Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS BAHAN PEMBELAJARAN

BUKU PEGANGAN GURU

Disusun oleh:

KELOMPOK 2

1. Suhartatik Kuntari (1657042025)


2. Icha Nanda (1657042020)
3. Muhammad Arif (1657042021)
4. Indra Amriadi (1657042023)

JURUSAN BAHASA ASING

PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2017
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar guru adalah orang yang memberikan pelajaran.
Dalam kamus bahasa Indonesia, guru diartikan orang yang kerjanya mengajar (Pusat
Bahasa, 2001:377). Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar
mengajar, yang ikut berperan serta dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang
potensial di bidang pembangunan. Tugas guru sebagai seorang pendidik yang
memahami fungsi dan tugasnya, guru khususnya ia dibekali dengan berbagai ilmu
keguruan sebagai dasar, disertai pula dengan seperangkat latihan keterampilan keguruan
dan pada kondisi itu pula ia belajar menyosialisasikan sikap keguruan yang
diperlukannya. Seorang yang berpribadi khusus yakni ramuan dari pengetahuan, sikap,
dan keterampilan keguruan yang akan ditransformasikan kepada peserta didik atau
siswanya.
Dalam melaksanakan tugasnya guru adalah profesional. Pekerjaan profesional
akan senantiasa menggunakan teknik dan prosedur yang berpijak pada landasan
intelektual yang harus dipelajari secara sengaja, terencana, dan kemudian dipergunakan
demi kemaslahatan orang lain (Sardiman, 2011:133). Guru yang memahami fungsi dan
tugasnya tidak hanya sebatas dinding sekolah saja, tetapi juga sebagai penghubung
sekolah dengan masyarakat yang juga memiliki beberapa tugas menurut Rostiyah (dalam
Djamarah, 2000:36). Sebagai tugas profesional guru harus membuat perencanaan dan
seterusnya. Perencanaan pengembangan keprofesian tertuang juga pada buku pedoman
guru.
Berdasarkan Permennegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009,
buku Pedoman Guru merupakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kegiatan
publikasi ilmiah, sedangkan yang dimaksud dengan pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan keprofesiannya.
Buku Pedoman Guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan
guru. Isi rencana kerja tersebut paling tidak meliputi upaya dalam menigkatkan /
memperbaiki kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran. Pada
rancangan itu harus pula disajikan rencana kegiatan PKB yang akan dilakukan. Melalui
rencana kerja tersebut, guru mempunyai pedoman untuk mengembangakan profesinya.
Buku ini juga dapat dipakai kepala sekolah/madrasah dan/atau pengawas sekolah untuk
mengevaluasi kinerja guru yang bersangkutan.
Buku merupakan bagian dari kelangsungan pendidikan. Kehadiran buku sangat
membantu proses pembelajaran di kelas, membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai buku
pegangan guru untuk pembelajaran yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan buku pegangan guru?
2. Apakah fungsi dan tujuan buku pegangan guru?
3. Bagaimana sistematika buku pegangan guru?
4. Bagaimana isi buku pegangan guru?
5. Bagaimana manfaat buku pegangan guru bagi guru?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalahnya sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian buku pegangan guru.
2. Mengetahui fungsi dan tujuan buku pegangan guru.
3. Mengetahui sistematika buku pegangan guru.
4. Mengetahui isi buku pegangan guru.
5. Mengetahui manfaat buku pegangan guru.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Buku Pegangan Guru


Menurut Muslich (2010: 24) menyatakan bahwa buku guru disebut sebagai buku
pegangan, yang berisi uraian rinci dan teknis tentang bidang tertentu. Buku ini dipakai
sebagai pegangan guru untuk memecahkan, menganalisis, dan menyikapi permasalahan
yang akan diajarkan kepada siswa. Menurut Panduan Teknis Kurikulum 2013, buku
pegangan guru adalah panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
Buku pegangan guru berisi langkah-langkah pembelajaran yang didesain menggunakan
pendekatan saintifik sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Hal ini senada dengan
pendapat Sitepu (2010) yang menyatakan bahwa buku pegangan guru adalah buku yang
khusus disusun untuk keperluan dan pedoman guru dalam membelajarkan siswa dalam
mata pelajaran tertentu. Berdasarkan pendapat di atas, secara garis besar dapat dipahami
bahwa buku pegangan guru adalah buku yang bisa dijadikan panduan guru atau pengajar
dalam melaksanakan proses pengajaran.

B. Kedudukan dan Fungsi Buku Pegangan Guru

Buku Guru adalah panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
Berikut penjelasan tentang kedudukan dan fungsi buku guru.
a. Sebagai Petunjuk Penggunaan Buku Siswa
Sebagai guru, guru harus mempelajari terlebih dahulu Buku Guru. Guru harus
menemukan informasi sebagai berikut.
1) Urutan acuan materi pelajaran yang dikembangkan dari Standar Kompetensi
Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar dari masing-masing muatan
pelajaran, yang kemudian dipadukan dalam satu tema tertentu.
2) Jaringan tema dari masing-masing tema yang berisi kompetensi dasar dan
indikator dari masing-masing muatan pelajaran yang harus dicapai.
3) Pemilahan pembelajaran yang dikembangkan dari subtema dengan tujuan agar
guru secara bertahap dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.
b. Sebagai Acuan Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Buku Guru menyajikan hal-hal sebagai berikut.
1) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada setiap pilahan
pembelajaran dari masing-masing subtema.
2) Menjelaskan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran agar guru sudah menyiapkan media-
media pembelajaran yang diperlukan.
3) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran agar dapat membantu guru dalam
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, dengan sistematis mengikuti
langkah-langkah pembelajaran tersubut.
4) Menjelaskan tentang teknik dan instrumen penilaian yang dapat digunakan dalam
setiap pilihan pembelajaran yang mungkin memiliki karakteristik tertentu.
5) Menjelaskan jenis lembar kerja yang sesuai dengan pilahan pembelajaran yang
ada dalam Buku Siswa.
c. Penjelasan tentang Metode dan Teknik Pembelajaran yang Digunakan dalam
Proses Pembelajaran.
Buku Guru memuat informasi tentang metode dan teknik pembelajaran yang
digunakan sebagai acuan penyelenggaran proses pembelajaran.

C. Sistematika Buku Pegangan Guru


Buku Pedoman Guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru.
Isi rencana kerja tersebut paling tidak meliputi upaya dalam meningkatkan/ memperbaiki
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran. Pada rancangan
itu harus pula disajikan rencana kegiatan PKB yang akan dilakukan.. Adapun sistematika
buku pegangan guru, sebagai berikut :
1. Kerangka Isi
Buku pedoman guru disajikan dalam bentuk makalah, diketik dan dibundel, dengan
kerangka isi sebagai berikut.
2. Bagian Awal
Terdiri dari halaman judul yang menerangkan identitas guru dan tahun kerja dari
rencana kerja guru tersebut, lembaran persetujuan dari kepala sekolah/ madrasah;
kata pengantar; dan daftar isi.
3. Bagian Isi
Umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
(1) Pendahuluan, yang menjelaskan tentang tujuan pembuatan Rencana Kerja
Tahunan Guru tersebut, menjelaskan ringkasan target-target capaian yang
diharapkan dicapai.
(2) Rincian rencana kerja, yang disajikan dalam satuan waktu bulanan untuk
selama setahun. Rencana kerja tersebut berupa rencana guru yang
bersangkutan dalam meningkatkan kompetensinya sebagai guru, yakni
kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional.
(3) Penutup, yang menjelaskan ringkasan rencana kegiatan dan rencana target
yang ingin dicapai.
4. Bagian Penunjang
Memuat lampiran yang menunjang rencana kerja tahunan tersebut, misalnya RPP,
skenario kegiatan, dan lain-lain.
5. Bukti Fisik dan Angka Kreditnya
Bukti fisik yang harus disertakan dalam pengajuan penetapan angka kredit adalah
berupa makalah rencana kerja (Pedoman Kerja Guru) yang secara jelas menunjukkan
nama penulis dan tahun rencana kerja tersebut akan dilakukan. Makalah tersebut
dilengkapi dengan pernyataan keaslian dari kepala sekolah/madrasah yang disertai
tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan.
Besaran angka kredit Buku Pedoman Guru sebagai berikut.

No. Jenis Karya Publikasi Ilmiah Angka Kredit

1. Buku Pedoman Guru 1,5

(Sumber: Kemdiknas.2010.Buku 4 - PKB dan Angka Kreditnya)


D. Isi Buku Pegangan Guru
a. Kesesuaian isi buku dengan Silabus, KI, dan KD
Menurut Panduan Teknis Kurikulum 2013 (2013:7-8), buku pegangan guru
menyajikan hal-hal sebagai berikut: (1) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai pada setiap pilahan pembelajaran dari masing-masing subtema. Oleh karena itu,
guru akan segera mengetahui hasil pembelajaran yang harus dicapai dari proses
pembelajaran yang dilakukannya; (2) Menjelaskan media pembelajaran yang dapat
digunakan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dengan demikian sebelum
menyelenggarakan proses pembelajaran guru sudah menyiapkan media-media
pembelajaran yang diperlukan; (3) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
harus dilakukan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Uraian ini selain dapat
membantu guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, guru juga akan
dapat melakukan tahapan pembelajaran dengan sistematis mengikuti langkah-langkah
pembelajaran tersebut; (4) Menjelaskan tentang teknik dan instrumen penilaian yang
dapat digunakan dalam setiap pilihan pembelajaran yang mungkin memiliki karakteristik
tertentu; (5) Menjelaskan jenis lembar kerja yang sesuai dengan pilahan pembelajaran
yang ada dalam buku siswa.
Buku yang hendak digunakan di kelas hendaknya dibuat sesuai dengan kurikulum
yang berlaku, dalam hal ini mengacu pada silabus kurikulum 2013. Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan pada buku guru SMP Kelas VII dan SMA Kelas X, buku pegangan
guru dari Kemendikbud saat ini sudah sesuai dengan silabus pada jenjang tersebut.
Kurikulum 2013 khusus untuk mata pelajaran bahasa Indonesia lebih ditekankan
pada materi pembelajaran berbasis teks. Materi pembelajaran buku pegangan guru kelas
X SMA disajikan ke dalam enam pelajaran, yaitu Gemar Meneroka Alam Semesta
(Pelajaran I), Proses Menjadi Warga yang Baik (Pelajaran II), Budaya Berpendapat di
Forum Ekonomi dan Politik (Pelajaran III), Kritik dan Humor dalam Layanan Publik
(Pelajaran IV), Seni Bernegosiasi dalam Kewirausahaan (Pelajaran V), dan Teks dalam
Kehidupan Nyata (Pelajaran VI). Perlu dipahami bahwa dalam buku ini tidak dibahas
tuntas semua materi dalam pelajaran yang bersangkutan. Tingkat kedalaman materi
disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa SMA Kelas X. Pendalaman materi akan
dilakukan secara bertahap di kelas XI dan kelas XII.
Hal ini sesuai dengan pendapat Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
(2008:7) yang menyatakan bahwa prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam
menentukan materi adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan
(adequacy).Relevansi artinya kesesuaian.Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.Dalam buku teks semua materi
sudah berbasis teks.
Jauhari (2013: 171) menyatakan bahwa dalam setiap KI dan KD tercermin adanya
tujuan pembelajaran yang akan diperoleh dari setiap pelajaran tersebut. Dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, sebelum mengadakan perencanaan, proses
pembelajaran, dan evaluasi, tujuan pembelajaran sudah lebih dulu ditentukan. Hal inilah
yang menjadi landasan disajikannya buku pegangan guru pada kurikulum 2013 agar
setiap guru memiliki panduan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sama untuk
mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
b. Kecukupan Materi
Materi yang terdapat dalam buku pegangan guru dianalisis dari segi kecukupan
materi yang ditinjau dari segi cakupan konsep atau materi esensial. Hal ini sesuai dengan
pendapat Muslich (2010: 135) berkaitan dengan aspek cakupan materi pada buku teks.
Pendapat ini senada pula dengan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008:7)
yang menyatakan bahwa prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi
adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy). Materi
yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai
kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh
terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan
mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian
keseluruhan SK dan KD).
c. Kebenaran Materi
Analisis buku juga sekaligus melihat kebenaran akan materi, contoh, maupun
latihan-latihan yang dituliskan, seperti pendapat yang disampaikan Muslich (2010: 134)
tentang aspek keakuratan materi. Hal ini sesuai dengan Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas (2008:7) yang menyatakan bahwa prinsip-prinsip yang dijadikan dasar
dalam menentukan materi adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan
kecukupan (adequacy). Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada
empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
d. Kesesuaian Pendekatan yang Digunakan
Kurikulum 2013 disajikan dengan menerapkan pendekatan scientific. Oleh karena itu,
buku pegangan guru perlu ditinjau dari segi penerapan pendekatan scientific. Apakah
penyajiannya sudah memfasilitasi siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang
diharapkan dalam pendekatan scientific atau belum. Berdasarkan analisis yang dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa buku guru kurikulum 2013 sudah menerapkan pendekatan
scientific.
e. Kesesuaian Penilaian
Bentuk penilaian yang digunakan dalam Kurikulum 2013 menggunakan penilaian
autentik. Oleh karena itu, buku pegangan guruperlu ditinjau dari ketersediaan penilaian
autentik yang terdapat dalam buku pegangan guru tersebut. Berdasarkan analisis yang
dilakukan, buku pegangan guru kurikulum 2013 telah menyajikan penilaian autentik.
Jenis penilaian yang terdapat dalam buku pegangan guru adalah penilaian lisan,tertulis,
penugasan, dan portofolio.
Hal ini sesuai dengan pandangan badan pengembangan sumber daya manusia
pendidikan dan kebudayaan dan penjaminan mutu pendidikan (2013) yang menyatakan
bahwa penilaian autentik (authentic assessment) adalah pengukuran yang bermakna
secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.Jenis-jenis penilaian autentik dalam kurikulum 2013 adalah penilaian
kinerja, penilaian proyek, penilaian portofolio, dan penilaian tertulis.

E. Manfaat Buku Pegangan Guru


Salah satu perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya
adalah adanya buku siswa dan buku guru yang sudah disediakan oleh pemerintah pusat
sebagai buku wajib sumber belajar di sekolah. Sesuai dengan pendekatan yang
dipergunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didik dipacu untuk mencari dari sumber
belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting
untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersedian
kegiatan pada buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk
kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial
dan alam.
Oleh karena itu, guru sebagai pengendali utama di dalam proses belajar-mengajar
di kelas perlu mencermati terlebih dahulu terhadap buku pegangan guru yang sudah
disediakan oleh pemerintah. Hal ini diperlukan mengingat buku yang disediakan oleh
pemerintah ditujukan untuk keperluan skala nasional. Artinya, buku tersebut dibuat
secara umum untuk kondisi seluruh siswa di Indonesia, sehingga belum mengakomodasi
kebutuhan khusus pada masing-masing sekolah yang tentunya memiliki karakteristik
masing-masing.
Disebutkan pula bahwa buku pegangan guru merupakan dokumen hidup yang
senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan
dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan
kualitas buku pegangan guru ini. Oleh karena itu, sebelum menggunakan di kelas,
tentunya guru diharapkan sudah membaca dan mencermati dengan melakukan analisis
buku terlebih dahulu. Hal ini memiliki tujuan apabila terdapat kekeliruan atau
ketidaktepatan yang ada dalam buku pegangan guru tersebut dapat dilakukan tindak
lanjut untuk mengatasinya sejak awal. Selain itu, guru bisa lebih menguasai materi dan
langkah-langkah pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa di kelas.
Penguasaan guru pada buku guru akan sangat mempengaruhi kreativitas desain
pembelajaran dan keberhasilan tujuan pembelajaran dalam kelas.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Buku pegangan guru adalah buku yang bisa dijadikan panduan guru atau pengajar
dalam melaksanakan proses pengajaran.
2. Kedudukan dan fungsi buku guru, yaitu :
a. Sebagai petunjuk penggunaan buku siswa
b. Sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas
c. Penjelasan tentang metode dan teknik pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
3. Sistematika buku pegangan guru, yaitu :
a. Kerangka Isi
b. Bagian Awal
c. Bagian Isi
d. Bagian Penunjang
e. Bukti Fisik dan Angka Kreditnya
4. Isi buku pegangan guru berdasarkan Kurikulum 2013 telah memenuhi persyaratan
buku guru, yaitu : 1) keseusuaian isi buku dengan silabus, KI, dan KD, 2) kecukupan
materi, 3) kebenaran materi, 4) kesesuain pendekatan yang digunakan, 5) kesesuain
penilaian.
5. Berkaitan dengan manfaat buku di kelas, guru dapat memperkayanya dengan
mengkreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang
bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

B. Saran
Dalam proses mengajar kita sebagai calon pendidik harus mengetahui lebih lanjut
tentang buku pegangan guru sehingga dapat dijadikan acuan dalam proses mengajar
kepada peserta didik, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan
efisien.. Selain itu juga dapat meningkatkan kualitas mengajar agar sehingga terbentuk
kelas yang diinginkan calon pendidik ataupun peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan


Ajar.http://ebookbrowse.com/4-panduan-pengembangan-materi-pembelajaran-pdf-
d45292416, diakses 30 Mei 2017.
Jauhari, Heri. 2013. Terampil Mengarang: Dari Persiapan hingga Presentasi, dari
Karangan Ilmiah hingga Sastra. https://www.scribd.com, diakses 30 Mei 2017.
Mendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 71 Tahun
2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan
Dasar dan Menengah. https://www.scribd.com, diakses 30 Mei 2017.
Muslich, Masnur. 2010. Text Book Writing: Dasar-Dasar Pemahaman, Penulisan, dan
Pemakaian Buku Teks. https://www.scribd.com, diakses 30 Mei 2017.
https://sites.google.com/site/mgbkdiawan/produk/buku-pedoman-guru, diakses 30 Mei
2017

Anda mungkin juga menyukai