Oleh :
Athira Nisrina Nurwansyah (195120407111021)
Nabilla Rosanda (195120401111006)
Joy Fahala Daniel (195120401111051)
Sultan Maulana Muhammad (195120407111001)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, Karena atas ridho dan
berkat-Nya, kami sebagai penulis dapat menyusun makalah ini hingga akhir dengan judul
“Gender dan Budaya Indonesia di Era Globalisasi” yang InsyaAllah dapat bermanfaat.
Selain untuk menambah wawasan luas, penulisan makalah ini juga didasari untuk
pemenuhan dan penuntasan salah satu tugas pada mata kuliah Ilmu Sosial Dasar di pertemuan
ke lima kelas A1 program studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Brawijaya.
Tentu saja, dalam penyusunan makalah ini kami tidak lepas dari dukungan, bantuan,
serta pengawasan oleh pihak-pihak yang terlibat. Oleh karena itu kami sebagai penulis ingin
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Dr. Dra. Alifiulahtin Utaminingsih, M.Si. selaku dosen pengajar mata kuliah
Ilmu Sosial Dasar yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membimbing kami sebagai penulis dan penyusun.
2. Secara dalam, penulis menyampaikan terimakasih kepada keluarga tercinta
atas dukungan, dorongan, dan doanya.
3. Semua pihak pendukung penulisan dan penyusuan makalah ini yang tentu saja
tidak bisa kami sebutkan satu persatu, atas bantuannya kami ucapkan banyak
terima kasih.
Akhirnya, telah sampailah kita di akhir kata. Sekali lagi, kami sebagai penulis
mengucapkan banyak terimakasih dan minta maaf yang sebesar-besarnya dalam penulisan
ataupun yang lainnya karena seorang manusia pada hakikatnya tidak pernah luput dari
kesalahan. Untuk bantuannya kami ingin mengucapkan sekali lagi dan semoga Allah
membalas kebaikan kalian. Untuk saran dan kritik kami sangat menerimanya sebagai
penilaian seorang penulis.
KATA PENGANTAR…………………………………………………….………………. i
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….………………….1
Latar Belakang……………………………………………………….……....……...1
Rumusan Masalah……………………………………….…………………………..2
Tujuan……………………………………………………………………………….2
Manfaat……………………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………3
A. TINJAUAN TEORI…………………………………………………………………3
Pengertian Gender…………………………………………………………...3
B. TINJAUAN EMPIRIS………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………8
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah gender muncul ketika dibutuhkan penjelasan terhadap perbedaan peran pada
setiap jenis kelamin yang merupakan sifat bawaan sejak lahir dari tuhan. Pada dasarnya,
gender adalah pembedaan peran, kedudukan, tanggung jawab, dan pembagian kerja
antara laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh sosial sesuai dengan karakter
masing-masing jenis kelamin. Pembelajaran tentang gender muncul sebagai salah satu
trend penting pada disiplin ilmu sosiologi dengan memiliki kontinuitas yang tinggi.
Riset dan teori bersama-sama mempelajari masalah-masalah gender dan hal itu
mendorong ilmu sosial tentang gender menjadi salah satu disiplin ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu berdasarkan kenyataan dan kebutuhan kita di era globalisasi ini, kami
penulis menyusun makalah yang berjudul “Gender dan Budaya Indonesia di Era
Globalisasi”.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Masyarakat cenderung memahami gender dan jenis kelamin merupakan sesuatu yang
bisa menggantikan satu sama lain. Tetapi, ketika kita mencoba untuk
menghubungkannya,, keduanya merupakan hal yang sama sekali tidak setara. Secara
jelasnya, kita mengidentifikasi “jenis kelamin” sejak lahir, tergantung pada alat kelamin
sang bayi. Keragaman gender akan mengakibatkan munculkan banyak perspektif. Dan
dari perspektif itulah kita dapat membentuk yang namanya “Kebudayaan”.
Kata budaya diambil dari Bahasa Sansekarta yaitu “Budhayyah” yang berarti yang
artinya seputar hal yang memiliki budi dan akal manusia. Artinya budaya merupakan
hal yang bersifat turun-temurun dan pastinya, dipikirkan secara matang melalui akal
manusia. Oleh karena itu, budaya dapat berbeda-beda karena setiap orang atau
kelompok masyarakat memikiri pemikiran atau akal yang berbeda-beda. Perbedaan ini
menimbulkan kemunculan berbagai tindakan pada setiap kelompok masyarakat.
Keragaman budaya yang kita miliki tentu saja bukan sebagai batas kita untuk
berinteraksi dengan kelompok sosial lainnya. Suatu budaya dapat menilai suatu hal,
sebagai contoh adalam melihat sebuah isu yang terjadi dengan perspektif atau
pandangan yang berbeda-beda. Keberagaman ini dibutuhkan dalam pemecahan suatu
masalah. Dan juga, dengan banyaknya keragaman budaya yang kita miliki seperti yang
kita miliki di Indonesia, membuat kita lebih bangga terhadap persatuan ini, yaitu
persatuan bangsa Indonesia.
2.1.3 Hubungan Antara Budaya di Indonesia dan Gender
Minat masyrakat untuk mempelajari gender sangat meningkat akhir-akhir ini.
Berbagai konferensi atau forum dilakukan untuk mendikusikan tentang gender dalam
banyak perspektif. Yang akan kita bahas kali ini adalah bagaimana hubungan antara
budaya di Indonesia dan gender itu sendiri.
Dari pendapat dan contoh kasus diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa hingga
sekarang, di Indonesia, perempuan masih dianggap sebagai “manusia kelas dua”.
Dimana kedudukan wanita di Indonesia masih dinomor duakan. Budaya patriarki
dipengaruhi oleh keberagaman budaya di Indonesia, salah satunya terjadi pada
kebudayaan di salah satu pulau terbesar di Indonesia, yaitu Pulau Jawa. Pernikahan yang
terjadi di adat istiadat masyarakat Jawa cenderung memposisikan wanita sebagai orang
yang seharusnya hanya diam dirumah dan mengurus kebutuhan suami dan keluarga
sebagai ibu rumah tangga.
Akan tetapi, selama hal itu tidak pernah menimbulkan gejolak di kaum wanita itu
sendiri, budaya patriarki bukanlah sebuah masalah. Terkadang, jika kebudayaan itu
ditentang akan menimbulkan munculnya permasalah baru dimana masyarakat sekitar
akan mengucilkan dan akan tidak menyukai atas tindakan yang telah dilakukan.
Secara budaya Indonesia, orang Indonesia telah mengakui keberagaman gender di
Indonesia sendiri. Bahkan keberagaman tersebut sudah menjadi bagian dari keseharian
mereka. Budaya merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam membentuk suatu
gender. Bahkan ketika seseorang yang tinggal di suatu daerah pindah atau merantau ke
daerah lain yang memiliki kebudayaan yang berbeda, kebudayaan baru tersebut akan
merubah bentuk dari gender orang tersebut.
Selain itu, kekerasan juga kerap terjadi pada buruh wanita. Atasan memperlakukan
buruh wanita sebagai seseorang yang lebih lemah. Pekerjaan yang tidak benar yang
mungkin saja terjadi karena kodrat manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan, para
atasan terkadang tetap melakukan tindak kekerasan menyamakan sanksi fisik yang
diberikan kepada perempuan dan laki-laki.
Dapat disimpulkan bahwa pada era millennium ini, banyak wanita yang memilih
untuk bekerja dan menggantikan posisi seorang suami yang seharusnya mencari nafkah.
Sudah mulai hilang budaya patriarki dan kebnyakan budaya Indonesia yang
menempatkan laki-laki sebagai pencari nafkah. Hal ini dipicu oleh banyak hal, salah
satunya adalah faktor ekonomi (kemiskinan).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesetaraan gender merupakan hak asasi setiap manusia. Bukan berarti kita
melupakan kebudayaan yang berlaku di Indonesia. Akan tetapi, kita harus tetap ber-
evolusi, dimana terkadang kebudayaan yang berlaku sudah tidak cocok untuk mengatur
kehidupan masyarakat yang semakin hari semakin maju. Peran kebudayaan masih
sangat penting bagi masyarakat yang masih mengikutinya.
3.2 SARAN
Sebagai masyarakat Indonesia dengan identitas negara yang memiliki banyak dan
bervariasi kebudayaan. Pada dasarnya dalam pembentukan gender harus memiliki
keseimbangan antara aspek kebudayaan sesuai dengan budaya dan adat dan istiadat
yang dianut. Selain itu, dalam pembentukan gender, harus tetap berpegangan teguh pada
hak asasi manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Lindsey, Linda L. 1990. Gender Roles: A Sociological Perspective
Sumber internet:
Gender. Dikutip 13 September 2019 dari Badan Pusat Statistik:
https://www.bps.go.id/subject/40/gender.html
Wahyu, Satria Love (2011, 23 Maret). Gender dalam Perspektif Sosial dan Budaya.
Dikutip 15 September 2019 dari Kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/putusatria/55009dcea333119a7251160d/gender-dalam-
perspektif-sosial-dan-budaya#