melalui materi saat jam bimbingan dan konseling di kelas dan memalui
konsultasi atau konseling di ruang BK.
Saat masih menggunakan kurikulum KTSP, semua kelas mendapat jam
pelajaran bimbingan dan konseling. Jam di pembelajaran di kelas ini
dimanfaatkan guru BK untuk mengenali siswa-siswinya dan mengajak mereka
untuk bisa akrab dan sering pergi ke ruang BK ketika mengalami kesulitan atau
butuh konsultasi. Selain itu kegiatan inti dari pembelajaran di kelas ini adalah
memberikan materi tentang layanan bimbingan dan konseling. Materi yang
diberikan menggunakan panduan rencana pembelajaran yang dibuat sendiri oleh
guru bimbingan dan konseling. Materi yang diberikan berupa beberapa topik
permasalahan yang di setiap topik ini mengandung beberapa jenis bidang
layanan, jenis layanan dan fungsi layanan bimbingan dan konseling. Seperti
yang saya baca dari contoh RPP di kelas X selama satu semester terdapat
delapan topik permasalahan, yaitu sebagai berikut:
1. Orientasi Sekolah. Pada topik permasalahan ini mengandung bidang
bimbingan pribadi dan bidang bimbingan belajar. Jenis layanannya adalah
layanan orientasi dan merupakan fungsi layanan pemahaman. Pada topik
permasalahan ini siswa akan diberi materi tentang pengenalan sekolah seperti
pengenalan tentang fasilitas sekolah, struktur organisasi sekolah, guru dan
karyawan beserta tugas dan wewenangnya, serta visi dan misi sekolah. Topik
orientasi sekolah ini biasanya dilaksanakan atau diberikan pada saat awal ajaran
baru.
2. Hak dan Kewajiban Siswa. Tata tertib sekolah. Bidang bimbingan yang
terkandung dalam topik ini adalah bidang bimbingan pribadi, sosial dan belajar.
Merupakan jenis layanan informasi dan merupakan fungsi pemahaman. Disini
siswa akan diberi materi tentang hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah
dan bagaimana mereka harus mematuhi tata tertib dengan segala
konsekuensinya.
3. Pemahaman Diri. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah
bidang bimbingan pribadi. Termasuk jenis layanan informasi dan merupakan
fungsi pemahaman. Disini materi yang diberikan adalah tentang bagaimana
mengenal dan memahami karakteristik diri sendiri. Topik permasalahan ini
hanya berorientasi pada bidang bimbingan pribadi. Siswa akan diberi arahan
untuk mengenali diri dengan bakat yang mereka punyai dan memahami
kelebihan dan kekurangan apa yang mereka miliki.
4. Konsep Diri. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah bidang
bimbingan pribadi dan sosial. Jenis layanan informasi dan merupakan fungsi
pemahaman. Pada topik ini siswa akan diberi materi tentang pengertian konsep
diri dan apa saja unsur-unsur dari konsep diri, apa saja konsep diri yang positif
dan apa saja konsep diri yang negatif.
5. Nilai-Nilai Kehidupan. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya
adalah bidang bimbingan pribadi, sosial dan karir. Merupakan jenis layanan
informasi dan fungsi layanan pemahaman dan pencegahan. Disini siswa akan
siswa yang memilih untuk bekerja, pihak sekolah juga menyalurkan siswa-siswa
mereka pada perusahaan-perusahaan tertentu.
Pada bidang bimbingan kehidupan berkeluarga belum pernah ada siswa
yang berkonsultasi tentang itu. Sedangkan pada bidang bimbingan
keberagamaan, pernah ada siswa yang berkonsultasi ingin pindah agama.
Menurut narasumber, sebenarnya pelayanan di ruang BK dengan cara siswa
datang dan berkonsultasi pada guru BK itu lebih efektif dan lebih mudah dalam
memberikan bimbingan dan membantu mengembangkan kepribadian mereka,
karena bisa lebih intensif dan leluasa, akan tetapi kesadaran siswa dan keinginan
siswa untuk ke ruang BK masih rendah. Banyak yang masih menganggap
bahwa ruang BK merupakan tempatnya siswa-siswa yang bermasalah.
Perubahan kurikulum ini menyebabkan tidak ada lagi jam BK untuk
masuk ke kelas. Sehingga kelas X dan kelas XI tidak diberi materi tentang BK
di kelas. Hal ini menyebabkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
menjadi kurang efektif dan sangat tidak maksimal. Pelayanan bimbingan dan
konseling hanya mengandalkan dari pelayanan di ruang BK saja, itu pun kalau
siswa-siswa mau datang ke ruang BK. Padahal masih banyak siswa yang
enggan untuk berkonsultasi ke ruang BK karena menganggap bahwa ruang BK
merupakan tempatnya orang yang bermasalah.
Kebanyakan siswa yang datang ke ruang BK adalah siswa kelas XII
karena hanya kelas XII yang saat ini masih ada jam pelajaran bimbingan dan
konseling. Guru-guru BK mengaku bahwa mereka mengalami kesulitan.
Sekarang, BK hanya diberi waktu untuk mengenalkan tentang BK kepada siswa
pada saat masa orientasi siswa saja. Ini dirasa kurang cukup. Dalam
melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling, harus ada yang namanya
keterdekatan antara siswa dengan konselor atau guru BK. Bagaimana
keterdekatan ini terbentuk jika siswa-siswanya sendiri tidak mengenal guru BK,
kurang mengerti dan memahami bagaimana sebenarnya pelayanan BK di
sekolah. Hal inilah yang masih di pikirkan oleh guru BK.
Tantangan yang harus dihadapi oleh guru BK saat ini adalah bagaimana
mendekati peserta didik, bagaimana peserta didik memahami pelayanan
bimbingan dan konseling yang sebenarnya, dan merubah paradigma peserta
didik tentang ruang BK adalah tempatnya peserta didik bermasalah tanpa ada
jam masuk kelas dan pemberian materi. Selama ini usaha yang dilakukan guru
BK adalah meminta jam pelajaran dari guru mata pelajaran. Mereka selalu
bertanya dengan guru mata pelajaran yang lain, apakah ada jam pelajaran yang
sisa, ataupun ada guru yang tidak bisa hadir ke kelas, lalu jam tersebut mereka
gunakan untuk memberi sedikit materi tentang bimbingan dan konseling.
Akan tetapi hal ini tidak bisa dilakukan secara terus-menerus karena mata
pelajaran lain juga tidak bisa dimintai jam terus dan tidak selalu ada kelas yang
kosong. Untuk mendekati peserta didik pun sangat sulit jika tidak ada
pertemuan dalam pembelajaran di kelas. Guru BK tidak mungkin mendekati
seluruh peserta didiknya satu persatu. Padahal di SMK N 2 Purworejo, setiap
guru BK ditanggung jawabi untuk 200 siswa. Jadi perubahan kurikulum ini
benar-benar membuat pelayanan bimbingan dan konseling tidak bisa maksimal
dan membuat BK harus berpikir lebih keras bagaimana mereka bisa
melaksanakan tugas mereka dengan maksimal.