Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “pengertiam, fungsi dan jenis lingkungan pendidikan”.
Makalah ini dibuat sebagai penunjang kegiatan perkuliahan pada mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran.

Terimakasih yang sebesar-besarnya kami hanturkan kepada dosen


pembimbing mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah membimbing kami
dalam pembuatan makalah dan tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman-
teman dan semua pihak yang telah memberi sumbangan pemikiran dalam
penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat di terima dan dapat memberi
manfaat kepada semua pihak yang membutuhkan.

Lubuklinggau, 24 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan ......................................................................... 3
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan ............................................................................... 4
C. Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan ......................................................................... 4
D. Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan terhadap Perkembangan Peserta
Didik........................................................................................................................... 6
PENUTUP .................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga,


sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat
pendidikan, yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi. Seperti diketahui,
setiap bayi manusia dilahirkan dalam lingkungan keluarga tertentu, yang
merupakan lingkungan pendidikan terpenting sampai anak mulai masuk taman
kanak-kanak ataupun sekolah. Oleh karena itu, keluarga sering dipandang sebagai
lingkungan pendidikan pertama dan utama. Makin bertambah usia manusia,
peranan sekolah dan masyarakat luas makin penting, namun peran keluarga tidak
terputus. Oleh karena itu, kajian tentang peranan dan fungsi setiap pusat pendidikan
tersebut sangat penting, karena akan memberikan wawasan yang tepat serta
pemahaman yang luas dan menyeluruh tentang lingkup kegiatan dan upaya
pandidikan itu. Kajian tentang lingkungan pendidikan akan dimulai dengan
pengertian dan fungsi lingkungan pendidikan, disusul dengan kajian setiap pusat
dari tripusat pendidikan itu, dan diakhiri dengan kajian tentang saling pengaruh
antar ketiganya.

Kajian ini akan dilakukan baik ditinjau dari segi konseptual maupun segi
operasional dengan demikian akan diperoleh dasar-dasar teoretik yang memadai
terhadap setiap keputusan dan atau tindakanyang diambil sesuai dengan situasi
nyata yang sedang dihadapi. Seperti telah dikemukakan bahwa pendidikan, baik
dalam perencanaan maupun pelaksanaan, memerlukan pertimbangan yang tepat
karena hasil pendidikan itu tidak segera dapat dilihat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan?
2. Apa fungsi dari lingkungan pendidikan?
3. Apa saja jenis-jenis lingkungan pendidikan?
4. Apa pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan
peserta didik?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian lingkungan pendidikan
2. Untuk mengetahui fungsi lingkungan pendidikan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis lingkungan pendidikan
4. Untuk mengetahui pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap
perkembangan peserta didik

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan

Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui


pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Manusia secara
efisien dan efektif itulah yang disebut dengan pendidikan. Dan latar tempat
berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan, khususnya pada tiga
lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Berdasarkan perbedaan ciri-ciri penyelanggaraan pendidikan pada ketiga


lingkungan pendidikan itu, maka ketiganya sering dibedakan sebagai pendidikan
informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal. Pendidikan yang terjadi
dalam keluarga berlangsung alamiah serta wajar disebut pendidikan informal.
Sebaliknya, pendidikan disekolah adalah pendidikan secara sengaja dirancang dan
dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat, seperti harus berjenjang dan
berkesinambungan, sehingga disebut pendidikan formal. Sedangkan pendidikan
dilingkungan masyarakat (umpamanya kursus dan kelompok belajar) tidak
dipersyaratkan berjenjang dan berkesinambungan, serta dengan aturan-aturan yang
lebih longgar sehingga disebut pendidikan nonformal.

Sebagai pelaksanaan Pasal 31 Ayat 2 UUD 1945, telah ditetapkan UU RI


No. 2 Tahun1989 tentang Sisdiknas (beserta peraturan pelaksanaanya) yang menata
kembali pendidikan diindonesia, termasuk lingkungan pendidikan. Sisdiknas itu
membedakan dua jalur pendidikan, yakni jalur pendidikan sekolah dan jalur
pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan selolah adalah pendidikan yang
diselenggarakan disekolah melalui kegiatan belajar-mengajar yang berjenjang dan
berkesinambungan, mulai dari pendidikan prasekolah (taman kanak-kanak),
pendidikan dasar (SD dan SLTP), pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang
diselenggarakan di luarsekolah melalui kegiatan belajar-mengajar yang harus
berjenjang berkesinambungan, baik yang dilembagakan maupun tidak, yang
meliputi pendidikan keluarga, pndidikan prasekolah (seperti kelompok bermain dan
penitipan anak), kursus, kelompok belajar, dan sebagainya.

3
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan

Secara umum fungsi lingkugan pendidikan adalah membantu peseta didik


dalam berinteaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial,dan budaya),
utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai
tujuan pendidikan yang optimal. Penataan lingkungan pendidikan itu terutama
dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan efektif. Seperti
diketahui, proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sebagai akibat interaksi
dengan lingkungannya akan berlangsung secara alamiah dengan konsekuensi
bahwa tumbuh kembang itumungkin berlangsung lambat dan menyimpang dari
tujuan pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan usaha sadar untuk mengatur dan
mengendalikan lingkungan itu sedemikian waktu serta dengan daya/dana yang
seminimal mungkin. Dengan demikian diharapkan mutu sumber daya manusia
makin lama semakin meningkat. Hal itu hanya dapat diwujudkan apabila setiap
lingkungan pendidikan tersebut dapat melaksanakan fungsinya sebagaimana
mestinya.

C. Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan


1. Pendidikan Dalam Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah


kecil orang karena hubungan sedarah. Keluarga inti terdiri atas ayah, ibu, dan
anak, dan dapat diperluas lagi dari nenek, kakek, dst.

Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah


yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama,
nilai budaya, nilai moral, dan nilai keterampilan. Dan lingkungan keluarga
adalah pusat pendidikan yang amat penting dan menentukan. Biasanya anak-
anak yang terbiasa turut serta mengerjakan segala pekerjaan di dalam
keluarganya dengan sendirinya mengalami dan mempraktekkan bermacam-
macam kegiatan yang berfaedah bagi pendidikan watak dan budi pekerti seperti
kejujuran, keberanian, ketenangan dsb. Keluarga juga membina dan
mengembangkan perasaansocial anak seperti hidup hemat, menghargai

4
kebenaran, tenggang rasa, tolong menolong, hidup damai, dsb. Jelas bahwasanya
lingkungan keluarga bukan pusat penanaman dasar pendidikan watak pribadi
saja, tetapi juga pendidikan social yang mengantarkan si anak menemukan jati
dirinya.

2. Pendidikan Dalam Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk


melaksanakan pendidikan. Dan peranan sekolah semakin penting seiring dengan
kemajuan zaman untuk mempersiapkan generasi muda dalam proses
pembangunan bangsa. Adapun cara-cara yang dilakukan oleh sekolah dalam
pendidikan yaitu sebagai berikut :

a. Pengajaran yang mendidik

Yaitu pemberian prakarsa dan tanggung jawab sedini mungkin kepada siswa
untuk berperan di dalam kegiatan belajar mengajar yang bermanfaat bukan
hanya dalam pencapaian siswa di sekolah, tetapi juga bermanfaat untuk
membentuk dan memperkuat kebiasaan belajar terus menerus sesuai dengan
asas pendidikan seumur hidup.

b. Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan


penyuluhan (BP) di sekolah.

Yaitu sebagai sarana dalam pengembangan kepribadian ke arah penyadaran


jati diri melalui pendekatan perseorangan dan kelompok.

c. Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi pusat sumber belajar (PSB).


Yaitu berperan lebih aktif dalam program pengajaran dan dapat berperan
sebagai mitra kelas dalam upaya menjawab tantangan perkembangan iptek
yang semakin cepat dan mengglobalisasi.
d. Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah.
Yaitu meliputi peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung untuk
mencetak peserta didik yang berintelektualitas.

3. Pendidikan Dalam Lingkungan Masyarakat

5
Kaitan masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari 3 segi,yaitu :
a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yangdilembagakan
maupun yang tidak.
b. Lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat, baik
langsung maupun tak langsung ikut memiliki peran dan fungsiedukatif.
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber blajar, baik yangdirancang
maupun yang dimanfaatkan.

Fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat tergantung pada taraf


perkembangan dari masyarakat itu beserta sumber-sumber belajar yang tersedia
di dalamnya. Di dalam masyarakat banyak sekali wadah yang menyediakan
untuk kita mengembangkan skill peserta didikdan mengenyam pendidikan
nonformal yang mencakup ilmu kehidupan yang lebih luas. Seperti organisasi
masyarakat yang memberikan pendidikan sosialisasi, keagamaan, dan banyak
hal lainnya. Dalam hal ini peserta didik akan lebih mampu berinteraksi social
secara luas, tidak lagi dalam lingkup kecil seperti di keluarrga maupun di
sekolah saja. Karena lingkungan masyarakat adalah lingkungan yang mencakup
banyak hal secara luas dan mengglobal.

D. Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan terhadap Perkembangan


Peserta Didik
1. Dalam Keluarga
Bisa dibilang, keluarga adalah asal/awal perkembangan anak. Di sana anak
mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya dari orangtuanya, berupa cara
bertanggung jawab, memelihara, melindungi, berbagi, dan lainnya. Untuk itu,
sudah seharusnya untuk menciptakan lingkungan keluarga yang hangat dan
dapat merangkul anak. Buatlah suasana yang membuat anak menjadi betah
berlama-lama di rumah. Namun juga jangan terlalu mengekang anak dalam
bergaul. Tentunya pendidikan keluarga ini mempunyai fungsinya tersendiri.
Nah, untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa fungsi dari pendidikan
keluarga:
a. Tempat awal anak tumbuh dan berkembang

6
Semua pengalaman pertama yang buah hati Anda alami ada pada lingkungan
keluarga. Ini adalah masa-masa awal dimana perkembangan pola pikir dan
sikap seorang anak mulai terbentuk.
b. Menanamkan pendidikan dasar dalam beragama
Orangtua tentu punya kewajiban dalam menuntun anak-anak mereka
menjadi pribadi yang berakhlak. Dari sinilah awal pendidikan agama
diberikan/dikenalkan.
c. Menanamkan pendidikan moral dan sosial
Agar seorang anak tidak salah dalam pergaulan maka ia harus mendapatkan
arahan.

Bagaimana ia harus bersikap dan mengatasi segala masalah dalam


masyarakat. Intinya, tanggung jawab pendidikan dalam keluarga harus
diterapkan dengan baik, yang mana meliputi:

 Membesarkan dan memelihara anaknya.


 Melindungi dan menjamin kesehatan anak baik secara jasmani maupun
rohani.
 Mendidik anak untuk bersikap mandiri.
 Membahagiakan anak untuk kehidupan dunia maupun akhiratnya.
 Memberikan motivasi dan dorongan kasih sayang pada anak.

Kesadaran dalam membimbing seorang anak harus terus dikembangkan,


agar orangtua tidak terpaku pada teori-teori lama namun juga sadar akan
perkembangan zaman.

2. Sekolah
Pendidikan yang lebih terarah akan didapat sang anak saat di sekolah.
Disini anak akan mendapatkan banyak pengetahuan, baik yang bersifat akademis
maupun non akademis. Yang tentunya tidak bisa didapatkan saat hanya di rumah
bersama keluarga. Sekolah bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan sang
anak, karena mereka sudah mendapat amanat untuk menjaga setiap siswanya
dalam hal menimba ilmu. Dan idealnya anak memang harus mematuhi segala
peraturan yang sudah ditetapkan sekolah.

7
Lalu apa sumbangsih sekolah terhadap dunia pendidikan? Mari simak
ulasannya sebagai berikut:
a. Menanamkan sikap budi pekerti yang baik dan membantu mengajarkan
kebiasaan-kebiasaan yang mencerminkan pribadi seorang siswa. B
b. Membantu anak untuk melatih kecakapan dalam hal membaca, menulis,
menghitung dan menggambar, semua hal tersebut bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan dan kecerdasan anak.
c. Memperdalam pembelajaran agama, etika dan sopan santun. d. Memberikan
pendidikan pengembangan diri yang tidak didapatkan saat di rumah.

Sekolah merupakan lembaga yang sudah berpola sistematis, memiliki


tujuan yang jelas, kegiatan-kegiatan yang terjadwal dan tenaga yang profesional
bersertifikat pendidik. Dalam hal ini, sekolah menjadi wujud nyata ikut andilnya
pemerintah dalam mencerdaskan dan mencetak generasi muda yang lebih baik.

Anak dituntut mampu bersaing sehingga sekolah harus membekali diri


anak didik mereka dengan berbagai pengetahuan, pengembangan diri, dan
keterampilan.

3. Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian dalam lingkungan keluarga dan sekolah.
Yang mempunyai tujuan serta aturan tertentu yang sudah disepakati sebelumnya.
Pendidikan yang diajarkan dalam masyarakat sudah dimulai sejak anak
memperoleh pendidikan pada keluarga dan sekolah. Jadi sebenarnya hubungan
antar tripusat pendidikan itu saling timbal balik.
Pengaruh yang ditimbulkan dalam kehidupan masyarakat juga
mendominasi pendidikan anak. Untuk itu sudah seharusnya orangtua mengawasi
pergaulan anaknya dengan baik. Pada lingkungan masyarakat, anak akan
mendapatkan pendidikan yang lebih luas jangkauannya dan akan dibekali
dengan berbagai macam kegiatan salah satunya untuk pengoptimalan
pengembangan diri.
Dalam lingkungan masyarakat terdapat ciri tersendiri yang
membedakannya dengan lembaga tripusat yang lain. Diantaranya yaitu sistem
norma yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian sang anak.

8
Tentunya, kegiatan anak di lingkungan masyarakat ini berlangsung setelah anak
sejenak lepas dari rutinitasnya saat di rumah dan di sekolah.
Nah, kaitan masyarakat dengan dunia pendidikan dapat dilihat dari tiga
poin berikut ini:
a. Pertama: Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan
Masyarakat yang baik, maju dan modern adalah masyarakat yang mampu
memberikan sarana terhadap masyarakat luas, salah satunya sarana
pendidikan. Masyarakat dapat maju karena didalamnya terdapat orang-orang
yang mampu melaksanakan pendidikan dan berkompeten memajukan
pendidikan. Masyarakat dan pendidikan sangat berkaitan satu sama lain.
b. Kedua: Masyarakat sebagai lembaga pendidikan
Lingkungan masyarakat didalamnya ada lembaga keluarga dan lembaga
sekolah yang notabene sebagai penyelengara pendidikan bagi anak. Selain
sebagai penyaluar aspirasi warga, masyarakat juga berperan dalam
memajukan dunia pendidikan bagi warganya. Diantaranya ada organisasi-
organisasi sebagai lembaga pendidikan yang menyediakan wadah bagi
kegiatan masyarakat.
Adapun ciri-ciri lembaga pendidikan yang ada di masyarakat, yaitu sebagai
berikut:
 Pesertanya heterogen
 Kegiatan pendidikan yang disengaja diluar sekolah
 Kebanyakan peserta merupakan orang yang tidak bersekolah
 Tidak ada perbedaan jenjang pendidikan
 Pendidikan yang diberikan bersifat khusus dan praktis
 Metode pembelajaran bersifat formal dan sistematis
 Pendidikan ditekankan pada pengalaman kerja.
c. Ketiga: Masyarakat menyediakan berbagai sumber belajar
Yang dipelajari dalam pendidikan masyarakat tidak melulu pengetahuan saja
namun juga diberikan keterampilan, seperti kerajinan tangan, kesenian
daerah dan kegiatan lain yang membantu masyarakat untuk mendapatkan
pengalaman.

9
Lingkungan merupakan hal yang paling banyak mendominasi dalam
pengaruh timbal balik antar tripusat. Setiap tripusat berpeluang menentukan
kontribusi perkembangan peserta didik dalam beberapa kegiatan pendidikan,
diantaranya:
 Pelatihan keterampilan
 Penguasaan pengetahuan
 Bimbingan pemantapan pribadi yang berbudaya

Pada dasarnya antara masing-masing tripusat pendidikan mempunyai


kekuatan berbeda-beda dalam proses mendidik anak. Oleh karena itu tripusat
pendidikan harus berjalan beriringan dan saling bekerja sama dalam perkembangan
peserta didik. Agar berpeluang besar dalam mencetak generasi yang bermutu.

10
PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang


unggul baik secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya
tergantung tentang bagaiamana sistem pendidikan di jalankan oleh lingkungan
pendidikan formal. Namun juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta
lingkungan masyarakat. Antara lingkungan pendidikan yang satu dan lingkungan
yang lain yang disebut sebgaia tripusat pendidikan tidak dapat berdiri sendiri,
namun ada hubungan saling mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan.

B. Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal
diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah
koordinasi antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kirikulum lingkungan
formal (sekolah) baiknya untuk mepertimbangankan faktor lingkungan keluarga
dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan
tokoh masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://theopoxibink.blogspot.com/2012/04/pengertian-jenis-dan-fungsi-lingkungan.html

http://annisaperindusurgai.blogspot.com/2013/03/pengertian-fungsi-dan-jenis-
lingkungan.html

http://nurulnuriz.blogspot.com/2013/03/pengertian-fungsi-dan-jenis-lingkungan.html

http://firlysema2302.blogspot.com/2012/11/pengertian-fungsi-dan-jenis-
lingkungan.html

https://www.websitependidikan.com/2018/06/pengaruh-timbal-balik-antara-tripusat-
pendidikan-keluarga-sekolah-masyarakat-terhadap-perkembangan-peserta-didik.html

12

Anda mungkin juga menyukai