Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Sekolah Dasar yang dibimbing oleh
Drs. Achmad Taufiq, M.Pd
Oleh :
Lailatul Fitriah 190151602662
Agustus, 2019
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR
Sekolah Dasar adalah pendidikan nasional yang berlangsung selama 6 tahun. Masa usia
sekolah dasar pada umumnya berusia 6 sampai 13 tahun. Pada masa ini, anak-anak mulai
memasuki lingkungan kedua, yaitu sekolah. Dalam satu permulaan periode persekolahan ini,
sikap anak terhadap lingkungan (keluarga) tidak egosentris, melainkan objektif dan empiris.
Jadi, telah ada sikap intelektualitas. Oleh karena itu, pada masa ini anak relatif lebih mudah
dididik daripada sebelumnya.
Beberapa sifat khas anak pada masa kelas rendah sekolah dasar, yaitu :
1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani
dengan prestasi sekolah
2. Cenderung memuji diri sendiri
3. Suka membandig-bandingkan dirinya dengan anak lain
4. Jika tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting
Beberapa sifat khas anak pada masa kelas tinggi sekolah dasar, yaitu :
Melihat sifat anak yang dikemukakan diatas, maka perkembangan intelektual anak dimulai
ketika anak sudah dapat berpikir dan dapat menerima pendidikan dan pengajaran.
Secara universal, diakui bahwa setiap individu pasti memiliki suatu masalah. Kowitz,
G.T. dalam Ngalimun mengemukakan bahwa, beberapa rintangan yang muncul di sekolah
dasar umumnya disebabkan oleh karakteristik anak itu sendiri. Secara perinci, permasalahan
yang dihadapi anak-anak sekolah dasar sebagai berikut :
1. Masalah Pribadi
Masalah yang berkenaan dengan kemampuan intelektual, kondisi fisik, kesehatan, dan
kebiasaan-kebiasaannya.
2. Masalah Penyesuaian Sosial
Anak bukan hanya belajar dari seorang guru, tetapi juga dari teman-temannya. Dalam
mengembangkan kemampuan sosial, anak-anak banyak mengalami permasalahan.
Misalnya, iri hati, cemburu, persaingan, perkelahian, curiga, dan sebagainya, itu
merupakan permasalahan penyesuaian dengan teman-temannya.
Adapun permasalahan sosial dengan guru. Misalnya, anak tidak menyenangi
guru, malas belajar, atau masalah lain yang berhubungan dengan kedisiplinan.
3. Masalah Akademik
Permasalahan akademis bisa berupa tidak dikuasainya kemampuan atau materi yang
ditargetkan sebagai tujuan pembelajaran. Ketidakberhasilan mereka dalam mencapai
prestasi belajar yang tinggi, bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan saja, tetapi
mungkin juga kesalahan dalam cara belajar.
Sebagai guru pembimbing, setidaknya dalam memahami siswa perlu mendasari diri dengan
beberapa pemikiran berikut :
Melalui dua pemikiran di atas, maka pendekatan sanksi atau menghukum hendaknya
dihindari dalam menangani siswa yang bermasalah. Maka, yang harus dilakukan agar dapat
menyelesaikan suatu permasalahan/kasus, yaitu;
Sifat bimbingan pada sekolah dasar yang menjadi prioritas utama adalah sifat
pengembangan dan pencegahan. Dengan memperhatikan asas perbedaan individual dan
adanya dorongan anak untuk menjadi matang, bimbingan berusaha mengembangkan
kemampuan intelektual dan sosial sehingga mampu mencapai hasil yang maksimal.