Anda di halaman 1dari 7

Nama : Daffa Sekar Daiyah

NIM : 3201422072
Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling

➢ PERTANYAAN DAN TUGAS


1. Jelaskan pengertian bimbingan dan pengertian konseling yang di dalamnya terdapat
unsur-unsur pokok pengertian bimbingan dan pengertian konseling, sehingga dapat
mengurangi terjadinya kesalah pahaman terhadap arti bimbingan dan arti konseling itu
sendiri?

Jawab :
• Pengertian Bimbingan
Bimbingan adalah proses pembimbingan yang berfokus pada pengembangan
individu secara menyeluruh, terutama dalam konteks pendidikan. Bimbingan
bertujuan untuk membantu individu memahami minat, bakat, potensi, dan
kemampuan mereka sendiri. Secara umum, bimbingan mencakup pengarahan,
penasehat, dan dukungan untuk membantu individu membuat keputusan yang
tepat dalam berbagai aspek kehidupan mereka, terutama dalam konteks
pendidikan dan karir.
• Pengertian Konseling
Konseling adalah proses interaktif antara seorang konselor (terapis) dan individu
atau kelompok yang bertujuan untuk membantu individu atau kelompok tersebut
memahami, mengatasi, dan mengatasi masalah pribadi, sosial, emosional, atau
psikologis yang mereka hadapi. Konseling berfokus pada pemecahan masalah,
pengembangan keterampilan coping, dan peningkatan kesejahteraan psikologis
individu.

2. Berikan penjelasan tentang persamaan dan perbedaan antara bimbingan dan konseling?

Jawaban:

• Persamaan Antara bimbingan dan konseling :

Sama-sama membantu kepada individu dalam memecahkan sebuah masalah,


Sama-sama berurusan dengan pribadi dan tingkah laku yang unik dan dinamis,
Melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama,
dan status sosial ekonomi, Sama-sama beracuan pada norma-norma yang
berlaku, Bagian integral dari pendidikan dan pengembang individu.

• Perbedaan Antara bimbingan dan konseling :


Selain persamaan, bimbingan dan konseling memiliki beberapa perbedaan,
berikut ini diantaranya:
1. Kegiatan : bimbingan lebih mengutamakan pada pencegahan suatu
masalah. Sementara umtuk konseling, lebih mengutamakan seseorang agar
bisa memecahkan masalahnya sendiri.
2. Tenaga : Untuk hal tenaga bimbingan bisa diterapkan oleh guru, orang tua,
wali kelas, kepala sekolah dan orang dewasa kepada siswa atau murid yang
memerlukannya. Sedangkan untuk konseling, tenaga yang diterapkan tidak
semua individu bisa. Hanya orang-rang yang terlatih, karena melakukan
konseling butuh keahlian.

3. Jelaskan, mengapa konseling dapat dikatakan sebagai inti bimbingan?


Jawaban :
Konseling dapat dianggap sebagai inti bimbingan karena konseling merupakan salah
satu aspek penting dari proses bimbingan yang membantu individu dalam mencapai
tujuan-tujuan bimbingan secara efektif. konseling dapat dikatakan sebagai inti
bimbingan karena dapat memecahkan masalah, menjadi dukungan emosional,
peningkatan kesejahteraan psikologis, perubahan perilaku, pengembangan hubungan.

4. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang melatar belakangi perlunya bimbingan dan
konseling di sekolah. Sertailah contoh peristiwa dalam kehidupan di sekolah yang dapat
memperjelas jawaban saudara?
Jawaban:
• Faktor – faktor yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dan konseling
di sekolah, antara lain:
1. Pengembangan Pribadi dan Sosial:
2. Pengembangan Akademik
3. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
4. Pengembangan Karir
5. Dukungan Kesehatan Mental
6. Mendukung Kepatuhan dan Kehadiran
Contoh peristiwa di sekolah yang melatar belakangi BK itu penting :
1. Pada saat saya sekolah SMA, dan akan lulus Bk memiliki peran untuk
memberikan fasilitas untuk siswa dalam memilih akan bekerja atau lanjut
untuk kuliah dengan cara diberikan angket. Kemudian untuk siswa yang
berminat melanjutkan perkuliahan maha sekolah dan bk memberikan
kemudahan dengan mengadakan kampus expo dimana kegiatan ini
mendatangkan kampus-kampus baik negeri atau swasta, sehingga
memudahkan siswa memilih kampus sesuai dengan bakat dan minatnya.
Sedangkan untuk yang bekerja, SMA saya mendatangkan juga pihak-pihak
LPK bahasa korea atau jepang bagi yang berminat keluar negeri dan pihak
pihak yang biasanya memberikan info lowongan pekerjaan, jadi tidak ada
perbandingan dan dilakukan dengan keputusan yang adil.

5. Gambarkan dan jelaskan kedudukan bimbingan dan konseling dalam keseluruhan


program pendidikan di sekolah, dan jelaskan bagaimana peranan masing-masing
bidang tersebut
Jawaban:
Bimbingan dan konseling memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
keseluruhan program pendidikan di sekolah. Ini karena layanan bimbingan dan
konseling tidak hanya mendukung aspek akademik siswa, tetapi juga aspek-aspek
sosial, emosional, dan karir mereka. Berikut adalah penjelasan tentang kedudukan dan
peran masing-masing bidang tersebut:
1. Dalam Aspek Akademik:
Peran Bimbingan dan Konseling: Memberikan dukungan kepada siswa dalam
mengembangkan keterampilan belajar yang efektif, membantu mereka mengatasi
kesulitan akademik, merencanakan program studi yang sesuai dengan minat dan
kemampuan mereka, serta memberikan informasi tentang pilihan pendidikan lanjutan.
2. Dalam Aspek Sosial dan Emosional:
Peran Bimbingan dan Konseling: Membantu siswa dalam mengatasi masalah sosial
dan emosional seperti konflik interpersonal, kecemasan, depresi, dan masalah
perilaku. Konselor juga membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial,
membangun hubungan yang sehat, meningkatkan harga diri, dan mengelola emosi
dengan baik.
3. Dalam Aspek Karir:
Peran Bimbingan dan Konseling: Memberikan bimbingan karir kepada siswa dalam
memahami minat, bakat, dan nilai-nilai mereka, serta membantu mereka dalam
memilih jalur pendidikan dan karir yang sesuai. Konselor juga menyediakan
informasi tentang dunia kerja, memfasilitasi pengalaman kerja atau magang, dan
memberikan dukungan dalam perencanaan karir jangka panjang.
4. Dalam Aspek Pengembangan Pribadi:
Peran Bimbingan dan Konseling: Membantu siswa dalam pengembangan pribadi
mereka secara menyeluruh, termasuk dalam aspek kesehatan mental, kemandirian,
harga diri, kepemimpinan, dan keterampilan hidup. Konselor membantu siswa
mengidentifikasi dan mengatasi hambatan pribadi yang menghambat perkembangan
mereka.
5. Dalam Aspek Pencegahan dan Intervensi:
Peran Bimbingan dan Konseling: Melakukan kegiatan pencegahan untuk mencegah
timbulnya masalah-masalah sosial, emosional, atau akademik pada siswa. Selain itu,
konselor juga memberikan intervensi untuk mengatasi masalah-masalah yang sudah
ada dengan memberikan dukungan, penilaian, dan bimbingan yang sesuai.

6. Dalam melasanakan layanan Bombingan dan Konseling di sekolah harus taat asas.
a. Sebutkan 6 asas yang kamu ketahui :
1. Asas Keterbukaan
2. Asas kepercayaan
3. Asas kehormatan
4. Asas kesetaraan
5. Asas kemantapan
6. Asas keterlibatan

b. Jelasakan dampak dari pelaksanaan Layanan BK oleh konselor yang melanggar


dari asas-asas yang ada kemukakan di atas?
Jawaban :
Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat pelanggaran
terhadap asas-asas tersebut:
1. Kehilangan Kepercayaan: Melanggar asas kerahasiaan atau keterbukaan dapat
menyebabkan siswa kehilangan kepercayaan pada konselor dan merasa tidak nyaman
untuk berbagi masalah atau kekhawatiran mereka. Ini dapat menghambat proses
pembangunan hubungan percaya yang penting untuk layanan bimbingan dan
konseling yang efektif.
2. Pelanggaran Privasi: Jika konselor tidak mematuhi asas kerahasiaan atau kepercayaan,
hal ini dapat mengakibatkan pelanggaran privasi siswa. Informasi pribadi atau sensitif
yang dibagikan oleh siswa dapat tersebar luas, menyebabkan konsekuensi negatif bagi
siswa dan kepercayaan mereka pada proses bimbingan dan konseling.
3. Penurunan Dukungan Emosional: Melanggar asas kehormatan atau keterlibatan dapat
menyebabkan penurunan dukungan emosional yang diberikan oleh konselor. Sikap
tidak menghormati atau kurangnya keterlibatan aktif dalam proses bimbingan dan
konseling dapat membuat siswa merasa tidak didukung dan merasa tidak dihargai.
4. Diskriminasi dan Ketidaksetaraan: Pelanggaran asas kesetaraan dapat mengakibatkan
diskriminasi atau perlakuan tidak adil terhadap siswa berdasarkan karakteristik
pribadi atau identitas mereka. Hal ini bisa memperkuat ketidaksetaraan di sekolah dan
mengurangi akses siswa terhadap layanan bimbingan dan konseling yang sesuai
dengan kebutuhan mereka.
5. Pengurangan Kemandirian dan Empowerment: Jika konselor tidak mematuhi asas
kemandirian atau kemantapan, siswa mungkin kehilangan kesempatan untuk
berkembang dan mandiri. Ketidakadilan atau perlakuan tidak adil dari konselor dapat
menghambat kemampuan siswa untuk mengatasi masalah sendiri dan meraih potensi
mereka secara penuh.
6. Ketidakpartisipasian Siswa: Jika konselor tidak melibatkan siswa secara aktif dalam
proses bimbingan dan konseling, siswa mungkin merasa tidak terlibat atau tidak
memiliki kendali atas keputusan mereka sendiri. Hal ini dapat mengurangi efektivitas
intervensi dan menghambat kemajuan siswa dalam mencapai tujuan mereka.

7. Apa yang terjadiapabila tujuan Umum BK tidak dirumuskan poleh guru BK di sekolah
a. Jelaskan masing-masing fungsi BK secara singkat:
Jawaban:
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing fungsi bimbingan
dan konseling (BK):
1. Pencegahan (Preventif): Fungsi ini bertujuan untuk mencegah munculnya masalah
atau gangguan yang mungkin timbul di masa depan.
2. Pengembangan (Developmental): Fungsi pengembangan BK bertujuan untuk
membantu siswa dalam pengembangan potensi dan kualitas diri secara
menyeluruh.
3. Intervensi (Remedial atau Corrective): Fungsi ini fokus pada penanganan masalah
yang sudah ada, seperti konflik interpersonal, kecemasan, depresi, atau masalah
akademik.
4. Orientasi dan Penyuluhan (Guidance and Counseling): Fungsi ini melibatkan
memberikan informasi, bimbingan, dan saran kepada siswa dalam memahami diri
mereka sendiri, mengembangkan tujuan, dan membuat keputusan yang tepat dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, karir, kesehatan, dan hubungan
interpersonal.
5. Konsultasi (Consultation): Fungsi konsultasi BK melibatkan kerjasama antara
konselor, guru, orang tua, dan stakeholder lainnya untuk membahas masalah yang
melibatkan siswa dan mencari solusi yang efektif.
6. Penelitian dan Evaluasi (Research and Evaluation): Fungsi ini melibatkan kegiatan
penelitian untuk memahami lebih baik tentang kebutuhan, tantangan, dan
keberhasilan siswa.

b. Buatlah contoh penerapan masing-masing fungsi bimbingan dan konseling


tersebut?
Jawaban:
1. Pencegahan (Preventif):
Contoh: Konselor menyelenggarakan program pencegahan kekerasan di sekolah
dengan menyediakan pelatihan keterampilan sosial kepada siswa, menyediakan
forum diskusi tentang konflik dan penyelesaiannya, serta mengadakan sesi
penyuluhan tentang dampak negatif kekerasan.
2. Pengembangan (Developmental):
Contoh: Program ini meliputi pelatihan keterampilan kepemimpinan, sesi refleksi
diri, dan kesempatan untuk mengambil peran kepemimpinan dalam kegiatan
sekolah.
3. Intervensi (Remedial atau Corrective):
Contoh: Seorang siswa mengalami kecemasan ujian yang signifikan yang
mengganggu kinerjanya di sekolah
4. Orientasi dan Penyuluhan (Guidance and Counseling):
Contoh: Konselor menyelenggarakan sesi bimbingan karir untuk siswa kelas 11
yang membahas berbagai pilihan pendidikan dan karir yang tersedia setelah lulus
sekolah menengah. Sesi ini meliputi penjelasan tentang persyaratan masuk
perguruan tinggi, program studi yang ditawarkan, dan prospek karir di berbagai
bidang.
5. Konsultasi (Consultation):
Contoh: Seorang guru mendiskusikan masalah perilaku yang persisten dengan
seorang siswa di kelasnya. Guru berkonsultasi dengan konselor untuk mencari
solusi yang efektif. Setelah mendiskusikan masalah tersebut, konselor
memberikan saran kepada guru tentang strategi intervensi yang sesuai untuk
membantu siswa mengatasi perilaku tersebut.
6. Penelitian dan Evaluasi (Research and Evaluation): Contoh: Konselor melakukan
penelitian untuk mengevaluasi efektivitas program pengembangan keterampilan
sosial yang telah diimplementasikan di sekolah. Mereka mengumpulkan data
tentang perubahan dalam keterampilan sosial siswa sebelum dan setelah program,
serta melakukan wawancara dengan siswa dan guru untuk mengevaluasi dampak
program tersebut.

8. Terdapat beberapa prinsip dalam pelaksanaan BK di sekolah, , jelaskan bila pelaksaan


BK di sekolah tidak berdasarkan prinsip-prinsip di atas

Jawaban:
Prinsip-prinsip yang akan dibahas dapat ditinjau dari prinsip-prinsip secara umum, dan
prinsip-prinsip khusus. Berikut adalah penjelasan nya :
• Prinsip khusus merupakan prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran
layanan; prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu; prinsip-
prinsip yang berkenaan dengan program layanan; dan prinsip-prinsip yang
berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan.
• Prinsip umum :
○ Bimbingan berpusat pada siswa yang dibimbing
○ Mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh siswa
○ Bimbingan harus fleksibel
○ Berhubungan dengan sikap dan tingkah laku siswa (unik dan ruwet)
○ Perlu dikenal dan dipahami perbedaan siswa yang dibimbing
○ Masalah harus diserahkan kepada ahli/pihak lain atau lembaga yang mampu
dan berwenang melakukannya.
○ Dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang BK
○ Diadakan penilaian yang teratur

jika prinsip-prinsip dalam BK tidak dilaksanakan dengan baik, akan


menyebabkan terganggunya kelancaran proses layanan dan hasil yang didapatkan dari
pelayanan BK tersebut tidak efektif.

9. Dalam BK di sekolah terdapat 3 orientasi: sebut dan jelaskan hakekat dari ketiga
orientasi tersebut.
Jawaban :
Dalam bimbingan dan konseling (BK) di sekolah, terdapat tiga orientasi utama
yang menggambarkan pendekatan umum dalam memberikan layanan kepada siswa.
Berikut adalah ketiga orientasi tersebut beserta hakekatnya:
1. Orientasi Pendidikan (Educational Orientation): Orientasi ini menekankan pada fungsi
BK dalam mendukung dan meningkatkan proses pendidikan siswa. Hakekat dari
orientasi pendidikan adalah bahwa BK dianggap sebagai bagian integral dari proses
pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa mencapai tujuan akademik dan
perkembangan pribadi secara optimal. Dalam orientasi ini, konselor bekerja sama
dengan guru dan staf sekolah untuk menyediakan layanan yang membantu siswa
dalam mengembangkan keterampilan belajar, mengeksplorasi minat dan bakat, serta
membuat keputusan pendidikan yang tepat.
2. Orientasi Pengembangan Pribadi (Personal Development Orientation): Orientasi ini
menekankan pada pengembangan pribadi dan sosial siswa. Hakekat dari orientasi
pengembangan pribadi adalah bahwa BK bertujuan untuk membantu siswa dalam
pengembangan keterampilan, nilai-nilai, sikap, dan potensi diri secara menyeluruh.
Fokus utama dalam orientasi ini adalah pembangunan aspek-aspek non-akademik
siswa seperti keterampilan sosial, kesehatan mental, harga diri, dan kemandirian.
Konselor bekerja dengan siswa untuk membantu mereka mengatasi masalah pribadi,
mengembangkan hubungan yang sehat, dan meraih potensi pribadi mereka.
3. Orientasi Karir (Vocational Orientation): Orientasi ini menekankan pada pelayanan
yang berhubungan dengan pengambilan keputusan karir dan persiapan untuk dunia
kerja. Hakekat dari orientasi karir adalah bahwa BK membantu siswa dalam
memahami minat, bakat, nilai-nilai, dan kebutuhan mereka untuk membuat pilihan
pendidikan dan karir yang tepat. Konselor bekerja dengan siswa untuk menyediakan
informasi tentang berbagai pilihan karir, memberikan bimbingan dalam
merencanakan jalur pendidikan dan karir, serta membantu mereka mengembangkan
keterampilan yang diperlukan untuk sukses di tempat kerja.
10. Apa yang akan terjadi apabila masing-masing masing-masing prinsip bimbingan
diabaikan?
Jawaban:
Apabila masing-masing prinsip bimbingan diabaikan dalam praktik bimbingan
dan konseling di sekolah, akan muncul berbagai konsekuensi negatif yang dapat
mempengaruhi efektivitas dan etika layanan BK. Berikut adalah beberapa contoh
dampak yang mungkin terjadi jika masing-masing prinsip diabaikan:
1. Kesetaraan (Equality):Ketidaksetaraan dan diskriminasi dalam layanan BK, seperti
perlakuan yang tidak adil atau preferensial terhadap siswa berdasarkan faktor-
faktor seperti ras, agama, atau gender.Siswa merasa tidak dihargai atau tidak
didukung secara adil oleh konselor, yang dapat mempengaruhi motivasi dan
partisipasi mereka dalam proses BK.
2. Kerahasiaan (Confidentiality):
Pelanggaran privasi siswa dengan menyebarkan informasi pribadi atau sensitif
tanpa izin atau kebutuhan yang jelas.
Siswa merasa tidak aman atau tidak percaya untuk berbicara tentang masalah
pribadi mereka, yang dapat menghambat efektivitas proses bimbingan dan
konseling.
3. Keterbukaan (Openness):
Konselor menunjukkan sikap yang tidak mendukung, menilai, atau menghakimi
terhadap siswa, yang dapat membuat siswa merasa tidak nyaman atau dihakimi.
Kurangnya komunikasi terbuka antara konselor dan siswa, yang dapat
menghambat pembangunan hubungan percaya yang diperlukan dalam proses BK.
4. Kepercayaan (Trust):
Kehilangan kepercayaan siswa terhadap konselor akibat pelanggaran kerahasiaan
atau sikap tidak mendukung, yang dapat menghambat kemajuan siswa dalam
mencapai tujuan BK mereka.
Kurangnya hubungan percaya antara konselor dan siswa dapat menghambat
efektivitas intervensi BK dan dukungan emosional yang diberikan kepada siswa.
5. Kepatuhan (Compliance):
Pelanggaran kode etik atau standar profesional dalam praktek BK, yang dapat
mengurangi kepercayaan publik terhadap layanan BK dan reputasi sekolah.
Potensi konsekuensi hukum atau sanksi disiplin jika konselor melanggar aturan
atau regulasi yang berlaku dalam praktik BK.
6. Keterlibatan (Involvement):
Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses BK akibat kurangnya komunikasi,
dorongan, atau dukungan dari konselor.
Siswa mungkin merasa tidak memiliki kendali atau tanggung jawab atas keputusan
mereka sendiri, yang dapat mengurangi efektivitas intervensi BK dan kemandirian
siswa.

Anda mungkin juga menyukai