Nur Affni_F1081221009_3A Reguler_UTS ABK
Nur Affni_F1081221009_3A Reguler_UTS ABK
DI SEKOLAH INKLUSI
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
ULANGAN TENGAH SEMESTER
BIMBINGAN DI SD & ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
SOAL:
1. Tulis 5 identifikasi masalah pendidikan yang terjadi di Kalbar sesuai dg yang saudara
ketahui terkait layanan BK di SD dan layanan ABK (sekolah inklusif).
2. Eksplorasi penyebab 5 masalah tersebut.
3. Sebutkan solusi apa yang terbaik dari 5 masalah tersebut.
JAWAB:
1. Terdapat beberapa masalah yang terjadi didalam dunia Pendidikan khususnya Kalbar,
dari beberapa sumber serta kajian literatur yang saya dapat dan lakukan terdapat beberapa
masalah yaitu:
Tidak adanya layanan BK khusus di SD,
Guru kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM),
Guru mengalami kesulitan untuk bekerjasama dengan orang tua,
Siswa yang kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,
Sikap emosional dari siswa yang mengganggu di kelas,
Sarana dan prasarana disekolah yang masih belum memadai,
Kurangnya pengetahuan guru tentang pelayanan ABK dan sekolah inklusi.
3. Solusi dari berbagai masalah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi ketidakadaannya pelayanan Bimbingan Konseling secara khusus di
SD
Tanggung jawab untuk memberikan layanan BK kepada siswa adalah tanggung
jawab guru kelas. Guru kelas sebagai guru bimbingan konseling berperan dalam
berbagai upaya untuk menyelesaikan semua masalah yang dilakukan oleh siswa
apalagi jika berkaitan dengan pribadinya sendiri. Jika siswa bermasalah di sekolah
maka guru kelas sebagai guru bimbingan konseling harus memberikan motivasi
ataupun nasihat untuk siswa tersebut sehingga merubah sikap menjadi yang lebih
baik. Guru juga bisa menyelipkan berbagai layanan BK misalnya disaat mengajar
mata pelajaran baik itu IPA, IPS,Agama, Ppkn, dan lain sebagainya.
2. Untuk mengatasi masalah guru yang kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar
(KBM) adalah sebagai berikut:
Sarana prasarana sekolah seperti gedung sekolah, perpustakaan dan
laboratorium dilengkapi sehingga proses Pembelajaran berjalan dengan baik.
Hendaknya MGMP dan PGRI dilibatkan untuk membahas masalah - masalah
yang ditemukan/ terjadi dilapangan.
Agar diterbitkan buku paket yang lengkap dan ditambah terus ke
sekolahsekolah.
Waktu yang disediakan dalam pengembangan materi pelajaran persentasenya
dengan pembelajaran konsep yang diajarkan.
3. Untuk mengatasi masalah guru yang kurang bekerjasama dengan orang tua siswa
adalah sebagai berikut:
Mengadakan pertemuan pada hari penerimaan siswa baru dan sekaligus
membuat komiten
Mengadakan surat menyurat antara orang tua dan guru tentang progress anak
di sekolah
Adanya daftar nilai rapot
Kunjungan guru kerumah siswa atau sebaliknya
Mengadakan perayaan, pesta sekolah, atau pameran-pameran untuk
merayakan hasil kerja siswa
Mendirikan perkumpulan antara orang tua dan guru
4. Terdapat beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah
kesulitan belajar siswa, sebagai berikut:
1. Identifikasi, suatu kegiatan yang diarahkan untuk menemuka siswa yang
mengalami kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa, apakah
siswa yang bersangkutan memiliki kesulitan belajar atau tidak.
2. Diagnosis, penentuan mengenai hasil dari pengolahan data tentang siswa yang
mengalami kesulitan belajar dan jenis kesulitan belajar yang dialami siswa.
3. Prognosis, merujuk pada aktivitas penyusunan rencana atau program yang
diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar siswa.
4. Memberikan bantuan atau terapi, terapi yang dimaksud disini adalah
memberikan bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar sesuai
dengan program yang disusun pada tahap prognosis
Menurut wawancara yang telah saya lakukan kepada guru di salah satu sekolah,
cara mereka untuk mengatasi masalah kesulitan belajar siswa adalah dengan
mencari tahu apakah anak tersebut mengalami kesulitan belajar atau tidak, lalu
guru tersebut akan mencari penyebab terjadinya kesulitan belajar siswa, dan guru
akan mencoba mendekati siswa dan memberikan bantuan seperti mendengarkan
keluhan siswa, memberikan waktu tambahan belajar dan biasanya anak dengan
kesulitan belajar ini akan diberi perhatian khusus demi mengatasi masalah
kesulitan belajar yang dihadapinya.
5. Beberapa solusi untuk mengatasi masalah perkembangan emosi dari siswa yang
mengganggu di kelas.
Guru harusmemperhatikan dan memahami emosi anak dengan cara membangun
ikatan emosional, menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan dan
menyingkirkan segalaancaman dari suasana belajar. Dengan memahami perbedaan
setiap anak, diharapkan agar tidak ada penyimpangan seperti kekerasan antara guru
pada anak atau antara anak satu dengan anak yang lainnya, serta dapat memberikan
sumbangan positif bagi prestasi belajarmereka di sekolah.
Selain itu terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah
emosi anak yang meledak-ledak, seperti:
1. Perhatikan sumber masalahnya
2. Memberi perhatian yang cukup
3. Tidak melakukan kekerasan yang akan membuat emosi anak menjadi
meledak-ledak
4. Menjauhkan anak dari pergaulan yang salah
5. Memberikan contoh yang berdampak positif kepada anak
6. Mengajak anak berbicara dan memberi apresiasi untuk hal-hal kecil yang ia
gapai
7. Meluangkan waktu Bersama
6. Tentunya terdapat beberapa cara untuk mengatasi sarana dan prasarana yang kurang
memadai, yaitu sebagai berikut:
1. Peningkatan anggaran, Hal ini perlu dilakukan agar pemerintah dapat lebih
fokus dalam memperbaiki kondisi sarana dan prasarana yang ada.
2. Peningkatan partisipasi swasta, Tidak hanya pemerintah, partisipasi swasta
juga dapat berperan dalam memperbaiki sarana dan prasarana. Pemerintah
dapat memberikan insentif atau kemudahan bagi swasta dalam berinvestasi
pada pembangunan infrastruktur.
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemerintah juga perlu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan sarana dan
prasarana. Dan ini bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada
tenaga yang terlibat.
4. Pemanfaatan teknologi, teknologi juga perlu untuk di manfaatkan demi
meningkatkan sarana dan prasarana yang kurang memadai.
5. Meningkatkan keterlibatan masyarakat, keterlibatan masyarakat juga
merupakan faktor penting untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang
kurang memadai, pemerintah dapat mengajak para masyarakat untuk bekerja
sama.
6. Pengembangan daerah, Pengembangan daerah juga perlu dilakukan untuk
mengatasi sarana dan prasarana yang kurang memadai. Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan pembangunan infrastruktur yang memadai dan
memperbaiki kondisi ekonomi di daerah tersebut.
7. Peningkatan aksesibilitas, Peningkatan aksesibilitas juga dapat membantu
mengatasi sarana dan prasarana yang kurang memadai. Hal ini dapat
dilakukan dengan meningkatkan akses transportasi atau membangun jalan
alternatif.
7. Solusi untuk mengatasi masalah kurangnya pengetahuan guru tentang pelayanan
ABK dan sekolah inklusi
Untuk meningkatkan kompetensi guru di bidang pendidikan luar biasa, perlu
adanya pengembangan model pendidikan guru. perubahan desain pendidikan guru
dapat dilakukan dengan cara menambah matakuliah baru atau pengalaman lapangan
baru. pada mata kuliah yang diikuti oleh calon guru (regular dan khusus) melalui
berbagai aktivitas kolaboratif antar mahasiswa, menjadikan mahasiswa lebih siap
untuk membuat perencanaan pembelajaran, menggunakan berbagai pembelajaran,
melakukan modifikasi, dan cara membuat administrasi kelas. Dalam matakuliah
tersebut akan mengarahkan pada suasana belajar yang membuka peluang berbagai
pendapat untuk menentukan keputusan, komunikasi terbuka, dan kolaborasi antara
guru regular dan guru khusus. Dengan demikian kompetensi dan pengetahuan guru
terhadap anak berkebutuhan khusus akan meningkat. Guru tidak lagi terbebani
dengan modifikasi kurikulum, administrasi kelas, dan kolaborasi dengan pihak lain.
LAMPIRAN WAWANCARA
NIP : 199505142020122020
Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja masalah yang dihadapi Sebagai guru sekolah dasar pasti masalahnya
sebagai guru di sekolah dasar? disini ruang lingkupnya yaitu murid, murid
disini ada yang masalah di dalam kelas dan
ada masalah di luar. Salah satu contoh
masalah yang saya hadapi sebagai guru kelas,
anak-anak ini tidak semua sama, tidak semua
sama sama dari cara pemikirannya, cara
memahami materi. Masalah itu salah satunya
adalah anak-anak yang susah menangkap
materi ada anak yang susah dan harus
dibimbing dengan secara khusus baru bisa
menangkap materi, tetapi jika Bersama-sama
dia akan sulit menerima materi. Tidak semua
anak sama, ada anak yang cuman bisa hitung
hitungan tetapi dalam pengetahuan atau ada
anak yang pandai dalam pengetahuan tetapi
tidak dalam hitung-hitungan, jadi bagaimana
caranya biar anak itu bisa memahami apa
yang diajarkan gurunya. Ada juga masalah
anak misalnya tantrum, misalnya dia disuruh
baca, atau disuruh jawab dia tidak mau,
malahan dia menjadi marah jika disuruh. Lalu
ada masalah tidak mau menulis, itu juga
menjadi masalah, kadang ada anak yang tidak
mau menulis tapi dia Cuma mau
mendengarkan, ada anak yang tidak mau
disuruh sampai marah hingga ngamuk sendiri,
dan itulah masalah dari dalam. Untuk masalah
diluar, ada anak yang suka tidak masuk
sekolah.
2. Apa penyebab terjadinya masalah- Penyebabnya itu yang pertama adalah
masalah tersebut? lingkungan, lalu keluarga, lingkungan sekitar,
pertemanannya dan bisa juga dari dirinya
sendiri.
3. Bagaimana solusi dari beberapa untuk menyelesaikan pasti kita punya cara-
masalah tersebut? cara tersendiri sesuai dengan permasalahan
yang ada, misalnya disuatu kelas ada anak
yang kurang, diberi bimbingan secara khusus,
diberi waktu tambahan, misalnya pada waktu
jam pulang sekolah, ibu akan mengumpulkan
anak-anak yang kurang ini dan akan ibu
bimbing lagi dan diberi waktu tambahan
untuk belajar tambahan, anak yang kurang
akan ibu panggil, dan ibu cari masalahnya
lalu akan dicarikan solusi, serta diajarkan
dengan benar-benar. Lalu ada juga kasusnya
salah satu anak yang tidak mau masuk
sekolah, kita teliti lagi apa penyebabnya
apakah anak tersebut dibully atau apakah ada
yang ia takutkan, jadi secara personal ke
anaknya melalui pendekatan. Sehingga jika
ada kasus maka ibu yang harus kerumahnya.
Ada suatu kasus pada saat pandemic kemarin,
ada satu anak yang tidak pernah mengirim
tugas, ternyata anaknya memiliki masalah
seperti tidak memiliki hp, jadi salah satu
caranya adalah ibu pergi kerumahnya dan
mengambil tugasnya atau karena rumahnya
dekat jadi dia yang mengantar tugasnya
langsung ke sekolah. Lalu ada anak yang
sering mengganggu temannya dikelas, akan
kita panggil dan beri masukan, juga kita akan
beri sanksi sesuai dengan masalah yang
dilakukan, kita harus memberi efek jera
kepada siswa agar mereka tidak melakukan
kesalahan itu lagi.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, J. C. (2016). Sekolah inklusi untuk anak berkebutuhan khusus: tanggapan terhadap
tantangan kedepannya. Prosiding Ilmu Pendidikan, 1(2).
Purnomo, E. (2016). Kebutuhan guru sekolah dasar inklusi dalam meningkatkan kompetensi
melalui media video. Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, 4(2), 95-109.
Labudasari, E., & Sriastria, W. (2018). Perkembangan Emosi Pada Anak Sekolah Dasar.
In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon (pp. 5-6).
Pratiwi, L. T., Maghfiroh, M. N., Andika, D. S., Marcela, I. N., & Afifah, A. F. (2022).
Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Sekolah Inklusi Di Indonesia. Jurnal
Pendidikan Dasar Flobamorata, 3(2), 314-318.
Utami, F. N. (2020). Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD. Edukatif:
Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 93-101.
Kadariah, K., Kusmaladewi, K., & Hasmiah, H. (2020). Faktor Kesulitan Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar Di Ditinjau Dari Pengunaan Kurikulum, Struktur Materi, Sarana Dan
Prasarana, Dan Alokasi Waktu. JEKPEND: Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 3(2), 15.