Disusun Oleh:
Ainah : 19.01.11.1429
Fadillah : 19.01.11.1443
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dari Dosen Etika Guru
Ibu Rahmi Rabiati, M. Ag. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
Simpulan............................................................................................................12
DAFTAR ISI..........................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
organisasi profesi itu saja. Namun dapat diketahui bahwa setiap profesi memiliki
terdapat pula kode etikorganisasi tersebut atau profesi tersebut. Kode etik yang
merupakan norma- norma yangharus dilaksanakan oleh para anggota profesi guru
pula. Makadari itu tidak banyak guru yang tidak dapat dicontoh. Dalam organisasi
profesikeguruan, guru bukan sekadar tokoh bagi peserta didik, namun juga harus
harus diberikan terhadap peserta didik. Dan implementasi dari ucapannya tidak
1
Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2011), h. 154.
1
2
masyarakat. Oleh sebab itu, dibuatlah kode etik guru agar guru dapat
menunjukkan jati dirinya sebagai guru. Sebab, kode etik guru initidak hanya
berfungsi di dalam lingkungan sekolah atau untuk dilaksanakan pada saat bertugas
masyarakat guru tetaplahguru. Maka dari itu, guru juga harus mengetahui bahwa
tugasnya dalam profesi guru bukan hanya dilingkup sekolah namun juga
masyarakat sekitar kehidupannya. Hal iniharus dilakukan, sebab guru harus bisa
Seperti yang kita ketahui bahwa, orang hanya dapat berbicara saja namun
aspek kurikulum yang dianut bangsaIndonesia yakni aspek afektif, kognitif, dan
psikomotorik. Oleh sebab itu, guru harusdapat menerapkan kode etik profesinya
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kode etik guru?
3
PEMBAHASAN
Sebelum jauh membahas tentang kode etik guru ada baiknya mengetahui
maknaguru itu sendiri. Kata guru dalam dunia pendidikan sama dengan pendidik.
didik2. Dan AhmadTafsir mengatakan yang dikutip oleh Zulkipli Nasution, bahwa
dengan mengupayakan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, kognitif,
maupun psikomotorik3. Dalam upaya mengantarkan peserta didik yang baik, maka
ada aturan yang harus dilaksanakan oleh pendidik yang disebut dengan kode etik
guru.
Secara bahasa kode etik terdiri atas dua kata, yakni “kode” dan “etik”. Kata kode
dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti kesepakatan. Sedangkan kata etik berarti
seseorang dalam bertindak. Kode etik menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1974
2
Syafaruddin, dkk. Sosiologi Pendidikan, (Perdana Publishing : Medan, 2017) h. 118
3
Zulkipli Nasution, Al Quran Sumber Wawasan Pendidikan dan Sains Teknologi, (CV.
WidyaPuspita : Medan, 2019) h. 155
4
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (Jakarta :
PusatBahasa, 2008) h. 736
4
5
Kemudian dari Ketua Umum PGRI tahun 1973, Basuni yang dikutip
olehRamayulis, bahwa kode etik guru merupakan dasar atau landasan moral
membentuk kode etik, kodeetik yang dimaksud berisi norma dan etika yang
Menurut Soetopo, kata etik adalah tata susila atau hal-hal yang
secara harfiah, kodeetik berarti sumber etik. Etik yang artinya adalah tata susila
atau hal-hal yang berkaitan dengan kesusilaan dalam melaksanakan suatu pekerja
gurumerupakan suatu tata susila atau aturan-aturan tentang profesi seorang guru
yang berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan profesi guru yang dilihat dari segi
susila. Susila yang dimaksudkan ialah, suatu hal yang berkaitan dengan baik dan
5
Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
6
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2002), h. 66
7
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
8
Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
(Jakarta :PT. Bina Aksara, 1988) h. 281
9
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rajawali Pers, 2010), h.
151
6
Westby danGibson yang dikutip oleh Sardiman mengatakan bahwa kode etik guru
Kemudian oleh Siswanto mengatakan pula bahwa kode etik guru adalah
bahwa kode etik guru adalah sekumpulan nilai-nilai dan norma-norma profesi
guru yang tersusun dengan baik dan sistematisdalam suatu sistem yang utuh dan
bulat yang menjadi pedoman atau landasan moral dantingkah laku bagi setiap
mengemukakan pendapatnya yang tidak jauh berbeda dengan pendapat
10
Ibid,h. 152
11
Siswanto, Etika Profesi Guru Pendidikan Islam, (Surabaya : Pena Salasbila, 2013), h.
24
12
Amiruddin dan Hidayat, Konsep-Konsep Keguruan dalam Pendidikan Islam,
(Medan :LPPI, 2017), h. 107
13
Rusydi Ananda, Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Medan : LPPI, 2018),
h. 9
7
diperbuat oleh guru yang harus ditaati oleh guru dalammelaksanakan tugasnya
mengatakan bahwa kode etik guru adalah seperangkat atau sekumpulan aturan unt
melindungi profesinya15.
mengemukakan pendapatmya tentang kode etik guru ini. Ia mengatakan bahwa
suatu pendidikan dilihat dari tingkat kepatuhan guru terhadap kode etik
profesinya. Dari sekian banyaknya pendapat para tokoh pendidikan yang telah
dikemukakan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kode etik guru merupakan
suatukumpulan perangkat yang berisikan nilai dan norma serta petunjuk bagi guru
dalam bertindak di sekolah dan di masyarakat yang harus dilaksanakan oleh guru
norma yangharus dilaksanakan oleh guru, pasti sudah tertulis di dalam organisasi
etik yang telah dirumuskan sesuai dengan kongresPGRI XIII, yang terdiri dari
aktivitasnya berdasarkanPancasila.
kebutuhan pesertadidik.
bentuk penyalahgunaan. Dalam hal ini guru harus dapat berkomunikasi
atas pelaksanaan pendidikan. Oleh sebab itu, guru harus dapat membinahu
masyarakat.
baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan
sesuaikebutuhan masyarakat.
10
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. Dalam hal ini guru ju
sekaligus aparat pemerintah17.
lingkup proses pembelajaran sebagai tugas utama guru. Penerapan kode etik guru
untuk memelihara systemnilai yang bersumber dari norma. Disisi lain guru
17
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 152-160
11
dankewajiban profesi. Dalam hal ini, sudah pasti profesionalitas guru sangat
guru menjaditersalahkan. Dengan kata lain, pelanggaran kode etik yang dilakukan
guru menjadikan citra guru menjadi tidak baik. Oleh sebab itu, penerapan kode
dalam upaya guruuntuk menjadi seorang yang layak diteladani, ditiru, baik itu
peserta didik maupun masyarakat. Penerapan kode etik guru ini harus dilakukan
18
Herwina Bahar, Etika Profesi dan Kependidikan, h. 45-46
BAB III
PENUTUP
Simpulan
nilaidan norma serta petunjuk bagi guru dalam bertindak di sekolah dan
tugasnya.
2. Tujuan adanya kode etik ini menjadikan anggota profesi guru tidak
13
DAFTAR ISI
Medan: LPPI
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Sardiman, 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers
Muhammadiyah Tulungagung
Siswanto, 2013. Etika Profesi Guru Pendidikan Islam, Surabaya: Pena Salasbila
14
Syafaruddin, dkk. 2017 Sosiologi Pendidikan, Perdana Publishing: Medan.