Anda di halaman 1dari 6

Resume Pengembangan Bahan Ajar

Pengertian dan Tujuan Handout

1. Pengertian Handout
Handout berasal dari bahasa Inggris yang berarti informasi, berita atau surat lembaran.
Handout termasuk media cetak yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk
pengajaran dan informasi belajar. Biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki
relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus
dikuasai oleh peserta didik. Handout biasanya merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan
dapat mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru. Handout adalah bahan tertulis
yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Memaknai
handout sebagai selembar (atau beberapa lembar) kertas yang berisi tugas atau tes yang
diberikan pendidik kepada peserta didik (siswa). Dengan kata lain, apabila pendidik membuat
ringkasan suatu topik, makalah suatu topik, lembar kerja siswa, petunjuk praktikum, tugas, atau
tes, dan diberikan kepada peserta didik secara terpisah (tidak menjadi suatu kumpulan lembar
kerja siswa misalnya), maka pengemasan materi pembelajaran termasuk dalam kategori
handout (Panen, 2004).

2. Bentuk Handout
Bentuk handout dapat bervasiasi, diantaranya (Azhar, 2000):
a. Bentuk catatan, Handout ini menyajikan konsep-konsep, prinsip, gagasan pokok
tentang suatu topik yang akan dibahas.
b. Bentuk diagram, Handout ini merupakan suatu bagan, sketsa atau gambar, baik yang
dilukis secara lengkap maupun yang belum lengkap.
c. Bentuk catatan dan diagram, Handout ini merupakan gabungan dari bentuk pertama
dan kedua.

3. Jenis-Jenis Hondout
Berdasarkan keterpaduan dengan buku utama, handout dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu handout yang terlepas sama sekali dari buku utamanya dan handout yang menjadi bagian
tak terpisahkan dari buku atau modul yang digunakan untuk materi tertentu. Sementara itu,
berdasarkan karakteristik mata pelajaran, handout dibedakan meujadi dua macam, yaitu
handout mata pelajaran praktik dan nonpraktik. Karakteristik dua jenis rnata pelajaran ini
ternyata berimplikasi terhadap susunan dari handout yang tidak sama. Untuk lebih jelasnya,
simaklah uraian berikut ini (Panen, 2004):
a. Handout Mata Pelajaran Praktik
Pada jenis mata pelajaran praktik, susunan handout memiliki ketentuan sebagai berikut:
1) Dalam materi pokok kegiatan praktik, terdiri atas langkah-langkah kegiatan atau proses
yang harus dilakukan peserta didik, yakni langkah demi langkah dalam memilih,
merangkai, dan menggunakan alat/ instrumen yang akan digunakan atau dipasangkan
dalam unit/ rangkaian kegiatan prakttik.
2) Pembelajaran dengan melakukan praktik ini berbeda dengan pembelajaran teori.
Pengalaman dan keterampilan peserta didik sangat diharapkan dalam penggunaan alat atau
instrumen praktik (harus mutlak benar). Salah dalam merangkai atau menggunakan akan
berakibat fatal, kerusakan, atau bahkan kecelakaan.
3) Perlu bahkan sering kali dilakukan pre-test terlebih dahulu sebelum peserta didik
memasuki ruangan laboratorium atau bengkel, untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik telah siap dengan segala apa yang akan dilakukan dalam praktik tersebut.
4) Penggunaan alat evaluasi (reported sheet) sangat diperlukan untuk umpan balik dan
melihat tingkat ketercapaian tujuan serta kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai dan
dicapai oleh setiap peserta didik.
5) Keselamatan kerja dilaboratorium bengkel perlu dibudayakan dalam kegiatan praktik, baik
di laboratorium maupun bengkel.
6) Format identitasnya sama dengan penjelasan sebelumnya, sedangkan isi handout
disesuaikan dengan kekhususan materinya.
b. Handout Mata Pelajaran Nonpraktik
Untuk jenis mata pelaiaran nonpraktik, susunan handout memiliki ketentuan sebagai berikut.
1) Sebagai acuan handout adalah SAP (Satuan Acara Pembelaiaran)
2) Format handout :
Bebas (slide, transparansi, paper based) dan dapat berbentuk narasi kalimat tetapi
singkat atau skema flowchart dan gambar; dan
tidak perlu memakai header maupun footer untuk setiap slide, cukup halaman pertama
saja yang menggunakannya.
3) Konten (isi) handout terdiri atas overview materi dan rincian materi.

4. Manfaat Handout
Manfaat utama handout adalah melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan
dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan. Handout dapat berisi penjelasan
singkat dan atau elaborasi tentang suatu materi bahasan, menjelaskan kaitan antar topik,
memberi pertanyaan dan kegiatan pada para pembacanya, dan juga dapat memberikan umpan
balik dan langkah tindak lanjut. Menurut Davies kegunaan Handout dapat membantu siswa
untuk (Prastowo, 2013):
a. Memperoleh informasi tambahan yang belum tentu mudah diperoleh secara cepat dari
tempat lain.
b. Memberikan rincian prosedur atau teknik pelaksanaan yang terlalu kompleks bila
menggunakan media audiovisual.
c. Materi yang terlalu panjang/kompleks yang telah diringkas dalam bentuk catatan yang
mudah dipahami.

5. Fungsi Handout
Steffen dan Peter Ballstaedt mengemukakan fungsi handout, antara lain (Prastowo, 2013):
a. Membantu peserta didik agar tidak perlu mencatat,
b. Sebagai pendamping penjelasan pendidik,
c. Sebagai bahan rujukan peserta didik,
d. Memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar,
e. Pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan,
f. Memberi umpanbalik, dan menilai hasil belajar.
6. Tujuan Pembuatan Handout
Pembuatan handout memiliki beberapa tujuan, yaitu (Prastowo, 2013):
a. Untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran
sebagai pegangan bagi peserta didik;
b. Untuk memperkaya pengetahuan peserta didik; dan
c. Untuk mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari pendidik.
d. Untuk memperkenalkan informasi atau teknologi baru.
e. Untuk dapat memeriksa hasil pembelajaran siswa.
f. Untuk mendorong keberanian siswa berprestasi.
g. Untuk dapat membantu pengetahuan ingatan dan penyempurnaan.

7. Penyusunan Handout
Handout disusun atas dasar kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik.
Dengan demikian maka penyusunan handout harus diturunkan dari kurikulum. Handout
biasanya merupakan bahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya pengetahuan peserta
didik dalam belajar untuk mencapai kompetensinya (Prastowo, 2011).
Langkah-langkah menyusun Handout adalah sebagai berikut:
a. Melakukan analisis kurikulum
b. Menentukan judul Handout, disesuaikan dengan kompetensi dasar dan materi pokok
yang akan dipelajari
c. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan
d. Menulis Handout dengan kalimat yang singkat, padat, jelas
e. Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang untuk menemukan kemungkinan
adanya kekurangan-kekurangan
f. Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi Handout
misalnya buku, internet, majalah, dan jurnal hasil penelitian.
Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih Handout adalah :
a. Substansi materi memiliki relevansi yang dekat dengan kompetensi dasar atau materi
pokok yang harus dikuasai peserta didik.
b. Materi memberikan penjelasan secara lengkap tentang defenisi, klasifikasi, prosedur,
perbandingan, rangkuman, dan sebagainya.
c. Padat pengetahuan.
d. Kebenaran materi dapat dipertanggung jawabkan.
e. Kalimat yang disajikan singkat dan jelas.
f. Dalam penyusunan Handout harus singkat dan jelas.
Persyaratan suatu Handout yaitu:
1. Handout memuat kerangka materi yang mungkin berisikan pernyataan, definisi,
konsep, rumus, dan sejenisnya.
2. Disajikan dalam bentuk pernyataan, daftar, dan diagram.
3. Penyajian informasi hendaknya diringkas, padat, dan mudah dipahami siswa.
Unsur-unsur penyusun Handout adalah :
a. Standar kompetensi. Adalah tujuan yang dicapai siswa setelah diberi satu pokok bahasan
yang berfungsi untuk memberikan pandangan umum tentang hal-hal yang dikuasai siswa.
b. Kompetensi dasar. Adalah tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pelajaran untuk 1
kali pertemuan. Fungsinya untuk memberikan fokus pada siswa pada sub pokok bahasan
yang sedang dihadapi.
c. Ringkasan materi pelajaran merupakan kesimpulan-kesimpulan dari bahan ajar yang akan
disampaikan atau diberikan pada siswa dan telah disusun secara sistematis. Fungsinya agar
memungkinkan siswa dapat mengetahui sistematika pelajaran yang harus dikuasai,
sekaligus memandu siswa dalam pengayaan diluar proses mengajar dikelas.
d. Soal-soal. Adalah permasalahan yang harus diselesaikan siswa setelah ia menerima atau
mempelajari materi pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu dikumpul atau dinilai,
kemudian dibahas secara bersama-sama untuk membantu siswa dalam melatih memahami
materi pelajaran yang akan diberikan.
e. Sumber bacaan. Adalah buku atau bahan ajar apa saja yang akan digunakan atau menjadi
sumber dari materi pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk menelusuri lebih lanjut
materi pelajaran yang akan disampaikan.
Handout sebagai salah satu bentuk bahan ajar memiliki strukrur terdiri atas dua unsur
(komponen), yaitu judul dan informasi pendukung. Jika dibandingkan dengan struktur bentuk
bahan ajar cetak lainnya, handout tergolong yang paling sederhana, karena hanya terdiri dua
unsur, sedangkan yang lainnya rata-rata lebih dari empat unsur. Adapun kedua unsur tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Identitas handout.
Unsur ini terdiri dari nama sekolah, kelas. nama mata pelajaran, pertemuan ke-, handout ke-,
jumlah halaman, dan muiai berlakunya
2. Materi pokok atau materi pendukung pembelajaran
Kemudian, ditambahkan pula oleh Andriani, bahwa handout dapat berisi penjelasan,
pertanyaan dan kegiatan para peserta didik, dan pemberian umpan balik ataupun langkah
tindak lanjut. Sehingga, handout menjadi bahan ajar yang bisa diperkaya dengan berbagai
macam fungsi, salah satunya sebagai alat evaluasi.

4. Tahap-Tahap Pengembangan Handout


Aspek yang harus diperhatikan pada saat mengembangkan handout adalah kedalaman
dan banyaknya materi. Jika informasi yang diberikan terlalu sedikit, pembaca tidak akan
memperoleh manfaat apa-apa dari handout. Sebaliknya, jika informasi dalam handout terlalu
banyak, pembaca akan enggan untuk membacanya. Tantangannya adalah bagaimana mengisi
dan menentukan informasi yang pas dalam suatu handout (Widodo, 2008)
Tahapan pengembangan handout adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi bahan ajar yang digunakan dengan menggunakan kompetensi dasar.
2. Berdasarkan evaluasi, putuskan materi yang harus dikembangkan dengan
menggunakan handout, baru atau pengayaan.
3. Memutuskan isi handout : overview atau ringkasan.
Handout dapat dikembangkan dengan beragam isi, misalnya:
1. Peta atau diagram konsep yang menghubungkan antar topik atau bagian dalam topik;
2. Anotated bibliografi. Kumpulan abstrak dari sumber yang relevan dengan materi yang
sedang dipelajari akan sangat bermanfaat bagi peserta didik. Handout yang berisi
anotated bibliografi ini akan membantu pembaca yang membutuhkan informasi lebih
lanjut tentang materi ajar tertentu;
3. Informasi tambahan untuk meluruskan kesalahan dan bias yang ada dalam bahan ajar;
4. Memberikan contoh baru dan contoh tambahan untuk konsep yang sulit dipahami
peserta didik. Contoh-contoh ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang
peserta didik agar pemahaman dapat ditingkatkan; dan
5. Memberikan kasus untuk dipelajari dan diselesaikan, baik secara individu maupun
kelompok.
Handout dapat diisi dengan informasi dalam bentuk naratif deskriptif, tabel, diagram, gambar,
dan foto. Pilihan penggunaan kata-kata, tabel, atau gambar ini tergantung dari materi yang akan
disajikan. Sama seperti dalam pengembangan modul, diagram, grafis, gambar, foto dan yang
sejenis lainnya digunakan jika penjelasan dengan kata-kata tidak atau kurang dapat
mencerminkan konsep yang diinginkan.

6. Kelebihan & Kekurangan Handout


Kelebihan media Handout diantaranya adalah (Azhar, 2000):
a. Dapat merangsang rasa ingin tahu dalam mengikuti pelajaran
b. Meningkatkan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar
c. Memelihara kekonsistenan penyampaian materi pelajaran dikelas oleh guru sesuai
dengan perancangan pengajaran
d. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing masing
e. Disamping dapat mengulang materi, siswa dapat mengikuti urutan pikiran secara logis
f. Perpaduan teks dan gambar dapat menambah daya tarik serta memperlancar
pemahaman informasi yang disampaikan
g. Lebih ekonomis dan mudah terdistribusi
h. Dapat menghemat waktu
i. Siswa dapat mengikuti struktur pelajaran dengan baik
j. Siswa akan mengetahui pokok yang diberikan oleh guru

Beberapa kekurangan handout (Azhar, 2000):


a. Sulit menampilkan gerak dan suara
b. Bagian-bagian pelajaran harus dirancang sedemikian rupa
c. Cepat rusak atau hilang
d. Umumnya kebehasilannya hanya ditingkat kognitif
Daftar Pustaka

Azhar, Arsyad. 2000. Media Pengajaran. Jakarta. Raja Grafindo Persada


Panen, P., dan Purwanto. 2004. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud.
Prastowo, A. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Panduan Lengkap Aplikatif.
Jogjakarta: Diva Press.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA
press
Widodo, C. dan Jasmadi. 2008. Buku Panduan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.

Pertanyaan
1. Apa perbedaan antara handout dengan modul?
Jawab: handout tidak selengkap modul. Jika modul dikembangkan untuk mencapai target
pembelajaran tertentu maka handout dikembangkan untuk menutup kelemahan atau sebagai
komplemen dari modul/buku/sumber belajar lain yang digunakan.
2. Mengapa perlu adanya evaluasi bahan ajar yang digunakan dengan menggunakan
kompetensi dasar?
Jawab: evaluasi diperlukan bertujuan untuk mengukur pencapaian pembelajaran apakah
tujuan sudah tercapai atau tidak. Evalusi berpijak pada tujuan pembelajaran/kompetensi
yang telah dirumuskan dan harus sesuai dengan materi yang sudah disiapkan. Tujuan
merupakan turunan dari indikator sedangkan indikator sendiri merupakan turunan dari
kompetensi dasar.

Anda mungkin juga menyukai