Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEWARGANEGARAAN TENTANG KEMAMPUAN FILSAFAT

PANCASILA UNTUK MENGATUR SISTEM SOSIAL BUDAYA DAN BANGSA

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3
ANGGOTA : 1.Aidil Saputra 2101012075

2.Dirga Riswanto 2101012082

3.Fianda Tri Ayu Handayani 2101012086

4.Habil Zaer Suqra 2101012087

5.Ikhsan Fadhila Arsyah 2101012088

6.Iqbal Syahputra 2101012089

7.Sandy Efrilidaiyan 2101012110

8.Sultan Rayhan Al Hakim 2101012111

9.Veron Prananda 2101012114

10.Dhanes Chandrant 2101012117


KELAS : 2D D3 TEKNIK MESIN
JURUSAN : TEKNIK MESIN
PRODI : D3 TEKNIK MESIN
DOSEN PEMBIMBING : ASRI JENITA

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI PADANG SEMESTER GANJIL TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga kami dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari seluruh anggota kelompok 3 yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah yang berjudul “ Kemampuan filsafat Pancasila untuk mengatur sistem
sosial dan budaya bangsa”.

Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih
baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam pembuatan
makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penulisan

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


2.2 Kehidupan sosial Budaya Masa kini
2.3 Upaya Dalam Sosial Budaya

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sosial dan budaya adalah suatu unsur terkecil dalam tatanan hidup bersama. Dalam
tatanan hidup bersama sosial dan budaya berkaitan dengan nilainilai pancasila.
Menyimpangnya nilai-nilai pancasila dalam sosial budaya masa kini mengakibatkan
permasalahan-permasalahan yang mengusik persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pemahaman dan kesadaran akan sosial dan budaya yang berpancasila diharapkan dapat
dikembangkan kembali.

Dengan memperbaiki sosial dan budaya berarti memperbaiki juga kualitas SDM
dari akar-akarnya. Dengan begitu sosial dan budaya mampu mendorong kesejahteraan
dan kedamaian dalam tatanan hidup bersama yang penuh dengan rasa aman. Pancasila
dalam kehidupan sosial dan budaya semakin dibutuhkan peranannya dalam pencapaian
kesejahteraan bersama, maka berbagai karakter sosial dan budaya yang ada dalam
pancasila harus diterapkan kepada warga negara untuk menciptakan kesadaran dan rasa
nasionalisme terhadap bangsa Indonesia.

1.2 Tujuan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui peran pancasila terhadap sosial dan
budaya, perkembangan sosial dan budaya hingga dewasa ini, dan upaya-upaya dalam
pengembangan sosial budaya berdasarkan karakter dalam nilai-nilai pancasila. Seberapa
besar potensi sosial budaya yang berpancasila berpengarh teradap kesejahteraan bangsa.
Analisa dengan membahas rangkaian penulisan agar dapat menentukan langkah-langkah
menerapkan pancasila terhadap sosial dan budaya bangsa.
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Suatu negara yang dilihat pertama kali adalah sosial dan budayanya. Sosial dan budaya
merupakan bagian dari kehidupan masyarakat di Indonesia. Sosial yang berarti segala sesuatu
yang berhubungan dengan masyarakat sekitar. Dan budaya yang berarti segala sesuatu yang
mengandung cinta dan rasa. Sosial budaya juga berkaitan erat dengan nilai-nilai pancasila
dan menjadi pedoman dalam bersosial dan berbudaya. Dewasa ini tidak mudah dalam
menciptakan sosial budaya dengan ciri khas Indonesia dan berdasarkan pancasila.

Dalam lingkup sosial sekarang lebih ke individualis, dalam lingkup budaya sekarang
lebih ke menirukan budaya yang kurang baik. Sosial dan budaya termasuk juga dalam
sikap, etika, dan karakter warga negara. Ketiganya sekarang sudah menyimpang dari
norma norma kemasyarakatan. Tidak hanya terjadi dalam masyarakat saja, namun para
petinggi negara yang kurang dalam budaya jujur dan bertanggung jawab atas amanah
yang diberikan.
Sosial dan budaya berdasarkan pancasila sangatlah diperlukan, dan harus mulai
diciptakan kepada generasi selanjutnya, agar segala sesuatu yang tidak baik tidak
berkembang biak di negara Indonesia. Menciptakan budaya posistif melalui diri sendiri
dan dikembangkan dengan berbuat kebaikan terhadap sesama dan menciptakan
kedamaian di negara Indonesia melalui sosial dan budaya yang berpancasila.

2.2 Bagaimana Kehidupan Sosial Budaya Masa Kini

Sosial budaya masa kini sudah menyimpang dari nilai-nilai moral yang berlaku
dalam masyarakat. Penyimpangan ini dapat dilihat dan dominan pada generasi milenial
sekarang yang mencontoh budaya barat, misalnya dalam cara berpakaian dan kebiasaan
perilaku. Cara berpakaian remaja yang mencontoh budaya barat saat ini sudah sering
diperbincangkan keberadaannya. Kebiasaan perilaku budaya barat juga dijadikan sebagai
kebiasaan baru, kalau saja kebiasaan yang dicontoh adalah budaya baiknya seperti
kedisiplinan waktu, menghargai waktu, dan pekerja keras itu akan berdampak baik dalam
sosial budaya di Indonesia. Tetapi sayangnya kebiasaan perilaku yang ditiru adalah budaya
buruknya seperti seks bebas, narkoba, alkohol, dan lain sebagainya. Budaya barat yang
masuk ke Indonesia dapat dengan mudah diterima di kalangan remaja, hal ini terjadi karena
kurang tersaringnya budaya barat yang masuk di Indonesia. Budaya yang masuk tersebut
dinilai sebagai contoh kebiasaan yang baru dan baik di kacamata generasi milenial saat ini.

Masuknya budaya barat di Indonesia tidak hanya karena mudahnya budaya yang
masuk, tetapi juga mudahnya masyarakat menerima tanpa memilah terlebih dulu budaya
tersebut. Kurangnya pengetahuan agama juga menjadi faktor dalam masuknya budaya barat,
pengetahuan akan ilmu agama sangat penting dan bermanfaat dikalangan remaja, dimana
pengetahuan agama akan mengontrol diri para remaja dan menghindari perbuatan yang
buruk. Selain itu kurangnya peran utama orang tua dalam pengawasan. Orang tua
bertanggung jawab terhadap perilaku dan pergaulan anaknya ketika di luar rumah. Seorang
anak akan mencari kebahagian di tempat lain atau dengan teman-temannya ketika mereka
merasa orang tuanya kurang peduli dan merasa tidak disayangi ketika berada dalam
lingkungan keluarga. Akibatnya perilaku para remaja saat ini sudah tidak mencerminkan
sosial dan budaya luhur bangsa dengan nilai dan norma yang ada. Dalam norma-norma sosial
budaya lingkungan keluarga dan pendidikan agama menjadi bagian penting, dalam
menciptakan sosial budaya yang positif dan berdampak bagi Sumber Daya Manusia.

Disamping dampak dampak yang diurakan diatas, terdapat juga kegiatan bersosial
yang dapat kita dukung terus perkembangannya. Dengan memanfaatkan teknologi kini
menjadi alternatif dalam kegiatan bersosial dalam kemanusiaan. Sekarang sudah banyak
komunitas-komunitas yang berbau sosial kemanusiaan, dengan mencarikan donasi untuk
yang lebih membutuhkan. Kegiatan positif seperti ini merupakan bagian dari kesadaran
masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan bersosial dan berbudaya.
Walaupun hal kecil sekalipun harus sering menghargai karena dari perbuatan kebaikan dan
positif inilah bisa tercipta SDM yang berkulitas dalam bidang manapun. Terdapat juga upaya
suatu organisani atau instansi yang menyelenggarakan kegiatan kerelawanan melalui
ekspedisi di daerah pelosok atau desa bagi para pemuda, dan dibiayai secara penuh bagi
peserta yang terpilih dalam pengabdian masyarakat. Kegiatan seperti ini termasuk dalam
upaya menciptakan generasi yang berkualitas, cinta tanah air, dan ilmu kemasyarakatan
dengan menunjukkan sikap sosial di tempat yang berbeda budaya dengan lingkungan sehari-
hari.

2.3 UPAYA DALAM SOSIAL BUDAYA

Etika dan moral menjadi dasar dalam perkembangan sosial dan budaya di
Indonesia. Menciptakan etika dan moral yang baik juga menjadi bagian dari upaya
pembangunan sosial dan budaya. Di indonesia sekarang ini, etika dan moral semakin sulit
dimengerti lagi. Dari hal-hal kecil yang seharusnya tidak dibesar-besarkan menjadi besar
karena kesalah pahaman dan etika moral yang tidak mementingkan lagi persaudaraan
berbangsa dan bernegara. Mungkin contoh etika dan moral dapat dijumpai dalam dunia
perpolitikan. Dimana beberapa bulan yang lalu diadakannya piilihan presiden, para
pendukung sudah masa bodoh dengan kedamaian dan kesejahteraan negara demi
membela calon yang didukungnya. Etika dan Moral orang kini sangat mudah dicampur
tangani oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab, lebih tepatnya ada seorang
provokator yang mudah sekali menghasut para masyarakat yang tidak menahu apa apa.

Kehidupan masyarakat indonesia yang sekarang lebih ke individualis juga


menjadi faktor dalam beretika. Pergaulan masa kini membawa dampak yang tidak mudah
untuk diselesaikan. Terutama pengaruh dalam teknologi, telephone genggam dari
kalangan anak-anak hingga dewasa sudah banyak yang menggunakannya, tetapi dalam
penggunaanya tidak dibatasi, jaringan internet yang sangat luas dapat memberikan
dampak negatif jika tidak diawasi dalam penggunannya terutama dalam penyaringan
informasi yang harus benar-benar ditekankan mulai sekarang. Berita hoax atau berita
bohong yang sering sekali muncul menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Misalnya
pada tanggal 23 September 2019 lalu telah terjadi kerusuhan di Wamena Papua yang
disebabkan oleh hoax, kejadian ini sangat meresahkan hingga warga sekitar harus
mengungsi dan menyelamatkan diri dari kerusuhan tersebut. Di era sekarang ini beretika
dan berbudaya tidak hanya dalam lingkungan saja, tetapi etika sosial budaya dalam dunia
maya juga harus mulai di antisipasi, melihat semakin banyak berita hoax yang sering
muncul dan meresahkan masyarakat. Banyak pengaruh kecil yang bisa menjadi
permasalahan dalam kehidupan sosial dan budaya, terutama dalam beretika dan bermoral.
Contoh perilaku dalam etika dan moral dapat kita lihat dalam penerapan pancasila,
jadikan pancasila sebagai pegangan bagi masyarakat indonesia seluruhnya. Hal-hal kecil
seperti ini harus dibiasakan, meski kecil jika terjadi dalam skala besar dan menjadi
kebiasaan juga dapat berdampak buruk bagi kedamaian negara. Sekarang harus memulai
menciptakan sosial budaya yang berpancasila. Jangan sampai warga negara Indonesia
tidak mendapat kesejahteraan karena perilaku warga negaranya sendiri.
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pancasila dan sosial budaya memiliki hubungan yang saling terikat. Dengan bersosial
dan berbudaya sama dengan sudah mengamalkan nilai-nilai pancasila. Sebagai warga
negara Indonesia kita semua diamanahkan untuk mengamalkan nilai nilai pancasila
tersebut terutama dalam bersosial dan berbudaya, dengan cara menjaga toleransi terhadap
sesama, mementingkan kepentingan dan kesejahteraan bersama.

Kita semua membutuhkan generasi penerus yang lebih berkualitas, agar dapat
meningkatkan SDM yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Beberapa contoh
dapat dimulai dari diri sendiri seperti menghormati sesama tanpa memandang perbedaan
yang ada, membiasakan diri melakukan hal-hal positif, saling tolong menolong terhadap
sesama, dan mulai menghargai hal-hal kecil yang bersifat positif. Memulai melestarikan
kembali budaya-budaya di Indonesia agar Indonesia memiliki citra yang baik akan
budaya yang sangat banyak ini.

3.2 SARAN
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya
pengetahuan, kurangnya rujukan dan referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini. Penulis berharap, pembaca berkenan memberikan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya dan pembaca.

Anda mungkin juga menyukai