OLEH:
Muh. Arsyl (60600123025)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
BAB I......................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................3
C. Tujuan Penulisan........................................................................3
BAB II.....................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................5
A. Pengertian Kebudayaan Luar......................................................5
B. Pengertian Moral.........................................................................5
C. Pengaruh Kebudayaan Luar di Indonesia....................................6
D. Dampak Positif dan Negatif Kebudayaan Luar di Indonesia.....11
E. Dampak Negatif Kebudayaan Luar Terhadap Moral Bangsa
Indonesia.....................................................................................16
F. Upaya Dalam Mengatasi Dampak Negatif Budaya Barat...........18
BAB III....................................................................................................
PENUTUP...............................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karakter merupakan ciri khas yang identik dengan suatu hal atau ciri yang
membedakan antara satu dengan yang lainnya. Karakter berkaitan erat dengan
tabiat seseorang dalam kehidupannya, sehingga karakter dapat dibagi menjadi dua
yakni, karakter yang buruk dan karakter yang mulia. Pembinaan karakter yang
buruk dan karakter yang mulia haruslah dilakukan dan diterapkan, untuk
membangun norma-norma sosial dalam masyarakat. Terutama masyarakat
Indonesia, telah tercermin sejak dahulu Indonesia merupakan salah satu negara
yang memiliki adat/kepribadian ketimuran. Adat/kepribadian ketimuran sendiri
memiliki ciri khas, menjunjung tinggi nilai, moral, dan etika dalam masyarakat,
memiliki rasa toleransi yang tinggai, ramah-tamah, dan saling menghargai serta
saling tolong menolong.
Degradasi budaya akan terjadi jika suatu negara tidak memiliki filter yang
kuat untuk menyaring budaya asing yang masuk, sehingga akan melemahkan
budaya lokal dan bangkitnya budaya asing. Mungkin banyak orang memiliki
pendapat yang biasabiasa saja akan masuknya budaya asing ke Indonesia dan
bukan menjadi ancaman yang serius, padahal hal semacam ini merupakan
ancaman besar yang menyangkut akan jati diri bangsa Indonesia. Meskipun
begitu, globalisasi tidak selalu menjadi yang terburuk bagi bangsa Indonesia,
globalisasi juga dapat membawa hal positif seperti berkembangnya ilmu
pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi sehingga mempermudah dan
memperbaiki kualitas pendidikan dalam proses pembelajaran seperti
berkembangnya e-learning, mendukung terciptanya kursus online, memfasilitasi
terbangunnya sistem tutorial bagi pendidikan jarak jauh, membuka perpustakaan
elektronik, dan pembelajaran dengan alat bantu komputer (Asmani, 2011).
Generasi muda saat ini banyak yang masuk dalam kubangan hitam
globalisasi dengan mengandalkan “trend”. Pergaulan bebas semakin merebak
dikalangan muda, sehingga dampak dari kebebasan tersebut berbuah akibat
seperti: narkoba, sex bebas/pelacuran, homosex, dan lain-lain menjadi fenomena
yang sudah tidak bisa disembunyikan. Kejadian-kejadian semacam itu sudah
sangat jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia dan nilai-
nilai dalam agama, hal ini sudah mengindikasikan bahwa memburuknya moral
dalam kehidupan.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian kebudayaan luar
b. Pengertian Moral
c. Pengaruh kebudayaan luar di Indonesia
d. Dampak positif kebudayaan luar di Indonesia
e. Dampak negatif kebudayaan luar di Indonesia
f. Dampak negatif kebudayaan luar terhadap moral bangsa Indonesia
g. Upaya dalam menghadapi pengaruh luar terhadap moral bangsa
Indonesia
C. TUJUAN PENULIS
a. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan luar
b. Untuk mengetahui pengertian moral
c. Untuk mengetahui pengaruh kebudayaan luar di Indonesia
d. Untuk mengetahui dampak positif kebudayaan luar di Indonesia
e. Untuk mengetahui dampak negatif kebudayaan luar di Indonesia
f. Untuk mengetahui dampak negatif kebudayaan luar terhadap moral
bangsa Indonesia
g. Untuk mengetahui upayadalam menghadapi pengaruh luar
terhadap moral banga Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan Luar
Kebudayaan suatu negara atau wilayah tidak terbentuk secara murni.
kebudayaan dari luar. Pengaruh budaya asing terjadi pertama kali saat suatu
Artinya, kebudayaan bukan hanya merupakan hasil interaksi dalam masyarakat,
namun juga telah terpengaruh dan bercampur dengan unsur bangsa berinteraksi
dengan bangsa lain. Misalnya, melalui perdagangan dan penjajahan. Dalam proses
interaksi tersebut terjadi saling memengaruhi unsur budaya antarbangsa.
B. Pengertian Moral
Moral merupakan perilaku dalam kehidupan manusia yang dapat
membedakan manakah suatu hal baik atau hal yang buruk. Suatu hal yang baik di
suatu wilayah belum tentu baik pula di wilayah yang lainnya, jadi moral tersebut
memiliki ukuran dan perbedaan di masing-masing wilayah. Tetapi jika masuk
dalam konteks Pancasila di Indonesia, moral Pancasila akan tetap sama di daerah-
daerah dalam wilayah Indonesia. Moral sendiri berkaitan erat dengan perilaku
seseorang dalam kelompok atau masyarakat.
Karakter merupakan ciri khas dari seseorang atau suatu hal yang
membuatnya berbeda dengan yang lain. Kejiwaan, watak, sfat, tabiat, dan perilaku
adalah beberapa unsur yang ada dalam karakter. Karakter dapat dibagi menjadi
dua, yakni karakter yang positif dan karakter yang negatif. Karakter positif bisa
seperti penyabar, penyayang, jujur, dan lain-lain, sedangkan karakter negatif
seperti pemarah, pendendam, licik, dan lain-lan. Karakter yang negatif tersebut
dapat dirubah menjadi positif, melalui tiga cara yang harus diterapkan secara
bersama, yakni niatan, kesadaran, dan komitmen. Niat adalah kunci pertama untuk
mengawali perubahan karakter orang untuk menjadi lebih baik, dengan niat
merupakan kesunguhan seseorang untuk melaksanakan suatu hal. Kesadaran
disini berhubungan dengan pikiran, perasaan, dan perilaku, jadi untuk merubah ke
arah yang lebih baik orang tersebut patut untuk menyadari tindakan awalnya
terlebih dahulu, apakah tindakannya sudah mencerminkan kebaikan atau belum.
Maka dari itu orang tersebut haruslah mengubah dan memperbaiki polapola
tindakannya menjadi lebih baik dari sebelumnya, atas dasar kebaikan bersama.
Generasi muda saat ini banyak yang masuk dalam kubangan hitam
globalisasi dengan mengandalkan “trend”. Pergaulan bebas semakin merebak
dikalangan muda, sehingga dampak dari kebebasan tersebut berbuah akibat
seperti: narkoba, sex bebas/pelacuran, homosex, dan lain-lain menjadi fenomena
yang sudah tidak bisa disembunyikan. Kejadian-kejadian semacam itu sudah
sangat jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia dan nilai-
nilai dalam agama, hal ini sudahmengindikasikan bahwa memburuknya moral
dalam kehidupan. Mengutip dari Herlini Amran angota komisi X, mengatakan
“Menurut saya, saat ini Indonesia sudah dalam kondisi „Darurat Moral Baik‟.
Pemerintah harus segera melakukan evaluasi yang komperhensif terkait
pelaksanaan pendidikan karakter atau muatan moral yang mengejawantahkan
sistem pendidikan nasional kita” (Lensa Indonesia, 2016).
Tetapi semua ini kembali pada realitas yang ada, masyarakat masih lebih
mengutamakan nilai akademik yang tinggi dari pada nilai moral. Pendidikan akan
percuma jika hanya mengandalkan nilai akademik tanpa diimbangi pembentukan
karakter moral yang kuat (Triatmanto, 2010).
Krisis moral yang dialami oleh Indonesia saat ini merupakan efek negatif
dari globalisasi, meskipun begitu kita tidak boleh mengkambing hitamkan
globalisasi. Efek dari globalisasi sendiri tidak terus-menerus berdampak negatif,
itu semua tergantung dari kita sendiri bagaimana menyikapi dan membawa
globalisasi menuju hal yang positif. Pengaruh dari budaya asing yang masuk
melalui media-media sosial (internet) juga sangat perperan besar dalam
kemrosotan moral di Indonesia, dalam hal ini budaya asing tersebut budaya yang
tidak sesuai dengan pandangan masyarakat Indonesia, tetapi tidak semua budaya
asing ditolak masuk ke Indonesia, jika budaya asing tersebut sesuai dengan
pandangan hidup bangsa Indonesia maka juga akan diterima. Masuknya budaya
asing sudah tidak terfilter lagi oleh kalangan muda bangsa Indonesia, ini semua
demi atas nama kesenangan dan atas nama modernitas. Globalisasi sendiri seperti
lawan dan kawan.
Pembinaan moral Pancasila adalah pokok yang menjadi dasar acuan untuk
membina moral manusiamanusia Indonesia, karena Pancasila adalah pandangan
hidup bangsa Indonesia, dan juga sebagai pembentuk karakter bangsa. Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa merupakan kristalisasi nilainilai yang hidup
dalam masyarakat Indonesia, sehingga pandangan tersebut dijunjung tinggi oleh
warga negara Indonesia, karena pandangan tersebut telah berakar pada budaya
Indonesia (Kaelan, 2010). Selanjutnya, Budiyono (2014) menjelaskan empat
pokok Pancasila sebagai pandangan hidup:
a. Dampak positif
b. Dampak negatif
2) Kerusuhan-kerusuhan daerah
3) Kenakalan remaja
4) Kriminalitas
Menurut Soerjono Soekanto masuknya budaya asing ke Indonesia mempunyai
pengaruhyang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
1) Polusi udara, menyebabkan sesak nafas, mata pedih, dan pandangan mata
kabur.
2) Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
c. Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang
bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan,
pemerkosaan dan lainnya.Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena
adanya kondisi dan proses-proses sosialyang sama yang menghasilkan
perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antaravariasi angka
kejahatan dan variasi organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut
terjadi. Sebagaimana dikatakan oleh E.H.Sutherland bahwa kriminalitas atau
perilaku jahatmerupakan prosesasosiasi diferensial , karena apa yang
dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan
perilaku yang jahat. Faktor penyebab terjadinya kriminalitas adalah sebagai
berikut:
1. Faktor kemiskinan, bagi orang miskin, salah satu pilihan yang paling
memungkinkan untukmemperoleh kesempatan hidup yang lebih baik yaitu
melakukan kejahatan, misalnya menipu, mencuri, merampok.
Keagamaan dan dari sanggar kebudayaan, kegiatan ini merupakan strategi yang
sangat bermanfaat untuk mencegah masuknya pengaruh budaya barat disekitar
kita terkhusus pada generasi remaja. Dan melibatkan tokoh keagamaan dan
kebudayaan yang meliputi program program seperti program kerja rohis,remaja
masjid (Muhammadiyah,nadatul ulama,dan lain sebagainya) itu bisa mengarahkan
danmembina para generasi muda supaya mereka dapat mempertahankan
kebudayaan yang berkaitan dengan keagamaan. Begitu pula peran kebudayaan,
para budayawan menyampaikan dengan cara membuat sanggar dalam
menciptakan cara kerja yang menarik Dimata generasi muda itu dapat
menimbulkan cara berfikir mereka dan itu akan membuat mereka tidak menyukai
kebudayaan barat. Yang hanya suka ber hura-hura, cara berfikir ini dimainkan
oleh tokoh keagamaan, budaya hal ini sebagai pelajaran bagi para remaja pada
idiologi negara serta aturan aturan keagamaan yang mengarah ke perilaku positif
dalam dunia pendidikan dengan mengikuti organisasi organisasi keagamaan,
kebudayaan serta dengan menciptakan kinerja tersebut para generasi muda bisa
berinteraksi dengan lingkungan sekitar nya.
Anggota keluarga yaitu anggota yang paling terdekat dengan anak. Ayah dan ibu
ialah peran yang berpengaruh terhadap perkembangan anak Juga kepada seluruh
anggota yang ada didalam rumah dan karna sebab ini,cara hidup anggota keluarga
serta masyarakat selalu berlingkup pada perilaku yang baik diartikan seseorang
disekitar nya tidak membawa ke hal hal yang sesat orang tua harus lebih bisa
selalu didekat anak peranan ortu amat sangat diperlukan bukan hanya mengontrol
anak orang tua juga harus tau dengan siapa anak bergaul agar tidak salah memilih
pergaulan. Dilingkungan yang ber era globalisasi ini generasi muda begitu
menggantungkan pada bagaimana orang tua mendidik.para remaja akan
mempelajari bagaimana cara berperilaku, sikap, berkeyakinan,cita citanya dan
hasil yang ada didalam anggota keluarga juga dalam lingkungan sekitarnya
Namun Disini Peran Generasi Muda Juga Penting Untuk Melindungi Bangsa
Indonesia Dari Pengaruh Buruk Bangsa Asing Generasi muda sering disebut
sebagai penerus atau pewaris bangsa yang akan meneruskan dan mewujudkan cita
cita dan tujuan bangsa dengan cara adanya perubahan pandangan hidup remaja
dan selalu berlingkup dengan sosial atau masyarakat.Sebab generasi muda itu
harta terbesar dafterpenting dalam memajukan bangsa ini.Peranan generasi muda
sangat penting dalam membangun peradaban bangsa indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun dampak positif dan negatif pada pengaruh kebudayaan bangsa
indonesia terhadap moral bangsa antara lain:
B. SARAN
Sebagai generasi muda hendaknya dapat berperilaku yang selektif
terhadap pengaruh budaya luar sesuai dengan nilai-nilai agama yang di
anut dan adat kebiasaan di negaranya. Serta menanamkan nilai-nilai
pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-baiknya. Dan
jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti
mencintai produk dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, R. 2021. Integrasi pendidikan karakter dalam Pembelajaran
IPS di Sekolah Dasar. Pedagogja. Vol 1 No .85-98 pp.
Koentjaraningrat. 2009.Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Adzki. (2010, Januari 8). Budaya Lokal Sebagai Salah Satu Identitas Bangsa.
Diakses di
adzki.wordpress.com:https://adzki.wordpress.com/2010/01/08/budaya-lokal-
sebagaisalah-satu-identitas-bangsa/ pada 23 Mei 2023.
https://educhannel.id/blog/artikel/peran-budaya-terhadap-
Fransiska viola