Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nurul Qomariah

Kelas : A2 BK

NIM : 20010203

Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial

Jawaban!

1. Perkembangan Havigurts ini kan salah tugas-tugas pekembangan yang memiliki fase
tersendiri dalam kehidupan, dan setiap fase ini harusnya dapat diselesaikan oleh masing-
masing individu dalam kehidupannya, jika fese nya dapat terselesaikan maka ia akan
mencapai kebahagiaan sebaliknya jika fase nya tidak terselesaikan maka akan
menimbulkam permasalahan atau gangguan tersendiri pada masing-masing individu.
Ragam permasalahan yang timbul pada bidang sosial Pribadi adalah :
Dari mulai masa kanak-kanak pada masa kini tidak lengkap dalam segi pertumbuhannya,
sekarang banyak ditemui anak-anak cenderung lebih dewasa dari waktu yang seharusnya
tidak sedikit pula anak-anak yang mempunyai sifat yang menyimpang entah itu karena
lingkungannya atau didikan orang tua yang belum tepat
Pada Masa Remaja Permasalahan yang timbul juga semakin kompleks yakni entah
karena anak yang belum pham tentang identitas dirinya, lingkungan yang
menolak,bergaulan bebas sehingga membuatnya menjadi pribadi yang rusak dan ini
biasanya akan berlanjut ke fase usia selajutnya jika tidak segera ditangani. Maka tidak
menuntut kemungkinan bahwa masalah yang akan timbul dimasa yang akan datang yakni
masa dewasa orang-orang banyak yang mengalami depresi ataupun stress karena masalah
pribadi dan sosial yang dorasakan dari masa kanak-kanaknya nah inilah yang disebut
masa yang tidak tuntas dalam perkembangan Havigurts ini
2.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN AJARAN 2022-2023
Komponen : Layanan Dasar
Bidang layanan : Pengembangan Pribadi
Topik/Tema Layanan : Its Better, You Better, be Better
Sasaran Kelas/Semester : VIII (Delapan/ Ganjil)
Alokasi Waktu : 2 x 60 menit
A. Tujuan Layanan

1. Agar siswa dan siswi menyesuaikan diri dengan lingkungannya


2. Agar Siswa dan siswi dapat berperilaku baik di lingkungannya
3. Agar siswa dan siswi dapat memahami keadaan tanpa memaksakan kehendak
B. Metode, Alat dan Media

1. Metode : Organisasi Siswa

2. Alat / Media : Radio atau rekaman suara, berupa materi tentang pemahaman keadaan diri
sendiri

C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan

1. Tahap Awal/Pendahuluan

1.1. Membuka dengan salam dan berdoa

1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar)

1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling

1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik

2. Tahap Inti

2.1. Menayangkan 5radio dan rekaman suara pembelajaran yang berhubungan dengan
materi layanan

2.2. Peserta didik mengamati dan mendengarkan suara dengan baik yang berhubungan
dengan materi layanan

2.3. Memberikan pertanyaan seputar materi yang sudah disampaikan

2.4. Peserta didik merespon dengan mengemukakan sedikit rangkuman dari materi yang
sudah disampaikan

2.5. Mengajak curah pendapat dan tanya jawab

2.6. Salah satu peserta didik yang menjadi perwakilan teman-temannya yang lain mengemukakan
pendapat dan memberikan pertanyaan

2.7 Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta didik

3. Tahap Penutup

3.1. Mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan

3.2. Mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya

3.4. Mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam


D. Evaluasi

1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing


peserta didik

dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.

2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Siti Fatimah, S.psi, M.pd Nurul Qomariah


NIP.

3. Self Eficact ini adalah sesuatu yang tentang kepercayaan individu bahwa kemampuannya
mampu membuatnya sukses dalam melakukan sesuatu atau keadaan individu dalam
menguasai situasi yang menguntungkan bagi dirinya.
Nah implementasi BK pribadi sosial terhadap peningkatan self Eficacy ini adalah bisa
dengan memberi ruang dan kesempatan bagi individu untuk memahami kekurangan dan
kelebihan yang ada pada dirinya, kemudian pada BK pribadi sosial ini mencoba
mengarahkan individu untuk mengadakan perubahan kearah yang lebih positif maka dari
ini dengan berbekal hal ini dapat menjadikan individu menyelesaikan berbagai
permasalahannya secara lebih baik.
Implementasi dalam BK pribadi sosial ini untuk meningkatkan self Eficacy yakni dengan
melalukan praktek layanan yang dilaksanakan guru bimbingan konseling dalam upaya
mengembangkan siswa yang mempunyai self-efficacy tinggi dan menguatkan siswa yang
mempunyai self-efficacy rendah karena kan masing-masing individu itu akan berbeda
tarafnya, nah contohnya bisa dengan metode langsung dan tidak langsung. Metode
langsung yang digunakan adalah bimbingan individual, bimbingan kelompok, dan
konseling individu. Sedangkan metode tidak langsung yaitu berupa bimbingan klasikal,
kolaborasi dengan wali kelas, kunjungan rumah, pelayanan pengumpulan data dengan
IKMS, dan papan bimbingan. Adapun materi yang disampaikan untuk self-efficacy siswa
yaitu motivasi, percaya diri, harga diri, penyesuaian diri, mengontrol emosi, dan etika
pergaulan. Secara keseluruhan bimbingan pribadi-sosial untuk pengembangan self-
efficacy tinggi dan penguatan self-efficacy rendah pada siswa
4. Urgensi BK Pribadi sosial di sekolah Dasar : Dalam konteks ini, guru Sekolah Dasar
memiliki peranan ganda, yakni sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran serta
sebagai pemberi layanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik. Agar mampu
menjalankan perannya secara profesional, maka penting adanya pembelajaran bagi guru
Sekolah Dasar mengenai bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar.
Urgensi BK Pribadi sosial di sekolah menengah Pertama : Bagi Sekolah, Bimbingan
Konseling (BK) sebagai salah satu wujud kelengkapan sekolah itu sendiri sebagaimana
lembaga pendidikan pada umumnya. Sama halnya dengan urgentsi yang ada di sekolah
dasar, di sekolah menengah pertama ini guru BK berperan aktif sebagai fasilitator yang
membantu permasalahan yang ada pada siswa yang tarafnya pasti lebih tinggi dari siswa
tingkat menegah pertama dan juga sebagai pengarah dalam menentukan pilihan pertama
baik dalam ranah pemnelajaran ataupun karir yang akan dipilih kedepannya, Yang mana
kita tahu sebenarnya masa depan yang dominan dihadapi siswa smp adalah apa jurusan
yang akan mereka pilih di jenjang SMA nanti maka guru BK lah yang harusnya berperan
untuk mengarahkan sesuai dengan minat dan bakatnya.
Urgensi BK Pribadi sosial di sekolah Menengah Atas: sebagai mana yang kita tahu
bahwa permasalah yang dihadapi oleh siswa SMA ini jauh lebih kompleks lagi karena
tingkatanntya yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya, sama hal nya dengan jenjang
sebelumnya tetatpi siswa SMA setelah lulus justru dihadapi dengan pilihan apakah ia
akan memilih pendidikan selanjutnya yakni kuliah atau melanjutkan untuk bekerja saja,
kita harus tekankan bahwa segala hal itu baik tegantung pada niatmya yang terpenting
kita jangan berrhenti utuk terus berusaha dan tetap produktif dalam keadaan apapun.
Nah sarana yang diberikan yakni dengan membantu sekolah dalam mengklasifikasikan
data siswa dari segi moral, minat dan bakat. BK membantu peserta didik dalam
menemukan potensi dirinya (bakat dan minat),Memberikan arahan-arahan kepada peserta
didik, yang nantinya akan diarahkan pada perbaikan moral, Memberikan ruang kepada
peserta didik untuk mengkonsultasikan segala sesuatu yang menjadi masalah, di bidang
akademik maupun non-akademik, Menerima segala keluh kesah peserta didik, dengan
kata lain BK sebagai orang tua peserta didik ketika di sekolah.
Dari beberapa peran di atas bahwa Bimbingan Konseling merupakan komponen yang
harus ada dalam lembaga. Karena peserta didik yang di suatu waktu mengharuskan
adanya arahan, bimbingan, dan waktu lain yang mengharuskan adanya teguran, melihat
sanksi, dan lain sebagainya.

5. “ Pengenalan Identitas Diri Dengan Pendekatan Client Centered “


A. Rasional
Ide pokok yang ingin diangkat adalah isu tentang identitas diri, yang mana identitas
diri adalah hal yang penting dan mesti di ketahui oleh semua individu namun
nyatanya tidak semua individu dapat menguasai ataupun mengenali identitas diri
masing-masing. Kenapa memilih mengungkapkan identitas diri dengan
menggunakan pendekatan client centered ? karena dengan pendekatan ini
memberikan kesempatan dan peluang yang besar kepada klien agar dapat
menentukan hal yang dalam pemecahan masalah yang ada pada dirinya, dan
merupakan pendekatan yang mengutamakan komunikasi dan berfokus pada klien,
dengan tugas Konselor menjadi pelantara untuk membantu konseli mengenali
dirinya dan masalah-masalahnya secara menyeluruh.
B. Tujuan
a. Agar setiap orang mampu memahami dirinya sendiri, memahami kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya
b. Mampu memahami dan menyesuaikan diri dengan orang lain
c. Mampu melihat secara obyektif bagaimana orang berhasil ketika mereka
berfungsi dalam kekuatan mereka dan mengapa mereka gagal ketika beroperasi
dalam kelemahan mereka.
d. Membebaskan klien dari berbagai konflik psikologis yang dihadapinya,
e. Menumbuhkan kepercayaan pada diri klien, bahwa ia memiliki kemampuan
untuk mengambil satu atau serangklaian keputusan yang terbaik bagi dirinya
sendiri tanpa merugikan orang lain,
f. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada klien untuk belajar
mempercayai orang lain, dan memiliki kesiapan secara terbuka untuk menerima
berbagai pengalaman orang lain yang bermanfaat bagi dirinya sendiri,
g. Memberikan kesadaran kepada klien bahwa dirinya adalah merupakan bagian
dari suatu lingkup sosial budaya yang luas, walaupun demikian ia tetap masih
memiliki kekhasan atau keunikan tersendiri,
h. Menumbuhkan suatu keyakinan kepada klien bahwa dirinya terus tumbuh dan
berkembang.
C. Prosedur Pelaksanaan
1. Acceptane (penerimaan)
2. Respect (hormat)
3. Understanding mengerti, memahami)
4. Reassurance (menentramkan hati dan meyakinkan)
5. Encouragement (dorongan)
6. Limited questioning (pertanyaan bebas)
7. Reflection (memantulkan pertanyaan dan perasaan)
D. Asumsi Intervensi
secara singkat dapat dikemukakan karakteristik perilaku bermasalah adalah
pengasingan yaitu orang yang tidak memperoleh penghargaan secara positif dari
orang lain, ketidak selarasan antara pengalaman dan self, mengalami kecemasan
yang ditunjukkan oleh ketidak konsistenan mengenai konsep dirinya, defensive, dan
berperilaku yang salah penyesuaiannya.
E. Sesi Intervensi
1. Pretest
2. Pebentukan
3. Penyampaian materi
4. Peralihan
5. Peangakhiran
6. Evaluasi dan Tindak Lanjut
7. Post Test
F. Sasaran Intervensi
Siswa Yang berada pada usia remaja awal dan remaja akhir yang tengah akan
memasukki fase dewasa.
G. Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui intervensi yang telah dilakukan dengan teknik konseling
kelompok dan pendekatan client centered tersebut berhasil atau tidak dalam
mengetahui identitas diri maka kita perlu meneliti posttest yang sebelumnya telah
dilaksanakan. Intervensi dikatakan berhasil jika hasil posttest menunjukkan
pengenalan diri dari masing-masing individu mengalami peningkatan secara
signifikan. Selain itu intervensi ini dikatakan berhasil apabila klien sudah bisa
memilih arah tujuannya kedepan dan mulai aktif melakukan kegiatan positif yang
disukainya, dan juga mengawasi apakah kepercayaan dirinya terlihat lebih
meningkat atau tidak dari sebelum melakukan konseling kelompok dengan teknik
client centered ini.

Anda mungkin juga menyukai