Disusun Oleh :
NIM : 2101012046
KELAS : 3D D3 TME
Dosen Pengampu :
Lilimiwirdi, S.S.,M.HUM.
NIP: 190109302023212018
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat da
hidayah-Nya penulis bisa menyusun karya ilmiah ini dengan lancar tanpa rintangan yang
berarti. Laporan ini menyajikan tentang “Penerapan dan Pengoperasian Mesin Milling
(Frais)” sehingga dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat mengambil pembelajaran
selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membantu penulis dalam pembuatan
karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga
karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang penulisan karya ilmiah yang baik.
Penyusun
ABSTRAK
Di dunia industri saat ini, mesin dan logam dalam proses industrialisasi cukup
menentukan, sebab sebagian besar produk yang dihasilkan oleh kelompok industri ini
merupakan bahan baku untuk industri lainnya. Oleh karna itu, mesin frais ini mempunyai
peranan penting dalam sebuah produksi di perindustrian karena sebagian besar proses
produksi menggunakan mesin milling. Seperti dalam proses pembuatan komponen-komponen
otomotif seperti : roda gigi lurus, dll. Mesin milling adalah salah satu mesin yang umumnya
terbuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan gerakan utamanya
berputar dan pemakanan di bidang datar. Dalam proses pengefraisan ini membutuhkan daya
untuk melakukannya, beberapa faktor yang mempengaruhi daya yang dibutuhkan dalam
pembubutan, antara lain kecepatan pemakanan, kedalaman pemakanan, material benda kerja,
dan lain-lain.
DAFTAR ISI
COVER
ABSTRAK ........................................................................................................................... i
Dunia permesisnan dan industri adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan
ekonomi suatu bangsa selain faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi. Dari tahun ke
tahun teknologi permesinan dibidang industri semakin maju dan efesien. Banyak
perusahaaan yang menggunakan mesin produksi berbasis robot dan terkomputerisasi.
Maka dari itu dengan adanya karya ilmiah ini, maka penulis berharap pembaca dapat
mengetahui serta menambah ilmu tentang dunia industri yang salah satunya adalah mesin
frais atau disebut dengan mesin milling ini.
Dalam perkembangannya sendiri, mesin frais juga sering digunakan dalam pembuatan
dies. Selain untuk memperoleh suatu produk dengan kualitas yang baik, juga diharapkan
dies yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk membuat produk yang sesuai dengan
yang diinginkan. Untuk itu, dalam pembuatan dies sendiri sering menggunakan mesin
frais karena selain dapat menghasilkan ketepatan, juga akan lebih mudah dalam proses
pembuatan dies sendiri.
Peranan mesin frais dalam pembuatan dies menjadi sangat penting karena akan
berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan dari dies. Pada proses pembuatannya
sendiri bagian yang sering 2 mengalami kerusakan adalah pada bagian pahat. Hal ini
biasanya disebabkan oleh beberapa hal seperti lama pemakanan, kedalaman pemakanan
dll. Dan jenis keausan pahatpun juga beragam. Pada proses milling sendiri memiliki
bentuk pahat dan jenis pahat yang berbeda-beda sesuai dengan proses pemakanan yang
akan dilakukan. Selain itu juga disesuaikan dengan material pahat dan bahan yang akan
dikerjakan. Untuk material lunak menggunakan baja karbon, untuk kecepatan tinggi
menggunakan HSS dan untuk material yang keras menggunakan karbida. Dan terdapat
pula beberapa jenis pahat yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada karya ilmiah ini meliputi :
a. Tujuan
b. Manfaat
Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang datar
dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah pemakanan. Sedangkan
proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentuk
bidang datar karena pergerakan dari meja mesin, dimana proses pengurangan material
benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong (cutter) yang berputar pada
poros dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.
Pada Tahun 1818 mesin milling atau biasa disebut mesin frais, pertama kali ditemukan
di New Heaven Conecticut oleh Eli Whitney. Pada tahun 1952 John Parson
mengembangkan milling dengan kontrol basis angka (Milling Numeric Control) dalam
perkembangannya mesin frais mengalami berbagai perkembangan baik secara mekanis
maupun secara teknologi pengoperasiannya. Mesin milling jika dikolaborasikan dengan
suatu alat bantu atau alat potong pembentuk khusus, akan dapat menghasilkan beberapa
bentuk yang sesuai dengan tuntutan produksi, misal : Uliran, Spiral, Roda gigi, Cam, Drum
Scale, Poros bintang, Poros cacing dan lain-lain.
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama
oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu
transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada poros mesin milling. Poros mesin milling
atau mesin frais adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk
memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah
dicekam maka akan terjadi gesekan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian
benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas
kekerasan benda kerja. Tujuan mesin frais adalah Menghasilkan benda kerja dengan
permukaan yang rata atau bentuk – bentuk lain yang spesifik seperti profil, radius, silindris,
dan lain – lain dengan ukuran dan kualitas tertentu.
Mesin frais jenis ini adalah jenis mesin frais yang sangat umum digunakan.
Pada mesin ini, sebuah kolom vertikal terpasang pada alas yang terdiri dari semua
penggerak roda gigi yang memutar lutut dan saddle. Lutut terletak di alas yang
memberikan gerakan vertikal pada benda kerja atau bergerak naik dan turun. Saddle
melekat pada bagian atas lutut yang dapat bergerak secara melintang.
Spindel pada mesin frais vertikal berada dalam posisi vertikal. Tidak
diperlukan arbor pada mesin frais jenis ini. Alat pemotong pada mesin frais verikal
memiliki bentuk silinder dan ujungnya terletak mengelilingi permukaan silinder.
Gambar 2.2 Mesin Frais vertikal
Spindle pada mesin frais jenis ini terletak secara horizontal. Spindel akan
berputar secara horizontal. Sebuah arbor melekat pada mesin yang berfungsi
memegang pemotong berbentuk silinder yang akan memotong benda kerja
Mesin frais universal hampir serupa dengan mesin frais jenis horizontal,
namun pada mesin frais universal terdapat meja yang dapat diatur hingga 45 derajat
pada kedua arah
Pada mesin frais jenis ini, alas (bed) mesin tetap pada mesin. Tidak ada
pengaturan lutut dan sadel yang dapat digerakan secara vertikal dan transversal.
Meja kerja terletak langsung pada alas tetap. Spindel pada mesin frais ini dipasang
pada kepala spindel yang dapat bergerak, dan dapat bergerak ke arah vertikal dan
horizontal selain itu dapat digunakan untuk melakukan operasi pemotongan.
Pada mesin frais jenis simpleks, kepala spindel hanya bergerak dalam satu
arah. Umumnya pada mesin frais jenis ini spindel bergerak ke arah vertikal
7. Mesin Frais duplex (Duplex Milling)
Pada mesin frais jenis dupleks, spindel bergerak pada arah vertikal dan
horizontal.
Pada mesin frais jenis triplex, spindel dapat bergerak pada ketiga arah sumbu
yaitu sepanjang sumbu X, Y, dan Z.
Mesin Frais Khusus adalah mesin jenis mesin frais modern yang dibuat dan
dikembangkan untuk memudahkan suatu operasi sesuai dengan pekerjaan tertentu.
Mesin frais CNC (Computer Numerical Control) adalah mesin frais paling
serbaguna yang dikendalikan oleh sistem pemrograman komputer. Jenis mesin frais
ini adalah pengembangan dari mesin frais konvensional, di mana spindel dapat
bergerak pada ketiga arah sumbu dan meja yang dapat berputar 360 derajat.
1. Spindle utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat
potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle
c. Universal spindle
2. Meja / table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja.
Meja milling terbagi atas 3,yaitu :
a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table
3. Motor drive
4. Tranmisi
b. Transmisi feeding
b. Transmisi v – blet
5. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada bagian ini
terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
6. Column / tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.
7. Base / dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan / tiang.
Tempat cairan pendingin.
8. Control
Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem kontrol
yaitu :
a. Mekanik
b. Electric
1. Sederhana
2. Komplek ( CNC )
Dalam menggunakan mesin frais, terdapat berbagai jenis alat potong atau pisau
frais yang dapat digunakan. Pemilihan pisau frais akan berpengaruh terhadap profil dan
bidang hasil pengefraisan. Berbeda profil hasil pengefraisan, berbeda pula pisau frais atau
milling cutter yang digunakan. Berikut ini kami jelaskan secara lengkap berbagai
informasi tentang pisau frais. Baik itu roda gigi lurus maupun helix. Sehingga memiliki
unsur-unsur sebagai berikut :
Jarak bagi atau pitch adalah jarak angular antara gigi-gigi yang berdekatan. Jarak bagi
ditentukan oleh jumlah atau banyaknya gigi dan diameter pada sebuah pisau frais.
Muka gigi adalah bagian permukaan depan gigi yang membentuk tepi pemotong.
Sudut potong merupakan sudut pada masing-masing gigi yang melakukan penyayatan
dari sebuah pisau frais.
4. Pendarat (Land)
Pendarat atau land merupakan permukaan sempit yang terletak di belakang tepi
pemotong dari masing-masing gigi pisau frais.
Sudut tatal atau rake angle merupakan sudut yang terbentuk antara muka gigi dan garis
tengah pisau. Sudut tatal menetapkan tepi pemotong (cutting edge) dan memberikan
jalan kecil untuk tatal atau sisa hasil pemotongan dari benda kerja.
Sudut bebas primer adalah sudut kemiringan dari land masing-masing gigi. Sudut ini
diukur dari garis singgung ke garis tengah pisau pada sudut potong.
Sudut bebas primer berfungsi untuk mencegah gigi-gigi pisau frais menggesek benda
kerja setelah melakukan penyayatan.
Sudut bebas sekunder adalah sudut yang menetapkan land dari masing-masing gigi.
Berfungsi juga untuk memberikan kebebasan tambahan untuk jalan cairan pendingin
dan tatal atau beram.
8. Sudut heliks (Helix angle)
Sudut heliks adalah sudut yang terbentuk antara gigi pemotong dengan sumbu utama
pisau frais.
Sudut heliks yang besar berfungsi untuk mengefrais material yang lunak sedangkan
sudut heliks yang lebih kecil digunakan untuk mengefrais material yang keras.
Alur pasak terdapat pada semua jenis pisau frais yang pemasangannya menggunakan
arbor. Alur pasak berfungsi sebagai tempat kedudukan pasak yang akan mengikat atau
mengunci pisau frais pada arbor.
Diameter lubang pisau frais berfungsi untuk menentukan ukuran diameter arbor yang
akan digunakan. Pada lubang pisau frais ini juga terdapat alur pasak.
Pisau frais ini merupakan pisau frais yang utuh. Dari ujung mata sayat hingga
pangkal pisau frais ini terbuat dari bahan yang sama. Sehingga ketika mengasah pisau
frais harus diasah semua mata potongnya.
Kerugian menggunakan pisau frais jenis ini adalah semakin sering diasah, pisau frais
menjadi semakin pendek. Ketika salah satu mata sayat patah, maka semuanya harus
dipapras semua hingga patahannya tidak terlihat lagi.
Mata sayat pada pisau ini dapat diikat dan dilepas dari badan pisau frais atau
holdernya. Mata sayat dan holder masing-masing terbuat dari bahan yang berbeda.
Dengan pisau ini kita dapat mengganti mata sayatnya sehingga tidak memperpendek
holder pisau fraisnya ketika diasah. Pengikatan mata sayat ini dengan cara dibaut atau
diklem.
Pisau frais jenis ini digunakan untuk mengefrais bidang yang lebar dan rata.
Menurut arah mata sayatnya, pisau ini terbagi menjadi dua jenis. Yaitu pisau frais
mantel helix kanan dan helix kiri.
Arah pemakanan benda kerja disesuaikan dengan arah mata potongnya, yaitu
berlawanan dengan arah mata potong.
Pisau frais sudut umumnya memiliki sudut 30°, 45°, 60° dan 90°.
Sedangkan menurut jumlah sisi sudutnya, ada yang memiliki sudut tunggal (single
angle milling cutter) dan sudut ganda (double angle milling cutter).
Pisau frais jenis ini digunakan untuk membuat alur yang memiliki sudut
sesuai dengan sudut pisau yang digunakan.
3. Pisau frais sisi dan muka (side and face milling cutter)
Pisau frais yang memiliki mata sayat pada sisi muka dan samping. Digunakan
untuk mengefrais alur pada permukaan benda kerja.
Pisau frais yang digunakan untuk membuat alur tembus atau bertingkat dan
mengefrais rata untuk bidang yang lebarnya relatif kecil. Menurut bentuk
tangkainya, pisau frais jari memiliki 3 jenis, yaitu pisau jari tangkai lurus, pisau jari
tangkai bertingkat, dan pisau jari tangkai tirus.
Gambar 2.10 Pisau Frais Jari
Pisau frais yang digunakan untuk membuat sisi pada sudut bisang
berbentuk radius keluar (cembung)
Pisau frais yang digunakan untuk membuat roda gigi atau gigi rack. Ada
dua macam jenis pisau roda gigi, yaitu pisau roda gigi untuk sistem modul (mm) dan
Dp (diameter pitch).
Agar dapat digunakan dalam proses pemotongan, pisau frais dibuat dari bahan-
bahan tertentu.Dan setiap bahan sudah memenuhi kriteria sebagai alat potong yang
baik. Material yang digunakan dalam membuat pisau frais antara lain :
Baja kecepatan tinggi atau HSS (High Speed Steel) adalah material yang
banyak digunakan untuk membuat alat potong. khususnya pisau frais. Pisau frais
yang terbuat dari HSS umumnya memiliki warna yang mengkilap dan bobotnya
relatif ringan. Pisau frais HSS biasanya digunakan untuk pengefraisan umum baik
untuk benda kerja yang terbuat dari bahan ferro maupun non-ferro.
2. Karbida
Selain HSS, karbida juga material yang umum digunakan sebagai bahan
pembuat alat potong pada industri-industri sekarang ini. Pisau frais karbida memiliki
warna yang tidak mengkilap dan relatif lebih berat dibandingkan dengan pisau frais
HSS. Keunggulan pisau frais karbida memiliki sifat yang tahan terhadap pengikisan
(abrasi).
Karbida termasuk material yang kaku di mana pisau frais karbida sehingga
cocok untuk menyayat benda kerja yang terbuat dari material yang keras.Pisau frais
karbida memang lebih mahal dibandingkan pisau HSS. Meskipun demikian, pisau
frais karbida lebih tahan lama dan bisa dipakai pada kecepatan yang lebih
tinggi.Dengan tingkat keausan yang lebih sedikit sehingga dalam jangka panjang
pisau frais dari material karbida lebih ekonomis.
3. Kobalt
Pisau frais yang terbuat dari baja kobalt lebih tahan terhadap panas dan tahan
terhadap pengikisan. Pisau frais kobalt cocok digunakan untuk mengefrais benda
kerja yang terbuat dari matetial yang keras, seperti titanium dan baja tahan karat
(stainless steel).
Material ini tersusun dari bahan baja perkakas yang dipadu dengan kobalt dengan
intensitas sekitar 8%.
Jika pisau frais yang dilapisi Titanium Nitride, maka umur pisau frais tersebut
bisa menjadi kebih panjang. Pelapis TiN memiliki warna emas. Pisau frais jenis ini
bisa digunakan untuk mengefrais benda kerja yang terbuat dari baja paduan dan yang
terbuat dari naterial alumunium. Suhu kerja maksimum pisau frais dengan ini adalah
1100° F.
Titanium Carbonitride adalah pelapis pisau frais yang memiliki sifat tahan aus
yang lebih baik daripada Titanium Nitride (TiN). Pisau frais dengan pelapis TiCN
cocok digunakan untuk mengefrais benda kerja yang terbuat dari bahan besi cor,
stainless steel, dan aluminium. Suhu kerja maksimun dari pisau frais dengan pelapis
TiCN sekitar 750° F. Pelapis Titanium Carbonitride mempunyai warna abu-abu
kebiruan.
Pekerjaan dengan mesin milling harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja. Berikut
merupakan gerakan kerja mesin milling:
o Gerakan Pemotongan
sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat
sumbu utama.
o Gerakan Pemakanan
Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan digerakkan
mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.
o Gerakan Penyetelan
Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan
pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong cutter,
gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan.
Proses frais ditentukan berdasarkan arah relatif gerak makan meja mesin frais
terhadap putaran pahat. Metode proses frais ada dua yaitu frais naik dan frais turun.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang melaksanakan praktek kerja
yaitu pengambilan sampel yang melakukan pengambilan sampelnya secara acak atau
random. Metode ini memberikan seluruh anggota populasi kemungkinan (prolably) atau
yang ada dan mempelajari serta menganalisis secara sistematis yang berhubungan
dengan permasalahan.
Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu
metode analisis data yang mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh dari
penelitian lapangan menurut kualitas dan kebenarannya, kemudian dihubungkan dengan
teori-teori, asas-asas, dan kaidah-kaidah hukum yang diperoleh dari studi kepustakaan
sehingga diperoleh jawaban atas permasalahan yang dirumuskan. Setelah data-data
dianalisis, selanjutnya akan ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode berfikir
induktif, yaitu metode pengumpulan dari yang bersifat khusus yang digunakan untuk
menilai suatu kejadian yang bersifat umum.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari banyak sumber yang telah dibaca dapat dituliskan hasil dan pembahasannya
sebagai berikut :
Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang datar
dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah pemakanan. Sedangkan proses
milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentuk bidang
datar karena pergerakan dari meja mesin, dimana proses pengurangan material benda kerja
terjadi karena adanya kontak antara alat potong (cutter) yang berputar pada poros dengan
benda kerja yang tercekam pada meja mesin. Poros mesin milling atau mesin frais adalah
bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter
hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah
dicekam maka akan terjadi gesekan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian
benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas
kekerasan benda kerja. Tujuan mesin frais adalah Menghasilkan benda kerja dengan
permukaan yang rata atau bentuk – bentuk lain yang spesifik seperti profil, radius, silindris,
dan lain – lain dengan ukuran dan kualitas tertentu.
Dalam menggunakan mesin frais, terdapat berbagai jenis alat potong atau pisau frais
yang dapat digunakan. Pemilihan pisau frais akan berpengaruh terhadap profil dan bidang
hasil pengefraisan. Berbeda profil hasil pengefraisan, berbeda pula pisau frais atau milling
cutter yang digunakan. Berikut ini kami jelaskan secara lengkap berbagai informasi tentang
pisau frais. Baik itu roda gigi lurus maupun helix. Agar dapat digunakan dalam proses
pemotongan, pisau frais dibuat dari bahan-bahan tertentu.Dan setiap bahan sudah memenuhi
kriteria sebagai alat potong yang baik.
Berikut ini merupakan jenis-jenis pengerjaan yang dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin Frais atau mesin milling.
1. End Milling
Pada proses pengerjaan End milling membuat pemotongan pada tepi atau slot, yang
ditentukan oleh jarak step-over, sepanjang benda kerja untuk melakukan pengerjaan
yang ditentukan, seperti profil, slot, saku, atau bahkan kontur permukaan yang
kompleks.
2. Chamfer Milling
Proses pengerjaan chamfer milling membuat potongan tepi pada sepanjang tepi
benda kerja atau membuat permukaan miring, yang dikenal sebagai chamfer. Chamfer
ini, biasanya memiliki sudut berkisar 45 derajat, dan dapat dikerjakan pada bagian luar
atau dalam serta sepanjang lintasan lurus atau melengkung.
3. Face Milling
Pada proses pengerjaan Face mill membuat permukaan benda kerja rata untuk
memberikan hasil yang lebih halus. Kedalaman permukaan, biasanya sangat kecil, dan
dapat dikerjakan dalam satu lintasan tunggal atau dapat dilakukan dengan pemesinan
pada kedalaman aksial yang lebih kecil dari pemotongan.
4.Drilling
Pengeboran (drilling) yaitu memasukan mata pahat pada benda kerja secara
aksial dan memotong lubang dengan diameter yang sama dengan pahat tersebut.
Operasi pengerjaan pada pengeboran dapat menghasilkan lubang yang memanjang
hingga kedalaman tertentu di dalam benda kerja, atau lubang menembus yang
memanjang sepenuhnya melalui benda kerja.
5. Boring
6. Counterboring
7. Countersinking
8. Reaming
Gambar 4.8 Reaming
mill
9. Tapping
Mata pahat Tapping akan memasuki benda kerja secara aksial kemudian akan
memotong ulir bagian dalam lubang yang sudah ada sebelumnya. Lubang yang ada
biasanya dibor oleh ukuran bor tap yang diperlukan.
Metode Proses pengefraisan, Proses frais ditentukan berdasarkan arah relatif gerak
makan meja mesin frais terhadap putaran pahat. Metode proses frais ada dua yaitu frais naik
dan frais turun. Frais naik (Up Milling ), frais naik biasanya disebut frais konvensional
(conventional milling). Gerak dari putaran pahat berlawanan arah terhadap gerak makan meja
mesin frais. Frais turun (Down Milling), proses frais turun dinamakan juga climb milling.
Arah dari putaran pahat sama dengan arah gerak makan meja mesin frais. Sebagai contoh jika
pahat berputar berlawanan arah jarum jam, benda kerja disayat kekanan. Penampang
melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan
ketebalan maksimal kemudian menipis.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan yang dapat kita ambil dari karya ilmiah yang
penulis tulis adalah :
1. Sebagai salah satu mesinyang digunakan dalam proses produksi, mesin frais
telah mengalami banyak evolusi dari masa ke masa
2. Mesin frais juga memiliki ragama jenis sesuai dengan fungsinya masing-
masing
3. Mesin frais harus dioperasikan oleh orang-orang yang ahli dalam
pengoperasian mesin frais karna akan berakibat fatal jika mesin frais
dioperasikan oleh orang yang belum ahli.
III.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/pendidikan/teori-pemesinan-dasar-proses-fraiss-
milling.pdf
https://www.etsworlds.id/2019/11/jenis-pengerjaan-pada-mesin-frais.html
https://maxipro.co.id/pengertian-mesin-milling-atau-frais-maxipro/