Disusun Oleh :
Kelompok 9
Chirana Adela F1081221023
Ira Kristiana Silaen F1081221045
Sonia F1081221041
KELAS 4A REGULER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih
dan karunia-nya kami dapat menyelesaikan Makalah Materi dan Pembelajaran
PPKn SD yang berjudul “Keberagaman Sosial Budaya Masyarakat Indonesia dan
Kebanggaan Sebagai Bangsa Indonesia”. Kami juga berterima kasih kepada Ibu
Dra. Asmayani Salimi, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Materi dan
Pembelajaran PPKn SD yang telah memberikan tugas ini kepada kami, sehingga
kami dapat mempelajari lebih dalam mengenai keberagaman sosial budaya yang
ada pada masyarakat Indonesia dan betapa bangganya kita menjadi bagian dari
masyarakat tersebut.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, terkhususnya kepada pihak – pihak
yang memberikan referensi. Kiranya Tuhan memberikan berkat yang luar biasa
kepada pihak – pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan para pembaca.
Kami sebagai penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dari makalah
ini dikarenakan kurangnya pengetahuan yang kami miliki untuk menyusun materi
dalam makalah. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi perbaikan makalah ini agar dapat menjadi makalah yang lebih baik.
Sekian kata pengantar dari kami, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada
kata-kata yang kurang berkenan dihati para pembaca. Terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
A. Kesimpulan ........................................................................................... 13
B. Saran ...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan keberagaman sosialnya,
merupakan salah satu negara yang unik di dunia. Dari Sabang hingga Merauke,
dari Pulau Sumatera hingga Papua, Indonesia menjadi rumah bagi beragam
etnis, suku bangsa, agama, bahasa, dan adat istiadat. Keanekaragaman ini tidak
hanya menjadi ciri khas bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi sumber
kebanggaan bagi setiap warga negara Indonesia.
Keberagaman sosial budaya yang begitu kaya di Indonesia bukanlah
sesuatu yang baru. Sejak zaman dahulu, nusantara telah menjadi tempat
bertemunya berbagai kebudayaan dari berbagai belahan dunia. Dari pengaruh
Hindu-Buddha, Islam, hingga kolonialisasi Eropa, setiap interaksi tersebut telah
membentuk lanskap budaya yang begitu beragam dan memikat.
Makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi keragaman sosial budaya
masyarakat Indonesia serta bagaimana keragaman ini menjadi sumber
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Dalam prosesnya, kita akan menyelami
berbagai aspek keberagaman tersebut, mulai dari keberagaman bahasa, agama,
adat istiadat, seni dan budaya, hingga keragaman kuliner. Melalui pemahaman
yang lebih dalam tentang keragaman sosial budaya ini, diharapkan kita dapat
lebih menghargai dan memelihara persatuan serta kesatuan dalam
keberagaman, serta mengapresiasi kekayaan budaya yang menjadi identitas
bangsa Indonesia di mata dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sosial dan budaya?
2. Apa wujud dari sosial dan budaya?
3. Apa ruang lingkup sosial dan budaya?
4. Apa manfaat ilmu sosial dan budaya?
5. Apa pengertian kebanggaan sebagai bangsa Indonesia?
6. Apa saja kebanggaan yang ada di Indonesia?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian sosial dan budaya.
2. Untuk menegtahui wujud dari sosial dan budaya.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup keragaman sosial dan budaya.
4. Untuk mengetahui manfaat dari ilmu sosial dan budaya.
5. Untuk mengetahui pengertian kebangaan sebagai bangsa Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
aturan dan norma-norma yang diberlakukan dan dipatuhi oleh masyarakat
karena memiliki nilai-nilai pembentukan kepribadian, berupa norma moral,
tradisi, adat kebiasaan, dan aturan sosial.
2. Bahwa kepentingan individu yang satu tidak sama dengan kepentingan
individu yang lain. Di dalam masyarakat begitu banyak individu. Individu-
individu tersebut mempunyai kepentingan dan tujuan hidup sendiri-sendiri,
dan mempunyai cara serta jalan hidup sendiri-sendiri pula. Sehingga bila
setiap individu tidak berhati-hati, maka kepentingan individu yang satu akan
bertabrakan dengan kepentingan individu yang lain.
3. Bahwa masyarakat itu sendiri selalu mengalami perkembangan-
perkembangan.
4
B. Wujud Sosial Dan Budaya
Secara umum proses sosial adalah interaksi sosial, dimana interaksi
sosial adalah faktor utama yang menjadikan proses aktivitas sosial itu
terjadi. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis
menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia,
maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial
dimulai ketika dua individu bertemu, bisa dalam bentuk saling menyapa,
berjabat tangan, berbicara, atau bahkan berkelahi. Jika dikaitkan dengan
pendidikan, maka proses sosial yang terjadi bisa berupa interaksi aktif yang
melibatkan antar pendidik, antar peserta didik, atau antara pendidik dan
peserta didik dalam proses pembelajaran untuk memperoleh perubahan
berupa sikap, perilaku, dan kecerdasan pikiran. (Soerjono Soekanto,
2012)
1. Sistem budaya merupakan wujud ideal dari kebudayaan yang mempunyai
ciri abstrak contoh ide-ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan lain
sebagainya.
2. Sistem sosial merupakan wujud kebudayaan sebagai aktivitas serta tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat. Sebagai contoh adalah aktivitas
manusia bergaul dan berinteraksi berdasarkan adat tata kelakuan.
3. Artefak merupakan wujud kebudayaan sebagai benda yang dapat dilihat
sejarah jelas dan dapat diraba. Sebagai contoh Candi Borobudur,
Wayang, Perahu Pinisi, dan lain sebagainya.
5
1. Keragaman suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari
golongan sosial lainnya karena memiliki ciri paling mendasar dan umum
berkaitan dengan asal-usul dan tempat asal dan kebudayaannya. Ciri
suku bangsa, antara lain bersifat tertutup dari lain, memiliki nilai-nilai
dasar yang tercermin dalam kebudayaan, memiliki komunikasi dan
interaksi. Suku bangsa yang terkenal di Indonesia adalah Suku Jawa (Pulau
Jawa), Batak dan Nias (Sumatera Utara), Minangkabau (Sumatara Barat),
Sunda (Jabar), Betawi (DKI Jakarta), Suku Madura dan Tengger
(Jatim), Dayak (Kalimantan), Sasak dan Sumbawa (NTB), Bugis dan
Toraja (Sulsel), Sentani dan Asmat (Papua). Selain itu di Indonesia juga
terdapat etnis Cina yang terbagi menjadi Cina Peranakan dan Cina
Totok.
2. Keragaman Bahasa
Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi baik lewat tulisan, lisan atapun gerakan. Fungsi budaya
secara umum adalah alat berekspresi, komunikasi dan adaptasi sosial.
Contoh bahasaAceh(Aceh), Batak (Sumut), Minangkabau(Sumbar),
Betawi (DKI Jakarta), Sunda (Banten dan Jabar), Jawa (Jateng, jatim
dan DIY).
3. Rumah Adat
Setiap suku di Indonesia memiliki rumah adat yang berbeda
dengan suku yang lainnya. Seperti contoh Rumah adat Bolon (Sumut),
Gadang (Sumbar), Joglo (Jawa), Lamin (Kaltim), Tongkonan (Sulsel dan
Sulbar), dan Honai (Papua)
4. Pakaian Tradisional
Pakaian adat dipakai pada acara khusus. Contoh pakaian adat antara
lain: Blangkong dan Baju Beskap (Jawa Tengah), Baju Surjan dan
Blangkon (Yogyakarta), Baju Teluk Belangan dan Daster (Riau), Ulos dan
Sabe-sabe (Sumut).
6
5. Senjata Tradisional
Saat ini senjata tradisional dipakai sebagai pelengkap dalam
pakaian adat. Contoh Rencong (Aceh), Keris (Jawa), Mandau
(Kalimantan), Badik (Betawi), Clurit (Madura) Badik (Sulsel), Jenawi
(Riau) dan Trisula (Sumsel).
6. Makanan Khas
Contoh; Gudeg (Yogyakarta), Rendang (Padang), Pempek
(Palembang), Rujak Cingur (Surabaya), Ayam Betutu (Bali), Pepeda
(Maluku dan Papua).
7. Upacara Adat
Upacara adat berhubungan dengan adat istiadat dan
kepercayaan suatu masyarakat. Contoh: Upacara Kasodo(Tengger),
Lompat batu (Nias), Grebeg Suro (Solo), Ngaben (Bali).
8. Kesenian
Bentuk-bentuk kesenian antara lain:
• Tarian Tradisional, contoh tarian tradisional: Saudati dan Saman
(Aceh), Serampang dua belas dan Tor-tor (Sumut), Piring dan Payung
(Sumbar), Gending Sriwijaya (Sumsel), Topeng, Ondel-ondel dan
Ronggeng (DKI Jakarta), Jaipon dan Merak (Jabar), Serimpi,
Bambangan Cakil dan Gandrung (Jateng), Jaran Kepang, Jejer
Remong, Ketek Ogleng (Jatim), Kecak dan Pendet (Bali).
• Alat Musik Tradisional, Contoh Tambo (Aceh), Anglung (Jabar),
Gamelan (Jawa), Sasando (NTT dan NTB), Kolintang ( Sulut dan
Gorontalo), Tifa (Papua), Babun (Kalsel).
• Seni Pertunjukan contoh: Ketoprak dan Wayang (Jateng), Ludrok
(Jatim), Lenong (DKI Jakarta) dan Mamanda (Kalsel).
• Lagu Daerah Contoh: Bungong Jeumpa (Aceh), Ayam den lapeh
(Sumbar), Soleram (Riau), Injit-injit semut (Jambi), Jali-jali (DKI),
Bubuy Bulan dan Dadali (Jabar), Gundul Pacul, Gambang Suling
dan Lir-ilir (Jateng), Pitik Tukung (Yogyakarta), Karapan Sapid
an Tanduk Majeng (Jatim), Desaku, Potong Bebek, Anak Kambing
7
Saya (NTT), Indung-indung (Kaltim), Ampar-ampar Pisang (Kalsel), O
Ina Ni Keke (Sulut), Burung Kaka Tua (Maluku) dan Apuse (Papua).
• Cerita Rakyat contoh: Malinkundang (Minangkabau), Sangkuriang
(Jabar), Kleting Kuning dan Keong Mas (Jateng).
9. Keragaman Religi
Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui oleh negera
yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Setiap agama
memiliki hari raya masing-masing seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul
Adha (Islam), Natal (Kristen), Paskah (Katolik), Nyepi (Hindhu),
Waisak (Budha) dan Cap Go Meh (Konghuchu). Setiap agama memiliki
lembaga keagaaman sendiri yaitu MUI (Islam), PGI (Kristen), KWI
(Katolik), PHDI (Hindu), Walubi (Budha) dan Matakin (Konghuchu).
8
4. Membantu dalam mengenali, mempelajari, dan menyusun suatu alternatif
untuk memecahkan permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat
5. Dapat membantu manusia dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas
dan membagikan ilmu yang didapatkan;
6. Memberikan kesadaran dan mental positif serta keahlian dalam
memanfaatkan lingkungan hidup.
7. Memberikan kesadaran sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan
dan tidak bisa menjalani kehidupan ini sendiri;
8. Melatih manusia untuk memiliki jiwa sosial dan memiliki sifat teliti serta
ekonomis;
9. Mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut melestarikan
dan mengembangkan budaya bangsa;
10. Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat di negara yang
kita cintai dengan melihat dar kesenian, bermacam-macam suku, adat
istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya nasional.
9
kesatuan republik Indonesia. Wujud kebanggaan sebagai bangsa tentu selalu
menjaga citra dan nama baik Indonesia agar tetap harum di mata dunia, selain
itu menjaga eksistensi kebudayaan yang telah diwariskan oleh para pendahulu
agar tetap lestari hingga masa yang akan datang. Mewujudkan sikap pelestarian
dan bahagia dalam menjaga kebudayaan Indonesia merupakan wujud nyata
dalam hidup bermasyarakat.
Indonesia adalah negara yang multikultural dengan berbagai
keanekaragaman suku bangsa, adat istiadat dan agama. Keanekaragaman
tersebut merupakan sumber kekayaan yang sangat berharga. Seharusnya
keberagaman yang ada dalam tubuh bangsa Indonesia ini dapat menjadi
kekuatan yang tangguh apabila diolah secara baik dan benar. Terjadinya
konflik, baik antar etnis seperti di Kalimantan, maupun antar agama di Ambon
dan Sulawesi, bukan semata-mata disebabkan oleh benturan alamiah
masyarakat ditingkat lokal. Dimensi politik, ekonomi, dan kebijakan
pemerintah memiliki peran tersendiri. Ketidakadilan akibat distribusi
pembangunan yang tidak merata, kebijaksanaan pemerintah yang banyak
merugikan daerah, sangat rentan menjadi pemicu munculnya konflik horizontal.
10
bahasa akan norma bahasa merupakan ciri-ciri positif terhadap suatu bahasa
dapat disimpulkan bahwa sikap bahasa merupakan pandangan, pendapat, dan
penilaian seseorang terhadap bahasa yang membuat seseorang melakukan
pilihan penggunaan berbahasa dengan percaya diri.
Kebanggaan bahasa sebagaimana dijelaskan diawal adalah merupakan
sikap yang mengutamakan bahasa yang dibanggakan sebagai lambang identitas
pribadi atau kelompok dan sekaligus membedakannya dari orang atau
kelompok lain dan sebagai satu wujud kepribadian dan intelektualitas.
Ciri orang yang memiliki kebanggaan terhadap bahasa Indonesia adalah
dengan menghargai bahasa; menggunakan bahasa Indonesia pada berbagai
kesempatan baik secara lisan maupun tulisan dengan meminimalisasi
penggunaan bahasa asing.
Menumbuhkan sikap bangga bahasa Indonesia (cinta bahasa Indonesia)
dapat dilakukan dengan mendorong mahasiswa untuk selalu menggunakan
bahasa Indonesia sesuai kaidah serta memahamkannya betapa bermanfaatnya
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar melalui contoh nyata.
Adapun bentuk pelecehan terhadap bahasa adalah; menganggap
mempelajari bahasa Indonesia itu tidak perlu, lebih mengutamakan
menggunakan kata asing dibandingkan dengan menggunakan padanan kata asli
Indonesia, serta membuat istilah-istilah baru yang merusak kata baku bahasa
Indonesia.
- Kebanggaan lain Indonesia adalah batik.
Batik merupakan bentuk seni rupa terapan (kriya) yang telah tumbuh
dan berkembang di hampir sebagian besar wilayah Indone- sia sejak dahulu
kala. Di setiap masa dan daerah, batik mempunyai motif, ornamen, ragam
hias, corak, teknik, dan bahan yang beraneka ragam.
Batik ditetapkan sebagai sebuah kese- luruhan teknik, teknologi,
pengembangan motif, dan budaya yang terkait dengan batik sebagai karya
agung warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (mas-
terpiece of the oral and intangible heritage of humanity). Pengakuan oleh
UNESCO itu dapat menjadi tonggak penting untuk me- ngembangkan
eksistensi batik di kancah internasional.
11
Sebagai wujud syukur sekaligus bangga atas pengakuan itu, Presiden
Republik Indonesia, pada tanggal 17 November 2009 telah menerbitkan
Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional
yang jatuh pada tanggal 2 Oktober mulai tahun 2009. Penetapan Hari Batik
Nasional itu sebenarnya merupakan sebuah penanda pentingnya
meneguhkan dan mengembangkan batik sebagai identi- tas bangsa yang
membanggakan di forum internasional. Di samping itu, penetapan Hari
Batik Nasional juga dimaksudkan untuk menumbuhkan kebanggaan dan
kecintaan masyarakat terhadap batik sebagai kebu- dayaan asli Indonesia
yang adiluhung.
Batik bukan hanya perwujudan dari keindahan karya seni secara
visual, tetapi juga memuat nilai-nilai filosofi dan pengalaman spiritual yang
dalam. Batik tidak hanya sebagai karya seni yang mem- punyai nilai
ekonomis semata, melainkan juga sebagai ekspresi dari idealisme suatu tata
kehidupan masyarakat.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosial budaya memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan
masyarakat. Hal ini terlihat dari pengertian, wujud, dan ruang lingkup sosial budaya
yang meliputi beragam aspek kehidupan manusia mulai dari interaksi sosial, sistem
budaya, hingga keberagaman suku bangsa, bahasa, dan budaya di Indonesia.
Manfaat ilmu sosial budaya sangatlah besar dalam membentuk individu menjadi
manusia yang cerdas, berbudaya, dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.
Dengan memahami nilai-nilai sosial budaya, individu dapat menjalin hubungan yang
harmonis dengan sesama, memahami dan menghargai keberagaman, serta
mengembangkan sikap toleransi dan integrasi sosial.
Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia juga tercermin dari upaya pelestarian dan
pengembangan kebudayaan seperti bahasa, batik, dan kesenian tradisional.
Kebanggaan ini dapat menjadi landasan untuk memperkuat identitas nasional dan
mempererat rasa persatuan serta menjaga eksistensi kebudayaan Indonesia di tengah
arus globalisasi.
B. Saran
Saran yang kami berikan adalah perlunya peningkatan kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjaga dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya, serta meningkatkan
apresiasi terhadap keberagaman budaya di Indonesia. Pendidikan sosial budaya juga
perlu ditingkatkan agar generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang memiliki
sikap toleransi, kepedulian, dan cinta akan budaya bangsa. Selain itu, pemerintah dan
lembaga terkait perlu mengambil langkah konkret dalam melestarikan dan
mengembangkan kebudayaan Indonesia, serta memberikan dukungan bagi para pelaku
budaya untuk terus berkarya dan mengembangkan warisan budaya bangsa. Dengan
demikian, Indonesia dapat tetap menjadi bangsa yang berdaulat, berkepribadian, dan
bermartabat di mata dunia.
13
DAFTAR PUSTAKA
Afnan Fuadi, S.H., M.Pd. (2020). Keberagaman dalam Dinamika Sosial Budaya
Kompetensi Sosial Kultural Perekat Bangsa.
Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.
Parapat, S. H., Caniago, I. W., Suryani, I., Ariani, H., Siregar, T. H., & Yusnaldi,
E. (2024). Keberagaman Sosial dan Budaya di Indonesia. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 8(1), 1255-1261.
iv