Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunianya kepada kita sehingga penulis telah selesai melaksanakan
laporan ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam marilah kita aturkan kepada
nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kealam yang berilmu
pengetahuan seperti saat sekarang.

Laporan ini merupakan suatu pertanggung jawaban kepada mahasiswa


setelah melaksanakan praktek bengkel dan mahasiswa aturkan mengerjakan
laporan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada instrktur,


teman teman dan rekan rekan yang telah berpartisipasi dalam mengerjakan
laporan ini serta semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan laporan ini.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam


penulisan laporan ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang telah membaca laporan ini, kritik dan saran yang sifatnya membangun
laporan ini akan penulis pertimbangkan, penulis berharap bahwa laporan ini
berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Padang, Januari 2016

Penulis

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.2 Tujuan

BAB II : LANDASAN TEORI

BAB III : ALAT DAN BAHAN

III.1 Alat
III.2 Bahan

BAB IV : PEMBAHASAN

IV.1 Langkah kerja


IV.2 Keselamatan kerja
IV.3 Gambar kerja

BAB V : KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH

V.1 Kendala
V.2 Pemecahan Masalah

BAB VI : PENUTUP

VI.1 Kesimpulan
VI.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Kegiatan ini merupakan suatu proses pengaplikasian pelajaran teori


kedalam bentuk kerja yang nyata. Kegiatan praktek biasanya dikatakan berhasil
apabila seseorang mampu bekerja dengan baik sesuai teori dan prosedur kerja
yang telah diberikan sebelumnya.

Pelaksanaan praktek ini merupakan langkah Politeknik Negeri Padang untuk


membuat seseorang yang profesional yang mampu bersaing di dunia usaha / dunia
industri setelah bekerja nanti.

Dalam melaksanakan kegiatan praktek ini, kita harus memperhatikan


prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh SOP. Agar pekerjaan yang telah kita
laksanakan dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu. Dengan memperhatikan
SOP kita juga dapat menimalisirkan kecelakaan kerja yang sering terjadi.

Laporan ini menjelaskan tentang kegiatan praktek yang telah dilaksanakan


dan prosedur-prosedur yang telah digunakan dalam pelaksanaan praktek sehingga
berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

I.2 TUJUAN

Adapun tujuan dilaksanakan praktek bengkel ini adalah sebagai


pengaplikasian pelajaran teori dan pelajaran praktek bengkel.

Pada praktek bengkel plat ini, kita dapat dituntut mampu menyelesaikan
job yang telah diberikan oleh bapak instruktur, karena ini merupakan tujuan utama
dari praktek bengkel ini.

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari praktek bengkel ini adalah :

 Dapat membaca gambar kerja dengan benar


 Dapat memperkirakan bahan yang dibutuhkan
 Dapat membuat pola plat yang akan di kerjakan
 Dapat mengoperasikan mesin lipat plat dengan benar
 Dapat menggunakan mesin las tik dengan baik
 Dapat membuat lapangan kerja yang baru
 Dapat menggunakan dan melakukan pengecatan dengan baik dan benar

BAB II

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


LANDASAN TEORI

Praktek mesin kerja plat ini adalah pekerjaan yang dilakukan dengan
menggunting, melipat, mengelas, serta pengecatan pada benda kerja itu.

Jenis jenis mesin perkakas yang digunakan pada benda kerja plat ini yaitu
mesin pemotong plat, mesin lipat plat, dan mesin las titik.

Pada pekerjaan plat ini saya membutuhkan bahan tambahan seperti


gunting, penggores, mistar baja, pahat. Dan pembuatan tool box ini juga diperlukan
ketelitian dan kerapian saat bekerja agar benda kerja yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan. Bahan yang digunakan adalah plat dengan tebal 1mm.

Dasar penekukan pada plat :

- Penekukan yang diizinkan

adalah bagian busur yang lengkung netra dari dasar penekukan

-Sumbu penekukan

adalah sumbu garis lurus dimana terjadi pembentukkan tekukan sesuai dengan
radius yang diinginkan (pusat dari radius penekukan natural). Panjang sumbu adalah
sama dengan lebar dari benda kerja pada luas penekukan.

-Garis penekukan

adalah garis imajiner yang dibentuk oleh rangen radius penekukan dengan
permukaan pelat bagian dalam.

-Sudut penekukan

adalah sudut yang terbentuk antara dua posisi ekstrim dari radius penekukan.

-Luas penekukan

adalah luas yang tercakup oleh sudut penekukan.

BAB III

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


ALAT DAN BAHAN

III.1 ALAT

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktek kerja plat ini yaitu :

1.

Mesin Las Tig

2.

Mistar Baja Panjang 30 cm

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


3.

Pahat Besi

4.

Penggores

5.

Palu Besi

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


6.

Gunting Plat

7.

Mal Radius

8.

Mata bor diameter 3

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


9.

Penitik

10.

Gergaji Besi

11.

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


Kikir

12.

Manual Cuting tool

13.

Bending Machine

III.2 BAHAN

Bahan yang digunakan selama praktek adalah sebagai berikut :

 Plat ST 37 dengan tebal 1mm berukuran 1221 X 500mm


 Engsel plat dengan ukuran 2 X 360 mm
 ST 37 dengan diameter 6 X 280 mm
 ST 37 dengan diameter 3 X 26 mm

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 LANGKAH KERJA


1. Menggambar benda kerja
Langkah kerja ini adalah menggambar benda kerja, berikut beberapa alat
yang digunakan :

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


a. penggores
b. mistar siku
c. mistar baja
d. roll meter
2. Melakukan pemotongan
Setelah melakuka penggambaran bentangan, langkah selanjutnya adalah
melakukan pemotongan gambar yang telah dgambar tadi.
Dalam proses pemotongan ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan
mesin dan bisa dilakukan dengan cara manual.
3. Melakukan pembendingan
Setelah melakukan pemotongan maka langkah selanjutnya adalah
pembendingan atau penekukan, penekukan ini dilakukan dengan cara
manual, bisa dilakukan dengan ragum dan memukul dengan palu, dan juga
bisa dilakukan dengan mesin bending.
4. Penyambungan dan pembentukan
Langkah selanjutnya adalah penyambungan, penyambungan ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
a. Menyambungkan dengan sekrup
b. Menyambung dengan lipatan
c. Menyambugn dengan paku keling
d. Menyambung dengan las titik

5. Pengecatan
Langkah selanjutnya adalah pengecatan, pengecatan ini dilakukan apabila
semua semua langkah yang diatas telah selesai, adapun tujuan proses
pengecatan ini adalah untuk menghindari agar benda tidak berkarat.

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


BAB V

KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH

V.1 KENDALA

Selama melakukan praktek kerja pplat ini penulis menemukan beberapa


kendala seperti :

 Sulit mengelas pada benda yang berkarat

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


 Sulut mempaskan ukuran pada pembuatan engsel
 Lipatan pada plat kurang pas
 Mesin las listrik rusak
 Sulitnya mengepaskan mebuat tangkai tool box

V.2 PEMECAHAN MASALAH

Solusi dari bebrapa masalah yang terjadi di atas adalah :


 Atur api las terlebih dahulu dan lihatlah apakah kedua ujung
elektroda sudah bertemu dengan baik, serta lakukan latihan sampai
kita sudah merasa yakin dengan hasil las tersebut
 Pastikan ukuran benda itu benar sewaktu kita menggantinya dan
gunakanlah tang agar lebih memudahkan kita dalam
membengkokkan
 Ketika melakukan lipatan, usahakan pelipatan pas pada garis
dengan menggunakan pengaris yang di lipat.
 Usahakan mesin las tik diperbaiki dengan cepat
 Berhati – hati dalam membengkokkan pipa

BAB VI

PENUTUP

VI.1 KESIMPULAN

Pada praktek bengkel kerja plat ini penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


 Pada pengelasan kita harus memperhatikan tebal plat dan keadaan api pada
mesin las yang akan kita gunakan
 Pada saat pengelasan kerapatan pada kedua bagian sisi benda kerja harus
benar benar rapat
 Pembuatan tool box ini harus menggunakan perhitungan yang sangat teliti
agar tidak terjadi kesenjangan pada sisi sisinya
 Pada praktek ini penulis telah bisa menggunakan mesin las tig dengan baik
dan benar

VI.2 SARAN

Saran yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini adalah :

 Awali praktek atau pekerjaan dengan membaca do’a


 Pergunakan mesin dan peralatan sesuai dengan fungsinya masing masing
 Bekerja sesuai dengan prosedur yang benar
 Kembalikan alat alat yang dipakai pada tempat yang telah disediakan setelah
selesai bekerja
 Utamakan keselamatan kerja pada saat praktek
 Bersihkan tempat kerja pada saat sebelum dan sesudah praktek

DAFTAR PUSTAKA

Course Note, Praktek Bengkel , 2015. Jurusan Teknik Mesin, Semester III.
POLITEKNIK NEGERI PADANG.

AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG


AL FAJRI (1401011029 ) POLITEKNIK NEGERI PADANG

Anda mungkin juga menyukai