TEORI LINGKUNGAN
Dosen Mata Kuliah
SetyaWahyuningsih
Disusun oleh :
Gina Oktavani 152151117
Sofa Sofiatul Wahidah 152151110
Anis Mulyani 152151122
2015-C
2015
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik guna
memenuhi tugas mata kuliah landasan pendidikan
Universitas Siliwangi.
Makalah ini berjudul TEORI LINGKUNGAN yang disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah landasan pendidikan dan menambah wawasan bagi pembaca. Makalah ini
berisi tentang pengertian lingkungan, fungsi lingkungan, dan jenis-jenis lingkungan.
Makalah ini tersusun atas kerjasama anggota kelompok mata kuliah landasan
pendidikan, dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan itu penulis
ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang telah berjasa membantu
penyusunan makalah ini.
Penulis sangat menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
materi maupun sistematikanya. Sehubungan dengan itu, kritik dan saran sangatlah berharga
bagi penulis untuk perbaikan makalah berikutnya. Akhirnya penulis sampaikan
permohonan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Tasikmalaya,
Penulis
DAFTAR ISI
1
September 2015
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan.......................................................................................1
1.4 Manfaat.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
A. Pengertian dan Fungsi Lingkungan................................................................3
B. Jenis Jenis lingkungan.................................................................................5
C. Pengaruh Timbal Balik Antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan
Peserta Didik.......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia tumbuh dan berkembang di lingkungan sehingga manusia akan mendapat
pengaruh dari keluarga, sekolah dam masyarakat luas. Ketiga lingkungan ini akan akan
mempengaruhimanusia secara bervariasi. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang penting dari bayi hinggaanak mulai masuk taman kanak kanak ataupun sekolah.
Makin bertambah usia manusia, peranan sekolah dan masyarakat semakin penting, namun
peran keluarga tidak terputus
Pemahaman peran keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai lingkungan
pendidikan akan sangat penting dan upaya dalam membantu perkembangkan peserta didik
yang optimal. Pemahaman itu bukan hanya tentang peranannya masing masing, tetapi
juga keterkaitan dan saling pengaruh antar ketiganya dalam perkembangan manusia. Sebab
pada hakikatnya peranan ketiga pusat pendidikan itu secara bersama sama mempengaruhi
manusia, meskipun dengan bobot pengaruh yang bervariasi sepanjang hidup manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas perlu dilakukan perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan fungsi lingkungan?
2. Apasaja jenis jenis lingkungan?
3. Bagaimana keterkaitan jenis lingkungan terhadap perkembangan peserta didik?
1.3 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi lingkungan.
2. Untuk mengetahui jenis jenis lingkungan.
3. Untuk mengetahui keterkaitan jenis jenis lingkungan terhadap perkembangan
peserta didik
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat di peroleh dari pembuatan makalah ini oleh penulis
diantaranya:
1. Penulis dapat mengetahui lebih luas tentang teori lingkungan.
2. Penulis menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab karena adanya tugas
pembuatan makalah ini.
3. Penulis mempunyai pengalaman untuk bekal masa depan setelah lulus dari
perguruan tinggi negeri
BAB II
PEMBAHASAN
2. Fungsi lingkungan
Fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi
dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, lingkungan, social) utamanya berbagai
sumber daya pendidikan yang yang tersedia,agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang
optimal. Penataan lingkungan itu terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat
berkembang efisien dan efektif. Seperti diketahui proses pertumbuhan dan perkembangan
Kualitas manusia, baik aspek kepribadian maupun aspek penguasaan dasar dasar ilmu
pengetahuan, serta kemahiran dalam spesialisasi tertentu,merupakan hasil kerja dari katiga
lingkungan pendidkan itu.
antara guru dan murid serta didukung oleh iklim keterbukaan yang
demokratis dalam masyarakat. Dengan kata lain, terdapat saling pengaruh antara ketiga
pusat pendidikan itu.
Dalam peraturan Dasar Perguruan Nasional Taman Siswa (Putusan Kongres X
tanggal 5 10 Desember 1966) pasal 15 ditetapkan bahwa:
yang
berpengaruh
adalah
kebudayaan
tingkat
kemakmuran,
keadaan
Pasal10 ayat 4 pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar
sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama,
nilai, budaya, nilai moral dan keterampilan.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat
yang sebaik baiknya untuk melakukan pendidikan orang seorang (pendidikan individual)
maupun pendidikan sosial.
Lingkungan keluarga adalah pusat pendidikan yang penting dan menentukan
kepribadian. Tapi tidak hanya pusat penanaman dasar pendidikan watak pribadi saja
tetapipendidikan soaial.
Menurut Decroly 70 % dari anak anak yang jatuh ke jurang kejahatan berasal dari
keluarga yang rusak kehidupannya.
Pengaruh hubungan antara ibu dan anak sangat besar sehingga perlu mendapat
perhatian, utamanya pengaruh pengawasan berlebihan terhadap pengertian anak. Levy
membedakan pengawasan yang berlebihan ini menjadi dua yaitu memanjakan dan
mendominasi anak. Anak yang dimanjakan akan lebih bersifat tidak penurut, agresif, dan
suka menentang. Sebaliknya anak yang diasuh oleh ibu yang suka mendominasi akan
berkembang menjadi anak yang penurut dan selalu bergantung pada orang lain (kurang
inisiatif). Akan tetapi disekolah baik anak yang dimanjakan maupun anak yang didominasi
pada umumnya tidak mendapatkan kesulitan dalam belajar. Berdasarkan hasil
penelitiannya Levy menyimpulkan bahwa meskipun anak yang suka dimanjakan selalu
merepotkan orang tuanya dirumah, tetapi baik anak yang dimanjakan maupun selalu
didominasi oleh ibu ternyata sangat teliti sebagai murid dan dapat menyelesaikan
pekerjaan pekerjaan sekolahnya dengan baik
Disamping itu komposisi keluarga mempunyai pengaruh terhadap perkembangan
dan sosialisasi. Anak yang pertama lahir akan mendapat perhatian penuh,tetapi setelah
kelahiran adiknya maka dia harus menerima perhatiannya dibagi dengan adiknya. Anak
bungsu mempunyai pengalaman yang berbeda disbanding dengan anaktengah atau sulung.
Anak tunggal biasanya manja dan selalu menggantungkan diri kepada orang tuanya,
karena dia telah mendapatkan supervise sehingga anaktersebut disiplin dan tertib dalam
menyelesaikan tugas , hanyasaja anak tunggal cenderung kurang bersifat kompetitif.
Selainitu dalam keluarga ayah mempunyai arti yang berbeda beda dimata anak. Bagi
anak kecil ayah sebagai seseorang yang dapat melindungi dirinya dan sumber kekuatan
yang dapat mengatasi semua masalah. Bagi seorang anak laki - laki yang sedang tumbuh,
ayah dijadikan sebagai model yang patut dicontoh. Utamanya dalam proses sosialisasi.
Untuk anak perempuan, ayah dipandang sebagai pendorong berkembangnya feminis
(kewanitaan) yang akan terjadi jika ayah sering memberi komentar kepada anak
perempuannya mengenai pakaian dan tingkah lakunya. Sebaliknya ayah yang
memperlakukan anak perempuannya seperti anak laki laki akan mempersulit anak
perempuan itu dalam mengembangkan feminitasnya. Dari penelitian itu ternyata bahwa
ketiadaan ayah dalam keluarga menimbulkan berbagai persoalan, seperti kurangnya rasa
aman dan ketiadaan model bagi anak laki laki, ataupun perasaan kekosongan dan tidak
puas bagi anak perempuan. Apabila di sekolah ditemukan anak yang mengalami masalah
ketiadaan ayah tersebut, maka guru seyogianya dapat membantu mengatasi masalah itu
antara lain dengan mengalihkan kepada figure pengganti ayah.
Beberapa tahun ini terdapat masalh ayah dan ibu yang sibuk bekerja dan anaknya
di asuh oleh pembantu yang pendidikan dan sosial budaya yang relatif rendah. Sehingga
peran edukatif dari ibu sulit didapat oleh anak. Perlu diperhatikan lingkungan anak seperti
pembantu agar diyakini kontribusinya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang
bermutu.
2. Sekolah
Diantara tiga pusat pendidikan, sekolah merupakan sarana yang secara sengaja
dirancang untuk melaksanan pendidikan.
Seiring perkembangan zaman keluarga tidak mungkin lagi memenuhi seluruh
kebutuhan dan aspirasi generasi muda terhadap iptek. Sehingga peranan sekolah sangat
penting dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan
masyarakatnya itu. Namun sekolah pun mendapat kritik atas berbagi kekurangnnya yang
mencapi puncaknya dengan gagasan Ivan Illich untuk membebaskan masyarakat dari
wajib sekolah dengan buku yang terkenal Bebas dari sekolah . Meskipun gagasan itu
belum dapat diwujudkan termasuk dinegara Meksiko, meskipun begitu sekolah perlu
mendapatkan perhatian. Oleh karena itu kajian ini terutama diarahkan kepada pencarian
berbagai upayayang dapat dilakukan untuk meningkatkan peranan dan fungsi sekolah.
10
Sekolah
seharusnya
menjadi
pusat
pendidikan
yang
mencerminkan
masyarakatyang maju karena pemanfaatan secara optimal ilmu pengetahuan dan teknologi,
tetapi tetap berpijak pada ciri keindonesiaan. Dengan demikian pendidkan di sekolah
seyogianya secara seimbang dan serasi menjamah aspek pembudayaan, penguasaan
pengetahuan, dan pemilikan keterampilan peserta didik.
Suatu alternatif yang mungkin dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah,
antara lain:
a. pengajaran yang mendidik
Yakni pengajaran yang secara serentak memberi peluang pencapaian tujuan
instruksional bidang studi dan tujuan tujuan umum pendidikan lainnya.
Proses pelajar seyogionya memberi peranan dan tanggung jawab yang selaras dan
seimbang antara guru dan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar, yakni CBSA ( Cara
Belajar Siswa Aktif) atau pendekatan proses.
Untuk mewujudkan pengajaran yang mendidik, perlu pula dikemukakan bahwa
setiap keputusan dan tindakan guru dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan
membawa berbagai dampak atau efek kepada
11
belajar
sebagai
upaya
dalam
12
13
Kaitan antara masyarakt dan pendidik dapat ditimjau dari 3 segi yakni:
a. Masyarakat sebagai penyelenggra pendidikan, bak yang dilembagakan ( jalur
sekolah dan jalur luar sekolah) maupun yang tidak dilembagakan (jalur luar
sekolah).
b. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial dimasyarakat, baik
langsung maupun tak langsng, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c. Dalam masyarakat terdapat berbagai sumber belajar, aik yang di rancang maupun
di manfaatkan. Perlu pula diingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup seharihari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya itu
untuk meningkatkan dirinya.
Manusia sepanjang selalu terbuka akan peluang memperoleh pendidikan (asas
pendidikan seumur hidup), dan dari sisi lain, manusia seyogiamya belajar sepanjang
hayat. Implikasi dari asas tersebut adalah dalam bebera[a tahun terakhir ini belajar melalui
pengalaman (experiential learning ) makin lama makn penting (Kolb, 1984), bahkan telah
dinilai dan diakui sebagai sesuatu yang setara dengan hasil belajar lainnya melalui
penilaian hasil belajar melalui pengalaman (PHBMP) serta dihargai seagai bagian dari
kredit dalam program pendidikan tinggi (Raka Joni,1992 : Lamdin, 1992). Di amerika
serikat dikembangkan program khusus school for new learning dari de paul university.
Dalam UU RI No 2 Tahun 1989 Sisdiknas, gagasan-gagasan tersebut telah tercermin
dalam pasal 24 ayat 2 (pendidikan berkelanjutan dan terbuka) pasal, 26 dll.
Menurut Koentjaningrat (dari Wayan Ardhana 1986. Modul 1/71-72 paling sedikit
dapat dibedakan menjadi 6 type sosial udaya, sbb:
a.) Tipe masyarakat berdasarkan sistem berkebun yang amat sederhana, hidup dengan
berrburu, dan belum mempunyai kebiasaan menanam padi.
b.) Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau sawah
dengan tanaman pokok padi.
c.) Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan sistem bercocok tanam di ladang atau
sawah dengan tanaman pokok padi.
d.) Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan sistem bercocok tanam di sawah dengan
tanaman pokok padi.
e.) Tipe masyarakat perkotaan yang mempunyai ciri-ciri pusat pemerintahan dengan
sektor perdagangan dan industri yang lemah.
14
keyakinan
agama
anggota-anggotanya,
maka
organisasi
tersebut
keyakinan
serta
praktek-praktek
keagamaan
dengan
cara
15
(b) Mengajarkan pada merka tingkah laku dan prinsif-prinsif moral yang sesuai
dengan keyakinan-keyakinan agamanya.
(c) Memberikan model-model bagi perkembangan watak.
Media masa ,erupakan salah satu faktor dalam lngkungan masyarakat yang makin
penting peranannya. Pada umunya media masa itu mempunyai 3 fungsi: informasi,
edukasi, dan rekreasi. Karena kemajuan teknologi komunikasi pada masa ini, dan terlebih
masa yang akan datang, maka media masa sedang mengalami perubahan yang cepat.
Media masa mempunyai sumbangan yang besar dalam mengitregasikan kebudayaan serta
mensosialisasikan generasi mudanya. Wayan Ard hana (1989 : modul 4/23)
mengemukakan bahwa media masa memiliki 3 macam pengaruh. Pertama, pengaruh
sosialisasi dalam arti luas, utamanya tentang sikap dan nilai ni lai dasar masyarakat serta
model tingkah laku dalam berbagai bidang kehidupan. Kedua, pengaruh khusus jangka
pendek, media masa mungkin menyebabkan orang memberi produk tertentu ataupun
memberi suara/pendapat dengan cara tertentu. Ketiga, media masa memberikan pendidikan
dalam pengertian yang lebih formal, yaitu dalam memberikan informasi atau menyajikan
pengajaran dalam suatu idang studi.
16
PELATIHAN
PENGAJARAN
PEMBIMBINGAN
PRIBAD
I
JATI
PENGETAHUA
N
KETERAMPILAN
KELUARGA
17
18
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
BAB III
PENUTUP
Simpulan
1.
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda atau kesatuan mahluk hidup
termasuk didalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahluk hidup lainnya yang ada di
sekitarnya.
2. Fungsi utama Lingkungan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi
dengan berbagia lingkungan di sekitarnya
3. Jenis-jenis lingkungan antara lain: lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat
4.
Adanya
hubungan
timbal
balik
jenis
jenis
lingkungan
terhadap
perkembanganpeserta didik
Saran
Untuk mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan makalah mengenai
lingkungan ini dengan baik lagi, sehingga makalah ini menjadi lebih baik lagi
19
DAFTAR PUSTAKA