Anda di halaman 1dari 6

Bimbingan dan Konseling di SMK N 2 Purworejo belum ada struktur

organisasinya. Bimbingan dan konseling disini hanya terdiri dari satu


koordinator dan empat guru BK di bawahnya. Koordinatornya adalah Ibu
Pratiwi Astuti, sedangkan ketiga guru BK adalah Ibu Ida, Ibu Marfuah, Ibu
Kitin, dan Pak Mardhani.
Latar belakang pendidikan guru BK di SMK N 2 Purworejo tidak hanya
dari lulusan jurusan bimbingan dan konseling saja, tetapi ada yang dari prodi
psikologi pendidikan dan ada yang dari prodi akuntansi, tetapi sertifikasinya
mengambil bimbingan dan konseling. Hal ini berkaitan dengan salah satu asas
pelaksanaan bimbingan dan konseling, yaitu asas keahlian.
Asas keahlian merupakan usaha bimbingan dan konseling dilakukan
secara teratur, sistematik dan dengan menggunakan prosedur, teknik serta alat
yang memadai. Asas keahlian ini akan menjamin keberhasilan usaha bimbingan
dan konseling dan selanjutnya keberhasilan bimbingan dan konseling akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat. Dengan penerapan asas keahlian ini
akan menunjukkan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan
profesional yang diselenggarakan oleh tenaga ahli khusus dididik untuk
melaksanakan pekerjaan itu. Inti dari asas keahlian ini adalah bahwa pelayanan
bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh
orang-orang yang berpendidikan khusus tentang bimbingan dan konseling agar
usaha pelayanan ini dapat berjalan sebagaimana mestinya dan mendapat
kepercayaan dari masyarakat.
Apabila seorang konselor atau guru BK berasal dari latar belakang
pendidikan yang bukan jurusan bimbingan dan konseling, maka guru tersebut
tentunya harus segera menyesuaikan dan berusaha untuk mendalami tentang
bimbingan dan konseling agar bisa setara dengan mereka yang berlatar belakang
pendidikan dari bimbingan dan konseling. Seperti narasumber yang saya
wawancarai merupakan guru BK yang berasal dari lulusan prodi psikologi
pendidikan. Beliau mengatakan bahwa untuk pertama kali harus mengajar
bimbingan dan konseling Beliau mengalami kesulitan dan hambatan. Mungkin
karena masih kurang pengetahuan dan belum terbiasa, walaupun menurut beliau
psikologi dan bimbingan dan konseling mempunyai kaitan dan bahkan
bimbingan dan konseling merupakan bagian dari psikologi. Secara kejiwaan,
psikologi lebih mendalami daripada bimbingan dan konseling. Untuk itu beliau
terus belajar dan banyak bertanya dan berdiskusi dengan sesama guru BK yang
lebih ahli agar bisa mengejar pengetahuan yang belum beliau kuasai dan bisa
menjadi tenaga yang benar-benar ahli.
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling terdapat enam bidang
layanan, yaitu bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar, belajar karier,
bidang berkeluarga dan bidang keberagamaan. Masing-masing bidang ini
mempunyai cara tersendiri untuk memaksimalkan bidang layanan tersebut.
Pelaksanan ke enam bidang layanan ini di SMK N 2 Purworejo dilakukan

melalui materi saat jam bimbingan dan konseling di kelas dan memalui
konsultasi atau konseling di ruang BK.
Saat masih menggunakan kurikulum KTSP, semua kelas mendapat jam
pelajaran bimbingan dan konseling. Jam di pembelajaran di kelas ini
dimanfaatkan guru BK untuk mengenali siswa-siswinya dan mengajak mereka
untuk bisa akrab dan sering pergi ke ruang BK ketika mengalami kesulitan atau
butuh konsultasi. Selain itu kegiatan inti dari pembelajaran di kelas ini adalah
memberikan materi tentang layanan bimbingan dan konseling. Materi yang
diberikan menggunakan panduan rencana pembelajaran yang dibuat sendiri oleh
guru bimbingan dan konseling. Materi yang diberikan berupa beberapa topik
permasalahan yang di setiap topik ini mengandung beberapa jenis bidang
layanan, jenis layanan dan fungsi layanan bimbingan dan konseling. Seperti
yang saya baca dari contoh RPP di kelas X selama satu semester terdapat
delapan topik permasalahan, yaitu sebagai berikut:
1. Orientasi Sekolah. Pada topik permasalahan ini mengandung bidang
bimbingan pribadi dan bidang bimbingan belajar. Jenis layanannya adalah
layanan orientasi dan merupakan fungsi layanan pemahaman. Pada topik
permasalahan ini siswa akan diberi materi tentang pengenalan sekolah seperti
pengenalan tentang fasilitas sekolah, struktur organisasi sekolah, guru dan
karyawan beserta tugas dan wewenangnya, serta visi dan misi sekolah. Topik
orientasi sekolah ini biasanya dilaksanakan atau diberikan pada saat awal ajaran
baru.
2. Hak dan Kewajiban Siswa. Tata tertib sekolah. Bidang bimbingan yang
terkandung dalam topik ini adalah bidang bimbingan pribadi, sosial dan belajar.
Merupakan jenis layanan informasi dan merupakan fungsi pemahaman. Disini
siswa akan diberi materi tentang hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah
dan bagaimana mereka harus mematuhi tata tertib dengan segala
konsekuensinya.
3. Pemahaman Diri. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah
bidang bimbingan pribadi. Termasuk jenis layanan informasi dan merupakan
fungsi pemahaman. Disini materi yang diberikan adalah tentang bagaimana
mengenal dan memahami karakteristik diri sendiri. Topik permasalahan ini
hanya berorientasi pada bidang bimbingan pribadi. Siswa akan diberi arahan
untuk mengenali diri dengan bakat yang mereka punyai dan memahami
kelebihan dan kekurangan apa yang mereka miliki.
4. Konsep Diri. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah bidang
bimbingan pribadi dan sosial. Jenis layanan informasi dan merupakan fungsi
pemahaman. Pada topik ini siswa akan diberi materi tentang pengertian konsep
diri dan apa saja unsur-unsur dari konsep diri, apa saja konsep diri yang positif
dan apa saja konsep diri yang negatif.
5. Nilai-Nilai Kehidupan. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya
adalah bidang bimbingan pribadi, sosial dan karir. Merupakan jenis layanan
informasi dan fungsi layanan pemahaman dan pencegahan. Disini siswa akan

diberi materi tentang nilai-nilai kehidupan, bagaimana bersosialisasi dengan


nilai-nilai kehidupan dan bagaimana mengambil keputusan berdasarkan nilainilai kehidupan.
6. Eksplorasi Dan Potensi Dasar. Bidang layanan yang terkandung dalam topik
ini adalah bidang bimbingan pribadi dan belajar. Jenis layanan informasi dan
merupakan fungsi layanan pemahaman. Pada topik ini siswa akan diberi materi
tentang paradigma belajar yang benar, bagaimana mengenali potensi dasar
untuk belajar dan cara menyusun rencana pengembangan potensi dasar.
7. Evaluasi Diri Setiap Waktu. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya
adalah bidang bimbingan pribadi, sosial dan belajar. Jenis layanan konten dan
merupakan fungsi pemahaman, pencegahan dan pengentasan. Pada topik ini
siswa diberi materi tentang cara mengevaluasi prestasi pada semester
sebalumnya, mengevaluasi sikap dan perilakunya selama ini, mengevaluasi
kegiatannya dalam beribadah dan menyusun rencana dan strategi
pengembangan dirinya.
8. Psikologi Remaja. Bidang bimbingan yang ada di dalamnya adalah bidang
bimbingan pribadi dan sosial, jenis layanan informasi dan merupakan fungsi
layanan pemahaman, pencegahan dan pengentasan. Pada topik ini siswa akan
diberi materi tentang mengenali ciri-ciri perkembangan remaja, tugas-tugas
perkembangan remaja, dan masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi
remaja. Dari kedelapan topik permasalahan tersebut, bidang bimbingan pribadi
selalu terkandung di dalamnya, hal ini berarti bahwa bidang bimbingan pribadi
merupakan bidang bimbingan yang paling penting bagi siswa dan bidang
bimbingan yang paling ditonjolkan.
Materi tersebut diberikan agar siswa mempunyai pengetahuan dan
gambaran mengenai bidang layanan bimbingan dan konseling, sehingga nanti
ketika mereka mengalami kesulitan mereka bisa berkonsultasi langsung dengan
guru BK. Jadi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas
berupa materi yang didalamnya mengandung bidang-bidang bimbingan dan
layanan-layanan bimbingan, serta dijelaskan pula fungsi bimbingan dan
konseling apa yang terdapat dalam materi tersebut.
Selain melalui pembelajaran di kelas, pelayanan bimbingan dan konseling
juga diberikan kepada siswa-siswa yang datang ke ruang BK untuk konsultasi
atau mendiskusikan sesuatu, dan juga diberikan melalui penyelesaian masalahmasalah yang terjadi di sekolah. Di SMK N 2 Purworejo, rata-rata setiap
harinya ada 3-4 orang yang datang ke ruang BK, entah itu untuk konsultasi
ataupun karena masalah. Bidang bimbingan yang paling sering di konsultasikan
adalah pribadi dan karier. Tetapi bidang bimbingan yang lain juga sering di
konsultasikan juga. Yang paling jarang adalah bidang bimbingan untuk
kehidupan berkeluarga.
Pada bidang kehidupan pribadi, yang biasa dikonsultasikan oleh siswa
adalah mengenai pengembangan bakat, konsultasi memilih jurusan, masalah
pribadi yang berkaitan dengan emosi dan masih banyak yang lainnya. Disini

guru BK mencoba untuk menyelesaikan dan memberika arahan kepada siswa


tentang masalah-masalah yang mereka hadapi, ataupun hal-hal yang mereka
tanyakan tanpa adanya paksaan. Misalnya sudah pernah ada siswa yang
sebenarnya dia mempunyai bakat, akan tetapi dia tidak tau bagaimana untuk
mengembangkannya. Dari pihak BK tidak pernah memaksa anak tersebut harus
mengikuti ekstrakurikuler ini atau itu, tetapi mereka hanya membiarkan anak
tersebut untuk mencoba memilih dan menghubungkan kegiatan apa yang harus
dia pilih sesuai dengan bakat yang dia miliki.
Pada bidang bimbingan sosial, yang sering terjadi adalah masalah akibat
adanya interaksi atau komunikasi yang salah pada siswa-siswa. Terkadang
dalam berinteraksi terdapat salah kata atau sikap yang entah itu sengaja atau
tidak terkadang menyinggung atau menyakiti orang lain. Hal inilah yang
akhirnya menimbulkan salah paham dan mendatangkan konflik. Pernah terjadi
perkelahian antar siswa yang hanya disebabkan oleh perkataan salah satu siswa
yang akhirnya membuat siswa yang lain menjadi marah. Guru BK disini
memanggil kedua belah pihak dan mendamaikan mereka dengan cara
meluruskan masalah apa yang sebenarnya terjadi, menjelaskan bahwa mereka
hanya salah paham dan setelah itu juga meberikan arahan bagaimana
seharusnya bersikap dan berkata yang sopan santun agar setiap tindakan dan
sikap kita tidak menimbulkan orang lain tersinggung dan mendatangkan
masalah.
Pada bidang bimbingan belajar, yang sering di tanyakan siswa adalah
tentang cara belajar yang efektif dan benar. Banyak siswa yang mengeluh
bahwa mereka tidak bisa memanaj waktu mereka untuk belajar dan susah
berkonsentrasi dalam belajar. Dari pihak BK memberikan arahan bahwa siswa
harus membuat jadwal belajar, dan memberi saran agar mereka bisa
berkonsentrasi dalam belajar, seperti memberikan saran tempat-tempat belajar
yang baik, bagaimana mencari suasana tempat belajar yang baik, dan lain
sebagainya.
Bidang bimbingan karier merupakan bidang bimbingan yang paling
sering ditanyakan dan di konsultasikan siswa, terutama siswa-siswa kelas XII.
Mereka sering mengalami kebingungan akan masa depan mereka, apakah
memilih kerja atau melanjutkan studi. Ada banyak faktor yang menjadi
pertimbangan mereka dan sering kali ditanyakan pada guru BK. Disini guru BK
memberikan saran bagimana mereka seharusnya mengambil keputusan dilihat
dari faktor-faktor dan keadaan masing-masing siswa. Bagaimana mereka harus
memilih jurusan bagi mereka yang ingin melanjutkan studi, dan pada bidang
bimbingan ini guru BK menjalin kerjasama dengan pihak luar, yaitu universitasuniversitas baik itu negeri maupun swasta dan perusahaan-perusahaan tertentu.
Bagi mereka yang akan melanjutkan studi, sekolah menerima adanya sosialisasi
dari berbagi universitas agar siswa-siswa tahu bagimana gambaran universitas
tertentu dan apa saja jurusan yang dapat mereka pilih. Sedangkan bagi siswa-

siswa yang memilih untuk bekerja, pihak sekolah juga menyalurkan siswa-siswa
mereka pada perusahaan-perusahaan tertentu.
Pada bidang bimbingan kehidupan berkeluarga belum pernah ada siswa
yang berkonsultasi tentang itu. Sedangkan pada bidang bimbingan
keberagamaan, pernah ada siswa yang berkonsultasi ingin pindah agama.
Menurut narasumber, sebenarnya pelayanan di ruang BK dengan cara siswa
datang dan berkonsultasi pada guru BK itu lebih efektif dan lebih mudah dalam
memberikan bimbingan dan membantu mengembangkan kepribadian mereka,
karena bisa lebih intensif dan leluasa, akan tetapi kesadaran siswa dan keinginan
siswa untuk ke ruang BK masih rendah. Banyak yang masih menganggap
bahwa ruang BK merupakan tempatnya siswa-siswa yang bermasalah.
Perubahan kurikulum ini menyebabkan tidak ada lagi jam BK untuk
masuk ke kelas. Sehingga kelas X dan kelas XI tidak diberi materi tentang BK
di kelas. Hal ini menyebabkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
menjadi kurang efektif dan sangat tidak maksimal. Pelayanan bimbingan dan
konseling hanya mengandalkan dari pelayanan di ruang BK saja, itu pun kalau
siswa-siswa mau datang ke ruang BK. Padahal masih banyak siswa yang
enggan untuk berkonsultasi ke ruang BK karena menganggap bahwa ruang BK
merupakan tempatnya orang yang bermasalah.
Kebanyakan siswa yang datang ke ruang BK adalah siswa kelas XII
karena hanya kelas XII yang saat ini masih ada jam pelajaran bimbingan dan
konseling. Guru-guru BK mengaku bahwa mereka mengalami kesulitan.
Sekarang, BK hanya diberi waktu untuk mengenalkan tentang BK kepada siswa
pada saat masa orientasi siswa saja. Ini dirasa kurang cukup. Dalam
melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling, harus ada yang namanya
keterdekatan antara siswa dengan konselor atau guru BK. Bagaimana
keterdekatan ini terbentuk jika siswa-siswanya sendiri tidak mengenal guru BK,
kurang mengerti dan memahami bagaimana sebenarnya pelayanan BK di
sekolah. Hal inilah yang masih di pikirkan oleh guru BK.
Tantangan yang harus dihadapi oleh guru BK saat ini adalah bagaimana
mendekati peserta didik, bagaimana peserta didik memahami pelayanan
bimbingan dan konseling yang sebenarnya, dan merubah paradigma peserta
didik tentang ruang BK adalah tempatnya peserta didik bermasalah tanpa ada
jam masuk kelas dan pemberian materi. Selama ini usaha yang dilakukan guru
BK adalah meminta jam pelajaran dari guru mata pelajaran. Mereka selalu
bertanya dengan guru mata pelajaran yang lain, apakah ada jam pelajaran yang
sisa, ataupun ada guru yang tidak bisa hadir ke kelas, lalu jam tersebut mereka
gunakan untuk memberi sedikit materi tentang bimbingan dan konseling.
Akan tetapi hal ini tidak bisa dilakukan secara terus-menerus karena mata
pelajaran lain juga tidak bisa dimintai jam terus dan tidak selalu ada kelas yang
kosong. Untuk mendekati peserta didik pun sangat sulit jika tidak ada
pertemuan dalam pembelajaran di kelas. Guru BK tidak mungkin mendekati
seluruh peserta didiknya satu persatu. Padahal di SMK N 2 Purworejo, setiap

guru BK ditanggung jawabi untuk 200 siswa. Jadi perubahan kurikulum ini
benar-benar membuat pelayanan bimbingan dan konseling tidak bisa maksimal
dan membuat BK harus berpikir lebih keras bagaimana mereka bisa
melaksanakan tugas mereka dengan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai