji Pembelah
Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk membelah kayu. Gergaji
pembelah digunakan untuk menggergaji kayu searah jaringan serat kayu dan mempunyai 3,5
hingga 4 pucuk gigi pada setiap panjang 25 mm. Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm.
3. Gergaji Pemotong
Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk memotong kayu. Jenis
gergaji ini digunakan untuk menyayat/memotong melintang jaringan serat kayu dan tepi
potongnya mempunyai 5 hingga 7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm. Panjang daun
antara 550 mm hingga 700 mm.
10
Gambar 3.7 Gergaji Pemotong
3.3 Prinsip Kerja Mesin Gergaji
Prinsip kerjanya seperti salah satu bentuk bidang miring sehingga secara prinsip kerjanya
ialah daun gergaji menggunakan mata gigi maupun profil menghadap ke bagian depan
kemudian ikat benda kerja di bagian kuat dan kokoh. Berikutnya lukislah garis dimana tempat
gerigi gergaji akan melakukan pemotongan. Saat melakukan awalan menggergaji tempat
kalah daun gergaji pada sisi kanan. Setelah itu dengan gergaji dibentuk sudut 45 derajat
terhadap permukaan benda kerja
Tariklah daun gergaji ke bagian belakang hingga menggores kira-kira dalam 3 mm terhadap
sisi muka benda kerja. Pada saat mendorong gergaji gigi gergaji akan menjadi benda kerja
langkah ini. Potonglah benda kerja dengan cara mendorong kemudian menarik daun gergaji
secara berulang-ulang. Hal yang perlu diperhatikan dan diperiksa selalu tegak lurus dan
permukaan benda kerja. Pada akhir pemotongan peganglah ujung yang terpotong agar benda
kerja tidak pecah pecah atau robek.
11
4. Apabila setiap gigi yang berselangan sudah ditajamkan, baliklah daun gergaji dalam
ragum, dan tajamkan gigi gergaji yang belum ditajamkan dengan cara yang sama seperti
pada awal pengasahan.
Secara umum, prinsip kerja mesin gerinda dibagi menjadi dua, yaitu semi otomatis dan full
otomatis. Cara kerja semi otomatis yaitu dimana proses penggerendaan bisa dilakukan secara
manual menggunakan tangan atau pun dengan mesin secara otomatis. Sedangkan untuk full
otomatis yaitu pengoperasian mesin gerinda secara otomatis penuh menggunakan program
komputer.
Prinsip kerja dari mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda
kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan dimana sebuah
batu gerinda digerakkan dengan menggunakan sebuah motor AC ataupun sebuah tangan.
12
Gambar 3.8 Gerinda Permukaan Horizontal
13
a. Mesin Gerinda Silindris Dalam
Mesin gerinda silindris dalam merupakan jenis mesin gerinda yang digunakan
untuk menggerinda benda kerja yang memiliki diameter dalam berbentuk silinder atau
pun tirus.
14
Gambar 3.12 Mesin Gerinda Silindris Luar Tanpa Center
Mesin gerinda duduk merupakan jenis mesin gerinda yang memiliki dua batu gerinda yang
dapat dipasang berbeda jenis. Misalnya batu gerinda potong di sebelah kiri dan batu gerinda
halus di sebelah kanan. Hal itu bertujuan agar dapat memiliki multifungsi. Sehingga dapar
digunakan untuk memotong maupun menghaluskan benda kerja secara
bersamaan.
15
Gambar 3.14 Mesin gerinda duduk
Mesin gerinda tangan merupakan jenis mesin gerinda yang paling kecil. Pengoperasiannya
manual menggunakan tangan. Cara kerjanya berbeda dengan mesin gerinda duduk.
Dimana mesin gerinda duduk benda kerjanya yang digerakan, sedangkan pada mesin
gerinda tangan, mesin gerindanya yang bergerak. Oleh sebab itu, penggunaan mesin
gerinda tangan ini sangat cocok digunakan untuk menggerinda pada benda kerja yang
memiliki permukaan tidak rata dengan celah-celah yang sempit.
16
3. Setelah di gunakan, bersihkan mesin gerinda tangan dengan baik dan benar.
4. Selalu lakukan check atau Inspeksi terhadap kondisi mesin gerinda tangan, seperti kondisi
kabel power, kondisi brush rotor, dan kondisi perlengkapan lainnya.
5. Selalu pastikan kunci untuk lepas dan pasang batu gerinda stand by di mesin gerinda
tangan.
6. Pastikan kabel mesin gerinda tangan tidak ada joint atau sambungan yang membahayakan
operator.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
18
4.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Anam, C., & Pamuji, D. R. (2017). Memprediksi Nilai Kekasaran Permukaan Dengan Besarnya
Getaran Amplitudo Pada Gerak Cross Feed Proses Gerinda Datar Dengan Material
Arif, M. (2017, February 02). Jenis jenis Mesin Gerinda. Retrieved from Teknik Pemesinan :
https://teknikpemesinan-smk.blogspot.com/2017/02/jenis-jenis-mesin-gerinda.html
Finihari, N., & D, I. (2018). Perancangan Mekanik Mesin Gergaji dengan Pencekaman dan
Penggeseran Benda Kerja Secara Otomatis. Proton, 10(2), 25–31.
Hargiyarto, P., Marwanto, A., Suyanto, Kusdiyarto, P., & Muntaha. (2017). OPTIMALISASI
MESIN GERGAJI BOLAK BALIK MERK GREAT CAPTAIN 1978 DENGAN
MATERIAL LOKAL UNTUK MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN DI
BENGKEL FABRIKASI JPTM FT UNY. OPTIMALISASI MESIN GERGAJI BOLAK
BALIK MERK GREAT CAPTAIN 1978 DENGAN MATERIAL LOKAL UNTUK
Lee, H.T. dan Tai, T.Y., “Relationship between EDM Parameters and Surface Crack Formation,”
Journal of Materials Processing Technology, Vol. 142, Hal. 676-683, 2003.
Mohd. Syaryadhi, et al, (2007). Sistem berat menggunakan Sensor Load Cell, Jurnal Rekayasa
Elektrika. Vol 6, no. 1
20
Rukmana, B. (2016, November 16). Proses Permesinan Gerinda. Retrieved from LEARNING
FROM READING: https://bellarukmana.wordpress.com/2016/11/16/gerinda-alat/
21