Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Sosio Antropologi Pendidikan
Oleh Kelompok 7 :
1. Muthiah Ikhwandhia
12502241016
2. Dewi Wulandari
12502244004
12502244008
4. Imam Supardi
12502249001
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga tugas makalah Sosio
Antropologi Pendidikan dengan tema Budaya Sekolah (School Culture)
ini
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................3
C. Tujuan Pembahasan ...................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Pengertian Budaya Sekolah ........................................................................4
B. Karakteristik Budaya Sekolah .....................................................................5
C. Unsur-unsur Budaya Sekolah.......................................................................6
1. Klasifikasi Budaya Sekolah Berdasarkan Usaha Peningkatan
Kualitas Pendidikan ..............................................................................6
2. Klasifikasi Budaya Sekolah Berdasarkan Kategori ...............................7
D. Fungsi dan Peran Budaya Sekolah...............................................................7
E. Membangun Kultur dan Masyarakat Sekolah .............................................9
F. Aplikasi Budaya Sekolah ..........................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
A. Kesimpulan ................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di era globalisasi menghadapi berbagai tantangan yang
semakin berat. Cepatnya perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat, di satu sisi dapat membawa kemajuan, namun juga
sekaligus melahirkan kegelisahan pada masyarakat. Salah satu hal yang
menggelisahkan adalah persoalan moral. Orang sepertinya tidak lagi memiliki
pegangan akan norma-norma kebaikan. Dalam situasi ini, terutama dalam
pendidikan, dibutuhkan sikap yang jelas arahnya dan norma-norma kebenaran
yang dapat dipertanggungjawabkan. Pendidikan tidak hanya dituntut untuk
mengikuti dan menyesuaikan dengan perubahan sosial yang ada, namun lebih
dari itu, pendidikan juga dituntut untuk mampu mengantisipasi perubahan
dalam menyiapkan generasi muda untuk mengarungi kehidupannya di masa
yang akan datang. Salah satu tantangan pendidikan masa depan adalah tetap
berlangsungnya pendidikan nilai, supaya nilai-nilai luhur yang menjadi acuan
dalam perilaku, dapat ditransformasikan dari generasi ke generasi, khususnya
dalam rangka menepis berbagai dampak negatif dari perubahan sosial. Namun
dalam kenyataannya, seperti diungkapkan oleh Sudarminta (Atmadi, 2000: 3)
sungguhkah kegiatan pendidikan selama ini, baik melalui jalur sekolah
maupun luar sekolah sudah kita rancang dan dilaksanakan dengan kesadaran
penuh akan perlunya mempersiapkan generasi muda agar mampu menghadapi
tantangan hidupnya di masa depan.
Institusi pendidikan terutama sekolah, selama ini dianggap sebagai salah
satu lembaga sosial yang paling konservatif dan statis dalam masyarakat.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sering kurang mampu mengikuti
dan menanggapi arus perubahan cepat yang terjadi di masyarakat. Supaya
kegiatan pendidikan mampu membekali peserta didik dalam menghadapi
tantangan hidupnya di masa depan, harus diantisipasi (berdasarkan
BAB II
PEMBAHASAN
keadilan,
pemberdayaan
dan
kedisiplinan.
Dalam
komunikasi,
kekeluargaan,
keterbukaan,
menemukan
masalah
kebersamaan,
dan
cepat
kegotongroyongan,
memperbaiki,
cepat
c. Berpeluang Sukses
Budaya yang berpeluang sukses adalah budaya yang memiliki daya
ungkit dan memiliki daya gerak yang tinggi. Hal ini sangat penting untuk
menumbuhkan rasa keberhasilan dan rasa mampu untuk melaksanakan
tugas dengan baik. Misalnya budaya gemar membaca. Budaya membaca di
kalangan siswa akan dapat mendorong mereka untuk banyak tahui tentang
berbagai macam persoalan yang mereka pelajari di lingkungan sekolah.
Demikian juga bagi guru mereka semakin banyak pengetahuan yang
diperolah, tingkat pemahaman semakin luas, semua ini dapat berlangsung
jika disertai dengan kesadaran, bahwa mutu/kualitas yang akan
menentukan keberhasilan seseorang.
menghargai
hasil
karya
orang
lain,
kesungguhan
dalam
pembuatan
media
pembelajaran.
Metode
pembelajaran
yang
10
menghadapi
masalah
sekolah,
dan
sekaligus
memecahkan
11
Semua warga sekolah harus dilatih berbuat jujur, mulai jujur kepada
dirinya sendiri, jujur kepada Tuhan, jujur kepada orang lain. Kejujuran itu
harus dibangun di sekolah.
c. Bertanggung jawab
Mahatma Gandhi mengingatkan bahwa semua hak itu berasal dari
kewajiban yang telah dilaksanakan dengan baik. Itulah sebabnya maka kita
harus memupuk rasa tanggung jawab ini sejak dini ini di lembaga
pendidikan sekolah, bahkan dari keluarga.
d. Menghormati hukum dan peraturan
Sering kita menghormati hukum dan peraturan karena takut kepada
para penegak hukum. Kita mematuhi hukum dan perundang-undangan
karena takut terhadap ancaman hukuman. Seharusnya, kita mengormati
hukum dan peraturan atas dasar kesadaran bahwa hukup dan peraturan itu
adalah kita buat untuk kebaikan hidup kita.
e. Tepat waktu
Waktu adalah pedang, adalah warisan petuah para sahabat Nabi. Time
is money adalah warisan para penjelajah rules of the waves bangsa
pemberani orang Inggris. Maka tanamlah benih-benih menghargai waktu
di ladang sekolah kita. Sudah tentu masih banyak lagi nilai-nilai sosial
budaya yang harus kita tanam melalui ladang lembaga pendidikan sekolah.
Nilai-nilai sosial budaya tersebut harus dapat ditanamkan dan terus
dipupuk melalui proses pendidikan dan pembudayaan di rumah, sekolah,
dan dalam kehidupan masyarakat.
12
13
Kasih
sayang
telah
melahirkan
kepercayaan.
Kepercayaan
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya sekolah yang positif akan mendorong semua warga sekolah untuk
bekerjasama yang didasarkan saling percaya, mengundang partisipasi seluruh
warga, mendorong munculnya gagasan-gagasan baru, dan memberikan
kesempatan untuk terlaksananya pembaharuan di sekolah yang semuanya ini
bermuara pada pencapaian hasil terbaik. Budaya sekolah yang baik dapat
menumbuhkan iklim yang mendorong semua warga sekolah untuk belajar,
yaitu belajar bagaimana belajar dan belajar bersama. Belajar yang muncul dari
dorongn diri sendiri, intrinsik, motivasi, bukan karena tekanan dari luar dalam
segala bentuknya.Akan tumbuh suatu semangat di kalangan warga sekoalah
untuk senantiasa belajar tentang sesuatu yang memiliki nilai-nilai kebaikan.
Budaya sekolah yang baik dapat memperbaiki kinerja sekolah, baik kepala
sekolah, guru, siswa, karyawan maupun pengguna sekolah lainnya. Situasi
tersebut akan terwujud manakala kualifikasi budaya tersebut bersifat sehat,
solid, kuat, positif, dan professional. Dengan demikian suasana kekeluargaan,
kolaborasi, ketahanan belajar, semangat terus maju, dorongan untuk bekerja
keras dan belajar mengajar dapat diciptakan.
Budaya sekolah yang baik akan secara efektif menghasilkan kinerja yang
terbaik pada setiap individu, kelompok kerja/ unit dan sekolah sebagai satu
institusi, dan hubungan sinergis antara tiga tingkatan tersebut. Budaya sekolah
diharapkan memperbaiki mutu sekolah, kinerja di sekolah dan mutu
kehidupan yang diharapkan memiliki ciri sehat, dinamis atau aktif, positif dan
profesional.
Budaya sekolah sehat memberikan peluang sekolah dan warga sekolah
berfungsi secara optimal, bekerja secara efisien, energik, penuh vitalitas,
memiliki semangat tinggi, dan akan mampu terus berkembang. Oleh karena
itu, budaya sekolah ini perlu dikembangkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16