1
Bimbingan pribadi dan sosial berarti bimbingan dalam menghadapi dan
mengatasi keadaan batinnya sendiri, dalam mengatur dirinya sendiri dibidang
kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu, dan bimbingan dalam membina
hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan ( pergaulan sosial).
Kepribadian dan sosial anak didik merupakan salah satu indikator kemandirian
peserta didik. Kepribadian yang baik dan dan sosial yang ramah menjadi tolok
ukur penilaian masyarakat terhadap hasil pendidikan selainprestasi akademik.
Namun kenyataannya pada era yang serba modern saat ini banyak terjadi
permasalahan dalam perkembangan kepribadian dan sosial yang terjadi pada
siswa SD. Masalah yang terjadi pada siswa SD ini timbul karena adanya beberapa
hal seperti : perkembangan teknologi yang semakin merajalela, kurangnya
pengawasan dari orang tua, adanya pergaulan yang tidak sehat, kurangnya
pengendalian terhadap nafsu anak, serta kurangnya peran guru disekolah dalam
memantau perkembangan kepribadian anak didiknya. Hal ini menyebabkan
banyak pengaruh negatif terhadap perkembangan kepribadian dan sosial siswa
SD.
Bimbingan dan konseling terhadap anak didik di sekolah dasar ini sangat
penting untuk membantu siswa dalam memahami dirinya sendiri, memahami akan
2
potensi dirinya sendiri, memperkaya pengetahuan jasmani dan rohani mereka,
memahami dan menempatkan diri dalam lingkungan sosial yang baru, serta
mampu meningkatkan prestasinya di sekolah. Saat ini, di Sekolah Dasar kegiatan
Bimbingan Konseling tidak diberikan oleh guru pembimbing secara khusus
seperti di jenjang pendidikan SMP dan SMA.
3
potensi yang dimilikinya. Berdasarkan pemahaman ini, siswa sekolah dasar
diharapkan dapat memahami atau mengetahui potensi yang ia miliki dan dapat
mengembangkannya secara optimal. Di usia sekolah dasar ini, siswa harus mulia
dapat mengetahui potensi yang dimiliki karena semakin dini siswa mengetahui
potensi yang dimiliki maka semakin optimal potensi itu dikembangkan.
4
Bimbingan Pribadi
Bimbingan Sosial
Bimbingan Belajar
5
pengetahuan dan ketrampilan, dan menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan
pada tingkat yang lebih tinggi. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi
berikut : (1) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi
dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya,
mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas, mengembangkan ketrampilan
belajar, dan menjalani program penilaian. (2) Pengembangan disiplin belajar dan
berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok dan juga baik di rumah maupun
disekolah. (3) Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di
sekolah dasar.
6
dilaksanakan dengan latar belakang berlandaskan semangat Bhinneka Tunggal
Ika, yaitu kesamaan di atas keragaman. Layanan bimbingan dan konseling
hendaknya lebih berpangkal pada nilai-nilai budaya bangsa yang secara nyata
mampu mewujudkan kehidupan yang harmoni dalam kondisi pluralistik.
7
kebutuhan akan bimbingan untuk memilih jurusan yang khusus dan memilih
bidang studi yang tepat bagi setiap murid.
Ada tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat
dan segi pendidikan. Pertama, adalah dilihat dan hakikat pendidikan sebagai
suatu usaha sadar dalam mengembangkan kepribadian. Hal ini mengandung
implikasi bahwa proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yang lebih luas
dari pada sekedar pengajaran. Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan
pribadi melalui layanan bimbingan dan konseling. Kedua, pendidikan senantiasa
berkembang secara dinamis dan karenanya selalu terjadi perubahan perubahan dan
penyesuaian dalam komponen-komponennya. Menghadapi perkembangan ini para
siswa sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam penyesuaian diri melalui
layanan bimbingan. Ketiga, pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak
hanya sebagai pengajar,tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai pendidik. Sebagai
8
pendidik, maka guru harus dapat menggunakan pendekatan pribadi dalam
mendidik para siswanya. Pendekatan pribadi ini diwujudkan melalui layanan
bimbingan.
Sekolah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar berhasil
dalam belajar. Untuk itu sekolah dan madrasah hendaknya memberikan bantuan
kepada siswa untuk mengtasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan
belajar siswa. Dalam kondisi seperti ini, pelayanan bimbingan dan konseling
sekolah dan madrasah sangat penting untuk dilaksanakan guna membantu siswa
mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. Secara umum masalah-masalah
yang dihadapi oleh individu khususnya oleh siswa di sekolah dan madrasah
sehingga memerlukan bimbingan dan konseling adalah: (1) masalah-masalah
pribadi, (2) masalah belajar (masalah-masalah yang menyangkut pembelajaran),
9
(3) masalah pendidikan, (4) masalah karir atau pekerjaan, (5) penggunaan waktu
senggang, (6) masalah-masalah sosial dan lain sebagainya.
Pelayanan bimbingan dan konseling telah menjadi salah satu pelayanan yang
penting dan dibutuhkan disetiap sekolah. Ada alasan mengapa pelayanan
bimbingan konseling perlu diadakan khususnya disekolah yaitu :Membantu siswa
agar berkembang dalam semua bidang, membantu siswa untuk membuat pilihan
yang sesuai pada semua tingkatan sekolah , membantu siswa membuat
perencanaan dan pemilihan karier di masa depan (setelah tamat), membantu siswa
membuat penyesuaian yang baik disekolah dan juga diluar sekolah, membantu dan
melengkapi upaya yang dilakukan orang tua di rumah, membantu mengurangi
atau mengawasi dan kelambanan dalam sistem pendidikan, membantu siswa yang
memerlukan bantuan khusus, menambah daya tarik sekolah terhadap masyarakat
(user), membantu sekolah dalam mencapai sukses pendidikan (akademik) baik
pada tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi dan membantu mengatasi
masalah disiplin pada siswa.
10
Guru bidang studi memiliki posisi strategis dalam melakukan pelayanan
bimbingan dan konseling dibanding dengan guru pembimbing, misalnya guru
bidang studi lebih sering berinteraksi dengan siswa secara langsung. Apabila
dirinci, ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh seorang guru bidang
studi, ketika ia diminta mengambil bagian dalam penyelenggaraan program
bimbingan dan konseling di sekolah.
Peran guru kelas maupun guru mata pelajaran dalam pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling sangatlah penting. Keberhasilan penyelenggaraan
bimbingan dan konseling di sekolah akan sulit dicapai tanpa peran serta guru
kelas ataupun guru mata pelajaran di sekolah yang bersangkutan. Sehubungan
dengan hal tersebut. Sembilan peran guru yang terkait dengan penyelenggaraan
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu: (1) Sebagai Informator, guru
diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi
lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum. (2) Sebagai
Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran
dan lain-lain. (3) Sebagai Motivator, guru harus mampu merangsang dan
memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi
siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga
akan terjadi dinamika di dalam proses belajar dan pembelajaran. (4) Sebagai
Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. (5) Sebagai Inisiator, guru sebagai
pencetus ide dalam proses belajar-mengajar. (6) Sebagai Transmitor, guru
bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan. (7)
Sebagai Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam
proses belajar-mengajar. (8) Sebagai Mediator, guru sebagai penengah dalam
kegiatan belajar siswa. (9) Sebagai Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk
menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku
sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau
tidak.
11
Kesulitan-kesulitan atau permasalahan yang timbul dalam implementasi
kesembilan peran tersebut pada dasarnya juga merupakan permasalahan yang
berada dalam wilayah penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling. Dalam
hal ini, guru kelas maupun guru mata pelajaran membutuhkan kehadiran guru
bimbingan dan konseling, sebaliknya guru bimbingan dan konseling juga
membutuhkan informasi, bantuan, dan kerja sama dengan guru kelas dan guru
mata pelajaran untuk melaksanakan tugas-tugas kepembibingannya.
12
Daftar Rujukan
https://www.kompasiana.com/wia/5dbe4191d541df4862189812/pentingnya-peran-
bimbingan-konseling-diusia-sekolah-dasar?page=all
http://aprianaputri16.blogspot.com/2014/02/pentingnya-bimbingan-konseling-
di.html
http://andriianty.blogspot.com/2013/05/pentingnya-layanan-bimbingan-
konseling.html
https://novykusuma.wordpress.com/2016/07/21/makalah-perlunya-bimbingan-
konseling-di-sekolah/
Juono Ribut Purwo (2013, 29 Mei). Peran Guru Dalam Bimbingan dan Konseling.
Diperoler 20 November 2019, dari
http://juonorp.blogspot.com/2013/05/peran-guru-dalam-bimbingan-dan-
konseling.html
Afifah Agustin Marla (2015, 09 Juni). Bimbingan Dan Konseling Sekolah Dasar.
Diperoleh 26 November, dari
http://afifah96marla.blogspot.com/2015/06/artikel-pentingnya-bimbingan-
dan.html?m=1
13